BAHAYA: Liu Xiaolong/Qiu Zihan (foto: badmintonlink) |
Dalam final yang dilaksanakan di National Indoor Arena (NIA), Birmingham, Inggris, Minggu (10/3), keduanya menundukkan pasangan Jepang yang menjadi unggulan keempat Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dua game langsung 21-11, 21-9.
Bahkan, dalam semifinal, pasangan yang dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 7 Maret duduk di peringkat 12 tersebut mengalahkan ganda Indonesia terkuat saat ini M. Ahsan/Hendra Setiawan, yang baru saja menjuarai Malaysia Super Series, dengan rubber game 21-12, 13-21, 21-17.
Tapi, siapa sangka, Liu/Qiu pernah punya pengalaman pahit di Indonesia Super Series Premier 2012. Keduanya kalah dalam penampilan perdananya dalam pertandingan yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 13 Juni tersebut.
Tahu siapa yang mempermalukan Liu/Qiu? Jangan kaget, pasangan Christopher Rusdianto/Andrei Adistia. Saat itu, Christopher/Andrei menang dua game langsung 19-21, 25-23.
Sayang, pada babak kedua, keduanya gagal mengulangi hasil manis tersebut karena dihentikan langkahnya oleh ganda Malaysia Thien How Hoon/Wee Kiong Tan dengan straight game 17-21, 13-21. Kini, Christopher/Andrei sudah berpisah karena keduanya sudah tak lagi berada di pelatnas Cipayung.
‘’Kenapa itu tak dijadikan patokan saat promosi-degradasi lalu? Secara peringkat, Christopher/Andrei juga masih bagus,’’ kata pengamat bulu tangkis nasional Ferry Stewart.
Untuk itu, dia kembali menegaskan agar sistem promosi-degradasi bisa ditinjau lagi. Tujuannya, agar kasus pemulangan Christopher/Andrei tak terjadi lagi. (*)
Prestasi Liu Xiaolong/Qiu Zihan
2013:
-Juara All England
-Posisi II Jerman Grand Prix Gold
-Perempat Final Korea Super Series Premier
2012
-Semifinalis Hongkong Super Series
-Juara Thailand Grand Prix Gold
-Perempat Final Kejuaraan Asia