|
PULANG:Prasetyo Restu Basuki (foto:sidiq) |
ENAM tahun bukan waktu yang sebentar. Selama rentang waktu itu pula, seorang Prasetyo Restu Basuki menghabiskan waktunya menjadi pelatih di Singapura.
‘’Sejak 2006, saya tinggal di Singapura. Saya menjadi asisten pelatih khusus ganda di sana,’’ kata Prasetyo Restu Basuki di sela-sela mendampingi anak asuhnya di klub Exist saat mengikuti kejuaraan Jaya Raya Indonesia International Challenge 2014 di GOR Sudirman, Surabaya, pada 30 Agustus lalu.
Sebenarnya, Negeri Singa, julukan Singapura, bukan negeri manca yang kali pertama ditangani. Pada 2005, Prasetyo sudah singgah di Malaysia.
‘’Saya di Malaysia dari Februari 2006 sampai Juli 2006 ikut Rexy Mainaky. Saya bukan hanya sebagai asisten pelatih tapi juga sparring partner,’’ ungkap Prasetyo.
Dia mengakui terjun sebagai pelatih setelah merasa mentok sebagai pemain. Meski, Prasetyo pernah merasakan menjadi penghuni Pelatnas Cipayung pada 22 Maret 2002 hingga September 2004.
‘’Hanya, saya jarang diberi kesempatan. Persaingan di Pelatnas Cipayung juga sangat ketat,’’ ungkap lelaki kelahiran Karawang, Jawa Barat, 14 Mei 1982 itu.
Sebenarnya, setelah tak lagi jadi penghuni pelatnas, Prasetyo masih ingin bermain.Namun, kesempatan tak kunjung datang kepadanya.
‘’Sambil menunggu, saya jadi asisten pelatih nomor ganda di Djarum. Itu saya jalani dari 2005 hingga 2006,’’ ungkap lelaki yang memulai karirnya sebagai pemain tunggal di klub KBE pada 1997 itu.
Nah, pada 2006, kesempatan pun akhirnya datang kepadanya untuk bisa bermain sebagai atlet. Dia diajak Rexy Mainaky, sekarang Kabid Binpres PP PBSI, untuk menjadi sparring partner dan juga asisten pelatih di Malaysia dari Februari 2006 hingga Juli 2006.
‘’Selama itu pula, saya berusaha keras untuk bisa berprestasi sebagai atlet. Namun, hasilnya tetap tidak maksimal,’’ papar Prasetyo.
Ini membuatnya tak menolak saat Asosiasi Bulu Tangkis Singapura (SBA) menawarinya menjadi asisten pelatih pada Agustus 2006. Awalnya, dia juga menjadi lawan tanding.
‘’Banyak hikmahnya jadi pelatih di luar negeri. Saya bisa menjelajah ke berbagai negara,’’ ungkap Prasetyo.
Padahal, tambah dia, itu tak bisa dilakukannya saat masih aktif sebagai atlet. Meski, statusnya sudah menjadi pebulu tangkis nasional.
Kini, hampir dua tahun, Prasetyo pun mengandikan diri ke klub Exist. Diharapkan, dari tangannya bakal lahir pasangan-pasangan tangguh.
Kemampuan Prasetyo pun mendapat pujian. Salah satunya dari pebulu tangkis Singapura Derek Wong.
‘’Dia pelatih bagus. Dia sudah membuktikannya di Singapura,’’ jelas peraih medali perak nomor tunggal di Pesta Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games) 2014 di Glasgow, Skotlandia, pada Agustus lalu tersebut. (*)
Sekilas Tentang
Nama Lengkap: Prasetyo Restu Basuki
Lahir: Karawang, Jawa Barat, 14 Mei 1982
Karir:
Atlet
1997-1999: BEC
1999-2002: Djarum Kudus
2002-2004: Pelatnas Cipayung
Pelatih
2005-Januari 2006: Djarum Kudus (asisten)
Februari –Juli 2006: Malaysia (asisten)
Agustus 2006-Agustus 2012: Singapura
2012-..: Exist