WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Prancis Rasakan Final

Brice Leverdez buka kemenangan negaranya (foto:20minute)
PUTARAN final Piala Thomas kedatangan peserta baru dari Eropa. Ini setelah Prancis merebut tiket final Kejuaraan Beregu Eropa 2016.

Dalam pertandingan semifinal yang dilaksanakan di Kazan, Rusia, pada Sabtu waktu setempat (20/2/2016), negeri dengan ibu kota Paris tersebut menundukkan Inggris dengan skor tipis 3-2. Prancis membuka kemenangan melalui Brice Leverdez yang menundukkan Rajiv Ouseph dengan 10-21, 22-20, 21-8.

Tapi, Inggris mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1. Pasangan Marcus Ellis/Chris Langridge menang mudah 21-9 21-11  atas Bastian Kersaudy/Gaetan Mittelheisser. Setelah itu, tunggal kedua Inggris Toby Penty menang rubber game 21-9,14-21, 21-16 atas Lucas Corvee.

Sayang, kesempatan untuk butuh satu kemenangan lagi gagal dilaksanakan. Sebaliknya, ganda kedua dan tunggal ketiga disabet Prancis.

Ronan Labar/Julen Maio menghentikan perlawanan Peter Mills/Tom Wolfenden 21-19, 21-17. Lucas Claerbout menjadi pahlawan Prancis berkat kemenangan 21-12,25-23 atas Sam Persons.

Dua tahun lalu di Basel, Swiss, Inggris mampu menembus final. Tapi, ketika itu, mereka dikalahkan Denmark.

Denmark sendiri kembali menembus babak pemungkas.Tanpa kesulitan berarti, Jan O Jorgensen dkk melumat Jerman dengan 3-0.

Sejak dilaksanakan 2006, Denmark selalu menjadi pemenang. (*)


Jalan ke Tiongkok Belum Tertutup

TUNGGU: Hana Ramadhini (foto:djarum)
INDONESIA pernah merasakan pahitnya gagal berlaga di putaran final Piala Uber. Itu terjadi pada 2006.

Dalam babak kualifikasi yang dilaksanakan di India, merah putih gagal menembus final. Imbasnya, setelah 47 tahun, Indonesia gagal berlaga di ajang Piala Uber.

Kini, ajang kualifikasi untuk Piala Uber 2016 dilaksanakan di India.Lagi-lagi petaka menimpa para srikandi Negeri Jamrud Khatulistiwa, julukan Indonesia.

Jatah lima tempat yang disediakan gagal digapai. Langkah Maria Febe Kusumastuti dkk hanhya mampu sampai perempat final.

Mereka kalah telak 0-3 dari Tiongkok. Regulasi satu tempat pun juga tak bisa di tangan. Ranking pebulu tangkis Indonesia kalah dari India.

Tapi, itu bukan berarti 100 persen Indonesia sudah gagal berlaga dalam putaran final yang dilaksanakan di Tiongkok pada Mei 2016. Lho kok bisa?

Dari negara yang gagal di perempat final, ranking Indonesia paling tertinggi. Meski itu masih diadu dengan ranking negara Eropa.

Pengumuman nama-nama negara yang dinyatakan lolos ke putaran final Piala Uber setelah 3 Maret nanti. Sedangkan penentuan unggulan untuk putaran final Piala Thomas dan Uber akan diumumkan tanggal di bulan April.(*)

Regulasi Lolos ke Putaran Final Piala Uber 2016


- Empat negara yang lolos ke semifinal Zona Asia: Tiongkok, Jepang, Korea dan Thailand. Serta rangking tertinggi dari negara yang tidak lolos ke semifinal yaitu India. Total 5 negara.

- Empat negara yang lolos semifinal dari Zona Eropa: Denmark, Jerman, Spanyol, Bulgaria

- Juara Kualifikasi Piala Uber dari Pan Am, Ocenia, dan Afrika.

- Empat negara peserta kualifikasi Piala Uber Asia dan Eropa dengan ranking tertinggi

Anthony Ginting Mengejar Kesempurnaan

GEMILANG: Anthony Ginting (foto:PBSI)
AWALNYA, menjelang Kejuaraan Beregu Asia 2016, status Anthony Ginting hanya sebagai tunggal ketiga. Ranking yang dimiliki masih kalah oleh Tommy Sugiarto dan Ihsan Maulana Mustofa.

Ya, dalam ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Anthony masih berada di posisi 34 dunia. Sementara, tunggal pertama menjadi milik Tommy Sugiarto yang ada di posisi 10 dunia. Sementara,Ihsan di posisi 33.

Dia hanya unggul atas Jonatan Christie. Rekannya di Pelatnas Cipayung tersebut empat setrip di bawahnya.

Saat Indonesia menghadapi Maladewa di Hyderabad, India, dalam penempilan perdana penyisihan Grup C, Anthony turun sebagai tunggal ketiga.Dia hanya butuh 15 menit untuk menundukkan Rifau Hussain 21-4, 21-2.

Begitu juga sehari setelah itu. Pemuda 20 tahun tersebut tetap di bawah Tommy dan Ihsan.

Namun, laga melawan Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, ini mengubah statusnya. Ihsan tampil tak sesuai harapan.

Dia menjadi satu-satunya pebulu tangkis Indonesia yang gagal menyumbangkan poin. Ihsan kalah 10-21,21-13, 11-21 kepada Tanongsak Saensomboonsuk.

PBSI pun melakukan evaluasi. Hasilnya, Anthony dijajal sebagai tunggal kedua saat berhadapan dengan Taiwan pada 17 Februari.

Hasilnya, dia menjawabnya dengan tuntas. Anthony menyumbangkan satu poin saat merah putih menang 3-2.

Dia melibas Hsu Jen Hao dengan 21-9,17-21,21-14.Padahal, secara ranking, Anthony kalah. Dalam rilis terakhirnya 18 Februari, Anthony di posisi 34 atau 11 setrip di bawah lawannya. 

Padahal, saat itu, Tommy gagal memetik kemenangan. PBSI pun semakin mantap menempatkan Anthony di tunggal kedua.

Kerja kerasnya di lapangan kembali berbuah manis. Sumbangan kemenangannya atas Ng Ka Long dari Hongkong pada 19 Februari membuat Indonesia unggul 3-0 dan menembus semifinal untuk menantang India.

Pebulu tangkis peringkat 16 dunia tersebut dibuatnya menyerah 25-23,21-14. Padahal, dalam dua kali pertemuan sebelumnya, Anthony belum pernah menang.

Hingga akhirnya, saat melawan India, Ajay Jayaram pun dibuat tak berdaya. Hanya, Anthony tetap tak boleh puas.

Masih ada lawan yang harus ditumbangkan yakni Jepang. Di tunggal kedua, Negeri Sakura, julukan Jepang, mempunyai Sho Sasaki. Kedua pebulu tangkis belum pernah bertemu.

Hanya, dari sisi pengalaman, Anthony kalah. Tapi, dengan semangat yang dimiliki, tak menutup kemungkinan, dia akan menyempurnakan penampilannya dengan tak pernah kalah selama Kejuaraan Beregu Asia 2016. (*)

Selangkah Lagi ke Podium Terhormat

PENENTU:Angga Pratama/Ricky Karanda (foto:PBSI)
SATU tempat di final Kejuaraan Beregu Asia 2016 di sektor putra menjadi milik Indonesia. Merah putih mampu mempermalukan tuan rumah India dengan skor 3-1 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Hyderabad pada Sabtu waktu setempat (20/2/2016).

Sebenarnya, degub jantung kubu Indonesia sempat berdetak keras. Tommy Sugiarto yang dipercaya turun sebagai tunggal pertama menyerah.

Mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut tumbang dengan rubber game 14-21,25-23,9-21. Di atas kertas, seharusnya Tommy bisa memangkan pertandingan. Dalam empat kali pertemuan sebelumnya, Tommy selalu memetik kemenangan.

Untung, ganda nomor dua dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kembali membangkitkan asa Indonesia. Tanpa mengalami kesulitan, mereka menang straight game 21-11,21-10 atas Attri Manu/Reddy Sumeeth.

Di partai ketiga, Anthony Ginting kembali mampu menjawab kepercayaan yang diberikan. Dia hanya butuh 40 menit guna melibas Ajay Jayaram dengan 21-15 22-20.

Nah, kepastian merah putih menembus babak pemungkas ditentukan oleh pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Ganda peringkat sembilan dunia tersebut dipaksa bertarung tiga game 21-13, 18-21,21-15 sebelum menuntaskan perlawanan Chopra Pranaav/Dewalkar Akshay.

Di babak final yang dilaksanakan Minggu (21/2/2016), Indonesia, yang diunggulkan di posisi kedua, akan menantang Jepang. Di semifinal, unggulan ketiga tersebut mengalahkan Korea Selatan (Korsel) dengan skor telak 3-0.

Kejuaraan Asia ini juga menjadi ajang kualifikasi Piala Thomas -Uber. Dengan menembus final, jatah ke putaran final yang dilaksanakan di Tiongkok sudah mampu diraih. (*)

Hadapi India di Semifinal

TIKET ke semifinal jadi milik tim putra Indonesia dalam Kejuaraan Asia 2016.  Bahkan, kali ini, kemenangan yang diraih dilakui tanpa kehilangan satu partai.

Merah putih mampu menundukkan Hongkong dengan skor 3-0 dalam pertandingan perempat final yang dilaksanakan di Hyderabad, India, pada Jumat waktu setempat (19/2/2016).  Tommy Sugiarto membuka kemenangan usai membekap Hu Yun dengan dua game langsung 21-8, 21-13.  Ini membuat putra legenda  bulu tangkis dunia Icuk Sugiarto tersebut memperbesar kemenangannya menjadi 4-1 atas atlet peringkat 12 atau dua setrip di bawah Tommy tersebut.

Namun, kubu Indonesia sempat dibuat sport jantung di partai kedua. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus berjuang tiga game 264-26,21-17, 21-19 atas Or Chin Chung/Tang Chun Mang. Sebenarnya, secara ranking pasangan Hongkong tersebut rankingnya jauh di bawah Hendra/Ahsan.

Dari rilis terakhir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) 18 Februari 2016, meraka ada di posisi 57. Sementara, Hendra/Ahsan di posisi kedua.

Di partai ketiga yang mempertandingkan tunggal putra kedua, Anthony Ginting kembali menunjukkan mentalnya. Dia hanya butuh dua game 25-23, 21-14 guna menghentikan perlawanan Ng Ka Long.

Sebenarnya, Anthony kurang diunggulkan untuk bisa menang. Alasannya, dari segi posisi, pebulu tangkis muda gemblengan Pelatnas Cipayung tersebut kalah.

Ng Ka Long di ranking 16. Sementara Anthony di posisi 34.Selain itu, dalam dua kali pertemuan sebelumnya yakni di Indonesia Grand Prix Gold 2013 dan Thailand Grand Prix Gold 2015, Anthony selalu kalah.

Hasil tersebut membuat dua partai lainnya, ganda putra kedua dan tunggal ketiga urung turun ke lapangan. Ini disebabkan sistem yang dipakai sudah memakai knock down. Mereka yang memandam keinginnya turun adalah pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Jonatan Christie.

Di babak semifinal, Indonesia akan menantang tuan rumah India. Kidambi Srikanth dkk menembus empat besar berkat kemenangan 3-2 atas Malaysia (*)

India Bikin Sejarah

NOMOR tunggal menjadi senjata utama India dalam Kejuaraan Beregu Asia 2016. Tiga poin penting mampu disumbangkan dari nonor tersebut yang membawa mereka memetik kemenangan 3-2.

Padahal, lawan yang dihadapi bukan negara sembarangan, Tiongkok. Memang, Negeri  Panda, julukan Tiongkok, tak turun dengan kekuatan terbaik.

Dua tunggal terkuatnya, Chen Long dan Lin Dan, disimpan. Begitu juga pasanganb tangguh Zhang Nan/Zhaou Yunlei.

Meski demikian, Tiongkok juga tak sembarangan mengirim wakilnya. Ada Tian Houwei dan Wang Zheng Ming.

Tapi, saat bersua dengan tuan rumah yang dilaksanakan di Hyderabad, India, pada Kamis waktu setempat (18/2/2016), mereka mati kutu. Semua poin tunggal disapu bersih Kidambi Srikanth dkk.

Di partai pertama, India membuka kemenangan melalui Srikant. Dia menang dua game langsung 11-21, 17-21 atas Tian Houwei.

Namun, Tiongkok mampu menyamakan kedudukan dari ganda pertama. Li Junhui/Qiu Zihan unggul 22-20, 21-11 atas Attri Manu/Reddy Summeth.

Tapi, Ajay Jayaram secara mengejutkan melibas Wang Zhengming dengan 22-20, 15-21, 21-18. Secara ranking, Ajay kalah jauh.Dia ada di posisi ke-25 sedangkan Zhengming di ranking ke-11.

Partai semakin panas usai Tiongkok menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Pasangan Wang Yilv/Zhang Wen tak mengalami kesulitan berarti guna menundukkan Chopra Prannav/Dewalkar Akshay dengan 21-10, 21-18.

Nah, India memastikan kemenangan melalui tunggal ketiga Prannoy H.S yang menekuk Shi Yuqi dengan 21-14, 21-10. Hasil tersebut melambungkan India ke puncak klasemen grup A. Sekaligus membuat sejarah untuk kali pertama menang atas Tiongkok di pentas Piala Thomas.

India tak pernah terkalahkan dalam dua pertandingan. Sebelumnya, mereka menang telak atas Singapura dengan 5-0. (*)

Lebih Fokus Hadapi Korsel

KEKUATAN Maladewa di kancah bulu tangkis masih di level bawah. Wajar kalau Indonesia punya strategi tersendiri.

Tim putri pilih menyimpan ganda terkuatnya Greysia Polii/Nitya Krishinda dalam pertandingan Kejuaraan Beregu Asia 2016 yang dilaksanakan di Hyderabad, India, Rabu waktu setempat (17/2/2016). Meski tanpa ganda nomor dua dunia tersebut, Indonesia tetap bisa menyapu bersih lima kemenangan.

Posisi sebagai ganda pertama diberikan kepada Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi. Tampaknya, pelartih di sektor putri lebih fokus menghadapi Korea Selatan yang dilaksanakan pada Kamis waktu setempat (18/2/2016).

Apalagi, di tunggal dan ganda, Korea Selatan mempunyai kekuatan yang berimbang. Bahkan, di ganda, mereka mempunyai dua pasangan yang sama-sama berada di posisi sepuluh besar.Mereka adalah Jung Kyung-eun/Shin Seung-chan di ranking kelima dan Chang Ye-na/Lee So-hee satu setrip di bawahnya.

Partai tersebut punya arti penting. Kemenangan akan membuat Indonesia bisa menjadi juara grup C.  Sebab, di atas kertas, Maladewa juga akan dilumat oleh Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan.

Dengan menjadi juara grup akan melapangkan Indonesia ke babak berikut. Sekaligus mengamankan  tiket lolos ke putaran final Piala Uber yang dilaksanakan Mei mendatang di Tiongkok.

Ya, Kejuaraan Beregu Asia 2016 juga menjadi ajang perebutan slot ke putaran final Piala Uber dan Thomas. Satu tempat sudah pasti menjadi milik Tiongkok yang menyandang status juara bertahan sekaligus host. (*)


Hasil Indonesia v Maladewa 5-0

-Maria Febe Kusmastuti v Moosa Aminath 21-3, 21-4

-Lindaweni Fanetri v Aishath Afnaan 21-12, 21-6

-Hana Ramadhini v Fathimath Nabaaha 21-11, 21-9

-Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi v Aminath Ahmed/Maisa Ismail 21-7, 21-5

-Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri v Aminath Nabeeha/ Fathimath Nabaaha 21-5, 21-4

Anthony Ginting Kembali Sumbang Poin

Tommy Sugiarto gagal memetik kemenangan (foto;PBSI)
INDONESIA kembali lepas dari kekalahan.  Hendra Setiawan dkk menang 3-2 atas Taiwan dalam pertandingan penyisihan Grup C Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2016 di Hyderabad, India, pada Rabu waktu setempat (17/2/2016).

Merah putih sempat tertinggal lebih dulu. Tommy Sugiarto yang dipercaya turun sebagai tunggal putra pertama menyerah dua game langsung 23-25, 16-21 kepada Chou Tien Chen.

Tien Chen memang jadi momok bagi mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut. Dari lima kali pertemuan sebelumnya, Tommy hanya menang dua kali.

Untung, di partai kedua, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mampu menyamakan kedudukan. Juara dunia 2015 itu  menang 23-21, 21-15 atas Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin. Di game pertama, pasangan nomor dua dunia tersebut harus jatuh bangun.

Ini disebabkan, pasangan Taiwan itu pernah sekali mempermalukan Hendra/Ahsan. Yakni di Malaysia Super Series 2014.

Kemenangan tersebut mengangkat semangat Anthony Ginting. Naik pangkat menjadi tunggal kedua, dia menjawabnya dengan keunggulan 21-9, 17-21, 21-14 atas Hsu Jen Hao.

Di partai keempat, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwadi memastikan Indonesia menjadi juara grup. Pasangan yang kini berada di posisi sepuluh besar dunia tersebut melibas Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin dengan 21-19, 21-18.

Sayang, di laga pemungkas, Jonatan Christie menyerah 16-21, 18-21 kepada Wang Tzu Wei.  Sehingga, Indonesia gagal  mengulangi skor kemenangan menjadi 4-1 seperti saat melawan Thailand sehari sebelumnya.

Meski kalah, Taiwan  tetap berhak lolos. Pertimbangannya, sang rival,  Thailand sudah dikalahkan di laga sebelumnya. (*)

Denmark Tak Mau Lengah

IKUT:Mathias Boe/Carsten Mogensen (badmintonbladet.dk)
LAIN Asia lain Eropa. Di Benua Putih pada saat yang bersamaan juga dilaksanakan Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu 2016.

Tujuannya pun sama. Selain menjadi juara di level benua, tiket lolos ke putaran final Piala Thomas dan Uber jajdi bidikan. Di level putra, Denmark turun dengan kekuatan terbaik.

Bukan hanya di tunggal tapi juga ganda. Di tunggal, trio tangguhnya ikut membela dalam ajang yang tahun ini dilaksanakan Kazan, Rusia,16-21 Februari tersebut.

Ada nama Jan O Jorgensen, Viktor Axelsen, dan Hans-Kristian Vittinghus. Di ganda juga ada Mathias Boe/Carsten Mogensen, dan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding.

Wajar jika Denmark turun dengan kekuatan penuh. Sejak Kejuaraan Beregu Eropa dilaksanakan 2006, di sektor putra mereka sejak juara.

Dua tahun lalu di Basel, Swiss, Denmark naik ke podium juara. Negeri Skandinavia tersebut menundukkan Inggris dengan skor 3-1.

Langkah awal pun dilalui Denmark dengan mulus. Dalam penampilan perdana di Grup 1 Selasa waktu setempat (16/2/2016), Jorgensen dkk melumat Turki dengan skor telak 5-0.

Meski tangguh di Eropa, tapi di ajang Piala Thomas, Denmark tak banyak bicara. Dua tahun lalu di New Delhi, India, mereka hanya sampai perempat final.

Kali terakhir, Denmark menembus final pada 2006 di Tokyo, Jepang. Sayang, ketika itu, mereka takluk 0-3 dari Tiongkok. (*)

Pilih Konsentrasi di Ajang Lain

PERTAMA: Kento Momota tak membela Jepang (foto:zimbio)
AJANG Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Asia 2016 gengsinya turun. Indikasinya, banyak pebulu tangkis papan atas memilih absen.

Selain Tiongkok, Malaysia dan Jepang memilih menyimpan kekuatan. Di Malaysia, tak ada nama Lee Chong Wei di tunggal dan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.

''Lee Chong Wei di fokuskan untuk tampil di All England Maret mendatang,'' kata Hendrawan, pelatih tunggal putra Malaysia, kepada smashyes.

Sebagai gantinya, negeri jiran mempercayakan nomo tunggal kepada pebulu tangkis mudanya.Zulfadli Zulkifli di percaya sebagai tunggal pertama. Dia diikuti oleh Iskandar Zulkarnain dan Soo Teck Zhi.

Meski turun tanpa pilar tapi, tambah Hendrawan, Malaysia tetap optimistis bisa banyak berbicara dalam Kejuaraan Asia tersebut. Itu sekaligus bisa menembus putaran final Piala Thomas yang akan dilaksanakan di Tiongkok pada Mei mendatang.

 Ya, Kejuaraan Asia yang tengah berlangsung di Hyderabad, India, tersebut memang menjadi tempat untuk berebut tiket ke ajang beregu putra itu.

 Lain halnya dengan Jepang. Dengan status juara bertahan, mereka memilih menyimpan pebulu tangkis papan atasnya. Tak ada nama Kento Momota yang kini ada di posisi keempat dunia. Di ganda juga absen Kenichi Hayakawa/Hiroyuki Endo.

 Tiongkok pun tak menempatkan kekuatan terbaik. Mereka sudah pasti lolos karena menyandang status tuan rumah.

Di tunggal, Chen Long dan Lin Dan tak ikut ambil bagian. Begitu juga dengan Zhang Nan/Fu Haifeng. (*)

Taiwan Geser Posisi Indonesia

HILANG: Ihsan Maulana kalah di tunggal kedua (foto:PBSI)
TIM putra Indonesia kembali memetik kemenangan dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2016. Usai membekap Maladewa dengan skor telak paxda Senin (15/2/2016),kini giliran Thailand yang disikat dalam laga Grup C tersebut.

Hanya, kemenangan tersebut harus melalui perjuangan ekstrakeras. Kok bisa? Ya, dari lima partai yang digelar,hanya laga tunggal ketiga yang bisa berlangsng dalam dua game.

Bahkan, di partai ketiga yang mempertandingkan tunggal kedua, wakil Indonesia Ihsan Maulana Mustofa kalah. Dia menyerah 10-21,21-13, 11-21 kepada Tanongsak Saensomboonsuk.

 Tommmy Sugiarto membuka kemenangan usai melibas pebulu tangkis senior Thailand Boonsak Ponsana dengan 21-17,14-21, 21-14.Ini menjadi kemenangan keempat dalam enam kali pertemuan dengan Boonsak.

 Kemenangan ini juga mengangkat kembali Tommy. Alasannya, dalam pertemuan terakhir dengan Boonsak di ajang putaran final Piala Thomas 2014, putra legenda bulu tangkis dunia Icuk Sugiarto kalah.
Kemenangan Tommy ini pun memberikan motivasi kepada Angga Pratama/Ricky Karanda. Pasangan peringkat sembilan dunia tersebut unggul 21-18,18-21 21-16 atas Bodin Issara/Nipitphon Puangpuapech. Hasil tersebut mengulangi pertemuan di Taiwan Grand Prix Gold 2015.

Sayang, Ihsan gagal menjadi penentu Indonesia dengan langsung memastikan kemenangan menjadi 3-0. Meski sebenarnya, kans memetik kemenangan bagi Ihsan terbuka.

Dia pernah mempermalukan Tanongsak di depan publiknya sendiri dalam Thailand Grand Prix Gold 2015. Saat itu, 30 September 2015, Ihsan menang dua game langsung 21-16, 21-18.

Rian Agung Saputro/Berry Anggriawan sempat membuat jantung kubu Indonesia berdegup kencang. Mereka sempat kalah di game kedua 14-21. Untung, di game ketiga, Rian/Berry unggul 21-16 setelah di game pertama juga menang 21-11. Antony menutup laga dengan kemenangan 22-20,21-15 atas Khosit Phetpradab.

Sayang, kemenangan ini gagal membawa Indonesia memimpin Grup C. Posisinya diambil alih Taiwan yang di hari yang sama mengalahkan Maladewa dengan skor 5-0. (*)

Tiongkok Pilih Simpan Kekuatan

ABSEN: Zhang Nan/Fu Haifeng
TIONGKOK sudah pasti lolos ke putaran final Piala Thomas 2016. Ini disebabkan statusnya sebagai tuan rumah.

Ya, ajang beregu putra tersebut bakal digelar 15-22 Mei mendatang di Kunshan, Jiangshu. Tiongkok menggenapi slot bersama juara bertahan Jepang yang sudah pasti lolos.

Sehingga, dalam Kejuaraan Beregu Asia 2016 yang juga menjadi ajang perebutan tiket putaran final, Tiongkok menurunkan lapis kedua. Tidak ada nama Chen Long dan Lin Dan di tunggal. Begitu juga di ganda tak terselip Zhan Nan/Fu Haifeng.

Sebagai gantinya, di tunggal hanya diperkuat Tian Houwei dan Wang Zhengming sebagai andalan. Sementara di ganda, Negeri Tembok Raksasa, julukan Tiongkok, itu menempatkan Liu Xiaolong/Qiu Zihan sebagai ujung tombak di ganda.

Komposisi ini nyaris membuat blunder. Di laga perdana grup A pada Senin (15/2.2016) di Hyderabad, India, mereka tertinggal 1-2 sebelum akhirnya menutupi dengan kemenangan 3-2.

Para pilar Tiongkok lebih difokuskan berlaga di All England serta putaran final Piala Thomas. Selain itu, ajang Olimpiade Rio de Janeiro pada Agustus mendatang menjadi sasaran utama.

Kali terakhir Kejuaraan Beregu Senior Asia dilaksanakan 1993 atau 23 tahun lalu. Saat itu, juara jatuh ke tangan Indonesia. (*)

Hendra/Ahsan Paling Lama di Lapangan

KEDUA: Angga Pratama/Ricky Karanda (foto: PBSI)

INDONESIA tetap menurunkan skuad terkuat di ajang penyisihan. Meski, lawan yang dihadapi hanya sekelas Maldewa.

Hasilnya, merah putih pun menang telak 5-0 dalam pertandingan perdana babak penyisihan Kejuaraan Beregu Asia Grup C  di Hyderabad, India, pada Senin waktu setempat (15/2/2016). Ambisi memburu kemenangan mutlak sekaligus pemanasan untuk laga berikut menjadi pertimbangan utama.

Sebab, setelah ini, Indonesia akan berjumpa dengan Thailand (16/2) dan Taiwan (17/2). Kekuatan kedua negara tersebut tak bisa diremehkan.

Kemenangan Indonesia atas Maladewa dibuka oleh Tommy Sugiarto. Turun sebagai tunggal pertama, dia hanya butuh 18 menit untuk membungkam Mohamed Ajfan dengan 21-2, 21-6. Setelah itu, Ihsan Maulana Mustofa perlu 17 menit guna menghentikan Hussein Zayan dengan 21-2, 21-8.

Kemenangan Indonesia ditentukan oleh Anthony Ginting. Bahkan selama 15 menit dia sudah bisa menang 21-4, 21-2 atas Rifau Hussain.

Yang mengejutkan, juara dunia 2015, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bertarung paling lama di lapangan yakni 20 menit. Mereka menang 21-8, 21-15 atas Thoif Ahmed/Hussein Ayan. Di laga kelima atau pemungkas, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi butuh 15 menit guna menundukkan Waseem Ahmed/Rifau dengan 21-4, 21-5.

Di grup C, Maldewa sudah diprediksi bakal menjadi lumbung poin. Sebab, Taiwan dan Thailand kualitasnya tak beda jauh dengan Indonesia.

Kedua negara tersebut mempunyai wakil yang tangguh di tunggal dan ganda. Hanya, dalam pertemuan pada Senin (15/2/2015), Thailand harus menyerah 1-4. Ini membuat posisi Taiwan di bawah Indonesia dalam klasemen sementara. 

Pertandingan Kejuaraan Beregu Asia 2016 ini juga menjadi ajang perebutan tiket ke putaran final Piala Thomas yang dilaksanakan di Tiongkok pada Mei mendatang. Sejak 2002, Indonesia belum bisa kembali menjadi juara di ajang beregu putra tersebut. (*)

Negeri Panda Nyaris Tumbang

POIN: Tian Houwei (foto:zimbio)
TIM putra Tiongkok nyaris malu. Mereka hanya mampu menang tipis 3-2 saat ditantang Singapura dalam pertandingan Kejuaraan Beregu Asia 2016 Grup A di Hyderabad, India, pada Senin waktu setempat (15/2/2016).

Bahkan, Negeri Panda, julukan Tiongkok, sempat tertinggal 1-2. Itu dikarenakan dua partainya, ganda pertama dan tunggal kedua, menyerah. Tiongkok unggul lebih dulu melalui tunggal pertamanya Tian Houwei yang menang 21-11, 21-12.

Namun, pasangan Negeri Singa, julukan Singapura Terry Hee/Hean Loh melibas juara All England 2013 Liu Xiaolong/Qiu Zihan dengan 16-21, 21-13, 21-11. Singapura leading usai tunggal keduanya Yew Loh melibas Wang Zhengming dengan 21-15, 21-16.

Untung, di dua partai tersisa, ganda kedua dan tunggal ketiga, Tiongkok merebut kemenangan. Pasangan Li Jinhui/Liu Yuchen menundukkan Danny Bawa Chrisnanta/Hendra Wijaya 21-18, 21-14.

Kepastian negeri terpadat penduduknya di dunia itu menang dipastikan melalui Bin Qiao yang harus bertarung tiga game 21-15, 19-21, 21-13 atas Ryan Ng.

Kehilangan dua partai tentu merupakan di luar dugaan. Meski bukan tampil dengan kekuatan terbaik, tapi skuad mereka masih jauh lebih tangguh dibandingkan dengan Singapura.

Jika tak melakukan pembenahan, tak menutup kemungkinan, Tiongkok bakal ditekuk India. Materi tunggal dan ganda negeri beribukota New Delhi tersebut tak boleh dipandang sebelah mata.

Mereka menurunkan semua skuad terbaiknya. Semisal Kidambi Srikanth di tunggal. (*)

Sukses Ikuti Jejak Junior

GELAR juara Thailand Masters 2015 jatuh ke tangan pasangan Indonesia Ade Yusuf/Wahyu Nayaka. Tapi, tahun ini,keduanya kehilangan gelar karena absen dalam ajang yang masuk level grand prix gold tersebut.

Untung, gelar di nomor tersebut tetap menjadi milik pasangan merah putih. Ini dikarenakan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sukses naik ke podium terhormat.

Dalam final yang dilaksanakan di Bangkok pada Sabtu waktu setempat (13/2/2016), unggulan teratas tersebut menang rubber game 12-21,21-15, 21-12 atas Kim Gi-jung/Kim Sa-rang dari Korea Selatan.

Ini menjadi kemenangan keenam dalam delapan kali pertemuan. Kali terakhir, Hendra/Ahsan menundukkan pasangan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, tersebut dalam Hongkong Super Series 2015. Ketika itu, mereka unggul tipis 22-20, 21-19.

Selain itu, kemenangan ini menjadi pembuka tahun yang manis bagi pasangan peringkat kedua dunia tersebut. Usai dari Thailand, Hendra/Ahsan langsung menuju Hyderabad, India, untuk membela Indonesia dalam Kejuaraan Beregu Asia yang juga menjadi kualifikasi menuju final Piala Thomas. (*)

Masih Tangguh di Level Grand Prix Gold

TETAP TANGGUH: Lee Hyun-il usianya sudah 36 tahun
JANGAN pernah menganggap remeh Lee Hyun-il. Meski, kini usia pebulu tangkis asal Korea Selatan tersebut sudah menginjak 36 tahun.

Buktinya, dia masih bisa menjadi juara dalam turnamen di level grand prix, yakni Thailand Masters 2016. Dalam final yang dilaksanakan di Bangkok pada Sabtu waktu setempat (13/2/2015), dia mengalahkan Hu Yun dari Hongkong dengan dua game langsung 21-18 21-19.

Ini menjadi kemenangan kedua Hyun-il atas wakil negeri bekas koloni Inggris tersebut. Sebelumnya di Malaysia Masters 2015, dia menang di 21-15 21-7.

Hasil ini juga mengulangi sukses tahun lalu di ajang yang sama. Hanya, pada 2015, Hyun-il menundukkan wakil Indonesia Ihsan Maulana Mustofa dengan 21-17,24-22,21-8.

Selama ini, Hyun-il memang lebih banyak merajai ajang di level grand prix atau grand prix gold. Tahun lalu saja, dua kali semifinalis olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, tersebut naik podium terhormat di Kanada Grand Prix, Malaysia Grand Prix Gold,dan Selandia Baru Grand Prix Gold. Selain itu, dua kali menembus final di Vietnam Grand Prix dan Korea Grand Prix Gold.

Untuk di level super series atau super series premier, Hyun-il tak bisa bicara banyak. Dia lebih banyak tumbang di babak-babak awal. (*)

Pejalanan Hyun-il juara di Thailand Masters
Babak I: Syreyansh Jaiswal (India) 21-16, 21-13

Babak II: Zulhelmi Zulkifli (Malaysia) 21-13, 21-16

Babak III: Kantaphon W. (Thailand) 21-11, 21-15

Semifinal: Tanongsak S. (Thailand) 21-11, 21-11

Final: Hu Yun (Hongkong) 21-18, 211-19

Ratchanok Tumpuan Selamatkan Muka

SENDIRIAN: Ratchanok Intanon jadi asa tuan rumah juara
THAILAND Grand Prix Gold 2015 jadi memori buruk bagi Rachanok Intanon. Diharapkan menjadi juara di kandang sendiri, gadis 21 tahun tersebut dipermalukan Liang Xiaoyu dari Singapura dengan tiga game 20-22,21-13 17-21.

Tentu, moment kegagalan tesebut diharapkan tak kembali terjadi. Apalagi, kini, langkah Ratchanok sudah sampai babak final.

Tiket tersebut diperoleh Ratchanok usai menang straight game 21-15,22-20 atas Sung Ji-hyun dari Korea Selatan dalam pertandingan semifinal yang dilaksanakan di Bangkok pada Jumat waktu setempat (12/2/2016).Kemenangan ini membuat Ratchanok mampu menyamakan kedudukan menjadi 6-6 selama bertemu dengan tunggal putri terbaik Negeri Ginseng,julukan Korea Selatan, tersebut.

Sayang, keinginan menampilkan finaln sesama pebulu tangkis Thailand (all Thailand finals) urung terjadi. Duta tuan rumah lainnya, Busanan Ongbumrungphan, menyerah kepada Sun Yu dari Tiongkok dengan 16-21, 11-21.

Ratchanok tentu tak boleh lengah dengan Sun Yu. Dia pernah takluk di All England 2015.

Hanya, dalam dua kali pertemuan lain, Ratchanok, yang kini duduk di posisi keenam, mampu dimenangkannya. Yakni di Indonesia Super Series Premier 2014 dan All England Super Series Premier 2016.

Ratchanok pernah menjadi juara di Thailand Grand Prix Gold pada 2013.Saat itu, dia menundukkan Busanan dengan tiga game 22-20,19-21 21-13. (*)

Hendra/Ahsan Tembus Final

PERDANA: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (foto:PBSI)
INDONESIA menempatkan satu wakil dalam Thailand Grand Prix Gold 2016. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bakal berebut juara dalam turnamen yang memyediakan hadiah total USD 120 ribu tersebut.

Hendra/Ahsan akan berjumpa dengan pasangan Korea Selatan Kim Gi-jung/Kim Sa-rang dalam laga yang dilaksanakan Sabtu waktu setempat (13/2/2016).Itu setelah pasangan merah putih yang diunggulkan di posisi teratas tersebut menundukkan wakil Negeri Ginseng, jululkan Korea Selatan, lainnya Ko Sung-hyun/Shin Baek-choel, yang juga unggulan ketiga,dengan rubber game 21-15,13-21,21-18.

Ini menjadi kemenangan kedua Hendra/Ahsan atas Sung-hyun/Baek-choel. Hasil positif lain dipetik di Taiwan Grand Prix Gold 2015. Sementara di Australia Super Series 2015, wakil merah putih tersebut takluk.

Sementara, Gi-jung/Sa-rang menembus babak pemungkas usai menundukkan Huang Kaixiang/Zheng Siwei (Tiongkok) dengan straight game 21-19,21-15. Bagi Hendra/Ahsan, mereka bukan lawan yang asing.

Kedua pasangan sudah tujuh kali bertemu. Hasilnya, Hendra/Ahsan unggul lima kali. Dalam pertemuan terakhir di Hongkong Super Series 2015, pasangan didikan Pelatnas Cipayung tersebut menang tipis dalam pertarungan dua game 22-20, 21-19. (*)

Agenda final Thailand Grand Prix Gold 2016
Ganda campuran: Zheng Siwei/Chen Qingchen (Tiongkok) v Chen Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia x7)

Ganda putri: Tan Yuanting/Yu Yang (Tiongkok x5) v Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok x3)

Tunggal putra: Lee Hyun-il (Korsel x1) v Hu Yun (Hongkong x3)

Ganda putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia x1) v Kim Gi-jung/Kim Sa-rang (Korsel x2)

Tunggal putri: Sun Yu (Tiongkok x4) v Ratchanok Intanon (Thailand x2)

x=unggulan

Kejutan sesaat Sony

BERTAHAP: Sony Dwi Kuncoro menembus babak II
SONY Dwi Kuncoro membuat kejutan di Thailand Grand Prix Gold 2016. Dia mempermalukan unggulan kedelapan asal Korea Selatan Lee Dong-keun dengan rubber game 16-21,21-15,21-17 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Bangkok pada Senin (8/2/2016).

Sayang, penampilan yang membaik itu gagal dipertahankan Sony. Dia secara mengejutkan malah kalah oleh wakil India Harsheel Dani dengan tiga game juga 21-18, 14-21, 14-21.

Secara ranking, seharusnya arek Suroboyo tersebut bisa memang. Dia ada di posisi 66 dunia sedangkan Dani di 148.

Selain itu, dari segi pengalaman, Sony ungguh jauh. Lawannya baru saja berlaga di level senior.

Hasil ini memang sedikit lebih bagus dibandingkan debutnya di 2016. Saat di Malaysia Grand Prix Gold, Sony langsung tersingkir di babak I.

Sebenarnya, penampilan bapak dua anak tersebut sudah  banyak memudar. Usai cedera yang lama membekap, ranking Sony terus turun.

Hanya, itu tak membuatnya ingin segera gantung raket. Sony masih ingin turun di berbagai turnamen. Tujuannya untuk memberikan semangat kepada atlet muda. (*)

Eh, Dinar Bisa Sampai Perempat Final

KEJUTAN: Dinar Dinah Ayustine (foto:PBSI)
SEMULA,dia hanya hadir sebagai pebulu tangkis kualifikasi. Tapi, siapa sangka, langkah Dinar Dyah Ayustine sudah sampai perempat final dalam Thailand Grand Prix Gold 2016.

Di babak kedua yang dilaksanakan di Bangkok pada Rabu waktu setempat (10/2/2016),Dinar menundukkan Karin Schnaase dari Jerman dengan rubber game 21-14, 16-21, 21-17. Hasil ini termasuk mengejutkan.

Alasannya, dari sisi ranking, Dinar kalah jauh. Saat ini, Karin di posisi 26. Sedangkan perempuan binaan Djarum Kudus yang kini bernaung di Pelatnas Cipayung tersebut terdampar di posisi 100.

Untuk melaju ke semifinal, bukan pekerjaan mudah bagi Dinar. Andalan tuan rumah Busanan Ongbumrungphan merupakan unggulan keenam.

Rankingnya pun jauh lebih baik. Busanan ada di posisi 19 dunia. Hanya, selama ini, keduanya belum pernah bertemu.

Bagi Dinar, penampilannya di Thailand Grand Prix Gold merupakan debutnya di 2016.Pada turnamen yang sama tahun lalu, dia sudah tersingkir di babak I.

Pulang di babak awal di ajang grand prix atau grand prixd gold sudah menjadi langganan baginya. (*)