WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Rizky/Riyo Gagal Hadang Dominasi Djarum

KOMPAK: Rizky (atas) dan Riyo

DJARUM Kudus memastikan membawa pulang satu gelar dari mPiala Wali Kota 2014. Itu setelah dua wakilnya di nomor ganda putra, Afiat Yuris Wirawan/Yohanes Rendy Sugiarto dan Rendra Wijaya/Ryan Sukmawan, saling bertemu dalam babak final yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada Minggu waktu setempat (4/5).
 Ya, klub asal Kota Kretek, julukan Kudus, tersebut sudah mendominasi sejak babak final. Hanya, pasangan Rizky Hidayat/Riyo Arief saja yang bukan berasal dari Djarum.Mereka merupakan pasangan asal Wima Surabaya.
 Sayang, di babak semifinal yang digelar Sabtu (3/5), mereka harus mengakui ketangguhan Rendra/Ryan, yang merupakan unggulan kedua, dengan straight game 15-21, 16-21. Sementara, Afiat/Rendy menundukkan rekan satu klubnya, Didit Juang/Muhammad Ulinnuha, juga dengan dua game 21-19, 21-15.
 Rizky/Riyo kalah karena secara pengalaman Rendra/Ryan lebih matang di lapangan. Mereka merupakan pebulu tangkis senior yang sudah lama malang melintang di berbagai event, baik lokal maupun internasional. (*)

Febri Tak Mau Gagal Lagi

PEREMPAT :Febriyan usai tampil.
FEBRIYAN Irvannaldy mengulang capaian 2013. Pebulu tangki andalan Wima Surabaya tersebut mampu lolos ke babak final tunggal putra Piala Wali Kota 2014.
 Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, menang tiga game 17-21, 21-18, 21-12 atas Rahmat Ar dari Exist pada babak semifinal yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya,pada Sabtu sore waktu setempat.
 Ini membuat pebulu tangkis yang pernah bermukim di Singapura itu berhadapan dengan wakil Guangzhou, Tiongkok, Tan Junxian, yang di semifinal menghentikan langkah Thomi Azizan Mahbub dari Djarum Kudus dengan rubber game 12-21, 21-18, 21-12.
 Dalam turnamen berhadiah total Rp 150 juta tersebut, Febri diunggulkan di posisi ketiga. Sedangkan lawannya datang dengan status nonunggulan.
 Meski bukan kandidat juara, tapi Junxian tampil on fire. Sebelum Thomi, yang diunggulkan di posisi keempat, dia juga memulangkan unggulan kedelapan Siswanto asal Suryanaga dua game langsung 21-18, 21-19.
 Tahun lalu, Febri juga mampu menembus babak final. Sayang, dia harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis Jaya Raya Jakarta Adi Pratama dengan rubber game 21-14, 19-21, 21-12.”Tahun ini, saya ingin juara setelah tahun lalu gagal,’’ kata Febri kepada smashyes.
 Namun, dia mengakui bukan pekerjaan mudah baginya. Lawannya asal Negeri Panda, julukan Tiongkok, merupakan pebulu tangkis yang tak gampang menyerah. (*)

Jadwal Final Piala Wali Kota 2014
Tunggal Putra: Febriyan Irvannaldy (Wima x3) v Tan Junxian (Tiongkok)

Tunggal Putri: Febby Angguni (Djarum x1) v Ohori Aya (Tomioka Jepang)

Ganda Putra: Afiat Yuris Wirawan/Yohanes Rendy Sugiarto (Djarum x4) v Rendra Wijaya/Ryan Sukmawan (Djarum x2)
  
Ganda Putri: Devi Tika Permatasari/Keysha Nurvita (SGS x1) v Nadya Melati/Dian Fitriani (Pertamina x3)

Ganda Campuran: Ardiansyah/Devi Tika (Berkat Abadi/SGS x1) v Rizky Hidayat/Nadya Melati (Wima/Pertamina x3)

X=unggulan

Lin Dan Mengejar Tiket Kejuaraan Dunia

PRIMA: Lin Dan masih menakutkan (foto: gasian).
LIN Dan terus menebar ancaman. Kini, ranking dunia yang dimiliki melonjak tajam.
 Tunggal putra andalan Tiongkok tersebut mulai mendekati 50 besar dunia. Dalam ranking terbaru BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 2 April, lelaki 31 tahun tersebut berada di posisi 58 dunia.
 Ini berarti Lin Dan melompat 35 peringkat dari pekan sebelumnya. Gelar juara Asia menjadi pijakan baginya untuk bisa kembali ke jajaran elite bulu tangkis dunia.
 Paling tidak, kans Lin Dan mempertahankan gelar juara dunia masih terbuka.  Hanya, syaratnya, dua kali peraih emas olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012 itu bisa menjuarai turnamen super series dan super series yang tersisa sebelum Kejuaraan Dunia 2014 dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada Agustus mendatang.
 Ini dkarenakan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) sudah tak memberikan fasiltas wild card lagi seperti tahun lalu. Dan fasilitas tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Lin Dan untuk bisa menjadi juara dunia untuk kali kelima. (*)
Lompatan demi lompatan Lin Dan
2 Januari 2014: 101
23 Januari 2014: 103
20 Februari 2014:104
27 Maret 2014:107
17 April 2014: 104
24 April 2014: 83
2 Mei 2014: 58

Marin Kembali ke Posisi Terbaik

BERSAMA PEMENANG: Carolina Marin (dua dari kiri).
CAROLINA Marin kembali menembus posisi 10 besar. Dalam ranking terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terbaru per 2 Mei, perempuan asal Spanyol itu naik satu setrip dibandingkan pekan sebelumnya.
 Ini tak lepas dari keberhasilan Marin menjadi juara tunggal putri Eropa 2014. Dalam final yang dilaksanakan di Kazan, Rusia, pada Minggu waktu setempat (27/4), dia mengalahkan Anna Thea Madsen dari Denmark dengan tiga game 21-9, 14-21, 21-8.
 Kemenangan di Negeri Beruang Merah, julukan Rusia, ini membuat Marin pulang dengan membawa 7 ribu poin. Donasi poin tersebut sudah cukup baginya untuk mendepak PV Sindhu dari India ke posisi kesebelas.
 Sebenarnya, posisi kesepuluh ini pernah diduduki Marin tiga pekan lalu. Sayang, dia hanya bertahan selama dua pekan.
 Menembus big ten merupakan capaian terbaik Marin. Bahkan, dia juga menjadi satu-satunya pebulu tangki Eropa yang masuk 10 besar.
 Wakil Benua Putih, julukan Eropa, yang terdekat dengannya adalah Kirsty Gilmour. Tunggal putri asal Skotlandia tersebut ada di ranking 18.
 Gelar Eropa ini juga membuat dia mengukir sejarah sebagai satu-atunya wakil Spanyol yang naik ke podium dalam event tersebut. Selain itu, capaian dari Kazan juga menjadi gelar perdananya pada 2014. Dalam empat turnamen yang diikuti, Korea Super Series, Korea Super Series Premier, Jerman Grand Prix Gold, dan All England Super Series Premier semua berakhir dengan kegagalan. (*)

Tunggal putri Eropa di ranking dunia (5 besar)
1.Carolina Marin (10)
2. Kirsty Gilmour (18)
3.Beatriz Corrales (26)
4.Kristina Gavnholat (Rep Ceko)
5.Linda Zetchiri (Bulgaria)

Christopher/Trikusuma Gagal Tembus Semifinal

JATUH: Christopher Rusdianto. (foto: sidiq)
LANGKAH unggulan teratas ganda putra Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana terhenti. Mereka gagal menembus babak semifinal Piala Wali Kota 2014.
 Dalam pertandingan yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada Jumat malam WIB, Christopher/Trikusuma, yang berasal dari Suryanaga, menyerah kepada pasangan Djarum Kudus Didit Juang/Muhammad Ulinnuha dengan dua game langsung 21-19, 21-15.
 Secara ranking dunia, sebenarnya Christopher/Trikusuma unggul. Mereka ada di posisi 62 dunia sementara lawannya di ranking 249.
 Hanya, tenaga Christopher/Trikusuma banyak terkuras di babak babak ketiga yang dilaksanakan hanya jeda tiga jam dari babak perempat final. Mereka dipaksa kerja keras oleh pasangan Singapura Bimo/Loh Kean Hean dengan tiga game 21-16, 13-21, 22-20.
 Sementara bagi Didit/Ulinnuha, yang diunggulkan di posisi ketujuh, kemenangan ini membawa mereka bertemu dengan rekan satu klubnya yang juga unggulan keempat Afiat Yuris Wirawan/Yohanes Rendy Sugiarto yang di perempat final menghentikan laju Alvent Yulianto/Yonathan Suryatama Dasuki (Tjakrindo/Djarum) 20-22, 21-16, 21-15.
 Sementara di laga lainnya, unggulan kedua  Rendra Wijaya/Ryan Sukmawan (Djarum Kudus) bersua dengan pasangan Wima Riyo Arief/Rizky Hidayat . Di perempat final, Rendra/Ryan menang 21-17, 21-19 atas Ferdinand Sinarta/Wilian Astan (Exist) dan Riyo/Rizky menghentikan perlawanan Fajar Alfian/Ridho Akbar (SGS/Halim) 21-19, 21-18. (*)

Jadwal semifinal Piala Wali Kota 2014
Tunggal putra: Tang Junxian  (Guangzhou) v Thomi Azizan Mahbub (Djarum Kudus x7); Rohmat AR (Exist) v Febriyand Irvannaldy (Wima)

Tunggal putri: Febby Angguni (Djarum x1) v Elizabeth Purwaningtyas (SGS Bandung) ; Intan Dwi Jayanti (Djarum x7) v Ohori Aya (Tomioka Jepang)

Ganda Putra: Rendra Wijaya/Ryan Sukmawan (Djarum x2) v Riyo Arief/Rizky Hidayat (Wima x3) ; Didit Juang/Muhammad Ulinnuha (Djarum x7) v Afiat Yuris Wirawan/Yohannes Rendy Sugiarto (Djarum x4)

Ganda Putri: Devi Tika/Kesya Nurvita (SGS x1) v Apriani Rahayu/Jauza Fadhila Sugiarto (Puslatprov DKI Jakarta) ; Dian Fitriani/Nadya Melati (Jaya Raya/Pertamina x3) v Komala Dewi/Meiliana Jauhari (Djarum x3)

Ganda Campuran: Ardianyah/Devi Tika (Berkat Abadi/SGS) v Ridho Akbar/Imma Muthiah (Halim/Mutiara) ; Rizky Hidayat/Nadya Melati (Wima/Pertamina x3) v Anggun Nugroho/Dian Fitriani (Halim/Jaya Raya)

Razif: Ganda Putra Malaysia Lemah

LABIL: Lim Khim Wah/Goh V Shem (foto: thestar)
 MALAYSIA pernah punya pasangan kuat. Ada kakak beradik Razif Sidek/Jailani Sidek di era 1980-an dan 1990-an. Ini dilanjutkan oleh Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dalam decade 2000-an.
 Kehadiran kedua pasangan tersebut membuat Malaysia tenang setiap tampil di Piala Thomas. Namun,kali ini lain.
 Baru kali ini, di Piala Thomas 2014, negeri jiran tersebut tampil dengan pasangan yang diyakini belum untuk merebut poin. Alasannya, dua pasangan terkuat, Hoon Thien How/Tan Wee Kiong dan  Lim Khim Wah/Goh V Shem belum konsisten.
 Wajar kalau Razif menyebut ganda Malaysia terlemat dalam event yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang tersebut. Padahal, Thien How/Wee Kiong saat ini ada di posisi ketujuh dan Khim Wah/V Shem merupakan juara Malaysia Super Series Premier 2014. Ini masih ditambah pebulu tangkis senior Tan Boon Heong.
 Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) masih memilih satu pebulu tangki untuk masuk tim. Tempat itu akan diperebutkan Chan Peng Soon, Ow Yao Han, dan Koo Kien Keat. Putusan bakal diketok pada Sabtu (3/4).
 Peng Soon merupakan spesialis ganda campuran. Dia  punya banyak pengalaman. Yao Han masih muda dan bakal menjadi andalan Malayia di masa depan. Sementara, Kien Keat pada Maret lalu sudah meninggalkan BAM dan menjadi pebulu tangkis mandiri.
Razif menganggap Thien How/Wee Kiong dan Khim Wah/V Shem masih inkonsiten dan butuh banyak jam terbang untuk berlaga di putaran final Piala Thomas.
 ‘’Saya tak melihat mereka memastikan poin bagi Malaysia. Saya masih waswas,’’ jelas lekaki yang mengantarkan Malaysia juara Piala Thomas 1992 di Kuala Lumpur itu kepada media lokal Malaysia.
Khim Wah/V Shem memang, tambah dia, bisa juara Malaysia Super Series Premier 2014 Januari lalu. Hanya, dia menganggap Khim Wah jelek di servis.
 Kecemasannya semakin kuat. Ini disebabkan Malaysia saat grup dengan Korea Selatan dan Denmark. Negeri Ginseng, tambah dia, punya pasangan-pasangan ganda putra yang tangguh. Begitu juga dengan Jerman yang pernah mempermalukan Malaysia dalam Piala Sudirman tahun lalu. (*)

BWF Tak Berikan Wild di Kejuaraan Dunia


LIN Dan terancam kehilangan gelar juara dunia. Meski event tersebut baru dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada Agustu mendatang.
 Bukan karena cedera yang bakal membuatnya absen dari event bergengsi tahunan tersebut. Ini dikarenakan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tak lagi mengeluarkan wild card dalam Kejuaraan Dunia 2014.
 Dengan ranking sekarang yang masih di kisaran puluhan dunia susah bagi pebulu tangkis Tiongkok tersebut menembusnya. Apalagi jika aturan negara maksimal mengirimkan wakilnya.
 Keputusan tak memberikan wild card di Kopenhagen tersebut dikeluarkan BWF akhir bulan lalu. Surat itu ditanda tangani oleh manajer event BWF M. Venugopal.
 Sebenarnya, kans lolos masih ada. Hanya butuh perjuangan ekstrakeras bagi Lin Dan. Dia harus bisa merajai turnamen sisa  sebelum Kejuaraan Dunia dilaksanakan.
 Dalam daftar BWF, turnamen sebelum Kejuaraan Dunia 2014 antara lain Jepang Super Series (10-15 Juni), Indonesa Super Series Premier  Premier (17-22 Juni), Australia Super Series (24-29 Juni), dan Taiwan Grand Prix Gold (15-20 Juli). Namun, itu juga harus dibantu rekan-rekannya agar absen atau tampil jemblok dalam turnamen yang diikuti.
 Dalam ranking BWF yang ada, pebulu tangkis Tiongkok yang posisinya lebih baik dari Lin Dan adalah Chen Long (2), Du Pengyu (6), dan Wang Zhengming )7). Belum lagi deretan yang muda-muda seperti Tian Houwei (15), Chen Yuekun (34), serta Gao Huan (43).
 Tahun lalu, Lin Dan memperoleh wild card dari BWF. Ini mampu dimanfaatkan dengan baik dengan menjadi juara. Dalam final, suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut mengalahkan saingan terberatnya Lee Chong Wei asal Malaysia. (*)

Lin Dan dalam Kejuaraan Dunia
2005: Finalis
2006: Juara
2007: Juara
2009: Juara
2011: Juara
2013: Juara

Ajang Reuni Penghuni Cipayung

BELA KLUB: Febby Angguni (foto: sidiq)
AJANG kejuaraan bulu tangkis Piala Wali Kota Surabaya 2014 tetap tak kehilangan gengsi. Meski juara bertahan Korea Selatan dan Pelatnas Cipayung absen.
 Ini disebabkan para pebulu tangkis terbaik Indonesia ikut ambil bagian. Bahkan, gengsinya bisa lebih tinggi dibandingkan sirkuit nasional.
 Negara asing tetap ikut ambil bagian dalam event yang dilaksanakan pada 29 April-4 Mei tersebut.Selain itu, para pebulu tangkis mandiri/professional yang sering turun di berbagai ajang internasional ikut turun ambil bagian.
 Menariknya, mereka mayoritas pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung. Sebut saja Alamsyah Yunus, Senatria Agus, dan Febriyan Irvannaldy. Ketiga pernah menjadi penghuni Cipayung di era yang tak jauh selisihnya.
 Begitu juga di semua nomor. Febby Angguni dan Tike Arieda sama-sama pernah digembleng di daerah yang masuk wilayah Jakarta Timur itu.
 Di antara semua peserta, ranking dunia Febby Angguni menjadi yang tertinggi. Dalam daftar terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 24 April 2014, dia ada di posisi 51.
 Nomor dua ditempati pasangan ganda putra asal Suryanaga Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Sempat menembus 50 besar dunia, kini mereka berada di posisi 54 dunia. (*)

Alamsyah Yunus Tampil dengan Bendera Baru

Alamsyah Yunus
ALAMSYAH Yunus akhirnya turun ke lapangan. Raja sirkuit nasional (sirna) 2013 terebut bakal unjuk kebolehan dalam turnamen PialaWali Kota Surabaya 2014 yang dilakanakan 29 April -4 Mei itu. Dalam dua sirnas yang sudah dilaksanakan di Makassar dan Batam, dia absen. Begitu juga di Malaysia Grand Prix Gold.
 Pada babak pertama, Alamsyah menghadapi pebulu tangki Galaxy Edo Praga. Diperkirakan, dia tak akan mengalami kesulitan berarti.
 Hanya, pada babak kedua, mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu akan siap berkeringat. Alamyah diperkirakan dijajal wakil Guangzhou, Tiongkok, Tang Junxian, yang di babak pertama berhadapan dengan Ryan Fajar Satrio (Djarum Kudus).
 Piala Wali Kota Surabaya ini bakal menjadi penampilan perdana Alamyah dengan bendera Tjakrindo Mas. Sebelumnya,lelaki yang menjungkalkan andalan Jepang Kenichi Tago pada Indonesia Super Series Premier 2013 itu membela bendera Pertamina Jakarta dan Tangkas Jakarta.
 Selain Alamsyah, pebulu tangki tunggal putra yang membela bendera Tjakrindo Mas di Piala Wali Kota Surabaya 2014 adalah Stenny Kusuma.  Dia juga merupakan mantan penghuni Pelatnas Cipayung bersama Alamsyah.
 Bahkan, Stenny lama tinggal dan berkompetisi di Liga Spanyol. Hanya,belakang ini, dia lebih aktif sebagai pelatih di klub Suryanaga, Surabaya.
 Tahun lalu, juara tunggal putra Piala Wali Kota Surabaya jatuh ke tangan Adi Pratama. Lelaki yang pernah duduk di posisi kelima Kejuaraan Dunia Junior itu tak bisa mempertahankan gelarnya.
 Ini dikarenakan dia sekarang menjadi rekan tanding (sparring partnet) tim nasional Austria di Wina. Dalam babak final 2013, Adi mengalahkan andalan Wima Febriyan Irvannaldy. (*)

Daftar unggulan Piala Wali Kota Surabaya 2014
Tunggal Putra:
1.Alamsyah Yunus (Tjakrindo Mas)
2. Senatria Agus Putra (SGS)
3. Febriyan Irvannaldy (Wima)
4.Thomi Azizan Mahbub (Djarum)

Tunggal Putri
1.Febby Angguni (Djarum)
2.Tike Arieda Ningrum (Suryanaga)
3.Ganis Nurrahmadani (Pelatprov DKI)
4.Elizabet Purwaningtyas (SGS)

Ganda Putra
1.Chritopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana (Suryanaga)
2.Rendra Wijaya/Rian Sukmawan (Djarum)
3.Riyo Arief/Rizky Hidayat (Wima)
4. Afiat Yuris/Yohannes Rendy Sugiarto (Djarum)

Ganda Putri
1.Devi Tika/Keysha Nurvita (SGS)
2.Komala Dewi/Meiliana Jauhari (Djarum)
3.Dian Fitriani/Nadya Melati (Jaya Raya/Pertamina)
.4.Deariska Putri Medita/Nurbeta (Djarum)

Ganda Campuran
1.Ardianyah/Devi Tika (Berkat Abadi/SGS)
2.Frans Kurniawan/Komala Dewi (Djarum)
3.Rizky Hidayat/Nadya Melati (Wima/Pertamina)
4. Yodi Satrio/Heti Nugraheni (Suryanaga)



Carolina Marin, Spanyol Pertama yang Juara



SEJARAH: Carolina Marin setelah partai final 
CAROLINA Marin mengukir sejarah. Dia menjadi pebulu tangkis Spanyol yang menjadi juara Eropa.
 Itu setelah Marin mengalahkan pebulu tangkis Denmark Anna Thea Madsen dengan rubber game 21-9, 14-21, 21-8 pada final tunggal putri Kejuaraan Perorangan Eropa 14 yang dilaksanakan di Gymnasium Center, Kazan, Rusia, pada Minggu waktu setempat (27/4).
 Sejak Kejuaraan Perorangan Eropa dilaksanakan 1968, belum ada wakil Negeri Matador, julukan Spanyol, yang naik ke podium terhormat. Bahkan,meraih medali perunggu pun belum pernah.
 Kemenangan ini juga membuat Marin kali pertama mengalahkan Anna. Sebelumnya, mereka belum pernah bersua.
Pada 2014 ini, Marin menjadi sorotan.Dua pekan lalu, dia menjadi satu-satunya tunggal putri Eropa yang mampu menembus posisi 10 besar sebelum akhirnya terpeleset satu setrip.
 Tahun lalu, hanya Tine Baun dari Denmark yang melakukannya dalam beberapa tahun terakhir. Sayang, setelah menjadi juara All England 2013, dia mengundurkan diri.
 Selain itu,kemenangan gadis 21 tahun tersebut juga menghambat laju Denmark untuk bisa melebihi capaian dua tahun lalu di Swedia. Saat itu, negara yang juga dikenal kuat di sepak bola tersebut memperoleh tiga gelar.
 Tahun ini, Denmark membawa pulang posisi terhomat dari nomor tunggal putra melalui Jan O Jorgensen, ganda putrid (Christinna Pedersen/Kamilla Rytter-Juhl), dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Di nomor ganda putri dan ganda campuran, terjadi final sesama pasangan Denmark (all Danish finals). (*)

Hasil Final Kejuaraan Perorangan Eropa 2014
Tunggal Putra:Jan O Jorgensen (Denmark x1) v Rajiv Ouseph (Inggris x5) 21-18, 21-10

Tunggal Putri: Carolina Marin (Spanyolx1) v Anna Thea Madsen (Denmark) 21-9, 14-21, 21-8

Ganda Putra: Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia x3) v Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding  (Denmark x4) 21-13, 21-16

Ganda Putri: Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark x1) v Line Damkjaer/Marie Roepke (Denmark) 21-11, 21-11
Ganda Campuran:  Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark x1) v Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl (Denmark) 22-24, 21-13, 21-18

x=unggulan

Tak Sakit, tapi Permainan Menurun

SIMULASI: Sony Dwi Kuncoro

SONY Dwi Kuncoro pasrah. Dia tak mau memaksakan diri tampil pada putaran final Piala Thomas 2014 yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang.
 Ini berkaca dari penampilannya dalam pertandingan simulasi yang dilaksanakan di Sritex Arena, Solo, pada Sabtu (26/4). Saat itu, Sony kalah oleh pebulu tangkis muda Ihsan Maulana Mustofa dengan dua game langsung 19-21, 18-21.
‘’Masuk atau tidaknya saya serahkan ke pelatih dan pengurus,’’ terang Sony kepada smashyes.
 Hanya, kalau dia merasakan permainan yang dilakoni, arek Suroboyo tersebut pesimitis bisa masuk Tim Thomas Indonesia. Meski, Sony mengakui cedera yang dialami sudah tak terasa lagi.
 ‘’Sebenarnya, saya sudah gak sakit. Hanya, kemampuan saya sudah segitu kemampuannya,’ ucap Sony.
 Bahkan, pebulu tangkis yang bergabung Suryanaga, Surabaya, itu sudah siap jika harus menerima risiko terburuk. Meski, untuk dipilih pun, Sony tetap siap.
 ‘’Kalau nggak masuk ya nggak apa-apa,’’ tegas bapak dua anak ini.
 Dua tahun lalu, Sony juga tak masuk Tim Thomas Indonesia. Hanya, saat itu, dia masih cedera sehingga tak bisa untuk turun ke lapangan.
 ‘’Main saya sekarang sudah turun. Saya perlu waktu lagi untuk mengembalikan kondisin seperti dulu,’’ lanjut Sony.
 Dia mengakui persiapan yang dilakukannya kurang maksimal. Apalagi, selama ini, cedera pula yang membuat porsi latihannya belum bisa 100 persen.
 Selama ini, cedera sering membuat Sony tak bisa maksimal. Ini pernah membuat peringkatnya pernah terlempar  di luar 100 besar.
 Namun, berlahan tapi pasti, saat kondisinya pulih, dia naik lagi. Bahkan, ranking keempat pernah ditempatinya.
 Hanya, saat ini, lama absen kembali membuat posisinya terus melorot. Dalam daftar peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 24 April, dia ada di posisi 19.
 Ranking ini menjadikannya menjadi pebulu tangkis peringkat ketiga Indonesia di bawah Tommy Sugiarto (5) dan Dionysius Hayom Rumbaka yang satu setrip di atasnya. (*)

Dua Pekan, Dua Gelar

KUAT: Lin Dan

SHO Sasaki kembali membuat repot Lin Dan. Hanya, dia tetap harus mengakui ketangguhan juara dunia lima kali tunggal putra tersebut dengan rubber game 21-14, 9-21, 15-21 dalam final Kejuaraan Asia 2014 yang dilaksanakan di Gimcheon Indoor Stadium, Gimcheon, Korea Selatan, pada Minggu waktu setempat (27/4).
 Sho juga pernah memaksa Lin Dan bertarung tiga game dalam Olimpiade London 2012. Bahkan, dia sempat memetik kemenangan pada Indonesia Super Series Premier 2011.
 Sebaliknya, bagi Lin Dan, kemenangan ini membuat dia menjadi juara dua kali beruntun. Pekan lalu, suami mantan ratu tunggal dunia, Xie Xingfang, itu naik ke podium terhormat dalam Tiongkok Masters Grand  Prix Gold 2014.
 Ini menjadi bekal berharga bagi Lin Dan untuk tampil dalam  putaran final Piala Thomas 2014 yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang. Ini dikarenakan dia bakal menjadi tunggal ketiga pada event beregu putra tersebut.
 Dalam Kejuaraan Asia 2014, Tiongkok membawa pulang dua gelar. Satu gelar lainnya disumbangkan dari nomor ganda putri. Wakil Negeri Panda, julukan Tiongkok, Luo Ying/Luo Yu menumbangkan unggulan kedua yang juga menjadi tumpuan tuan rumah Kim Ha-na/Jung Kyun-eun dengan dua game langsung 21-18, 21-18.
 Korea Selatan sendiri juga mengamankan dua gelar dari tunggal putri dan ganda  putra. (*)

Hasil Final Kejuaraan Asia 2014

Tunggal Putra: Lin Dan (Tiongkok) v Sho Sasaki (Jepang) 14-21, 21-9, 21-15

Tunggal Putri: Sung Ji-hyun (Korsel x4) v Wang Shixian (Tiongkok x1) 21-19,21-15

Ganda Putra: Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong (Korsel) v Junhui Li/Yuchen Liu (Tiongkok) 22-20, 21-17

Ganda Putri: Luo Ying/Luo Yu (Tiongkok) v Kim Ha-na/Jung Kyung-eun (Korsel) 21-18, 21-18

Ganda Campuran: Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hongkong x3) v Shin Baek-choel/Jang Ye-na (Korsel x4) 13-21, 21-15, 21-15

X=unggulan

Simon Mantapkan Posisi di Tim Thomas 2014

DI KUDUS: Simon Santoso (foto:PBSI)

POSISI Simon Santoso di Tim Thomas Indonesia 2014 semakin mantap. Itu setelah dia mampu mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka dengan dua game 21-15, 21-18 pada pertandingan simulasi yang dilaksanakan di Sritex Arena, Solo, pada Sabtu waktu setempat (26/4). Kemenangan Simon juga membuat Tim A menang telak 4-1 atas Tim B.
 Sebelumnya, Simon sempat tak masuk tim bayangan Thomas Indonesia 2014. Ini dikarenakan sejak Januari lalu, pebulu tangkis asal Tangkas, Jakarta, tersebut mengundurkan diri dari Pelatnas Cipayung.
 Ini dikarenakan dia sempat diancam dicoret dari kawah candradimuka bulu tangkis Indonesia itu. Alasannya, dia tak mampu memenuhi target dalam dua turnamen pembuka 2014 yakni Korea Super Series dan Korea Super Series Premier.
 Namun, setelah tak di Cipayung, Simon malah tampil moncer. Dia melakukan hat-trick (tiga kali beruntun) menjadi juara. Yakni membawa Musica Kudus juara Superliga Bulu Tangkis Indonesia 2014, Malaysia Grand Prix Gold 2014, dan Singapura Super Series 2014.
 Hebatnya, di final Singapura Super Series 2014, lelak asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut mempermalukan  tunggal putra nomor satu dunia saat ini Lee Chong Wei asal Malaysia. Dalam beberapa tahun terakhir, belum wakil Indonesia yang mampu menundukkan lelaki yang dianugerahi gelar Datuk itu.
 Dengan ranking yang dimiliki sekarang, 32, Simon menjadi tunggal keempat terbaik yang dimiliki Indonesia. Posisinya di bawah Tommy Sugiarto (ranking 5), Dionysius Hayom Rumbaka (18), dan Sony Dwi Kuncoro (19).
 Namun, melihat kondisi sekarang, bisa jadi juara Indonesia Super Series Premier 2012 itu naik sebagai tunggal ketiga atau malah menjadi tunggal kedua.  Dengan lagi on fire, satu poin dari Simon sangat dibutuhkan  Indonesia untuk membawa pulang Piala Thomas yang sejak 2004 bersemayam di Tiongkok.
 Simon sendiri jauh-jauh hari sudah siap jika tenaganya dibutuhkan lagi oleh PP PBSI. (*)




Hasil pertandingan simulasi
Piala Uber 2014
Indonesia B v Indonesia A: 3-2

-Lindaweni Fanetri v Bellaetrix Manuputty 19-21, 19-21

-Della Destiara Haris/Anggia Shitta Awanda v Nitya Krishinda/Greysia Polii 20-22, 21-16 dan 21-15.

-Aprilia Yuswandari v Hanna Ramadini 18-21, 21-15, 21-12

Suci Rizky Andini/Tiara Rosalia Rosaidah v Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta 13-21, 17-21

Maria Febe Kusumastuti v Adriyanti Firdasari 15-21, 21-19, 21-14

Piala  Thomas
Indonesia A v Indonesia B; 4-1
-Tommy Sugiarto v Wisnu Yuli Prasetyo 18-21, 21-12, 21-14

-Markis Kido/Marcus Fernaldy Gideon v Mohammad Ahsan/Angga Pratama 21-13, 16-21, 13-21

-Ihsan Maulana Mustofa v Sony Dwi Kuncoro 21-19, 21-18

Hendra Setiawan/Rian Agung Saputro v Berry Angriawan/Ricky Karanda 21-14, 19-21, 21-19

Simon Santoso v Dionysius Hayom Rumbaka 21-15, 21-18

Gagal Sesama Denmark di Tiga Nomor

Mathias Boe/Carsten Mogensen (foto:thestar)

DENMARK berpeluang menyapu bersih gelar di Kejuaraan Peroragan Eropa 2014. Mereka menempatkan wakil di semua nomor dalam babak final yang dilaksanakan di Gymnastics Center Kazan, Rusia, pada Minggu waktu setempat (27/4).
 Bahkan, dua gelar sudah dipastikan dibawa pulang oleh negeri di skandinavia itu. Ini setelah dua wakil Denmark saling bertemu di babak pemungkas (all Danish finals) nomor ganda putri dan ganda campuran.
 Sayang, di ganda putra, unggulan teratas asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen secara mengejutkan tumbang oleh unggulan ketiga asal Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dengan 19-21, 21-18, 18-21. Padahal, jika menang, all Danish finals pun bakal bertambah.
 Itu disebabkan pasangan lainnya daru negeri beribukota Kopenhagen tersebut Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding sudah menunggu d babak pemungkas. Di semifinal, mereka menjungkalkan unggulan kedua asal Inggris Chris Adcock/Andrew Ellis 21-16, 19-21, 21-8.
 Kekalahan Boe/Mogensen dari pasangan Negeri Beruang Merah, julukan Rusia, ini menjadi kekalahan kedua beruntun. Tahun lalu, mereka juga menyerah kepada Ivanov/Sozonov di Indonesia Super Series Premier. Padahal, saat itu Boe/Mogensen menjadi unggulan teratas dalam event yang dilaksanakan di Jakarta tersebut. Dua tahun lalu, mereka juga menjadi juara Eropa.
 Pada kejuaraan 2012 yang dilaksanakan di Karlskrona, Swedia, Denmark membawa pulang tiga gelar dari tunggal putri (Tine Baun), ganda putra (Boe/Mogensen), dan ganda putri (Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl). (*)



Jadwal Final Kejuaraan Perorangan Eropa 2014
Tunggal Putra: Jan O Jorgensen (Denmark x1) v Rajiv Ouseph (Inggris x5)

Tunggal Putri:Carolina Marin (Spanyol x1) v Anna Thea Madsen (Denmark)

Ganda Putra: Vladimir Ivanov/Ivan Soonov (Rusia x3) v Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark x4)

Ganda Putri:Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark x1) v Line Damkjaer Kruse/Marie Roepke (Denmark x3)

Ganda Campuran: Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark x1) v Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl (Denmark)

Sho Pernah Permalukan Lin Dan

ANCAMAN: Sasaki Sho 

SASAKI Sho tak boleh dipandang sebelah mata oleh Lin Dan. Meski, dia pernah kalah sembilan kali tumbang dari pebulu tangkis Tiongkok tersebut.
 Hanya, Sho juga pernah mempermalukan lima kali juara dunia tersebut. Itu terjadi saat lelaki asal Jepang itu mengalahkan Superdan, julukan Lin Dan, di Indonesia Super Series Premier 2011.
 Saat itu, Sho menjungkalkan Lin Dan, yang diunggulkan di posisi kedua, dengan dua game langsung 21-12, 21-18. Bahkan, dalam pertemuan terakhir di Olimpiade London 2012, Sho menjadi satu-satunya pebulu tangkis yang memaksa Lin Dan bertarung tiga game selain di final menghadapi Lee Chong Wei asal Malaysia.
 Kini,Sho akan kembali menantang suami mantan ratu bulu tangkis dunia itu dalam final Kejuaraan Perorangan Asia 2014 di Gimheon Indoor Stadium, Gimcheon, Korea Selatan, pada Minggu waktu setempat (27/4). Itu setelah Sho dan Lin Dan mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal yang digelar Sabtu waktu setempat (26/4).
 Sho menghentikan perlawanan wakil tuan rumah Hwang Jong-soo dengan dua game langsung 21-13, 21-15. Sedangkan Lin Dan mengalahkan juniornya, Liu Kai, juga dengan straight game 21-14, 21-13.
 Tahun lalu, Lin Dan gagal menjadi juara Asia. Dia mundur di babak ketiga karena cedera. Posisi terhormat jatuh ke tangan rekannya sendiri, Du Pengyu.
 Pada babak final, Tiongkok dan Korea Selatan sama-sama meloloskan empat wakilnya di empat nomor. (*)

Jadwal Final Kejuaraan Asia 2014

Tunggal Putra:Lin Dan (Tiongkok) v Sasaki Sho (Jepang)

Tunggal Putri:Wang Shixian (Tiongkok x1) v Sung Ji-hyun (Korea Selatan)

Ganda Putra: Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok) v Shin Baek-choel/Yoo yeon-seong (Korsel)

Ganda Putri: Luo Ying/Luo Yu (Tiongkok) v Kim Ha-na/Jung Kyung-eun (Korsel x2)

Ganda Campuran: Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hongkong) v Shin Baek-choel/Jang Ye-na (Korsel x4)

X=unggulan

Selvanus Tak Bersama dengan Kevin

CERAI: Selvanus (kiri) dan Kevin

 JUARA di Vietnam Challenge 2014 dan Selandia Baru Grand Prix Gold 2014 tak menjamin Selvanus Geh dan Kevin Sanjaya dipatenkan. Buktinya, mereka akan dipisah lagi dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Jakarta Open 2014 yang akan dilaksanakan pada 11-17 Mei mendatang.
 ‘’Saya masih diajak. Pasangan saya jugan bukan dengan Kevin lagi,’’ kata Selvanus kepada smashyes.
 Hanya, dia belum tahu dengan siapa bakal dipasangkan. Alasannya, selama ini di Cipayung, markas Pelatnas PP PBSI, selalu diacak.
 ‘’Tunggu aja nanti didaftarkan dengan siapa,’’ lanjut Selvanus.
 Lelaki asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini tampil di Jakarta Open ini dikarenakan tak dikirim ke turnamen. Alasannya, pada saat bersamaan PP PBSI tengah konsentrasi dalam putaran final Piala Thomas-Uber yang dilaksanakan 18-25 Mei di New Delhi, India.
 Sejak dipisah dengan pasangan lamanya yang sama-sama berasal dari klub Jawa Timur, Ronald Alexander (Suryanaga), Selvanus sudah diduetkan dengan Alfian Eko Prasetya dan Kevin. Hasilnya pun memuaskan, mereka selalu juara.
 Bersama dengan Alfian, mereka juara di Malaysia Challenge 2013. Dalam final, mereka mengalahkan pasangan tuan rumah Chooi Kah Ming/Teo Ee Yi dengan dua game langsung 21-15, 21-13. (*)

Tunggal Putra Denmark Cari Lawan di Final

TERATAS: Jan O Jorgensen

DENMARK sudah memastikan satu tiket ke final tunggal putra Kejuaraan Perorangan Eropa 2014. Dua wakil negeri tersebut, Jan O Jorgensen bersua dengan Viktor Axelsen bersua di babak semifinal yang dilaksanakan pada Sabtu waktu setempat (26/4) di  Gymnastics Center Kazan, Rusia.
 Pada babak perempat final Jumat (25/4), Jorgensen , yang diunggulkan di posisi teratas, dipaksa tampil tiga game 21-14, 19-21, 21-12 untuk menghentikan langkah Brice Leverdez, unggulan ketujuh asal Prancis. Ini untuk kali pertama Jorgensen menang dengan tiga game.
 Dalam dua kali laga sebelumnya, lelaki yang kini duduk di posisi ketiga tunggal putra dunia itu hanya butuh dua game untuk menundukkan Leverdez, yang kini di ranking 35. Yakni di Kejuaraan Bereu Campuran Eropa 2009 dengan 21-13,21-14 dan di Tiongkok Super Series 2009 dengan 21-18, 21-10.
 Sementara, Viktor, yang diunggulkan di posisi keempat, menang dua game langsung 21-9, 21-18 atas Vladimir Malkov (Rusia).  Selama ini, Jorgensen dan Viktor hanya dua kali bertemu dan saling mengalahkan.
 Dalam pertemuan pertama di Denmark Super Series 2010, Jorgensen menang 21-14, 21-16. Namun, tahun ini di Swiss Grand Prix Gold, dia kalah tiga game 21-13, 13-21, 14-21 dari rekannya yang kini duduk di tangga ke-16 dunia tersebut.
 Sebenarnya, ada peluang meloloskan tiga wakil Denmark di semifinal. Sayang, Hans-Kristian Vittinghus, yang diunggulkan di posisi ketiga, secara mengejutkan tumbang oleh wakil Inggris Rajiv Ouseph 15-21, 21-15, 21-11. Di semifinal, Ouseph, yang diunggulkan di posisi kelima, akan ditantang pembunuh raksasa Vladimir Ivanov, yang di perempat final mempermalukan unggulan keenam asal Belanda Eric Pang dengan mudah 21-15, 21-9.
 Pada babak kedua, pebulu tangkis dengan tinggi 2 meter itu menjungkalkan unggulan kedua asal Jerman Marc Zwiebler dengan 21-14, 24-22. (*)



Tak Lebih dari 35 Menit

SEMIFINAL: Lin Dan terus melaju.

LIN Dan tak pernah memeras banyak keringkat dalam Kejuaraan Perorangan Asia 2014. Hingga lolos ke babak semifinal,  tunggal putra andalan Tiongkok ini belum pernah kehilangan satu game.
 Pada babak perempat final yang dilaksanakan di Gimcheon Indoor Stadium, Gimcheon, Korea Selatan, pada Jumat waktu setempat (25/4), Lin Dan menang dua game lagi saat menundukkan Wei Nan asal Hongkong dengan 21-10, 21-17. Menariknya juga, setiap kemenangan yang diraih juara dunia lima kali itu tak pernah lebih dari 35 menit.
 Kans menang mudah terus terbuka. Itu disebabkan pada babak semifinal, dia menghadapi juniornya, Liu Kao. Pebulu tangkis yang tampil dari babak kualifikasi ini menundukkan R. Gurrusaidutt dari India dengan 22-24, 21-9,21-13.
 Dari segi ranking, Lin Dan ungguh jauh. Suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut di posisi 83 sementara Liu Kai di 259.
  Semifinal lain akan mempertemukan Sho Sasaki dari Jepang dengan Jong Soo-hwang. Di perempat final, Sho menang ketat tiga game 16-21, 21-11, 21-19. Sementara, Soo-hwang menghentikan perlawanan wakil Taiwan Hao Hsu Jen dengan straight game 21-14, 21-19.
 Ini menjadi pertemuan pertama bagi kedua pebulu tangkis. Hanya, melihat ranking, Sho lebih diunggulkan. Dia di posisi 23 sementara Soo-hwang di 140 dunia. (*)

Selalu menang mudah
Babak I: K Srikanth (India x7) 21-7, 21-4 (32 menit)
Babak II: Pham Cao Cuong (Vietnam) 21-13, 21-4 (30 menit)
Perempat final: Wei Nan (Hongkong) 21-10, 21-17 (34 menit)

Wakil Indonesia Sudah Habis

KAKAK-BERADIK: Yuhan Tan dan Lianne Tan

‘’INDONESIA” sudah tak punya wakil di Kejuaraan Perorangan Eropa 2014. Itu setelah pasangan kakak-beradik , YuhanTan dan Lianne Tan, kalah di babak ketiga dalam event yang dilaksanakan di di Gymnastic Center Kazan, Rusia, pada Kamis waktu setempat (24/4).
Yuhan harus mengakui ketangguhan unggulan unggulan keempat tunggal putra asal Denmark Viktor Axelsen dengan dua game langsung 21-17, 21-16. Sementara, Lianne, yang juga adik Yuhan, yang tampil di tunggal putri, menyerah di tangan unggulan kelima asal Rep Ceko Kristina Gavnholt dengan straight game 16-21, 12-21.
 Memang, dalam Kejuaraan Perorangan Eropa, Yuhan dan Lianne tercatat membela bendera Belgia. Ini dikarenakan status mereka sebagai warga negara yang ibukotanya Brussel tersebut.
 Namun, ada darah Indonesia di kedua pebulu tangkis kakak beradik tersebut. Bapaknya berasal dari Bandung.
 Di negaranya, Yuhan menyandang status juara nasional. Dia berlaga di dua olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012. Di London, Yuhan tampil bersama Lianne.
 Namanya pernah mencuat ketika mengalahkan tunggal andalan Indonesia Sony Dwi Kuncoro di Swiss Grand Prix Gold 2011. (*)

Lompatan 123 Peringkat Selvanus/Kevin

PODIUM: Selvanus(kiri) dan Kevin saat juara. (foto: twitter)

KENAIKAN peringkat yang signifikan bukan hanya dialami Lin Dan dari Tiongkok. Pasangan ganda putra Indonesia Selvanus Geh/Kevin Sanjaya pun juga.Pasangan anyar ini langsung melonjak 123 peringkat ke posisi 136.
 Itu sesuai dengan rilis peringkat terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) Kamis (24/4).Pekan lalu, pasangan Pelatnas Cipayung tersebut masih di ranking 250
 Melonjaknya peringkat Selvanus/Kevin itu tak lepsa dari sukses menjadi juara dalam Selandia Baru Grand Prix 2014 yang berakhir pekan lalu. Dalam final yang dilaksanakan Sabtu (19/4) di Auckland, mereka mengalahkan unggulan kedua asal Taiwan Chen Hung Ling/Lu Chia Pin dengan rubber game 15-21, 23-21, 21-11.
 Ini menjadi gelar kedua bagi Selvanus/Kevin. Meski, baru baru dipasangkan pada 2014 ini. Sebelumnya, mereka sudah sering gonta-ganti pasangan.
Sebelumnya, pasangan yang berasal dari Wima Surabaya dan Djarum Kudus tersebut menjadi juara di Vietnam Challenge. Pada final yang dilaksanakan di Hanoi pada 30 Maret lalu, Selvanus/Kevin menundukkan unggulan kedua asal Australia Robin Midleton/Ross Smith dengan dua game langsung 21-14, 21-13.
 Hasil di Selandia Baru Grand Prix 2014 juga melonjakan posisi pasangan ganda campuran yang menjadi juara di event tersebut, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika. Mereka naik 40 setrip ke ranking 89.
 Dalam final di Auckland, Alfian/Annisa mengalahkan rekannya sendiri di Pelatanas Cipayung Edi Subaktiar/Melati Daeva 21-18,17-21, 21-12. Sama halnya dengan Selvanus/Kevin, di Vietnam, mereka juga naik ke podium terhormat.
Di laga pemungkas, mereka mengalahkan Fernando Kurniawan/Poon Lok Yan 21-14, 21-17.
 Di nomor ganda putra, posisi teratas masih menjadi milik pasangan Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sementara di ganda campuran, pasangan merah putih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ada di posisi kedua (*)