By: smashyess.blospot.com
on Minggu, Mei 22, 2016
/
INDONESIA akan bertemu dengan Denmark di final Piala Thomas 2016. Kemenangan atas Malaysia 3-2 membuat negeri asal Benua Eropa tersebut merasakan babak pemungkas lagi setelah 10 tahun.
Kali terakhir, Denmark menembus babak final pada 2006 di Jepang. Tapi, saat itu, mereka kalah oleh Tiongkok dengan 0-3.
Indonesia dan Denmark sudah bertemu selama lima kali. Kedua negara terakhir kali bertemu di final Piala Thomas 1996 di Hongkong. Tiga pertemuan sebelumnya berlangsung di Tokyo 1964, serta di Jakarta 1973 dan 1979.
Indonesia kali pertama menekuk Denmark di final Piala Thomas pada 1964 dengan skor 5-4. Saat itu, partai final memainkan sembilan nomor yang terdiri dari lima nomor tunggal dan empat nomor ganda. Final berlangsung dua hari pada 21-22 Mei 1964.
Skuad Thomas Indonesia 1964 diisi oleh Ferry Sonneville (playing captain), Tan Joe Hok, Eddy Jusuf, Ang Tjing Siang, Tan King Gwan, Unang, Tutang, Wok Pek Shen dan Liem Tjeng Kiang. Tim Indonesia sudah melakukan persiapan ke Piala Thomas sejak Desember 1963. Tim berangkat menuju Tokyo 15 hari sebelum pertandingan dimulai karena mesti menempuh perjalanan dengan kapal laut.
Sekitar 2.500 supporter memadati Municipal Stadium, stadion tempat dilangsungkannya Piala Thomas 1964. Supporter terdiri dari pelajar Indonesia di Jepang dan banyak juga yang datang dari Indonesia khusus mendukung tim Thomas di Tokyo.
Di hari pertama, Indonesia dan Denmark sama kuat 2-2. Tim Indonesia pulang ke tempat menginap saat itu di Wisma Indonesia, diselimuti ketegangan akan hasil besok.
Pada hari kedua, Kops kali ini menantang Ferry Soneville. Sebuah kisah mengharukan terjadi pada laga ini. Ferry saat itu ketinggalan 6-14, satu angka lagi, Indonesia ketinggalan 2-3. Tetapi Ferry tak putus asa.
Di partai kedelapan, terjadi sebuah insiden kala pasangan Unang/King Gwan berhadapan dengan Henning Borch/Erland Kops. Di awal game kedua, pasangan Denmark mengajukan protes karena merasa terganggu dengan bisingnya supporter Indonesia.
Kops meminta rekannya untuk protes dan panitia menegur supporter Indonesia. Pertandingan pun dilanjutkan. Baru kedudukan 1-0, Kops ternyata masih tidak puas, ia lalu mendatangi sendiri meja panitia, akhirnya petugas kepolisian setempat dikerahkan untuk menenangkan supporter Indonesia.
Hal ini dimanfaatkan Unang/King untuk ‘ambil nafas’. Pasangan Indonesia merebut game kedua dengan skor 15-12.
Supporter Indonesia makin mengganas, mereka bernyanyi, mengibarkan bendera Merah-Putih, menggedor-gedorkan kaki ke lantai, bahkan kedatangan polisi tidak berpengaruh.
Permainan sempat dihentikan selama 20 menit, ketika dimainkan lagi, pemain Denmark seperti sudah kehilangan konsentrasi, mereka menyerah di game kedua dan ketiga. Indonesia kembali merebut Piala Thomas untuk ketiga kalinya. (*)
Berikut hasil pertandingan final Piala Thomas 1964 antara Indonesia melawan Denmark (5-4):
Tan Joe Hok v Erland Kops 5-15, 15-1, 15-9
Ferry Sonneville v Knud Aage Nielsen 12-15, 15-6, 15-6
Tan King Gwan/Unang v Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen 5-15, 6-15
Ferry Sonneville/Tutang Djamaludin v Erland Kops/Henning Borch 12-15, 2-15
Ang Tjin Siang v Henning Borch 15-10, 15-5
Tan Joe Hok v Knud Aage Nielsen 15-11, 14-17, 9-15
Ferry Sonneville v Erland Kops 13-18, 17-14, 17-14
Tan King Gwan/Unang v Erland Kops/Henning Borch 12-15, 15-12, 15-6
Ferry Sonneville/Tutang Djamaludin v Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen 14-17, 5-15