Gita (kanan) bersama Liliyana dan Tontowi |
Kali ini, apresiasi diberikan Pengurus Pusat PBSI. Induk organisasi olahraga bulu tangkis di Indonesia tersebut menyerahkan hadiah berupa satu unit apartemen senilai Rp. 1,452 Miliar. Ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan, di Pelatnas Cipayung, Kamis (15/9).
Satu unit apartemen dengan satu kamar tidur dari The MAJ Collections Hotel & Residence yang berlokasi di Dago Peak, Bandung, Jawa Barat, itu masing-masing diberikan kepada Tontowi, Liliyana, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky.
Persiapan atlet dan tim menuju olimpiade memang tak ringan. Sejak setahun lalu, para atlet berjuang untuk meraih poin pertandingan sebanyak mungkin demi merebut tiket olimpiade. Rentetan turnamen yang padat terkadang membuat atlet harus mampu menjaga kondisi fisik dan fokus mereka. Sebelum berlaga di olimpiade, tim mengikuti dua karantina, yang pertama di Kudus (Jawa Tengah), kemudian di Sao Paulo (Brasil).
Buah dari kerja keras ini akhirnya membuahkan hasil manis. Tim Indonesia mampu menyambung tradisi medali emas olimpiade yang sempat terputus di Olimpiade London 2012 . Satu medali emas dipersembahkan tim bulutangkis lewat kemenangan Tontowi/Liliyana atas Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), dengan skor 21-14, 21-12.
“Bonus ini merupakan sebuah apresiasi atas kerja keras dan komitmen Tontowi/Liliyana dari mulai persiapan menuju olimpiade, hingga keberhasilan meraih medali emas. Tentunya apa yang diraih Tontowi/Liliyana tak lepas dari dukungan pelatih dan tim support, kami juga memberi penghargaan tinggi kepada mereka yang tak kenal lelah memberikan dukungan kepada Tontowi/Liliyana,” kata Gita.
Liliyana mengaku sangat berterima kasih atas bonus dari PBSI. Apalagi, ungkap dia, bonusnya luar biasa, masing-masing sebuah unit 1 bedroom apartemen yang punya nilai investasi yang bagus.
''Semoga ini menjadi penyemangat untuk adik-adik pebulu tangkis muda, bahwa jika berprestasi, maka kesejahteraan akan mengikuti,” ujar Liliyana.
Penghargaan atas kerja keras menuju olimpiade tak hanya diberikan kepada atlet, tetapi juga kepada tim pendukung seperti pelatih teknik, pelatih fisik, sampai ahli pijat. Sebagai orang paling berpengaruh di balik sukses Tontowi/Liliyana, Richard Mainaky diguyur bonus sebesar Rp. 500 juta, begitu juga untuk Kasubid Pelatnas Ricky Soebagdja.
Tim pelatih ganda campuran, Nova Widianto dan Enroe Suryanto, juga diapresiasi dengan diberi bonus sebesar masing-masing Rp. 250 juta. Nilai yang sama juga diserahkan kepada Felix Ary Bayu Marta, pelatih fisik yang menangani tim ganda campuran. Selain atlet dan jajaran pelatih, ahli pijat, fisioterapis dan ahli gizi juga masing-masing menerima bonus sebesar 200 juta. (*)