WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Lupakan Kegagalan, Chong Wei Turun di IBL 2013

COMEBACK: Lee Chong Wei (foto: indianexpres)
LEE Chong Wei tak bisa lama-lama istirahat. Pebulu tangkis tunggal putra andalan Malaysia ini segera berlaga dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
  Dalam kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 1 juta atau hampir Rp 10 miliar tersebut, Chong Wei akan membela Mumbai Masters. Dalam IBL, lelaku berusia 31 tahun tersebut menjadi pebulu tangkis termahal denganm bayaran USD 135 ribu.
  Kepala pelatih tunggal putra Malaysia Rashid Sidek menganggap IBL bakal menjadi tantangan tersendiri bagi Chong Wei. Sebelumnya, Chong Wei baru saja gagal menjadi juara dalam Kejuaraan Dunia 2013.
  Duduk sebagai unggulan teratas, Chong Wei tumbang oleh musuh bebuyutannya asal Tiongkok Lin Dan. Padahal, Super Dan, julukan Lin Dan, tampil dengan fasilitas wildcard.
  “Chong Wei akan kembali kepada rutinitas setelah mencapai hasil mengecewakan dalam Kejuaraan Dunia 2013. IBL akan menjadi sesuatu hal yang mengasyikan bagi pebulu tangkis dan pelatih. Ini beda dengan turnamen seperti biasanya,’’ terang Rashid yang dipercaya menangani Delhi Smashers.
  Apalagi, menurut dia, format IBL sangat menarik. Tidak ada rubber saat kedudukan sama-sama mencapai poin 20 dan poin akhir 11 pada game ketiga bukan lagi 21.
 Selain Chong Wei dan pelatihnya, Tey Seu Bock, tujuh pebulu tangkis Malaysia ikut ambil bagian dalam IBL 2013. Mereka adalah Chong Wei Feng, Liew Daren, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Lim Khim Wah/Goh V Shem dan Tan Wee Kiong.
 IBL dilaksanakan di enam kota dengan total 90 pertandingan. Final akan dilaksanakan pada 31 Agustus. (*)


Capai tapi juga Senang

SATU TIM: Kido dan Sapsiree Taerattanachai


INDIAN Badminton League (IBL) 2013 sudah berputar. Indonesia diwakili dua pebulu tangkis, Markis Kido dan Taufik Hidayat. Bagaima kesan Kido tentang kompetisi bulu tangkis yang diikuti beberapa atlet papan atas dunia tersebut.

IBL ramai ya?
-Lumayan. Seru juga pertandingannya.Capai juga tapi senang karena seru

Penonton penuh terus?
-Iya. Hampir setiap pertandingan dipadati penonton.

Sama Superliga Badminton Indonesia ramai mana?
-Sama sebenarnya. Ini ini liganya lama (SBI hanya sepakan).

Kalau menang ada fee ya?
-Belum ada nih  ha ha ha

Wah, sekarang jadi terkenal di India dong?
-Biasa saja kok. (*)

Kido/Boe Jaga Kesempurnaan

KOMPAK:Markis Kido/Mathias Boe (foto: IBL)
PASANGAN Markis Kido/Mahias Boe masih belum tersentuh kekalahan. Untuk kali kedua, pasangan ganda putra beda negara tersebut menyumbangkan kemenangan bagi timnya, Awadhe Warriors, saat menghadapi Banga Beat dalam pertandingan Indian Badminton League (IBL) 2013 pada Minggu malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB (19/8).
 Kido/Boe mampu menjinakkan Carston Mogensen/Akshay Dewalkar dengan dua game langsung 14-21, 19-21. Sayang, sumbangan angka ini gagal membawa Awadhe Warriors memetik kemenangan. Mereka kalah 1-4 dari Banga Beat.
 ‘’Ini baru kali pertama saya berpasangan dengan pebulu tangkis Eropa. Ada enaknya juga,’’ terang Kido kepada smashyes.
 Menariknya, Carston Mogensen yang menjadi lawan Kido merupakan pasangan tetap Boe. Prestrasi keduanya tak bisa dipandang sebelah mata.
 Pada Olimpiade London 2012 lalu, ganda Denmark tersebut mampu lolos ke babak final. Sayang, di laga pemungkas, keduanya harus mengakui ketangguhan ganda Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng.
 Dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus lalu, Boe/Mogensen sudah menembus babak pemungkas. Tapi, lagi-lagi, mereka gagal menjadi juara. Keduanya takluk dua game langsung oleh pasangan Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.  (*)


BANGA BEAT v AWADHE WARRIORS  4-1

TUNGGAL PUTRA: Hu Yun  v Chong Wei Feing Chong  21 – 11 21 – 20

TUNGGAL PUTRI: Carolina Marin v P. V. Sindhu 21 – 16 21 – 13

GANDA PUTRA: Carston Mogensen/Akshay Dewalkar v Mathias Boe/ Markis Kido 14-21, 19-21

TUNGGAL PUTRA 2: P. Kashyap v K. Srikanth    20-21 21-11 11-9

GANDA CAMPURAN: Carston Mogensen/Carolina Marin v  Markis Kido/Maneesha     20-21 21-16 11-8

Ngopi Bareng dengan Tunggal Keempat Piala Thomas 2006

BOCAH KLATEN: Markus Wijanu betah di Singapura
SEBUAH status di jejaring sosial Febriyan Irvanaldy cukup mengusik. Dia tengah minum kopi dengan Markus Wijanu pada Minggu waktu setempat (18/8).
 Acaranya pun dilaksanakan di Singapura. Ini dikarenakan Febri, sapaan karib Febriyan Irvanaldy, bakal tampil pada Singapura International Series 2013 yang dilaksanakan 20-24 Agustus.
 Markus? Hmm. Sebuah nama yang sebenarnya sangat familiar bagi pecinta bulu tangkis Indonesia.
 Wajar karena dia pernah menjadi tunggal keempat Piala Thomas Indonesia 2006. Dia mampu menerobos di antara persaingan guna mendampingi Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso.
 Lelaki kelahiran Klaten, Jawa Tengah, pada 6 Januari 1986 itu memang sempat memberi harapan.  Posturnya pun sangat ideal, 180 cm.
 Belum lagi pegangan raketnya yang kidal. Jarang pebulu tangkis Indonesia mengandalkan tangan kiri untuk bermain olahraga tepok bulu tersebut.
 Panggilan dari pelatnas pun menghampirinya pada 2003. Sayang, dia tak bisa berkembang kemampuannya dan memilih berlabuh ke Singapura pada 2006 atau setelah perhelatan Piala Thomas yang dilaksanakan di Jepang. (*)

Tim Piala Thomas Indonesia 2006
TUNGGAL: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Markus Wijanu

GANDA: Luluk Hadiyanto, Alvent Yulianto Chandra, Markis Kido, Hendra Setiawan, Candra Wijaya, Sigit Budiarto

Dua Wakil Wima Jajal Unggulan Pertama

DI SINGAPURA: Rizki Hidayat/Riyo Arief
TUGAS berat menantang wakil Hi-Qua Wima di Singapura International Series 2013. Mereka langsung berhadapan dengan unggulan pertama dalam event yang dilaksanakan 20-24 Agustus tersebut.
 Di nomor tunggal putra, wakil klub binaan Ferry Stewart itu, Febriyan Irvanaldy, bakal menjajal
 Pada 2005-2005, keduanya sering berlatih bersama. Ini dikarenakan arek Suroboyo tersebut pernah menjadi rekan tanding sparring partner di Negeri Singa, julukan Singapura. Febri kembali setelah menolak tawaran menjadi warna negara Singapura.
 Hanya, dalam dua kali pertemuan sebelumnya, Febri selalu kalah. Pil pahit tersebut ditelannya di Singapura Super Series 2008 dan Vietnam Challenge 2011.
 Dalam peringkat terakhir, Ashton juga jauh unggul. Dia berada di posisi ke-58 sedangkan Febri 241.
 Sementara di nomor ganda putra, wakil Wima, Rizki Hidayat/Riyo Arief, menjajal ketangguhan kandidat juara asal Australia Raymond Tam/Glenn Warfe. Dari sisi peringkat, pasangan Wima tersebut kalah jauh.
 Dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) per 15 Agustus, Rizki/Riyo di posisi 643, sementara pasangan Negeri Kanguru, julukan Australia, di peringkat 83.
 ‘’Kami tak minder. Kami akan habis-habisan dalam setiap pertandingan,’’ terang Rizki melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Apalagi, dia berharap bisa menembus babak semifinal. Bahkan, Rizki ingin melangkah hingga babak final. (*)

Wakil Indonesia di Babak Utama Singapura International Series 2013
TUNGGAL PUTRA:
Febriyan Irvanaldy, Adi Adrianus Prasojo, Bobby Alexander, Alrie Guna Dharma, Eka Fajar Kusuma, Geestano Ganendra, Agus Senatria, Ivanudin Rifan, Siswanto, Setyaldi Putra

TUNGGAL PUTRI: Rusdiyana Antardayu, Lyanny Alessandra Mainaky, Josephine Leonila

GANDA PUTRA: Riyo Arief/Rizki Hidayat

GANDA PUTRI: Imma Muthiah/Sri Wulan Sari, Lya Ersalita/Masita Mahmudin, Daeva Oktaviani/Eka Putri Sari, Lana Adriana/Maria Natalia, Titi Clara/Gendy Desaula, Adriani Ratnasari/Maya Rosita. Dea Geovani/Melvira Oklamona

GANDA CAMPURAN: Edi Subakhtiar/Emanuella Widjaja, Nathaniel Ernestan/Josephine Leonila, Aldo Harsono/Gendy Deasula, Rian Swastedian/Masita Mahmudin, Riski Hidayat/Adriani Ratnsari

ketangguhan Asthon Chen dari Singapura. Bagi Febri, sapaan karib Febriyan Irvanaldy, sebenarnya Asthon bukan lawan yang asing baginya.

Liew Daren Permalukan Taufik Hidayat

LOYO: Taufik Hidayat (foto: indiatime)
TAUFIK Hidayat memang sudah habis. Statusnya sebagai peraih emas Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia 2005 sudah tak ada bekasnya.
 Buktinya, dia sudah sering kalah melawan pebulu tangkis yang levelnya di bawah. Ini kembali terjadi dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
 Taufik, yang membela Hyderabad Hotshots, dipermalukan pebulu tangkis Malaysia, yang membela Kriss Delhi Smashers, tersebut dua game langsung dengan skor mudah 10-21, 7-21.
 Memang, Taufik sudah memutuskan pensiun setelah Indonesia Super Series Premier 2013 pada Juni lalu. Tapi, dengan skill yang dimiliki, seharusnya skor  kekalahan yang diderita tak seharusnya di bawah 11.
 Apalagi, dalam dua kali pertemuan sebelumnya, Liew selalu bisa dikalahkan Taufik. Itu terjadi pada Indonesia Super Series 2011 dan Singapura Super Series.
 Tapi, waktu pun berbicara. Dengan usia yang terus bertambah dan frekuensi latihan yang menurun, kekuatan Taufik pun sudah tak ditakuti lagi.
 Kekalahan pebulu tangkis yang pernah dijuluki si Anak Emas tersebut membuat Hyderabad Hotshots pun kalah 2-3. Padahal, dua partai awal mampu direbut ,mereka melalui Tanongsak di tunggal putra dan Saina Nehwal di tunggal putri.
 Selain Taufik, pebulu tangkis Indonesia yang berlaga di IBL 2013 adalah Markis Kido. Pebulu tangkis spesialis ganda ini membela Awadhe Warriors.Sementara tak ada satupun wakil Pelatnas Cipayung yang ikut. Alasannya, mereka takut memperoleh visa karena eventnya berdekatan. (*) 


HASIL PERTANDINGAN 17 AGUSTUS 2013

Kriss Delhi Smashers v Hyderabad Hotshots 3-2

TUNGGAL PUTRA: Sai Praneeth v Tanongsak 21-19, 19-21, 7-11

TUNGGAL PUTRI: Arundhati Panthawane v Saina Nehwal 6-21, 8-21

GANDA PUTRA: Tan Boon Hoeng/Koo Kien Keat v Goh V Shem/ T. Kona 21 -14 21 -20

TUNGGAL PUTRA 2: Liew Daren v Taufik Hidayat 21 – 10 21 – 7

GANDA CAMPURAN: V Diju/ Prajakta Sawant v Goh V Shem/ /Pradenya Gadre  21-20 21-15


Pune Pistons v Mumbai Masters 3-2
TUNGGAL PUTRA: Saurabh Verma v Vladmir Ivanov 16-21, 14-21

TUNGGAL PUTRI: Juliane Schenk v Tine Baun 11 – 21, 21 – 10, 11 – 7

GANDA PUTRA: Sanave Thomas/Rupesh Kumar v Pranav Jerry Chopra/Vladimir Ivanov 12-21, 21-10, 9-11

TUNGGAL PUTRA 2: Nyugen Tien Minh v Marc Zweibler 21-18, 21-13

GANDA CAMPURAN: Joachim Fischer Nielsen/Ashwini Ponnapa v Pranav Jerry Chopra/ N. Sikki Reddy 21-20, 21-13

Fran Kurniawan Hijrah ke Ganda Putra

BAKAL PISAH: Fran/Shendy (foto: djarum)
KESUKAAN bongkar pasang ganda tengah terjadi di pelatnas Cipayung. Bukan hanya di ganda putrid tapi juga di ganda putra.
 Apalagi, ekprimen bongkar pasang di ganda putra membuahkan hasil manis. Pasangan Hendra Setiawan/Mohanmad Ahsan mampu menyumbangkan gelar bagi Indonesia dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu.
 Sebelumnya, Ahsan berpasangan dengan Bona Septano. Sedangkan Hendra dengan Markis Kido. Posisi Hendra saat hendak dipasangkan dengan Kido, sapaan karib Markis Kido, dan sudah tak berada di pelatnas Cipayung. 
 Kini, bakal hadir lagi pasangan baru di pelatnas. Namun, kini tak perlu lagi mendatangkan dari luar pelatnas.
 ‘’Fran Kurniawan akan bermain di ganda putra,’’ terang kepala pelatih ganda putra Herry I.P kepada smashyes. Hanya, untuk partnet barunya Fran, dia masih belum mau membuka suara.
 Ya, dengan postur yang menjulang, Fran bisa jadi masuk dalam pantauan Herry. Sebuah sumber menyebutkan, lelaki asal Gresik tersebut kurang suka dengan pebulu tangkis pelatnas yang posturnya kecil meski dia mempunyai skill.
 Selama ini, Fran lebih dikenal bermain di nomor ganda campuran. Bersama Pia Zebadiah, mereka mampu menembus peringkat 10 besar.
 Sayang, karena dianggap kurang berkembang, pasangan yang sebenarnya berpotensi besar ini akhirnya dipisah dan Pia memilih keluar pelatnas.
Dia tampil di ganda putri bersama Riski Amelia Pradipta dan di ganda campuran dengan kakak kandungnya, Markis Kido. Dengan pasangan barunya itu, Pia mampu menembus peringkat 10 besar dunia.
 Bagaimana dengan Fran? Setelah tak bersama Pia, pebulu tangkis asal Djarum tersebut ditandemkan dengan Shendy Puspa Irawati. Keduanya juga sukses lama di orbit 10 besar sebelum akhirnya turun ke posisi ke-11 pekan ini.
Fran/Shendy pun menjadi salah satu skuad Indonesia yang berlaga dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu. Namun, secara mengejutkan langkah mereka terhenti pada babak kedua. (*)

Peringkat Fran saat bersama 
1. Rendra Wijaya (ganda putra) pernah di 63 dunia
2. Pia Zebadiah (ganda campuran) pernah 10 besar dunia
3. Shendy Puspa (ganda campuran) pernah 10 besar dunia

Alvent Cari Pasangan hingga Malaysia


RAHASIA: Alvent Yulianto (foto: badzine)
ALVENT Yulianto lagi menjomblo. Dia sudah tak punya pasanganagi setelah Markis Kido menggandeng Markus Fernaldi sebagai tandemnya.
  Padahal, selama setahun ini, Alvent merupakan rekan Kido,sapaan karib Markis Kido, di ajang internasional.
Kolaborasi Alvent/Kido pun tak mengecewakan. Mereka mampu berada di posisi 15 besar dunia.
Keduanya pun berhak tampil di Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus lalu. Sayang, kebersamaan Alvent dengan Kido berakhir setelah Kejuaraan Dunia.
Bahkan untuk mencari pasangan baru, Alvent pun harus ke Malaysia. Namun, lelaki asal Banyuwangi,Jember, tersebut tak mendapatkann.
"Saya tetap akan berpasangan dengan pebulu tangkis Indonesia," kata Alvent.
 Hanya, dia belum mau membuka identitas pasangan barunya tersebut. Ketika disodorkan dua nama, Christopher Rusdianto dan Andrei Adistia, Alvent tak memberikan jawaban pasti.
 ‘’Nanti kalau sudah fix saya kasih tahu,’’ lanjut pebulu tangkis Suryanaga tersebut.
 Christopher disebut-sebut karena keduanya sering berlatih bersama. Apalagi, keduanya berasal dari klub yang sama. ‘’Kami juga pernah bermain bersama dalam Indonesia Challenge 2013. Tapi, bukan Christho, pokoknya nanti saya kabari,’’ lanjut dia. Sementara, Andrei juga tengah kosong karena pasangan terakhir, Markus Fernaldi bakal bersama Kido.
 Meski belum menyebut pasangan barunya, tapi Alvent optimistis bakal kembali ke jajaran elite. Dia pun berani pasang target lolos ke Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark.
 Alvent pernah menjadi pasangan nomor satu dunia saat berpasangan dengan Luluk Hadiyanto. Namun, pasangan ini tak bisa konsisten. Sekarang, Luluk sudah pensiun dari bulu tangkis.

(*)

Tine Baun Ayunkan Raket Lagi

KE IBL: Tine Bau (foto: pol.dk)
TINE Baun kembali ke lapangan. Tunggal putri asal Denmark tersebut ikut ambil bagian dalam Indian Badminton League (IBL) 2013 dengan membela Mumbai Masters.
Sayang, saat menghadapi Banga Beats, dia gagal menyumbangkan poin. Tine harus mengakui ketangguhan bintang asing Banga asal Taiwan Tai Yzu Ying dengan dua game 17-21,18-21 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Siri Fort Complex, New Delhi, pada Kamis malam waktu setempat.
Untung, kekalahan ini mampu ditutup rekan-rekannya. Hasilnya,Mumbai menang dengan skor 3-2.
 Sebelumnya, Tine memang tak pernah disebut bakal turun dalam event yang menyediakan hadiah total USD 1 juta tersebut. Apalagi, dia sudah memutuskan pensiun setelah menjuarai turnamen bergengsi All England Super Series Premier 2013 pada Maret lalu.
 Tine dan Tzu Ying kekuatannya relatif berimbang. Selama masih aktif di lapangan, keduanya saling mengalahkan. Buktinya, head to haead Tine dan Tzu Ying imbang 2-2.
 Setelag  memutuskan pensiun, Tine juga sempat mengayunkan raket dalam Axiata Cup 2013 di DBL Arena, Surabaya. Membela Eropa All-Stars, dia harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis Thailand Ratchanok Inthanon.
Pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut merupakan lawan yang dikalahkannya di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, venue All England 2013. (*) 


Hasil Pertandingan Kamis (15/8)

Mumbai Masters v Banga Beats
Tunggal Putra 1: Vladimir Ivanov v Kashyap 21-18, 21-18

Tunggal Putri: Tine Baun v Tai Tzu Ying 17-21, 18-21

Ganda Putra: Chopra Pranav/Attri Manu v Carsten Mogensen/Akhsay Dewalkar 13-21, 12-21

Tunggal Putra 2; Marc Zwiebler v Hu Yun 17-21, 21-17, 11-6 

Ganda Campuran; Vladimir Ivanov/Sikky Reddy v Akhsay Dewalkar/Balan Aparna 21-18,21-19


Hydrabad Hotshots v  Awadhe Warriors 3-2
Tunggal Putra; Tanongsak Saemsamboonsok v Guru Saidut  15-21, 21-14, 11-9

Tunggal Putri; Saina Nehwal v PV Sindhu 21-19, 21-18

Ganda Putra:Goh V Shem/Lim Khim Wah v Mathias Boe/Markis Kido 14-21, 20-21

Tunggal Putra 2: Ajay Jayaram v Srikant 17-21, 19-21

Ganda Campuran: Goh V Shem/Pradnya Gadre v Markis Kido/Sapsiree Taerattanachai 21-9, 19-21, 11-8

Belum Cukup untuk Kudeta Pasangan Korsel

Hendra/Ahsan setelah juara dunia (foto; twitter)
GELAR juara dunia sudah di tangan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Imbasnya, peringkat keduanya pun meroket.
 Dari daftar yang dikeluarkan BWF (Federasi Buu Tangkis Dunia) per 15 Agustus 2013, Hendra/Ahsan duduk di posisi kedua. Sayang, koleksi poin yang dikumpulkannya masih kalah oleh pasangan Korea Selatan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae.
 Pasangan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, tersebut sudah mengumpulkan 84545,8812, sementara Hendra/Ahsan mengumpulkan 74110,0000. Namun, apa yang sudah dilakukan Hendra/Ahsan ini merupakan capaian terbaik mereka.
 Apalagi, mereke belum genap setahun dipasangkan. Sebelumnya, Hendra berpasangan dengan Markis Kido. Duet ini sering menjuarai beberapa turnamen, termasuk Kejuaraan Dunia 2007 di Kuala Lumpur dan Olimpiade 2008 di Beijing. Sementara, Ahsan dulunya bertandem dengan Bona Septano. Di ajang super series, mereka belum pernah menjadi juara.
 Dalam peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF, di nomor tunggal putra, wakil Indonesia Tommy Sugiarto naik dua setrip ke posisi keenam. Ini juga menjadi peringkat terbaik yang pernah diduduki putra salah satu juara dunia bulu tangkis yang pernah dimiliki Indonesia, Icuk Sugiarto.
 Langkah Tommy di Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan  di Guangzhou, Tiongkok, dihentikan oleh Lee Chong Wei dari Malaysia pada babak perempat final. Chong Wei sendiri akhirnya lolos ke final sebelum kalah oleh rival beratnya yang juga andalan tuan rumah Lin Dan. (*)

Peringkat Wakil Indonesia ( 5 Besar per 15 Agustus 2013)
TUNGGAL PUTRA:
6. Tommy Sugiarto
11. Sony Dwi Kuncoro
26. Dionysius Hayom Rumbaka
29 Alamsyah Yunus
50. Taufik Hidayat

TUNGGAL PUTRI:
12. Lindaweni Fanetri
23.Aprilia Yuswandari
28. Bellaetrix Manuputty
32. Adriyanti Firdasari
40. Hera Desi

GANDA PUTRA
2. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
10. Angga Pratama/Rian Agung Saputro
14. Markis Kido/Alvent Yulianto
23. Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan
28. Riky Karanda/Muhammad Ulinnuha

GANDA PUTRI:
6. Pia Zebaduah/Rizki Amelia
18. Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia
19. Variella Aprilsasi/Vita Marissa
21. Della Destiara/Suci Rizky
49. Anneka Feinya Agustin/Nitya Krishinda

GANDA CAMPURAN
2. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
6. Muhammad Rijal/Debby Susanto
9. Markis Kido/Pia Zebadiah
10. Riky Widianto/Puspita Richi Dili
11. Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati
 

Lin Dan Kembali Masuk 100 Besar

TROFi JUARA: Lin Dan (foto: twitter)
LIN Dan melompat jauh. Pebulu tangkis tunggal putra andalan Tiongkok tersebut kembali menembus 100 besar.
 Dari peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 15 Agustus, Lin Dan ada di posisi ke-98. Artinya, lelaki berusia 31 tahun tersebut melompat 188 peringkat.
 Ini tak lepas dari keberhasilannya menjadi juara dunia. Dalam final yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada 11 Agustus tersebut, Lin Dan menangalahkan wakil Malaysia Lee Chong Wei. Sebelum Kejuaraan Dunia dilaksanakan, suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut berada di peringkat 286.
 Lin Dan melorot peringkatnya karena absen dari semua turnamen setelah suskses mempertahankan emas olimpiade di London pada Agustus 2012. Dia memilih berlibur bersama keluarga serta sang istri.
 Sebenarnya, Lin Dan pun tak bisa lolos ke Kejuaraan Dunia 2013. Pertimbangannya, peringkat yang dimiliki tak cukup mendongkrak.
 Hanya, BWF punya kebijakan memberikan fasilitas wildcard. Ini sempat membuat beberapa pihak meradang. Mereka menganggap lebih baik fasilitas tersebut diberikan kepada negara yang tengah berkembang bulu tangkis, bukan kepada Tiongkok. Melosotnya peringkat Lin Dan juga dianggap sebagai salahnya sendiri.
 Gelar juara dunia di Guangzhou membuat Lin Dan kini mengoleksi lima gelar juara dunia.Empat koleksi lainnya diperoleh pada 2006, 2007, 2009, 2011, 2013. (*)

Naik Turun Peringkat Lin Dan (5 Pekan Terakhir)
18 Juli 2013: 100
25 Juli 2013: 100
1 Agustus 2013: 100
7 Agustus 2013:286
15 Agustus 2013: 98

Masih Tunjukan Kekuatan sebelum Dipisahkan

TANGGUH: Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (foto: nst)
KOO Kien Keat/Tan Boon Heong diancam bakal dipisahkan. Namun, itu tak membuat konsentrasi  dan kemampuan ganda putra asal Malaysia tersebut menurun drastis.
 Kien Keat/Boon Heong menang mudah dua game 21-13, 21-16  atas K. Rupesh Kumar/T. Sanave Thomas. Sayang, kemenangan ini tak membuat timnya Krrish Delhi Smashers menang. Sebaliknya, tim yang dibelanya dalam ajang Indian Badminton League tersebut kalah 2-3 oleh Pune Pistons dalam pertandingan pada Rabu waktu setempat (14/8). Satu poin Krrish Delhi Smashers lagi disumbangkan tunggal putra pertamanya, B. Sai Pranneth, yang menang 21-16, 21-20 atas bintang asing Pune Pistons asal Vietnam Nguyen Tien Minh.
 Posisi Kien Keat/Boon Heong memang lagi kritis. Ini menyusul hasil buruk dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu. Sebagai unggulan kedua, langkah mereka terhenti pada babak perempat final.
 Padahal, oleh BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), Kien Keat/Boon Heong ditargetkan mampu menembus final. Ini semakin memperparah sorotan kepada ganda senior ini. Sebelumnya, pada Piala Sudirman 2013, mereka juga dianggap sebagai kambing hitam kegagalan negeri jiran gagal lolos dari babak penyisihan.
 Sebenarnya, Kien Keat/Boon Heong pernah membawa nama harum Malaysia dengan menjadi juara All England 2007 dan finalis Kejuaraan Dunia 2010. (*)


Hasil Pertandingan 14 Agustus 2013
Krrish Delhi Smashers v Pune Pistons  2-3
Tunggal Putra 1: B. Sai Praneeth v Nguyen Tien Minh 21-16, 21-10

Tunggal Putri: Nichaon Jindapon v Juliane Schenk 15-21, 6-21

Ganda Putra: Tan Boon Heong/Koo Kean Keat v Rupesh Kumar/Sanave Thomas 21-13, 21-16

Tunggal Putra 2: H.S Pranoy v Saurabh Verna 16-21, 21-19, 5-11

Ganda Campuran: Koo Kien Keat/Jwala Gutta v Joachim Fischer Nielsen/Ashwini Ponnappa 19-21, 21-16, 3-11

Pasangan Sehari sebelum Pembukaan

DADAKAN: Mathias Boe (foto: yonex)
MARKIS Kido memulai petualangannya. Dia bakal tampil dalam Indian Badminton League (IBL) 2013. Peraih emas Olimoiade 2008 Beijing saat berpasangan dengan Hendra Setiawan tersebut akan membela Awadhe Warriors.
Semula, dia berpasangan dengan Maneepong Jongjit. Sayang, rencana ini berantakan.
 Gara-garanya, pebulu tangkis Thailand tersebut terkena sanksi larangan tampil dalam semua aktivitas bulu tangkis selama tiga bulan. Saksi tersebut bukan hanya dijatuhkan oleh Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) tapi juga oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).  Ini sebagai imbas dari ulah memalukan yang dilakukan Maneepong dengan berkelahi melawan mantan pasangannya, Bodin Issara, di sela-sela final ganda putra Kanada Grand Prix 21 Juli.
"Sebagai gantinya, saya dipasangkan dengan Mathias Boe," kata Kido, sapaan Markis Kido, kepada smashyes.  Komunikasi dengan lelaki asal Denmark tersebut pun baru terjalin pada 13 Agustus atau sehari sebelum kompetisi berhadiah total USD 1 juta atau hampir Rp 10 miliar tersebut.
Kualitas Boe sendiri tak bisa dipandang sebelah mata. Bersama pasangannya, Carsten Mogensen, mereka mampu menembus final Olimpiade London sebelum ditundukkan oleh ganda Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng.
Pada Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou,  Boe/Mogensen mampu lolos ke babak final. Mereka gagal juara setelah dipaksa mengakui ketangguhan ganda Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. (*)

Siapa Rekan Kido di India?
-India: PV Sindhu,Gurusai Datt, K. Srikanth,Ruthvika Shivani, K . Maneesha,Nanda Gopal,Vinay Singh
-Asing: Mathias Boe (Denmark), Chong Wei Feng (Malaysia)

Menolak kalau Harus Dipisah

KOMPAK: Angga/Rian di Kejuaraan Dunia (foto: twitter)
Angga Pratama/Rian Agung Saputra terhenti langkahnya di babak semifinal Kejuaraan Dunia 2013. Mereka kalah oleh pasangan senior Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan rubber game 13-21, 21-11, 17-21. Sebagai pasangan muda, hasil ini sudah bagus. Berikut petikan wawancara singkat smashyes dengan Rian.

Jangan menyerah karena gagal juara di Kejuaraan Dunia 2013.
-Terima kasih banyak.

 Kenapa kalah dari pasangan Denmark?
-Game ketiga kami ketinggalan jauh. Masalah di konsen.

Ini Kejuaraan Dunia yang pertama bagi Rian dan Angga?
-Iya. Ini yang pertama

PBSI lagi sering gonta-ganti pasangan. Apakah Rian/Angga terkena bongkar pasang
-Kami masih bersama dan berpasangan. Kalau pecah, saya nggak mau. Sayang pointnya. Kegagalan di Kejuaraan Dunia membuat kami harus lebih keras lagi latihannya.

Ya, Angga/Rian sempat menjadi idola pada Kejuaraan Piala Sudirman 2013 di Kuala Lumpur pada Mei lalu. Saat itu, mereka mampu menyumbangkan poin bersama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat menghadapi Tiongkok pada babak perempat final. 
 Sayang, Indonesia akhirnya kalah 2-3. Ini merupakan hasil yang di luar dugaan karena selama ini Indonesia selalu kalah tanpa pernah mencuri poin.
 Angga/Rian pun sempat diharapkan mampu lolos ke final dalam Indonesia Super Series Premier 2013. Sayang, keduanya sudah tersingkir pada babak-babak awal.  Kepada smashyes, Rian mengaku bahwa kondisi Angga tengah tidak fit. (*)

Langkah Angga/Rian dalam Kejuaraan Dunia 2013
Babak I: bye
Babak II: Marcus Ellis/Paul Van Rietvelde (Inggris/Skotlandia) 21-11, 21-18
Babak III: Liu Xialong/Qiu Zihan (Tiongkok) 21-19, 21-15
Perempat Final: Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) 21-13, 11-21, 21-17

Ket: -Liu Xialong/Qiu Zihan merupakan juara All England 2013
        -: Mathias Boe/Carsten Mogensen akhirnya lolos ke final. Tapi, di final kalah oleh pasangan Indonesia lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan

Chong Wei Ingin Balas di Rio 2016

BANGKIT: Lee Chong Wei saat ditandu (foto: thestar)
LEE Chong Wei gagal menjadi juara dunia. Pebulu tangkis Malaysia tersebut harus mengakui ketangguhan Lin Dan asal Tiongkok 21-16, 13-21, 17-20 dalam pertandingan final Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada Minggu waktu setempat (11/8).
 Game ketiga tidak dilanjutkan karena Chong Wei mengalami cedera. Kemenangan ini membuat Super Dan, julukan Lin Dan, mengoleksi lima gelar juara dunia. 
 Namun, itu tak membuat sambutan kepada Chong Wei surut. Saat mendarat di Kuala Lumpur International Airport pada pukul 18.35 waktu setempat, beberapa orang langsung menyambutnya. Salah satunya adalah mantan Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Datuk Sri Nadzmi Salleh.
Chong Wei pun sempat terkejut ketika ada sang istri, Wong Mew Choo, dan sang buah hati, Kingston, ada di bandara.
Meski kecewa karena gagal menjadi juara dunia, Chong Wei menegaskan dirinya bakal kembali. Sasaran utamanya, emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
‘’Sekarang, saya hanya butuh istirahat yang banyak. Saya akan menghabiskan waktu bersama keluarga,’’ tegas Chong Wei. Hanya,  besar kemungkinan, langkah itu baru dilakukan setelah dia berlaga di Indian Badminton League (IBL) yang dimulai 14 Agustus 2013. 
 Kekalahan atas Lin Dan ini membuat dia hanya menang sembilan kali dari 31 kali pertemuan. (*)
Kalah dari Lin Dan di Moment Berharga (4 Event Terakhir)
1.Kejuaraan Dunia 2013: 21-16, 13-21, 17-20
2. Final Olimpiade 2012: 21-15, 10-21, 19-21
3. All England 2012: 19-21, 2-6 (ret)
4. Kejuaraan Dunia 2011: 22-20, 14-21, 21-23

Berterimakasihlah kepada BWF

YES: Lin Dan usai juara dunia 2013 (foto: thestar)
TIONGKOK layak berterimakasih kepada BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Karena memberikan fasilitas wild card, Negeri Panda, julukan Tiongkok, terselamatkan mukanya pada Kejuaraan Dunia 2013.
 Nomor tunggal putra yang selama ini menjadi milik mereka tak jadi lepas ke negara lain. Itu setelah andalan Tiongkok Lin Dan mampu mengalahkan Lee Chong Wei dari Malaysia dengan rubber game 16-21, 21-13, 20-17. game ketiga tak dilanjutkan karena Chong Wei mengalami cedera.
 Memang, melihat peringkat sebagai dasar lolos ke Kejuaraan Dunia, seharusnya Super Dan, julukan Lin Dan, tak bisa tampil dalam Kejuaraan Dunia 2013. peringkatnya jauh di bawah , 40. Padahal, di atas pebulu tangkis berusia 30 tahun tersebut terdapat beberapa pebulu tangkis yang layak tampil.
 Imbasnya, Tiongkok pun mengorbankan beberapa tukang tepok bulunya agar suami Xie Xingfang tersebut bisa unjuk kekuatan. Meski, caranya dengan memperoleh wild card.
 Ya, peringkat Lin Dan jauh melorot setelah absen mengikuti semua turnamen setelah sukses mempertahankan emas olimpiada di London pada Agustus 2012. Dia sempat muncul dalam Kejuaraan Asia 2013 di Taipeh, Taiwan, pada April. Sayang, dia pilih mundur pada babak perempat final dengan alasan cedera.
  Namun, setelah itu, dia terus digenjot dengan latihan ekstrakeras. Demi gelar juara dunia kelimanya, Lin Dan memilih absen dalam Indonesia Super Series Premier 2013 dan Singapura Super Series 2013. Alasannya, kondisinya belum 100 persen dan hanya konsentrasi ke Kejuaraan Dunia.
 Perjuangannya pun membuahkan hasil. Hanya, kemenangan ini sedikit kurang sempurna. Chong Wei mengalami cedera pada game ketiga.(*)

Rak Lin Dan Penuh Trofi Juara 
Juara Dunia Perorangan: 5 (2006, 2007, 2009, 2010, 2011, 21013)
Juara Piala Thomas: 5 (2004, 2006, 2008, 2010, 2012)
Olimpiade: 2 (2008, 2012)
Piala Sudirman: 4 (2005, 2007, 2009, 2011)
Asian Games: 3 (2006, 2008—tim), 2008 (perorangan)
Juara Asia Perorangan: 2 (2010, 2011)

Akhiri Paceklik Gelar Enam Tahun

Add caption
DUA kali Indonesia Raya berkumandang di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok. Ini setelah dua wakil merah putih mampu menjadi juara di nomor ganda putra dan ganda campuran Kejuaraan Dunia 2013.
 Dalam final yang dilaksanakan pada Minggu waktu setempat (11/8), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mampu mengalahkan pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark dengan dua game langsung 21-13, 23-21 dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjungkalkan unggulan pertama sekaligus rival beratnya, v Xu Chen/Ma Jin, dengan rubber game 21-13, 16-21, 22-20.
 Hasil mengulangi sukses yang diraih pada 2007. Saat itu, Indonesia juga meraih dua gelar dari ganda putra dan ganda campuran. Menariknya, dua pebulu tangkis, Hendra dan Liliyana, ikut andil dalam sukses enam tahun lalu tersebut. Saat itu, Hendra juga juara di ganda putra berpasangan dengan Markis Kido. Sementara Liliyana berpasangan dengan Nova Widianto.
 Sayang, setelah 2007, Indonesia gagal total. Tak satupun posisi terhormat jatuh ke pebulu tangkis merah putih.
Bahkan, pada edisi 2010 dan 2011, gelar juara disapu bersih Tiongkok. Pada tahun ini,Negeri Panda hanya kebagian dua gelar dari ganda putri dan tunggal putra. Ini tentu hasil yang mengecewakan karena mereka menyandang status tuan rumah.


Hasil Final Kejuaraan Dunia 2013

Tunggal Putra:

Tunggal Putri: Ratchanok Inthanon (Thailand x4) v Li Xuerui (Tiongkok x1) 22-20, 18-21, 21-14

Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia x6) v Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark x3) 21-13, 23-21

Ganda Putri: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Eom Hye-won/Jang Ye-na (Korsel) 21-14, 18-21, 21-8

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia x3) v Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok x1) 21-13, 16-21, 22-20

Ratchanok Juara Dunia Termuda

TROFI: Ratchanok (kanan) dan Li Xuerui (foto: bangkokpost)
SEJARAH baru di pentas dunia. Juara dunia tunggal putri tidak hanya berasal dari Tiongkok, Indonesia, dan Denmark.
 Wakil sebuah negara yang bernama, Thailand, pun mampu menciptakannya. Itu setelah Ratchanok Inthanon mampu mengalahkan unggulan pertama tunggal putri asal Tiongkok Li Xuerui dengan rubber game 22-20, 18-21, 21-4 dalam pertandingan final yang memakan waktu 1 jam 5 menit di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada Minggu  waktu setempat (11/8). Selama sejarah Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan sejak 1977, tak pernah ada  pebulu tangkis di luar Tiongkok, Indonesia, dan Denmark yang mampu menjadi juara di nomor tunggal putri.
 Selain itu, Ratchanok mampu mengawinkan gelar juara junior dan senior. Juara junior mampu digapainya tiga tahun beruntun yakni pada 2009, 2010, dan 2011.
 Padahal, kalau melihat  latar belakang dia memulai karir sungguh ironis. Awalnya, dia berlatih di sebuah pabrik di daerah asalnya, Nakhon Pathom. Sang pemilik pabrik pun sempat waswas kalau dia terbakar karena latihannya di dekat pemasakan air dan gula panas. 
 Latihan kerasnya pun membuahkan hasil. Pada usia 14 tahun, dia mampu menjadi juara dunia junior. Ratchanok menjadi juara dunia junior termuda dan itu kembali diulanginya padapada tahun ini di level senior .
 Menariknya, dia menggunakan uang hadiahnya untuk membantu sang ayah dan kakak yang terjun di bisnis makanan.

Negara Pemegang Koleksi Juara Tunggal Putri:
Tiongkok: 11
Denmark: 2
Indonesia: 2
Thailand: 1

Ratchanok, Ayo Kamu Bisa


Ratchanok Intanon 

MEMBICARAKAN duel klasik di nomor tunggal putra seakan tiada habis-habisnya. Memang harus diakui, Lee Chong Wei asal Malaysia dan Lin Dan dari Tiongkok susah untuk dibendung.
 Wajar kalau keduanya kembali bertemu pada final Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada Minggu (11/8).  Meski tak diunggulkan, Lin Dan tetap punya kans juara besar.
 Namun, lain halnya dengan di nomor tunggal putri bisa lain cerita. Li Xuerui memang layak lolos ke laga pemungkas karena menduduki unggulan teratas.
 Lawan yang dihadapinya di final nanti merupakan wakil dari Asia Tenggara. Malaysia? Jelas bukan karena negeri jiran tak punya tunggal putri  jempolan. Indonesia? Lupakan saja karena ketangguhan tunggal putri Indonesia hanya menjadi bagian sejarah bukan sekarang.
 Lalu dari mana? Thailand melalui Ratchanok Inthanon. Memang harus diakui, dia merupakan tunggal putri terkuat di Asia Tenggara sekarang.
 Bahkan, di level dunia, dia pun sudah masuk papan atas. Gadis berusia 18 tahun ini lolos ke final setelah menundukkan pebulu tangkis yang sama-sama masih muda usia P.V Sindhu dari India dengan dua game langsung 21-10, 21-13.
 Ini membuat Ratchanok membuat sejarah dengan menjadi tunggal putri Thailand pertama yang lolos ke final. Sebelumnya, dia juga melakukan hal yang sama di All England 2013. Sayang, di final, Ratchanok harus mengakui ketangguhan Tine Baun.
 Jika jadi juara, ini akan menjadi catatan hebat baginya.Dia akan menggabungkan juara junior dan senior. Bahkan, posisi terhormat di level junior digapainya tiga kali pada 2009, 2010, dan 2011.
 ‘’Saya ingin membikin sejarah bagi Thailand,’’ tegas Ratchanok kepada media lokal Thailand. (*)
MEMBICARAKAN duel klasik di nomor tunggal putra seakan tiada habis-habisnya. Memang harus diakui, Lee Chong Wei asal Malaysia dan Lin Dan dari Tiongkok susah untuk dibendung.
 Wajar kalau keduanya kembali bertemu pada final Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada Minggu (11/8).  Meski tak diunggulkan, Lin Dan tetap punya kans juara besar.
 Namun, lain halnya dengan di nomor tunggal putri bisa lain cerita. Li Xuerui memang layak lolos ke laga pemungkas karena menduduki unggulan teratas.
 Lawan yang dihadapinya di final nanti merupakan wakil dari Asia Tenggara. Malaysia? Jelas bukan karena negeri jiran tak punya tunggal putri  jempolan. Indonesia? Lupakan saja karena ketangguhan tunggal putri Indonesia hanya menjadi bagian sejarah bukan sekarang.
 Lalu dari mana? Thailand melalui Ratchanok Inthanon. Memang harus diakui, dia merupakan tunggal putri terkuat di Asia Tenggara sekarang.
 Bahkan, di level dunia, dia pun sudah masuk papan atas. Gadis berusia 18 tahun ini lolos ke final setelah menundukkan pebulu tangkis yang sama-sama masih muda usia P.V Sindhu dari India dengan dua game langsung 21-10, 21-13.
 Ini membuat Ratchanok membuat sejarah dengan menjadi tunggal putri Thailand pertama yang lolos ke final. Sebelumnya, dia juga melakukan hal yang sama di All England 2013. Sayang, di final, Ratchanok harus mengakui ketangguhan Tine Baun.
 Jika jadi juara, ini akan menjadi catatan hebat baginya.Dia akan menggabungkan juara junior dan senior. Bahkan, posisi terhormat di level junior digapainya tiga kali pada 2009, 2010, dan 2011.
 ‘’Saya ingin membikin sejarah bagi Thailand,’’ tegas Ratchanok kepada media lokal Thailand. (*)


Hasil Semifinal Kejuaraan Dunia 2013 (11/8)
Tunggal Putra: Lin Dan (Tiongkok) v Nguyen Tien Minh (Vietnam x7) 21-17, 21-15; Lee Chong Wei (Malaysia x1) v  Du Pengyu (Tiongkok x3) 20-22, 21-12, 21-15  

Tunggal Putri: Li Xuerui (Tiongkok x1) v  Bae Yeon-ju (Korsel x3) 21-5,21-11; Ratchanok Intanon (Thailand x4) v P.V. Sindhu (India x10) 21-10, 21-13

Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia x6) v Cai Yun/Fu Haifeng (Tiongkok x8) 21-19, 21-17; Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark x3) v Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel x5) 21-23, 21-18, 21-18

Ganda Putri: Eom Hye-won/Jang Ye-na (Korsel x8) v Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok x5) 21-16, 21-19; Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Christina Pedersen/Kamilla RytterJuhl (Denmark x4) 21-14, 14-21, 21-15

Ganda Campuran:Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok x1) v Shin Baek-choel/Eom Hye-won (Korsel) 21-15, 21-17;Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia x3) v Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x2) 15-21, 21-18, 21-13



Meretas Jalan Memori Manis 2007

SELEBRASI: Tontowi/Liliyana (foto: pbsi)

DAHAGA gelar selama enam tahun Indonesia di Kejuaraan Dunia bakal berakhir. Bahkan, tak menutup kemungkinan, wakil merah putih mengulangi sukses 2007.
 Saat itu, dalam event yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia mampu meraih dua gelar dari nomor ganda putra dan ganda campuran. Posisi terhormat dari ganda putra disumbangkan Markis Kido/Hendra Setiawan. Sementara, pasangan ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir naik di podium terhormat.
 Dalam pertandingan final, Kido/Hendra menghentikan perlawanan Jung Jae-sung/Lee Yong-dae dua game langsung 21-19, 21-19. Untuk Nova/Liliyana, keduanya melibas pasangan Tiongkok Zheng Bo/Gao Ling juga dengan dua game langsung 21-16, 21-14.
 Kini, Indonesia pun meloloskan pasangan ganda putra dan ganda campuran. Menariknya Hendra dan Liliyana kembali tampil di partai  puncak.
 Hanya, kini keduanya sudah punya pasangan baru. Hendra berkolaborasi dengan Mohammad Ahsan dan Liliyana bersama Tontowi Ahmad. Pasangan lama Hendra, Markis Kido dalam Kejuaraan Dunia 2013 berpartner dengan Alvent Yulianto. Pasangan Liliyana yang lama, Nova Widianto, sudah pensiun dan hadir di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, venue Kejuaraan Dunia 2013, dengan status pelatih.
 Hendra/Ahsan lolos ke partai puncak setelah mempermalukan juara Olimpiade 2012 sekaligus andalan tuan rumah Cai Yun/Fu Haifeng dengan dua game langsung 21-19, 21-17. Ini merupakan kemenangan ketiga beruntun (hat-trick) Hendra/Ahsan atas pasangan Tiongkok tersebut.
 Dalam pertandingan final,Hendra/Ahsan, yang diunggulkan di posisi keenam, akan menjajal pasangan Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen yang sebelumnya memaksa pulang Kim Ki-jung/KimSa-rang (Korsel) 21-23,21-18, 21-18.
 Ini merupakan pertemuan keduanya. Pada pertemuan perdana di Prancis Super Series, Hendra/Ahsan menang 21-16, 21-15.
 Sedangkan Tontowi/Liliyana menang atas unggulan kedua Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok) 15-21, 21-18, 21-13.  Mereka akan menantang unggulan teratas Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok) yang menang Shin Beak-choel/Eom  Hye-won (Korsel) 21-15, 21-17. Ini merupakan pertemuan kesepuluh bagi kedua pasangan tersebut. Hasilnya, Tontowi/Liliyana kalah 3-6.
 Namun, pada pertemuan terakhir di Piala Sudirman 2013, mereka menang 21-18,14-21,21-16. Jadi, kesempatan mengulang hasil 2007 terbentang lebar. (*)