WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Rijal/Vita Minim Waktu Istirahat


PASANGAN Muhammad Rijal/Vita Marissa tak bisa berlama-lama merasakan manisnya juara Osaka Challenge 2014. Itu dikarenakan mereka harus sudah berlaga dalam Singapura Super Series 2014.
 Praktis, Rijal/Vita hanya punya jeda satu hari tak turun ke lapangan. Bahkan, bisa jadi waktu itu hanya dipakai untuk petjalanan dari Jepang ke Negeri Singa, julukan Singapura. Ranking yang masih jeblok, 92, membuat pasangan yang kembali bersatu itu harus memulai Singapura Super Series 2014 dari babak kualifikasi.
 Dalam babak pertama turnamen yang menyediakan hadiah total USD 300 ribu tersebut,  Rijal/Vita akan menghadapi pasangan tuan rumah Guang Liang/Citra Dewi Sari di Singapore Indoor Stadium pada Selasa waktu setempat (8/4). Secara peringkat, Vita/Rijal unggul jauh. Dari daftar yang dirilis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), pasangan Singapura ada di ranking 599.
 Jika menang, pasangan yang pernah juara Jepang Openn 2016,  bakal dijajal pemenang pertandingan Muhammad Adib/Sannatasah Saniru (Malaysia) melawan Kevin Dennerly-Minturn/Madeleine Stapleton.
 Selama 2014. Rijal/Vita sudah turun di dua turnamen super series/super series premier. Sayang, hasil yang dicapai belum memuaskan.
 Di Korea Super Series, pasangan yang sama-sama bernaung di PB Djarum itu kalah oleh Chan Yun Lung/Tse Ying Suet (Hongkong) 18-21, 19-21 (8/1/2014). Selisih satu pekan,  di Malaysia Super Series Premier, Rijal/Vita  menyerah di babak pertama kepada ganda tuan rumah Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-23, 21-17, 10-21.
 Selain Rijal/Vita, pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto juga memulai SingapuraSuper Series 2014 dari babak kualifikasi. Mereka menunggu pemenang laga Yong Kai/Fu Mingtian (Singapura) melawan Liao Kuah Hao/Pai Hsiao Ma (Taiwan). (*)

Harus memulai dari babak kualifikasi
Tunggal Putra:Siswanto, Simon Santoso
Tunggal Putri: Adriyanti Firdasari
Ganda Putra:-
Ganda Putri:-
Ganda Campuran: Muhammad Rijal/Vita Marissa. Praveen Jordan/Debby Susanto

Lang Terancam Absen Kejuaraan Eropa

Ville Lang (foto:villelong.com)

FINLANDIA Challenge memberi luka bagi tuan rumah. Pebulu tangkis mereka gagal menjadi juara dalam turnamen yang berakhir pada 6 April waktu setempat itu.
 Ville Lang yang digadang-gadang bisa menjadi kebangaan Finlandia, sudah tersingkir di babak kedua nomor perorangan. Menduduki unggulan teratas, secara mengejutkan, dia kalah oleh Gabriel Ulldahl dari Swedia dengan 23-21, 20-22, 19-21.
 Kekalahan itu juga membuat Finlandia ketar-ketir. Ini dikarenakan pebulu tangkis yang kini duduk di posisi 37 dunia itu mengalami cedera pinggang.
 Padahal, April ini, Lang diharapkan bisa membela negaranya dalam Kejuaraan Eropa. Bahkan dalam event yang dilaksanakan di Kazan, Rusia, pada 23-27 April itu diunggulkan di posisi ketujuh.
 ‘’Pusing juga. Mau ada Kejuaraan Eropa, Lang malah sakit,’’ kata Imam Teguh Santoso, pelatih nasional Finlandia, kepada smashyes.
 Ini, lanjut dia, bisa membuat Lang bisa terancam absen. Hanya, dengan sisa waktu yang ada, pebulu tangkis 29 tahun itu coba disembuhkan dengan terapi.
 Cedera itu dialami oleh Lang saat berlaga di All England Super Series 2014. Di babak penyisihan, Lang menyerah kepada wakil Malaysia Misbun Ramdhan 21-18, 11-21, 3-16 (ret). Setelah itu, dia memutuskan absen dari Swiss Grand Prix Gold.
 Penampilannya di Finlandia sendiri besar kemungkinan dia belum fit. Hanya, karena kejuaraannya dilaksanakan di kandag sendiri, dia pun harus turun ke lapangan.
  Selain Lang, dalam Kejuaraan Eropa nanti, Finlandia juga menampilkan Heino Eetu. Hanya, secara peringkat, dia kalah jauh dari Lang. Di daftar peserta Kejuaraan Eropa, Eetu ada di posisi 74 dunia. (*)

Gelar Perdana Penerus Tine

Line Kjaerfeld (foto:lick)

DENMARK berpesta di negeri orang. Pebulu tangkis mereka mampu menyapu bersih gelar dalam Finlandia Challenge 2014.
 Bahkan, di nomor tunggal putri, terjadi final sesame wakil Denmark (all Danish finals) yang mempertemukan Line Kjaefeldt dengan Anna Thea Madsen. Pertandingan yang dilaksanakan pada Minggu waktu setempat (6/4) di Energia Areena, Vantaa, itu dimenangkan Line dengan 21-9, 13-3 (ret). Anna tak melanjutkan pertandingan karena cedera.
 Inu merupakan gelar pertama di tahun ini untuk Line yang digadang-gadang bisa menjadi perenus Tine Rasmussen yang mengundurkan diri tahun lalu. Sebelumnya, pebulu tangkis ini pernah masuk di final Swedia Masters Challenge 2014. Namun, di laga pemungkas, pebulu tangkis yang kini duduk di ranking 55 dunia itu menyerah kepada unggulan teratas asa Skotlandia Kisrty Gilmour dengan 22-24,21-12, 10-21.
 Setelah itu, Line jemblok dalam dua turnamen yang diikutinya tahun ini. Di All England Super Series Premier, dia langsung menyerah 11-21, 22-20, 15-21 kepada Karin Schnaase (Jerman) kemudian, di Jerman Grand Prix, giliran Line keok 21-17, 20-22, 19-21 oleh Arundhati Pantawane (India) juga di final kualifikasi.
 Hanya, Lina menjadi salah satu bagian penting dari Denmark saat menjadi juara beregu putri Eropa.Dalam lima kali penampilan, dia hanya sekali kalah saat berhadapan dengan tunggal Spanyol Carolina Marin 21-19, 16-21, 10-21. Namun, dia mampu membalasnya di babak final saat berhadapan dengan Rusia. Line menundukkan Natalia Perminova 21-17, 21-14. (*)

Hasil final Finlandia Challenge 2014
Tunggal Putra: Emil Holst (Denmark x5) v Lucas Corvee (Prancis x8) 21-6, 21-15

Tunggal Putri: Line Kjaersfeldt (Denmark x1) v Anna Thea Madsen (Denmark) 21-9, 13-3 (ret)

Ganda Putra:Anders Skaarup Rasmussen/Kim Astrup Sorensen (Denmark x1) v Huang Po Jui/Lu Ching Yao (Taiwan x5) 21-18, 21-14

Ganda Putri: Line Damkjaer Kruse/Marie Roepke (Denmark x1) v Gabriela Stoeva/Steani Stoefa (Bulgaria x2) 21-17, 21-14

Ganda Campuran: Anders Skaarup Rasmusen/Lena Grebak (Denmark x1) v Nico Ruponen/Amanda Hogstrom (Swedia x2) 22-24, 21-19, 21-13

Tontowi/Liliyana Tak Lagi Menakutkan

Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (foto:voctor)


TIGA kali beruntun menjadi juara sudah cukup bagi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Juara ganda campuran di India Super Series pun harus rela berpindah tangan.
 Itu setelah Tontowi/Liliyana dipaksa menyerah kepada unggulan keempat asal Korea Selatan (Korsel) Ko Sung-hyun/Kim Ha-na dengan dua game langsung 22-20, 21-18 pada pertandingan semifinal yang dilaksanakan di New Delhi pada Sabtu waktu setempat (5/4).
 Kekalahan ini cukup mengejutkan. Ini disebabkan dalam dua kali pertemuan sebelumnya, Tontowi/Liliyana selalu memetik kemenangan.
 Selain itu, saat ini, pasangan merah putih tersebut lagi on fire. Tontowi/Liliyana baru saja menjadi juara di turnamen paling bergengsi di dunia, All England, pada Maret lalu.
 Tontowi/Liliyana menjadi juara di India pada 2011, 2012, dan 2013. Gelar pertama diraih setelah mengalahkan rekannya sendiri, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah dengan 21-18, 23-21. Setahun kemudian, Tontowi/Liliyana menghentikan ambisi pasangan Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam lewat pertarungan tiga game   21-16, 12-21, 21-14.
Pada 2013,mereka menundukan Sung-hyun/Ha-na dengan 21-16, 21-13.
Jadi, kemenangan ganda Negeri Ginseng ini menjadi pembalasan kepada Tontowi/Liliyana atas kekalahan yang ditelan musim lalu.
 Selain itu, kekalahan ini juga perlu mendapat perhatian pelatih. Bisa jadi, gaya permainan Tontowi/Liliyana sudah diantisipasi lawan-lawannya.
 Tentu, ini bisa menjadi ancaman dalam Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada 25-31 Agustus mendatang. Apalagi, Tontowi/Liliyana tampil dengan status juara bertahan. (*)


Chong Wei Kembali Ungguli Chen Long

JUARA: Lee Chong Wei (foto: globaltime.cn)

LEE Chong Wei sudah tahu cara mengalahkan Chen Long asal Tiongkok. Itu dibuktikan lelaki asal Malaysia tersebut saat menundukkan musuh bebuyutannya itu dalam final India Super Series 2014.
 Chong Wei memetik kemenangan 21-13, 21-17 atas Chen Long di Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi,  pada Minggu waktu setempat (6/4). Ini mengulangi sukes di All England Super Series Premier 2014.
 Saat itu, ayah dari Kingstone itu juga menang straight set 21-13,21-18. Kemenangan di turnamen tersebut sekaligus memupus empat kali kekalahan beruntun yang dialaminya atas Chen Long, termasuk di All England 2013.
 Hasil di India ini juga membuat Chong Wei unggul lagi atas pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, tersebut. Saat ini, lelaki yang memperoleh gelar kebangsaan dari Malaysia dengan nama Datuk itu unggul 9-8 sejak kali pertama mereka bertemu 2009.
Kemenangan di India ini juga mengulangi capaian di negeri yang sama pada 2011 dan 2013. Selain itu, gelar tersebut juga menjadi gelar ketiganya selama 2014. Chong Wei meraih posisi terhormat di Malaysia Super Series Premier dan All England Super Series Premier.
‘’Saya mengalahkan Chen Long di All England akhir bulan lalu dana sekarang saya memperoleh hasil yang bagus lagi. Saya gembira dengan kemenangan ini,’’ kata Chong Wei seperti dikutip sebuah media Malaysia.   
Dia juga mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan rekan-rekannya serta fans di India. Selain itu, gelar tersebut menjadi bekalnya menyongsong Singapura Super Series yang dilaksanakan pada 8-13 April 2014.
 Hanya, di Negeri Singa, julukan Singapura, Chong Wei tak bisa bertemu lagi dengan Chen Long yang memilih absen. Namun, Kenichi Tago dari Jepang dan pebulu tangkis Tiongkok lainnya, Du Pengyu, bisa jadi ganjalan. (*)

Hasil final India Super Series 2014
Tunggal Putra: Lee Chong Wei (Malaysia x1) v Chen Long (Tiongkok x2) 21-13, 21-17
Tunggal Putri:Wang Shixian (Tiongkok x2) v Li Xuerui (Tiongkok x1) 22-20, 21-19
Ganda Putra: Mathias Boe/Cartsen Mogensen (Denmark x2) v Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok x3) 17-21, 21-15, 21-15
Ganda Putri: Tang Yuanting/Yu Yang (Tiongkok) v Jung Kyung-eun/Kim Ha-na (Korsel) 21-10, 13-21, 21-16
Ganda Campuran:   Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (Denmark x3) v Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel x4) 21-16, 18-21, 21-18

X=unggulan

Jepang Beri Tuah Rijal/Vita

Muhammad Rijal/Vita Marissa  (foto;PBSI)

JEPANG punya berkah tersendiri bagi Muhammad Rijal/Vita Marissa. Keduanya pernah menjadi juara dalam Jepang Open 2006 di nomor ganda campuran.
 Kini, itu diulangi lagi oleh Rijal/Vita. Hanya. Levelnya bukan setinggi Jepang Open yang sudah masuk level super seris, titel turnamen tertinggi nomor dua di BWF (Federas Bulu Tangkis Dunia).
 Pasangan yang kini sama-sama tercatat sebagai penggawa Djarum itu naik ke podium terhormat dalam Oska Challenge 2014. Dalam final yang dilaksanakan di Moriguchi City Gymnasium pada Minggu waktu setempat (6/4), Vita/Rijal mengalahkan unggulan teratas asal Korea Selatan (Korsel) Choi Sol-kyu/Chae Yoo-jung dengan rubber game 21-18, 17-21, 21-18. Pertandingan kedua pasangan yang berjalan ketat ini memakan waktu 1 jam 5 menit.
 Kemenanan ini juga membuat Rijal/Vita menyelip di antara dominasi Jepang dalam turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut. Tuan rumah merajai di tiga nomor yakni tunggal putri, ganda putra, dan ganda ganda putri.
 Bahkan, di nomor tunggal putri dan ganda putri, terjadi final sesama wakil Jepang (all Japan Finals). Satu nomor yang lepas adalah di nomor tunggal putra.
 Di nomor paling bergengsi ini, gelar juara jatuh ke tangan Ng Ka Long (Hongkong), unggulan keenam, yang memupus asa wakil Negeri Sakura, julukan Jepang, Riichi Takeshita dengan dua game 21-13, 21-12. (*)

Hasil Osaka Internasional 2014
Tunggal Putra: Ng Ka Long (Hongkong x6) v Riichi Takeshita (Jepang x5) 21-13, 21-12

Tunggal Putri: Yui Hashimoto (Jepang x2) v Anna Doi (Jepang) 21-13, 21-14

Ganda Putra: Kenta Kazuno/Kazushi Yamada (Jepang) v Jun Bong-chan/Kim Duck-young (Korsel x6) 21-19, 21-11

Ganda Putri: Shizuko Matsuo/Mami Naito (x6) v Kugo Asumi/Yui Miyauchi (Jepang x3) 24-22, 21-6

Ganda Campuran: Muhammad Rijal/Vita Marissa (Indonesia x2) v Choi Sol-kyu/Chae Yoo –jung (Korsel x1) 21-18, 17-21, 21-18

Jordan/Debby Gagal Ikuti Tontowi/Liliyana

BERTAHAN: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

 ASA juara Indonesia di India Super Series 2014 tinggal kepada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.  Mereka menjadi satu-satunya wakil merah putih yang masih bertahan dalam turnamen yang berhadiah USD 250 ribu tersebut.
 Perjalanan Tontowi/Liliyana pun sudah sampai ke babak semifinal. Itu setelah pasangan nomor dua dunia tersebut menghentikan perlawanan Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl dari Denmark dengan dua game langsung 21-15, 21-9 pada babak perempat final yang dilaksanakan di New Delhi pada Jumat waktu setempat.
 Pada semifinal yang dilaksanakan pada Sabtu waktu setempat (5/4), Tontowi/Liliyana, yang diunggukan di posisi kedua,  bakal dijajal unggulan kempat  Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel). Ganda Negeri Ginseng, julukan Korsel ini, melibas pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Lai Pei Jing dengan tiga game 21-15, 19-21, 21-10.
Tontowi/Liliyana dua kali memetik kemenangan atas Sung-hyun/Ha-na. Itu terjadi di final India Super Series 2013 dan semifinal All England Super Series Premier 2014.
 Pasangan merah putih menang dua game langsung dalam dua pertemuan itu. Di India, Tontowi/Liliyana unggul 21-16, 21-3 dan di All England menang 21-13, 21-11.
 Sebenarnya, hingga babak perempat final, Indonesia masih menempatkan dua wakil. Sayang, Aprilia Yuswandari di tunggal putri dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto menyerah kepada lawan-lawannya yang kebetulan sama-sama berasal dari Tiongkok.
 Aprilia kalah 15-21, 8-21 kepada Liu Xin. Sedangkan Jordan/Debby harus mengakui ketangguhan unggulan teratas Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-19, 10-21, 13-21. (*)

Kalah karena Tak Bisa Berlari



ENGKEL: Andre Kurniawan Tedjono 
KEKHAWATIRAN Andre Kurniawan Tedjono pada cederanya terbukti. Dia langsung tersingkir pada penampilan perdana dalam Finlandia Challenge 2014.
 Pebulu tangkis binaan Djarum ini menyerah kepada Petr Koukal dari Rep Ceko dengan tiga game 22-24, 22-20, 17-21 pada pertandingan yang dilaksanakan di Vantaa pada Jumat waktu setempat (4/4). Dalam turnamen berhadiah total USD 15 ribu itu, Andre diunggulkan di posisi ketiga.
 ‘’Kaki saya sakit. Saya nggak bisa lari,’’ kata Andre kepada smashyes.
 Ya, sebelumnya, lelaki asal Magelang, Jawa Tengah, ini sudah pesimistis bisa menjadi juara di Finlandia Challenge. Cedera itu menimpa engkelnya saat berlaga dalam Prancis Challenge di Orleans akhir Maret lalu.
 Kekalahan Andre ini juga membuat Indonesia sudah tak  punya wakil di nomor tunggal putra. Setelah sebelumnya, Viky Anindita sudah tersingkir di babak kualifikasi.
 Namun, Viky kembali kalah di ganda putra. Berpasangan dengan Ihsan Adam, mereka menyerah 13-21, 13-21 kepada Jonathan Dolan/Sam Magee (Irlandia). (*)

Rijal/Vita Dikepung Pasangan Jepang

VENUE: Moriguchi City Gymnasium (foto: M. Syaryuf)

INDONESIA dalam kepungan wakil tuan rumah di nomor ganda putri dalam Osaka Challenge 2014. Itu setelah Komala Dewi/Meiliana Jauhari mampu menembus babak semifinal turnamen yang menyediakan hadiah total USD 15 ribu tersebut.
 Tiket empat besar diraih Komala/Meiliana berkat kemenangan tiga game 15-21, 21-12, 21-12 atas pasangan Taiwan  Chiang Kai Hsin/Wu Fang Chien di Osaka pada Jumat waktu setempat (4/4).  Untuk bisa lolos, pasangan yang diunggulkan di posisi kedua itu akan dijajal Kugo Asumi/Yui Miyauchi dari Jepang yang di perempat final menundukkan rekan senegarnya, Karin Hirano/Haruka Isako 21-13, 21-9.
Menariknya, di ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) yang dilansir pada 4 April lalu, kedua pasangan yang berbeda ssatu setrip. Komala/Meiliana ada di posisi ke-79 sementara lawannya di posisi 80.
 Semifinal ganda putri lainnya mempertemukan pasangan Negeri Sakura, julukan Jepang, Shizuka Matsuo, unggulan keenam, dengan Ayane Kurihara/Naru Shinoya, yang di perempat final menghenikan langkah pasangan Indonesia Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa, yang diunggulkan di posisi ketujuh, dengan tiga dua 22-20, 21-15.
 Selain Komala/Meiliana, duta Indonesia yang masih bertahan hingga babak semifinal adalah pasangan ganda campuran Muhammad Rijal/Vita Marissa.  Pasangan asal Djarum itu menembus empat besar setelah menundukkan Takuto Inoue/Yuki Fukushima (Jepang) 21-12, 21-11.
 Untuk bisa lolos ke final, Rijal/Vita, yang diunggulkan di posisi kedua, harus bisa menundukkan Wong Fai Yin/Chow Mei Kuan. Unggulan keempat asal Malaysia ini menghentikan perlawanan Cheng Po Wei/Yu Chien Hui (Taiwan) 21-10, 21-15.
Kedua pasangan belum pernah bertemu. Hanya, dari ranking dua, Rijal/Vita lebih diunggulkan. Mereka berada di posisi 92 sementara pasangan negeri jiran duduk di tangga  114.
 Semifinal ganda campuran lainnya mempertemukan unggulan pertama Choi Sol-kyu/Chae Yoo-jung (Korsel) dengan unggulan ketiga asal Hongkong Fernando Kurniawan/Poon Lok Yan . (*)

Lewati Trauma Tumbang Babak I


BABAK I jadi momok Aprilia Yuswandari. Selama berlaga pada 2014 ini, pebulu tangkis tunggal putri gemblengan Pelatnas Cipayung tersebut selalu tersingkir di babak I.
 Di awal tahun, dalam Korea Super Series, Aprilia menyerah 12-21, 11-21 kepada pebulu tangkis Jepang Sayaka Takahashi. Sepekan kemudian, di Malaysia Super Series Premier, dia menyerah kepada unggulan keenam Bae Yeon-Ju 19-21, 18-21.
Yang terakhir,dalam Malaysia Grand Prix Gold 2014, pebulu tangkis binaan Semen Gresik ini tumbang oleh wakil tuan rumah Tee Jing Yi 18-21, 14-21. Ini cukup mengejutkan karena April diunggulkan di posisi  keempat.
Namun, bayang-bayang kegagalan itu tak terjadi di India Super Series 2014. Aprilia tak mengalami hambatan di babak I.
 Dia mengalami kesulitan saat menundukkan Matilda Petersen dari Swedia dengan 21-11, 21-11. Kemudian, di babak kedua, Aprilia melibas Trupti Murgunde dari India juga dengan dua game 21-13, 21-12 di New Delhi pada Kamis waktu setempat (3/4).
 Di perempat final, pebulu tangkis yang tengah dipersiapkan di ajang Piala Uber 2014 itu bersua dengan Liu Xin. Wakil Tiongkok di babak kedua menang 21-16, 21-15 atas rekannya sendiri Yao Xue.
 Dari sisi ranking, Aprilia lebih unggul. Dia ada di posisi 31 sementara lawannya di 84.
 Hanya, kemampuan Liu Xin tak boleh dipandang sebelah mata. Dua tahun lalu, dia menjadi bagian dari tim Tiongkok saat merebut Piala Uber. (*)

Jalan Terjal Menembus Semifinal


SATU persatu pasangan unggulan dilewati Praveen Jordan/Debby Susanto. Kali ini, giliran  Markis Kido/Pia Zebadiah yang dipaksa tersingkir lebih awal.
 Jordan/Debby menundukkan pasangan kakak beradik itu dengan dua game langsung 21-19, 21-14 dalam babak kedua India Super Series yang dilaksanakan di New Delhi pada Kamis waktu setempat (3/4). Dalam turnamen yang menyediakam hadiah total USD 250 ribu itu, Kido/Pia diunggulkan di posisi keenam.
 Sebelumnya, pasangan yang baru digandengkan Januari lalu itu pernah menyingkirkan  ganda Malaysia Chang Peng Soon/Goh Liu Ying 18-21, 21-17, 24-22 di babak kedua  Malaysia Super Series 2014. Dalam turnamen itu, pasangan tuan rumah itu diunggulkan di posisi keenam.
 Kemudian di Swiss Grand Prix Gold, Jordan/Debby membuat rekannya sendiri yang diunggulkan di posisi  ketujuh Riky Widianto/Puspita Richi Dilli menyerah di babak pertama dengan 21-18, 15-21, 21-18. Setelah itu,pekan lalu di Malaysia Grand Prix Gold 2014, dua unggulan terkapar di tangan pasangan yang sama-sama berasal dari Djarum itu.
 Pada babak kedua, Jordan/Debby menundukkan unggulan keempat yang juga berasal dari Indonesia Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati 21-19, 21-13 serta di semifinal mempermalukan unggulan teratas Danny Bawa Chrisnanta/Vanessa Neo dari Singapura 21-18, 14-21, 21-9.
  Hanya, di India Super Series ini langkah ke semifinal bakal berat. Lawan yang dihadapi di perempat final adalah unggulan teratas Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pasangan ini merupakan ganda nomor satu dunia.
 Namun, apapun hasilnya,pekan depan, ranking Jordan/Debby bakal naik lagi. Donasi poin dengan melaju ke babak perempat final turnamen level super series bisa melambungkan mereka hingga 50 besar dunia.
 Saat ini, Jordan/Debby bertengger di posisi 73 dunia. Ini tak lepas dari sukses menembus final di Malaysia Grand Prix Gold 2014 lalu. (*)

Tiga Ganda Putra di Big Ten


INDONESIA punya tiga pasangan ganda putra di 10 besar dunia. Itu setelah Markis Kido/Markus Fernaldi duduk di posisi posisi kesembilan dalam daftar ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terbaru yang dirilis pada 4 April.
 Kido/Sinyo, sapaan karib Markus Fernaldi, melompat dua setrip dari peringkat pekan lalu. Pasangan yang membela Jaya Raya dalam Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014 itu mengemas poin 55.330 atau hanya beda 2 poin dari pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin yang ada di posisi kedelapan.
 Masuknya Kido/Sinyo ke top ten ini memang sudah diperkirakan sebelumnya. Alasannya, pasangan yang di atasnya  atau di posisi 10 adalah Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Ganda Malaysia ini sudah tak lagi bersama setelah Kien Keat memutuskan mundur dari pemusatan latihan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia).
 Sayang, capaian masuk 10 besar ini kurang diikuti dengan hasil memuaskan di India Super Series 2014. Dalam kejuaraan yang dilaksanakan di New Delhi itu, Kido/Sinyo langsung tesingkir di babak pertama setelah dipermalukan pasangan Denmark Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding dengan 14-21, 21-19, 12-21.
 Dalam ranking terbaru BWF nomor ganda putra, posisi teratas masih diduduki oleh pasangan Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sementara pasangan merah putih lainnya, Angga Pratama/Rian Agung Saputra masih tetap bertengger di posisi ketujuh. (*)

Wakil Indonesia di 10 besar dunia (ranking per 4 April 2013)
Tunggal Putra:
4. Tommy Sugiarto

Tunggal Putri: -

Ganda Putra:
1.HendraSetiawan/Mohammad Ahsan
7. Angga Pratama/Rian Agung Saputro
9. Markis Kido/Markus Fernaldi

Ganda Putri:
8. Nitya Krishinda/Greysia Polii
9. Pia Zebadiah/Greysia Polii

Ganda Campuran
2. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir  
10. Markis Kido/Pia Zebadiah

Posisi Simon Naik 18 Setrip


HASIL Malaysia Grand Prix Gold 2014 membawa banyak efek kepada Simon Santoso. Di satu sisi, dia mendapat panggilan masuk tim bayangan Piala Thomas 2014.
 Meski, saat ini, dia  sudah tak lagi menjadi penghuni Pelatnas Cipayung. Ya, sejak pertengahan Januari, lelaki 28 tahun itu mengundurkan diri dari tempat yang menggemblengnya selama 10 tahun tersebut.
 Selain itu, hasil dari turnamen yang dilaksanakan di Johor Bahru itu ikut mendongkrak posisi Simon.  Dalam ranking terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 3 April 2013, mantan tunggal putra terbaik Indonesia itu sudah ada di tangga ke-38. Berarti, Simon  melambung 18 setrip dari posisi pekan lalu.
 Dalam final Malaysia  Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan Minggu (30/3), Simon, yang diunggulkan di posisi ke-15, menjungkalkan lawannya yang diunggulkan di posisi kedelapanSourabh Varma dengan tiga game 15-21, 21-16, 21-19.  Kemenangan ini juga membuat Simon mendapat tambahan 7 ribu poin.
 Penampilannya di Johor Bahru juga menjadi aksi perdananya sebagai pebulu tangkis profesional atau mandiri. Simon mundur dari Cipayung setelah merasa tak bisa memenuhi target yang diembannya dalam dua turnamen besar pembuka 2014 yakni Korea Super Series dan Malaysia Super Series Premier.
 Di Korea, Simon, yang berlaga dari babak kualifikasi, kalah di babak pertama oleh unggulan kedua Chen Long dari Tiongkok 11-21, 12-21. Sepekan kemudian, dia malah sudah tersungkur pada babak kualifikasi oleh lawan yang juga berasal dari Negeri Panda, julukan Tiongkok, Gao Huan dengan tiga game 21-14, 22-24, 19-21.
 Simon mencapai masa puncak saat menjadi juara Indonesia Super Series Premier 2012. Dalam final, lelaki asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut mengalahkan Du Pengyu asal Tiongkok 21-18, 13-21, 21-11. Sayang, setelah itu, Simon banyak absen karena cedera. Bahkan, dia pernah dianggap indisipliner. (*)

Rijal/Vita Punya Teman di Babak II

Muhammad Rijal/Vita Marissa (foto: PBSI)

JEPANG diharapkan kembali memberikan tuah kepada M. Rijal/Vita Marissa. Mereka pernah merasakan manisnya juara bergengsi di Negeri Sakura, julukan Jepang, pada 2006 dengan memenangi Jepang Super Series.
 Kini, pasangan ganda campuran senior tersebut kembali datang ke Jepang. Namun, bukan untuk turnamen level series.
 Rijal/Vita unjuk kemampuan dalam turnamen yang levelnya tergolong bawah, Osaka Challenge 2014.
 Dalam event yang menyediakan hadiah total USD 15 ribu tersebut, Rijal/Vita menempati unggulan kedua. Pada penampilan perdana yang dilaksanakan Kamis waktu setempat (3/4), mereka menundukkan pasangan Jepang Kenta Kazuno/Yui Miyauchi dengan dua game langsung 21-14, 21-18.
 Ini membuat pasangan yang sama-sama pernah mengenyam latihan di Pelatnas Cipayung itu berhadapan dengan wakil tuaan rumah lainnya, Takatoshi Kurose/Megumi Yokoyama, yang di babak pertama menundukkan Wang Chih Hao/Cheng Yu Chieh (Taiwan) 21-8, 21-6.
 Pertemuan Rijal/Vita dengan Takatoshi/Megumi merupakan laga perdana bagi keduanya. Hanya, kalau melihat ranking dunia, pasangan merah putih unggul jauh. Rijal/Vita ada di posisi 130 sementara lawannya 852.
 Rijal/Vita masih terpuruk karena belum pernah memetik hasil memuaskan. Selama kembali bergabung Januari lalu, mereka lebih sering tumbang di babak-babak awal.
 Di Osaka Internasional 2014, Indonesia juga meloloskan Didit Juang/Komala Dewi ke babak kedua nomor ganda campuran. Mereka menundukkan Hung Ying Yuan/Chiang Kai Hsin (Taiwan) 21-18, 21-13.
 Sayang, di nomor tunggal putri, wakil Indonesia, Febby Angguni, Dinar Diyah Ayustine, dan Ana Rovita langsung tersingkir. (*)


Super Series Finals Terbang ke Dubai

HOST: Hamdan Sport Comolex, Dubai

HOST Super Series Finals merambah timur tengah. Pada penyelenggaraan 2014, event yang diikuti delapan tunggal dan ganda terbaik dunia itu akan unjuk kemampuan di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 17-21 Desember mendatang.
 Mereka yang lolos adalah pebulu tangkis yang poinnya mampu menembus delapan besar dari 12 kali penyelenggaraan super series.
‘’Kami sangat gembira bisa menggelar BWF Super Series Finals di Dubai. Bulu tangkis akan semakin dikenal karena  bakal disiarkan oleh televise di 160 negara,’’ kata Presiden BWF  Poul-Erik Hoyer dalam rilisnya.
 Dubai, tambah dia, dipilih karena mempunyai trek yang bagus dalam setiap kali penyelenggaraan event dunia. Ini diharapkan bisa membuat olahraga tepok bulu itu semakin berkembang dan dikenal.
 Super Series Final tahun lalu diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam event tersebut, Indonesia membawa pulang gelar dari nomor ganda putra melalui pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. (*)


Cedera Bikin Andre Pesimitis Juara

UNGGULAN KETIGA: Andre Kurniawan Tedjono


POSISI unggulan ketiga ditempati Andre Kurniawan Tedjono dalam Finlandia Challenge 2014. Namun, itu tak membuat mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut optimistis menjadi juara dalam event yang dilaksanakan 3-6 April di Vantaa tersebut.
 ‘’Awalnya, target saya di Finlandia adalah juara. Namun, persiapan saya lagi nggak bagus,’’ kata Andre kepada smashyes.
 Ini dikarenakan, tambah dia, cedera yang menimpanya pada Prancis Challenge 2014. Imbasnya, langkahnya terhenti di babak semifinal karena kalah oleh Pablo Abian dari Spanyol dengan dua game 9-21, 16-21.
 Pada babak pertama Finlandia Challenge 2014, Andre pun langsung bersua dengan lawan berat. Dia ditantang pebulu tangkis Rep Ceko Petr Koukal .
 Meski menang dua kali dalam tiga kali pertemuan, namun Andre kalah saat keduanya kali terakhir bersua di Austria Challenge 2013. Ketika, pebulu tangkis Djarum itu menyerah 14-21, 17-21.
 Hanya, dalam ranking terakhir, Andre masih unggul. Dia berada di posisi 51 sementara Koukal ada di tangga ke-72.
 Tahun lalu, Andre hanya sekali menjadi juara yakni di Belgia Internasional. Dalam final, dia menundukkan Eric Pang (Belanda) 21-17, 21-11.
 Pada 2014, capaian terbaik Andre menembus final Austria Challenge. Sayang, di final, dia harus mengakui ketangguhan unggulan kelima asal India Sourabh Varma 11-21, 23-21, 18-21. (*)

Wakil Indonesia di Finlandia Challenge 2014

Tunggal Putra: Viky Anindita; Andre Kurniawan Tedjono (x3)

Tunggal Putri: -

Ganda Putra:Viky Anindita/Ihsan Adam Wirawan;Andy Hartono (berpasangan dengan Richard Eidestedt asal Inggris)

Ganda Putri: -

Ganda Campuran: -

Anggia/Della Pulangkan Unggulan Keempat

Anggia Shitta/Della Destiara (foto: PBSI)

INDIA Super Series 2014 baru menyelesaikan babak I. Namun, di nomor ganda putri, wakil Indonesia sudah banyak yang harus angkat koper.
 Dari empat wakil yang tampil dalam turnamen berhadiah total USD 250 ribu tersebut, hanya pasangan Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris yang mampu menembus babak kedua.
 Itu setelah mereka menumbangkan unggulan keempat asal Korea Selatan  Jang Ye-na/Kim So-young dengan tiga game 21-13, 11-21, 21-16 dalam pertandingan yang dilaksanakan di New Delhi pada Rabu waktu setempat (2/4). Kemenangan ini membuat Anggia/Della bersua dengan pasangan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, lainnya Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, yang di babak pertama menghentikan perlawanan Amelia Alicia/Soong  Fie Cho dengan 21-7, 21-7.
 Ini menjadi kesempatan bagi Anggia/Della melakukan revans. Pasangan yang duduk di ranking 38 dunia tersebut kalah saat bersua Kyung-eun/Ha-na di Swiss Grand Prix Gold 2014 dengan 23-35, 22-20.
 Tiga pasangan Indonesia lainnya yang langsung angkat koper adalah Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta, Suci Rizky Andini/Tiara Rosalia Nuraidah, dan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii . Pia/Rizki, yang diunggulkan di posisi ketujuh, secara mengejutkan menyerah kepada pasangan Thailand Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul 21-14. Sementara Suci/Tiara dan Nitya/Greysia menyerah kepada ganda Tiongkok.
 Suci/Tiara ditundukkan Tan Yuanting/Yu Yang 12-21, 16-21 serta Nitya/Greysia menyerah tiga game 16-21, 21-13, 21-18 kepada unggulan keenam Ma Jin/Wang Xiaoli. (*)

Hasil Babak I Wakil Indonesia
Tunggal Putra: Dionysius Hayom Rumbaka v Vladimir Malkov (Rusia) 21-12, 21-17

Tunggal Putri: Aprilia Yuswandari  v Matilda Petersen (Swedia) 21-11, 21-11

Ganda Putra: Ade Yusu/Wahyu Nayaka v Sanjeeth/Jagadish Yadav (India) 21-13, 21-13; Kim Sa-rang/Yoo Yeon-seong (Korsel x6) v Fran Kurniawan/Bona Septano 21-18, 20-22, 13-21; Angga Pratama/Rian Agung Saputro (x4) v Liang Jui Wei/Liao Kuan Hao (Taiwan) 21-17, 16-21, 21-12; Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark) 21-14, 19-21, 21-12

Ganda Putri:Anggia Shitta Awanda/Jang Ye-na/Kim So-young (Korsel x4) 21-13, 11-21, 21-16; Tang Yuanting/Yu Yang (Tiongkok) v Suci Rizky Andini/Tiara Rosalia 21-12, 21-16; Ma Jin/Wang Xiaoli (Tiongkok x6) v Nitya Krishinda/Greysia Polii 16-21, 21-13, 21-18

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x2) v Hirokatsu Hashimoto/Miyuki Maeda (Jepang) 21-13, 21-9; Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x1) v Markus Gideon/Rizki Amelia Pradipta 21-11, 21-12; Markis Kido/Pia Zebadiah (x6) v Mohd Lutfi Zaim/Soong Fie Cho (Malaysia) 21-17, 21-11; Praveen Jordan/Debby Susanto v Takeshi Kamura/Misato Aratama (Jepang) 26-24, 21-18, Riky Widianto/Puspita Richi Dili (x7) v Wannawat Ampunsuwan/Jongkonphan Kittiharakul (Thailand) 21-12, 21-18

Bertemu setelah Delapan Tahun

BARU SAJA GAGAL: Febby Angguni 

FEBBY Angguni cari pelampiasan. Penampilan perdana di musim 2014 sangat mengewakan.
 Dia langsung tumbang pada babak pertama Malaysia Grand Prix Gold 2014. Mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu menyerah kepada wakil Jepang Kana Ito 17-21, 21-14,18-21.
 Memang harus diakui, Febby memang selalu kesulitan di level grand prix ke atas. Namun, di ajang di bwahnya yakni, internasional series dan challenge, dia termasuk berjaya.
 Tahun lalu, pebulu tangkis tunggal putri binaan Djarum itu mampu menjadi juara di Babolat Kharkov Internasional dan Belgia Internasional.
 Nah, Osaka Challenge menjadi turnamen level bawah yang tahun ini kali pertama diikuti. Pada babak pertama turnamen berhadiah USD 15 ribu tersebut, Febby bertemu dengan Hung Shih Han. Pebulu tangkis Taiwan ini pernah dikalahkann Febby delapan tahun lalu di Malaysia Challenge 21-16, 21-11. Saat itu, Shih Han menempati unggulan teratas.
 Dalam penampilannya di Negeri Sakura, julukan Jepang, 2014, Febby ditemani rekan-rekannya dari Djarum seperti Dinar Dyah Ayustine, dan Ana Rovita. Dinar langsung menantang unggulan teratas Kaori Imabepu dari Jepang dan Ana dijajal pebulu tangkis kualifikasi. Di nomor tunggal putra, Indonesia tak mengirim wakilnya. (*)

Wakil Indonesia di Osaka Internasional
Tunggal Putra: -

Tunggal Putri: Dinar Dyah Ayustine, Febby Angguni, Ana Rovita

Ganda Putra: Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan, Didit Juang/Muhammad Ulinnuha

Ganda Putri: Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa, Komala Dewi/Meiliana Jauhari

Ganda Campuran: Didit Juang/Komala Dewi, Muhammad Rijal/Vita Marissa


Kido Berharap Sinyo Juga Ikut

Markis Kido/Markus Fernaldi (foto: PBSI)

KEINGINAN Markis Kido mendapat kesempatan membela Indonesia di ajang Piala Thomas 2014 tercapai. Dia dipanggil masuk tim bayangan kejuaraan beregu putra tersebut.
 Bahkan, Kido dipanggil bersama pasangannya saat ini, Markus Fernaldi.  Pasangan yang baru bergabung usai Kejuaraan Dunia 2013 itu menjadi satu-satunya pasangan non-Pelatnas Cipayung.
 Selain Kido/Sinyo, sapaan karib Markus Fernaldi, semua pasangan yang dipanggil merupakan gemblengan Cipayung. Mereka adalah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Ade Yusuf/Wahyu Nayaka, dan Berry Anggriawan/Riky Karanda.
 ‘’Saya akan memenuhi panggilan pembentukan Tim Thomas Indonesia. Apalagi, Sinyo juga dipanggil,’’ kata Kido kepada smashyes.
 Dia berharap bisa masuk bersama Sinyo. Hanya, jika pasangannya itu gagal, dia tak mempermasalahkan.
 ‘’Siap saja pokoknya, asalkan buat kepentingan tim,’’ jelas lelaki yang menjadi juara dunia 2007 dan meraih emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Hendra Setiawan itu.
 Dia pun bakal langsung ke Kudus untuk mengikuti pemusatan latihan setelah berlaga di Singapura Super Series yang dilaksanakan 8-13 April.
  Kido sendiri berharap bisa membawa Indonesia menjadi juara. Alasannya, selama karirnya, dia hanya mengantarkan merah putih menjadi runner-up pada 2010. Di final, Indonesia dikalahkan Tiongkok 3-0. (*)

Dari Malaysia, Langsung ke India

Praveen Jordan/Vita Marissa (foto: badmintonphoto)

TIDAK ada waktu istirahat bagi Praveen Jordan/Debby Susanto. Keduanya langsung terbang ke India setelah berlaga dalam Malaysia Grand Prix Gold yang berakhir Minggu (30/3).
 Di India, pasangan anyar ganda campuran Pelatnas Cipayung tersebut berlaga dalam India Super Series yang digelar di Nee Delhi pada 1-6 April.
 Sebenarnya, Jordan/Debby harus memulai turnamen berhadiah  total USD 250 ribu tersebut dari babak kualifikasi. Ini disebabkan ranking yang dimiliki pasangan yang sama-sama berasal dari PB Djarum itu belum mencukupi untuk langsung lolos ke babak utama.
 Saat mendaftar, ranking Jordan/Debby masih terlempar dari 100 besar. Kini, keduanya sudah ada di 97. Bahkan, tak menutup kemungkinan pekan ini, posisi mereka bakal melonjak lagi.
 Itu dikarenakan keberhasilan Jordan/Debby yang mampu lolos ke babak final Malaysia Grand Prix Gold 2014. Sayang, di final, pasangan yang digabungkan Januari itu menyerah dua game langsung 14-21, 13-21 kepada Kai Lu/Yaqiong Huang (Tiongkok).
 Di India Super Series, Jordan/Debby bersua dengan pasangan yang lolos dari babak kualifikasi Takeshi Kamura/Misato Aratama dari Jepang. Ini menjadi pertemuan perdana dua pasangan.
 Namun, melihat ranking, Jordan/Debby seharusnya bisa menembus babak kedua. Kini, mereka ada di ranking 97 sementara Takeshi/Misato terdampar di 955.
 Di India Super Series, juara dunia 2013 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga ikut ambil bagian. Di penampilan perdana, mereka ditantang pasangan Negeri Sakura, julukan Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Miyuki Maeda.
 Mereka pernah saling bertemu di Tiongkok Open 2013. Hasilnya, Tontowi/Liliyana Natsir menang dua game langsung 21-11, 21-13.
 Selain Jordan/Debby dan Tontowi/Liliyana, di nomor ganda campuran, Indonesia diwakili Markus Fernaldi/Rizki Amelia Pradipta, Markis Kido/Pia Zebadiah, dan Riky Widianto/Puspita Richi Dilli. (*)

Wakil Indonesia di India Super Series 2014
Tunggal Putra: Dionysius Hayom Rumbaka

Tunggal Putri: Aprilia Yuswandari

Ganda Putra: Ade Yusuf/Wahyu Nayaka, Fran Kurniawan/Bona Septano, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Berry Anggriawan/Riky Karanda, Markis Kido/Markus Fernaldi

Ganda Putri: Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris, Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta, Suci Rizky Andini/Tiara Rosalia, Nitya Krishinda/Greysia Polii

Ganda Campuran: Markus Fernaldi/Rizki Amelia Pradipta, Markis Kido/Pia Zebadiah, Praveen Jordan/Debby Susanto, Riky Widianto/Puspita Richi Dilli, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir