WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Semua Sudah Dikalahkan Sony

Sony Dwi Kuncoro

INDONESIA punya dua wakil di nomor tunggal putra dalam Super Series Final 2013, Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro. Keduanya tergabung dalam grup B dalam event yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 11-15 Desember tersebut.
 Namun, Tommy dan Sony harus saling bertemu pada penampilan perdana. Dari peringkat terakhir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Tommy lebih diunggulkan.
 Putra juara dunia bulu tangkis Indonesia di era 1980-an Icuk Sugiarto tersebut ada di ranking kelima sedangkan Sony empat setrip di bawahnya. Apalagi, rekor pertemuan keduanya imbang 1-1.
 Hanya, melihat pertemuan terakhir, Sony boleh percaya diri. Dia mengalahkan Tommy dalam babak semifinal Hongkong Super Series 2013 dengan 21-14, 8-3 (ret). Tommy mundur pada game kedua karena mengalami cedera.
 Kemenangan di laga pembuka ini bakal melapangkan jalan bisa menembus pertandingan final. Ini disebabkan hanya juara grup yang berhak ke sana.
 Selain Tomy dan Sony, grup B juga dihuni Hu Yun asal Hongkong dan Kenichi Tago. Namun, dari semuanya,kans terbesar ada di tangan Sony. Arek Suroboyo tersebut sudah mengalahkan rival-rivalnya. (*)

MEREKA MELAWAN
Tommy Sugiarto v Sony Dwi Kuncoro: 1-1
Tommy Sugiarto v Hu Yun (Hongkong): 0-1
Tommy Sugiarto v Kenichi Tago (Jepang): 0-1

Sony Dwi Kuncoro v Hu Yun (Hongkong) 1-0
Sony Dwi Kuncoro v Kenichoi Tago (Jepang): 7-0

Tommy-Sony Pisah dengan Chong Wei

KETAT: Bagan drawing Super Series Final 2013
INDONESIA punya kesempatan menempatkan wakilnya di partai puncak nomor tunggal putra Super Series Final 2013. Dua pebulu tangkis merah putih, Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro, berada dalam satu grup, yakni Grup B.
 Dalam aturan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), hanya juara grup yang berhak lolos ke pertandingan pemungkas. Selain itu, berada di Grup B juga menghindari Tommy dan Sony berhadapan dengan Lee Chong Wei lebih awal.
 Bagi keduanya, pebulu tangkis Malaysia tersebut menjadi momok yang menakutkan. Bagi Tommy, dia tak pernah menang dalam tujuh kali pertemuan. Kali terakhir, putra salah satu juara dunia bulu tangkis yang dimiliki Indonesia, Icuk Sugiarto, tersebut menyerah mudah 6-21, 9-21 dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok.
Sementara, Sony menang lima kali  selama 14 kali pertemuan. Kali terakhir, dia menyerah 13-21, 9-21 di final Hongkong Super Series 2013.
 Peserta Super Series Final 2013 merupakan delapan pebulu tangkis yang koleksi poinnya tertinggi di semua nomor. Hanya, tiap negara diwakili oleh dua peserta. (*)




TUNGGAL PUTRA
Grup A: Lee Chong Wei (Malaysia), Jan O Jorgensen (Denmark), Boonsak Ponsana (Thailand), Wang Zhengming (Tiongkok)
Grup B: Kenichi Tago (Jepang), Tommy Sugiarto (Indonesia), Boonsak Ponsana (Thailand), Hu Yun (Hongkong), Sony Dwi Kuncoro (Indonesia)

TUNGGAL PUTRI
Grup A: Wang Shixian (Tiongkok), Porntip Buranaprasertsuk (Thailand), Sung Ji Hyun (Korea Selatan), Tai Tzu Ying (Taipei)
Grup B: Saina Nehwal (India), Bae Yeon Ju (Korea Selatan), Minatsu Mitani (Jepang), Li Xuerui (Tiongkok)

GANDA PUTRA
Grup A: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia), Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok), Thien How Hoon/Wee Kiong Tan (Malaysia), Kim Ki Jung/Kim Sa Rang (Korea Selatan)
Grup B: Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae (Korea Selatan), Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (Jepang), Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)

GANDA PUTRI
Grup A: Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok), Jung Kyung Eun/Kim So Young (Korea Selatan), Pia Zebadiah B./Rizki Amelia P. (Indonesia)
Grup B: Wang Xiaoli/ Yu Yang (Tiongkok), Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark), Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (Jepang),
Duanganong A./Kunchala V. (Thailand)

GANDA CAMPURAN
Grup A: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok), Chris Adcock/Gabrielle White (Inggris), Peng Soon Chan/Liu Ying Goh (Malaysia), Pia Zebadiah Bernadet/Markis Kido (Indonesia)
Grup B: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia), Joachim Fischer N./Christinna Pedersen (Denmark), Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand), Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok)

Misbun Ramdan Akhiri Dahaga Gelar Tujuh Bulan


EROPA sudah bukan tanah yang asing lagi bagi Misbun Ramdan Mohmed Misbun. Sejak Februari, putra legenda bulu tangkis Malaysia Misbun Sidek tersebut terus berburu poin di Benua Putih.
 Hasilnya, tiga gelar tersebut sudah mampu disabetnya. Dia naik podium terhormat di Portugal Internasional 2013, Slovenia Internasional, dan Hellas Internasional.
 Di Portugal, lelaki 22 tahun tersebut menundukkan Pablo Abian dari Spanyol dengan mudah 21-8, 21-9 (28/4). Di Slovenia, Adan, sapaan karib Misbun Ramdan Mohmed Misbun, menghentikan perlawanan Lucas Corvee (Prancis) 21-11, 21-12 (12/5). Sepekan kemudian (12/19) dia melibas wakil Rep Ceko Jan Frohlich 21-14, 21-13.
 Tapi, sejak Mei, Adan tak pernah lagi. Kegagalan demi kegagalan harus diterimanya.
 Hingga akhirnya, di Irlandia Challenge 2013, dia menjadi juara lagi. Dalam laga pemungkas yang dilaksanakan di Baldoyle Badminton Centre, pada Sabtu waktu setempat (7/12) atau Minggu WIB (8/12) Adan, yang diunggulkan di posisi kedua, mampu mengalahkan Dieter Domke, unggulan kelima asal Jerman, dengan dua game langsung 21-13, 21-18.
 Gelar ini diharapkan mampu mendongkrak peringkatnya yang masih berkutat di 48 dunia. Apalagi, salah satu motivasi Adan meninggalkan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) adalah menembus jajaran elite. Posisi ini juga membuat dia menjadi tunggal keempat terbaik Malaysia di bawah Lee Chong Wei (1), Chong Wei Feng (15), dan Liew Daren (28).

JUARA IRLANDIA CHALLENGE 2013
Tunggal Putra: Misbun Ramdan Mohmed Misbun (Malaysia x2) v Dieter Domke (Jerman x5) 21-13, 21-18

Tunggal Putri: Zhang Beiwen (AS) v Beatriz Corrales (Spanyol x3) 21-9, 17-21, 21-10

Ganda Putra: Adan Cwalina/Przemyslaw Wacha (Polandia x2) v Jacco Arends/Jelle Maas (Belanda x3) 21-9, 21-6

Ganda Putri: Eefje Muskens/Selena Piek (Belanda x4) v Ng Hui Ern/Ng Hui Lin (Malaysia x2) 21-17, 21-10

Ganda Campuran: Jacco Arends/Selena Piek (Belanda x5) v Robert Blair/Imogen Bankier (Skotlandia x2) 9-21, 21-19, 21-13

Gagal di Kejurnas, Sukses di Grand Prix


KEJURNAS Perorangan 2013 membuat kecewa Fran Kurniawan/Bona Septano. Mereka gagal menjadi juara dalam event yang dilaksanakan di Denpasar, Bali.
 Padahal, event tersebut merupakan ajang pemanasan sebelum tampil dalam Vietnam Grand Prix 2013. Tapi, siapa sangka, dalam turnamen yang menyediakan USD 50 ribu tersebut, Fran/Bona mampu menjadi juara.
 Dalam final yang dilaksanakan di Phan Dinh Phung Stadium, Ho Chi Minh City, pada Minggu (8/12), Fran/Bona menang rubber game 18-21, 21-18, 21-18 atas pasangan Taiwan Lin Chia Yun/Wu Hsiao-Lin. Ini  merupakan gelar perdana bagi pasangan yang kini masih terdampar di posisi 107 tersebut.
 Ya, Fran/Bona memang pasangan yang baru ditandemkan. Keduanya pun baru tampil dalam tiga turnamen yang masuk kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) yakni Taiwan Grand Prix Gold 2013, Indonesia Grand Prix Gold 2013, dan Korea Grand Prix Gold 2013.
 Dari ketiga turnamen itu, hasil tertinggi dicapai di Korea Grand Prix Gold 2013. Fran/Bona mampu menembus babak semifinal. Langkah mereka dihentikan unggulan keempat asat Taiwan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin 20-22, 21-13, 9-21.
 Sementara di Indonesia Grand Prix, mereka takluk oleh pada babak kedua oleh sesama pasangan Pelatnas Cipayung yang menempati unggulan kedua Angga Pratama/Rian Agung Saputra 21-19, 13-21, 17-21 . Begitu juga dengan di Korea Grand Prix.
 Langkah Fran/Bona juga sampai babak kedua karena menyerah oleh pasangan tuan rumah Kim Ki-jung/Kim Sa-rang 8-21, 22-24.
 Fran/Bona merupakan pasangan yang hasil perombakan saat Cipayung sudah dipimpin Rexy Mainaky. Sebelumnya, Fran dikenal sebagai pebulu tangkis spesialias ganda campuran.
 Berpasangan dengan Shendy Puspa Irawati, mereka pernah duduk di posisi 10 besar dunia. Ini pula yang membuat mereka merasakan tampil dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok.
 Sementara, Bona sempat beberapa kali mengalami bongkar pasang di nomor ganda putra. Sebelum dengan Fran, adik pebulu tangkis peraih emas Olimpiade Beijing 2008 Markis Kido tersebut ditandemkan dengan Alfiat Yuris Wirawan.
 Namun, pasangan ini tidak bisa berkembang dan bersinar seperti saat Bona dipasangkan dengan Mohammad Ahsan.  Bona/Ahsan pernah berada di peringkat lima dunia dan tampil di ajang Olimpiade London 2012.
 Namun, dalam event bergengsi empat tahunan tersebut, mereka sudah terhenti di babak penyisihan. Kini, Ahsan dipasangkan dengan mantan tandem Kido, Hendra Setiawan.Mereka pun menjadi pasangan  satu dunia dan sukses meraih gelar juara dunia 2013.(*)

HASIL VIETNAM GRAND PRIX 2013
Tunggal Putra: Son Wan-ho (Korsel x6) v Tan Chun Seang (Malaysia x2) 21-14, 21-9

Tunggal Putri: He Bing Jiao (Tiongkok) v Hera Desi (Indonesia x2) 21-10, 21-6

Ganda Putra: Fran Kurniawan/Bona Septano (Indonesia) v Lin Chia Yu/Wu Hsiao-Lin (Taiwan) 18-21, 21-18,  
  21-18

Ganda Putri: Ko A-ra/Yoo Hae-won (Korsel x1) v Anscelly Amelia/Soong Fie Cho (Malaysia) 12-21, 21-10, 21-9

Ganda Campuran: Choi Sol-kyu/Chae Yoo-jung (Korsel) v Liao Min Chun/Chen Hsiao Huan (Taiwan x3) 22-20, 19-21, 21-14

Denmark Unggulan Teratas Putra-Putri

PILAR: Pasangan Denmark Mathies Boe/Carsten Mogensen

DENMARK masih menjadi kekuatan nomor satu di Eropa. Buktinya, negara dengan ibu kota Kopenhagen tersebut menjadi unggulan teratas dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Putra dan Putri Eropa yang akan dilaksanakan di Basel, Swiss, 2014.
 Dalam rilis yang diberikan Asosiasi Bulu Tangkis Eropa kepada smashyes.blogspot.com, di kelompok putra, Jerman dan Inggris menyusul di posisi kedua dan ketiga. Mereka diikuti oleh Rusia, Belanda, dan Prancis.
 Dalam undian yang dilaksanakan di Kopenhagen tersebut, 26 negara telah memastikan ikut ambil bagian untuk unjuk kekuatan di St. Jakobshalle.
 Pada kelompok putri, Jerman juga membuntuti Denmark. Setelah itu, ada Bulgaria, Rusia, dan Inggris yang menempati urutan berikut dalam daftar unggulan. Di kelompok hawa ini, 21 negara memastikan ikut ambil bagian.
 Penentuan unggulan ini didasarkan dari peringkat di BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Dari tiap grup nanti hanya juara dan dua runner-up grup penyisihan terbaik yang melaju ke babak perempat final. Pertandingannya memakai format tiga partai tunggal dan dua partai ganda.
 Undian pembagian grup akan dilaksanakan pada 11 Desember pukul 14.000. Agendanya, pembagian grup di kelompok putri baru dilanjutkan kelompok putra.
 Dua tahun lalu di Amsterdam,Belanda, dalam laga  final, Denmark mengalahkan Jerman di kelompok putra. Di putri, Jerman mempermalukan Denmark.


DAFTAR UNGGULAN
Putra
1. Denmark
2. Jerman
3. Inggris
4. Rusia
5. Belanda
6. Prancis

Putri
1. Denmark
2. Jerman
3. Bulgaria
4. Rusia
5. Inggris


AGENDA KEJUARAAN

11-13 Februari: Penyisihan grup
14 Februari:Perempat final
15 Februari: Semifinal
16 Februari: Final

Zhang Biewen Bersinar Lagi di Negeri Baru

MONCER: Zhang Beiwen (foto: redsingapore)

DUA pekan ini, nama Zhang Beiwen layak dapat perhatian. Pebulu tangkis berusia 23 tahun tersebut mampu lolos ke final dalam turnamen beruntun, Wales Challenge 2013 dan Irlandia Challenge 2013.
 Di Wales, Beiwen mampu mengalahkan pebulu tangkis Spanyol Beatriz Corrales dengan dua game langsung 21-12, 21-15 di Cardiff (30/11). Corrales, yang juga asal Spanyol, pula yang akan dihadapinya dalam Irlandia Challenge 2013 di Dublin pada Sabtu waktu setempat (7/12).
 Itu setelah Beiwen mengalahkan unggulan keempat sekaligus harapan tuan rumah Chloe Magee 21-12, 21-4 pada babak semifinal yang dilaksanakan pada Jumat waktu setempat (6/12) atau Sabtu dini hari WIB. Dua hari sebelumnya, pebulu tangkis Amerika Serikat (AS) menjungkalkan unggulan teratas yang juga dari Negeri Matador, julukan Spanyol, Carolina Marin,21-12, 21-7.
 Jika Beiwen juara di Irlandia, itu bakal menjadi gelar keempatnya selama 2013. Tiga posisi terhormat sudah diraihnya dalam Wales Challenge, Amerika Serikat Challenge 2013, dan Swiss Challenge 2013.
 Ini membuat peringkatnya pun melonjak. Sempat terdampar di 160 dunia di Oktober, lambat laun rankingnya naik. Bahkan, dalam peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), pada 5 Desember 2013, Beiwen sudah di tangga ke-51.
 Namun, 51 bukan posisi terbaik baginya. Sebenarnya dia sempat menduduki peringkat tertinggi dalam karirnya yakni pada 21.
 Hanya, itu dilakukannya sebelum hijrah ke Negeri Paman Sam, julukan AS. Ya, pada 2013 ini menjadi tahun pertamanya membela AS.
 Sebelumnya, Biewen tercatat membela Singapura. Sejak usia 13 tahun, dia sudah membela Negeri Singa tersebut.
 Pada Kejuaraan Dunia 2007, dia membawa Singapura menembus semifinal nomor beregu. Dia seangkatan dengan Maria Febe Kusumastuti. Dia mampu melaju hingga babak ketiga nomor perorangan.
 Namun, pada 2012, tampaknya dia tak betah dengan metode latihan di Singapura dan memilih AS sebagai negara sandaran karirnya di olahraga tepok bulu. (*)


GELAR ZHANG BEIWEN PADA 2013
Swiss Challenge: v Tanvi Lad (India) 21-12, 21-12 (20/10)
AS Challenge: v Iris Wang (AS) 21-10, 21-12 (10/11)
Wales Challenge: v Beatriz Corrales (Spanyol) 21-12, 21-15 (30/11)

Amankan Satu Tiket Final Tunggal Putri

KEJAR GELAR: Hera Desi 

SATU tiket final tunggal putri Vietnam Grand Prix 2013 menjadi milik pebulu tangkis Indonesia. Itu setelah wakil merah putih, Maria Febe Kusumastuti dan Hera Desi, bertemu di babak semifinal pada Sabtu (7/12).
 Dalam babak perempat final yang dilaksanakan di Phan Dinh Pung Stadium, Ho Chi Minh City, pada Jumat (6/12), Febe, sapaan karib Maria Febe Kusumastuti, menundukkan Chochuwong Pornpawee asal Thailand dengan dua game langsung 21-16, 21-15. Sedangjan Hera menang juga menang straight game 21-19, 21-6 atas Hsu Ya Ching.
 Di ajang resmi internasional, Febe belum pernah bertemu dengan Hera. Kalau melihat peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Hera di atas angin. Dia ada di posisi ke-40 dan Febe delapan peringkat di bawahnya.
 Sepanjang karir internasional, Hera hanya sekali menjadi juara yakni di Indonesia Challenge 2012. Dalam final, dia menundukkan wakil Korea Selatan Bae Seung Hee 21-16, 21-18. Ini masih lebih bagus dibandingkan Febe yang nihil gelar.
   Di nomor tunggal putra, Indonesia juga menyisakan dua wakil yakni Alamsyah Yunus dan Simon Santoso. Di perempat final,Alamsyah menundukkan Wei Nan asal Hongkong 21-15, 21-16. Sedang Simon menghentikan langkah pebulu tangkis Tiongkok Song Xue 21-23, 22-20, 21-8.
 Alamsyah, yang diunggulkan di posisi teratas, akan dijajal Son Wan Ho (Korea Selatan) yang menundukkan Muhammad Hafiz Hashim asal Malaysia 21-16, 21-14. Dan Simon menantang unggulan kedua Tan Chun Seang asal Malaysia yang di babak perempat final memupus asa rekan senegaranya sendiri Chong Yee Han 21-18, 21-13. (*)

Ranking Tertinggi Devi Tika

17 TANGGA: Devi Tika/Keshya (foto: djarum)

LOMPATAN berarti dilakukan Devi Tika Permatasari. Meski gagal di dua turnamen yang diikuti, Skotlandia Grand Prix  2013 dan Wales Challenge 2013, tapi peringkatnya naik signifikan.
 Dalam ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terakhir per 5 Desember 2013, bersama pasangannya, Keshya Nurvita Hanadia, mereka sudah ada di posisi 51 dunia. Ini berarti pasangan mandiri ini melompat 17 tangga dari pekan lalu.
 Ya, dari Wales Challenge, Devi/Keshya mampu menembus babak final. Sayang, langkahnya di final dihentikkan oleh pasangan Australia Tang He Tian/Renuga Veeran. Pekan sebelumnya, di Skotlandia Grand Prix, keduanya mampu menembus babak semifinal.
 Selama 2013 ini, Devi/Keshya sudah mengoleksi 20.530 poin. Dari delapan turnamen yang diikuti, poin dari Skotlandia merupakan capaian terbanyaknya.
 Barada di ranking 51 menjadi capaian terbaik Devi. Di ganda campuran, berpasangan dengan Ardiansyah, keduanya ada di peringkat 155 dunia.
 Devi merupakan pebulu tangkis yang pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung. Karena mandek, akhirnya dia tak lagi beerada di sana dan memilih jalur mandiri. (*)

DEVI TIKA BERSAMA
Ganda Putri
1.Keshya Nurvita Hanadania 51
2. Nadya Melati 206

Ganda Campuran
1.Ardiansyah     155
2. Raj Popat 609
3.Rendra Wijaya 236
4.Danny Bawa 970

Rasa Indonesia pun Sudah Habis

WAKIL EROPA: Yuhan Tan saat tampil di Olimpiade 2012

TAK ada wakil Indonesia di Irlandia Challenge 2013. Tapi, ada rasa merah putih dalam turnamen yang dilaksanakan di Baldoyle, Dublin,4-7 Desember tersebut.
 Ada nama Yuhan Tan di nomor tunggal putra. Kok bisa? Padahal, dia kan membela negara Belgia.
 Ya, Yuhan punya darah Indonesia dari ayah nya, Henk Tan, yang berasal dari Bandung. Dari ayahnya pula, lelaki dengan tinggi 182 centimeter tersebut kenal dan akhirnya menggeluti bulu tangkis.
 Di  lingkup Eropa, Yuhan termasuk pebulu tangkis yang disegani. Dia pernah menjadi wakil Eropa di Olimpiade London 2012. Yuhan tampil bersama saudara perempuannya, Lianne.
 Sayang, langkahnya hanya sampai babak penyisihan. Dia menelan dua kali kekalahan yakni oleh Kashyap Parupalli dari India dengan 14-21, 12-21 dan Nguyen Tien Minh (Vietnam) 21-17, 14-21, 10-21.
Namun, pada 2013 ini, prestasi Yuhan meredup. Dia gagal bersinar dalam setiap turnamen yang diikuti.
 Terakhir, Yuhan kalah di babak babak kedua Irlandia Challenge 2013. Dia kalah 21-23, 11-21 oleh Niluka Karunaratne dari Sri Lanka dalam pertandingan yang dilaksanakan di Baldoyle Badminton Centre , Dublin, pada Kamis waktu setempat (5/12) atau Jumat dini hari WIB (6/12). (*)

Alamsyah Yunus Tuntaskan Dendam

PAHIT: Alamsyah (kiri) dan Jonathan

KEKALAHAN Alamsyah Yunus di Indonesia Challenge 2013 sempat membuat orang tak percaya. Ada yang menduga, dia sengaja mengalah kepada pebulu tangkis junior, Jonathan Christie.
 Saat itu (7/7), di GOR Sudirman, Surabaya, Alamsyah menyerah dua game langsung 17-21, 10-21. Padahal, dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 20 ribu tersebut, dia menempati unggulan teratas sementara Jonathan yang berasal dari Pelatnas Cipayung tersebut bukan unggulan.
 Kesempatan Alamsyah menepis kabar kurang sedap sekaligus membalas kekalahan dari Jonathan pun terbuka. Itu terjadi ketika keduanya bertemu di babak ketiga Vietnam Grand Prix 2013.
 Hasilnya, Alamsyah pun menang dengan rubber game 19-21, 24-22, 21-15. Hasil manis ini pun mengantarkan mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut melaju ke babak perempat final.
 Untuk bisa lolos ke semifinal, Alamsyah, yang kini menginjak 29 tahun, akan dijajal Wei Nan. Unggulan ketujuh asal Hongkong tersebut menghentikan perlawanan Kim Min-ki (Korea Selatan) 21-17, 21-16.
 Keberhasilan Alamsyah ke perempat final juga diikuti Simon Santoso. Dia menyingkirkan unggulan ketiga Chan Yan Kit asal Hongkong dengan dua game langsung 21-9, 21-11. Simon bakal berhadapan dengan Song Xue (Tiongkok) yang menang 21-8, 21-7 atas wakil tuan rumah Tam Chun Hei. Ini akan menjadi pertemuan perdana Simon dan Song. (*)

Beatriz Corrales Kejar Gelar Keenam

Beatriz Corrales saat juara Belanda Challenge 2013

PIL pahit baru saja ditelan Beatriz Corrales. Diunggulkan di posisi teratas nomorr tunggal putri, secara mengejutkan, dia kalah oleh Zhang Beiwen dari Amerika Serikat (AS) dengan straight game 12-21, 15-21 di Cardiff pada 30 November lalu dalam Wales Challenge 2013 (30/11).
 Sepekan sebelumnya, di Skotlandia Grand Prix, perempuan asal Spanyol tersebut tersingkir di semifinal. Dia harus mengakui ketangguhan unggulan kedua yang juga andalan tuan rumah Kirsty Gilmour dengan rubber game 21-10, 17-21, 21-16. Juara tunggal putri Skotlandia Grand Prix 2013 jatuh ke tangan compatriot Beatriz, Carolina Marin, yang menang 21-14,11-21, 21-14 atas Kirsty.
 Kini, Beatriz pun punya peluang mengobati kegagalan di dua turnamen sebelumnya. Pebulu tangkis yang kini duduk di ranking 39 dunia tersebut bakal unjuk kemampuan dalam Irlandia Challenge 2013.
Tapi, juga bukan pekerjaan mudah bagi gadis berusia 21 tahun tersebut untuk naik ke podium terhormat. Dua lawan terberatnya, Marin dan Kirsty, juga ikut ambil bagian.
 Melawan Marin, dia hanya menang sekali dalam empat kali pertemuan. Hanya,kemenangan perdana tersebut dipetik dalam pertemuan terakhir keduanya dalam Spanyol Challenge 2013. Saat itu, Beatriz menang dua game langsung 21-18, 21-19. (*)

KOLEKSI GELAR BEATRI Z CORRALES
1.Rumania Internasional 2013: v Kim Na Young (Korsel) 15-21, 21-6, 21-15 (17/3)

2.Prancis Challenge 2013: v Olga Konon (Jerman) 21-18, 21-15 (31/3)

3. Belanda Challenge 2013: v Karin Schnaase (Jerman) 21-16, 21-18 (21/4)

4. Spanyol Challenge 2013: v Carolina Marin (Spanyol) 21-19, 21-18 (26/5)

5. Bulgaria Challenge 2013:  v Petya Nedelcheva (Bulgaria) 21-19, 21-14

Unggulan Pertama Tersingkir Lebih Dulu


Febby Angguni 
FEBBY Angguni datang ke Vietnam Grand Prix dengan beban tinggi. Dia diunggulkan di posisi teratas dalam event yang menyediakan hadiah total  USD 50 ribu tersebut.
 Peringkat 36 dunianya membuat Febby tertinggi di antara semua peserta tunggal putri. Sayang, bukannya mampu menembus final dan berdiri di podium terhormat di akhir pertandingan, dia malah angkat koper lebih dulu.
 Secara mengejutkan, Febby kalah oleh pebulu tangkis nonunggulan asal Taiwan Pai Yu Po dengan rubber game 19-21, 21-19, 6-21 dalam pertandingan babak pertama yang dilaksanakan di Ho Chi Minh City pada Rabu waktu setempat (4/12). Kalau peringkat, seharusnya Febby menang.
 Dia ada di posisi 36 dunia sedangkan lawannya masih di peringkat 126 atau 90 setrip di bawahnya.
 Kekalan juga ditelan wakil Indonesia lainnya Maziyyah Nadhir. Juara Kejurnas Perorangan 2013 ini kalah dua game langsung 21-8, 21-17 oleh wakil Tiongkok Bing Jiao He.
 Penampilan di Negeri Paman Ho, julukan Vietnam, ini menjadi antiklimaks baginya. Akhir pekan lalu, dia tampil gemilang dengan mempermalukan tunggal putrid terbaik Indonesia saat ini Lindaweni Fanetri di Denpasar, Bali, dalam final Kejurnas Perorangan 2013.
 Untung pil pahit ini tak merembet ke Hera Desi dan Maria Febe Kusumastuti. Unggulan kedua dan ketiga tersebut mampu mengatasi lawan-lawannya.
 Hera menang 21-12, 21-12 atas Lim Chiew Sien dari Malaysia dan Febe, sapaan karib Maria Febe Kusumastuti, menghentikan perlawanan wakil tuan rumah Fan Mengyan 21-18, 21-16. (*)  

Hendra/Ahsan Bisa Juara Lagi

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (foto;PBSI)

KOLEKSI gelar Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bisa bertambah. Setelah mampet di empat turnamen terakhir jalan itu terbuka pada Super Series Final 2013.
 Itu dikarenan momok Hendra/Ahsan, pasangan Korea Selatan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong tak ikut ambil bagian. Alasannya, poin yang dikumpulkannya belum mencukupi untuk bisa unjuk kebolehan dalam event yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 11-15 Desember 2013.
 Meski mampu menguasai tiga turnamen, Denmark Super Series 2013, Tiongkok Super Series Premier 2013, dan Hongkong Super Series, tapi peringkatnya masih ada di posisi kesebelas. Padahal, dalam Super Series Final 2013, hanya peringkat delapan besar yang boleh ikut ambil bagian.
 Memang, Yong-dae masih turun di ganda putra. Tapi, rekannya di lapangan masih Ko Sung-hyun. Sebenarnya, pasangan ini juga lumayan bagus. Gelar Korea Super Series Premier 2013 mampu disabetnya.
 Namun, setelah itu, Yong-dae/Sung-hyun tak pernah menang jika bertemu Hendra/Ahsan. Menariknya, tiga pertemuan tersebut berlangsung di partai final, yakni Malaysia Super Series 2013, Indonesia Super Series Premier 2013, dan Singapura Super Series 2013.
 Kekalahan itu pula yang membuat Yong-dae/Sung-hyun dipisah. Meski, kali terakhir keduanya berpasangan mampu mempersembahkan gelar di Tiongkok Super Series Premier 2013.  (*)

Awalnya Sudah Yakin Tak Bisa Lolos

Sony D.K

AWALNYA, Sony Dwi Kuncoro tak menduga bisa berlaga di Final Super Series 2013. Itu disebabkan peringkatnya sudah tak berada di 10 besar BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) di November.
 Tapi, mampu menembus final Hongkong Super Series 2013 melambungkannya empat setrip ke posisi Sembilan. Nah, jalannya berlaga dalam event yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 11-15 Desember 2013 makin lapang karena yang dijadikan acuan adalah capaian poin selama tahun ini saja.
 Ini pun membuat dua pebulu tangkis Tiongkok yang ada di peringkat kedua dan ketiga dunia, Chen Long dan Du Pengyu, tak lolos karena di luar delapan besar. ‘’Iya, saya memang akan main di Super Series Final 2013,’’ kata Sony melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Dia pun akan berusaha tampil sebaik mungkin. Meski, jagoan tuan rumah di nomor tunggal putra Lee Chong Wei masih menjadi batu sandungan terbesar.
 ‘’Semoga hasilnya bisa maksimal,’’ ucap Sony.
 Selain Sony, Indonesia di nomor tunggal putra akan diwakili oleh Tommy Sugiarto. Capaian menjadi juara Singapura Super Series 2013 membuat poisisi putra legendaa bulu tangkis Indonesia Icuk Sugiarto tersebut lebih aman.
 Namun, aturan satu negara maksimal mendapat dua slot memakan korban. Pasangan ganda campuran yang tengah melejit Praveen Jordan/Vita Marissa tak bisa unjuk kemampuan.
 Ini dikarenakan di atasnya sudah ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Markis Kido/Pia Zebadiah. (*)
 

Tunggal Putra
1  Lee Chong Wei (Malaysia) – 83920
2  Kenichi Tago (Jepang) – 61780
3  Jan Jorgensen (Denmark) – 56290
4  Tommy Sugiarto (Indonesia) – 54590
5  Boonsak Ponsana (Thailand) – 50410
6  Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) – 49860
7  Wang Zhengming (Tiongkok) – 47530
8  Hu Yun (Hongkong) – 43180


Tunggal Putri
1  Wang Shixian (Tiongkok) – 62190
2  Saina Nehwal (India) – 54080
3  Bae Youn-joo (Korsel) – 53870
4  Porntip Buranaprasertsuk (Thailand) – 53450
5  Li Xuerui (Tiongkok) – 52630
6  Minatsu Mitani (Jepang) – 52340
7  Sung Ji -hyun (Korsel) – 52000
8  Tai Tzu Ying (Taiwan) – 47650


Ganda Putra
1  Muhammad Ahsan / Hendra Setiawan (Indonesia) – 67390
2  Hiroyuki Endo / Kenichi Hayakawa (Jepang) – 64070
3  Liu Xiaolong / Qiu Zihan (Tiongkok) – 62420
4  Ko Sung-hyun / Lee Yong-dae (Korsel) – 55610
5  Hirokatsu Hashimoto / Noriyasu Hirata (Jepang) – 48430
6  Kim Ki-jung / Kim Sa-rang (Korsel) – 45730
7  Mathias Boe / Carsten Mogensen (Denmark) – 43190
8  Koo Kien Keat / Tan Boon Heong (Malaysia) – 43150


Ganda Putri
1  Misaki Matsutomo / Ayaka Takahashi (Jepang) – 73450
2  Wang Xiaoli / Yu Yang (Tiongkok) – 67680
3  Kamilla Rytter Juhl / Christinna Pedersen (Denmark) – 60520
4  Ma Jin / Tang Jinhua (Tiongkok) – 56440
5  Pia Zebadiah Bernadeth / Rizki Amelia Pradipta (Indonesia) – 52080
6  Duang Anong Aroonkesorn / Kunchala Voravichitchaikul (Thailand) – 48250
7  Reika Kakiiwa / Miyuki Maeda (Jepang) – 40390
8  Jung Kyung-eun / Kim Ha-na (Korsel) – 39450

Ganda Campuran:
1  Zhang Nan / Zhao Yunlei (Tiongkok) – 87670
2  Tantowi Ahmad / Lilyana Natsir (Indonesia) – 68540
3  Chris Adcock / Gabrielle White (Inggris) – 55810
4  Joachim Fischer-Nielsen / Christinna Pedersen (Denmark) – 54600
5  Xu Chen / Ma Jin (Tiongkok) – 52450
6  Chan Peng Soon / Goh Liu Ying (Malaysia) – 51580
7  Markis Kido / Pia Zebadiah Bernadeth (Indonesia) – 51250
8  Sudket Prapakamol / Saralee Thoungthongkam (Thailand) – 43830

Alamsyah Yunus Hindari Hat-trick Gagal

Alamsyah Yunus

DUA kali beruntun Alamsyah Yunus menembus perempat final Vietnam Grand Prix. Pada 2011, langkahnya dihentikan pebulu tangkis Ajay Jayaram 21-15,11-21, 15-21 (26/8/2011). Setahun kemudian, Sony Dwi Kuncoro menggagalkannya dalam pertandingan dua game  11-21, 14-21 (24/8).
 Kini, Alamsyah tentu ingin melangkah lebih jauh. Apalagi, dengan peringkat 36, dia menjadi unggulan teratas.
 Tapi, bukan perkara mudah bagi Alamsyah. Pada babak pertama (3/12), dia dijajal Zhao Jun Peng. Secara peringkat, Alamsyah jauh unggul. Zhao hanya duduk di peringkat 504.
 Ini wajar karena usianya masih 17 tahun. Namun, di kelompok junior, Zhao sangat disegani.
 Dia baru saja menembus babak semifinal Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand, Di semifinal, Zhao dipaksa menyerah oleh Wang Tzu Wei (Taiwan) 12-21, 16-21.
 Di ajang internasional, Alamsyah sudah mengoleksi satu gelar di 2013 saat dia memenangi Malaysia Grand Prix Gold. Di final, dia menundukkan wakil tuan rumah Goh Soon Huat 10-21, 21-19, 21-19.
 Sebenarnya, dia nyaris menambah koleksi juara. Namun, di ajang Indonesia Challenge, secara mengejutkan Alamsyah tumbang oleh pebulu tangkis muda Pelatnas Cipayung Jonathan Christie 17-21, 10-21.
 Beda ajang internasional beda ajang dalam negeri. Dalam ajang Sirkuit Nasional, Alamsyah adalah raja. Dari sepuluh seri yang dilaksanakan, dia mampu menjadi juara delapan kali.
 Pada Vietnam Grand Prix Gold 2013, Pelatnas Cipayung juga mengirim lapis kedua. Mereka dipimpin oleh pebulu tangkis senior Simon Santoso. Pada babak pertama, dia dijajal Huang Chao dari Singapura. (*)

Dari Bali Langsung ke Negeri Paman Ho

Mazziyah Nadhir (foto: badmintonindonesia)

TAK ada waktu istirahat yang lama bagi Maziyyah Nadhir. Dia langsung terbang ke Ho Chi Minh City untuk mengikuti Vietnam Grand Prix 2013 yang dilaksanakan 2-8 Desember.
 Padahal, dia baru saja tampil dalam Kejuaraan Nasional Perorangan 2013 yang digelar di GOR Lila Dharma, Denpasar, Bali. Hasilnya, Maziyyah mampu juara setelah menundukkan seniornya di Pelatnas Cipayung Lindaweni Fanetri dengan dua game langsung 21-16, 21-17.
Untung, di Vietnam Grand Prix, dia belum ketemu lawan berat di pertandingan perdana. Pebulu tangkis peringkat 106 dunia tersebut berhadapan dengan pebulu tangkis asal babak kualifikasi.
 Tapi, jika menang, Maziyyah akan bertemu langsung dengan unggulan teratas yang juga berasal dari Indonesia Febby Angguni yang di babak pertama di jajal Yu Po Pai dari Taiwan.
 Dalam perjalanan karirnya di ajang internasional, Maziyyah sering tumbang di babak-babak awal. Kali terakhir di ajang internasional, dia langsung tersingkir pada Indonesia Grand Prix Gold 2013.
 Mazziyah menyerah dua game langsung 13-21, 11-21 kepada Yao Xue dari Tiongkok. Capaian lebih jauh diukirnya pada Indonesia Challenge 2013 dengan menembus babak semifinal. Sayang, dia dihentikan oleh juara junior Eropa Stefani Stoeva asal Bulgaria dengan rubber game 19-21, 21-18, 19-21.
 Selain Maziyyah dan Febby di nomor tunggal putri Indonesia di Negeri Paman Ho, julukan Vietnam, juga diwakili Hera Desi, Ana Rovita, Maria Febe,Dinar Dyah, dan Millicent Wiranto. (*)

Pasangan Australia Lebih Tangguh

Keshya/Devi
PASANGAN Keshya Nurvita/Devi Tika gagal menembus final Wales Challenge 2013. Langkah pasangan Indonesia tersebut dihentikan wakil Australia He Tian Tang/Renuga Veeran 21-15, 21-12 pada pertandingan yang dilaksanakan di Cardiff pada Sabtu waktu setempat (30/11) atau Minggu dini hari WIB (1/12).
 Ini sama dengan torehannya pekan lalu di Skotlandia Grand Prix. Keshya/Devi gagal melangkah ke final  setelah kalah oleh Ng Hui Ern/Ng Hui Lin 10-21, 13-19 (ret).
 Meski tak sering, tapi pasangan Keshya/Devi terus berburu poin dalam berbagai turnamen.Mereka merupakan pasangan yang sejak 2011 sudah bermain bersama di lapangan. Sebelumnya, Devi bertandem dengan Nadya Melati. Dengan Keshya, Devi berada di posisi ke-68.
 Ini lebih bagus jika dibandingkan di nomor ganda campuran. Dalam daftar BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Devi tercatat beberapa kali berganti pasangan.
 Dia pernah bersama dengan Fauzi Adnan, Raj Popat, Rendra Wijaya, dan Ardiansyah. Dari namanya, Popat bukan pebulu tangkis Indonesia. Dia tercatat berbendera Wales.
 Hingga pertengahan 2013 ini, mereka masih bermain bersama yakni di Belanda Internasional dan Portugis Internasional. Sayang, dalam dua turnamen di Eropa tersebut, mereka langsung tersingkir di babak pertama. Ini membuat Popat/Devi terpuruk di posisi 601. Sedang bersama Ardiansyah, Devi merasakan manisnya menjadi juara Indonesia Challenge 2013. (*)


JUARA WALES CHALLENGE 2013

Tunggal putra: Fleming Quach (Denmark x8) v Rhys Walker (Inggris) 21-15, 21-11

Tunggal putri: Beatriz Corrales (Spanyol x1) v Natalia Perminova (Rusia x4) 21-12, 21-14

Ganda putra: Robin Middleton/Ross Smith (Australia) v Nichlas Nohr/Nikolaj Overgaard (Denmark x6) 21-14, 21-17

Ganda putri: Tang He Tian/Renuga Veeran (Australia) v Imogen Bankier/Kisrty Gilmour (Skotlandia) 21-17, 21-14

Ganda campuran: Chris Landridge/Heather Olver (Inggris x1) v Ben Stawski/Alendra Langley (Inggris) 21-12, 21-17

Habis Malaysia, Sindhu Juara Makau

PV Sindhu (foto:indiatime)
TAHUN 2013 menjadi tahun yang manis bagi P.V Sindhu. Pebulu tangkis India itu sudah mengoleksi dua gelar.
 Memang, bukan di ajang super series dan super series premier. Sindhu melakukannya di arena Grand Prix Gold. Setelah Malaysia Grand Prix Gold, kini giliran posisi terhormat Makau Grand Prix Gold  yang disabetnya. Dalam final yang dilaksanakan di Macau Forum pada Minggu waktu setempat (1/2), gadis yang masih berusia 18 tahun tersebut menghentikan perlawanan Li Michelle dari Kanada dengan dua game langsung 21-15, 21-12.
  Ini juga menjadi pengobat kecewa atas kegagalan Sindhu dalam berbagai turnamen setelah menembus babak semifinal Kejuaraan Dunia 2013. Pada Jepang Super Series dan Prancis Super Series, dia kalah di babak kedua. Sementara hasil menyakitkan dengan tersingkir langsung dalam penampilan perdana dialaminya pada Denmark Super Series Premier dan Tiongkok Super Series Premier.
 Hasil itu pula yang membuat Sindhu terlempar dari posisi 10 besar yang didudukinya sejak Agustus atau seuasai Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou Tiongkok.
 Pada Malaysia Grand Prix Gold 2013, Sindhu menundukkan pebulu tangkis Singapura Gu Juan dalam pertarungan rubber game yang ketat 21-17, 17-21, 21-19 (4/5). Ini menjadi gelar perdananya. (*)

HASIL FINAL MAKAU  GRAND PRIX GOLD 2013
Tunggal putra: Wan Ho-son (Korsel) v Hsueh Hsuan Yi (Taiwan) 21-11, 21-15

Tunggal putri: P.V. Sindhu (India x2) v Li Michelle (Kanada x7) 21-15, 1-12

Ganda putra: Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (Malaysia x2) v Lee Sheng Mu/  Chia Hsin (Taiwan x2) 21-16, 21-19

Ganda putri: Bao Yixin/Tang Jinhua (Tiongkok x4) v Xiaohan Yu/Yaqiong Huan (Tiongkok) 21-17, 21-15

Ganda campuran: Kai Lu/Yaqiong Huang (Tiongkok) v Choi Sol-kyu/Chae Yoo-jung (Korsel) 17-21, 21-18, 21-17

Target Dua, Satu pun Tak Dapat

GAGAL: Lindaweni Fanetri (foto: pbsi)

SEBELUM berangkat, Jawa Timur pasang target dua gelar di Kejurnas Peroangan 2013. Tapi, asa tersebut sudah kandas memasuki babak semifinal.
 Dalam babak empat besar tersebut, Jawa Timur hanya menyisakan Lindaweni di nomor tunggal putri. Asa tersebut semakin mendakati kenyataan setelah Lindaweni mampu menembus babak final.
 Apalagi, dalam laga pemungkas, pebulu tangkis asal Suryanaga, Surabaya, tersebut menghadapi Maziyyah Nadhir. Tapi, harapan membawa sekeping gelar pun kandas.
 Dalam final yang dilaksanakan di GOR Lila Bhumi, Denpasar, pada Sabtu waktu setempat (30/11), Lindaweni secara mengejutkan kalah oleh wakil Jawa Barat itu dengan dua game langsung 21-17, 21-16.
 Secara peringkat dan pengalaman, Lindaweni unggul jauh. Di peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 28 November 2013, Lindaweni ada di posisi ke-15 sedangkan lawannya 106.
 Hanya, selama 2013 ini, penampilan Lindaweni sangat jeblok. Dia menjadi langganan tumbang di babak pertama.
 Buktinya, dalam tiga turnamen terakhir, Lindaweni angkat koper di penampilan perdana. Di Denmark Super Series Premier 2013, dia kalah oleh Wang Yihan (Tiongkok) 13-21, 11-21 (16/10). Sepekan kemudian (23/10), Lindaweni menyerah kepada Chan Tsz Ka (Taiwan) 13-21, 21-15, 10-21, dan takluk 14-21, 13-21 oleh Wang Shixian (Tiongkok).
Sedangkan Mazziyah juga tak punya capaian yang istemawa. Kali terakhir, dia berlaga di Indonesia Grand Prix Gold 2013 dan tersingkir di babak pertama oleh Yao Xue (Tiongkok) 13-21, 11-21 (25/9).

HASIL FINAL KEJURNAS PERORANGAN 2013
Tunggal Putra: Simon Santoso (DKI Jakarta x2) v Hermansyah (DKI Jakarta) 21-9, 21-14

Tunggal Putri: Maziyah Nadhir (Jawa Barat) v Lindaweni Fanetri (Jawa Timur x1) 21-17, 21-16

Ganda Putra: Agripina Putra/Hardianto (DKI Jakarta/Jawa Barat x4) v Fran Kurniawan/Bona Septano (Jawa Tengah/DKI Jakarta ) 21-18, 21-15

Ganda Putri: Komala Dewi/Meiliana Jauhari (Jawa Tengah) v Melati Daeva/Rosyita Eka Putrin(Jawa Tengah ) 21-18, 21-12

Ganda Campuran: Alfian Eko Prasetyo/Meiliana Jauhari (DKI Jakarta/Jawa Tengah) v Edi Subakhtiar/Gloria Widjaja (Jawa Tengah x4) 22-20, 19-21, 21-9

Bukan Tempatnya Simon Santoso

JUARA: Simon Santoso

KEMAMPUAN Simon Santoso masih terlalu tangguh bagi Hermansyah. Dia mampu menang hanya dalam waktu 35 menit dengan dua game 21-9, 21-14 dalam pertandingan final tunggal putra Kejurnas Perorangan 2013 di  GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, pada Sabtu waktu setempat (30/11),
 Memang, level Kejurnas Perorangan 2013 bukan tempatnya Simon. Kualitas yang dimilikinya belum bisa ditandingi oleh para pebulu tangkis daerah ataupun pebulu tangkis junior pelatnas.
 Lawan-lawan yang bisa menyusahkan Simon adanya di Pelatnas Cipayung seperti Tommy Sugiarto, Sony Dwi Kuncoro, dan Dionysius Hayom Rumbaka. Bahkan, Tommy, yang kini menjadi tunggal putra terbaik Indonesia saat ini, dan Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, dipermalukannya dalam Indonesia Grand Prix Gold 2013 di GOR Amongrogo, Jogjakarta, pada September lalu.
 Tommy, yang juga jadi unggulan teratas, disikatnya di babak semifinal dengan 21-14, 13-21, 21-17 (28/9) dan Hayom, yang menempati unggulan ketiga, dikalahkannya dengan mudah 21-17, 21-11.
 Hasil di final ini juga melengkapi kesempurnaan Simon. Selama tampil di Pulau Dewata, julukan Bali, dia tak pernah kehilangan satu game pun.
 Hermansyah pun sebenarnya bukan lawan yang memaksa Simon harus lebih banyak memeras keringat. Pebulu tangkis pelatnas Ihsan Maulana Mustofa dua menit lebih lama dibandingkan Hermansyah saat disingkirkannya di semifinal (29/11).
 Dibandingkan Tommy, Sony, dan Hayom, Simon memang mendapat hukuman dari PP PBSI. Dia tak dikirim dalam turnamen-turnamen super series dan super series premier.
 Ini imbas dari sikapnya yang membuat kecewa induk organisasi bulu tangkis Indonesia tersebut dengan tak bermain di Piala Sudirman 2013 dan Indonesia Super Series Premier 2013 dengan alasan cedera. Dengan absen di turnamen-turnamen bsar pun membuat peringkat Simon anjlok.  Dia sempat keluar dari 100 besar meski pernah duduk di peringkat ketiga dunia. (*)

JALAN SIMON JUARA KEJURNAS PERORANGAN 2013
Babak I: bye
Babak II: Andrianus Prasojo Adi (Jawa Barat) 21-19, 21-10    35 menit
Perempat final: Rifan Fauzin  (DKI Jakarta)     21-10, 23-21   35 menit
Semifinal: Ihsan Maulana Mustofa (Jawa Tengah) 21-9, 21-13  35 menit
Final: Hermansyah (DKI Jakarta)            21-9, 21-14       35 menit