BERAT: Lee Hyun-il (foto:flickr.com) |
Bahkan, Hyun-il mampu melaju hingga babak perempat final turnamen yang menyediakan hadiah total Usd 120 ribu tersebut. Pada babak ketiga yang dilaksanakan di Jeonju Indoor Badminton Courtm, Jeonju, pada Kamis waktu setempat (7/11), dia mampu menang mudah 21-13, 21-11 atas sesama pebulu tangkis Korea Selatan Kim Dong-hoon.
Nah, pada babak perempat final, Hyun-il akan dijajal oleh pebulu tangkis Indonesia Simon Santoso. Unggulan ke-12 tersebut memulangkan unggulan kedua asal Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, Lee Dong-keun 21-19, 21-13. Kemenangan ini juga membuat Simon membalas kekalahan di babak perempat final Selandia Baru Grand Prix 2013.
Dari sisi peringkat, Simon memang lebih unggul. Lelaki asal Tegal, Jawa Tengah, berusia 28 tahun tersebut duduk di posisi 99 dunia sedangkan Hyun-il di posisi 173. Ranking yang rendah itu pula yang membuat Hyun-il harus melalui babak kualifikasi untuk tampil di Korea Grand Prix 2013.
Tapi, kalau melihat rekor pertemuan, Hyun-il lebih diunggulkan. Dia empat kali menang selama lima kali pertemuan. Simon hanya menang di Prancis Super Series 2007.
Ya, Hyun-il memang termasuk salah satu pebulu tangkis papan atas dunia. Posisi nomor satu dunia pun pernah didudukinya pada 2004. Dia pernah membawa negaranya meraih emas di Asian Games 2002 dan Piala Sudirman 2003.
Pada 2008, dia mengumumkan pengunduran dirinya. Tapi, itu tak bertahan lama. Hyun-il diminta kembali pada 2010 untuk membela Korea Selatan di ajang Piala Thomas. (*)
HEAD TO HEAD
Simon Santoso v Lee Hyun-il 1-4
1. Piala Thomas 2012: 21-14, 15-21, 16-21
2. Swiss Grand Prix Gold 2011: 21-17, 10-21, 10-21
3. Prancis Super Series 2007: 21-18, 15-21, 21-15
4. Hongkong Terbuka 2006: 7-21, 8-21
5. Swiss Terbuka 2006: 9-15, 1-15