WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Kompetisi Lokal, Bisa Juaranya Klub Luar

Superliga Badminton Indonesia (SBI) sudah memasuki tahun keempat. Penggagas event ini adalah Yacob Rusdianto yang pada penyelenggaran ini sdh tidak dilibatkan. Ini petikan wawancara smashyes dengan lelaki yang menjabat Sekretaris Jendral di era Djoko Santoso tersebut.

Anda dulu yang membidani SBI dan sekarang sukses dengan animo penonton yang besar.
-Iya. Masyarakat memang butuh tontonan. Memang tujuannya memang agar bulu tangkis bisa dijadikan olahraga tontonan dan prestasi. Tapi ada konsep yang sudah beda dengan awal.

Apa itu?
Saya ingin SBI ini menjadi pestanya pebulu tangkis Indonesia dan juga klubnya. Tapi sekarang sudah berubah. SBI menjadi pestanya klub asing dan klub asing.
 Padahal di negara manapun, kompetisi pasti hanya untuk klub lokal. Memang ada pebulu tangkis asing tapi mereka kan membela klub lokal.

Bisa dikatakan sudah menyimpang dari tujuan awal?
-Benar. Di negara manapun, namanya kompetisi pasti pesertanya ya klub lokal. Seperti di India dan Tiongkok, kan gak ada klub asing di sana. Lain ceritanya kalau namanya kejuaraan antarklub. Klub asing bisa masuk.

Soal pebulu tangkis asing?
-harganya sangat jor joran. Dengan subsidi USD 1500 dipakai untuk mengontrak pemain dengan bandrol USD 10 ribuan. Lebih baik kan dipakai untuk pemain lokal dan ini bisa meningkatkan jam terbang mereka.

 Ya, di India dan Tiongkok ataupun Jepang, kompetisinya memang khusus lokal. Memang, para pebulu tangkis papan atas dunia ikut serta. Pebulu tangkis Indonesia seperti Taufik Hidayat, Markis Kido/Hendra Setiawan, atapun juga Alvent Yulianto pernah jadi buruan klub-klub luar negeri. (*)

Untung Ada Mathias Boe/Carsten Mogensen

GAGALKAN SAPU BERSIH: Mathias Boe/Carsten Mogensen
TIONGKOK gagal sapu bersih gelar di Korea Super Series 2014. Itu setelah wakil Negeri Panda, julukan Tiongkok, Fu Haifeng/Hong Wei harus mengakui ketangguhan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark dengan dua game langsung 12-21, 17-21 dalam pertandingan final yang dilaksanakan di Seoul pada Minggu waktu setempat.
 Padahal, dalam empat partai lainnya, wakil-wakil Tiongkok mampu memetik kemenangan. Bahkan, di dua nomor, ganda putri dan ganda campuran, terjadi final sesama wakil dari negeri dengan jumlah penduduk terpadat di dunia tersebut.
 Di nomor tunggal putra, Chen Long kembali memaksa Lee Chong Wei dari Malaysia keluar lapangan dengan muka tertunduk. Unggulan kedua ini  menang dua game langsung 21-14, 21-15 atas lawannya yang lebih senior tersebut.
 Kekalahan tersebut mengulangi pil pahit Chong Wei atas Chen Long di All England Super Series Premier 2013 dan Denmark Super Series Premier 2013.
 Ini semakin membuktikan bahwa tidak adanya Lin Dan tak membuat pamor Tiongkok di nomor tunggal putra redup dan Chong Wei bakal merajalela.
Sementara di tunggal putri, Wang Yihan mempermalukan juara dunia 2013 asal Thailand Ratchanok Intanon juga dengan dua game 21-13, 21-19.
 Seusai dari Korea, para pebulu tangkis bakal berpindah persaingan di Malaysia Super Series 2014 yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 14-19 Januari.
 Di negeri jiran ini, Indonesia berpeluang mengobati kegagalan dengan turunnya dua juara dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (*)


HASIL FINAL KOREA SUPER SERIES 2014

Tungal Putra: Chen Long (Tiongkok x2) v Lee Chong Wei (Malaysia x1) 21-14, 21-15

Tunggal Putri: Wang Yihan (Tiongkok x3) v Ratchanok Intanon (Thailand x2) 21-13, 21-19

Ganda Putra: Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark x1) v  Fu Haifeng/Hong Wei (Tiongkok) 21-12, 21-17

Ganda Putri: Bao Yixin/Tang Jinhua (Tiongkok x5) v Luo Ying/Luo Yu (Tiongkok) 21-17, 21-15

Ganda Campuran: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x1) v Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok x2) 21-18, 21-18.

Pelatih Susi Susanti Tinggalkan Pelatnas Cipayung

INSTRUKSI: Liang Chiu Sia (kiri) dan Lindaweni
TIDAK ada lagi nama Liang  Chiu Sia di sektor pelatih Pelatnas Cipayung. Pelatih senior tersebut untuk kali kedua harus meninggalkan anak asuhnya.
 Itu setelah namanya tak lagi tercantum dalam jajaran pelatih 2014. Sebelumnya, di akhir era 1990-an, perempuan kelahiran Cirebon, Jawa Barat, pada 9 september 1950 tersebut juga secara mengejutkan tak lagi di pelatnas.
 Padahal, di tangannya,  lahir seorang Susi Susanti yang mampu mengharumkan Indonesia dengan meraih emas tunggal putri dalam Olimpiade Barcelona 1992. Setahun kemudian, Susi juga mampu menjadi juara dunia. 
 Berkat polesan kakak kandung salah satu legenda bulu tangkis Indonesia nomor ganda putra Tjun-Tjun, Indonesia disegani di kelompok putri. Piala Uber sebagai lambang supreamasi beregu putri bersanding dengan Piala Thomas, kejuaraan beregu putra, di tanah air pada 1994 dan 1996.
 Tapi,akhir 2013 sudah santer terdengar bahwa posisinya di Cipayung bakal tergusur. Pertimbangannya, tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan dari nomor putri. Bahkan, emas nomor tunggal putri SEA Games 2013 di Myanmar melalui Bellaetrix Manuputty pun seakan tak mampu menolong Liang Chiu Sia untuk bisa bertahan.
 Sebagai gantinya, di posisi tungal putri prestasi adalah Marleve Mainaky yang sebelumnya menjadi asisten Joko Supriyanto di nomor tunggal putra prestasi. Selain di nomor tunggal putri, juga terjadi pergeseran di ganda putri.
 Reony Mainaky akhirnya  menjadi bagian pelatih di  Cipayung. Dia akan memoles nomor ganda putri. Sebelumnya, nomor ini ditangani Bambang Suprianto yang kini dipercaya memoles nomor ganda putri kelompok potensi. (*)


DAFTAR PELATIH PELATNAS CIPAYUNG 2014

Pelatnas Prestasi

Tunggal Putra
Joko Suprianto
Didit Suluh Patria (Asisten)

Tunggal Putri
Marlev Mainaky
Sarwendah Kusumawardhani (Asisten)

Ganda Putra
Herry Iman Pierngadi
Aryono (Asisten)

Ganda Putri
Riony Mainaky
Endra Mulyajaya (Asisten)

Ganda Campuran
Richard Mainaky
Edwin Iriawan (Asisten)

Pelatnas Potensi

Tunggal Putra
Imam Tohari
Budi Santoso (Asisten)

Tunggal Putri
Bambang Supriyanto

Ganda Putra
Chafidz Yusuf
Dimas Indra Prasetyo (Asisten)

Ganda Putri
Eng Hian
Namrih Suroto (Asisten)

Ganda Campuran
Nova Widianto
Enroe Suryanto (Asisten)

Akhirnya Bisa Pulangkan Reony ke Cipayung

KOMPLET: Mainaky bersaudara (foto: djarum)

REONY Mainaky akhinya kembali ke Pelatnas Cipayung. Dia pun akan menempati pos pelatih kepala di nomor ganda putri kelompok prestasi.
 Kehadirannya diharapkan bisa mengangkat prestasi ganda kaum hawa tersebut. Apalagi, selama ini, Reony dikenal mampu mengangkat prestasi Jepang di pentas bulu tangkis dunia.
 Sebelumnya, Reony sempat menolak kembali ke Cipayung. Dia memilih bertahan di Negeri Sakura, julukan Jepang. Meski, kakak Ketua Bidang dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Rexy Mainaky tersebut sudah ditarik Gita Wirjawan, ketua umum PP PBSI.
 Reony susah ditarik pada 2013 karena dia masih terikat kontrak dengan timnas Jepang dan klub Unysis. Ini wajar karena ditangannya Negeri Matahari Terbit, julukan Jepang, dan Unysis mencuat. Desember lalu, Unysis mampu menjadi juara di kompetisi bulu tangkis negeri beribu kota Tokyo tersebut.
 Masuknya Reony ini akan mengikuti jejak tiga saudaranya, Richard, Rexy, dan Marleve. Richard merupakan pelatih kepada di sektor ganda campuran kelompok prestasi dan Marleve memoles sektor tungal putri kelompok prestasi. Pada 2013, Marleve menjadi asisten pelatih Joko Supriyanto di kelompok tunggal putra.
 Masuknya, Reony ini juga membuat Bambang Supriyanton tergusur menjadi pelatih pelatih ganda putri di kelompok potensi.
 Reony merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Jantje Rudolf Mainaky  dan Venna Hauvelman. Mereka adalah, Marinus, Richard, Reony, Rexy, Marleve, Valentina dan Karel. Dari tujuh putra Jantje dan Venna, lima anak memilih bulu tangkis, bahkan sebagai jalan hidup mereka. (*)


SUSUNAN PELATIH DI PELATNAS CIPAYUNG 2014

Pelatnas Prestasi

Tunggal Putra
Joko Suprianto
Didit Suluh Patria (Asisten)

Tunggal Putri
Marlev Mainaky
Sarwendah Kusumawardhani (Asisten)

Ganda Putra
Herry Iman Pierngadi
Aryono (Asisten)

Ganda Putri
Riony Mainaky
Endra Mulyajaya (Asisten)

Ganda Campuran
Richard Mainaky
Edwin Iriawan (Asisten)

Pelatnas Potensi

Tunggal Putra
Imam Tohari
Budi Santoso (Asisten)

Tunggal Putri
Bambang Supriyanto

Ganda Putra
Chafidz Yusuf
Dimas Indra Prasetyo (Asisten)

Ganda Putri
Eng Hian
Namrih Suroto (Asisten)

Ganda Campuran
Nova Widianto
Enroe Suryanto (Asisten)

Sony Bersiap Menuju Musica Champion

TAWARAN: Sony Dwi Kuncoro

TEKA-teki ke mana Sony Dwi Kuncoro bakal berlabuh dalam Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2014 terjawab. Arek Suroboyo tersebut tak membela Hi-Qua Wima, klub yang membinanya saat masih kecil.
 ‘’Ada tawaran dari Musica Champion. Saya disuruh ikut mereka,’’ kata Sony kepada smashyes.
 Meski, sebenarnya, bapak dua putri tersebut bakal absen dalam event berhadiah total Rp 2 miliar tersebut. Ini dikarenakan Sony ingin memulihkan kondisi kebugarannya lebih dulu.
‘’Saya gak lihat itunya (uang, Red).Yang penting, saya sehat dulu,’’ terang suami Gading Safitri tersebut.
 Menurut Sony, kalau sehat otomatis dia akan bisa berpartisipasi di berbagai event, bukan hanya SBI 2014.Jadi, lanjut dia, rezeki akan mengikuti.
 Pada SBI sebelumnya, 2007, 2011, dan 2013, Sony selalu membela klubnya, Suryanaga, Surabaya. Sayang, tahun ini, klub binaan mantan Sekjen PP PBSI (dulu PB PBSI) Yacob Rusdianto tersebut absen karena ingin melakukan pembenahan ke dalam (internal).
 Sony menghargai keputusan tersebut. Dia pun tak merasa kecewa.
Pada SBI 2007, Sony mampu membawa Suryanaga juara setelah di final menundukkan Tangkas. Turun sebagai tunggal kedua, dia menundukkan Alamsyah Yunus dua game langsung 21-15, 21-18. (*)

Pinang Juara Prancis Super Series 2013

Jan O Jorgensen (foto:zimbio)

BINTANG-bintang dunia bakal menyerbu Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2014. Klub dan manajemen SBI 2014 tengah berburu dan melakukan nego dengan para pebulu tangkis papan dunia  untuk bisa tampil pada event yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada 3-9 Februari tersebut.
 ‘’Di tunggal putra, kami tengah menjajaki Jan O Jorgensen dan Ivan Ivanov untuk bisa hadir. Di kelompok putri, Ratchanok Intanon juga lagi melakukan nego dengan klub Indonesia,’’ kata Wakil Direktur SBI 2014 Wijanarko Adi Mulya kepada smashyes.
 Jan O Jorgensen merupakan tunggal putra yang melejit selama 2013. Lelaki asal Denmark tersebut kini ada di posisi tiga besar dunia dengan salah satu capaiannya dengan menjadi juara turnamen Prancis Super Series 2013.
 Sementara, Ivanov, yang mempunyai tinggi 197 sentimeter, merupakan pebulu tangkis yang bisa bermain rangkap dengan capaian yang tak mengecewakan. Di nomor tunggal dan ganda berpasangan dengan Ivan Sozonov, dia menjadi juara Rusia Grand Prix 2013. Kini, peringkatnya tunggal di posisi 35 dan 12 ganda.
 Ratchanok pun semua tahu kemampuannya. Dia merupakan juara dunia 2013 yang mampu mematahkan domonasi tunggal putri Tiongkok.
 ‘’Kami memang tak membatasi jumlah pebulu tangkis asing di setiap klub. Hanya, nantinya yang boleh turun hanya di dua partai,’’ lanjut Wijar, sapaan karib Wijanarko Adi Mulya.
 Pebulu tangkis asing yang sudah pasti hadir dalam turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 2 miliar bagi para pemenang di kelompok putra dan putri tersebut adalah Lee Hyun-il. Lelaki asal Korea Selatan (Korsel) tersebut akan kembali membela Musica Champion Kudus, tim yang tahun lalu dibawanya menjadi juara. ‘’Lee Hyun-il memang sudah pensiun. Dia rela absen dari Korea Super Series 2014 khusus untuk persiapan ke SBI 2014,’’ ucap Wijar, sapaan karib Wijanarko, sambil tertawa.
 Ya, sebenarnya sejak 2012 setelah Olimpiade London, Hyun-il sudah memutuskan gantung raket. Namun, dia masih menerima tawaran bermain di liga-liga di negara lain. Bahkan, dia sempat turun di Korea Grand Prix Gold 2013 dan masih mampu menjadi juara. (*)

Selalu Terganjal Pasangan Tiongkok

BERTAHAN: Nitya Krishinda/Greysia Polii
KOREA Super Series 2014 baru menggelar pertandingan babak kedua. Tapi, Indonesia hanya menyisakan satu wakil pada babak perempat yang dilaksanakan pada Jumat (10/1).
 Wakil semata wayang tersebut adalah pasangan ganda putri Nitya Krishinda/Greysia Polii. Mereka melaju ke perempat final setelah menang atas sesama pasangan Indonesia Vita Marissa/Variella Lejarsar Putri dengan tiga game 20-22, 21-8, 21-13 dalam pertandingan yang dilaksnakan di Seoul pada Kamis waktu setempat (9/1).
 Kemenangan ini juga membalas kekalahan di Indonesia Grand Prix Gold 2013 di Jogjakarta. Diunggulkan di posisi kelima, Nitya/Greysia kalah 19-21, 16-21.
 Untuk bisa menembus semifinal, Nitya/Greysia harus bisa mengalahkan pasangan Tiongkok Ma Jin/Tang Yuan Ting. Unggulan ketujuh  tersebut pada babak kedua menundukkan pasangan merah putih lainnya, Suci Rizky Andini/Tiara Rosalia, 21-17, 11-21, 21-13. Ini merupakan pertemuan perdana kedua pasangan.
 Hanya, selama ini, pasangan Negeri Panda, julukan Tiongkok, selalu menjadi batu sandungan bagi Nitya/Greysia. Tercatat dalam enam turnamen, mereka selalu kalah oleh pasangan Tiongkok, termasuk di kandang sendiri dalam Indonesia Super Series 2013.
  Selain Suci/Tiara dan Variela/Vita, wakil Indonesia yang tumbang pada babak kedua adalah Dionysius Hayom Rumbaka di nomor tunggal putra, Ade Yusuf/Wahyu Nayaka, Berry Anggriawan/Ricky Karanda (dua-duanya ganda putra).
 Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, harus mengakui ketangguhan wakil Thailand Boonsak Ponsana dua game langsung 21-13, 21-15. Ini membuat Hayom hanya sekali menang dari empat kali pertemuan dengan pebulu tangkis senior Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut. (*)

Pilih DBL Arena Lagi

VENUE: DBL Arena Surabaya (foto: sidiq)
SUPERLIGA Badminton Indonesia (SBI) 2014 kembali dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya. Ini mengulangi penyelenggaraan tahun lalu.
 ‘’Animo penonton tahun lalu sungguh luar biasa. Penonton sampai memenuhi gedung,’’ puji Achmad Budiharto, Direktur SBI 2014, saat melakukan kunjungan di DBL Arena pada Kamis (8/1).
 Itu, tambah dia, susah ditemukan di kota-kota lain. Meski, sebenarnya, ada kota lain yang sempat menjadi bidikan.
 ‘’Harusnya Solo yang jadi tuan rumah. Tapi, kota tersebut batal karena gedung akan dipakai SBI dipakai kegiatan olahraga dalam waktu yang beramaan,’’ terang Budi, sapaan karib Achmad Budiharto.
 Padahal, Kota Bengawan, julukan Solo, jauh-jauh hari sudah digadang-gadang akan menjadi pengganti Surabaya. Sayang, hal tersebut kurang mendapat respons dini.
 ‘’Tahun ini, SBI bakal tambah seru karena kehadiran klub-klub asing dari Jepang, Malaysia, Taiwan, dan Thailand,’’ lanjut Budi.
 Selain itu, sehari sebelumnya dalam acara konferensi pers di Jakarta, lelaki yang juga wakil Sekjen PP PBSI (Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) tersebut menjelaskan bahwa hadiah SBI 2014 naik. Juara bukan hanya menerima Rp 1 miliar lagi.
 ‘’Tapi, juara akan memperoleh Rp 2 miliar,’’ terang dia.
 Dalam kunjungannya ke DBL Arena pada Kamis siang, Budi didampingi Wijanarko Adi Mulya, wakil direktur SBI 2014, serta Lius Pongoh, salah satu panitia SBI 2014. (*)

Wima Rasakan Atmosfer Superliga 2014

Riky Widianto
KABAR gembira bagi Hi-Qua Wima. Klub asal Surabaya tersebut mendapat izin untuk berlaga dalam Indonesia Superliga Badminton (SBI) Indonesia 2014.
 Ini membuat Surabaya mempunyai wakil setelah Suryanaga memutuskan absen dalam event yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada 3-9 Februari. Alasannya, mereka  tengah melakukan pembenahan ke dalam (internal).
 Wima juga akan menjadi wakil Indonesia selain Djarum Kudus, Musica Champion Kudus, Jaya Raya Jakarta, Tangkas Jakarta, dan Mutiara Bandung. Sayang, besar kemungkinan, Wima hanya tampil di nomor beregu putra.
 ‘’Saya siap tampil membela Wima di Superliga. Ini juga kesempatan membela klub yang telah membesarkan nama saya,’’ kata Febriyand Irvanaldy, mantan pebulu tangkis Pelatnas Cipayung, kepada smashyes.
 Dalam dua kali penyelenggaraan sebelumnya, 2013 dan 2011, Febri, sapaan karibnya, membela Mutiara.
Kabarnya, Wima pun akan full mengandalkan pebulu tangkis lokal alias Indonesia. Meski, SBI 2014 mengizinkan setiap klub mengontrak pebulu tangkis asing sebanyak-banyak. Hanya, mereka diperbolehkan turun di dua nomor.
 Tapi, kemampuan pebulu tangkis binaan Wima tak bisa dipandang sebelah mata, khususnya di nomor ganda. Tiga pebulu tangkisnya, Ade Yusuf, Selvanus Geh, dan Ricy Widianto saat ini menjadi penghuni Pelatnas Cipayung.
 Bahkan, kabarnya, di nomor tunggal, Wima akan menggandeng Fauzi Adnan asal Suryanaga dan Wisnu Yuli Prasetyo asal Surya Baja, Surabaya. (*)

Beri Kesempatan Setahun Lagi buat Simon


Simon Santoso
SIMON Santoso tersingkir di babak pertama Korea Super Series 2014. Dia harus mengakui ketangguhan Chen Long dari Tiongkok dengan dua game langsung 11-21, 12-21 pada pertandingan babak pertama yang dilaksanakan di Seoul pada Rabu waktu setempat (8/1).
 Ini membuat posisinya di Pelatnas Cipayung terancam. Simon bisa terdepak dari tempat berlatihnya sejak 10 tahun lalu tersebut.
 Target yang dibebankan kepadanya cukup berat. Simon harus bisa menembus babak semifinal dalam turnamen berhadiah total USD 600 ribu tersebut.
 Padahal, harus diakui, bukan pekerjaan mudah untuk merealisasikannya. Tommy Sugiarto yang diunggulkan di posisi ketiga pun sudah angkat koper di babak pertama.
 Apalagi, lawan yang dihadapi Simon di laga perdana babak utama adalah Chen Long yang tengah on fire.
Seorang Lee Chong Wei, peringkat pertama tunggal putra dunia, tak berdaya di depan dia. Lelaki asal Malaysia tersebut dua kali kalah di final yakni di All England Super Series Premier 2014 dan Denmark Super Series Premier 2014.
 Memang, pretasi dan peringkat Simon menurun sejak menjadi juara Indonesia Super Series Premier 2012. Tapi, alangkah lebih baik jika Simon tak langsung dicoret usai gagal di Korea Super Series 2014 atau juga di Malaysia Super Series Premier 2014 pekan depan.
 Di antara pebulu tangkis Indonesia yang ada, dia hanya di bawah Sony Dwi Kuncoro. Tommy Sugiarto yang dianggap sebagai pebulu tangkis nomor satu Indonesia saat ini pun tak berdatya oleh Simon di final Indonesia Grand Prix Gold 2013 di Jogjakarta.
 Simon masih layak diberi kesempatan lagi, minimal satu tahun ke depan sebelum akhirnya dipaksa harus meninggalkan Cipayung. (*)

Hayom Balas Kekalahan Final SEA Games 2013

REVANS: Dionysius Hayom Rumbaka
KEGAGALAN di SEA Games 2013 terasa sesak bagi Dionysius Hayom Rumbaka. Dia gagal mempersembahkan emas bagi kontingen merah putih dalam event olahraga dua tahunan yang dilaksanakan di Myanmar pada Desember.
 Dia begitu menyimpan dendam kepada lawan yang mengalahkannya, Tanongsak Saensomboonsuk, dari Thailand.
 Kekalahan itu juga memberi banyak pelajaran  kepada lelaki asal Sleman, Jogjakarta, tersebut.
 Nah, ketika drawing (undian) Korea Super Series 2014 keluar dan langsung berhadapan dengan Tanongsak, Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, sudah siap. Hasilnya pun terbukti.
 Tunggal ketiga terbaik Indonesia tersebut mampu menang rubber game 13-21, 21-16, 21-14 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Seoul pada Rabu (8/1).
 Hasil manis ini membuat pebulu tangkis peringkat 22 dunia tersebut menantang unggulan kedua yang kebetulan juga beeasal dari Thailand Boonsak Ponsana. Pada babak pertama, Boonsak menang 21-13, 5-0 (ret) atas pebulu tangkis Hongkong berdarah Indonesia Wong Wing Ki.
 Rekor pertemuan keduanya, Hayom kalah 1-2. Kali terakhir keduanya bersua dalam Prancis Super Series 2012. Hasilnya, Hayom kalah 21-18, 14-21, 7-11 (ret). Hayom mundur pada game ketiga karena mengalami cedera.
 Sayang, langkah Hayom ini gagal diikuti oleh Tommy Sugiarto. Menempati unggulan ketiga, putra salah satu legenda bulu tangkis Indonsia, Icuk Sugiarto, tersebut menyerah dua game langsung Tian Houwei 12-21, 17-21.
 Tentu, kekalahan ini membuat Tommy harus lebih waspada dan bisa bangkit. Jika tidak, posisinya di empat besar bisa tergusur lagi. (*) 

Lin Dan Tunggu Kelahiran Anak

ASMARA JUARA:Lin Dan dan Xie Xingfang

KE mana Lin Dan? Setelah menjadi juara dunia nomor tunggal putra 2013, pebulu tangkis Tiongkok ini seperti hilang ditelan bumi.
 Ada yang meyebut, lelaki 31 tahun tersebut gantung raket atau pensiun. Namun, ada pula, Lin Dan dikasih waktu istirahat lagi dan bakal kembali jika mendekati event-event besar.
 Ini juga pernah terjadi pada 2013. Setelah sukses mempertahankan emas tunggal putra dengan menjadi juara Olimpiade London 2012, dia langsung istirahat lama.
 Lin Dan kembali lagi dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus. Meski sempat mengundang pro kontra karena peringkatnya tak memungkinkan berlaga dan harus mendapat fasilitas wild card, suami Xie Xingang tersebut masih bisa menjadi juara sekaligus menjadi gelar dunianya yang kelima.
 Pihak Asosiasi Bulu Tangkis Tiongkok pun tak mengeluarkan statemen soal Lin Dan. Namun, yang jelas, saat ini, lelaki yang sudah masuk kategori legenda bulu tangkis dunia tersebut hatinya tengah bergembira.
 Dia bakal menjadi ayah. Itu setelah Xie Xingfang, yang juga pernah menjadi tunggal putri terbaik dunia, tengah mengandung.
 ‘’Saya tidak mempermasalahkan anakku nanti lelaki atau perempuan. Tetapi, istriku lebih berharap punya anak lelaki,’’ kata Lin Dan kepada media lokal.
 Dia pun juga belum mempersiapkan nama anaknya nanti. Malah, dia bercanda soal nama calon anaknya nanti.
 ‘’Mungkin nama anak lelaki saya Lee Min Ho (aktor terkenal Korea Selatan,’’ ucap Lin Dan.
 Lin Dan dan Xie Xingfang menjalin asmara sejak 2003. Awalnya, Lin Dan membantah dan marah kepada media karena hubungannya dengan perempuan yang tiga tahun lebih tua darinya tersebut. Keduanya menikah 23 September 2012 di Beijing University. (*)

Optimalkan Anak Asuh di Cipayung

TUNGGAL: Febriyand Irvanaldy (foto:sidiq)

HI-Qua Wima tak main-main ingin berlaga di Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2014. Tim binaan Ferry Stewart tersebut telah mempersiapkan pebulu tangkisnya untuk berlaga dalam event bergengsi yang akan dilaksanakan di Surabaya pada 3-9 Februari tersebut.
 ‘’Para pebulu tangkis kami yang pernah atau pun masih di Pelatnas Cipayung akan menjadi andalan. Tapi, kami tetap mash butuh tambahan,’’ kata Ferry kepada smashyes.
 Para pebulu tangkis yang bakal jadi ujung tombak Wima adalah Febriyand Irvanaldy di tunggal. Dia pernah menjadi penghuni Cipayung sebelum akhirnya terpental di 2011.
 ‘’Tiga pebulu tangkis ganda asal Wima yang di Cipayung, Selvanus Geh. Ade Yusuf, dan Ricky Widianto akan kami turunkan. Tinggal nambah satu pebulu tangkis spesialis ganda antara Riyo Arif atau Rizki Hidayat,’’ lanjut Ferry.
 Hanya, untuk menambah kekurangan di sektor tunggal, lelaki keturunan Belanda-Manado tersebut belum bisa menentukan.   Niat untuk memakai tenaga Sony Dwi Kuncoro pun masih ragu-ragu. Sony merupakan didikan Wima yang pernah menjadi pebulu tangkis nomor satu Indonesia.
 ‘’Katanya dia masih sakit. Jadi, kami ragu-ragu juga untuk mengajak Sony,’’ terang Ferry.
 Hanya, dia masih menunggu kepastian bisa tidaknya Wima berlaga di SBI 2014. Keputusan tersebut bakal diambil dalam pertemuan Rabu siang (8/1) di Jakarta.
 ‘’Kalau bisa main tentu kami akan serius lagi. Kalau bicara juara mungkin masih terlalu jauh,’’ ungkap Ferry.
 Ya, jika diizinkan, kehadiran Wima diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi penonton Surabaya. Itu disebabkan Suryanaga sudah memutuskan absen. (*)

Lolos Kualifikasi, Langsung Ketemu Chen Long

LAAN BERAT: Chen Long di Olimpiade 2012

SIMON Santoso mampu menembus babak utama Korea Super Series 2014. Dia mampu dua kali memetik kemenangan dalam pertandingan kualifikasi yang dilaksanakan di Seoul pada Selasa waktu setempat (7/1).
 Pada pertandingan pertama, Simon menang dua game langsung 21-18, 22-20 atas wakil Korea Selatan Park Sung-min. Ini mengulangi hasil di Indonesia Grand Prix Gold 2012.  Saat itu, Simon unggul 21-7, 21-12.
 Tiket ke babak utama turnamen berhadiah USD 600 ribu tersebut digapai Simon setelah menundukkan Heo Kwang-hee yang juga berasal dari Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, 21-15, 21-19. Simon pernah mengalahkan lawan yang sama di Korea Grand Prix Gold 2013 dengan 21-15, 21-9.
 Namun, di babak utama, lawan berat sudah menanti Simon (8/1). Pebulu tangkis asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut akan menjajal unggulan kedua asal Tiongkok Chen Long.
 Dalam dua kali pertemuan, Simon belum pernah memetik kemenangan. Itu dialaminya di Tiongkok Super Series Premier 2011 dan Denmark Super Series Premier 2011.
 Di nomor tunggal putra ini, Indonesia juga diwakili Tommy Sugiarto, yang diunggulkan di posisi ketiga, dan Dionysius Hayom Rumbaka. Tomy akan ditantang pebulu tangkis Tiongkok  Tian Houwei.
 Skor pertemuan, kedua pebulu tangkis 1-1.  Dalam pertemuan pertama di Vietnam Grand Prix 2010, Tommy kalah 19-21,21-16,18-21 dan membelasnya dua tahun kemudian di Indonesia Grand Prix Gold 2012 dengan dua game langsung 21-15, 21-16.
 Sementara, Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, pada babak pertama berhadapan dengan Tangongsak Saensomboonsuk, lawan yang mengalahkannya di final tunggal putra SEA Games 2013 di Myanmar Desember lalu. (*)

Buat Kamp Songsong Tiga Event Besar

LONDON 2012: Tim Bulu Tangkis Malaysia

MALAYSIA bersiap menyongsong tiga event besar bulu tangkis pada 2014 ini. Negeri jiran tersebut mempersiapkan untuk tampil pada putaran final Piala Thomas-Uber di New Delhi pada 18-25 Mei, Commonwealth Games (Pesta Olahraga Persemakmuran) di Glasgow,Skotlandia,  pada 21 Juli hingga 5 Agustus, dan Asian Games di  Incheon, Korea Selatan pada 28 September-5 Oktober.
 Untuk mencapai hasil maksimal, pelatih kepala Rashid Sidek telah mengajukan proposal kepada Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
‘’Jika semua berjalan lancar, kamp akan dilaksanakan bulan depan. Tahun ini penuh dengan pertandingan beregu dan kami ingin segera dimulai,’’ kata Rashid kepada media lokal Malaysia.
 Mantan tunggal putra andalan Malaysia tersebut kerja sama tim bakal menjadi kunci sukses negerinya nanti.Meski, di atas kertas, Malaysia bukan tim yang tangguh.
 ‘’Tapi, dengan kesatuan tim yang tangguh, semuanya bakal bisa terjadi. Kerja sama itu bukan hanya antarsesama pemain tapi juga sesama pelatih,’’ lanjut Rashid.
 Di ajang Piala Thomas, kali terakhir Malaysia menjadi juara pada 1992 di kandangnya sendiri. Di Commonwealth Games, Malaysia kali terakhir menjadi juara beregu campuran pada 2010 di New Delhi, India. Di Asian Games, Malaysia belym pernah menjadi juara beregu baik putra maupun putri. (*)

Bebas Sanksi, Langsung Tampil di Korea

Jwala Gutta (foto;onindia)

JWALA Gutta bisa tersenyum senang. Dia akhirnya dapat tampil dalam pertandingan internasional.
 Itu setelah Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI) mencabut larangan bertanding seumur hidup untuk perempuan berusia 30 tahun tersebut. Kabar baik ini membuat Jwala bisa tampil pada Korea Super Series 2014 yang mulai dilaksanakan 7 Januari di Seoul.
 Dalam turnamen berhadiah total USD 500 ribu tersebut, Jwala bakal berpasangan dengan Ashwini Ponnappa, tandem lamanya. Bebasnya mantan istri Chetan Anand tersebut juga membuat dia kembali membela negara di ajang beregu.
  ‘’Saya sangat gembira adengan keputusan BAI.Saya akan bermain membela tim India di banyak turnamen nanti. Saya akan selalu membela kehormatan India,’’ kata Jwala kepada media lokal India.
  Cairnya hubungan Jwala dengan BAI setelah dia bertemu dengan orang nomor satu di induk organisasi olahraga tepok bulu India Akhilesh Das Gupta. Jwala disanksi setelah dia membatalkan pertandingan antara Delhi dan Bangalore di ajang India Badminton League (IBL) 2013.
 Dalam temuan BAI yang diumumkan wakil ketua S. Muralidharan, merekomendasikan hukuman seumur hidup bagi Jwala atau enam tahun larangan berkecimpung di bulu tangkis.
 Jwala akhirnya meminta maaf dan ini membuat BAI luluh dan membatalkan keputusannya.
 Jwala dan Ashwini Ponnappa  kali berpasangan pada 2009. Beberapa prestasi sudah diukir mereka.
 Antara lain meraih emas bagi India di nomor ganda putri dan Pesta Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games) 2010 dan menembus semifinal Kejuaraan Dunia 2011.
 Pada Korea Super Series 2014, pada babak pertama Jwala/Ashwini akan menghadapi ganda Selandia Baru Anna Rankin/Madeleine Stapleton. (*)

Silahkan Bela Klub Lain

BERJASA: Chen Hong 

SUPERLIGA Badminton Indonesia (SBI) akan digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 3-9 Februari. Namun, bisa jadi, event tersebut bakal kehilangan magnetnya.
 Itu dikarenakan Suryanaga memutuskan absen. Padahal, selama ini, klub tersebut menjadi daya tarik penonton karena berasal dari Kota Pahlawan, julukan Surabaya.
 ‘’Kami lagi konsentrasi pembenahan ke dalam. Jadi, untuk tahun ini,Suryanaga absen di Superliga Badminton Indonesia,’’ kata Ketua Umum PB Suryanaga Yacob Rusdianto kepada smashyes.
 Meski, absen, dia tak menghalangi pebulu tangkisnya ambil bagian dalam event yang sudah memasuki tahun keempat tersebut.
 Ya, Suryanaga memiliki beberapa pebulu tangkis potensial dan bisa menyedot animo penonton. Sebut saja Sony Dwi Kuncoro di tunggal putra, Lindaweni di tunggal putri serta dua pebulu tangkis spesialis ganda Alvent Yulianto dan Christopher Rusdianto.
 ‘’Kami mempersilahan kalau ada pebulu tangkis Suryanaga membela klub lain di Superliga. Ini membuat hubungan antarklub bisa semakin erat,’’ lanjut Yacob.
 Suryanaga termasuk klub tangguh di ajang Superliga Badminton Indonesia. Mereka pernah menjadi juara kelompok putra pada 2007. Saat itu, mereka menang telak 3-0 atas Tangkas Jakarta.
 Tiga poin disumbangkan Chen Hong asal Tiongkok dan Sony di nomor tunggal serta pasangan Tri Kusharjanto/Alvent. (*)

Solo Mau Kembalikan Kiblat Bulu Tangkis

KEBANGGAAN:  Sritex Arena

SOLO  punya gawe besar pada 2014. Kota Bengawan, julukan Solo, dipercaya menjadi host (tuan rumah) dua kejuaraan bulu tangkis bergengsi, Sirkuit Nasional dan Indonesia Grand Prix Gold.
 Sirnas Seri Solo akan dilaksanakan 23-28 Juni. Event ini selisih satu hari setelah Indonesia Super Series Premier selesai digelar di Jakarta. Sementara Indonesia Grand Prix Gold dilaksanakan 9-14 September. Turnamen level III BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut menjadi penutup turnamen internasional di Indonesia selama 2014.
 Pada bulan-bulan sebelumnya, Indonesia menggelar turnamen internasional seperti Indonesia Internasional Series di Semarang 14-19 April, Axiata Cup di Jakarta 2-11 Mei, Indonesia Super Series Premier, Indonesia Challenge 12-16 Agustus (tempatnya belum ditentukan), dan Indonesia Junior Internasional 26-31 Agustus di Jakarta.
 ‘’Memang benar, Solo akan menjadi tuan rumah sirnas dan grand prix gold,’’ kata Ketua Pemkota PBSI Solo Susanto kepada smashyes.
 Dia berharap dua kejuaraan tersebut bisa mengembalikan lagi status Solo sebagai Kota Bulu Tangkis. Ya, dari kota yang terkenal dengan Pasar Klewer-nya tersebut pernah lahir jagoan-jagoan bulu tangkis dunia seperti dua juara dunia, Icuk Sugiarto dan Joko Supriyanto.
 ‘’Semoga saja bisa terealisasi,’’ ucap Susanto.
 Hanya, dia mengakui untuk menjadi tuan rumah event yang lebih tinggi yakni Indonesia Super Series Premier sudah tak mungkin. Alasannya, di Solo tak ada gedung yang mempunyai standar untuk menggelar turnamen paling elite di kalender BWF tersebut.
 ‘’ Sritex Arena yang biasanya dipakai menggelar kejuaraan bulu tangkis dan basket ataupun voli masih kurang besar. Tidak seperti DBL Arena (venue Axiata Cup 2013 dan Superliga Bulu Tangkis Indonesia 2013),’’ tambah lelaki yang juga pengurus teras PMS (Perkumpulan Masyarakat Surakarta) tersebut.
 Bahkan, tambah Susanto, Solo juga mendapat kepercayaan menjadi host Superliga Bulu Tangkis Indonesia. Sayang, pada saat bersamaan, Sritex Arena dipakai kompetisi basket nasional. (*)  

Telat, Batal Tampil di Turnamen Elite

DI EROPA: Christopher (kanan)/Trikusuma 


CHRISTOPHER Rusdianto menyusun strategi lagi. Pebulu tangkis spesialis ganda putra ini akan kembali tampil dalam berbagai turnamen pada 2014.
 Tujuannya, dia ingin mendongkrak peringkat yang dimiliki. Ya, dalam daftar BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), berpasangan dengan Trikusuma Wardhana, Christopher duduk di posisi 45 dunia.
 Ini sesuai dengan target yang dicanangkannnya yakni mampu menembus posisi 50 besar.  Meski, capaian ini juga bisa dikatakan empresif.
 Alasannya, berpasangan dengan Trikusuma dan tampil di ajang internasional merupakan hal yang baru baginya. Mereka pun memulai dari nonperingkat.
 ‘’Kami tetap akan tampil dalam berbagai turnamen pada 2014. Hanya, mungkin, level yang kami ikuti bukan lagi di ajang internasional series tapi minimal challenge,’’ ungkap Christopher kepada smashyes.
 Sayang, pada awal 2014, Christopher/Trikusuma membuang kesempatan berharga, bisa berlaga di ajang Malaysia Super Series Premier yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 14-19 Januari.
 ‘’Kami telat mendaftarkan karena saat itu masih konsentrasi main di Roma (Roma Internasional Series 2013),’’ ungkap Christopher.
 Padahal, jika tak terlambat, Christopher/Trikusuma bisa tampil pada babak utama turnamen berhadiah USD 500 ribu tersebut. Ada beberapa pasangan yang peringkatnya di bawah mereka bisa berlaga di babak utama. Salah satunya pasangan Pelatnas Cipayung Berry Anggriawan/Ricky Karanda Suwardi yang ada di ranking 57.
 ‘’Agenda terdekat kami mungkin di Malaysia Grand Prix Gold yang dilaksanakan di Johor Bahru pada 25-30 Maret. Sementara kami berlatih di Jakarta,’’ ucap Christopher.
 Dia berharap bakal banyak sponsor yang datang. Tujuannya, dia dan Trikusuma bisa menambah koleksi poin dari Eropa yang banyak menggelar turnamen. (*)


Sirnas pun Tak Mampir ke Surabaya

HOST 2013: GOR Sudirman , Surabaya (foto; sidiq)

SIRKUIT Nasional (Sirnas) kembali berputar pada 2014. Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat kesempatan menjadi host (tuan rumah) perdana.
 Ya, PP PBSI telah merilis turnamen yang juga diharapkan menjadi ajang pembinaan tersebut. Hanya, bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, seri yang dilaksanakan pada 2014 lebih sedikit.
 Jika pada 2013 ada 10 seri, pada tahun ini hanya delapan seri. Ironisnya, Surabaya yang dianggap sebagai salah satu kiblat bulu tangkis Indonesia tidak tercantum.
 ‘’Saya malah belum pernah dengar.Mungkin Eddy Sabarudin (Kasubid Turnamen dan Perwasitan PP PBSI) yang lebih tahu,’’ kata Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur Yacob Rusdianto kepada smashyes.
  Namun, pihaknya akan mempelajari lagi hal tersebut. Hanya, tambah dia, pihak yang berkuasa yang menentukan sekarang.
 ‘’Dulu, sudah baku ada 10 seri. Lima di Jawa dan 5 di luar Jawa,’’ lanjut dia.
 Tapi, ucap lelaki asal Surabaya tersebut, semua peraturan bisa diubah dan dijadikan keputusan.
 ‘’Sekarang PP PBSI kan punya tenaga ahli yang hebat-hebat dengan segala perencanaan yang matang. Pasti, mereka punya visi yang hebat-hebat,’’ terang Yacob.
 Dia pun memahami hal-hal seperti itu. Apalagi, ayah pebulu tangkis spesialis ganda Christopher Rusdianto tersebut tak lagi duduk sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) di era Gita Wirjawan seperti era sebelumnya.
 ‘’Kalau bisa mereka (PP PBSI) lakukan apapun yang membuat puas. Tapi, Jatim punya prinsip sendiri dan itu saya sadari bakal menimbulkan tekanan,’’ ungkap Yacob. (*)


JADWAL SIRKUIT NASIONAL 2014

Seri Makassar (Sulawesi Selatan): 3-8 Maret
Seri  Batam (Kep Riau) : 24-29 Maret
Seri Jakarta (DKI Jakarta):11-17 Mei
Seri Tasikmalaya (Jabar): 19-24 Mei
Seri Palangkaraya (Kalteng): 2-7 Juni
Seri Solo (Jateng): 23-28 Juni
Seri Denpasar (Bali) :22-27 September
Seri Padang (Sumbar): 6-11 Oktober