WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Harus Bisa Kalahkan sang Senior

HARAPAN: Jonatan Christie (foto;PBSI)
JONATAN Christie punya kans mempertahankan gelar. Dia mampu menembus babak final tunggal putra Indonesia Challenge 2014.
 Dalam babak semifinal yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika, Jakarta, pada Jumat waktu setempat (15/8), Jonatan, yang masih berusia 17 tahun, mengalahkan rekannya sendiri Wibowo Setyaldi Putra dengan empat game 6-11, 11-6, 11-9, 11-7.  Di laga pemungkas, dia akan menghadapi pebulu tangkis senior asal Korea Selatan Lee Hyun-il.
 Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia tersebut di babak semifinal menghentikan langkah wakil Indonesia Alamsyah Yunus dengan 11-3, 11-7, 11-5. Di atas kertas, Jonatan masih kalah dibandingkan lelaki 34 tahun tersebut.
 Dari ranking terbaru BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Jonatan masih terdampar di posisi 181 sementara Hyun-il di tangga 72.
 Selain itu, untuk segi pengalaman, Hyun-il unggul segalanya.  Selain pernah menjadi pebulu tangkis nomor satu dunia, dia juga mampu membawa Korea Selatan meraih emas beregu Asian Games 2002 dan Piala Sudirman 2003.
 Meski tak lagi muda, kemampuan Hyun-il tak luntur. Tahun ini, dia sudah dua kali menjadi juara yakni di Sri Lanka Challenge dan Kanada Grand Prix.
 Tahun lalu, Jonatan menjadi juara setelah mengalahkan Alamsyah Yunus. Pada babak semifinal yang tahun lalu dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, dia juga menjungkalkan  seniornya, Febriyan Irvannaldy.
 Tahun ini, Febri, sapaan absen karena mengalami masalah dengan kuku kaki. Padahal, dia menduduki unggulan kedua di babak kualifikasi. (*)

Agenda final Indonesia Challenge 2014

Tunggal putra: Lee Hyun-il (Korsel x1) v Jonatan Christie (Indonesia)

Tunggal putri: Hera Desi (Indonesia x1) v Mayu Matsutomo (Jepang)

Ganda putra:Fran Kurniawan/Agripinna Prima Rahmanto (Indonesia x6) v Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia)

Ganda putri: Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia (Indonesia x2) v Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa (Indonesia x 4)


Ganda campuran: M. Rijal/Vita Marissa (Indonesia x1) v Ronald Alexander/Melati Daeva (Indonesia)

X=unggulan

Awas Tommy, Derek Lagi Panas

Tommy saat menghadapi Derek di Piala Thomas 2014 (foto:PBSI)

INDONESIA akhirnya bisa menurunkan dua wakil di nomor tunggal putra dalam Kejuaraan Dunia 2014. Tommy Sugiarto bakal punya pendamping Simon Santoso dalam eent yang dilakasanakan di Ballerup Super Arena, Kopenhagen, Denmark, pada 25-31 Agustus tersebut.
 Bahkan, keduanya pun duduk sebagai unggulan. Tommy diunggulkan di posisi kelima dan Simon tiga setrip di bawahnya.
 Keduanya pun diprediksi bakal melewati babak awal dengan mudah. Tommy dijajal pebulu tangkis Singapura Derek Wong sementara Simon ditantang Pablo Abian (Spanyol).
 Bagi Tommy, pertemuan bakal jadi pertemuan kelima. Hasilnya, Tommy selalu menang dalam empat kali duel.
 Kali terakhir, putra salah satu legenda bulu tangkis Icuk Sugiarto itu dipaksa tampil tiga game 21-11, 17-21, 21-15 saat menundukkan Derek di babak penyisihan Piala Thomas 2014 di New Delhi, India. Ini membuat Tommy tak boleh lengah. Apalagi, saat ini, Derek lagi on fire.
 Dia nyaris meraih emas dalam Commonwealth Games (Pesta Olahraga Persemakmuran/negara-negara bekas jajahan Inggris) 2014. Dalam event yang dilaksanakan di Glasgow, Skotlandia, tersebut, Derek menembus final. Sayang, di babak pemungkas, lelaki yang kini mempunyai ranking dunia 39 dunia itu menyerah kepada Kasyap Parupalli (India).
 Sedang bagi Simon, Pablo juga bukan lawan asing. Dia pernah sekali bertemu dan menang 21-18, 21-15 dalam Kejuaraan Dunia 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia.
 Kans merebut juara dunia nomor tunggal putra tetap terbuka meski sangat berat. Simon pernah mengalahkan unggulan teratas, Lee Chong Wei asal Malaysia, dalam final Singapura Super Series 2014.
 Kali terakhir, Indonesia menjadi juara dunia tunggal putra melalui Taufik Hidayat pada 2005 di Anaheim, Amerika Serikat.
 Tahun lalu, merah putih menggondol dua gelar melalui Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dari nomor ganda putra dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Namun, tahun ini Tontowi absen dengan alasan cedera. (*)

Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2014
Tunggal Putra: Tommy Sugiarto (x5), Simon Santoso (x8)

Tunggal Putri: Lindaweni Fanetri, Bellaetrix Manuputty

Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (x1), Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Markis Kido/Markus Fernaldi (x9), Berry Anggriawan/Ricky Karanda

Ganda Putri: Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (x10), Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (x11),  Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris, Suci Rizky Andini/Tiara Rosalia Nuraidah

Ganda Campuran: Markis Kido/Pia Zebadiah (x8), Riki Widianto/Richi Dilli Puspita (x15), Praveen Jordan/Debby Susanto, Markus Fernaldi/Rizki Amelia Pradipta

X=unggulan

Ada Tamu Prancis dan Sony

AKRAB:Sony di tengah pebulu tangkis puslatda dan Prancis.

ADA yang berbeda dengan latihan Tim Puslatda Jatim di GOR Sudirman, Surabaya, pada Rabu siang (13/8). Di antara mereka yang tengah menepok bulu angsa ada wajah_wajah bule.
"Mereka berasal dari Prancis. Sebenarnya, program mereka berlatih di Suryanaga," kata Koko Pambudi, pelatih Puslatda Jatim.
Hanya, pada Rabu itu, mereka ingin menimba ilmu dari para pebulu tangkis yang tengah dipersiapkan ke Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 tersebut. Koko pun dengan sabar ikut membenahi tamunya yang berasal dari kota Mulhouse itu.
 ‘’Para pebulu tangkis Prancis ini yang membawa juga orang Indonesia kok. Namanya Inoki,’’ lanjut Koko.
 Secara teknis, kemampuan para pebulu tangkis Negeri Mode, julukan Prancis, itu masih jauh dari Febriyan Irvannaldy. Ini membuat tak ada jadwal pertandingan uji coba.
 ‘’Kami hanya latihan bersama. Sekalian membetulkan pukulan atlet Prancis,’’ lanjut Koko.
 Menariknya lagi, dalam latihan tersebut juga hadir Sony Dwi Kuncoro. Rabu siang itu merupakan latihan perdana bagi dia setelah tak lagi menjadi penghuni Pelatnas Cipayung.
 Tentu, adanya Sony ini membuat para pebulu tangkis Prancis tak mau membuang kesempatan. Mereka mengajak foto bersama lelaki yang pernah meraih perunggu dalam Olimpiade Athena 2004 tersebut.
 ‘’Saya memperoleh banyak ilmu meski hanya beberapa jam latihan di sini,’’ kata Arnauld Markle, salah satu pebulu tangkis asal Prancis. (*)

Izinkan Atlet Jatim Bela Daerah

MoU: Wijanarko (kanan) dan Yopi (foto:sidiq)

PENGPROV PBSI Jatim lega. Mereka tetap bisa menggunakan para pebulu tangkis yang tengah ditempa di Djarum Kudus, Kudus, Jawa Tengah.
Sebelumnya, sempat terbersit kekhawatiran bahwa beberapa andalan Jawa Timur bakal kesulitan mengalami membela domisilinya pada PON 2016 di Jawa Barat.
"Dengan adanya penanda tanganan ini, atlet Jatim punya kans membela daerahnya, " kata Ketua Pengprov PBSI Jatim Wijanarko Adi Mulya.
Beberapa pebulu tangkis Jawa Timur yang berada di Djarum antara lain Arif Gifar Ramadan dan Tommy Azizan Mahbub. Kehadiran keduanya bakal menambah kekuatan Jawa Timur dengan bahu membahu bersama Wisnu Yuli dan Febriyan Irvannaldy.
Pada PON 2012 yang dilaksanakan di Riau, Jawa Timur gagal membawa pulang medali emas.
"Kami tak akan melarang atlet Djarum membela daerahnya. Silahkan asal melalui mekanisme yang berlaku," jelas Ketua POR Djarum Kudus Yoppi Rosimin.
  Dia pun menganggap langkah yang diambil Djarum itu sebagai upaya untuk pemerataan kekuatan. Apalagi, Djarum juga mendukung langkah Pengprov Jatim untuk kembali menghidupkan digelarnya Kejuaraan Pengkot/Pengkab yang sempat vakum dalam beberapa tahun terakhir.
 ‘’Sebanyak 38 kejuaraan akan dilaksanakan sesuai dengan jumlah kota atau kabupaten yang ada di Jawa Timur. Selain itu, ada 13 kejuaraan lain yang juga disokong Djarum,’’ tambah Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur Wijanarko Adi Mulya.
 Pihaknya dan Djarum berharap dari banyaknya event tersebut bakal banyak pebulu tangkis handal yang lahir dari Jawa Timur. Apalagi, selama ini, provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut telah banyak melahirkan pebulu tangkis papan atas dunia mulai era Rudy Hartono, Alan Budikusuma, hingga Sony Dwi Kuncoro.(*)

Kuku Sakit, Febri Batal Tampil

CEDERA: Febriyan Irvannaldy (foto:sidiq)

 KEKECEWAAN melanda Febriyan Irvannaldy. Dia gagal tampil dalam Indonesia Challenge 2014 yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika,Jakarta, yang dilaksanakan 12-16 Agustus.
"Kuku saya sakit. Jadi nggak bisa dipaksakan tampil," kata Febri,sapaan karib Febriyan Irvannaldy.
Awalnya, dia tak menyangka problem kuku tersebut bisa menganggu penampilannya di Indonesia Challenge 2014.  Sakit itu semakin terasa dalam beberapa hari menjelang keikutsertaannya dalam turnamen berhadiah total USD 20 ribu tersebut.
"Kecewa juga nggak bisa ke Jakarta. Padahal, itu kesempatan untuk bisa menambah poin," ungkap Febri.
Tahun ini, pebulu tangkis yang kini duduk di posisi 280 dunia itu menduduki unggulan kedua babak kualifikasi.  Tahun lalu, dalam Indonesia Challenge yang dlaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, Febri terhenti langkahnya hingga babak semifinal. Dia gagal melangkah ke babak pemungkas setelah dihentikan Jonatan Christie asal Pelatnas Cipayung. Dia akhirnya menjadi juara setelah menundukkan pebulu tangkis senior Alamsyah Yunus. Pada 2014, Jonatan juga kembali ikut ambil bagian. (*)

Mantan Ranking Satu Dunia Ikuti Indonesia Challenge 2014

Lee Hyun-il saat tampil di Superliga Bulu Tangkis Indonesia
GENGSI Indonesia Challenge 2014 terdongkrak. Salah satu pebulu tangkis yang masih dianggap terbaik dunia di nomor ganda putra, Lee Hyun-il, bakal turun dalam event yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika, Jakarta, pada 12-16 Agustus 2014.
  Meski sudah dimakan usia, 34, namun lelaki asal Korea Selatan tersebut masih menunjukkan taji. Dalam dua turnamen, Hyun-il masih mampu keluar sebagai juara yakni di Kanada Grand Prix dan Sri Lanka Challenge.
 Di Kanada Grand Prix 2014 yang digelar di Vancouver, Hyun-il mengalahkan Ng Ka Long dari Hongkong dengan dua game langsung 21-16, 21-14. Sementara di Sri Lanka yang dilaksanakan di Kolombo, jagoan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, tersebut menghentikan langkah Anand Pawar, yang diunggulkan di posisi kedua, dengan rubber game 17-21, 21-10, 21-15.
 Hanya, dalam penampilan terakhirnya pada Amerika Serikat (AS) Grand Prix Gold, sinar Hyun-il redup. Dia menyerah kepada Wong Wing Ki dari Hongkong dengan dua game langsung 12-21, 17-21. Padahal, sepekan sebelumnya di Kanada, Wing Ki dibuatnya tak berdaya.
 Saat ini, Hyun-il berada di posisi 70 dunia. Tentu, ini tak sebanding dengan kemampuan yang dimiliki. Kurang bagusnya ranking Hyun-il dikarenakan dia hanya tampil dalam turnamen-turnamen tertentu. Dalam ranking dunia, Hyun-il pernah duduk di posisi pertama pada 21 Februari 2004. 
 Dalam perjalanan karirnya, belum ada pebulu tangkis Korea Selatan yang bisa menyamai Hyun-il. Selain pernah duduk di posisi pertama dunia, dia juga pernah membawa negerinya menjadi juara di Kejuaraan Dunia Beregu Piala Sudirman pada 2003 dan meraih emas beregu putra pada Asian Games 2002.
 Selain itu, Hyun-il juga mampu menembus semifinalis dua kali olimpiade secara berurutan yakni pada Beijing 2008 dan London 2012. Sayang, dalam perebutan perunggu, dia selalu kalah.
 Dalam Indonesia Challenge 2014, unggulan teratas diduduki wakil Indonesia Andre Kurniawan Tedjono. Dalam ranking BWF terakhir, pebulu tangkis Djarum Kudus tersebut duduk di posisi 62 dunia. (*)

Teruskan Tradisi Prakash Padukone

Kashyap Parupalli melompat saat juara.

DAHAGA gelar India di nomor tunggal putra dalam Commonwealth Games berakhir. Ini setelah Kashyap Parupalli mampu mengalahkan Derek Wong dari Singapura dengan tiga game (rubber game) 21-14, 11-21, 21-19 dalam pertandingan final yang dilaksanakan di Emirates Glasgow, Skotlandia, pada Minggu waktu setempat.
 India sempat merajai nomor bergengsi tersebut pada   1978 dan empat tahun kemudian 1982. Prakash Padukone naik podium pada 1982 saat pesta olahraga persemakmuran tersebut dilaksanakan di Edmonton, Kanada.
Pada pertandingan final, Prakash menghentikan perlawanan Derek Talbot (Inggris).
 Pada 1982 di Brisbane (AUstralia), Syed Modi meneruskan dominasi negaranya. Dalam laga pemungkas, dia melibas Nick Yates dari Inggris.
 Sayang, setelah itu, kekuatan India tergusur. Sempat diselingi oleh Steve Baddeley dari Inggris pada 1986, Malaysia merajai sejak 1990.
 Kemenangan atas Derek juga membuat Kashyap memperbesar rekor pertemuannya menjadi tiga kali kemenangan. Dua hasl manis dipetik lelaki yang kini berperingkat 22 dunia itu di pertandingan penyisihan grup Piala Thomas 2012 dan Austria Challenge 2012. Kekalahan satu-satunya ditelan dalam Jerman Grand Prix Gold di tahun yang sama.
 Emas ini juga menjadi satu-satunya yang diraih India dari cabang olahraga bulu tangkis dalam Commonwealth Games 2014. Sebenarnya, kans menambah koleksi juara sempat berada di pundak pasangan ganda putri Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa. Namun, di final, pasangan yang menyandang status juara bertahan tersebut takluk kepada Vivian Hoo/Woon Khe Wei.(*)

Distribusi Emas Cabor Bulu Tangkis di Commonwealth Games 2014

Malaysia: 3 Emas o Perak 0 Perak
Inggris : 1 Emas 3 Perak 2 Perunggu
India:    1 Emas 1 Perak 2 Perunggu
Kanada :  1 Emas 0 Perak o Perunggu
Singapura:0 Emas 2 Perak 1 Perunggu
Skotlandia:0 Emas 1 Perak 1 Perunggu

Juara
Tunggal putra: Kashyap Parupalli (India)
Tunggal Putri: Michelle Li (Kanada)
Ganda Putra: Tan Wee Kiong/Goh V Shem (Malaysia)
Ganda Putri: Vivian Hoo/Woon Khe Wei (Malaysia)
Ganda Campuran: Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris)

Malaysia Masih Perkasa di Nomor Beregu

SELFIE: Tim bulu tangkis Malaysia (foto: thestar)

BEDA dengan di nomor perorangan. Di nomor beregu campuran, Malaysia masih menancapkan dominasinya dalam Commonwealth Games (Pesta Persemakmuran).
 Untuk kali ketiga secara beruntun, Malaysia sukses meraih emas.
 Ketidakhadiran Lee Chong Wei karena dia dalam pemulihan cedera. Dalam final yang dilaksanakan di Emirates, Glasgow, Skotlandia, pada 28 Juli 2014, Malaysia mengalahkan Inggris dengan skor 3-1.
Inggris sempat membuka jalan juara. Pada partai pertama yang mempertandingkan nomor ganda campuran, pasangan suami-istri Chris Adcock/Gabrielle Adcock menang 21-14, 28-26 atas Chan Peng Soon/Lai Pei Jing.
 Sayang, dalam sistem pertandingan yang mengadopsi sistem Piala Sudirman itu, Malaysia mampu menyamakan dari nomor tunggal putra. Chong Wei Feng asal menundukkan Rajiv Ouseph dengan rubber game 21-17, 19-21, 21-19.Ini menjadi kemenangan kedua Wei Feng atas lawannya yang berdarah India itu. Sebelumnya, dia menang dalam Kejuaraan Dunia 2013.
 Malaysia memperbesar kemenangan dari nomor ganda putra. Goh V Shem/Tan Wee Kiong menang 21-19, 21-17 atas Chris Adcock/Andrew Ellis. Tee Jing Yi menjadi penentu kemenangan negeri jiran. Turun di tunggal putri dia melibas Sarah Walker 21-16, 21-17.
 Hasil ini membuat Malaysia mencetak hat-trick di nomor beregu. Ini disebabkan pada 2010 dan 2006, mereka juga naik ke podium terhormat. Pada 2006, Malaysia mengalahkan Inggris dan 2010, menundukkan India. (*)

Emas Lepas setelah 24 Tahun


TUMBANG: Chong Wei Feng (foto: thestar)
TANPA kehadiran Lee Chong Wei membuat kekuatan Malaysia tereduksi total di nomor tunggal putra. Buktinya, negeri jiran tersebut gagal meloloskan wakilnya dalam final di nomor bergengsi tersebut dalam Commonwealth Games 2014 yang tengah berlangsung di SKotlandia.
 Asa Malaysia yang dibebankan tak bisa dijalankan dengan baik oleh Chong Wei Feng dan Liew Daren. Langkah keduanya sudah terhenti dalam babak perempat final.
 Dalam pertandingan yang dilaksanakan Jumat waktu setempat, Chong Wei Feng, yang diunggulkan di posisi teratas, secara mengejutkan menyerah 15-21, 21-8, 17-21 kepada Gurusaidutt dari India. Sementara, Liew Daren, yang diunggulkan di posisi ketujuh, takluk juga dari wakil India Kashyap Parupalli dua game 13-21, 14-21.
  Babak final di di Emirates Arena Glasgow, Skotlandia, sendiri akhirnya mempertemuykan Derek Wong dari Singapura melawan Kashyap. Pada babak semifinal, Derek menghentikan langkah Gurusaidutt 16-21, 21-19, 21-15 dan Kashyap melibas wakil Inggris Rajiv Ouseph 17-21, 19-21, 18-21.  Nomor tunggal putra dalam Commonwealth 2014 diikuti oleh pebulu tangkis dari 28 negara
Bagi Malaysia, kegagalan meloloskan wakil ke babak final merupakan aib besar. Sejak 1990 atau 24 tahun lalu, mereka selalu menjadi pemenang.Bahkan, dalam dua penyelenggaraan Commonwealth Games terakhir, 2010 dan 2006, Chong Wei selalu berjaya. Tahun ini, dia absen dengan alasan cedera. Hanya, beberapa pihak memperkirakan, absennya Chong Wei sebagai strategi untuk Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, 25-31 Agustus mendatang. Sepanjang karirnya, lelaki 32 tahun tersebut belum pernah menjadi juara dunia. (*)

Tunggal Putra Milik Malaysia
1966: Tan Aik Huang
1974: Punch Gunalan
1990: Rashid Sidek
1994: Rashid Sidek
1998: Wong Choong Hann
2002: Muhammad Hafiz Hashim
2006: Lee Chong Wei
2010: Lee Chong Wei

Semakin Dekat Dapat Sponsor Baru

Sony Dwi Kuncoro (foto;sidiq)

TAHUN 2014 menjadi tahun yang kurang menyenangkan bagi Sony Dwi Kuncoro. Setelah 12 tahun, dia harus meninggalkan Pelatnas Cipayung.
 Namun, itu tak membuat Sony patah semangat. Dia optimistis bakal bangkit dan kembali mendapat kepercayaan menembus tim nasional.
 Motivasinya itu pun tak bertepuk sebelah tangan. Sebuah perusahaan asal Surabaya, Jawa Timur, siap membantunya dengan menjadi sponsor.
 ''Sudah pembicaraan serius dan memasuki tahap akhir. Hanya, belum deal 100 persen,'' kata Sony.
 Setelah tak lagi di Cipayung, sponsor utamanya, sebuah perusahaan peralatan olahraga dari Tiongkok tak lagi mendukungnya. Ini sempat membuat Sony harus bisa mencari sponsor sendiri untk bisa eksis di kancah internasional. Apalagi, butuh biaya yang tidak sedikit. Beberapa turnamen harus dilakoni di benua lain, khususnya Eropa, untuk bisa mendongkrak peringkatnya.
 Saat ini, arek Suroboyo tersebut terdampar di posisi 27. Selama 2014, Sony hanya tampil dalam dua turnamen, All England Super Series Premier dan Indonesia Super Series Premier.
 Dalam dua turnamen tersebut, Sony sama-sama tumbang di babak pertama. Di All England Super Series Premier, bapak dua putri ini menyerah kepada Wang Zhengming dari Tiongkok 11-21, 10-21 dan di kandang sendiri, Indonesia Super Series Premier, dia dipermalukan Lee Chong Wei asal Malaysia dengan 7-21, 11-21.
 Rencananya, beberapa turnamen sudah masuk dalam agendanya yakni Vietnam Grand Prix di Ho Chi Minh pada 1-7 September dan Indonesia Grand Prix Gold 9-14 September di Palembang. (*)

Lebaran Hari Ketiga Sudah Berlatih

CEPAT: Markis Kido/Markus Fernaldi di Indonesia SSP 2014

MARKIS Kido tak punya waktu lama untuk istirahat. Dia langsung mempersiapkan diri tampil dalam Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada 25-31 Agustus.
 ''Saya hanya libur tidak sampai seminggu. Jumat sebelum Lebaran hingga hari ketiga Lebaran saja,'' kata Kido, sapaan karib Markis Kido.
 Ini dilakukan agar dia tak jeblok dalam event yang masuk kategori bintang lima dari BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut. Apalagi, dalam Kejuaraan Dunia 2014, bapak satu anak tersebut tidak hanya tampil di satu nomor.
 ''Saya lolos ke ganda putra dan ganda campuran. Tentu, bukan hal yang mudah untuk bisa berprestasi dalam dua nomor,'' terang Kido.
 Di ganda putra, Kido berpasangan dengan mantan penghuni Pelatnas Cipayung Markus ''Sinyo'' Fernaldi. Sementara, di ganda campuran, Kido menggandeng anaknya, Pia Zebadiah.
 Dalam ranking dunia terakhir, di dua nomor tersebut, dia sama-sama duduk di posisi kesembilan dunia. Sayang, selama 2014, Kido belum perna mencicipi manisnya gelar.
  Langkahnya selalu terhenti sebelum babak pemungkas.
 Pada 2014, Kido/Sinyo meraih capaian tertinggi dengan menembus babak semifinal turnamen All Engkand Super Premier. Sayang, langkah mereka dihentikan sesama pasagan Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dengan 7-21, 12-21.
 Hanya, dalam penampilan terakhir di Taiwan Grand Prix Gold, Kido/Sinyo menuai hasil bburuk. Datang sebagai unggulan ketujuh, mereka langsung menyerah pada penampilan perdana.
 Sedangkan bersama Pia, keduanya pernah mencapai semifinal Australia Super Series. Sebelum libur, mereka hanya mampu melangkah hingga babak perempat final Taiwan Grand Prix Gold.
 Selama perjalanan dalam Kejuaraan Dunia, Kido pernah merasakan manisnya menjadi juara. Itu dipetiknya pada 2007 saat masih berpasangan dengan Hendra Setiawan.Dalam babak final, pasangan yang sama-sama berasal dari Jaya Raya itu melibas wakil Korea Selatan Lee Yong-dae/JUng Jae-sung dengan dua game yang ketat 21-19, 21-19. Tiga tahun kemudian, Kido/Hendra hanya mampu menembus babak semifinal setelah menyerah 16-21, 13-21 kepada Cai Yun/u Haifeng dari Taiwan.
 Pada Kejuaraan Dunia 2013, Kido berpasangan dengan Alvent Yulianto. Mereka dihentikan Hendra/Ahsan di babak ketiga dengan 21-19, 21-17. (*)

Juara, hanya Naik Dua Setrip


Vladimir Ivanov
GELAR juara Rusia Grand Prix 2014 tak banyak membawa perubahan pada Vlaidimir Ivanov.  Peringkat dunia lelaki asal Negeri Beruang Merah, julukan Rusia, tersebut hanya mampu naik dua setrip.
 Dalam daftar terbaru yang dirilis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Ivanov duduk di posisi 38 atau naik dua setrip dari ranking sebelumnya. Padahal, dari juara nomor tunggal putra Rusia Grand Prix Gold 2014, Ivanov mengantongi poin 5.500.
 Pada babak final  yang dilaksanakan di Vladivostok pada 27 Juli 2014, lelaki 27 tahun tersebut mengalahkan Riichi Takeshita dengan tiga game 18-21, 21-5,21-17
 Hanya, posisi 38 ini bukan posisi terbaik bagi Ivanov. Pebulu tangkis yang juga bisa bermain di nomor ganda ini pernah duduk di posisi 28 dunia.
 Sementara di nomor ganda, Ivanov yang berpasangan dengan Ivan Sozonov tetap terpaku di posisi 22 dunia. Di Rusia Grand Prix Gold 2014, langkah keduanya terhenti di babak semifinal.
 Padahal, dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 50 ribu tersebut, Ivanov/Sozonov diunggulkan di posisi pertama. Selain itu, dalam Rusia Grand Prix 2014, mereka berusaha meraih gelar kelimanya.
 Sepanjang karirnya, mereka nyaris menembus posisi 10 besar dengan bertengger di ranking 12 dunia. (*)

Langkah si Jangkung selama 2014
1. Rusia Grand Prix: Juara
2. Kejuaraan Eropa: Semifinalis
3. India Super Series: Babak II'
4. All England Super Series Premier: Kualifikasi
5. Malaysia Super Series Premier: Babak II
6. Korea Super Series: Babak III

Ivanov Selamatkan Muka Rusia


TUMPAS: Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov
MUKA Rusia terselamatkan di kandang sendiri. Negeri Beruang Merah, julukan Rusia, masih mampu meraih satu gelar dalam Rusia Grand Prix 2014 yang berakhir Minggu waktu setempat (27/7).
 Posisi terhormat semata wayang itu disumbangkan Vladimir Ivanov dari nomor tunggal putra. Unggulan pertama itu memetik kemenangan tiga game 18-21, 21-5, 21-17 atas Riichi Takeshita pada pertandingan final yang dilaksanakan di Vladivostok.
 Ini juga membuat Ivanov mampu mempertahankan gelar yang diraihnya tahun lalu. Pada 2013, pebulu tangkis yang mempunyai tinggi hampir dua meter tersebut juga menundukkan Kenta Nishimoto dengan 21-17, 15-21, 21-14.
 Sebenarnya, Rusia punya peluang mengoleksi dua gelar. Sayang, di nomor ganda campuran,
Ivan Sozonov/Olga Morozova, menyerah 12-21, 10-21 kepada Ryota Taohata/Misato Aratama dari Jepang. Tahun ini, Negeri Sakura, julukan Jepang, mendominas di Rusia Grand Prix. Selain ganda campuran, pebulu tangkis Jepang juga naik ke podium terhormat di nomor tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri.
 Di tunggal putri, Aya Ohori mengalahkan compatriot (rekan senegara)Shizuka Uchida dengan dua game langsung 18-21, 21-5, 21-17. Tahun ini, Aya juga mencapai sukses di Indonesia dengan menjadi juara Piala Wali Kota Surabaya. Pada babak final, dia mengalahkan mantan penghuni Pelatnas Cipayung Febby Angguni. (*)

Hasil Final Rusia Grand Prix 2014
Tunggal putra: Vladimir Ivanov (Rusia x1) v Riichi Takeshita (Jepang) 18-21, 21-5, 21-17

Tunggal putri:Aya Ohori (Jepang) v Shizuka Uchida (Jepang) 21-19, 21-4

Ganda putra: Kenta Kazuno/Kazushi Yamada (Jepang) v Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang) 19-21, 22-20, 21-13

Ganda putri:Yuriko Miki/Koharu Yonemoto (Jepang) v Mayu Matsutomo/Wakana Nagahara (Jepang) 21-17, 21-7

Ganda campuran: Ryota Taohama/Misato Aratama (Jepang) v Ivan Sozonov/Olga Morozova (Rusia) 21-12, 21-10

X=unggulan

Gagal Ciptakan All Russian Finals


TERSINGKIR: Vladimir Malkov

FINAL sesama tunggal putra Rusia (All Russian Finals) urung terjadi. Itu setelah
Vladimir Malkov harus mengakui ketangguhan wakil Jepang Riichi Takeshita dengan dua game langsung 21-16, 21-19 dalam pertandingan semifinal Rusia Grand Prix 2014 yang memakan waktu 38 menit di Vladivostok pada Sabtu waktu setempat.
 Ini membalas kekalahan yang dialami Riichi pada 2009.Dari sisi peringkat, Riichi masih kalah oleh lawannya tersebut. Dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terakhir, dia ada di posisi 88 sedangkan Malkov di ranking 45.
 Namun, kekalahan Malkov ini dibalaskan oleh Vladimir Ivanov. Sang juara bertahan ini mampu mengalahkan wakil Negeri Sakura, julukan Jepang, Kazumasa Sakai, juga dengan straight game 21-11, 22-20.
 Partai final Rusia Grand Prix menjadi pertemuan kedua Riichi dan Ivanov. Sebelumnya, di Amerika Serikat Grand Prix Gold 2012, Ivanov menjadi pemenangnya.
 Lolos ke babak final tunggal putra juga menjadi pengobat kecewa di ganda putra. Berpasangan dengan partner setianya, Ivan Sozonov, mereka secara mengejutkan dihentikan Kenta Kazuno/Kazushi Yamada (Jepang) 15-21, 21-19, 16-21. Ini membuat Ivanov/Sozonov gagal mempertahankan gelar sekaligus gagal menambah koleksi gelarnya menjadi lima kali. (*)

Jadwal Final Rusia Grand Prix 2014
Tunggal putra: Vladimir Ivanov (Rusia x1) v Riichi Takeshita (Jepang)

Tunggal putri: Aya Ohori (Jepang) v Shizuka Ichida (Jepang)

Ganda putra:Kenta Kazuno/Kazushi Yamada (Jepang) v Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang)

Ganda putri:Yuriko Miki/Koharu Yonemoto (Jepang) v Mayu Mat

Ganda  campuran:Ryota Taohata/Misato Aratama (Jepang) v Ivan Sozonov/Olga Morozova

X=unggulan

Febri Masuk Tim POM ASEAN


FEBRIYAN Irvannaldy mendapat kepercayaan. Dia akan membela nama Indonesia dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Asia Tenggara (POM ASEAN) yang dilaksanakan Agustus mendatang.
 ‘’Surat pemberitahuannya sudah diterima Om Ferry (Steward). Saya termasuk salah satu pebulu tangkis Indonesia yang akan tampil di POM ASEAN,’’ kata Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, kepada smashyes.
 Mantan pebulu tangkis Pelatnas Cipayung berusia 23 tahun ini bisa tampil dengan status mahasiswa karena saat ini dia tengah menimba ilmu di Universitas WR Soepratman, Surabaya. Tahun ini merupakan tahun ketiganya di universitas yang berada di Surabaya Timur tersebut.
 ‘’Dari Jawa Timur hanya saya. Mayoritas dari Jakarta dan Jawa Barat,’’ terang Febri.
 Dia tak mengetahui criteria pemanggilan selain berstatus mahasiswa. Hanya,melihat capaian sekarang, Febri memang sangat layak.
 Dalam beberapa sirkuit nasional (sirnas), lelaki yang juga pernah ditempa di Singapura tersebut tampil gemilang. Bahkan, juara Sirnas Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah mampu dijuarai.
 Dalam sirnas terakhir yakni Seri Jawa Tengah di Solo, Febri harus puas di posisi runner-up.Di final yang dilaksanakan di Sritex Arena, dia harus mengakui ketangguhan seniornya, Alamsyah Yunus.
 Selain mempersiapkan diri ke POM ASEAN, dia juga masuk Pulatda PON Jatim. Febri diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Jatim di cabang bulu tangkis setelah di Riau 2012, provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut gagal total memperoleh emas. (*)
    

Lin Dan-Simon Kembali ke 10 Besar

TEMPAT ASAL: Lin Dan kembali ke habitat.

GELAR tunggal putra Taiwan Grand Prix Gold 2014 memberi dampak signifikan bagi Lin Dan. Dia kembali menembus posisi 10 besar dunia.
 Dari ranking terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 24 Juli 2014, Lin Dan sudah bertengger di posisi kesembilan atau empat setrip dibandingkan pekan sebelumnya.
 Dalam final Taiwan Grand Prix Gold yang dilaksanakan di Taipe pada 20 Juli, suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut mengalahkan sesama pebulu tangkis Tiongkok Wang Zhengming juga dengan dua game langsung 21-19, 21-14.
 Kemenangan ini membuat Lin Dan memperoleh tambahan 7000 poin. Ini juga menjadi gelar keempat bagi juara dunia lima kali itu. Tiga gelar lainnya selama 2014 disabet Lin Dan di Tiongkok Masters Grand Prix Gold, Kejuaraan Asia, dan Australia Super Series.
 Satu-satunya posisi terhormat adalah Jepang Super Series. Langkahnya terhenti di babak perempat final setelah dikalahkan Jan O Jorgensen dari Denmark.
 Menembus 10 besar bisa menjadi penambah semangat Lin Dan jika jadi turun dalam Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada 25-31 Agustus. Tahun ini, peraih dua emas olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, itu harus ekstrakeras untuk bisa lolos ke Kejuaraan Dunia.
 Alasannya, BWF tak lagi memberikan fasilitas wild card  seperti tahun lalu. Dengan fasilitas itu, Lin Dan mampu menjadi juara usai mengalahkan rivalnya asal Malaysia Lee Chong Wei.
 Sementara itu, dalam ranking terbaru, Simon juga mampu menembus 10 besar dunia. Dia ada di posisi 10 atau naik satu tangga dari pekan lalu. (*)

Matahari Terbit Kuasai Tunggal Putri

SEMIFINAL: Aya Ohori (foto:thestar)

TUNGGAL putri Jepang unjuk kekuatan di Rusia Grand Prix 2014. Satu gelar juara sudah dipastikan wakil Negeri Matahari Terbit, julukan Jepang, tersebut.
 Itu disebabkan empat slot di babak semifinal sudah diisi para pebulu tangkis Jepang (all semifinals Japans). Hebatnya, sejak di perempat final, hanya unggulan kedua asal Bulgaria Stefani Stoeva yang bukan berasal dari negeri beribukota Tokyo tersebut.
Langkah Stefani pun akhirnya dihentikan oleh Shizuka Uchida dengan straight game 21-11, 21-15. Di semifinal, dia akan ditantang Kaori Imabeppu yang di babak sebelumnya menuntaskan perlawanan Sayaka Sato 19-21, 21-7,21-19.
 Dari sisi ranking, Shizuka masih kalah. Dia di posisi139 sementara Kaori di tangga ke-76.
 Semifinal tunggal putri lainnya Nozomi Okuhara berhadapan dengan Aya Ohori. Pada babak sebelumnya, Nozomi menundukkan Yuka Kusunose 21-18, 21-19. Yuka merupakan penjegal unggulan teratas Natalia Perminova (Rusia) di babak kedua.
 Sedangkan Aya menumbangkan unggulan keempat Yui Hashimoto 24-22, 21-8. Aya dan Nozomi Aya merupakan juara Piala Wali Kota 2014. Di final, dia mengalahkan wakil Djarum Kudus Febby Angguni. (*)

Ivanov Ditantang Wakil Jepang

SANDUNGAN: Kazumasa Sakai

LANGKAH kaki Vladimir Ivanov sudah sampai ke babak semifinal. Unggulan teratas nomor tunggal putra tersebut mampu mengalahkan Zulfadli Zulkili dari Malaysia dengan dua game langsung 21-12, 21-12 pada pertandingan perempat final Rusia Grand Prix 2014 yang dilaksanakan di Vladivostok pada Kamis waktu setempat (24/7) atau Jumat dini hari WIB (25/7).
 Ini menjadi kemenangan kedua bagi Ivanov atas lawannya yang kini duduk di posisi 69 dunia tersebut. Kemenangan perdana dipetiknya tahun lalu di babak semifinal turnamen yang sama.
 Pada babak semifinal, Ivanov, yang kini duduk di posisi 40 dunia, bakal dijajal wakil Jepang Kazumasa Sakai. Di perempat final, unggulan keempat tersebut mengalahkan Howard Shu (Amerika Serikat) dengan 21-12, 21-15.
 Ivanov dan Sakai belum pernah bersua. Hanya, dari sisi rangking Ivanov lebih unggul. Saat ini, Sakai duduk di posisi 59 dunia.
 Selain unggulan teratas, Ivanov, yang juga menjadi salah satu pebulu tangkis tertinggi di dunia dengan postur 198, juga menyandang status juara bertahan.
 Di ganda, Ivanov juga berlaga dengan status juara bertahan. Berpasangan dengan rekan senegaranya, Ivan Sozonov, mereka sudah empat kali naik ke podium terhormat. (*)

Ivanov/Sozonov Kejar Gelar Kelima


BEBAN berat di pundak Vladimir Ivanov. Dia  harus bisa mempertahankan capaian yang diraih tahun dalam Rusia Grand Prix.
 Pada 2013, pebulu tangkis andalan tuan rumah ini Berjaya di dua nomor, tunggal putra dan ganda putra. Dalam final nomor tunggal, Ivanov mengalahkan Kento Momota dari Jepang dengan rubber game 21-17, 15-21, 21-14. Sementara, di nomor ganda, lelaki dengan tinggi 2meter tersebut mampu naik ke podium terhormat saat berpasangan dengan Ivan Sozonov.
Dalam babak pemungkas, keduanya mengalahkan sesama pasangan Negeri Beruang Merah, julukan Rusia, Andrej Ashmarin/Vitalij Durkin, dengan 21-16, 21-19. Ini juga membuat Ivanov/Sozonov mempertahankan gelar yang digapai pada 2012 sekaligus mengulang capaian 2009 dan 2010. Gelar 2011 lepas ke tangan Naoki Kawamae/Shoji Sato.
 Tahun ini, di nomor tungga, pada babak pertama, Ivanov memperoleh bye. Pada babak kedua, dia berhadapan dengan rekan senegaranya Anton Ivanov di Vladivostok pada 23 Juli.  Keduanya pernah bertemu pada Rusia Grand Prix 2012. Hasilnya, Vladimir menang.
 Di ganda,Ivanov/Sozonov memperoleh bye di pertandingan perdana. Pada babak kedua, mereka menunggu duel sesama pasangan Rusia Evgenij Dremin/Sergey Lunev  melawan Kostantin Abramov/Alexandr Zinchenko. Dalam turnamen berhadiah total USD 50 ribu tersebut, Indonesia batal mengirimkan wakil. (*)

Semakin Dekat Masuk 10 Besar

LIN Dan terus menambah koleksi gelar. Itu setelah dia mampu menjadi juara nomor tunggal putra dalam Taiwan Grand Prix Gold 2014.
 Dalam final yang dilaksanakan di Taipe pada Minggu waktu setempat(20/7), pebulu tangkis Tiongkok tersebut mengalahkan rekan senegaranya (kompatriot) yang juga menjadi unggulan kedua Wang Zheng Ming dengan dua game langsung 21-19, 21-14. Ini menjadi kemenangan kelima beruntun Lin Dan atas Wang Zhengming.
 Selain itu, gelar dari Taiwan Grand Prix menjadi gelar keempatnya pada 2014. Tiga posisi terhormat diraihnya dalam Tiongkok Masters, Kejuaraan Asia, dan Australia Grand Prix.
 Dari tiga gelar itu, ranking Lin Dan langsung melambung. Sempat tercecer di posisi 107 karena absen selama delapan bulan. Kini suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut sudah ada di posisi ke-13 atau keempat terbaik di Tiongkok.
 Dia masih kalah oleh Du Pengyu (8), Wang Zhengming (7), dan Chen Long. Namun, hasil dari Taiwan Grand Prix diperkirakan bakal melambungkan Lin Dan ke posisi 10 besar. Bahkan, tak menutup kemungkinan, juara dunia lima kali itu tinggal menunggu waktu untuk kembali mereburt posisinya sebagai pebulu tangkis nomor satu dunia.
 Banyaknya turnamen yang diikuti Lin Dan ini juga menjadi bagian dari strategi Tiongkok untuk bisa meloloskannya ke Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada akhir Agustus. Dalam Kejuaraan Dunia, Lin Dan menyandang status juara bertahan.
 Dia harus mengumpulkan banyak poin karena tahun ini BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tak lagi memberikan jatah wild card. Pada 2013, lelaki 31 tahun itu mendapat fasilitas wild card karena rankingnya terlempar darin 100 besar.
 Lin Dan mampu memanfaatkannya dengan baik dengan menjadi juara. Dalam final, dia mengalahkan lawan beratnya asal Malaysia Lee Chong Wei. (*)