MASA LALU: Rexy Mainaky saat menangani Malaysia. |
ASOSIASI Bulu Tangkis Malaysia (BAM) tak mau main-main dalam membangun kekuatan bulu tangkisnya. Mereka sukses mendatangkan legenda asal Denmark Morten Frost Hansen untuk dijadikan sebagai Direktur Teknik.
Juara tunggal putra All England empat kali itu akan mulai bekerja Maret mendatang. Namun, itu belum juga membuat BAM puas.
Kali ini, bidikan diarahkan ke Rexy Mainaky. Tentu, ini menjadi sinyal yang bahaya bagi PP PBSI.
Alasannya, sampai saat ini, dia masih berstatus sebagai Kabidbinpres PP PBSI. Di tangan lelaki asal Ternate, Maluku Utara, tersebut, bulu tangkis Indonesia hampir kembali ke masa kejayaan.
Dia mampu mengantarkan bulu tangkis menjadi penyumbang emas bagi kontingen Indonesia dalam Asian Games 2014 melalui Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di nomor ganda putra dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di ganda putri.
Keseriuan BAM menggaet Rexy pun tak main-main. Sebuah media Malaysia memberitakan bahwa Rexy telah bertemu dengan Presiden BAM Tengku Tan Sri Mahaleel Tengku Arif untuk membicarakan kemungkinan kembalinya peraih emas nomor ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagdja tersebut..
Malaysia memang bukan negeri yang asing bagi Rexy. Selama 7,5 tahun hingga 2012, dia berada di sana. Di bawah polesannya, muncul pasangan tangguh Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Mereka diantarkan Rexy mampu meraih emas Asian Games 2006 dan beberapa turnamen bergengsi dengan salah satunya turnamen bergengsi All England 2007.
Selain Rexy dan Morten, BAM juga mengikat dua pelatih asal Tiongkok– He Guo Quan dan Zhou Yang – pada Oktober lalu. Guo Quan merupakan pelatih Lin Dan, juara dunia lima kali nomor tunggal putra, saat masih junior. Besar kemungkinan, Guo akan memoles tunggal putra.
Masih ada juga nama Hendrawan.Mantan juara dunia asal Indonesia itu sudah enam tahun menangani tim pelapis Malaysia. (*)