WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Lin Dan Tunggu Kelahiran Anak

ASMARA JUARA:Lin Dan dan Xie Xingfang

KE mana Lin Dan? Setelah menjadi juara dunia nomor tunggal putra 2013, pebulu tangkis Tiongkok ini seperti hilang ditelan bumi.
 Ada yang meyebut, lelaki 31 tahun tersebut gantung raket atau pensiun. Namun, ada pula, Lin Dan dikasih waktu istirahat lagi dan bakal kembali jika mendekati event-event besar.
 Ini juga pernah terjadi pada 2013. Setelah sukses mempertahankan emas tunggal putra dengan menjadi juara Olimpiade London 2012, dia langsung istirahat lama.
 Lin Dan kembali lagi dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus. Meski sempat mengundang pro kontra karena peringkatnya tak memungkinkan berlaga dan harus mendapat fasilitas wild card, suami Xie Xingang tersebut masih bisa menjadi juara sekaligus menjadi gelar dunianya yang kelima.
 Pihak Asosiasi Bulu Tangkis Tiongkok pun tak mengeluarkan statemen soal Lin Dan. Namun, yang jelas, saat ini, lelaki yang sudah masuk kategori legenda bulu tangkis dunia tersebut hatinya tengah bergembira.
 Dia bakal menjadi ayah. Itu setelah Xie Xingfang, yang juga pernah menjadi tunggal putri terbaik dunia, tengah mengandung.
 ‘’Saya tidak mempermasalahkan anakku nanti lelaki atau perempuan. Tetapi, istriku lebih berharap punya anak lelaki,’’ kata Lin Dan kepada media lokal.
 Dia pun juga belum mempersiapkan nama anaknya nanti. Malah, dia bercanda soal nama calon anaknya nanti.
 ‘’Mungkin nama anak lelaki saya Lee Min Ho (aktor terkenal Korea Selatan,’’ ucap Lin Dan.
 Lin Dan dan Xie Xingfang menjalin asmara sejak 2003. Awalnya, Lin Dan membantah dan marah kepada media karena hubungannya dengan perempuan yang tiga tahun lebih tua darinya tersebut. Keduanya menikah 23 September 2012 di Beijing University. (*)

Optimalkan Anak Asuh di Cipayung

TUNGGAL: Febriyand Irvanaldy (foto:sidiq)

HI-Qua Wima tak main-main ingin berlaga di Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2014. Tim binaan Ferry Stewart tersebut telah mempersiapkan pebulu tangkisnya untuk berlaga dalam event bergengsi yang akan dilaksanakan di Surabaya pada 3-9 Februari tersebut.
 ‘’Para pebulu tangkis kami yang pernah atau pun masih di Pelatnas Cipayung akan menjadi andalan. Tapi, kami tetap mash butuh tambahan,’’ kata Ferry kepada smashyes.
 Para pebulu tangkis yang bakal jadi ujung tombak Wima adalah Febriyand Irvanaldy di tunggal. Dia pernah menjadi penghuni Cipayung sebelum akhirnya terpental di 2011.
 ‘’Tiga pebulu tangkis ganda asal Wima yang di Cipayung, Selvanus Geh. Ade Yusuf, dan Ricky Widianto akan kami turunkan. Tinggal nambah satu pebulu tangkis spesialis ganda antara Riyo Arif atau Rizki Hidayat,’’ lanjut Ferry.
 Hanya, untuk menambah kekurangan di sektor tunggal, lelaki keturunan Belanda-Manado tersebut belum bisa menentukan.   Niat untuk memakai tenaga Sony Dwi Kuncoro pun masih ragu-ragu. Sony merupakan didikan Wima yang pernah menjadi pebulu tangkis nomor satu Indonesia.
 ‘’Katanya dia masih sakit. Jadi, kami ragu-ragu juga untuk mengajak Sony,’’ terang Ferry.
 Hanya, dia masih menunggu kepastian bisa tidaknya Wima berlaga di SBI 2014. Keputusan tersebut bakal diambil dalam pertemuan Rabu siang (8/1) di Jakarta.
 ‘’Kalau bisa main tentu kami akan serius lagi. Kalau bicara juara mungkin masih terlalu jauh,’’ ungkap Ferry.
 Ya, jika diizinkan, kehadiran Wima diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi penonton Surabaya. Itu disebabkan Suryanaga sudah memutuskan absen. (*)

Lolos Kualifikasi, Langsung Ketemu Chen Long

LAAN BERAT: Chen Long di Olimpiade 2012

SIMON Santoso mampu menembus babak utama Korea Super Series 2014. Dia mampu dua kali memetik kemenangan dalam pertandingan kualifikasi yang dilaksanakan di Seoul pada Selasa waktu setempat (7/1).
 Pada pertandingan pertama, Simon menang dua game langsung 21-18, 22-20 atas wakil Korea Selatan Park Sung-min. Ini mengulangi hasil di Indonesia Grand Prix Gold 2012.  Saat itu, Simon unggul 21-7, 21-12.
 Tiket ke babak utama turnamen berhadiah USD 600 ribu tersebut digapai Simon setelah menundukkan Heo Kwang-hee yang juga berasal dari Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, 21-15, 21-19. Simon pernah mengalahkan lawan yang sama di Korea Grand Prix Gold 2013 dengan 21-15, 21-9.
 Namun, di babak utama, lawan berat sudah menanti Simon (8/1). Pebulu tangkis asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut akan menjajal unggulan kedua asal Tiongkok Chen Long.
 Dalam dua kali pertemuan, Simon belum pernah memetik kemenangan. Itu dialaminya di Tiongkok Super Series Premier 2011 dan Denmark Super Series Premier 2011.
 Di nomor tunggal putra ini, Indonesia juga diwakili Tommy Sugiarto, yang diunggulkan di posisi ketiga, dan Dionysius Hayom Rumbaka. Tomy akan ditantang pebulu tangkis Tiongkok  Tian Houwei.
 Skor pertemuan, kedua pebulu tangkis 1-1.  Dalam pertemuan pertama di Vietnam Grand Prix 2010, Tommy kalah 19-21,21-16,18-21 dan membelasnya dua tahun kemudian di Indonesia Grand Prix Gold 2012 dengan dua game langsung 21-15, 21-16.
 Sementara, Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, pada babak pertama berhadapan dengan Tangongsak Saensomboonsuk, lawan yang mengalahkannya di final tunggal putra SEA Games 2013 di Myanmar Desember lalu. (*)

Buat Kamp Songsong Tiga Event Besar

LONDON 2012: Tim Bulu Tangkis Malaysia

MALAYSIA bersiap menyongsong tiga event besar bulu tangkis pada 2014 ini. Negeri jiran tersebut mempersiapkan untuk tampil pada putaran final Piala Thomas-Uber di New Delhi pada 18-25 Mei, Commonwealth Games (Pesta Olahraga Persemakmuran) di Glasgow,Skotlandia,  pada 21 Juli hingga 5 Agustus, dan Asian Games di  Incheon, Korea Selatan pada 28 September-5 Oktober.
 Untuk mencapai hasil maksimal, pelatih kepala Rashid Sidek telah mengajukan proposal kepada Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
‘’Jika semua berjalan lancar, kamp akan dilaksanakan bulan depan. Tahun ini penuh dengan pertandingan beregu dan kami ingin segera dimulai,’’ kata Rashid kepada media lokal Malaysia.
 Mantan tunggal putra andalan Malaysia tersebut kerja sama tim bakal menjadi kunci sukses negerinya nanti.Meski, di atas kertas, Malaysia bukan tim yang tangguh.
 ‘’Tapi, dengan kesatuan tim yang tangguh, semuanya bakal bisa terjadi. Kerja sama itu bukan hanya antarsesama pemain tapi juga sesama pelatih,’’ lanjut Rashid.
 Di ajang Piala Thomas, kali terakhir Malaysia menjadi juara pada 1992 di kandangnya sendiri. Di Commonwealth Games, Malaysia kali terakhir menjadi juara beregu campuran pada 2010 di New Delhi, India. Di Asian Games, Malaysia belym pernah menjadi juara beregu baik putra maupun putri. (*)

Bebas Sanksi, Langsung Tampil di Korea

Jwala Gutta (foto;onindia)

JWALA Gutta bisa tersenyum senang. Dia akhirnya dapat tampil dalam pertandingan internasional.
 Itu setelah Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI) mencabut larangan bertanding seumur hidup untuk perempuan berusia 30 tahun tersebut. Kabar baik ini membuat Jwala bisa tampil pada Korea Super Series 2014 yang mulai dilaksanakan 7 Januari di Seoul.
 Dalam turnamen berhadiah total USD 500 ribu tersebut, Jwala bakal berpasangan dengan Ashwini Ponnappa, tandem lamanya. Bebasnya mantan istri Chetan Anand tersebut juga membuat dia kembali membela negara di ajang beregu.
  ‘’Saya sangat gembira adengan keputusan BAI.Saya akan bermain membela tim India di banyak turnamen nanti. Saya akan selalu membela kehormatan India,’’ kata Jwala kepada media lokal India.
  Cairnya hubungan Jwala dengan BAI setelah dia bertemu dengan orang nomor satu di induk organisasi olahraga tepok bulu India Akhilesh Das Gupta. Jwala disanksi setelah dia membatalkan pertandingan antara Delhi dan Bangalore di ajang India Badminton League (IBL) 2013.
 Dalam temuan BAI yang diumumkan wakil ketua S. Muralidharan, merekomendasikan hukuman seumur hidup bagi Jwala atau enam tahun larangan berkecimpung di bulu tangkis.
 Jwala akhirnya meminta maaf dan ini membuat BAI luluh dan membatalkan keputusannya.
 Jwala dan Ashwini Ponnappa  kali berpasangan pada 2009. Beberapa prestasi sudah diukir mereka.
 Antara lain meraih emas bagi India di nomor ganda putri dan Pesta Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games) 2010 dan menembus semifinal Kejuaraan Dunia 2011.
 Pada Korea Super Series 2014, pada babak pertama Jwala/Ashwini akan menghadapi ganda Selandia Baru Anna Rankin/Madeleine Stapleton. (*)

Silahkan Bela Klub Lain

BERJASA: Chen Hong 

SUPERLIGA Badminton Indonesia (SBI) akan digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 3-9 Februari. Namun, bisa jadi, event tersebut bakal kehilangan magnetnya.
 Itu dikarenakan Suryanaga memutuskan absen. Padahal, selama ini, klub tersebut menjadi daya tarik penonton karena berasal dari Kota Pahlawan, julukan Surabaya.
 ‘’Kami lagi konsentrasi pembenahan ke dalam. Jadi, untuk tahun ini,Suryanaga absen di Superliga Badminton Indonesia,’’ kata Ketua Umum PB Suryanaga Yacob Rusdianto kepada smashyes.
 Meski, absen, dia tak menghalangi pebulu tangkisnya ambil bagian dalam event yang sudah memasuki tahun keempat tersebut.
 Ya, Suryanaga memiliki beberapa pebulu tangkis potensial dan bisa menyedot animo penonton. Sebut saja Sony Dwi Kuncoro di tunggal putra, Lindaweni di tunggal putri serta dua pebulu tangkis spesialis ganda Alvent Yulianto dan Christopher Rusdianto.
 ‘’Kami mempersilahan kalau ada pebulu tangkis Suryanaga membela klub lain di Superliga. Ini membuat hubungan antarklub bisa semakin erat,’’ lanjut Yacob.
 Suryanaga termasuk klub tangguh di ajang Superliga Badminton Indonesia. Mereka pernah menjadi juara kelompok putra pada 2007. Saat itu, mereka menang telak 3-0 atas Tangkas Jakarta.
 Tiga poin disumbangkan Chen Hong asal Tiongkok dan Sony di nomor tunggal serta pasangan Tri Kusharjanto/Alvent. (*)

Solo Mau Kembalikan Kiblat Bulu Tangkis

KEBANGGAAN:  Sritex Arena

SOLO  punya gawe besar pada 2014. Kota Bengawan, julukan Solo, dipercaya menjadi host (tuan rumah) dua kejuaraan bulu tangkis bergengsi, Sirkuit Nasional dan Indonesia Grand Prix Gold.
 Sirnas Seri Solo akan dilaksanakan 23-28 Juni. Event ini selisih satu hari setelah Indonesia Super Series Premier selesai digelar di Jakarta. Sementara Indonesia Grand Prix Gold dilaksanakan 9-14 September. Turnamen level III BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut menjadi penutup turnamen internasional di Indonesia selama 2014.
 Pada bulan-bulan sebelumnya, Indonesia menggelar turnamen internasional seperti Indonesia Internasional Series di Semarang 14-19 April, Axiata Cup di Jakarta 2-11 Mei, Indonesia Super Series Premier, Indonesia Challenge 12-16 Agustus (tempatnya belum ditentukan), dan Indonesia Junior Internasional 26-31 Agustus di Jakarta.
 ‘’Memang benar, Solo akan menjadi tuan rumah sirnas dan grand prix gold,’’ kata Ketua Pemkota PBSI Solo Susanto kepada smashyes.
 Dia berharap dua kejuaraan tersebut bisa mengembalikan lagi status Solo sebagai Kota Bulu Tangkis. Ya, dari kota yang terkenal dengan Pasar Klewer-nya tersebut pernah lahir jagoan-jagoan bulu tangkis dunia seperti dua juara dunia, Icuk Sugiarto dan Joko Supriyanto.
 ‘’Semoga saja bisa terealisasi,’’ ucap Susanto.
 Hanya, dia mengakui untuk menjadi tuan rumah event yang lebih tinggi yakni Indonesia Super Series Premier sudah tak mungkin. Alasannya, di Solo tak ada gedung yang mempunyai standar untuk menggelar turnamen paling elite di kalender BWF tersebut.
 ‘’ Sritex Arena yang biasanya dipakai menggelar kejuaraan bulu tangkis dan basket ataupun voli masih kurang besar. Tidak seperti DBL Arena (venue Axiata Cup 2013 dan Superliga Bulu Tangkis Indonesia 2013),’’ tambah lelaki yang juga pengurus teras PMS (Perkumpulan Masyarakat Surakarta) tersebut.
 Bahkan, tambah Susanto, Solo juga mendapat kepercayaan menjadi host Superliga Bulu Tangkis Indonesia. Sayang, pada saat bersamaan, Sritex Arena dipakai kompetisi basket nasional. (*)  

Telat, Batal Tampil di Turnamen Elite

DI EROPA: Christopher (kanan)/Trikusuma 


CHRISTOPHER Rusdianto menyusun strategi lagi. Pebulu tangkis spesialis ganda putra ini akan kembali tampil dalam berbagai turnamen pada 2014.
 Tujuannya, dia ingin mendongkrak peringkat yang dimiliki. Ya, dalam daftar BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), berpasangan dengan Trikusuma Wardhana, Christopher duduk di posisi 45 dunia.
 Ini sesuai dengan target yang dicanangkannnya yakni mampu menembus posisi 50 besar.  Meski, capaian ini juga bisa dikatakan empresif.
 Alasannya, berpasangan dengan Trikusuma dan tampil di ajang internasional merupakan hal yang baru baginya. Mereka pun memulai dari nonperingkat.
 ‘’Kami tetap akan tampil dalam berbagai turnamen pada 2014. Hanya, mungkin, level yang kami ikuti bukan lagi di ajang internasional series tapi minimal challenge,’’ ungkap Christopher kepada smashyes.
 Sayang, pada awal 2014, Christopher/Trikusuma membuang kesempatan berharga, bisa berlaga di ajang Malaysia Super Series Premier yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 14-19 Januari.
 ‘’Kami telat mendaftarkan karena saat itu masih konsentrasi main di Roma (Roma Internasional Series 2013),’’ ungkap Christopher.
 Padahal, jika tak terlambat, Christopher/Trikusuma bisa tampil pada babak utama turnamen berhadiah USD 500 ribu tersebut. Ada beberapa pasangan yang peringkatnya di bawah mereka bisa berlaga di babak utama. Salah satunya pasangan Pelatnas Cipayung Berry Anggriawan/Ricky Karanda Suwardi yang ada di ranking 57.
 ‘’Agenda terdekat kami mungkin di Malaysia Grand Prix Gold yang dilaksanakan di Johor Bahru pada 25-30 Maret. Sementara kami berlatih di Jakarta,’’ ucap Christopher.
 Dia berharap bakal banyak sponsor yang datang. Tujuannya, dia dan Trikusuma bisa menambah koleksi poin dari Eropa yang banyak menggelar turnamen. (*)


Sirnas pun Tak Mampir ke Surabaya

HOST 2013: GOR Sudirman , Surabaya (foto; sidiq)

SIRKUIT Nasional (Sirnas) kembali berputar pada 2014. Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat kesempatan menjadi host (tuan rumah) perdana.
 Ya, PP PBSI telah merilis turnamen yang juga diharapkan menjadi ajang pembinaan tersebut. Hanya, bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, seri yang dilaksanakan pada 2014 lebih sedikit.
 Jika pada 2013 ada 10 seri, pada tahun ini hanya delapan seri. Ironisnya, Surabaya yang dianggap sebagai salah satu kiblat bulu tangkis Indonesia tidak tercantum.
 ‘’Saya malah belum pernah dengar.Mungkin Eddy Sabarudin (Kasubid Turnamen dan Perwasitan PP PBSI) yang lebih tahu,’’ kata Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur Yacob Rusdianto kepada smashyes.
  Namun, pihaknya akan mempelajari lagi hal tersebut. Hanya, tambah dia, pihak yang berkuasa yang menentukan sekarang.
 ‘’Dulu, sudah baku ada 10 seri. Lima di Jawa dan 5 di luar Jawa,’’ lanjut dia.
 Tapi, ucap lelaki asal Surabaya tersebut, semua peraturan bisa diubah dan dijadikan keputusan.
 ‘’Sekarang PP PBSI kan punya tenaga ahli yang hebat-hebat dengan segala perencanaan yang matang. Pasti, mereka punya visi yang hebat-hebat,’’ terang Yacob.
 Dia pun memahami hal-hal seperti itu. Apalagi, ayah pebulu tangkis spesialis ganda Christopher Rusdianto tersebut tak lagi duduk sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) di era Gita Wirjawan seperti era sebelumnya.
 ‘’Kalau bisa mereka (PP PBSI) lakukan apapun yang membuat puas. Tapi, Jatim punya prinsip sendiri dan itu saya sadari bakal menimbulkan tekanan,’’ ungkap Yacob. (*)


JADWAL SIRKUIT NASIONAL 2014

Seri Makassar (Sulawesi Selatan): 3-8 Maret
Seri  Batam (Kep Riau) : 24-29 Maret
Seri Jakarta (DKI Jakarta):11-17 Mei
Seri Tasikmalaya (Jabar): 19-24 Mei
Seri Palangkaraya (Kalteng): 2-7 Juni
Seri Solo (Jateng): 23-28 Juni
Seri Denpasar (Bali) :22-27 September
Seri Padang (Sumbar): 6-11 Oktober

Tunggu Bidding, Tunggu Sponsor

JUARA BERTAHAN: Jonathan Christie (foto: PBSI)

INDONESIA dipastikan kembali mempunyai turnamen di level challenge pada 2014. Namun, turnamen berhadiah total USD 20 ribu tersebut sempat menjadi tanda tanya.
  Ini disebabkan Indonesia Challenge tak ditemukan dalam kalender event 2014. Yang tercatat oleh BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) hanya Indonesia Super Series Premier yang dilaksanakan pada 17-22 Juni 2014 dan Indonesia Grand Prix Gold pada 9-14 September.
 ‘’Kemungkinan masih di luar Surabaya. Tapi, semuanya tergantung dari sponsor,’’ kata Kasubid Turnamen dan Perwasitan PP PBSI Eddyanto Sabarudin kepada smashyes.
 Penunjukan sponsor tersebut, lanjut dia, akan dilakukan melalui lelang (bidding). Hanya, sampai saat ini, PP PBSI belum menentukan kapan bidding dilaksanakan.
 Sebelumnya, Indonesia Challenge diminati beberapa sponsor. Nama apparel asal Korea Selatan Victor dan perusahaan air mineral dari Indonesia Prim-A menjadi penopang utama.
 Sementara, Surabaya selalu disebut menjadi kandidat karena Kota Pahlawan, julukan Surabaya, sejarah Indonesia Challenge berasal dari dari sana. Sebelum menjadi Indonesia Challenge, turnamen tersebut digelar dengan rutin dengan JPGG.
 Pada 2013, Indonesia berjaya dengan menyapu bersih semua gelar. (*)

Tak Tergiur Tampil Korea Super Series

Lee Hyun-il 

HADIAH berlimpah tak membuat Lee Hyun-il terpikat. Buktinya, dia tetap memutuskan tak turun dalam Korea Super Series 2014 yang dilaksanakan di Seoul pada 8-13 Januari mendatang.
 Padahal, jika masih turun, dia tetap bisa melewati babak kualifikasi untuk bisa menembus babak utama. Ini dikarenakan kemampuannnya di atas lapangan tak banyak menurun.
 Meski, usianya sekarang sudah tidak muda lagi. Pada 2014 ini, Hyun-il bakal berusia 24 pada 17 April mendatang.
 Di ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terbaru per 2 Januari 2014, Hyun-il ada di posisi 217. Posisi tersebut masih memungkinan dia tampil pada ajang kualifikasi.
 Hyun-il sudah menyatakan pensiun usai lolos ke semifinal Olimpiade London pada Agustus 2012 lalu. Namun, dia masih tercatat tampil dalam beberapa liga seperti Indonesia dan India.
 Bahkan, kali terakhir, Hyun-il berlaga di turnamen resmi, Korea Grand Prix Gold 2013. Hasilnya, dia mampu menjadi juara meski harus melalui babak kualifikasi.
 Dalam pertandingan final yang dilaksanakan di Jeonju (10/11), dia mampu mengalahkan rekan senegaranya, Hong Ji-hoon, dengan dua game langsung 21-18, 21-12. Selain itu, salah satu lawan yang dikalahkannya adalah wakil Indonesia Simon Santoso pada babak perempat final juga dengan dua game 21-15, 21-15.  
 Akhir tahun lalu, Hyun-il kembali mengayunkan raket. Dia menerima undangan untuk tampil dalam Kopenhagen Masters 2013 yang dilaksanakan 27-28 Desember di Falconer Center, Frederiksberg.
 Dia mampu menembus babak final setelah pada babak sebelumnya menghentikan wakil tuan rumah Hans-Kristian Vittinghus dengan 21-17, 21-18. Sayang, digagal menjadi juara karena kalah Viktor Axelsen yang juga dari Denmark 21-13, 21-16. (*)

Debut Praveen/Debby di Malaysia

BARU: Debby Susanto (foto;badmintonindonesia)

PRAVEEN Jordan memulai debutnya dengan membela Pelatnas Cipayung. Dia bakal tampil di nomor ganda campuran dalam Malaysia Super Series Premier 2014
 Sesuai prediksi, pebulu tangkis 20 tahun tersebut dipasangkan dengan Debby Susanto. Itu disebabkan hanya Debby yang belum mempunyai pasangan tetap pasca mundurnya Muhammad Rijal dari Cipayung.
 Menariknya, Rijal setelah keluar pelatnas berpasangan dengan Vita Marissa, yang sebelumnya menjadi pasangan Praveen. Rijal/Vita juga tampil dalam Malaysia Super Series Premier 2014.
 Pada babak pertama turnamen berhadiah USD 500 ribu tersebut, Praveen/Debby akan menantang pasangan Malaysia Tan Aik Quan/Lei Pei Jing. Pasangan Rijal/Vita juga akan menghadapi pasangan Malaysia lainnya, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang menempati unggulan keenam.
 Jordan merupakan pebulu tangkis muka baru di kelompok prestasi nomor ganda campuran Pelatnas Cipayung. Lelaki binaan Djarum tersebut ditarik setelah tampil gemilang selama 2013 bersama Vita.
 Tiga gelar telah dikoleksi mereka dan mampu menembus peringkat 10 besar dunia. Diharapkan bersama Debby, Jordan kembali sukses dan menjadi pelapis bagi juara dunia 2013 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.  (*)

Absen untuk Konsentrasi Malaysia Super Series Premier 2014

Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 


 Koo  Kien Keat/Tan Boon Heong kembali gagal tampil bersama. Setelah di Super Series Finals 2013, kali ini giliran di Korea Super Series 2014.
 Apakah keduanya sudah dipisahkan? Ternyata, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) masih mempercayai keduanya untuk membela negara di ajang internasional. Sayang, Boon Heong sakit yang membuat mereka harus absen dari Korea Super Series 2014 yang dilaksanakan di Seoul pada 8-13 Januari mendatang. Sebelumnya, Kien Keat/Boon Heong juga gagal berlaga di Super Series Finals 2013 karena Kien Keat mengalami masalah dengan matanya.
‘’Kien Keat sudah membaik dan kembali berlatih. Tapi sekarang masalahnya, gantian Boon Heong,’’ kata  Pang Cheh Chang, pelatih ganda Malaysia, seperti dikutip sebuah media Malaysia.
Boon Heong, tambah dia, mengalami panas yang tinggi di sekujur tubuh. Dia menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga hari.
 ‘’Dokter menyarankan agar istirahat lama untuk pemulihan,’’ lanjut Cheh Chang.
Dia pun berbicara dengan Kien Keat/Boon Heong dan solusi terbaik adalah absen dari Korea Super Series 2014. Harapannya, keduanya bisa berlaga di kandang sendiri dalam Malaysia Super Series Premier pada 15-20 Januari.
Saat ini, Kien Keat/Boon Heong berada di peringkat tujuh dunia atau hanya satu setrip di atas pasangan yang tampl impresi selama 2013 Hoon Thien How/Tan Wee Kiong. Posisi ketiga untuk pasangan Malaysia di peringkat dunia ditempati Khim Wah/Goh V Shem yang ada di ranking 16 BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Di luar tiga pasangan tersebut, Cheh Chang masih menangani Ow Yao Han/Teo Kok Siang dan  Teo Ee Yi/Chooi Kah Ming.
Cheh Chang berharap Kien Keat/Boon Heong bisa tampil lebih bagus pada 2014. Pada tahun 2013, capaian terbaik mereka adalah menembus final Prancis Super Series pada Oktober. Di final, pasangan senior tersebut secara mengejutkan kalah oleh pasangan anyar asal Indonesia Markis Kido/Markus Fernaldi.
 Ini membuat Kien Keat/Boon Heong lama dahaga gelar. Kali terakhir, mereka menjadi juara super series pada Malaysia 2010. (*)

Kido pun Belum Mau dengan Bona

Kido (kanan) bersama adik dan sang ibu (foto; badzine)

MARKIS Kido, Pia Zebadiah, dan Bona Septaano. Ketiganya merupakan saudara yang sama-sama berkecimpung di bulu tangkis.
 Mereka juga pernah merasakan sama-sama ditempa di Pelatnas Cipayung. Sampai 2013, hanya tinggal Bona yang bertahan.
Itu disebabkan dua saudaranya memutuskan meninggalkan kawah candradimuka pebulu tangkis Indonesia tersebut. Kido cabut pada 2009 karena tidak menemui kata sepakat soal kontrak.
 Dua tahun kemudian, giliran sang adik, Pia, yang memilih untuk mandiri. Nah, di penghujung 2013, berita mengejutkan keluar dari Pelatnas Cipayung.
 Bona pun terpental dan harus meninggalkan tempat yang sudah menjadi rutinitasnya berlatih sejak 2006 atau tujuh tahun lalu. Padahal, Bona sempat memberikan harapan akan lahirnya pelapis Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
 Bersama Fran, Bona mampu menjadi juara ganda putra di Vietnam Grand Prix 2013. Dalam final, mereka mengalahkan Lin Chia Yu/Wu Hsiao-Lin 18-21. 21-18,21-18.
 Setelah tak lagi di Cipayung, belum tahu siapa yang bakal digandeng Bona.’’Kalau saya nggak mungkin karena saya sudah punya pasangan sendiri, Markus Fernaldi,’’ kata Kido kepada smashyes.
 Bahkan, dia enggan mengomentari soal pencoretan adiknya. Alasannya, PP PBSI punya pertimbangan tersendiri saat memulangkan Bona. (*)

SEMUA PERNAH DI CIPAYUNG
1.Nama Lengkap: Markis Kido
Tempat Lahir: Jakarta
Tanggal Lahir: 11 Agustus 1984
Keluar Pelatnas: 2009


2. Nama Lengkap : Bona Septano
Tempat Lahir : Medan, Sumatera Utara
Tanggal Lahir : 22 September 1987
Keluar Pelatnas: 2013

3. Nama Lengkap: Pia Zebadiah Bernadeth
Tempat Lahir: Medan, Sumatera Utara
Tanggal Lahir: 22 Januari 1989
Keluar Pelatnas: 2011
udara : Markis Kido, Pia Zebadiah Bernadet

Chong Wei Paling Tajir 2013

Lee Chong Wei (foto:thestar)

TAHUN 2013 telah lewat. Hari ini sudah memasuki 2014.
 Tapi, bagi Chong Wei, 2013 memberikan kesan yang mendalam. Dia mampu menjadi tujuh turnamen super series dan super series premier.
 Imbasnya, Chong Wei pun menjadi pebulu tangkis peringkat satu dunia. Bukan hanya itu, lelaki 31 tahun asal Malaysia tersebut juga mengumpulkan uang terbanyak selama tahun lalu.
 Chong Wei menambah pundi-pundi dompetnya sebanyak USD 292.540 atau sekitar Rp 2,5 miliar. Menariknya, posisi kedua bukan ditempati Chen Long, pebulu tangkis peringkat kedua tunggal putra asal Tiongkok.
 Namun, yang duduk di posisi kedua sebagai pengumpul uang hadiah terbanyak di bawah Chong Wei Zhao Yunlei. Bermain rangkap di ganda putri dan ganda campuran, perempuan Tiongkok tersebut mengoleksi USD 167.195 dan bintang Negeri Panda, julukan Tiongkok, di nomor tunggal putri Li Xuerui memperoleh USD 143.095 selama tampil di 2013.
 “2013 menjadi tahun yang mengesankan bagi saya di dalam dan di luar lapangan.Saya bermain konsisten di level tertinggi dan saya juga menjadi ayah,’’ kata Chong Wei seperti dikutip media Malaysia.
 Ayah Kingston ini pun mengakui 2013 menjadi musim terbaiknya. Ini disebabkan dia mengantongi tujuh gelar super series.
‘’Sepuluh tahun lalu, bulu tangkis dibayar rendah, Sekarang, bulu tangkis bisa seperti cabang olahraga lain meski masih di bawah tenis dan golf,’’ lanjut Chong Wei.
Pada 2014, dia berharap bisa menjaga reputasinya sebagai raja turnamen super series dan tampil bagus di kejuaraan besar yakni Putaran Final Piala Thomas, Pesta Persemakmuran, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games.
‘’Itu bukan hal yang mudah untuk terus berada di atas,’’ ungkap lelaki 31 tahun ini.(*)

5 Besar Peraih Uang Terbanyak 2013
1. Lee Chong Wei (Malaysia, tunggal putra) USD 292.540
2. Zhao Yunlei (Tiongkok, ganda putri dan ganda campuran)  USD 167. 195
3. Li Xuerui (Tiongkok, Tunggal putri)  USD 143.095
4. Zhang Nan (Tiongkok, ganda putra dan ganda campuran) USD 142.535
5. Lee Yong-dae (Korsel, ganda putra dan ganda campuran)  USD 141.445

Bisa Barter Pasangan dengan Rijal

Praveen (kanan)/Vita Marissa

PENAMPILAN moncer Praveen Jordan selama 2013 membuat PP PBSI kepincut. Pebulu tangkis spesialis ganda asal Djarum tersebut mendapat kepercayaan masuk Pelatnas Cipayung.
 Baru satu tahun berpasangan dengan pebulu tangkis senior Vita Marissa, Praveen mampu menembus peringkat 10 besar dunia. Bahkan, dalam daftar yang dilansir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 26 Desember, keduanya mampu duduk di posisi ketujuh dunia.
 Itu tak lepas dari capaian Praveen/Vita dalam berbagai turnamen. Tiga koleksi gelar pun mampu disabet selama 2013 yakni di Selandia Baru Grand Prix, Malaysia Grand Prix Gold, dan Indonesia Grand Prix Gold.
 Di antara ketiga gelar tersebut, capaian dalam Indonesia Grand Prix Gold 2013 layak dapat sorotan. Dalam laga pemungkas, Praveen/Vita mempermalukan juara dunia ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 22-20, 9-21, 21-14.
 Bakal bergabungnya Praveen ke Pelatnas Cipayung mulai merebak saat Vita akan berpasangan dengan Muhammad Rijal dalam Korea Super Series 2014 yang dilaksanakan 7-12 Januari di Seoul. Sementara di Cipayung nanti,Praveen belum dipastikan berpasangan dengan siapa.
 Hanya, di antara nama yang ada, bisa jadi, Praveen berpasangan dengan Debby Susanto yang sebelumnya berpasangan dengan Rijal, yang akhirnya memutuskan untuk mundur dari Cipayung. (*)

Jatim Kirim Wakil Baru

Ni Ketut Mahadewi (foto; PBSI)

JAWA Timur masih menjadi barometer bulu tangkis Indonesia. Buktinya, mereka masih bisa menempatkan semua wakilnya dalam semua nomor dalam daftar penghuni Pelatnas Cipayung 2014.
 ‘’Jerih payah mereka selama ini membuat mereka kembali dipanggil Pelatnas Cipayung,’’ kata Ketua Bidang Pembinaan Pengprov PBSI Jatim Widjanarko Adi Mulya seusai pengumuman daftar Penghuni Cipayung 2014 pada Senin sore (30/12).
 Ya, nama-nama seperti Sony Dwi Kuncoro dan Wisnu Yuli Prasetyo masih ada dalam daftar andalan nomor tunggal putra. Begitu juga dengan Aprilia Yuswandari di tunggal putri dan Rian Agung Saputro di ganda putra.
 ‘’Bahkan, Jatim punya wakil baru di pelatnas atas nama Ni Ketut Mahadewi di ganda putri,’’ lanjut dia.
 Hanya, dibandingkan Sony, Wisnu, Aprilia, dan Rian, Ketut, sapaan karib Ni Ketut Mahadewi, berada di level potensi bukan prestasi. Namun, tak menutup kemungkinan, pebulu tangkis putrid asal Suryanaga, Surabaya, tersebut bakal dipromosikan di level prestasi kalau mampu bersinar dalam setiap kejuaraan internasional. Ya, sekarang PP PBSI membagi pebulu tangkis dalam dua kategori, prestasi dan potensi.
 Ketut mulai menarik perhatian setelah mampu menjadi finalis Indonesia Challenge 2013 di nomor ganda campuran. Berpasangan dengan Yodi Satrio, mereka kalah di final oleh pasangan senior Ardiansyah/Devi Tika Permatasari 21-19, 18-21, 19-21 di Surabaya pada 7 Juli 2013.
 Dalam Indonesia Grand Prix Gold yang dilaksanakan di Jogjakarta, Yodi/Ketut menumbangkan unggulan kelima Dany Bawa Chrisnanta/Yu Yan asal Singapura pada babak pertama 10-21, 21-19,22-20. Namun, langkah mereka dihentikan ganda Malaysia Ong Jian Guo/Lim Yin Loo di babak kedua dengan 10-21, 12-21.
 ‘’Saya  berharap mereka yang ada di pelatnas ini mampu mengharunkan nama Jatim dengan prestasi. Tiada prestasi tanpa kerja keras,’’ ucap Wijar, sapaan karib Widjanarko. (*)

Firda pun Harus Meninggalkan Cipayung

TERLEMPAR: Adrianti Firdasari

BERAKHIR sudah kebersamaan Adrianti Firdasari dengan Pelatnas Cipayung. Namanya sudah tak masuk lagi dalam daftar penghuni kawah candradimuka bulu tangkis Indonesia tersebut.
  Padahal, selama hampir sepuluh tahun dia memeras keringat untuk berlatih di sana. Selain itu, sejak 2004, namanya selalu menjadi andalan Indonesia dalam berbagai event internasional mulai dari SEA Games,Asian Games, Piala Uber, dan Piala Sudirman.
 Indonesia pun pernah diharumkannya dalam berbagai event. Salah satunya dengan menyumbangkan emas bagi Indonesia di nomor tunggal putri pada SEA Games 2005.
 Firda, sapaan karib Adrianti FirdasIndonesia, pun membawa nama Indonesia dalam OIimpiade London 2012.Sayang, langkahnya terhenti pada babak kedua setelah ditundukkan wakil Tiongkok Wang Xin dengan 21-15, 21-8.
 Nah, setelah itu, penampilan perempuan yang kini berusia 27 tahun tersebut menurun drastis. Selama 2013, tak ada prestasi yang bisa dibanggakan.
 Tumbang pada babak-babak awal sudah menjadi langganan baginya. Imbasnya pun, peringkat dunianya menurun tajam.
 Dari peringkat yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 26 Desember 2013 atau terakhir pada 2013, Firda terdampar di posisi 75.
 Tanda-tanda dia bakal terdepak sudah tercium selama 2013. Ini diperparah dengan kegagalannya menjadi juara dalam ajang Kejurnas Perorangan 2013. Langkah Firda sudah terhenti pada babak awal.
 Peluang Firda bisa kembali ke Cipayung juga bakal berat. Selain usianya yang sudah tak muda lagi, para juniornya pun terus menunjukan perkembangan yang signifikan. (*)

PENGHUNI CIPAYUNG 2014


TUNGGAL PUTRA
Prestasi:
Sony Dwi Kuncoro (Jaya Raya Suryanaga, Jawa Timur), Tommy Sugiarto (Pelita Bakrie, DKI Jakarta), Dionysius Hayom Rumbaka (Djarum, Jawa Tengah), Wisnu Yuli Prasetyo (Surya Baja Surabaya, Jawa Timur), Riyanto Subagja (Djarum, Jawa Tengah), Simon Santoso (Tangkas Specs, DKI Jakarta)

Potensi
Jonatan Christie (Tangkas Specs, DKI Jakarta), Ihsan Maulana Mustofa (Djarum, Jawa Tengah), Anthony Sinisuka Ginting (SGS PLN Bandung, Jawa Barat), Muhammad Bayu Pangisthu (Djarum, Jawa Tengah), Rifan Fauzin Ivanudin (Pelita Bakrie, DKI Jakarta), Firman Abdul Kholik (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat)

TUNGGAL PUTRI
Prestasi:
Lindaweni Fanetri (Jaya Raya Suryanaga, Jawa Timur), Aprilia Yuswandari (Semen Gresik, Jawa Timur), Belllaetrix Manuputty (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Hera Desi Ana Rachmawati (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Maria Febe Kusumastuti (Djarum, Jawa Tengah)

Potensi:
Hanna Ramadini (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Ruselli Hartawan (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Gregoria Mariska (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Vehrenica Debora Rumate (Tangkas Specs, DKI Jakarta), Mayrina Lukmanda (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat)

GANDA PUTRA
Prestasi:
Hendra Setiawan (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Mohammad Ahsan (Djarum, Jawa Tengah), Angga Pratama (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Rian Agung Saputro (Jaya Raya Suryanaga, Jawa Timur), Berry Angriawan (Djarum, Jawa Tengah), Ricky Karanda Suwardi (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Ade Yusuf Santoso (Wima Surabaya, Jawa Timur), Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira (Tangkas Specs, DKI Jakarta)

Potensi:
Selvanus Geh (Wima Surabaya, Jawa Timur), Hardianto (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Kevin Sanjaya Sukamuljo (Djarum, Jawa Tengah), Agrippina Prima Rahmanto Putera (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Arya Maulana Aldiartama (Djarum, Jawa Tengah), Hafiz Faisal (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Clinton Hendrik Kudamasa (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), M. Rian Ardianto (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta)

GANDA PUTRI
Prestasi:
Nitya Krishinda Maheswari (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Greysia Polii (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Tiara Rosalia Nuraidah (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Suci Rizki Andini (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Anggia Shitta Awanda (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Della Destiara Haris (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Gebby Ristiyani Imawan (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Ririn Amelia (Djarum, Jawa Tengah)

Potensi:
Rosyita Eka Putri Sari (Djarum, Jawa Tengah), Melati Daeva Oktavianti (Djarum, Jawa Tengah), Melvira Oklamona (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Maretha Dea Giovani (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Della Augustia Surya (Djarum, Jawa Tengah), Uswatun Khasanah (Djarum, Jawa Tengah, Sinta Arum (Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat), Ni Ketut Mahadewi (Jaya Raya Suryanaga, Jawa Timur)

GANDA CAMPURAN
Prestasi:
Tontowi Ahmad (Djarum, Jawa Tengah), Liliyana Natsir (Tangkas Specs, DKI Jakarta), Riky Widianto (Wima Surabaya, Jawa Timur), Richi Puspita Dili (Pusdiklat Pikiran Rakyat, Jawa Barat), Praveen Jordan (Djarum, Jawa Tengah), Debby Susanto (Djarum, Jawa Tengah), Irfan Fadhilah (CBN Batam, Kepulauan Riau), Weni Anggraini (CBN Batam, Kepulauan Riau)

Potensi
Alfian Eko Prasetya (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Annisa Saufika (Djarum, Jawa Tengah), Edi Subaktiar (Djarum, Jawa Tengah), Gloria Emanuelle Widjaja (Djarum, Jawa Tengah), Lukhi Apri Nugroho (Djarum, Jawa Tengah), Shela Devi Aulia (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Rafiddias Akhdan Nugroho (Djarum, Jawa Tengah), Masita Mahmudin (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Ronald Alexander (Jaya Raya Suryanaga, Jawa Timur), Febriani Endar Kusumawati (Djarum, Jawa Tengah)

Total : 72 atlet
Atlet yang mengundurkan diri :
Anneke Feinya Agustine (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta), Shesar Hiren Rhustavito (Djarum, Jawa Tengah), Muhammad Rijal (Djarum, Jawa Tengah)

Kido hanya Turun bersama Pia

Pia Zebadiah/Markis Kido

KOPENHAGEN Masters kembali digelar. Pertandingan bulu tangkis bertajuk invitasi tersebut dilaksanakan 27-28 Desember waktu setempat.
Indonesia pun dapat kepercayaan mengirimkan wakilnya di nomor ganda campuran. Memang bukan juara dunia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
 Tapi, yang berangkat ke Negeri Skandinavia tersebut adalah   Markis Kido bersama sang adik, Pia Zebadiah. Kemampuan keduanya tak boleh dipandang sebelah mata.
 Dalam daftar peringkat yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 26 Desember atau terakhir selaa 2013, Kido/Pia duduk di posisi kesembilan.
 Dalam pertandingan Kopenhagen Masters yang hanya diikuti oleh empat pasangan tersebut, mereka akan menjajal ketangguhan pasangan tuan rumah Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Dari pertemuan keduanya, Kido/Pia masih kalah 1-2.
Tapi, kemenangan tersebut digapai Kido/Pia dalam pertemuan terakhir di All England Super Series Premier 2013. Saat itu, kedua pebulu tangkis yang sama-sama pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung tersebut unggul 12-21, 21-19, 23-21.
 Hanya, saat ini, Joachim/Christinna tengah on fire. Mereka baru saja menjadi juara Super Series Final 2013.
 Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, tersebut, mereka menundukkan unggulan pertama Ma Jin/Tang Jinhua asal Tiongkok 21-19, 21-12.
 ‘’Kami diundang Asosiasi Bulu Tangkis Denmark,’’ kata Kido melalui layanan pesan singkat kepada smashyes.
 Bahkan, seharusnya dia tampil di dua nomor yakni ganda campuran dan ganda putra. Sayang, pasangannya di ganda putra, Markus Fernaldi, tidak bisa.
 ‘’Sinyo (sapaan karib Markus Fernaldi) ada acara Natalan,’’ terang Kido.
 Selain Kido/Pia versus Joachim/Christinna, nomor ganda campuran dalam Kopenhagen Masters 2013 juga mempertandingkan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand) melawan pasangan tuan rumah Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl. (*)

Indonesia Punya Internasional Series

TUAN RUMAH: Istora Senayan Jakarta (foto:badzine)

BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) sudah mengeluarkan agenda pertandingan 2014. Nama Indonesia ada dalam dua turnamen, Indonesia Super Series Premier dan Indonesia Grand Prix Gold.
 Sebenarnya, masih ada satu titel lagi. Event ini pun sudah menjdi agenda tahunan yakni Indonesia Challenge. Pada 2013, kejuaraan berhadiah total USD 20 ribu tersebut dilaksanakan di Surabaya.
 ‘’Indonesia Challenge masih ada. Hanya, kami lupa belum apply,’’ kata Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI Bambang Rudianto kepada smashyes.
 Hanya,lelaki yang akrab disapa Rudi tersebut belum bisa menyebutkan tuan rumah Indonesia Challenge 2014. Ini disebabkan PP PBSI melalukan lelang.
 ‘’Semua masih punya kesempatan, termasuk juga Surabaya,’’ lanjut dia.
 Bahkan, dia menambahkan, pada 2014, Indonesia akan mempunyai satu event anyar dengan titel internasional series. Kejuarana ini digelar di Semarang pada 14-19 April mendatang.
 ‘’Saya baru dapetin jadwalnya,’’ terang lelaki berkacamata tersebut.
 Dengan adanya Indonesia Internasional Series membuat PP PBSI mendapat jatah komplet dari BWF mulai dari level bawah hingga atas.Ini menjadi kesempatan bagi para pebulu tangkis Indonesia menambah pundi-pundi poin dan mengangkat peringkat dunianya. (*)


AGENDA INTERNASIONAL DI INDONESIA
-Indonesia Open Super Series Premier (Jakarta, 17-22 Juni)

-Indonesia Internasional Series (Semarang, 14-19 Juli )

-Indonesia Challenge (Agustus)

-Indonesia Grand Prix Gold (9-14 September)