Tri Kusharjanto/Hariyanto Arbi di podium |
Tentu, jika keduanya digabungkan bakal menjadi sebuah kekuatan yang menakutkan. Meski, Hari, sapaan karib Hariyanto Arbi, bukan spesialis berpasangan.
Tapi, itu sudah terbukti pada Kejuaraan Dunia Senior 2015. Pasangan Hari/Trikus,sapaan akrab Tri Kusharjanto, mampu keluar sebagai pemenang di kelompok umur 40 ke atas.
Dalam final yang dilaksanakan di Helsingbor, Swedia, pada Sabtu waktu setempat (26/9/2015), keduanya menang dua game langsung 21-19, 21-17 atas unggulan kedua Peter Rasmussen/Thomas Stavngaard asal Denmark. Hari/Trikus sendiri menempati unggulan teratas.
Rasmussen sendiri dulunya juga tak pernah dipandang sebelah mata. Dia meupakan juara dunia tunggal putra pada 1997.
Sukses Hari/Trikus juga diikuti beberapa rekannya. Menariknya, salah satunya adalah kakak Hari, Hastomo Arbi.Pahlawan Piala Thomas Indonesia pada 1984 tersebut menjadi juara di nomor tunggal kelompok umur 55.
Lelaki 57 tahun tersebut menang dua game 21-11, 21-13 atas Jack Keith Priestman asal Kanada. Meski punya nama besar, tapi Hastomo tak menempati unggulan.
Sukses yang sama juga dibukukukan mantan pebulu tangkis ganda papan atas dunia Tony Gunawan/Flandy Limpele. Turun di kelompok umur 35, keduanya hanya butuh waktu 28 menit untuk menghentikan perlawanan wakil Thailand Naruenart Chuaymak/Apichai Thiraratsakul dengan 21-13, 21-9.
Selama karir keduanya, Tony dan Flandy belum pernah membela Indonesia di turnamen resmi. Tony lebih dikenal saat berpasangan dengan Candra Wijaya dan Halim Heryanto. Sedangkan Flandy mencuat namanya dengan Eng Hian di ganda putra dan Vita Marissa di ganda campuran. (*)