WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Carolina Marin Gagal Revans

RUBBER: Carolina Marin (foto: yonex)
CAROLINA Marin boleh menyandang status mantan juara junior Eropa. Dia pun disebut-sebut bakal menjadi tumpuan masa depan Eropa di nomor tunggal putri.
 Hanya, pebulu tangkis Asia masih menjadi momok baginya. Itu terbukti pada Indian Badminton League (IBL) 2013.
 Marin gagal menyumbangkan bagi tim yang dibelanya, Banga Beat. Itu setelah Marin harus mengakui pebulu tangkis Thailand yang membela Krissh Delhi Smashers Nichaon Jindaphon dengan rubber game 17-21, 21-15, 9-11 pada pertandingan Minggu 25 Agustus waktu setempat Senin 26 Agustus WIB. 
 Kekalahan ini membuat Marin juga gagal membalas kekalahan dari Nichaon yang dialami pada turnamen Kanada Grand Prix Gold pada babak semifinal 20 Juli lalu. Pil pahit yang ditelan Marin pun berpengaruh pada tim. Banga Beats pun kalah telak 1-4.
‘’Saya bermain menyerang dan menekan Marin. Strategi ini sangat membantu untuk bisa mengalahkan Marin,’’ terang pebulu tangkis peringkat 16 dunia tersebut seperti dikutip situs IBL 2013.
 Hasil yang sempurna kembali dibukukan pasangan Krissh Delhi Smashers asal Malaysia Koo Kiean Keat/Tan Boon Heong. Mereka menundukkan Carston Mogensen/Akshay Dewalkar 21-11 20-21 11-7.
 Ancaman pemisahan tak membuat kemampuan Kiean Keat/Tan Boon Heong kendur. Sebaliknya, di IBL 2013, pasangan negeri jiran tersebut seolah ingin membuktikan bahwa mereka masih solid. (*)

HASIL KRISSH DELHI SMASHERS v BANGA BEATS 4-1
TUNGGAL PUTRA: Sai Praneeth v P Kashyap  15-21, 11-21

TUNGGAL PUTRI: J Nichaon v Carolina Marin 21-17 15-21 11-9

GANDA PUTRA: Koo Kient Keat/Tan Boon Hoeng v Carston Mogensen/Akshay Dewalkar 21-11 20-21 11-7

TUNGGAL PUTRA 2: H S Prannoy v Arvind Bhat 21-18 7-21 11-8

GANDA CAMPURAN: Jwala Gutta/V Diju v Carston Mogensen/Carolina Marin 21-16 15-21 11-9

Satu Negara, Satu Latihan, Belum Pernah Bertemu

KANDANG: Stefani Stoeva (foto: badmintoneurope)

STEFANI Stoeva terus mematangkan diri hadapi Kejuaraan Dunia Junior 2013. Juara Eropa 2013 nomor tunggal putri tersebut mampu menang di kandang sendiri dalam Bulgaria Internasional Series 2013.
 Dalam final yang dilaksanakan di Sofia pada 22 Agustus waktu setempat atau 23 Agustus WIB, Stefani, yang diunggulkan di posisi kedua, menumbangkan calon kuat juara yang juga rekan senegaranya, Linda Zetchiri, dengan dua game langsung 21-16, 21-18.
 Dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 5 ribu tersebut, Linda memang diunggulkan di posisi teratas. Alasannya, peringkat yang dimiliki perempuan berusia 27 tahun tersebut lebih bagus. Dalam peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Linda duduk di peringkat 39 sedangkan Stefani di posisi 67. Meski satu negara dan sama-sama tergabung dalam timnas Bulgaria, ternyata Linda dan Stefani belum pernah bertemu dalam ajang resmi.
 Pada Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu, dia membuat kejutan pada babak kedua dengan mengalahkkan unggulan ke-12 asal Thailand Sapsiree Taerattanachai dua game langsung 21-16, 21-17. Namun, pada babak ketiga, Linda dihentikan oleh unggulan keenam Tai Tzu Ying (Taiwan) 13-21, 16-21.
 Pada Bulgaria Internasional Series 2013 ini, Stefani gagal menambah koleksi juaranya. Bersama sang kakak, Gabriel, dan diunggulan di posisi teratas, keduanya kalah dua game langsung oleh Petya Nedelcheva/Dimitria Popstoikova dua game  langsung 11-21, 8-21. (*)

HASIL BULGARIA INTERNASIONAL SERIES 2013
TUNGGAL PUTRA:Michal Rogalski (Polandia) v Iztok Utrosa (Rep Ceko x2) 18-21,21-11, 21-12

TUNGGAL PUTRI: Stefani Stoeva (Bulgaria x2) v Linda Zetchiri (Bulgaria x1) 21-16, 21-18

GANDA PUTRA: Martin Campbell/Patrick Machugh (Inggris x2) v Joe Morgan/Nic Straenge (Wales x1) 21-13, 21-10

GANDA PUTRI:Petya Nedelcheva/Dimitria Popstoikova (Bulgaria x2) v Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria x1)  21-11, 21-8

GANDA CAMPURAN: Anton Kaisti/Gabriela Stoeva (Finlandia/Bulgaria) v Marvin Emil/Yvonne Li (Jerman) 19-21, 21-9, 21-18

Derek Wong Tangguh di Kandang

JUARA: Derek Wong (foto:stn)

DEREK Wong dalam kondisi terbaik. Dia mampu menjadi juara dalam Singapura Internasional Series 2013.
 Dalam final tunggal putra yang dilaksanakan di Singapore Badminton Hall, Geylang, pada Sabtu waktu setempat (24/8), Derek mampu menghentikan kejutan pebulu tangkis Taiwan Lin Yu Hsien dengan dua game langsung 21-18, 21-14.
 Tahun ini, lelaki berusia 24 tahun tersebut mencuat ketika mempermalukan pebulu tangkis Indonesia Sony Dwi Kuncoro dalam Kejuaraan Dunia 2013. Dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus lalu tersebut, Derek menang dua game langsung 24-22, 21-16. Status Sony sendiri dalam Kejuaraan Dunia 2013 adalah unggulan ke-10.
 Sayang, penampilan gemilang pada babak pertama tersebut gagal dilanjutkan dalam babak berikut. Dalam babak kedua, Derek dipaksa harus mengakui ketangguhan Liew Daren 13-21, 13-21. Dua tahun sebelumnya juga dalam Kejuaraan Dunia di Birmingham, pebulu tangkis dengan yang kini duduk di posisi ke-48 dunia tersebut juga sukses memulangkan Taufik Hidayat dalam babak awal.
 Gelar yang disumbangkan Derek dalam Singapura Internasional Series 2013 ini membuat tuan rumah akhirnya memperoleh dua gelar. Satu posisi terhormat lainnya digapai dari nomor ganda putri. Itu setelah ganda senior Shinta Mulia Sari/Yao Lei mengalahkan compatriot (rekan satu negara) Fu Mingtian/Vanessa Neo dengan rubber game 19-21,21-15,21-13.
Indonesia sendiri gagal total. Meski mengirim beberapa pebulu tangkis atas nama pelatnas ataupun perorangan, namun tak ada satupun yang mampu menembus final event berhadiah total USD 5 ribu tersebut. (*)

HASIL FINAL SINGAPORE INTERNASIONAL SERIES 2013
TUNGGAL PUTRA: Derek Wong (Singapura x2)v Lin Yu Hsien (Taiwan x13) 21-18, 21-14

TUNGGAL PUTRI:Rawinda Prajongjai (Thailand x6) v Chochuwong Pompawee (Thailand x3) 21-12, 21-14

GANDA PUTRA:Chen Chung Jen/Wang Chi-Lin (Taiwan x5) v Jagdish Singh/Roni Tan (Malaysia) 21-12, 25-27,21-16

GANDA PUTRI: Shinta Mulia Sari/Yao Lei (Singapura x1) v Fu Mingtian/Vanessa Neo 19-21,21-15, 21-13

GANDA CAMPURAN: Vasin Nilyoke/Chaladchalam Chayanit (Thailand) v Wang Chi-Lin/Chen Szu Yu (Taiwan) 21-14, 21-13

Satu Kamar Diisi Enam Pebulu Tangkis

Wakil Jatim di Singapura Internasional Series
DENGAN kantong yang tak tebal, pebulu tangkis harus pintar mengatur keuangan. Itu yang dilakoni para wakil Jawa Timur yang berlaga dalam Singapura Internasional Series.
 ‘’Kami menginapnya bareng-bareng di sebuah guest house,’’ kata Rizki Hidayat kepada smashyes.
 Satu kamar, tambah dia, bukan lagi diisi oleh seorang atau dua orang. Menurutnya, dia harus tidur bersama lima rekan-rekannya yang lain.
 ‘’Yang putri ada yang sama kami juga. Tapi, tempat tidurnya kan susun,’’ ungkap pebulu tangkis yang berasal dari Hi-Qua Wima Surabaya tersbut.
 Ini, lanjutnya, dilakukan guna menghemat biaya. Apalagi, hadiah yang diperoleh dari turnamen tersebut sangat kecil. Ya, Singapura Internasional Series yang dilaksanakan 21-24 Agustus 2013 ini total menyediakan hadiah uang USD 5 ribu.
 Rizki sendiri dalam kejuaraan yang dilaksanakan di Singapore Badminton Hall tersebut sudah terhenti langkahnya. Setelah kalah menyakitkan di nomor ganda campuran, pada 23 Agustus dia juga tumbang di nomor ganda putra.
 Berpasangan dengan rekan satu klubnya, Riyo Arief, keduanya harus mengakui ketangguhan pasangan Taiwan Chang Kai Liang/Su Yi Neng dengan dua game langsung 18-21, 16-21. Kegagalan ini juga diikuti oleh pasangan Indonesia lainnya Muhd Alfian Firsada/Rian Swastedian. Mereka juga kalah oleh pasangan Taiwan  Chang Ko-Chi/Wang Chih Hao dengan dua game langsung 18-21, 17-21. (*)

Sekarang Kido Punya Teman Bercerita

DATANG: Markis Kido/Pia Zebadiah (foto: IBL)
MARKIS Kido punya teman. Sang adik, Pia Zebadiah, menyusulnya ke India.
 Tapi, Pia datang bukan hanya untuk berlibur. Dia pun bertanding dalam Indian Badminton League (IBL) 2013. Pia pun digandeng sang kakak untuk turun di nomor ganda campuran dengan membela Awadhe Warriors.
 Hasilnya, dalam penampilan perdana, duet Kido/Pia langsung menyumbangkan kemenangan bagi timnya. Mereka mengalahkan . Diju/Prakash Sawanth dari Krissh Delhi Smashers dengan straight game 21-20,21-19.
 ‘Iya. Pia memang nyusul ke sini. Dia gantikan Sapsiree (Taerattanachai, pebulu tangkis Thailand),’’ kata Kido melalui jejaring sosial kepada smashyes. Sayang, Kido tak tahu alasan Sapsiree dipulangkan. Hanya, dari sebuah situs menyebutkan, semua pebulu tangkis Thailand bakal pulang ke negaranya untuk mengikuti kejuaraan nasional.
  Pia datang sehari sebelum pertandingan atau Rabu (21/8). Namun, perjalanan yang menguras energi tak membuat kualitas dan kemampuannya menurun.
Memang harus diakui, kemampuan duet kakak-beradik tersebut masih menjadi yang terbaik di antara kombinasi putra-putri di ganda campuran.
Faktanya, dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) per 22 Agustus, Pia/Kido duduk di posisi sepuluh besar, tepatnya di posisi kesembilan.
 Kido mengakui kedatangan sang adik bisa membunuh kesepian yang dialami. Pia menjadi kawannya untuk bercerita tentang segala hal. ‘’Ada yang nemenin sekarang,’’ terang lelaki yang pernah menjadi juara dunia dan olimpiade nomor ganda putra saat berpasangan dengan Hendra Setiawan tersebut. (*)   

Pulang ke Thailand tanpa Telan Kekalahan


Tanongsak (foto: badzine)
TANONGSAK Saensomboonsuk lagi on fire. Dia terus memetik kemenangan dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
 Pebulu tangkis tunggal putra Thailand yang membela Hyderabad Hotshots tersebut menang rubber game 21-19,17-21, 11-6 atas Marc Zwiebler dari Mumbai Masters dalam pertandingan yang dilaksanakan Kamis waktu setempat atau Jumat pagi WIB (23/8). Ini membuat Tanongsak membalas kekalahan yang dialaminya pada Jerman Grand Prix Gold 2013.
 Pada pertandingan yang dilaksanakan pada 28 Februari tersebut, Tanongsak kalah rubber game 15-21, 21-16, 13-21. Dari sisi peringkat, Zwiebler memang lebih unggul. Dia ada di posisi 12 sementara Tanongsak tujuh setrip di bawahnya.
Pada IBL ini, Tanongsak pernah tersentuh kekalahan. Dalam tiga kali penampilan sebelumnya, dia mengalahkan Gurusai Dutt (Awadhe Warriors) 15-21, 21-14. 11-9. kemudian, Sai Praneeth (Kreissh Delhi Smashers) dibuatnya tumbang 19-21, 21-19, 11-7 dan  Saurabh Verma (Pune Pistons) menekan malu dengan 21-17, 21-18.
 Sayang, setelah pertandingan ini, dia harus balik ke Thailand. Semua pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, harus mengikuti kejuaraan nasional di negaranya. 
 Sumbangan poin Tanongsak membuat Hyderabad Hotshots unggul 3-2. Kekalahan dialami di tunggal putra pertama. Wakil Hyderabad Hotshots Ajay Jayaram takluk oleh Lee Chong Wei (Malaysia). 19-21,21-11,5-11 dan du ganda putra. (*)
 


HASIL PERTANDINGAN 22 AGUSTUS 2013
I.                 HYDERABAD HOTSHOTS v MUMBAI MASTERS  4-1
TUNGGAL PUTRA: Ajay Jayaram v Lee Chong Wei 19-21,21-11,5-11

TUNGGAL PUTRI: Saina Nehwal v P.C. Thulasi 21-7, 21-10

GANDA PUTRA: Goh V Shem/Wah Kim Lim v Summet Reddy/Manu Attri 11-21,21-16, 11-9

TUNGGAL PUTRA 2: Tanongsak Saensomboonsuk v Marc Zwiebler 21-19,17-21, 11-6

GANDA CAMPURAN: Vladimir Ivanov/Sikki Reddy v Tarun Kona/Pradnya Gadre 21-18, 21-19


II.AWADHE WARRIORS v KRISSH DELHI SMASHERS 4-1
TUNGGAL PUTRA:K. Srikanth v Sai Praneeth 21-14, 21-9

TUNGGAL PUTRI: P.V. Sindhu v Arundhati Pantawane 21-16, 21-17

GANDA PUTRA:Markis Kido/Mathias Boe v Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 16-21, 19-21

TUNGGAL PUTRA 2: Guru Sai Dutt v Darren Liew 21-16, 21-10

GANDA CAMPURAN: Markis Kido/Pia Zebadiah v V. Diju/Prakash Sawanth 21-20,21-19

Rizki Gagal Tembus Dua Nomor

MERLION: Rizki Hidayat di Singapura

RIZKI Hidayat masih geregetan. Keinginannya lolos pada dua nomor dalam babak delapan besar Singapura Internasional Series 2013 kandas.
 Yang menyakitkan, kegagalan yang terjadi di nomor ganda campuran tersebut ditelan dengan skor yang ketat. Dalam pertandingan babak II yang dilaksanakan di Singapore Badminton Hall, Rizki yang berpasangan dengan Adriani Ratnasari menyerah 15-21, 22-20, 20-22 oleh wakil Thailand Vasin Nilyoke/Chaladchalam Chayanit.
 ‘’Harusnya bisa menang setelah bangkit pada game kedua,’’ kata Rizki kepada smashyes.
 Apalagi, pada game ketiga, kesempatan menang kembali terbuka. Sayang, semuah smash dari pasangan Negeri Gajah Putih menghentikan langkah ganda asal Surabaya tersebut.
 Untung, di nomor ganda putra, Rizki yang berpasangan dengan rekan satu klubnya di Hi-Qua Wima, Riyo Arief, mampu menembus perempat final turnamen berhadiah total USD 5 ribu tersebut. Setelah menjungkalkan unggulan pertama asal Australia Raymond Tam/Glenn Warfe kali ini giliran Vasin Nilyoke/Suwat Phaisansomsuk yang dikalahkan.
 Rizki/Arief menang dua game langsung 21-15, 21-11. Untuk bisa lolos ke semifinal, mereka harus bisa menundukkan Chang Kai Liang/Su Yi Neng asal Taiwan, yang pada babak kedua menundukkan Tinn Isriyanate/Tovannakasem Samatcha (Thailand) 22-20, 21-9.
  Selain Rizki/Riyo, pasangan merah putih lainnya yang masih bertahan hingga babak perempat final ganda putra adalah Muhd Alfian Firsada/Rian Swastedian. (*)

Rizki/Riyo Pulangkan Unggulan Pertama

Rizki Hidayat
RIZKI Hidayat/Riyo Arief membuat kejutan. Pasangan ganda putra asal klub Hi-Qua Wima, Surabaya, tersebut menumbangkan unggulan pertama asal Australia Raymond Tam/Glenn Warfe dengan rubber game 21-18, 17-21, 21-13 pada babak pertama Singapura Internasional Series 2013 yang dilaksakan di Singapura Indoor Stadium pada Rabu waktu setempat (21/8).
  Pada babak kedua, Rizki/Riyo bakal menghadapi Vasin Nilyoke/Suwat Phaisansomsuk. Dalam babak perdana, pasangan Thailand ini menang atas rekan senegaranya, Thaptimdong Arkornnit/Natdanai Uakoolwarawat, 21-12, 21-14.
 Ini menjadi pertemuan perdana Rizki/Riyo dengan ganda Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut. Hanya, dari sisi peringkat, pasangan merah putih kalah. Dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) per 15 Agustus, Rizki/Riyo ada di peringkat 480 sedangkan lawannya di 376.
 Sebelumnya, Rizki/Riyo sudah bertekad minimal mampu menembus babak semifinal. Bahkan, Rizki dengan tegas pasang target lolos final.
 Sayang, sukses Rizki/Riyo ini gagal diikuti oleh rekan satu klubnya, Febriyan Irvanaldy. Menantang unggulan teratas di nomor tunggal putra, Ashton Chen (Singapura), Febri, sapaan karib Febriyan Irvanaldy, menyerah dua game langsung 16-21, 12-21.
 Kekalahan ini membuat Febri tak pernah menang dalam tiga kali pertemuan. Sebenarnya, Ashton bukan lawan yang asing bagi Febri juga. Ini dikarenakan dia pernah beberapa tahun menjadi sparring partner di Negeri Singa, julukan Singapura.
 Febri kembali ke Indonesia setelah dia menolak tawaran menjadi warga negara Singapura. Arek Suroboyo asli itupun kemudian sempat ditempa di Pelatnas Cipayung sebelum akhirnya kembali ke klub asalnya, Wima. (*)

Chong Wei pun Beraksi di Ganda Campuran



BERAKSI: Lee Chong Wei (foto: firstindia)
LEE Chong Wei main tunggal, itu sudah biasa. Bahkan, berbagai gelar di turnamen bergengsi mampu digapainya. Hanya, juara dunia dan emas olimpade yang belum mampu digenggaman lelaki asal Malaysia tersebut.
 Kalau Chong Wei main ganda? Nah, itu baru luar biasa. Itu dilakoni lelaki asal Malaysia tersebut dalam Indian Badminton League (IBL) 2013 saat dia membela Mumbai Masters melawan Krissh Delhi Smashers pada Selasa malam waktu setempat atau Rabu pagi WIB (21/8).
 Pasangan Chong Wei pun bukan pebulu tangkis sembarangan dan jagoan di nomor tunggal putri, Tine Baun. Perempuan asal Denmark ini merupakan juara All England 2013. Sayang, setelah juara di event bergengsi tersebut, Tine memutuskan pensiun.
 Meski baru bermain bersama, Chong Wei/Tine pun menang atas V.Diju/Prajakta Sawant 21-18,15-21, 11-5. Ini sumbangan poin kedua dari Tine dan Chong Wei. Sebelumnya, di nomor tunggal, keduanya mampu mengalahkan lawan-lawannya.
 ‘’Ini kali pertama saya bermain ganda di India. Butuh latihan yang lebih banyak lagi,’’ kata Chong Wei seperti dikutip situs IBL 2013.
 Dia pun mengakui kemenangan di nomor tunggal melawan rekan senegaranya, Liew Daren, membuatnya optimistis menyongkong partai-partai berikutnya. Chong Wei pun berharap mampu membuat Mumbai Masters terus berada di puncak.
 Penampilan ayah dari Kingston ini juga menjadi aksi perdananya setelah gagal dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu. Datang dengan status unggulan, Chong Wei kalah oleh rival utamanya dari Tiongkok Lin Dan dalam final. (*)
  

Hasil Pertandingan 20 Agustus 2013
MUMBAI MASTERS v KRISSH DELHI SMASHERS 4-1

TUNGGAL PUTRA 1: Lee Chong Wei v Liew Daren 21-12, 21-16

TUNGGAL PUTRI: Tine Baun v Arundhati Panthawane 21-11, 21-13

GANDA PUTRA: Sumeet Redy/Manu Atri v  Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 21-14,15-21, 7-11

TUNGGAL PUTRA 2:Marc Zwiebler v Sai Praneeth 21-18, 10-21,11-9

GANDA CAMPURAN: Lee Chong Wei/Tine Baun v V.Diju/Prajakta Sawant 21-18,15-21, 11-5

Kemenangan Berkesan Ajay Jayaram

SUMBANG POIN: Ajay Jayaram (foto: badmintonlife)

HATI Ajay Jayaram tengah berbunga. Kekalahannya dari Nguyen Tien Minh pada 2012 mampu dibalasnya.
 Itu dilakukan Ajay dalam pertandingan tunggal putra Indian Badminton League (IBL) 2013 pada Senin waktu setempat atau Selasa pagi WIB (20/8). Pebulu tangkis yang kini berperingkat 24 dunia tersebut menang dua game langsung 21-19, 21-8.
 Kemenangan ini juga membuat klub yang dibelanya, Hyderabad Hotshots, mampu mengalahkan Pune Pistons dengan skor telak 4-1. ‘’Saya kalah oleh Tien tahun lalu.Tapi, kini saya gembira karena bisa menang di Mumbai yang menjadi tempat asal saya,’’ kata Ajay kepada situs IBL 2013.
 Dalam tiga kali pertemuan sebelumnya, hanya menang saat dia bersua Tien Minh di Jepang Super Series 2011 dengan 21-18, 21-19. Dua laga lainnya ditelannya dengan kekalaham yakni di Vietnam Grand Prix 2008 dalam dua game 14-21, 12-21 serta Singapura Super Series 2012 15-21, 14-21.
 Penampilan Tien Minh sendiri memang di luar dugaan dalam IBL 2013. Tampaknya, penampilan puncaknya sudah terjadi dalam Kejuaraan Dunia 2013.
 Dalam event yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus tersebut dia mampu lolos hingga babak semifinal. Sayang, dia gagal lolos ke laga pemungkas setelah dikalahkan andalan tuan rumah Lin Dan. Super Dan, julukan Lin Dan, akhirnya menjadi juara setelah menumbangkan unggulan teratas asal Malaysia Lee Chong Wei. (*)

Hasil Pertandingan 19 Agustus 2013
HYDERABAD HOTSHOTS v PUNE PISTONS 4-1
TUNGGAL PUTRA:Ajay Jayaram v Nguyen Tien Minh 21-19, 21-8

TUNGGAL PUTRI: Saina Nehwal v Juliane Schenk 17-21, 21-19, 11-6

GANDA PUTRA: Goh V Shem/Lim Kim Wah v R Kumar/Sanave Thomas 21-19, 21-16

TUNGGAL PUTRA 2: Tanongsak v Saurabh Verma 21-17, 21-18

GANDA CAMPURAN: Goh V Shem/P. Gadre v Joachim Fischer Nielsen/Ashwini Ponnappa 11-21,14-21

Sudah Harus Susah Payah dari Awal

BERAT: Bellaetrix Manuputty (foto: djarum)

INDONESIA mengirim tiga tunggal putri terbaik dalam Taiwan Grand Prix Gold 2013. Lindaweni Fanetri, Adriyanti Firdasari, dan Bellaetrix Manuputty.
 Namun, jangan langsung bicara target juara atau menciptakan final sesama Indonesia (All Indonesian Finals). Bisa lolos dua pebulu tangkis ke babak kedua turnamen yang dilaksanakan 3-8 September di Taipei tersebut sudah bagus.
 Ini dikarenakan Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari, dan Bella, sapaan karib Bellaetrix, sudah langsung bersua unggulan. Firda bakal menjajal ketangguhan Busanan Ongbumrungpan asal Thailand yang menjadi unggulan kedelapan dan Bella mencoba menjagal unggulan kedua sekaligus andalan tuan rumah Tai Tzu Ying.
 Bagi Firda, pertemuan dengan Busanan nanti bakal menjadi pertemuan perdana. Meski lebih senior, tapi dari sisi peringkat, dia kalah.
 Dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional), Firda ada di posisi ke-32 sedangkan Busanan di 15 setrip di atas.  Lain halnya dengan Bella. Perjumpaan dengan Tzu Ying nanti bakal menjadi yang ketiga.
 Dalam dua kali pertemuan sebelumnya, kedua pebulu tangkis berbagi skor imbang 1-1. Bella kalah di Vietnam Grand Prix 2011 dengan rubber game 21-18,17-21, 12-21. Tapi, sebulan kemudian di bulan September,dia membalasnya di Indonesia Grand Prix Gold dengan straight game 21-16, 21-16.
 Memang, dari peringkat terakhir, Tzu Ying unggul jauh. Dia di posisi kedelapan atau dua puluh tingkat di atas Bella.
 Satu tunggal putri lainnya, Lindaweni, langkahnya lebih ringan pada babak pertama. Dia dijajal Lin Chun Ying asal Taiwan. Linda, sapaan karib Lindaweni, pernah mengalahkan lawannya pada Makau Grand Prix Gold 2012.
 Dalam turnamen berhadiah USD 200 ribu tersebut, Linda diunggulkan di posisi ketiga. Tahun lalu, dia mampu menembus babak final sebelum dikalahkan Tzu Ying dengan rubber game 19-21, 22-20,20-22. (*)

HASIL FINAL TAIWAN GRAND PRIX GOLD 2012
TUNGGAL PUTRA: Nguyen Tien Minh (Vietnam x2) v Chou Tien Chen (Taiwan) 21-11, 21-17

TUNGGAL PUTRI:Tai Tzu Ying (Taiwan x1) v Lindaweni Fanetri (Indonesia) 21-19, 20-22, 22-20

GANDA PUTRA: Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan (Malaysia x2) v Angga Pratama/Rian Agung Saputro (Indonesia x1) 21-12, 21-14

GANDA PUTRI: Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (Indonesia) v Suci Rizky Andini/Della Destiara Haris (Indonesia x4) 21-15, 21-12

GANDA CAMPURAN:Muhammad Rijal/Debby Susanto (Indonesia x1) v Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hongkong) 21-14, 21-14

Ket: x=unggulan

Dulu dengan Pia, Sekarang dengan Bona

Bona Septano (foto: yonex)
FRAN Kurniawan benar-benar hijrah ke ganda putra. Dia bakal berpasangan dengan Bona Septano.
 Pasangan anyar ini pun langsung dijajal dalam Taiwan Grand Prix Gold 2013 yang dilaksanakan 3-8 September di Taipei. Pada pertandingan perdana, keduanya akan menjajal ketangguhan pasangan Taiwan Liao Min  Chun/Yang Po Han.
 Sebelum ditandemkan, Fran lebih dikenal di nomor ganda campuran. Pebulu tangkis asal Djarum pernah berpasangan dengan Pia Zebadiah. Keduanya sempat menembus 10 besar dunia. Begitu juga ketika bertandem dengan Shendy Puspa Irawati.
 Kali terakhir, bersama dengan Shendy lolos dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok. Menempati unggulan kesembilan, Fran/Shendy sudah tersingkir pada babak kedua karena kalah oleh pasangan Hongkong Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah dengan straight game 18-21, 17-21.
 Sementara, Bona kali terakhir berpasangan dengan Alfiat Yuris Wirawan. Sayang, pasangan ini kurang moncer. Menariknya, Pia merupakan saudara kandung Bona.
 Bona sempat memberikan harapan saat berpasangan dengan Mohammad Ahsan. Keduanya mampu menjadi semifinalis Kejuaraan Dunia 2011 di Birmingham, Inggris.
 Tapi, karena dianggap labil, keduanya pun dipisahkan. Kini, Ahsan berpasangan dengan Hendra Setiawan. Pasangan ini baru diduetkan akhir 2012.
 Tapi, hasilnya cukup moncer. Hendra/Ahsan mampu menjadi juara di Malaysia Super Series 2013, Singapura Super Series 2013, dan Indonesia Super Series Premier 2013. Puncaknya, keduanya mampu menjadi juara dunia 2013. Di sisi lain, Shendy pun punya pasangan baru juga. Dalam Taiwan Grand Prix Gold 2013, dia dipartnerkan dengan Alfian Eko Prasetyo. (*)

WAKIL INDONESIA DI TAIWAN GRAND PRIX GOLD 2013
TUNGGAL PUTRA: Arif Ramadhan, Evert Sukamta, Andre Marteen

TUNGGAL PUTRI: Lindaweni Fanetri, Adriyanti Firdasari, Belaetrix Manuputty

GANDA PUTRA: Yohanes Rendy Sugiarto/Muhammad Ulinnuha, Fran Kurniawan/Bona Septano, Hardianto/Agripinna Prima Rahmanto, Ronald Alexander/Selvanus Geh

GANDA PUTRI: Komala Dewi/Meiliana Jauhari, Melati Daeva/Rosyita Eka, Maretha Dea/Melvira Oklamona

GANDA CAMPURAN: Muhammad Rijal/Debby Susanto, Alfian Eko Prasetyo/Shendy Puspa Irawati 

Malaysia Perketat Pengiriman Pebulu Tangkis

MEMORI: Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (foto: badmintonlink)
MALAYSIA mengirim tim minim dalam Jepang Super Series 2013. Hanya Lee Chong Wei di nomor tunggal putra dan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang dipastikan turun karena status juara bertahan.
Selain itu, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) juga mendaftarkan Liew Daren, Chong Wei Feng, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Lim Khim Wah/Goh V Shem, Hoon Thien How/Wee Kiong serta Vivian Hoo/Woon Khe Wei. Pada nomor ganda putra, Kien Keat/Boon Heong dan Thien How/Wee Kiong bakal duduk sebagai unggulan ketiga dan kedelapan.
Nama-nama itu didaftarkan sebelu, Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus. BAM akan memutuskan siapa yang bakal dicoret sebelum 1 September guna menghindari sanksi dari BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia),
Selain itu, Presiden BAM yang baru Tengku Tan Sri Mahaleel Tengku Ariff bakal berdiskusi dengan para pelatoh guna membahas rencana ke depan sebelum memutuskan atlet tampil di luar negeri. Agenda ini, menurut surat kabar lokal Malaysia bakal dilaksanakan pada 7 September mendatang.
Pada saat yang sama juga akan diketok status Kien Keat/Boon Heong.  Masa depan juara All England 2007 itu redup seiring kegagalan pada Kejuaraan Dunia 2013.  Dengan status unggulan kedua, mereka sudah terhenti langkahnya pada babak perempat final karena kalah oleh ganda Korsel Kim Ki-jung/Kim Sa-rang. (*)

Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang sudah dipastikan berlaga dalam event yang dilaksanakan 17-22 September tersebut. Itu disebabkan keduanya merupakan juara bertahan.

Lupakan Kegagalan, Chong Wei Turun di IBL 2013

COMEBACK: Lee Chong Wei (foto: indianexpres)
LEE Chong Wei tak bisa lama-lama istirahat. Pebulu tangkis tunggal putra andalan Malaysia ini segera berlaga dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
  Dalam kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 1 juta atau hampir Rp 10 miliar tersebut, Chong Wei akan membela Mumbai Masters. Dalam IBL, lelaku berusia 31 tahun tersebut menjadi pebulu tangkis termahal denganm bayaran USD 135 ribu.
  Kepala pelatih tunggal putra Malaysia Rashid Sidek menganggap IBL bakal menjadi tantangan tersendiri bagi Chong Wei. Sebelumnya, Chong Wei baru saja gagal menjadi juara dalam Kejuaraan Dunia 2013.
  Duduk sebagai unggulan teratas, Chong Wei tumbang oleh musuh bebuyutannya asal Tiongkok Lin Dan. Padahal, Super Dan, julukan Lin Dan, tampil dengan fasilitas wildcard.
  “Chong Wei akan kembali kepada rutinitas setelah mencapai hasil mengecewakan dalam Kejuaraan Dunia 2013. IBL akan menjadi sesuatu hal yang mengasyikan bagi pebulu tangkis dan pelatih. Ini beda dengan turnamen seperti biasanya,’’ terang Rashid yang dipercaya menangani Delhi Smashers.
  Apalagi, menurut dia, format IBL sangat menarik. Tidak ada rubber saat kedudukan sama-sama mencapai poin 20 dan poin akhir 11 pada game ketiga bukan lagi 21.
 Selain Chong Wei dan pelatihnya, Tey Seu Bock, tujuh pebulu tangkis Malaysia ikut ambil bagian dalam IBL 2013. Mereka adalah Chong Wei Feng, Liew Daren, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Lim Khim Wah/Goh V Shem dan Tan Wee Kiong.
 IBL dilaksanakan di enam kota dengan total 90 pertandingan. Final akan dilaksanakan pada 31 Agustus. (*)


Capai tapi juga Senang

SATU TIM: Kido dan Sapsiree Taerattanachai


INDIAN Badminton League (IBL) 2013 sudah berputar. Indonesia diwakili dua pebulu tangkis, Markis Kido dan Taufik Hidayat. Bagaima kesan Kido tentang kompetisi bulu tangkis yang diikuti beberapa atlet papan atas dunia tersebut.

IBL ramai ya?
-Lumayan. Seru juga pertandingannya.Capai juga tapi senang karena seru

Penonton penuh terus?
-Iya. Hampir setiap pertandingan dipadati penonton.

Sama Superliga Badminton Indonesia ramai mana?
-Sama sebenarnya. Ini ini liganya lama (SBI hanya sepakan).

Kalau menang ada fee ya?
-Belum ada nih  ha ha ha

Wah, sekarang jadi terkenal di India dong?
-Biasa saja kok. (*)

Kido/Boe Jaga Kesempurnaan

KOMPAK:Markis Kido/Mathias Boe (foto: IBL)
PASANGAN Markis Kido/Mahias Boe masih belum tersentuh kekalahan. Untuk kali kedua, pasangan ganda putra beda negara tersebut menyumbangkan kemenangan bagi timnya, Awadhe Warriors, saat menghadapi Banga Beat dalam pertandingan Indian Badminton League (IBL) 2013 pada Minggu malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB (19/8).
 Kido/Boe mampu menjinakkan Carston Mogensen/Akshay Dewalkar dengan dua game langsung 14-21, 19-21. Sayang, sumbangan angka ini gagal membawa Awadhe Warriors memetik kemenangan. Mereka kalah 1-4 dari Banga Beat.
 ‘’Ini baru kali pertama saya berpasangan dengan pebulu tangkis Eropa. Ada enaknya juga,’’ terang Kido kepada smashyes.
 Menariknya, Carston Mogensen yang menjadi lawan Kido merupakan pasangan tetap Boe. Prestrasi keduanya tak bisa dipandang sebelah mata.
 Pada Olimpiade London 2012 lalu, ganda Denmark tersebut mampu lolos ke babak final. Sayang, di laga pemungkas, keduanya harus mengakui ketangguhan ganda Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng.
 Dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus lalu, Boe/Mogensen sudah menembus babak pemungkas. Tapi, lagi-lagi, mereka gagal menjadi juara. Keduanya takluk dua game langsung oleh pasangan Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.  (*)


BANGA BEAT v AWADHE WARRIORS  4-1

TUNGGAL PUTRA: Hu Yun  v Chong Wei Feing Chong  21 – 11 21 – 20

TUNGGAL PUTRI: Carolina Marin v P. V. Sindhu 21 – 16 21 – 13

GANDA PUTRA: Carston Mogensen/Akshay Dewalkar v Mathias Boe/ Markis Kido 14-21, 19-21

TUNGGAL PUTRA 2: P. Kashyap v K. Srikanth    20-21 21-11 11-9

GANDA CAMPURAN: Carston Mogensen/Carolina Marin v  Markis Kido/Maneesha     20-21 21-16 11-8

Ngopi Bareng dengan Tunggal Keempat Piala Thomas 2006

BOCAH KLATEN: Markus Wijanu betah di Singapura
SEBUAH status di jejaring sosial Febriyan Irvanaldy cukup mengusik. Dia tengah minum kopi dengan Markus Wijanu pada Minggu waktu setempat (18/8).
 Acaranya pun dilaksanakan di Singapura. Ini dikarenakan Febri, sapaan karib Febriyan Irvanaldy, bakal tampil pada Singapura International Series 2013 yang dilaksanakan 20-24 Agustus.
 Markus? Hmm. Sebuah nama yang sebenarnya sangat familiar bagi pecinta bulu tangkis Indonesia.
 Wajar karena dia pernah menjadi tunggal keempat Piala Thomas Indonesia 2006. Dia mampu menerobos di antara persaingan guna mendampingi Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso.
 Lelaki kelahiran Klaten, Jawa Tengah, pada 6 Januari 1986 itu memang sempat memberi harapan.  Posturnya pun sangat ideal, 180 cm.
 Belum lagi pegangan raketnya yang kidal. Jarang pebulu tangkis Indonesia mengandalkan tangan kiri untuk bermain olahraga tepok bulu tersebut.
 Panggilan dari pelatnas pun menghampirinya pada 2003. Sayang, dia tak bisa berkembang kemampuannya dan memilih berlabuh ke Singapura pada 2006 atau setelah perhelatan Piala Thomas yang dilaksanakan di Jepang. (*)

Tim Piala Thomas Indonesia 2006
TUNGGAL: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Markus Wijanu

GANDA: Luluk Hadiyanto, Alvent Yulianto Chandra, Markis Kido, Hendra Setiawan, Candra Wijaya, Sigit Budiarto

Dua Wakil Wima Jajal Unggulan Pertama

DI SINGAPURA: Rizki Hidayat/Riyo Arief
TUGAS berat menantang wakil Hi-Qua Wima di Singapura International Series 2013. Mereka langsung berhadapan dengan unggulan pertama dalam event yang dilaksanakan 20-24 Agustus tersebut.
 Di nomor tunggal putra, wakil klub binaan Ferry Stewart itu, Febriyan Irvanaldy, bakal menjajal
 Pada 2005-2005, keduanya sering berlatih bersama. Ini dikarenakan arek Suroboyo tersebut pernah menjadi rekan tanding sparring partner di Negeri Singa, julukan Singapura. Febri kembali setelah menolak tawaran menjadi warna negara Singapura.
 Hanya, dalam dua kali pertemuan sebelumnya, Febri selalu kalah. Pil pahit tersebut ditelannya di Singapura Super Series 2008 dan Vietnam Challenge 2011.
 Dalam peringkat terakhir, Ashton juga jauh unggul. Dia berada di posisi ke-58 sedangkan Febri 241.
 Sementara di nomor ganda putra, wakil Wima, Rizki Hidayat/Riyo Arief, menjajal ketangguhan kandidat juara asal Australia Raymond Tam/Glenn Warfe. Dari sisi peringkat, pasangan Wima tersebut kalah jauh.
 Dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) per 15 Agustus, Rizki/Riyo di posisi 643, sementara pasangan Negeri Kanguru, julukan Australia, di peringkat 83.
 ‘’Kami tak minder. Kami akan habis-habisan dalam setiap pertandingan,’’ terang Rizki melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Apalagi, dia berharap bisa menembus babak semifinal. Bahkan, Rizki ingin melangkah hingga babak final. (*)

Wakil Indonesia di Babak Utama Singapura International Series 2013
TUNGGAL PUTRA:
Febriyan Irvanaldy, Adi Adrianus Prasojo, Bobby Alexander, Alrie Guna Dharma, Eka Fajar Kusuma, Geestano Ganendra, Agus Senatria, Ivanudin Rifan, Siswanto, Setyaldi Putra

TUNGGAL PUTRI: Rusdiyana Antardayu, Lyanny Alessandra Mainaky, Josephine Leonila

GANDA PUTRA: Riyo Arief/Rizki Hidayat

GANDA PUTRI: Imma Muthiah/Sri Wulan Sari, Lya Ersalita/Masita Mahmudin, Daeva Oktaviani/Eka Putri Sari, Lana Adriana/Maria Natalia, Titi Clara/Gendy Desaula, Adriani Ratnasari/Maya Rosita. Dea Geovani/Melvira Oklamona

GANDA CAMPURAN: Edi Subakhtiar/Emanuella Widjaja, Nathaniel Ernestan/Josephine Leonila, Aldo Harsono/Gendy Deasula, Rian Swastedian/Masita Mahmudin, Riski Hidayat/Adriani Ratnsari

ketangguhan Asthon Chen dari Singapura. Bagi Febri, sapaan karib Febriyan Irvanaldy, sebenarnya Asthon bukan lawan yang asing baginya.

Liew Daren Permalukan Taufik Hidayat

LOYO: Taufik Hidayat (foto: indiatime)
TAUFIK Hidayat memang sudah habis. Statusnya sebagai peraih emas Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia 2005 sudah tak ada bekasnya.
 Buktinya, dia sudah sering kalah melawan pebulu tangkis yang levelnya di bawah. Ini kembali terjadi dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
 Taufik, yang membela Hyderabad Hotshots, dipermalukan pebulu tangkis Malaysia, yang membela Kriss Delhi Smashers, tersebut dua game langsung dengan skor mudah 10-21, 7-21.
 Memang, Taufik sudah memutuskan pensiun setelah Indonesia Super Series Premier 2013 pada Juni lalu. Tapi, dengan skill yang dimiliki, seharusnya skor  kekalahan yang diderita tak seharusnya di bawah 11.
 Apalagi, dalam dua kali pertemuan sebelumnya, Liew selalu bisa dikalahkan Taufik. Itu terjadi pada Indonesia Super Series 2011 dan Singapura Super Series.
 Tapi, waktu pun berbicara. Dengan usia yang terus bertambah dan frekuensi latihan yang menurun, kekuatan Taufik pun sudah tak ditakuti lagi.
 Kekalahan pebulu tangkis yang pernah dijuluki si Anak Emas tersebut membuat Hyderabad Hotshots pun kalah 2-3. Padahal, dua partai awal mampu direbut ,mereka melalui Tanongsak di tunggal putra dan Saina Nehwal di tunggal putri.
 Selain Taufik, pebulu tangkis Indonesia yang berlaga di IBL 2013 adalah Markis Kido. Pebulu tangkis spesialis ganda ini membela Awadhe Warriors.Sementara tak ada satupun wakil Pelatnas Cipayung yang ikut. Alasannya, mereka takut memperoleh visa karena eventnya berdekatan. (*) 


HASIL PERTANDINGAN 17 AGUSTUS 2013

Kriss Delhi Smashers v Hyderabad Hotshots 3-2

TUNGGAL PUTRA: Sai Praneeth v Tanongsak 21-19, 19-21, 7-11

TUNGGAL PUTRI: Arundhati Panthawane v Saina Nehwal 6-21, 8-21

GANDA PUTRA: Tan Boon Hoeng/Koo Kien Keat v Goh V Shem/ T. Kona 21 -14 21 -20

TUNGGAL PUTRA 2: Liew Daren v Taufik Hidayat 21 – 10 21 – 7

GANDA CAMPURAN: V Diju/ Prajakta Sawant v Goh V Shem/ /Pradenya Gadre  21-20 21-15


Pune Pistons v Mumbai Masters 3-2
TUNGGAL PUTRA: Saurabh Verma v Vladmir Ivanov 16-21, 14-21

TUNGGAL PUTRI: Juliane Schenk v Tine Baun 11 – 21, 21 – 10, 11 – 7

GANDA PUTRA: Sanave Thomas/Rupesh Kumar v Pranav Jerry Chopra/Vladimir Ivanov 12-21, 21-10, 9-11

TUNGGAL PUTRA 2: Nyugen Tien Minh v Marc Zweibler 21-18, 21-13

GANDA CAMPURAN: Joachim Fischer Nielsen/Ashwini Ponnapa v Pranav Jerry Chopra/ N. Sikki Reddy 21-20, 21-13

Fran Kurniawan Hijrah ke Ganda Putra

BAKAL PISAH: Fran/Shendy (foto: djarum)
KESUKAAN bongkar pasang ganda tengah terjadi di pelatnas Cipayung. Bukan hanya di ganda putrid tapi juga di ganda putra.
 Apalagi, ekprimen bongkar pasang di ganda putra membuahkan hasil manis. Pasangan Hendra Setiawan/Mohanmad Ahsan mampu menyumbangkan gelar bagi Indonesia dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu.
 Sebelumnya, Ahsan berpasangan dengan Bona Septano. Sedangkan Hendra dengan Markis Kido. Posisi Hendra saat hendak dipasangkan dengan Kido, sapaan karib Markis Kido, dan sudah tak berada di pelatnas Cipayung. 
 Kini, bakal hadir lagi pasangan baru di pelatnas. Namun, kini tak perlu lagi mendatangkan dari luar pelatnas.
 ‘’Fran Kurniawan akan bermain di ganda putra,’’ terang kepala pelatih ganda putra Herry I.P kepada smashyes. Hanya, untuk partnet barunya Fran, dia masih belum mau membuka suara.
 Ya, dengan postur yang menjulang, Fran bisa jadi masuk dalam pantauan Herry. Sebuah sumber menyebutkan, lelaki asal Gresik tersebut kurang suka dengan pebulu tangkis pelatnas yang posturnya kecil meski dia mempunyai skill.
 Selama ini, Fran lebih dikenal bermain di nomor ganda campuran. Bersama Pia Zebadiah, mereka mampu menembus peringkat 10 besar.
 Sayang, karena dianggap kurang berkembang, pasangan yang sebenarnya berpotensi besar ini akhirnya dipisah dan Pia memilih keluar pelatnas.
Dia tampil di ganda putri bersama Riski Amelia Pradipta dan di ganda campuran dengan kakak kandungnya, Markis Kido. Dengan pasangan barunya itu, Pia mampu menembus peringkat 10 besar dunia.
 Bagaimana dengan Fran? Setelah tak bersama Pia, pebulu tangkis asal Djarum tersebut ditandemkan dengan Shendy Puspa Irawati. Keduanya juga sukses lama di orbit 10 besar sebelum akhirnya turun ke posisi ke-11 pekan ini.
Fran/Shendy pun menjadi salah satu skuad Indonesia yang berlaga dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu. Namun, secara mengejutkan langkah mereka terhenti pada babak kedua. (*)

Peringkat Fran saat bersama 
1. Rendra Wijaya (ganda putra) pernah di 63 dunia
2. Pia Zebadiah (ganda campuran) pernah 10 besar dunia
3. Shendy Puspa (ganda campuran) pernah 10 besar dunia