WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Rijal/Vita Masih Redup di Awal Reuni

JEBLOK: Muhammad Rijal/Vita Marissa 

HARAPAN tinggi sempat diberikan kepada Muhammad Rijal/Vita Marissa saat bakal berpasangan lagi. Meski tak berada di Pelatnas Cipayung, keduanya diprediksi bakal menjadi ganda campuran kedua terbaik Indonesia di bawah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
 Sayang, harapan tersebut susah digapai. Minimal kalau melihat hasil dari dua turnamen yang sudah diikuti di awal 2014 ini yakni Korea Super Series dan Malaysia Super Series Premier.
 Pada dua turnamen itu, Rijal/Vita langsung tersingkir pada babak pertama. Di Korea, mereka harus mengakui ketangguhan Chan Yun Lung/Tse Ying Suet asal Hongkong dengan 21-18, 21-19. Di Malaysia, pasangan asal Djarum itu menyerah rubber game 23-21, 17-21, 10-21 kepada ganda tuan rumah yang menjadi unggulan keenam Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
 ‘’Mungkin, mereka belum kompak. Kan baru bergabung lagi setelah laama berpisah,’’ kata Wakil Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto yang juga pengurus Djarum kepada smashyes.
  Ya, pasangan Rijal/Vita cukup lama berpisah. Ini dikarenakan Vita memutuskan keluar dari Pelanas Cipayung pada 2009. Padahal, setahun sebelumnya bersama Rijal, keduanya mampu menjadi juara turnamen bergengsi Jepang Terbuka.
 Nama Vita kembali terangkat pada 2013. Berpasangan dengan pebulu tangkis muda Praveen Jordan, 20, Vita, yang kini berusia 33 tahun mampu menembus level atas dengan mengoleksi tiga trofi juara di level grand prix.  Sayang, baru setahun, pasangan ini dipisah karena Praveen masuk Pelatnas Cipayung.
 Rijal yang posisinya juga mulai goyah di Cipayung pun akhirnya memutuskan keluar dan kembali dengan Vita. Meski sudah memutuskan keluar, di masa akhirnya di Cipayung, Rijal masih mempersembahkan emas nomor ganda campuran di ajang SEA Games 2013 berpasangan dengan Debby Susanto, yang kini ditandemkan dengan Praveen. (*)

Untung Lawan Teman Sendiri

LAWAN: Tai Tzu Ying (foto:victor)

INDONESIA nyaris sudah kehilangan wakil tunggal putri sejak babak pertama Malaysia Super Premier 2014. Dari enam wakil, tinggal Bellaetrix Manuputty yang mampu menembus babak kedua dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 500 ribu tersebut.
 Bella, sapaan karib Bellaetrix Manuputty, pun lolos karena mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Millicent Wiranto, dengan dua game langsung 21-10, 21-16 di Putra Stadium, Bukit Jalil,Kuala Lumpur, pada Rabu waktu setempat (15/1).
 Jika keduanya bersua dengan lawan yang bukan berasal dari Indonesia, bisa jadi, wakil merah putih sudah tak ada di babak kedua. Seperti yang terjadi pekan lalu di Korea Super Series 2014.
 Wakil Indonesia yang sudah angkat koper dari babak pertama adalah Lindaweni Fanetri, Aprilia Yuswandari, dan Hera Desi. Linda, sapaan karib Lindaweni, menyerah dua game langsung 17-21, 18-21 kepada musuh bebuyutannya, P.V. Sindhu, Aprilia kalah 19-21, 18-21 kepada unggulan keenam asal Korea Selatan Bae Yeon-ju 19-21, 18-21, dan Hera tak berdaya di kaki unggulan kedelapan Sania Nehwal (India) 10-21, 16-21. Sementara, mantan penghuni Pelatnas Cipayung Andrianti Firdasari kalah 19-21, 14-21 oleh Nichaon Jindapon dari Thailand.
 Namun, untuk lolos ke perempat final bukan hal yang mudah bagi Bella. Dia berhadapan dengan unggulan ketujuh asal Taiwan Tai Tzu Ying, yang di babak pertama menghentikan Yip Pui Yin (Hongkong) 22-20, 21-18.
 Dalam tiga kali pertemuan sebelumnya, Bella hanya sekali memetik kemenangan yakni di Indonesia Grand Prix Gold 2011. Sementara, di Vietnam Grand Prix 2010 dan Taiwan Grand Prix Gold 2013, Bella kalah dengan rubber game.
 Tunggal putri tengah melakukan pembenahan. Firda, sapaan karib Adrianti Firdasari, dicoret karena sudah dianggap mentok. Di jajaran pelatih Marleve Mainaky kembali masuk menggantikan Liang Chiu Shia. (*)

Kento Momota Bikin Jepang Tenang

Kento Momota (foto: zimbio.com)

REGENERASI tunggal putra Jepang berlangsung dengan baik. Kini,mereka tak lagi mengandalkan Kenichi Tago dalam mengarungi kerasnya persaingan di ajang internasional.
 Siapa? Kento Momota. Pada 2012, dia sudah menunjukan kualitasnya dengan menjadi juara dunia junior.   Memasuki kelompok senior, ternyata lelaki asal Kagawa tersebut dia mampu mempertahankan penampilan.
 Pada awal 2013, Kento, yang kini berusia 20 tahun, masih berada di posisi 89. Tapi, selang setahun, dia sudah bertengger di posisi 17 . Bahkan, lelaki yang penampilannya dianggap seperti Lin Dan, juara dunia lima kali asal Tiongkok, tersebut masih yakin  bisa lebih baik lagi dalam mendongkrak peringkatnya.
  Salah satu capaian terbaiknya adalah menembus babak semifinal Tiongkok Super Series Premier. Sayang, langkahnya dihentikan oleh wakil tuan rumah Wang Zhengming dengan rubber game 20-22, 21-9, 6-21.
 Makin moncernya Momota juga membantu Jepang dalam persiapan menghadapi Piala Thomas di New Delhi, India. Sistem yang dipakai dalam event beregu putra tersebut tak lagi memakai kualifikasi tapi ranking negara.
Saat ini, posisi Momota menjadi tunggal ketiga terbaik Negeri Sakura, julukan Jepang. Posisi teratas ditempati Tago yang mempunyai ranking dunia kelima dan Takuma Ueda di posisi 15.
‘’Saya bermain baik tahun lalu yang membuat saya bisa berada di posisi 17 dunia,’’ ucap Kento seperti dikutip sebuah media Malaysia.
Bergabung satu klub NTT East dengan seniornya, Tago, juga diakunya memberikan pengaruh yang besar. Dia banyak belajar yang membuatnya semakin terasah kemampuannya.
‘’Saat ini, Jepang duduk sebagai negara di peringkat ketiga dunia. Saya juga akan berusaha memantapkan posisi sebagai tunggal ketiga,’’ tandas Kento. (*)

Baru Pertama Sudah Banjir Peserta

VENUE: GOR Fifa Sidoarjo (foto: sidiq)

PESERTA kejuaraan bulu tangkis Piala Fifa 2014 di luar dugaan. Sebanyak 719 pebulu tangkis dari 63 klub hadir dalam event yang dilaksanakan di GOR Fifa, Sidoarjo, pada 13-19 Januari 2014 tersebut.
 ‘’Semua klub di Jawa Timur ikut serta dengan klub tambahan klub dari Jawa Tengah, Jawa Barat,dan Bali. Masih ada klun undangan dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan),’’ kata Ketua Panpel Piala Fifa 2014 Eko Kusbiantoro kepada smashyes.
 Dalam event yang menyediakan hadiah total puluhan juta tersebut menggelar semua kelompok umur mulai dari usia dini hingga dewasa. Hanya di kelompok dewasa bukan nomor tunggal tapi ganda campuran.
Menariknya, sebagai tuan rumah, Fifa bukan menjadi penyumbang peserta terbanyak. Klub binaan M. Thoriq tersebut ‘’hanya’’ mengirim 27 pebulu tangkis.
 Mereka masih kalah oleh Suryanaga. Klub raksasa asal Surabaya tersebut mengirimkan 85 pebulu tangkis.
 Selain itu, meski baru kali pertama dilaksanakan, tapi pembukaan turnamen pada Senin (13/1) dilakukan oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan Ketua Umum Pengprov PBSI Jatim Yacob Rusdianto.
 Yacob sendiri memuji Thoriq sebagai sosok baru yang getol memajukan bulu tangkis di Kota Udang, julukan Sidoarjo. Lelaki yang juga kontraktor tersebut dianggapnya murni terjun ke bulu tangkis tanpa ada kepentingan politis di belakangnya. (*)

Tolak Jatah Wild Card bagi Lin Dan (Lagi)

COMEBACK: Lin Dan bakal kembali di All England



KEJUARAAN Dunia 2014 masih akan berlangsung Agustus mendatang di Kopenhagen, Denmark. Tapi, suara menolak tampil bagi Lin Dan dengan status wild card sudah nyaring terdengar.
Ini belajar dari pengalaman Kejuaraan Dunia 2013. Saat itu, Lin Dan tak bisa tampil dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, tersebut.
 Peringkat yang dimiliki lelaki asal Negeri Panda, julukan Tiongkok, itu tak memungkinkan berlaga karena ada di luar 100 besar dan tuan rumah punya banyak pebulu tangkis yang peringkatnya di atas Lin Dan dan memungkinkan tampil.
 Namun, menjelang Kejuaraan Dunia dimulai, BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) secara mengejutkan memberikan fasilitas wild card kepada suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut. Hasilnya, Lin Dan mampu menjadi juara dan menambah koleksinya menjadi lima kali meraih gelar posisi terhormat di nomor tunggal putra.
 Pelatih Jepang Park Joo-bong mengatakan bahwa keputusan BWF tahun lalu sangat kontroversial dan  tidak fair. Dia tak ingin kejadian itu terulang.
 Apalagi, saat ini, ranking lelaki 30 tahun tersebut masih berada di 101. Peringkat Lin Dan tak kunjung naik karena setelah Kejuaraan Dunia 2013, dia absen dari semua turnamen. Langkah ini juga dilakukannya setelah mempertahankan emas olimpiade dengan menjuarai Olimpiade London Agustus 2012.
 Rencananya, Lin Dan akan turun ke lapangan pada All England 2014.  Tentu, pebulu tangkis berjuluk Super Dan itu harus kerja ekstrakeras untuk bisa menembus peringkat sebagai syarat bisa tampil dalam Kejuaraan Dunia 2014. (*)

Buangan Pelatnas Tembus Babak Utama

Adriyanti Firdasari (foto:badzine)

ADRIYANTI Firdasari dan pasangan Fran Kurniawan/Bona Septano baru saja terpental dari Pelatnas Cipayung. Mereka terkena dampak  perampingan yang dilakukan PP PBSI.
 Tapi ternyata, itu tak membuat Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari,Fran, dan Bona patah semangat. Buktinya, mereka mampu lolos dari jeratan kualifikasi dengan mampu menembus babak utama Malaysia Super Series Premier 2014.
 Di nomor tunggal putri, Firda mampu memetik dua kali kemenangan pada pertandingan yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada Selasa waktu setempat (14/1).  Pada pertandingan perdana, dia memetik kemenangan atas wakil tuan rumah Sannatasah Saniru dengan 21-12, 20-22, 21-10. Tiket lolos babak utama digapai berkat kemenangan 21-17, 21-12 atas Cheung NganYi.
 Hanya, pada babak utama, lawan berat sudah meenanti Firda. Mantan tunggal putri terbaik Indonesia itu  berhadapan dengan Nichaon Jindapon asal Thailand. Dalam dua kali pertemuan, di All England Super Series Premier 2013 dan Indonesia Grand Prix Gold 2011, Firda kalah.
 Lolosnya Firda ke babak utama ini juga menambah daftar wakil Indonesia dalam turnamen berhadiah USD 500 ribu tersebut. Sebelumnya, merah putih sudah menempatkan Lindaweni Fanetri, Bellaetrix Manuputty, Aprilia Yuswandari, dan Hera Desi di babak bergengsi.
 Fran/Bona lolos babak utama berkat kemenangan atas wakil Singapura Terry Hee/Terry Yeo 21-14, 21-17 di babak pertama kualifikasi. Ini dilanjutkan dengan mengalahkan Jagdish Singh/Roni Tan (Malaysia) 21-16, 21-18. Di babak utama, Fran/Bona dijajal Mohd  Razi Abdul Latif/Muhammad Hafiz Hashim.
 Lalu siapa yang membiayai Firda dan pasangan Fran/Bona ke Malaysia?’’Saya kurang tahu persis siapa yang membiayai. Yang jelas, bukan oleh PBSI lagi. Mungkin oleh klubnya masing-masing,’’ kata Wakil Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto kepada smashyes. (*)

Menunggu Tuah Polesan Marleve

LABIL: Lindaweni Fanetri

TONGKAT pelatih di nomor tunggal putri kelompok prestasi Pelatnas Cipayung sudah berpindah tangan. Marleve Mainaky dipercaya memoles Lindaweni Fanetri dkk menggantikan pelatih senior Liang Chiu Shia mulai Januari 2014.
 Diharapkan, kehadiran Marleve bakal mendongrak prestasi nomor tunggal putri yang selama ini menjadi sorotan. Nah, polesan singkat Marleve diharapkan sudah membuahkan hasil dalam Malaysia Super Series Premier 2014 yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 14-19 Januari.
 Dalam turnamen berhadiah total USD 500 ribu tersebut, Indonesia mengirimkan wakil terbaiknya di tunggal putri yakni Lindaweni, Bellaetrix Manuputty, Hera Desi, dan Aprilia Yuswandari. Di antara semua pebulu tangkis kaum hawa merah putih tersebut, hanya Bella, sapaan karib Bellaetrix , yang mengawali pertandingan dengan ringan. Dia hanya bersua dengan lawan yang sudah berjuang dari babak kualifikasi.
 Sementara, Lindaweni berhadapan dengan musuh lamanya asal India P.V. Sindhu, Aprillia menantang unggulan keenam asal Korea Selatan Bae Yeon-ju, dan Hera menjajal Sania Nehwal, unggulan kedelapan asal India.
 Pekan lalu di Korea Super Series 2014, tunggal putri Indonesia sudah langsung tersingkir pada babak pertama. Hera menyerah kepada Ya Xue (Tiongkok) 17-21, 11-21 dan Aprilia tak berdaya di tangan Sayasaka Takahashi asal Jepang 21-12, 21-11.
 Setelah era Susi Susanti dan Mia Audina, Indonesia tak lagi mempunyai kebanggaan di nomor tunggal putri. (*)

Simon Percepat Waktu Tinggalkan Cipayung

UNGGUL RANKING: Gao Huan (xinhua.net)

SIMON Santoso tinggal menunggu waktu untuk out dari Pelatnas Cipayung. Dia mencatat hasil jeblok dalam dua turnamen, Korea Super Series dan Malaysia Super Series Premier, yang dijadikan test casenya.
 Pada Korea Super Series, Simon tersingkir pada babak pertama setelah kalah oleh pebulu tangkis Chen Long dari Tiongkok dengan dua game langsung 11-21, 12-21. Chen Long sendiri akhirnya keluar sebagai juara turnamen berhadiah USD 500 ribu tersebut setelah mengalahkan tunggal putra terbaik dunia saat ini asal Malaysia Lee Chong Wei.
 Sementara, di Malaysia Super Series Premier lebih tragis lagi.Lelaki yang kini duduk di posisi 67 dunia tersebut langsung tersingkir dalam penampilan perdananya di babak kualifikasi. Simon dipaksa mengakui ketangguhan wakil Tiongkok Gao Huan 14-21, 24-22, 21-19 di National Complex, Kuala Lumpur, pada Selasa waktu setempat (14/1).
 Secara peringkat dunia, Simon memang kalah. Kini, lawannya aada posisi 39 dunia. Tapi, secara pengalaman, Simon masih unggul. Sayang, ini gagal dimanaatkan dengan baik oleh lelaki asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut.
 Sebelumnya, Simon memang menjadi sorotan dari PP PBSI (Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia). Dia dianggap indisipliner yang berakibat dari peringkatnya yang terus turun. Untung, juara di Kejurnas Perorangan di Bali pada Desember lalu menolongnya untuk masih bisa bertahan di Cipayung.
 Tapi, kini, kegagalan di Korea dan Malaysia bisa mempercepat dia meninggalkan Cipayung yang sudah ditempatinya sejak 2003.  Ini juga dialami rekannya di tunggal putrid, Adriyanti Firdasari.
 Kini, dia sudah tak lagi berada di pelatnas setelah pada 2013 tak kunjung menunjukkan peningkatan. (*)

Belum Siap, Sony Absen Batal ke Malaysia

Sony Dwi Kuncoro
SONY Dwi Kuncoro kembali absen. Kali ini, arek Suroboyo tersebut batal berlaga dalam Malaysia Super Series Premier 2014.
 " Saya belum punya kesiapan berlaga di Malaysia, bukan karena cedera," kata Sony kepada smashyes.
 Sebelumnya, pebulu tangkis tunggal putra 29 tahun tersebut juga absen di turnamen pembuka 2014, Korea Super Series yang dilaksanakan di Seoul, Korea Selatanm Sony juga gagal unjuk kebolehan. Meski, awalnya, nama dia tercantum. 
 Tanpa Sony, Indonesia pun gagal total. Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Simon Santoso sudah berguguran di babak awal.
 Ini juga mempertegas kondisi Sony yang dianggap masih cedera seperti yang dialaminya pada Super Series Final 2013 di Kuala Lumpur. Dia mengalami cedera sebelum menghadapi wakil Hongkong Hu Yun. Cedera tersebut membuat ayah dua putri tersebut gagal lolos ke babak semifinal turnamen akhir tahun tersebut.
 Cedera pula yang sempat membuat peringkat Sony sempat terpuruk di luar 100 besar pada 2012. Namun setelah sembuh, pelan tapi pasti peringkat suami Gading Safitri itu menanjak. Bahkan, Sony pernah bertengger di posisi empat dunia.
 "Yang penting saya bisa juara di turnamen yang lain pas dalam kondisi fit," tambah pebulu yang dibesarkan oleh Wima,Surabaya, tersebut.
 Hanya, dia belum memutuskan turnamen mana yang bakal diikuti setelah absen di Malaysia Super Series Premier 2014. (*)

Kompetisi Lokal, Bisa Juaranya Klub Luar

Superliga Badminton Indonesia (SBI) sudah memasuki tahun keempat. Penggagas event ini adalah Yacob Rusdianto yang pada penyelenggaran ini sdh tidak dilibatkan. Ini petikan wawancara smashyes dengan lelaki yang menjabat Sekretaris Jendral di era Djoko Santoso tersebut.

Anda dulu yang membidani SBI dan sekarang sukses dengan animo penonton yang besar.
-Iya. Masyarakat memang butuh tontonan. Memang tujuannya memang agar bulu tangkis bisa dijadikan olahraga tontonan dan prestasi. Tapi ada konsep yang sudah beda dengan awal.

Apa itu?
Saya ingin SBI ini menjadi pestanya pebulu tangkis Indonesia dan juga klubnya. Tapi sekarang sudah berubah. SBI menjadi pestanya klub asing dan klub asing.
 Padahal di negara manapun, kompetisi pasti hanya untuk klub lokal. Memang ada pebulu tangkis asing tapi mereka kan membela klub lokal.

Bisa dikatakan sudah menyimpang dari tujuan awal?
-Benar. Di negara manapun, namanya kompetisi pasti pesertanya ya klub lokal. Seperti di India dan Tiongkok, kan gak ada klub asing di sana. Lain ceritanya kalau namanya kejuaraan antarklub. Klub asing bisa masuk.

Soal pebulu tangkis asing?
-harganya sangat jor joran. Dengan subsidi USD 1500 dipakai untuk mengontrak pemain dengan bandrol USD 10 ribuan. Lebih baik kan dipakai untuk pemain lokal dan ini bisa meningkatkan jam terbang mereka.

 Ya, di India dan Tiongkok ataupun Jepang, kompetisinya memang khusus lokal. Memang, para pebulu tangkis papan atas dunia ikut serta. Pebulu tangkis Indonesia seperti Taufik Hidayat, Markis Kido/Hendra Setiawan, atapun juga Alvent Yulianto pernah jadi buruan klub-klub luar negeri. (*)

Untung Ada Mathias Boe/Carsten Mogensen

GAGALKAN SAPU BERSIH: Mathias Boe/Carsten Mogensen
TIONGKOK gagal sapu bersih gelar di Korea Super Series 2014. Itu setelah wakil Negeri Panda, julukan Tiongkok, Fu Haifeng/Hong Wei harus mengakui ketangguhan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark dengan dua game langsung 12-21, 17-21 dalam pertandingan final yang dilaksanakan di Seoul pada Minggu waktu setempat.
 Padahal, dalam empat partai lainnya, wakil-wakil Tiongkok mampu memetik kemenangan. Bahkan, di dua nomor, ganda putri dan ganda campuran, terjadi final sesama wakil dari negeri dengan jumlah penduduk terpadat di dunia tersebut.
 Di nomor tunggal putra, Chen Long kembali memaksa Lee Chong Wei dari Malaysia keluar lapangan dengan muka tertunduk. Unggulan kedua ini  menang dua game langsung 21-14, 21-15 atas lawannya yang lebih senior tersebut.
 Kekalahan tersebut mengulangi pil pahit Chong Wei atas Chen Long di All England Super Series Premier 2013 dan Denmark Super Series Premier 2013.
 Ini semakin membuktikan bahwa tidak adanya Lin Dan tak membuat pamor Tiongkok di nomor tunggal putra redup dan Chong Wei bakal merajalela.
Sementara di tunggal putri, Wang Yihan mempermalukan juara dunia 2013 asal Thailand Ratchanok Intanon juga dengan dua game 21-13, 21-19.
 Seusai dari Korea, para pebulu tangkis bakal berpindah persaingan di Malaysia Super Series 2014 yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 14-19 Januari.
 Di negeri jiran ini, Indonesia berpeluang mengobati kegagalan dengan turunnya dua juara dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (*)


HASIL FINAL KOREA SUPER SERIES 2014

Tungal Putra: Chen Long (Tiongkok x2) v Lee Chong Wei (Malaysia x1) 21-14, 21-15

Tunggal Putri: Wang Yihan (Tiongkok x3) v Ratchanok Intanon (Thailand x2) 21-13, 21-19

Ganda Putra: Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark x1) v  Fu Haifeng/Hong Wei (Tiongkok) 21-12, 21-17

Ganda Putri: Bao Yixin/Tang Jinhua (Tiongkok x5) v Luo Ying/Luo Yu (Tiongkok) 21-17, 21-15

Ganda Campuran: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x1) v Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok x2) 21-18, 21-18.

Pelatih Susi Susanti Tinggalkan Pelatnas Cipayung

INSTRUKSI: Liang Chiu Sia (kiri) dan Lindaweni
TIDAK ada lagi nama Liang  Chiu Sia di sektor pelatih Pelatnas Cipayung. Pelatih senior tersebut untuk kali kedua harus meninggalkan anak asuhnya.
 Itu setelah namanya tak lagi tercantum dalam jajaran pelatih 2014. Sebelumnya, di akhir era 1990-an, perempuan kelahiran Cirebon, Jawa Barat, pada 9 september 1950 tersebut juga secara mengejutkan tak lagi di pelatnas.
 Padahal, di tangannya,  lahir seorang Susi Susanti yang mampu mengharumkan Indonesia dengan meraih emas tunggal putri dalam Olimpiade Barcelona 1992. Setahun kemudian, Susi juga mampu menjadi juara dunia. 
 Berkat polesan kakak kandung salah satu legenda bulu tangkis Indonesia nomor ganda putra Tjun-Tjun, Indonesia disegani di kelompok putri. Piala Uber sebagai lambang supreamasi beregu putri bersanding dengan Piala Thomas, kejuaraan beregu putra, di tanah air pada 1994 dan 1996.
 Tapi,akhir 2013 sudah santer terdengar bahwa posisinya di Cipayung bakal tergusur. Pertimbangannya, tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan dari nomor putri. Bahkan, emas nomor tunggal putri SEA Games 2013 di Myanmar melalui Bellaetrix Manuputty pun seakan tak mampu menolong Liang Chiu Sia untuk bisa bertahan.
 Sebagai gantinya, di posisi tungal putri prestasi adalah Marleve Mainaky yang sebelumnya menjadi asisten Joko Supriyanto di nomor tunggal putra prestasi. Selain di nomor tunggal putri, juga terjadi pergeseran di ganda putri.
 Reony Mainaky akhirnya  menjadi bagian pelatih di  Cipayung. Dia akan memoles nomor ganda putri. Sebelumnya, nomor ini ditangani Bambang Suprianto yang kini dipercaya memoles nomor ganda putri kelompok potensi. (*)


DAFTAR PELATIH PELATNAS CIPAYUNG 2014

Pelatnas Prestasi

Tunggal Putra
Joko Suprianto
Didit Suluh Patria (Asisten)

Tunggal Putri
Marlev Mainaky
Sarwendah Kusumawardhani (Asisten)

Ganda Putra
Herry Iman Pierngadi
Aryono (Asisten)

Ganda Putri
Riony Mainaky
Endra Mulyajaya (Asisten)

Ganda Campuran
Richard Mainaky
Edwin Iriawan (Asisten)

Pelatnas Potensi

Tunggal Putra
Imam Tohari
Budi Santoso (Asisten)

Tunggal Putri
Bambang Supriyanto

Ganda Putra
Chafidz Yusuf
Dimas Indra Prasetyo (Asisten)

Ganda Putri
Eng Hian
Namrih Suroto (Asisten)

Ganda Campuran
Nova Widianto
Enroe Suryanto (Asisten)

Akhirnya Bisa Pulangkan Reony ke Cipayung

KOMPLET: Mainaky bersaudara (foto: djarum)

REONY Mainaky akhinya kembali ke Pelatnas Cipayung. Dia pun akan menempati pos pelatih kepala di nomor ganda putri kelompok prestasi.
 Kehadirannya diharapkan bisa mengangkat prestasi ganda kaum hawa tersebut. Apalagi, selama ini, Reony dikenal mampu mengangkat prestasi Jepang di pentas bulu tangkis dunia.
 Sebelumnya, Reony sempat menolak kembali ke Cipayung. Dia memilih bertahan di Negeri Sakura, julukan Jepang. Meski, kakak Ketua Bidang dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Rexy Mainaky tersebut sudah ditarik Gita Wirjawan, ketua umum PP PBSI.
 Reony susah ditarik pada 2013 karena dia masih terikat kontrak dengan timnas Jepang dan klub Unysis. Ini wajar karena ditangannya Negeri Matahari Terbit, julukan Jepang, dan Unysis mencuat. Desember lalu, Unysis mampu menjadi juara di kompetisi bulu tangkis negeri beribu kota Tokyo tersebut.
 Masuknya Reony ini akan mengikuti jejak tiga saudaranya, Richard, Rexy, dan Marleve. Richard merupakan pelatih kepada di sektor ganda campuran kelompok prestasi dan Marleve memoles sektor tungal putri kelompok prestasi. Pada 2013, Marleve menjadi asisten pelatih Joko Supriyanto di kelompok tunggal putra.
 Masuknya, Reony ini juga membuat Bambang Supriyanton tergusur menjadi pelatih pelatih ganda putri di kelompok potensi.
 Reony merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Jantje Rudolf Mainaky  dan Venna Hauvelman. Mereka adalah, Marinus, Richard, Reony, Rexy, Marleve, Valentina dan Karel. Dari tujuh putra Jantje dan Venna, lima anak memilih bulu tangkis, bahkan sebagai jalan hidup mereka. (*)


SUSUNAN PELATIH DI PELATNAS CIPAYUNG 2014

Pelatnas Prestasi

Tunggal Putra
Joko Suprianto
Didit Suluh Patria (Asisten)

Tunggal Putri
Marlev Mainaky
Sarwendah Kusumawardhani (Asisten)

Ganda Putra
Herry Iman Pierngadi
Aryono (Asisten)

Ganda Putri
Riony Mainaky
Endra Mulyajaya (Asisten)

Ganda Campuran
Richard Mainaky
Edwin Iriawan (Asisten)

Pelatnas Potensi

Tunggal Putra
Imam Tohari
Budi Santoso (Asisten)

Tunggal Putri
Bambang Supriyanto

Ganda Putra
Chafidz Yusuf
Dimas Indra Prasetyo (Asisten)

Ganda Putri
Eng Hian
Namrih Suroto (Asisten)

Ganda Campuran
Nova Widianto
Enroe Suryanto (Asisten)

Sony Bersiap Menuju Musica Champion

TAWARAN: Sony Dwi Kuncoro

TEKA-teki ke mana Sony Dwi Kuncoro bakal berlabuh dalam Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2014 terjawab. Arek Suroboyo tersebut tak membela Hi-Qua Wima, klub yang membinanya saat masih kecil.
 ‘’Ada tawaran dari Musica Champion. Saya disuruh ikut mereka,’’ kata Sony kepada smashyes.
 Meski, sebenarnya, bapak dua putri tersebut bakal absen dalam event berhadiah total Rp 2 miliar tersebut. Ini dikarenakan Sony ingin memulihkan kondisi kebugarannya lebih dulu.
‘’Saya gak lihat itunya (uang, Red).Yang penting, saya sehat dulu,’’ terang suami Gading Safitri tersebut.
 Menurut Sony, kalau sehat otomatis dia akan bisa berpartisipasi di berbagai event, bukan hanya SBI 2014.Jadi, lanjut dia, rezeki akan mengikuti.
 Pada SBI sebelumnya, 2007, 2011, dan 2013, Sony selalu membela klubnya, Suryanaga, Surabaya. Sayang, tahun ini, klub binaan mantan Sekjen PP PBSI (dulu PB PBSI) Yacob Rusdianto tersebut absen karena ingin melakukan pembenahan ke dalam (internal).
 Sony menghargai keputusan tersebut. Dia pun tak merasa kecewa.
Pada SBI 2007, Sony mampu membawa Suryanaga juara setelah di final menundukkan Tangkas. Turun sebagai tunggal kedua, dia menundukkan Alamsyah Yunus dua game langsung 21-15, 21-18. (*)

Pinang Juara Prancis Super Series 2013

Jan O Jorgensen (foto:zimbio)

BINTANG-bintang dunia bakal menyerbu Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2014. Klub dan manajemen SBI 2014 tengah berburu dan melakukan nego dengan para pebulu tangkis papan dunia  untuk bisa tampil pada event yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada 3-9 Februari tersebut.
 ‘’Di tunggal putra, kami tengah menjajaki Jan O Jorgensen dan Ivan Ivanov untuk bisa hadir. Di kelompok putri, Ratchanok Intanon juga lagi melakukan nego dengan klub Indonesia,’’ kata Wakil Direktur SBI 2014 Wijanarko Adi Mulya kepada smashyes.
 Jan O Jorgensen merupakan tunggal putra yang melejit selama 2013. Lelaki asal Denmark tersebut kini ada di posisi tiga besar dunia dengan salah satu capaiannya dengan menjadi juara turnamen Prancis Super Series 2013.
 Sementara, Ivanov, yang mempunyai tinggi 197 sentimeter, merupakan pebulu tangkis yang bisa bermain rangkap dengan capaian yang tak mengecewakan. Di nomor tunggal dan ganda berpasangan dengan Ivan Sozonov, dia menjadi juara Rusia Grand Prix 2013. Kini, peringkatnya tunggal di posisi 35 dan 12 ganda.
 Ratchanok pun semua tahu kemampuannya. Dia merupakan juara dunia 2013 yang mampu mematahkan domonasi tunggal putri Tiongkok.
 ‘’Kami memang tak membatasi jumlah pebulu tangkis asing di setiap klub. Hanya, nantinya yang boleh turun hanya di dua partai,’’ lanjut Wijar, sapaan karib Wijanarko Adi Mulya.
 Pebulu tangkis asing yang sudah pasti hadir dalam turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 2 miliar bagi para pemenang di kelompok putra dan putri tersebut adalah Lee Hyun-il. Lelaki asal Korea Selatan (Korsel) tersebut akan kembali membela Musica Champion Kudus, tim yang tahun lalu dibawanya menjadi juara. ‘’Lee Hyun-il memang sudah pensiun. Dia rela absen dari Korea Super Series 2014 khusus untuk persiapan ke SBI 2014,’’ ucap Wijar, sapaan karib Wijanarko, sambil tertawa.
 Ya, sebenarnya sejak 2012 setelah Olimpiade London, Hyun-il sudah memutuskan gantung raket. Namun, dia masih menerima tawaran bermain di liga-liga di negara lain. Bahkan, dia sempat turun di Korea Grand Prix Gold 2013 dan masih mampu menjadi juara. (*)

Selalu Terganjal Pasangan Tiongkok

BERTAHAN: Nitya Krishinda/Greysia Polii
KOREA Super Series 2014 baru menggelar pertandingan babak kedua. Tapi, Indonesia hanya menyisakan satu wakil pada babak perempat yang dilaksanakan pada Jumat (10/1).
 Wakil semata wayang tersebut adalah pasangan ganda putri Nitya Krishinda/Greysia Polii. Mereka melaju ke perempat final setelah menang atas sesama pasangan Indonesia Vita Marissa/Variella Lejarsar Putri dengan tiga game 20-22, 21-8, 21-13 dalam pertandingan yang dilaksnakan di Seoul pada Kamis waktu setempat (9/1).
 Kemenangan ini juga membalas kekalahan di Indonesia Grand Prix Gold 2013 di Jogjakarta. Diunggulkan di posisi kelima, Nitya/Greysia kalah 19-21, 16-21.
 Untuk bisa menembus semifinal, Nitya/Greysia harus bisa mengalahkan pasangan Tiongkok Ma Jin/Tang Yuan Ting. Unggulan ketujuh  tersebut pada babak kedua menundukkan pasangan merah putih lainnya, Suci Rizky Andini/Tiara Rosalia, 21-17, 11-21, 21-13. Ini merupakan pertemuan perdana kedua pasangan.
 Hanya, selama ini, pasangan Negeri Panda, julukan Tiongkok, selalu menjadi batu sandungan bagi Nitya/Greysia. Tercatat dalam enam turnamen, mereka selalu kalah oleh pasangan Tiongkok, termasuk di kandang sendiri dalam Indonesia Super Series 2013.
  Selain Suci/Tiara dan Variela/Vita, wakil Indonesia yang tumbang pada babak kedua adalah Dionysius Hayom Rumbaka di nomor tunggal putra, Ade Yusuf/Wahyu Nayaka, Berry Anggriawan/Ricky Karanda (dua-duanya ganda putra).
 Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, harus mengakui ketangguhan wakil Thailand Boonsak Ponsana dua game langsung 21-13, 21-15. Ini membuat Hayom hanya sekali menang dari empat kali pertemuan dengan pebulu tangkis senior Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut. (*)

Pilih DBL Arena Lagi

VENUE: DBL Arena Surabaya (foto: sidiq)
SUPERLIGA Badminton Indonesia (SBI) 2014 kembali dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya. Ini mengulangi penyelenggaraan tahun lalu.
 ‘’Animo penonton tahun lalu sungguh luar biasa. Penonton sampai memenuhi gedung,’’ puji Achmad Budiharto, Direktur SBI 2014, saat melakukan kunjungan di DBL Arena pada Kamis (8/1).
 Itu, tambah dia, susah ditemukan di kota-kota lain. Meski, sebenarnya, ada kota lain yang sempat menjadi bidikan.
 ‘’Harusnya Solo yang jadi tuan rumah. Tapi, kota tersebut batal karena gedung akan dipakai SBI dipakai kegiatan olahraga dalam waktu yang beramaan,’’ terang Budi, sapaan karib Achmad Budiharto.
 Padahal, Kota Bengawan, julukan Solo, jauh-jauh hari sudah digadang-gadang akan menjadi pengganti Surabaya. Sayang, hal tersebut kurang mendapat respons dini.
 ‘’Tahun ini, SBI bakal tambah seru karena kehadiran klub-klub asing dari Jepang, Malaysia, Taiwan, dan Thailand,’’ lanjut Budi.
 Selain itu, sehari sebelumnya dalam acara konferensi pers di Jakarta, lelaki yang juga wakil Sekjen PP PBSI (Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) tersebut menjelaskan bahwa hadiah SBI 2014 naik. Juara bukan hanya menerima Rp 1 miliar lagi.
 ‘’Tapi, juara akan memperoleh Rp 2 miliar,’’ terang dia.
 Dalam kunjungannya ke DBL Arena pada Kamis siang, Budi didampingi Wijanarko Adi Mulya, wakil direktur SBI 2014, serta Lius Pongoh, salah satu panitia SBI 2014. (*)

Wima Rasakan Atmosfer Superliga 2014

Riky Widianto
KABAR gembira bagi Hi-Qua Wima. Klub asal Surabaya tersebut mendapat izin untuk berlaga dalam Indonesia Superliga Badminton (SBI) Indonesia 2014.
 Ini membuat Surabaya mempunyai wakil setelah Suryanaga memutuskan absen dalam event yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada 3-9 Februari. Alasannya, mereka  tengah melakukan pembenahan ke dalam (internal).
 Wima juga akan menjadi wakil Indonesia selain Djarum Kudus, Musica Champion Kudus, Jaya Raya Jakarta, Tangkas Jakarta, dan Mutiara Bandung. Sayang, besar kemungkinan, Wima hanya tampil di nomor beregu putra.
 ‘’Saya siap tampil membela Wima di Superliga. Ini juga kesempatan membela klub yang telah membesarkan nama saya,’’ kata Febriyand Irvanaldy, mantan pebulu tangkis Pelatnas Cipayung, kepada smashyes.
 Dalam dua kali penyelenggaraan sebelumnya, 2013 dan 2011, Febri, sapaan karibnya, membela Mutiara.
Kabarnya, Wima pun akan full mengandalkan pebulu tangkis lokal alias Indonesia. Meski, SBI 2014 mengizinkan setiap klub mengontrak pebulu tangkis asing sebanyak-banyak. Hanya, mereka diperbolehkan turun di dua nomor.
 Tapi, kemampuan pebulu tangkis binaan Wima tak bisa dipandang sebelah mata, khususnya di nomor ganda. Tiga pebulu tangkisnya, Ade Yusuf, Selvanus Geh, dan Ricy Widianto saat ini menjadi penghuni Pelatnas Cipayung.
 Bahkan, kabarnya, di nomor tunggal, Wima akan menggandeng Fauzi Adnan asal Suryanaga dan Wisnu Yuli Prasetyo asal Surya Baja, Surabaya. (*)

Beri Kesempatan Setahun Lagi buat Simon


Simon Santoso
SIMON Santoso tersingkir di babak pertama Korea Super Series 2014. Dia harus mengakui ketangguhan Chen Long dari Tiongkok dengan dua game langsung 11-21, 12-21 pada pertandingan babak pertama yang dilaksanakan di Seoul pada Rabu waktu setempat (8/1).
 Ini membuat posisinya di Pelatnas Cipayung terancam. Simon bisa terdepak dari tempat berlatihnya sejak 10 tahun lalu tersebut.
 Target yang dibebankan kepadanya cukup berat. Simon harus bisa menembus babak semifinal dalam turnamen berhadiah total USD 600 ribu tersebut.
 Padahal, harus diakui, bukan pekerjaan mudah untuk merealisasikannya. Tommy Sugiarto yang diunggulkan di posisi ketiga pun sudah angkat koper di babak pertama.
 Apalagi, lawan yang dihadapi Simon di laga perdana babak utama adalah Chen Long yang tengah on fire.
Seorang Lee Chong Wei, peringkat pertama tunggal putra dunia, tak berdaya di depan dia. Lelaki asal Malaysia tersebut dua kali kalah di final yakni di All England Super Series Premier 2014 dan Denmark Super Series Premier 2014.
 Memang, pretasi dan peringkat Simon menurun sejak menjadi juara Indonesia Super Series Premier 2012. Tapi, alangkah lebih baik jika Simon tak langsung dicoret usai gagal di Korea Super Series 2014 atau juga di Malaysia Super Series Premier 2014 pekan depan.
 Di antara pebulu tangkis Indonesia yang ada, dia hanya di bawah Sony Dwi Kuncoro. Tommy Sugiarto yang dianggap sebagai pebulu tangkis nomor satu Indonesia saat ini pun tak berdatya oleh Simon di final Indonesia Grand Prix Gold 2013 di Jogjakarta.
 Simon masih layak diberi kesempatan lagi, minimal satu tahun ke depan sebelum akhirnya dipaksa harus meninggalkan Cipayung. (*)

Hayom Balas Kekalahan Final SEA Games 2013

REVANS: Dionysius Hayom Rumbaka
KEGAGALAN di SEA Games 2013 terasa sesak bagi Dionysius Hayom Rumbaka. Dia gagal mempersembahkan emas bagi kontingen merah putih dalam event olahraga dua tahunan yang dilaksanakan di Myanmar pada Desember.
 Dia begitu menyimpan dendam kepada lawan yang mengalahkannya, Tanongsak Saensomboonsuk, dari Thailand.
 Kekalahan itu juga memberi banyak pelajaran  kepada lelaki asal Sleman, Jogjakarta, tersebut.
 Nah, ketika drawing (undian) Korea Super Series 2014 keluar dan langsung berhadapan dengan Tanongsak, Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, sudah siap. Hasilnya pun terbukti.
 Tunggal ketiga terbaik Indonesia tersebut mampu menang rubber game 13-21, 21-16, 21-14 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Seoul pada Rabu (8/1).
 Hasil manis ini membuat pebulu tangkis peringkat 22 dunia tersebut menantang unggulan kedua yang kebetulan juga beeasal dari Thailand Boonsak Ponsana. Pada babak pertama, Boonsak menang 21-13, 5-0 (ret) atas pebulu tangkis Hongkong berdarah Indonesia Wong Wing Ki.
 Rekor pertemuan keduanya, Hayom kalah 1-2. Kali terakhir keduanya bersua dalam Prancis Super Series 2012. Hasilnya, Hayom kalah 21-18, 14-21, 7-11 (ret). Hayom mundur pada game ketiga karena mengalami cedera.
 Sayang, langkah Hayom ini gagal diikuti oleh Tommy Sugiarto. Menempati unggulan ketiga, putra salah satu legenda bulu tangkis Indonsia, Icuk Sugiarto, tersebut menyerah dua game langsung Tian Houwei 12-21, 17-21.
 Tentu, kekalahan ini membuat Tommy harus lebih waspada dan bisa bangkit. Jika tidak, posisinya di empat besar bisa tergusur lagi. (*)