WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Ini Bukan Level Challenge, Ouseph

RAJIV Ouseph mencari tantangan. Dia akan tampil pada turnamen India Super Series yang dilaksanakan 23-28 April 2013 di New Delhi.
 Sebelumnya, dalam dua turnamen terakhir, pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut menjadi juara yakni di Prancis Challenge dan Finlandia Challenge 2013. Pada final Prancis Challenge yang dilaksanakan di Orleans pada 31 Maret, Ouseph mengalahkan Flemming Quach asal Denmark dengan dua game 21-15, 21-15. Sepekan kemudian, Ouseph memupus asa Dmytro Zavadsky (Ukraina) 21-16, 21-12. 
 Hanya, level India dengan Prancis dan Finlandia beda. Dengan titel super series, peserta turnmane berhadiah total USD 200 ribu tersebut tentu lebih kuat. Apalagi, pebulu tangkis tunggal putra peringkat pertama dunia asal Malaysia Lee Chong Wei ikut ambil bagian.
Pada babak pertama, Ouseph akan menjajal ketangguhan Saensomboonsuk Tanongsak dari Thailand pada Rabu (24/3). Dari rekor pertemuan lebih memihak pebulu tangkis Inggris tersebut. Ouseph pernah menundukkan Tanongsak pada Tiongkok Masters 2009.
 Hanya sekarang, peringkat pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, lebih bagus, peringkat 25 atau 6 setrip lebih bagus dibandingkan Ouseph. Pemenang partai ini besar kemungkinan bakal bersua Boonasak Ponsana (Thailand) yang diperkirakan tak akan mengalami kesulitan menundukkan Chou Tien Chen (Taiwan). (*)

Datang karena Ajakan Joachim Persson

PROMOSI: Ary Trisnanto
TERBUANG dari Pelatnas Cipayung bukan berarti karirnya tamat. Banyak yang sudah membuktikannya.
 Ada yang berkiprah sebagai pebulu tangkis professional dengan tetap berlatih di Indonesia, ada juga yang pilih terbang ke luar negeri. Nah, salah satu yang ingin tetap eksis di luar negeri adalah Ary Trisnanto.
 Bagi para penggila bulu tangkis, namanya memang belum terlalu sering didengar. Wajar karena prestasinya juga belum secemerlang Taufik Hidayat atau Sony Dwi Kuncoro di nomor tunggal, nomor yang ditekuni Ary.
 ‘’Saya di pelatnas Cipayung dari 2009-2011,’’ kata Ary kepada smashyes melalui jejaring sosial.
 Saat tak lagi berstatus penghuni Cipayung, sebenarnya dia dikembalikan ke klub asalnya, Tangkas Jakarta. Hanya, itu tak bertahan lama.
 ‘’Per 1 Agustus 20011, saya ke Jerman sampai sekarang ini. Hanya, sempat balik pada Mei 2012 lalu tapi Agustusnya sudah balik lagi,’’ terang lelaki kelahiran 23 Januari 1991 tersebut.
 Dia bisa ke Jerman karena kenal dengan Joachim Persson. Pebulu tangkis  Denmark itu mengajaknya untuk bisa berkompetisi di kompetisi Jerman (bundesliga).
 ‘’Saya main untuk klub TSV Trittau di Kota Trittau. Kota ini 20 menit dari Hamburg,’’ ucap Ary.
 Bersama TSV Trittau, tahun 2013, dia bermain di 2.Bundesliga Nord. Tapi, tahun dia, lanjut Ary, dia akan unjuk kebolehan di 1. Bundesliga. ‘’Tahun ini, Alhamdulillah saya membawa TSV Trittau juara,’’ ungkap dia.
 Sambil berkompetisi di Bundesliga, Ary pun sering mengikuti beberapa turnamen. Hanya, dia berlaga di level challenge dan series internasional.
 Itu pula yang membuat peringkatnya masih berada di kiasaran 100-200 dunia. Pekan lalu, dia mampu menembus babak semifinal Belanda Challenge. Sayang, langkahnya dihentikan oleh andalan tuan rumah Eric Pang.
  Meski berada di Jerman, tapi kerinduannya kepada Indonesia tetap tak bisa ditahan. Rencananya, pada Juli mendatang, Ary akan berlaga pada Indonesia Challenge.
 Pada 2012, sebenarnya dia juga unjuk kebolehan. Hanya, langkahnya terhenti oleh penghuni Cipayung Wisnu Yuli Prasetyo.
 ‘’Tahun ini (2013), saya akan datang lagi. Ada undangan dari Christopher (Rusdianto, rekannya di pelatnas) untuk datang,’’ tambah Ary.
 Ya, Ary dan Christopher memang berkawab akrab. Selama menjalani tur di Eropa, keduanya hampir selama bersamaan. Bahkan, saat ke Weteringen, venue Belanda internasional series, mereka naik mobil bersama selama lima jam.
 Padahal, saat di babak kualifikasi ganda putra, keduanya bermusuhan. Christopher berpasangan dengan Trikusuma Wardhana sedangkan Ary dengan pebulu tangkis Indonesia lainnya yang juga membela Jerman Yoga Pratama. (*)

Perjalanan Ary Trisnanto selama 2013
Belanda Challenge:  Semifinal
Kroasia Internasional Series: 32 Besar
Finlandia Internasional Series: 16 Besar
Prancis Challenge: 32 Besar
Swiss Grand Prix: 64 Besar
Austria Challenge: 32 Besar

Bulu Tangkis Eropa Berbagi Penghargaan

LEGENDA: Erland Kops (kiri) dan Poul-Erik 


FEDERASI bulu tangkis Eropa (BEC) punya gawe. Untuk kali pertama mereka menggelar acara pemilihan atlet terbaik yang dilaksanakan di Sheraton Hotel di Bratislava , Slovakia, pada Sabtu malam waktu setempat.
 Selain memilih pebulu tangkis terbaik, organisasi yang dipimpin peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 Poul-Erik Hoyer tersebut juga memasukan sosok ke dalam Hall of Fame. Dari email yang dikirimkan ke smahyes, BEC memilih pebulu tangkis terbaik untuk kategori putra, putri, dan pebulu tangkis muda. Pemilihan ini berlaku bagi semua pebulu tangkis dari negara Eropa yang dianggap bersinar selama 2012.
 Pemilihan ini juga melibatkan 10 ribu orang yang memberikan suaranya melalui situs Badminton Eropa (www.badmintoneurope.com) juga situs jejaring social. Selain itu,para pelatih dari 51 negara anggota BEC juga diberi kesempatan memberikan hak pilih.

Hasil Pemilihan Pebulu Tangkis Terbaik Eropa 2012
Putra:
Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
Usia:  Mathias Boe (33), Carsten Mogensen (30)
Nomor: Ganda Putra
Peringkat Terbaik: 1
Prestasi: Finalis Olimpiade London 2012, Finalis Indonesia Super Series Premier


Putri:
Juliane Schenk (Jerman)
Usia:31
Nomor: Tunggal Putri
Prestasi:
Semifinal Hongkong Super Series, India Super Series,Juara Singapura Super Series

Pebulu Tangkis Muda Terbaik
Carolina Marin (Spanyol)
Usia: 20 Tahun
Nomor: Tunggal Putri
Prestasi: Juara Eropa Junior

Hall of Fame
Erland Kops (Denmark)
Usia: 76
Nomor:  Tunggal dan Ganda Putra
Prestasi: Tujuh kali juara tunggal dan empat kali nomor ganda di All England

Chong Wei Tetap ke India


LEE Chong melawan arus. Dia tetap akan tampil pada India Super Series 2013 yang dilaksanakan di New Delhi pada 23 -28 April.
 Padahal, sebelumnya, banyak yang menyarankan agar Chong Wei absen pada dua turnamen yakni India Super Series dan Malaysia Grand Prix Gold. Alasannya, agar Chong Wei focus pada kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Kuala Lumpur, pada 19-26 Mei 2013.
 Selain itu, pihak pelatih asosiasi bulu tangkis Malaysia (BAM) juga menganjurkan agar pebulu tangkis peringkat 1 dunia istirahat setelah istrinya melahirkan anak laki-laki pada 12 April lalu. Selain itu, Chong Wei juga baru saja membawa negerinya menjadi juara Axiata Cup 2013 dengan mengalahkan Thailand.
 Pada India Super Series, Chong Wei akan memulai penampilannya dengan dijajal pebulu tangkis Irlandia Scott Evans. Tahun lalu, pebulu tangkis berusia 30 tahun tersebut mampu memupus asa pebulu tangkis Indonesia Sony Dwi Kuncoro dalam pertandingan final.
 Selain Chong Wei, di nomor tunggal putra, Malaysia juga diwakili Iskandar Zulkarnian Zainuddin. Hanya, dia harus melalui pertandingan dari babak kualifikasi.
Namun, di nomor lainnya, negeri serumpun tersebut mengirim pebulu tangkis terkuatnya yakni pasangan  Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (ganda putra), Woon Khe Wei/Vivian Hoo (ganda putri), dan Chan Peng Soon-/Goh Liu Ying (ganda campuran). (*)

Wakil Indonesia di Indonesia Super Series 2013
Tunggal Putra: Sony Dwi Kuncoro (x2), Taufik Hidayat,Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka,Simon Santoso

Tunggal Putri: Bellaetrix Manuputty, Lindaweni Fanetri, Aprilis Yuswandari

Ganda Putra: Ricky Karanda/Muhammad Ulinnuha,Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (x6), Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan

Ganda Putri: Anneka Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari, Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah, Suci Rizky Andini/Della Destiara Haris

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x1), Muhammad Rijal/Debby Susanto (x6), Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (x7)

Yang Lebih Muda Yang Unggul

MASA DEPAN:Viktor Axelsen (foto:badmintonrick)

ERIC Pang gagal memenuhi harapan publik Belanda. Dia gagal menjadi juara di kandangnya sendiri.
 Pebulu tangkis berusia 31 tahun tersebut harus mengakui ketangguhan Viktor Axelsen dari Denmark dengan dua game langsung 24-22, 21-12 pada final Belanda Challenge yang dilaksanakan di Wateringen pada Minggu waktu setempat (21/4). Kekalahan ini juga membuat Pang gagal membalas kekalahan dari lawan yang sama pada Kejuaraan Eropa 2012.
 Selain itu, pertemuan ini juga merupakan pertemuan dua juara Eropa beda generasi. Pang merupakan pada 2001 sedangkan Axelsen memegang trofi sepuluh tahun kemudian atau 2011. Bahkan, setahun sebelumnya, Axelsen merupakan juara dunia junior.
Kemenangan ini juga membuat Axelsen menjauh dari persaingan dengan Pang. Dalam tiga kali pertemuan sebelumnya, dia menang tiga kali dalam lima kali pertemuan.
Lain halnya dengan Pang. Ini juga membuat dia kembali gagal.  Tahun lalu, langkahnya sudah terhenti pada babak perempat final setelah tumbang oleh pebulu tangkis India Anand Pawar.
Sebenarnya,kans Indonesia membawa pulang sempat diletakkan di pundak nomor ganda putra melalui pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Sayang,langkah pasangan nonunggulan tersebut dihentikan unggulan teratas asal Polandia (*)


Hasil Final Belanda Challenge 2013

Tunggal Putri: Beatriz Corrales (Spanyolx6) v Karin Schnaase (Jermanx2) 21-16,21-18
Ganda Putra: Lukasz Moren/Wojciech Szkudlarczyk (Polandiax1) v Christopher Coles/Matthew Nottingham (Inggris) 21-13,18-21,21-9
Ganda Putri:Rie Eto/Yu Wakita (Jepang) v Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria) 14-21,21-18,21-9
Ganda Campuran: Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman x1) v Sam Magee/Chloe Magee (Irlandia) 21-14,18-21,21-17

Tiongkok Tak Bisa Tambah Trofi

MENANG: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (foto: badzine)
PESTA Tiongkok dan Korea Selatan (Korsel) pada Kejuaraan Asia 2013 telah berakhir kemarin (21/4). Hasilnya, Negeri Panda, julukan Tiongkok, memperoleh tiga gelar dan sisanya digapai pebulu tangkis Korsel.
 Sebenarnya, tga gelar milik Tiongkok ini sudah dipastikan sehari sebelumnya. Itu disebabkan mereka sudah memastikan final sesama rekannya sendiri (All Chinas Final) di nomor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri. Begitu juga dengan Negeri Ginseng, julukan Korsel.
 Negeri beribu kota Seoul tersebut juga mempertemukan sesama pebulu tangkis di nomor ganda putra. Sementara, satu nomor lainnya, ganda campuran, Tiongkok dan Korsel mengirim wakilnya di laga pemungkas.
 Hasilnya, pasangan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na asal Korsel menang dua game 22-20, 21-17 atas Zhang Nan/Zhao Yunlei dalam laga yang dilaksanakan di Taipe, Taiwan, tersebut.
 Indonesia sendiri gagal membawa pulang trofi. Prestasi terbaik hanya menembus babak semifinal Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati di nomor ganda campuran serta pasangan ganda putri Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah. (*)

Hasil Final Kejuaraan Asia 2013

Tunggal Putra: Du Pengyu (Tiongkok x2) v Chen Long (Tiongkok x1) 21-17, 21-19

Tunggal Putri: Wang Yihan (Tiongkok x2) v Li Xuerui (Tiongkok x1) 21-15, 21-13

Ganda Putra: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x1) v Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel x3) 21-13,22-20

Ganda Putri: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x5) 21-15,14-21, 21-15

Ganda Campuran: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) v Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok) 22-20, 21-17

Gagal Tundukkan Unggulan Teratas


LUKASZ Moren/Wojciech Szkudlarczyk jadi batu sandungan. Unggulan teratas l Polandia asini gagal dilewati Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana pada semifinal Belanda Challenge 2013.
 Pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut menyerah dengan rubber game 15-21, 21-14, 17-21 pada perebutan tiket semifinal yang dilaksanakan di Wateringen pada Sabtu waktu setempat atau Minggu dini hari WIB (21/4). Meski kalah, capaian ini sudah termasuk bagus.
 Ini dikarenakan Christopher/Trikusuma tampil pada turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut dari babak kualifikasi. Bahkan, pada babak semifinal, mereka mampu merepotkan lawannya yang peringkatnya sudah di 30 dunia sedang Christopher/Trikusuma masih di 128. Lawannya pun pada All England Super Series 2013 juga mampu lolos hingga babak kedua. Pada babak pertama, mereka mampu menjungkalkan unggulan kelima asal Tiongkok Hong Wei/Shen Ye.
 Kekalahan Christopher/Trikusuma ini juga membuat Indonesia tak punya wakil pada babak final. Mantan penghuni pelatnas Cioayung yang berbendera Jerman Ari Trisnanto di tunggal putra dan pasangan ganda putri  Keshya Nurvita/Devi Tika Permatasari sudah tersingkir. Aris tersingkir pada babak perempat final setelah ditundukkan andalan tuan rumah yang juga menjadi unggulan ketiga Eric Pang 19-21, 8-21. Keshya/Devi menyerah pada babak semifinal oleh pasangan gado-gado Skotlandia/Bulgaria Imogen Banker/Petya Nedelcheva 17-21,21-16,16-21. (*)

Hasil Semifinal Belanda Challenge 2013
Tunggal Putra:Viktor Axelsen (Denmark x1) v Ville Lang (Finlandia x5) 21-7, 21-16;Eric Pang (Belanda x3) v Flemming Quach (Denmark) 18-21,21-11, 21-7

Tunggal Putri:Beatriz Corrales (Spanyol x6) v Chloe Magee (Irlandia x3) 21-15, 21-14; Karin Schnaase (Jerman x2) v Sabrina Jaquet (Swiss x4) 21-13, 19-21,21-8

Ganda Putra: Lukasz Moren/Wojciech Szkudlarczyk (Polandia x1) v Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana (Indonesia) 21-15,14-21, 21-17; Christopher Coles/Matthew Nottingham (Inggris) v Gaetan Mittelheisser/Mathias Quere (Prancis) 21-11, 21-13

Ganda Putri: Rie Eto/Yu Wakita (Jepang) v Eefje Muskens/Selena Piek (Belanda) 21-19,15-21,21-12; Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria) v Kesyha Nurvita/Devi Tika (Indonesia) 21-12,13-21, 21-19

Ganda Campuran:Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman x1) v Jelle Maas/Iris Tabeling (Belanda) 21-10,21-9;Sam Magee/Chloe Magee (Irlandia) v Baptiste Carema/Lorraine Baumann (Prancis) 21-11,21-15

Pelatnas Kirim Juara Vietnam Challenge


PELATNAS Cipayung mengirim kabar gembira ke panitia Victor Wali Kota Cup 2013. Mereka akhirnya mengirim wakilnya dalam kejuaraan bulu tangkis yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei mendatang tersebut.
 ‘’Kami lega pelatnas bisa hadir. Ini akan membuat persaingan juara bakal semakin ketat di semua nomor,’’ kata Ketua Panpel Wali Kota Cup 2013 Abdul Chodir kemarin (21/4).
 Ya,sebelumnya, pelatnas sempat dikabarkan absen dalam turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 158 juta tersebut. Pihak panitia memperkirakan dikarenakan pada saat yang bersamaan ada dua turnamen yang harus diikuti para pebulu tangkis terbaik Indonesia tersebut yakni Malaysia Grand Prix Gold di Kuala Lumpur pada 30 April-4 Mei serta Thailand Internasional Series yang digelar di Trang 30 April-5 Mei.
 ‘’Pelatnas pun juga sudah mengirim nama-nama pebulu tangkisnya yang berjumlaha 18 pebulu tangkis. Selain itu, ada juga pelatih yang membawanya ke Surabaya yakni Sarwendah serta Chafidz  Yusuf,’’tambah Chodir, sapaan karib Abdul Chodir.
 Memang, di antara nama-nama tersebut tidak ada pebulu tangkis papan atas seperti Sony Dwi Kuncoro ataupun juga Simon Santoso di tunggal putra. Begitu juga dengan nama Lindaweni Fanetri atau Aprilia Yuswandari di tunggal putri.
 ‘’Di pelatnas kan ada pebulu tangkis angkatan lama dan baru. Yang berangkat ke Surabaya nanti angkatan baru,’’ tambah panitia bidang dana Wali Kota Cup 2014 Wijanarjo Adimulya.
 Meski dikategorikan angkatan baru di Cipayung, tapi ada beberapa nama yang sudah mengecap prestasi. Sebut saja Hana Ramadhini.
 Pebulu tangkis berusia 18 tahun tersebut saja menjadi juara di Vietnam Challenge 2013.
 Kehadiran pebulu tangkis pelatnas bisa jadi pengganjal ambisi Korea Selatan (Korsel) yang ingin mempertahankan juara umum. Selain Negeri Ginseng, julukan Korsel, beberapa negara juga menyatakan hadir dalam Wali Kota Cup tahun ini seperti Malaysia, Singapura, India, Jepang, dan Tiongkok. (*)


WAKIL PELATNAS DI VICTOR WALI KOTA CUP 2013

Tunggal putri: 1.Hana Ramadhini: 2. Ruselli Hartawan

Ganda Putra: 1. Ade Yusuf Santoso/Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira; 2. Ronald/Selfanus Geh; 3. Hafiz Faizal/Putra Eka Rhoma; 4. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Hardianto; 5. Arya Maulana Aldiartama /Rafiddias Akhdan Nugroho

Ganda Putri: 1. Melvira Oklamona/Maretha Dea Giovani 2. Rosyita Eka Putri Sari/Melati Daeva Oktavianti; 3. Shela Devi Aulia /Imma Mutiah Khairunnisa

Ganda Campuran: 1. Ronald/Maretha Dea Giovani; 2. Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia; 3. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rosyita Eka Putri Sari; 4. Hardianto/ Melati Daeva Oktavianti; 5. Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Melvira Oklamona

Pelatih : 1. Sarwendah Kusumawardani 2. Chafidz Yusuf

Lima Tahun tanpa Gelar

INDONESIA membuang asa meraih juara Asia. Ini setelah tak ada satu pun pebulu tangkis merah putih yang mampu menembus final Kejuaraan Asia 2013.
 Dua wakil yang tersisa, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati di nomor ganda campuran dan pasangan ganda putri Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia sudah menyerah pada babak semifinal.
 Fran/Shendy, yang diunggulkan di posisi kelima, harus menyerah kepada pasangan nonunggulan asal Korea Selatan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na dengan straight game 23-21, 21-15. Sedangkan Gebby/Tiara juga menyerah dua game 18-21, 8-21 kepada unggulan kelima asal Tiongkok Ma Jin/Tang Jinhua.
 Kegagalan ini membuat Indonesia lima tahun dahaga gelar. Kali terakhir, posisi terhormat diraih pasangan ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa pada 2008 di Johor Bahru.
 Pada Kejuaraan Asia tahun ini, Indonesia memang hanya mengirim pebulu tangkis pelapis. Sebenarnya, pasangan anyar yang masuk senior M. Ahsan/Hendra Setiawan sempat ikut.
 Namun, cedera dalam Axiata Cup 2013 membuat keduanya absen. Selain itu, poin yang cukup untuk berlaga dalam Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus mendatang juga menjadi alasan juara Malaysia Super Series tersebut memilih absen.
 Dalam pertandingan semifinal, lagi-lagi pertandingan tak sampai usai terjadi yang dilakukan pebulu tangkis Tiongkok. Ini terjadi ketika Wang Zhengming menyerah pada game kedua kepada rekannya sendiri, Du Pengyu, saat kedudukan 6-11. Pada perempat final lalu, Lin Dan juga menyerah tanpa bertanding kepada Wang Zhengming. (*)

Hasil Semifinal Kejuaraan Asia 2013
Tunggal Putra:Chen Long (Tiongkok x1) v Chong Wei Feng (Malaysia x10) 21-17, 21-15; Du Pengyu (Tiongkok x2) v Wang Zhengming (Tiongkok x6) 21-16, 11-6 (ret)

Tunggal Putri: Wang Yihan (Tiongkok x2) v Eriko Hirose (Jepang x7) 21-12, 21-6; Li Xuerui (Tiongkok x1) v Sayaka Takahashi (Jepang) 21-18,18-21, 21-12

Ganda Putra: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x1) v V Shen Goh/Lim Khim Wah (Malaysia) 21-17, 21-16; Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel x3) v Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang x2) 19-21, 21-13, 21-14

Ganda Putri: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Ko A-ra/Yoo Hae-won (Korsel) 21-15, 21-17; Ma Jin/ Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x5) v  Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia (Indonesia) 21-18, 21-8


Ganda Campuran: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) v Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (Indonesia x5) 23-21, 21-15; Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x2) v Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hongkong) 21-16, 21-11.

Masa Depan Malaysia di Pundak Rony Agustinus


RONY Agustinus telah menjalankan tugasnya di Malaysia. Memang, dia tak menangani tim senior bulu tangkis negeri jiran tersebut.
 Tapi, mantan pemnghuni pelatnas Cipayung di era 1990-an tersebut menanangani pebulu tangkis muda usia Malaysia. Bahkan, bisa dikatakan, masa depan tunggal putri Malaysia ada di tangan Rony.
‘’Saya menangani pebulu tangkis tunggal putri Malaysia. Usianya masih di bawah 18 tahun,’’ kata Rony melalui layanan pesan singkat kepada smashyes.
 Para pebulu tangkis yang dibinanya berjumlah 7 pebulu tangkis. Mereka dimasukan dalam Junior Sports School. ‘’Karena saya tahunya melatih terserah pengurus menamakannya apa,’’ terang lelaki yang terakhir tercatat menangani pelatnas Cipayung dan PON Jatim 2012 tersebut.
 Dia  berharap dari polesannya akan lahir pebulu tangkis tunggal putri tangguh dari Malaysia. Apalagi, sektor tunggal putri di negeri beribukota Kuala Lumpur dianggap sebagai sektor terlemah.
 Kehadiran Rony di Malaysia melengkapi hadirnya pelatih Indonesia di sana. Sebelum dia hadir, sudah ada nama Hendrawan di sektor tunggal putra dan Paulus Firman di ganda putra. Bahkan, dulu sempat ada nama Rexy Mainaky yang kini menjadi Kabid Binpres PB PBSI. (*)

Punya Teman di Perempat Final

ADA: Ari Trisnanto (foto: flick)

JALAN menembus semifinal terbuka bagi pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Keduanya bakal menghadapi lawan yang tidak terlalu berat pada babak perempat final Belanda Challenge 2013.
 Itu setelah Christopher/Trikusuma mampu menang dua kali dalam penampilannya pada turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut. Pada aksi perdananya di babak utama Jumat (19/4), pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut menundukkan Martin Campbel/Patrick Machugh dari Skotlandia dua game langsung 21-15, 21-10.  Selang beberapa jam kemudian, Christopher/Trikusuma menghentikan  perlawanan pasangan Prancis Baptiste Careme/Ronan Labar 21-15, 21-18.
 Pada babak perempat final, pasangan yang baru tampil resmi tahun ini tersebut akan menjajal ketangguhan ganda Jerman Peter Kaesbauer/Josche Zurwonne, yang di babak sebelumnya secara mengejutkan menumbangkan unggulan keempat Mattijs Dierickx/Freek Golinski (Belanda) 21-12,21-16.
Ini merupakan pertemuan perdana bagi kedua pasangan. Namun, dari segi peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Christopher/Trikusuma kalah. Pasangan Jerman berada di posisi ke-68 dunia sedangkan Christopher/Trikusuma 128. Tahun ini, Kaesbauer/Zurwonne sempat tampil di turnamen All England Super Series Premier.
 Selain Christopher/Trikusuma, beberapa pebulu tangkis Indonesia juga masih bertahan.Di tunggal putra, pebulu tangkis merah putih yang membela bendera Jerman Ari Trisnanto akan menantang jagoan tuan rumah Eric Pang.Di ganda putri, Keshya Nurvita/Devi Tika Permatasari akan menantang unggulan ketiga asal Jerman Johanna Goliszewski/Birgit Michels. (*)

Tradisi Lama Tiongkok Terulang



MUDAH:Wang Zhengming (foto: badmintonlink)
KEMBALINYA Lin Dan ke arena ternoda. Bukan karena kalah oleh lawan yang kualitasnya di bawah dia, tapi dia menyerah tanpa bertanding kepada sesame pebulu tangkis Tiongkok Wang Zhengming pada babak perempat final Kejuaraan Asia yang dilaksanakan di Taipeh, Taiwan, pada Jumat waktu setempat (19/4).
 Padahal, kalau melihat rekor pertemuannya, Wang bukan lawan sepadan bagi peraih dua medali emas nomor tunggal putra olimpiade tersebut. Dari tiga kali pertemuan, Wang, yang Februari lalu berlaga dalam Superliga Badminton Indonesia, tak pernah menang dalam tiga kali pertemuan.
 Sayang, belum ada pernyataan tentang kekalahan yang dialami Lin Dan ini. Tapi, beberapa tahun lalu, sempat disayangkan seringnya pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, kepada rekannya sendiri.
 Kemenangan ini membawa Wang lolos ke semifinal untuk menantang unggulan kedua yang juga compatriot (rekan satu negara) Du Pengyu. Pada peremoat final, Dua Pengyu menang dua game langsung atas wakil Hongkong Chan Yan Kit 21-18, 21-11. Semifinal lain mempertemukan unggulan teratas Chen Long (Tiongkok) dengan Chong Wei Feng (Malaysia).
 Pada babak empat besar ini, Indonesia masih menyisakan wakilnya di nomor ganda putri dan ganda campuran.Di nomor ganda putri, Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah lolos setelah menyingkirkan Lok Yan Poon/Ying  Suet Tse dengan tiga game 18-21,21-12, 21-16. Untuk bisa lolos ke final, pasangan nonunggulan tersebut akan menantang pasangan Tiongkok Ma Jin/Tang Jinhua. Unggulan kelima ini menundukkan pasangan Malaysia Amelia Alicia/Fie Cho Soong 21-14, 21-10.  Ini merupakan pertemuan perdana dari dua pasangan tersebut.
 Sementara, di nomor ganda campuran,Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati, yang diunggulkan di posisi kelima, secara mengejutkan menyingkirkan pasangan senior Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam, yang diunggulkan di posisi ketiga, dengan rubber game 19-21,21-15, 21-11. Pada babak semifinal, Fran/Shendy akan menjaja; ketangguhan pasangan Korea Selatan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na, yang di babak sebelumnya menyingkirkan Teo Ee Yi/Amelia Alicia (Malaysia) 21-12, 21-10. Ini juga menjadi pertemuan pertama bagi kedua pasangan. Hanya, kalau melihat peringkat, perbedaan jauh sekali. Fran/Shendy berada di posisi kesepuluh dan lawannya di posisi 368. (*)

Kalahkan Pasangan Satu Mobil

MOBIL YANG DINAIKI: Christoper (kanan) dan Trikusuma

GELAR juara baru saja digapai Christopher Rusdiato/Trikusuma Wardhana. Mereka menjadi yang terbaik pada nomor ganda putra Kroasia Internasional Series 2013.
 Tapi, itu bukan jaminan bagi keduanya langsung melaju ke babak utama pada Belanda Challenge yang dilaksanakan 18-21 April 2013. Itu dikarenakan saat mendatar, peringkat pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut masih dikisaran 300. Kini, Christopher/Trikusuma berada di peringkat 128 dunia.
 Nah, karena memulai dari babak kualifikasi, risikonya, Christopher/Trikusuma harus bertanding dari awal. Untung, keduanya mampu lolos ke babak utama.
 Itu setelah keduanya mampu mengalahkan Yoga Pratama/Ari Trisnanto dengan rubber game 19-21, 21-16, 21-17 di Wateringen pada Kamis waktu setempat atau Jumat dini hari WIB (19/4). Menilik namanya Yoga/Ari memang dari Indonesia tapi pada beberapa turnamen di Eropa keduanya membela bendera Jerman.
 Menariknya, sebelum berhadapan di babak kualifikasi, keduanya datangnya bersamaan ke kota di Belanda Selatan tersebut. ‘’Kami bersama-sama datangnya ke Belanda dengan naik mobil dari Hamburg,Jerman, Ke Hamburgnya dari Zagreb, Kroasia, kami naik pesawat,’’ kata Christopher melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Mobil tersebut berisi enam orang. Karena sang pemilik mobil juga bersama sang istri. Perjalanan Hamburg-Wateringen pun ditempuh dengan mobil selama lima jam.
 ‘’Meski bakal jadi lawan, tidak ada perasaan mereka lawan. Yoga dan Ari tetap sahabat bagi kami,’’ jelas Christopher.
 Kemenangan atas rekannya satu mobil tersebut membawa Christopher/Trikusuma menghadapi pasangan Skotlandia Martin Campbell/Patrick Machugh. Dalam peringkat terakhir, lawannya tersebut berada di posisi 137 dunia. (*)

Victor Sponsori Wali Kota Cup 2013

KETUA: Abdul Chodir (foto: sidiq)

KEJUARAAN Bulu Tangkis Wali Kota Cup 2013 naik gengsi. Bukan hanya diserbu pebulu tangkis mancanegara, tapi turnamen yang menyediakan hadiah Rp 158 juta tersebut mampu menggandeng sponsor baru.
Pada tahun ini, apparel internasional Victor menjadi penopang kesuksesan event yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei
mendatang. ‘Ini membuat titel resmi turnamen menjadi Victor  Wali Kota Cup 2013. Sebuah kehormatan Victor mau menjadi sponsor di Wali Kota Cup,’’ kata Ketua Panpel Victor Wali Kota Cup 2013 Abdul Chodir.
Ya, di pentas bulu tangkis dunia, Victor menjadi sponsor mulai dari turnamen terendah dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tapgkis Dunia) yakni internasional series hingga yang tertingi super series premier di Korea.
Sayang, Chodir, sapaan karib Abdul Chodir, enggan menyebutkan nominal rupiah yang diberikan Victor.
‘’Yang jelas, kehadiran Victor sangat membantu kami,’’ tambah lelaki yang juga menjabat sebagai ketua umum Pemkot PBSI Surabaya tersebut.
Sebelum Victor, Wali Kota Cup didukung  Pegadaian. Kerjasama tersebut berlangsung selama dua tahun.
‘’Ada kebijakan baru yang membuat Pegadaian untuk sementara absen pada tahun ini,’’ lanjut Chodir.
Dia pun mengakui adanya titel Victor ikut mendongkrak animo peserta untuk hadir. Bukan hanya dari dalam negeri tapi juga mancanegara. Tercatat sudah ada 200 pebulu tangkis asing siap unjuk kebolehan.
‘’Negara yang sudah mendaftarkan atletnya adalah Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Kami harapkan tiap tahun peserta asing bisa terus meningkat,’’  ucap Chodir. (*)

Vita yang Datang dan Pilih Sendiri

UNIK: Jordan/Vita (foto: pb.djarum)
PRAVEEN Jordan? Siapa kenal dia. Tapi, namanya langsung disebut-sebuat saat mampu menembus babak semifinal turnamen super series, Malaysia, pada, awal 2013.
 Saat itu, dia turun di nomor ganda campuran berpasangan dengan pebulu tangkis senior, Vita Marissa. Memulai dari babak kualifikasi, pasangan yang beda 13 tahun tersebut mampu menyingkirkan semua lawan. Bahkan, dua pasangan unggulan Muhammad Rijal/Debby Susanto asal Indonesia dan Zhang Nan/Tan Jinhua dibuatnya angkat koper lebih awal. Sayang, pada semifinal, Jordan/Vita harus mengakui ketangguhan unggulan kedua Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
 Namun, setelah itu, keduanya sudah gagal di babak awal dalam All England Super Series Premier dan Australia Grand Prix Gold. Tapi, kegagalan itu tak membuat Jordan/Vita patah semangat. Sebaliknya, kemampuan keduanya meledak dalam Selandia Baru Grand Prix.
 Keduanya mampu menjadi juara. Dalam final yang dilaksanakan di Auckland pada Minggu (14/4), mereka mengalahkan unggulan pertama yang juga berasal dari Indonesia Riky Widianto/Puspita Richi Dilli.
 ‘’Padahal, proses keduanya bisa menjadi pasangan cukup unik,’’ kata Ketua PB Djarum Yoppy Rasimin kepada smashyes.
 Kok bisa? Ya, sebelum berlaga di turnamen super series pembuka tahun, Korea, Vita, terang Yoppy, datang ke latihan Djarum di kawasan Slipi, Jakarta.
 ‘’Dia mendatangi pelatih ganda Djarum, Sigit Budiarto. Vita minta pebulu tangkis putra untuk bisa menjadi pasangannya di nomor ganda campuran,’’ ucap Yoppy.
 Vita pun menjalani latihan bersama dengan beberapa pebulu tangkis klub papan atas Indonesia tersebut. Selain Jordan, Vita juga berlatih bersama dengan Didit Juang, Kenas Adi Haryanto, Rangga Yave, Seiko Wahyu, dan  Andrei Adistia.
 ‘’Vita yang disuruh memilih sendiri. Dia pun akhirnya memilih Jordan. Adaptasinya pun juga cukup berat,’’ lanjut Yoppy.
 Untung, setelah bermain dalam beberapa turnamen, keduanya pun mulai kompak. Bahkan, sebuah media di kawasan Oceania menuliskan pasangan tersebut kombinasi pebulu tangkis muda dengan pebulu tangkis kenyang pengalaman.
 Kini, pasangan Jordan/Vita pun sudah duduk di peringkat 45 dunia. Padahal, saat keduanya berpasangan, posisinya dimulai dari peringkat 326. Sebuah lonjakan yang sangat signifikan. (*)


Setapak demi Setapak Peringkat Jordan/Vita
17 Januari 2013: 326
25 Januari 2013: 105
14 Maret 2013: 81
11 April 2013: 71
18 April 2013: 45

Hanya Berharap Fran/Shendy

SANDUNGAN: Sudket /Saralee(foto: zimbio.com)
BEBAN di pundak Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati. Mereka menjadi satu-satunya harapan yang tersisa di nomor ganda campuran dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2013 yang dilaksanakan di Taipeh, Taiwan.
 Pasangan yang menempati unggulan kelima tersebut lolos ke babak perempat final setelah menundukkan pasangan tuan rumah Lee Sheng Mu/Cheng Wen Hsing dua game langsung 21-15, 21-12 pada pertandingan Kamis waktu setempat (18/4).
 Namun, untuk bisa lolos ke babak semifinal, Fran/Shendy harus kerja ekstrakeras. Ini dikarenakan mereka akan menghadapi pasangan unggulan ketiga asal Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam yang pada babak kedua menang straight game 21-17, 21-5 atas Tan Aik Quan/Lai Pei Jing. Ini akan menjadi pertemuan kedua bagi kedua pasangan. Kali pertama bersua di India Grand Prix Gold 2011, Fran/Shendy  menyerah.
 Sebenarnya, pada babak kedua, Indonesia sempat meloloskan tiga pasangan. Sayang, pasangan kakak-beradik Markis Kido/Pia Zebadiah dan Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika tumbang.
 Markis/Pia, yang diunggulkan di posisi keempat, takluk oleh pasangan nonunggulan asal Tiongkok Hong Wei/Tang Jinhua 21-18, 16-21, 20-22 dan Lukhi/Annisa menyerah 15-21, 12-21 kepada ganda Korea Selatan Shin Baek-choel/Jang Ye-na.
 Tinggalnya menyisakan satu wakil juga dialami di nomor ganda putri. Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia mampu lolos dari hadangan ganda Tiongkok Bao Yixin/Tian Qing dengan menang rubber game 26-24, 21-23, 21-13. Mereka akan berebut tiket semifinal dengan Poon Lok Yan/Tse Ying Suet (Hongkong). (*)

Suara Asia Bisa Terbelah Lagi

Datuk Seri Nadzmi Salleh (foto: mole)
POSISI Datuk Seri Nadzmi Salleh sebagai Plt Presiden BAC (Asosiasi Bulu Tangkis Asia) digoyang. Federasi Bulu Tangkis Suriah (BAF) menginginkan agar Katsuo Momii dikembalikan lagi kepada jabatannya sebagai presiden pada pertemuan tahunan BAC di Taiwan pada Minggu (21/4/2013). .
 Momii digulingkan setelah mosi tidak percaya terhadap dirinya disahkan pada rapat luar biasa BAC di Bangkok, Thailand, pada 17 Maret 2013. Namun, kasus ini sempat diprotes karena hanya dihadiri 12 negara anggota dari total 41 negara.
 Mereka menganggap Nadzmi harus menunggu pertemuan umum BAC. Pihak BAF pun menganggap keputusan di Bangkok tidak berlaku. Bahkan, mereka meminta Surasak Songvarakulpan Thailand diberhentikan sebagai sekretaris jenderal.
 Nadzmi menerima tawaran untuk memimpin BAC pada 23 Maret dan menarik diri dari kandidat Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Ini dilakukan agar suara Asia tak terbelah karena calon lainnya, yakni Justian Suhandinata, berasal dari Indonesia.
 Nah, dengan mundurnya Nadzmi membuat Justian tinggal berhadapan dengan Poul-Erik Hoyer dari Denmark. Pemilihan Presiden BWF akan dilaksanakan pada 18 Mei 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia. (*)


Ringan pada Penampilan Perdana

MUNCUL: Lin Dan (foto: xinghua)
LIN Dan akhirnya mengayunkan raket di pentas resmi. Itu setelah dia berlaga pada babak pertama Kejuaraan Bulu Tangkis Asia yang dilaksanakan di Taipeh, Taiwan, pada Rabu (17/4).
 Pada babak pertama, dia menang mudah dua game langsung 21-12, 21-16 atas pebulu tangkis Vietnam Do Tuan Duc. Ini membawanya ke babak kedua untuk menantang Hu Yun. Unggulan ketiga asal Hongkong tersebut harus memeras keringat selama tiga game sebelum menyingkirkan pebulu tangkis nonunggulan Thailand Poodchalat Pisit 21-19, 9-21, 21-10.
 Pertemuan dengan Hu Yun bukan hal yang asing bagi Lin Dan. Dia sudah lima kali bertemu. Hasilnya, Lin Dan tak pernah kalah.
 Kali terakhir, keduanya bertemu di Jepang Super Series Premier 2011. Lin Dan menang rubber game 21-19, 11-21, 21-18.
 Selama delapan bulan Lin Dan absen dari berbagai turnamen resmi setelah mampu mempersembahkan emas bagi Tiongkok dari nomor tunggal putra dalam Olimpiade London 2012. Emas ini juga membuat dia sukses mengulangi capaian pada Olimpiade Beijing 2008.
 Lama absen membuat peringkat Lin Dan pun terpuruk. Dari peringkat terakhir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), dia berada di posisi ke-40 dunia. Sedangkan Hu Yun kini berada di posisi kelima.
 Lin Dan tampil dalam Kejuaraan Asia ini sebagai pemanasannya untuk berlaga pada dua event penting, Piala Sudirman di Kuala Lumpur, Malaysia, Mei dan Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok, Agustus.
 Pada Kejuaraan Asia ini, unggulan teratas ditempati pebulu tangkis Negeri Panda,julukan Tiongkok, Chen Long. Pada penampilan perdananya, dia tak menang 21-12,24-22 atas wakil Hongkong Ng Ka Long. (*)

Hasil Wakil Indonesia
Tunggal Putra: Boonsak Ponsana (Thailand x7) v Akbar Panji (Indonesia) 18-21, 21-11, 21-11; Mahbub Thomi v Jasong King (Makau) 21-8, 21-8; Shesar Hiren Rhustavito v Lou Hok Man (Makau) 21-9, 21-6;

Tunggal Putri: Sapsiree Taerattanachai (Thailand) v Maria Febe Kusumastuti   21-17, 21-15; Belaetrix Manuputty v Cheng Shao Chieh (Taiwan) 21-11, 21-13; Busanan Ongbumrungpan (Thailand) v Aprilia Yuswandari 21-10, 8-21, 24-22; Wang Yihan (Tiongkok x2) v Hera Desi 17-21, 21-16, 21-15;

Ganda Putra: Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (Jepang x8) v Markis Kido/Alvent Yulianto 21-8; 21-23, 21-11; Maneepong Jongjit/Nipitphon  Puangpuapech (Thailand) v Yonathan Suryatama/Hendra Aprida Gunawan 16-21, 21-13, 21-11;

Ganda Putri: Suci Rizky Andini/Della Destiara Haris v Jung Kyun-eun/Kim Ha-na (Korsel x3) 12-21, 21-19, 21-9; Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia v Narissapat Lam/Saralee Thoungthongkam (Thailand x8) 21-19, 21-19

Ganda Campuran: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) v Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle 22-20, 14-21, 21-12; Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (x5) v Chan Yun Lung/Tse Ying Suet (Hongkong) 18-21, 23-21, 21-17; Markis Kido/Pia Zebadiah (x4) v Akshay Dewalkar/Pradnya Gadre (India) 21-10, 21-12; Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika v Ku Ching Pao/Lai Chia Wen (Taiwan) 21-18, 22-20

Chong Wei Atlet Terbaik Malaysia 2012

KANAN: Lee Chong Wei (foto: thestar)

LEE Chong Wei disanjung setinggi langit di Malaysia. Terbaru, pebulu tangkis berusia 30 tahun tersebut memperoleh penghargaan sebagai Atlet Malaysia Terbaik 2012.
 Ini tak lepas dari capaiannya tahun lalu. Pada 2012, dia nyaris menjadi penyumbang emas bagi Malaysia pada Olimpiade London. Sayang, dia kalah oleh pebulu tangkis Tiongkok Liin Dan dalam pertarungan rubber game.
 Kekalahan ini membuat dia gagal membalas hasil pahit empat tahun sebelumnya di Beijing. Untung, kegagalan tersebut tak membuat Chong Wei patah semangat. Dia masih membukukan lima gelar di ajang super series.
 Gelar sebagai atlet terbaik Malaysia ini mengulangi kesuksesannya pada 2005 dan 2008. Ini juga bisa menjadi penambah semangat Chong Wei yang akan tampil pada Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus mendatang.
‘’Kejuaraan di Guangzhou adalah kesempatan terakhirku menjadi juara dunia. Pihak Malaysia yang mengaturnya dan saya akan memberikan yang terbaik,’’ kata lelaki yang pekan lalu baru saja menjadi ayah tersebut.
 Hanya, kans merealisasikan ambisi Chong Wei tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan. Kembalinya rival beratnya, Lin Dan, menjadi batu sandungan terberat. Belum lagi, dua kekalahan menyakitkan pada due event terakhir.
 Pada All England Maret 2013, pebulu tangkis dengan tinggi 172 sentimeter tersebut harus mengakui ketangguhan Chen Long (Tiongkok) pada partai final di National Indoor Arena, Birmingham,10 Maret, dua game langsung 17-21, 18-21. Kemudian di Sydney dalam Australia Grand Prix Gold pada 6 April lalu, Chong Wei dipermalukan pebulu tangkis muda Negeri Panda, julukan Tiongkok,Tian Houwei  19-21, 21-17, 18-21. (*)

Pelatnas Terancam Absen di Piala Wali Kota 2013


PIALA Wali Kota Surabaya terasa hambar. Itu setelah para pebulu tangkis pelatnas Cipayung terancam tak ambil bagian dalam turnamen bulu tangkis yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei 2013 tersebut.
  ‘’Kami masih akan usahakan. Awalnya, memang pelatnas tak mengirim pebulu tangkisnya,’’ kata Ketua Panpel Piala Wali Kota 2013 Abdul Chodir kepada smashyes.
 Untuk itu, dia pun meminta tolong kepada Ketua Umum Pengprov PBSI Jatim yang juga mantan Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto. Dia berharap lobi yang dilakukan bisa membuahkan hasil.
 Keragu-raguan pelatnas mengirim pebulu tangkisnya bisa jadi karenakan berbenturan dengan agenda BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Ya, pada waktu yang bersamaan ada dua turnamen yang berlangsung di Asia Tenggara yakni Malaysia Grand Prix Gold pada 30 April-4 Mei di Kuala Lumpur serta Thailand Internasional Series di Trang.
 Karena menyediakan poin BWF, bisa jadi PB PBSI lebih mempertimbangkan mengirim pebulu tangkisnya ke kedua negara tersebut.
 ‘’Tapi, kami masih usahakan. Pelatnas pun akan segera mengirim jawaban,’’ tambah pengurus Pengprov PBSI Jatim Wijanarko Adimulya.
 Meski pelatnas masih diragukan mengirim wakilnya, tapi beberapa negara sudah memastikan ikut serta. Mereka antara lain dari Malaysia, Singapura, Jepang, India, Tiongkok, serta juara bertahan Korea Selatan.
Selain itu, klub-klub papan atas Indonesia juga turut serta pada turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 158 juta tersebut. (*)