Saina Nehwal (foto: twitter) |
Dalam turnamen berhadiah total USD 1 juta atau Rp 10 miliar lebih tersebut, dia tak terkalahkan. Para pebulu tangkis tunggal putri dunia pun dibuatnya tak berdaya. Termasuk dua jagoan Eropa, Juliane Schenk asal Jerman dan Tine Baun dari Denmark.
Hasil itulah yang dibawanya dalam Jepang Super Series 2013. Saina layak masuk dalam kandidat juara.
Tentu ini bakal menjadi ancaman bagi para lawan-lawannya. Termasuk juga buat Lindaweni Fanetri.
Linda, sapaan karib Lindaweni, akan langsung menantang Sania pada pertandingan pertama. Dalam turnamen berhadiah total USD 200 ribu tersebut, Sania menempati unggulan ketiga sementara Linda nonseeded.
Hanya, Linda seharusnya tak perlu keder. Dalam dua kali pertemuan, dua pebulu tangkis berbagi skor imbang 1-1.
Bahkan, dalam pertemuan terakhir di Singapura Super Series 2013, Linda mampu mempermalukan Sania dengan rubber game 17-21, 21-13, 21-13. Ini membalas kekalahan yang dialaminya pekan sebelumnya di Indonesia Super Series 17-21, 29-27, 13-21. Dalam peringkat terakhir BWF (Federasi Bulu tangkis Dunia), Linda duduk di posisi ke-12 sementara Sania di posisi keempat.
Tugas tak kalah berat juga akan dilakoni Aprilia Yuswandari. Gadis asal PB Semen Gresik ini akan menjajal ketangguhan juara dunia Ratchanok Inthanon asal Thailand. Ratchanok menempati unggulan kedua.
Dari rekor pertemuan, Ratchanok unggul 2-1. Kali terakhir, keduanya bertemu dan Ratchanok menang 21-16, 21-17 di Prancis Super Series 2012. (*)