WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Kontrak per Tahun Bikin Betah

SATU KLUB: Meisy Jolly dan Stenny Kusuma
SPANYOL dikenal sebagai salah satu kiblat sepak bola dunia. Banyak negara, termasuk Indonesia, yang menjadikan Negeri Matador tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan olahraga bola sepak tersebut.
 Tapi, untuk urusan bulu tangkis bisa lain cerita. Gantian negara beribu kota Madrid tersebut yang berguru ke Indonesia. Buktinya, ada beberapa pebulu tangkis Negeri Jamrud Khatulistiwa yang diharapkan mampu menularkan ilmunya di sana.
 Nama Meisy Jolly pun layak di kedepankan. Sejak 2010, perempuan kelahiran 28 Maret 1991 tersebut berada di sana. ‘’Saya diajak senior yang juga rekan saya, Stenny Kusuma,’’ terang dia.
 Kedekatan Meisy dan Stenny dikarenakan keduanya bernaung di klub yang sama, Suryanaga. Dia pun menerima tawaran baru yang juga menjadi tantangan baru baginya. Sebenarnya, selain Stenny juga ada pebulu tangkis Suryanaga yang ada di Spanyol yakni Hendry Winarto.
 Sebelum bernaung di Suryanaga, Meisy bernaung di bendera Astec. ‘Dia dikenal pebulu tangkis spesialis nomor ganda.
 ‘’Kalau klub saya di Spanyol namanya Soderinsa Rinconada di Kota Sevilla. Di Spanyol, selain bermain di liga, saya juga kadang-kadang menjadi lawan tanding pebulu tangkis nasional Spanyol,’’ ungkapnya.
 Menariknya, di Soderinsa Rinconada, kontrak dia hitungannya per musim. Bukan kontrak jangka panjang. 
 ‘’Sama bos Soderinsa Rinconada, setelah liga usai, pasti diajak bicara bagaimana ke depannya. Bisa dikatakan, saya dikontrak per tahun,’’ ungkap Meisy.
 Di Spanyol, lanjut dia, liga berlangsung dari September hingga April. Harus diakui, kehadiran pebulu tangkis Indonesia ikut mendongkrak kualitas atlet Spanyol.
 Kini, mereka pun disegani di Eropa dengan salah satu bintangnya, Carolina Marin, yang pada April lalu bergabung Eropa All-Star pada Axiata Cup di DBL Arena, Surabaya.
 ‘’Marin satu klub dengan Hendry di IES La Orden,’’ pungkasnya. (*)

Taufik Tumbangkan Harapan Tuan Rumah

TERSINGKIR: Kashyap Parupalli (foto: gg2).
TAUFIK Hidayat sudah bukan pebulu tangkis papan atas. Tapi, kemampuan dia tetap tak boleh dianggap enteng.
 Buktinya, dia mampu menjungkalkan unggulan kelima Kashyap Parupalli dengan rubber game 12-21, 23-21, 21-18 pada babak pertama India Super Series di New Delhi pada Rabu waktu setempat (24/4).  Pada peringkat terakhir, Kashyap berada di peringkat ketujuh sedangkan Taufik di posisi 26 dunia.
 Bahkan, tak menutup kemungkinan, Taufik bisa melaju lagi hingga perempat final. Ini dikarenakan peraih emas Olimpiade Athena 2004 tersebut akan berhadapan dengan pebulu tangkis India yang lolos dari babak kualifikasi Prannoy HS, yang pada babak pertama memupus asa Suppanyu Avihingsanon 21-17, 22-20.
 Ini merupakan pertemuan perdana Taufik dengan pebulu tangkis berperingkat 72 dunia tersebut. Taufik sendiri sudah mengagendakan pada tahun ini pensiun.
 Suksesnya Taufik lolos ke babak kedua juga diikuti Dionyisius Hayom Rumbaka. Dia mengalahkan wakil Tiongkok Chen Yuekun 24-22, 19-21, 21-14. Sayang, wakil merah putih lainnya, Tommy Sugiarto langsung angkat koper setelah kalah 16-21, 17-21 oleh pebulu tangkis tuan rumah Gurusaidutt. (*)

Zhengming Bisa Jadi Korban

STRATEGI: Wang Zhengming (foto: badminton freak)
LIN DAN tak ada dalam daftar pebulu tangkis yang bakal berlaga dalam Kejuaraan Dunia 2013. Tapi, bukan berarti, pemegang dua medali emas olimpiade nomor tunggal putra bakal absen dalam event yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus 2013 tersebut.  Ini dikarenakan, sebagai tuan rumah Negeri Panda, julukan Tiongkok, bisa mengirimkan empat pebulu tangkis.
 Pada 25 April ini, BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) akan mengeluarkan peringkat terbaru yang menjadi acuan pebulu tangkis yang lolos ke Guangzhou, Kejuaraan Asia di Taipei pekan lalu menjadi turnamen terakhir yang masuk hitungan poin.
 Dari daftar terakhir, ada tiga pebulu tangkis Tiongkok yang pasti lolos karena berada di 10 besar yakni Chen Long (peringkat 2), juara bertahan sekaligus peringkat ketiga Du Pengyu, dan peringkat 9 dunia Wang Zhengming.
Di luar ketiga nama tersebut, Negeri Tembok Raksasa tersebut masih ada Chen Jin (11), yang sudah mundur dari timnas,Gao Huan (24); Chen Yuekun (33), dan Lin Dan (39).
Setiap negara boleh mengirimkan maksimal empat wakil jika berada di delapan besar serta maksimal tiga jika berada di 24 besar. Bisa jadi, Tiongkok akan mendepak Zhengming agar Lin Dan, yang menyandang empat kali juara dunia, bisa tampil.
Lin Dan sendiri sudah mendekati penampilan terbaiknya saat beraksi pada Kejuaraan Asia. Padahal, dia sudah delapan bulan absen dari berbagai turnamen setelah meraih emas di Olimpiade London. Sayang, dia memutuskan mundur saat menghadapi Zhengming di perempat final.
Dua tahun lalu, Malaysia melakukan langkah yang sama. Pasangan professional Gan Teik Chai/Tan Bin  yang lolos karena berada di kisaran 24 besar digantikan posisinya oleh Lim Khim Wah/Chan Peng Soon  yang saat itu ada di peringkat 64. Alasannya, Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menganggap pasangan muda tersebut punya prospek lebih bagus.
 BWF sendiri akan melakukan tiga tahap sebelum keputusan final 3 Juni mendatang. Ini disebabkan mereka masih melihat kondisi para pebulu tangkis yang lolos di tahap awal. (*)

Guatemala Hadir di Victor Wali Kota Cup

JAGO KA WASAN:Nikte Sotomayor (foto: prensalibre)

VICTOR Wali Kota Cup 2013 diserbu peserta.Sebanyak 1.600 pebulu tangkis bakal unjuk kebolehan dalam event yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei 2013 tersebut.
 Para peserta bukan hanya berasal dari Indonesia tapi juga luar negeri. Menariknya, selain Malaysia, Singapura, Jepang, India, Tiongkok, dan juara bertahan Korea Selatan ada negara di Amerika Selatan yang ikut.
 ‘’Guatemala membawa lima pebulu tangkis serta satu ofisial,’’ kata Sekretaris Pemkota PBSI Surabaya R Nanang Hidayat.
 Meski susah menjadi juara, tapi kehadiran Guatemala tersebut menjadi kredit tersendiri bagi panitia. Bukan perkara mudah mendatangkan peserta dari negara beda benua dalam turnamen yang belum masuk kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
 ‘’Kebetulan, para pebulu tangkis Guatemala itu ada acara ke Jogjakarta, sehingga mereka pun sekalian tampil di Surabaya,’’ tambah Nanang.
 Kekuatan Guatemala di pentas bulu tangkis tak boleh di pandang sebelah mata. Mereka mempunyai seorang Kevin Cordon. Pebulu tangkis yang kini berusia 26 tahun tersebut merupakan juara Pan-America Games 2011 dan tak pernah kehilangan game. Dia juga berlaga di Olimpiade Beijing 2008.
Pada Kejuaraan Dunia 201I di London, Cordon secara mengejutkan mampu melaju hingga babak perempat final dengan menjungkalkan salah satu unggulan asal Tiongkok Chen Long. Langkahnya dihentikan oleh  pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei.
 Meski bukan Cordon, tapi pebulu tangkis Guatemala yang ke Victor Wali Kota Cup juga tak bisa dipandang sebelat mata. Mayoritas mereka mempunyai peringkat BWF dan disegani di kawasan Amerika Selatan. (*)

Peringkat Pebulu Tangkis Guatemala ke Victor Wali Kota Cup 2013
1. Humblers Heymard
Tungga Putra:204
Ganda Putra:156
Ganda Campuran: 310

 2 Anibal Marroquin
Tunggal Putra: 345
Ganda Putra:156
Ganda Campuran: 210

3.Nikte Sotomayor
Tunggal Putri: 145
Ganda Putri:334
Ganda Campuran: 210

4. Ana Lucia de Leon
Tunggal Putri:157
Ganda Putri: 334
Ganda Campuran: 165

5. Jonathan Jose Joli (-)

Tak Ada Sony di Unggulan Kedua

NAMA Sony Dwi Kuncoro tak ada di list peserta Indian Super Series 2013. Padahal, beberapa hari sebelumnya, arek Suroboyo tersebut masuk masuk sebagai unggulan dalam turnamen yang dilaksanakan di New Delhi pada 23-28 April tersebut.
 Sayang, saat dikonfirmasi  smashyes, tak ada respons. Untung, ayah Sony, Sumadji, menjelaskan kondisi anaknya.
‘’Dia sudah sembuh kok. Mungkin lagi dipersiapkan ke event yang lain,’’ kata Sumadji.
 Cedera tersebut, tambah dia, adalah cedera punggung. Itu dialami Sony di All England Super Series 2013.
 Sakit itu pula yang membuat Sony harus pulang awal pada turnamen paling bergengsi di muka bumi tersebut. Dia menyerah pada babak kedua kepada pebulu tangkis Denmark Jan O Jorgensen 7-11 pada game pertama.
 ‘’Ada fisioterapi di pelatnas yang membuat Sony bisa  sembuh. Sony dulu juga ditangani dia,’’ terang Sumadji.
 Ya, Sony sempat lama absen dari berbagai turnamen. Imbasnya, peringkatnya pun turun drastis hingga terlempat di luar 100 besar.
 Tapi, setelah sembuh, berlahan tapi pasti, Sony kembali ke penampilan terbaik. Hingga akhirnya dia mampu menembus peringkat empat dunia.
 Setelah cedera lagi, Indonesia bak macan ompong di nomor tunggal putra. Buktinya, tanpa Sony, Indonesia gagal mempertahankan juara dalam event beregu campuran, Axiata Cup.
 ‘’Kalau untuk Piala Sudirman yang kurang tiga minggu lagi, saya belum tahu dia main atau tidak. Hanya, Sony bilang mau main di Kejuaraan Dunia Agustus mendatang,’’ ucap Sumadji.
 Ya, event terdekat yang membutuhkan kemampuan Sony adalah Piala Sudirman yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada 19-26 Mei mendatang. Tanpa Sony, praktis Indonesia bertumpu pada Simon Santoso, Tommy Sugiarto, dan Dionysius Hayom Rumbaka. Minus Sony pula bisa membuat asa merebut Piala Sudirman bakal sulit direalisasikan.
 Untuk India Super Series, Indonesia di nomor tungal putra kini mengandalkan Taufik, Simon, Tommy, dan Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka. (*)

Ini Bukan Level Challenge, Ouseph

RAJIV Ouseph mencari tantangan. Dia akan tampil pada turnamen India Super Series yang dilaksanakan 23-28 April 2013 di New Delhi.
 Sebelumnya, dalam dua turnamen terakhir, pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut menjadi juara yakni di Prancis Challenge dan Finlandia Challenge 2013. Pada final Prancis Challenge yang dilaksanakan di Orleans pada 31 Maret, Ouseph mengalahkan Flemming Quach asal Denmark dengan dua game 21-15, 21-15. Sepekan kemudian, Ouseph memupus asa Dmytro Zavadsky (Ukraina) 21-16, 21-12. 
 Hanya, level India dengan Prancis dan Finlandia beda. Dengan titel super series, peserta turnmane berhadiah total USD 200 ribu tersebut tentu lebih kuat. Apalagi, pebulu tangkis tunggal putra peringkat pertama dunia asal Malaysia Lee Chong Wei ikut ambil bagian.
Pada babak pertama, Ouseph akan menjajal ketangguhan Saensomboonsuk Tanongsak dari Thailand pada Rabu (24/3). Dari rekor pertemuan lebih memihak pebulu tangkis Inggris tersebut. Ouseph pernah menundukkan Tanongsak pada Tiongkok Masters 2009.
 Hanya sekarang, peringkat pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, lebih bagus, peringkat 25 atau 6 setrip lebih bagus dibandingkan Ouseph. Pemenang partai ini besar kemungkinan bakal bersua Boonasak Ponsana (Thailand) yang diperkirakan tak akan mengalami kesulitan menundukkan Chou Tien Chen (Taiwan). (*)

Datang karena Ajakan Joachim Persson

PROMOSI: Ary Trisnanto
TERBUANG dari Pelatnas Cipayung bukan berarti karirnya tamat. Banyak yang sudah membuktikannya.
 Ada yang berkiprah sebagai pebulu tangkis professional dengan tetap berlatih di Indonesia, ada juga yang pilih terbang ke luar negeri. Nah, salah satu yang ingin tetap eksis di luar negeri adalah Ary Trisnanto.
 Bagi para penggila bulu tangkis, namanya memang belum terlalu sering didengar. Wajar karena prestasinya juga belum secemerlang Taufik Hidayat atau Sony Dwi Kuncoro di nomor tunggal, nomor yang ditekuni Ary.
 ‘’Saya di pelatnas Cipayung dari 2009-2011,’’ kata Ary kepada smashyes melalui jejaring sosial.
 Saat tak lagi berstatus penghuni Cipayung, sebenarnya dia dikembalikan ke klub asalnya, Tangkas Jakarta. Hanya, itu tak bertahan lama.
 ‘’Per 1 Agustus 20011, saya ke Jerman sampai sekarang ini. Hanya, sempat balik pada Mei 2012 lalu tapi Agustusnya sudah balik lagi,’’ terang lelaki kelahiran 23 Januari 1991 tersebut.
 Dia bisa ke Jerman karena kenal dengan Joachim Persson. Pebulu tangkis  Denmark itu mengajaknya untuk bisa berkompetisi di kompetisi Jerman (bundesliga).
 ‘’Saya main untuk klub TSV Trittau di Kota Trittau. Kota ini 20 menit dari Hamburg,’’ ucap Ary.
 Bersama TSV Trittau, tahun 2013, dia bermain di 2.Bundesliga Nord. Tapi, tahun dia, lanjut Ary, dia akan unjuk kebolehan di 1. Bundesliga. ‘’Tahun ini, Alhamdulillah saya membawa TSV Trittau juara,’’ ungkap dia.
 Sambil berkompetisi di Bundesliga, Ary pun sering mengikuti beberapa turnamen. Hanya, dia berlaga di level challenge dan series internasional.
 Itu pula yang membuat peringkatnya masih berada di kiasaran 100-200 dunia. Pekan lalu, dia mampu menembus babak semifinal Belanda Challenge. Sayang, langkahnya dihentikan oleh andalan tuan rumah Eric Pang.
  Meski berada di Jerman, tapi kerinduannya kepada Indonesia tetap tak bisa ditahan. Rencananya, pada Juli mendatang, Ary akan berlaga pada Indonesia Challenge.
 Pada 2012, sebenarnya dia juga unjuk kebolehan. Hanya, langkahnya terhenti oleh penghuni Cipayung Wisnu Yuli Prasetyo.
 ‘’Tahun ini (2013), saya akan datang lagi. Ada undangan dari Christopher (Rusdianto, rekannya di pelatnas) untuk datang,’’ tambah Ary.
 Ya, Ary dan Christopher memang berkawab akrab. Selama menjalani tur di Eropa, keduanya hampir selama bersamaan. Bahkan, saat ke Weteringen, venue Belanda internasional series, mereka naik mobil bersama selama lima jam.
 Padahal, saat di babak kualifikasi ganda putra, keduanya bermusuhan. Christopher berpasangan dengan Trikusuma Wardhana sedangkan Ary dengan pebulu tangkis Indonesia lainnya yang juga membela Jerman Yoga Pratama. (*)

Perjalanan Ary Trisnanto selama 2013
Belanda Challenge:  Semifinal
Kroasia Internasional Series: 32 Besar
Finlandia Internasional Series: 16 Besar
Prancis Challenge: 32 Besar
Swiss Grand Prix: 64 Besar
Austria Challenge: 32 Besar

Bulu Tangkis Eropa Berbagi Penghargaan

LEGENDA: Erland Kops (kiri) dan Poul-Erik 


FEDERASI bulu tangkis Eropa (BEC) punya gawe. Untuk kali pertama mereka menggelar acara pemilihan atlet terbaik yang dilaksanakan di Sheraton Hotel di Bratislava , Slovakia, pada Sabtu malam waktu setempat.
 Selain memilih pebulu tangkis terbaik, organisasi yang dipimpin peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 Poul-Erik Hoyer tersebut juga memasukan sosok ke dalam Hall of Fame. Dari email yang dikirimkan ke smahyes, BEC memilih pebulu tangkis terbaik untuk kategori putra, putri, dan pebulu tangkis muda. Pemilihan ini berlaku bagi semua pebulu tangkis dari negara Eropa yang dianggap bersinar selama 2012.
 Pemilihan ini juga melibatkan 10 ribu orang yang memberikan suaranya melalui situs Badminton Eropa (www.badmintoneurope.com) juga situs jejaring social. Selain itu,para pelatih dari 51 negara anggota BEC juga diberi kesempatan memberikan hak pilih.

Hasil Pemilihan Pebulu Tangkis Terbaik Eropa 2012
Putra:
Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
Usia:  Mathias Boe (33), Carsten Mogensen (30)
Nomor: Ganda Putra
Peringkat Terbaik: 1
Prestasi: Finalis Olimpiade London 2012, Finalis Indonesia Super Series Premier


Putri:
Juliane Schenk (Jerman)
Usia:31
Nomor: Tunggal Putri
Prestasi:
Semifinal Hongkong Super Series, India Super Series,Juara Singapura Super Series

Pebulu Tangkis Muda Terbaik
Carolina Marin (Spanyol)
Usia: 20 Tahun
Nomor: Tunggal Putri
Prestasi: Juara Eropa Junior

Hall of Fame
Erland Kops (Denmark)
Usia: 76
Nomor:  Tunggal dan Ganda Putra
Prestasi: Tujuh kali juara tunggal dan empat kali nomor ganda di All England

Chong Wei Tetap ke India


LEE Chong melawan arus. Dia tetap akan tampil pada India Super Series 2013 yang dilaksanakan di New Delhi pada 23 -28 April.
 Padahal, sebelumnya, banyak yang menyarankan agar Chong Wei absen pada dua turnamen yakni India Super Series dan Malaysia Grand Prix Gold. Alasannya, agar Chong Wei focus pada kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Kuala Lumpur, pada 19-26 Mei 2013.
 Selain itu, pihak pelatih asosiasi bulu tangkis Malaysia (BAM) juga menganjurkan agar pebulu tangkis peringkat 1 dunia istirahat setelah istrinya melahirkan anak laki-laki pada 12 April lalu. Selain itu, Chong Wei juga baru saja membawa negerinya menjadi juara Axiata Cup 2013 dengan mengalahkan Thailand.
 Pada India Super Series, Chong Wei akan memulai penampilannya dengan dijajal pebulu tangkis Irlandia Scott Evans. Tahun lalu, pebulu tangkis berusia 30 tahun tersebut mampu memupus asa pebulu tangkis Indonesia Sony Dwi Kuncoro dalam pertandingan final.
 Selain Chong Wei, di nomor tunggal putra, Malaysia juga diwakili Iskandar Zulkarnian Zainuddin. Hanya, dia harus melalui pertandingan dari babak kualifikasi.
Namun, di nomor lainnya, negeri serumpun tersebut mengirim pebulu tangkis terkuatnya yakni pasangan  Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (ganda putra), Woon Khe Wei/Vivian Hoo (ganda putri), dan Chan Peng Soon-/Goh Liu Ying (ganda campuran). (*)

Wakil Indonesia di Indonesia Super Series 2013
Tunggal Putra: Sony Dwi Kuncoro (x2), Taufik Hidayat,Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka,Simon Santoso

Tunggal Putri: Bellaetrix Manuputty, Lindaweni Fanetri, Aprilis Yuswandari

Ganda Putra: Ricky Karanda/Muhammad Ulinnuha,Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (x6), Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan

Ganda Putri: Anneka Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari, Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah, Suci Rizky Andini/Della Destiara Haris

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x1), Muhammad Rijal/Debby Susanto (x6), Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (x7)

Yang Lebih Muda Yang Unggul

MASA DEPAN:Viktor Axelsen (foto:badmintonrick)

ERIC Pang gagal memenuhi harapan publik Belanda. Dia gagal menjadi juara di kandangnya sendiri.
 Pebulu tangkis berusia 31 tahun tersebut harus mengakui ketangguhan Viktor Axelsen dari Denmark dengan dua game langsung 24-22, 21-12 pada final Belanda Challenge yang dilaksanakan di Wateringen pada Minggu waktu setempat (21/4). Kekalahan ini juga membuat Pang gagal membalas kekalahan dari lawan yang sama pada Kejuaraan Eropa 2012.
 Selain itu, pertemuan ini juga merupakan pertemuan dua juara Eropa beda generasi. Pang merupakan pada 2001 sedangkan Axelsen memegang trofi sepuluh tahun kemudian atau 2011. Bahkan, setahun sebelumnya, Axelsen merupakan juara dunia junior.
Kemenangan ini juga membuat Axelsen menjauh dari persaingan dengan Pang. Dalam tiga kali pertemuan sebelumnya, dia menang tiga kali dalam lima kali pertemuan.
Lain halnya dengan Pang. Ini juga membuat dia kembali gagal.  Tahun lalu, langkahnya sudah terhenti pada babak perempat final setelah tumbang oleh pebulu tangkis India Anand Pawar.
Sebenarnya,kans Indonesia membawa pulang sempat diletakkan di pundak nomor ganda putra melalui pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Sayang,langkah pasangan nonunggulan tersebut dihentikan unggulan teratas asal Polandia (*)


Hasil Final Belanda Challenge 2013

Tunggal Putri: Beatriz Corrales (Spanyolx6) v Karin Schnaase (Jermanx2) 21-16,21-18
Ganda Putra: Lukasz Moren/Wojciech Szkudlarczyk (Polandiax1) v Christopher Coles/Matthew Nottingham (Inggris) 21-13,18-21,21-9
Ganda Putri:Rie Eto/Yu Wakita (Jepang) v Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria) 14-21,21-18,21-9
Ganda Campuran: Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman x1) v Sam Magee/Chloe Magee (Irlandia) 21-14,18-21,21-17

Tiongkok Tak Bisa Tambah Trofi

MENANG: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (foto: badzine)
PESTA Tiongkok dan Korea Selatan (Korsel) pada Kejuaraan Asia 2013 telah berakhir kemarin (21/4). Hasilnya, Negeri Panda, julukan Tiongkok, memperoleh tiga gelar dan sisanya digapai pebulu tangkis Korsel.
 Sebenarnya, tga gelar milik Tiongkok ini sudah dipastikan sehari sebelumnya. Itu disebabkan mereka sudah memastikan final sesama rekannya sendiri (All Chinas Final) di nomor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri. Begitu juga dengan Negeri Ginseng, julukan Korsel.
 Negeri beribu kota Seoul tersebut juga mempertemukan sesama pebulu tangkis di nomor ganda putra. Sementara, satu nomor lainnya, ganda campuran, Tiongkok dan Korsel mengirim wakilnya di laga pemungkas.
 Hasilnya, pasangan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na asal Korsel menang dua game 22-20, 21-17 atas Zhang Nan/Zhao Yunlei dalam laga yang dilaksanakan di Taipe, Taiwan, tersebut.
 Indonesia sendiri gagal membawa pulang trofi. Prestasi terbaik hanya menembus babak semifinal Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati di nomor ganda campuran serta pasangan ganda putri Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah. (*)

Hasil Final Kejuaraan Asia 2013

Tunggal Putra: Du Pengyu (Tiongkok x2) v Chen Long (Tiongkok x1) 21-17, 21-19

Tunggal Putri: Wang Yihan (Tiongkok x2) v Li Xuerui (Tiongkok x1) 21-15, 21-13

Ganda Putra: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x1) v Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel x3) 21-13,22-20

Ganda Putri: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x5) 21-15,14-21, 21-15

Ganda Campuran: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) v Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok) 22-20, 21-17

Gagal Tundukkan Unggulan Teratas


LUKASZ Moren/Wojciech Szkudlarczyk jadi batu sandungan. Unggulan teratas l Polandia asini gagal dilewati Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana pada semifinal Belanda Challenge 2013.
 Pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut menyerah dengan rubber game 15-21, 21-14, 17-21 pada perebutan tiket semifinal yang dilaksanakan di Wateringen pada Sabtu waktu setempat atau Minggu dini hari WIB (21/4). Meski kalah, capaian ini sudah termasuk bagus.
 Ini dikarenakan Christopher/Trikusuma tampil pada turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut dari babak kualifikasi. Bahkan, pada babak semifinal, mereka mampu merepotkan lawannya yang peringkatnya sudah di 30 dunia sedang Christopher/Trikusuma masih di 128. Lawannya pun pada All England Super Series 2013 juga mampu lolos hingga babak kedua. Pada babak pertama, mereka mampu menjungkalkan unggulan kelima asal Tiongkok Hong Wei/Shen Ye.
 Kekalahan Christopher/Trikusuma ini juga membuat Indonesia tak punya wakil pada babak final. Mantan penghuni pelatnas Cioayung yang berbendera Jerman Ari Trisnanto di tunggal putra dan pasangan ganda putri  Keshya Nurvita/Devi Tika Permatasari sudah tersingkir. Aris tersingkir pada babak perempat final setelah ditundukkan andalan tuan rumah yang juga menjadi unggulan ketiga Eric Pang 19-21, 8-21. Keshya/Devi menyerah pada babak semifinal oleh pasangan gado-gado Skotlandia/Bulgaria Imogen Banker/Petya Nedelcheva 17-21,21-16,16-21. (*)

Hasil Semifinal Belanda Challenge 2013
Tunggal Putra:Viktor Axelsen (Denmark x1) v Ville Lang (Finlandia x5) 21-7, 21-16;Eric Pang (Belanda x3) v Flemming Quach (Denmark) 18-21,21-11, 21-7

Tunggal Putri:Beatriz Corrales (Spanyol x6) v Chloe Magee (Irlandia x3) 21-15, 21-14; Karin Schnaase (Jerman x2) v Sabrina Jaquet (Swiss x4) 21-13, 19-21,21-8

Ganda Putra: Lukasz Moren/Wojciech Szkudlarczyk (Polandia x1) v Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana (Indonesia) 21-15,14-21, 21-17; Christopher Coles/Matthew Nottingham (Inggris) v Gaetan Mittelheisser/Mathias Quere (Prancis) 21-11, 21-13

Ganda Putri: Rie Eto/Yu Wakita (Jepang) v Eefje Muskens/Selena Piek (Belanda) 21-19,15-21,21-12; Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria) v Kesyha Nurvita/Devi Tika (Indonesia) 21-12,13-21, 21-19

Ganda Campuran:Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman x1) v Jelle Maas/Iris Tabeling (Belanda) 21-10,21-9;Sam Magee/Chloe Magee (Irlandia) v Baptiste Carema/Lorraine Baumann (Prancis) 21-11,21-15

Pelatnas Kirim Juara Vietnam Challenge


PELATNAS Cipayung mengirim kabar gembira ke panitia Victor Wali Kota Cup 2013. Mereka akhirnya mengirim wakilnya dalam kejuaraan bulu tangkis yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei mendatang tersebut.
 ‘’Kami lega pelatnas bisa hadir. Ini akan membuat persaingan juara bakal semakin ketat di semua nomor,’’ kata Ketua Panpel Wali Kota Cup 2013 Abdul Chodir kemarin (21/4).
 Ya,sebelumnya, pelatnas sempat dikabarkan absen dalam turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 158 juta tersebut. Pihak panitia memperkirakan dikarenakan pada saat yang bersamaan ada dua turnamen yang harus diikuti para pebulu tangkis terbaik Indonesia tersebut yakni Malaysia Grand Prix Gold di Kuala Lumpur pada 30 April-4 Mei serta Thailand Internasional Series yang digelar di Trang 30 April-5 Mei.
 ‘’Pelatnas pun juga sudah mengirim nama-nama pebulu tangkisnya yang berjumlaha 18 pebulu tangkis. Selain itu, ada juga pelatih yang membawanya ke Surabaya yakni Sarwendah serta Chafidz  Yusuf,’’tambah Chodir, sapaan karib Abdul Chodir.
 Memang, di antara nama-nama tersebut tidak ada pebulu tangkis papan atas seperti Sony Dwi Kuncoro ataupun juga Simon Santoso di tunggal putra. Begitu juga dengan nama Lindaweni Fanetri atau Aprilia Yuswandari di tunggal putri.
 ‘’Di pelatnas kan ada pebulu tangkis angkatan lama dan baru. Yang berangkat ke Surabaya nanti angkatan baru,’’ tambah panitia bidang dana Wali Kota Cup 2014 Wijanarjo Adimulya.
 Meski dikategorikan angkatan baru di Cipayung, tapi ada beberapa nama yang sudah mengecap prestasi. Sebut saja Hana Ramadhini.
 Pebulu tangkis berusia 18 tahun tersebut saja menjadi juara di Vietnam Challenge 2013.
 Kehadiran pebulu tangkis pelatnas bisa jadi pengganjal ambisi Korea Selatan (Korsel) yang ingin mempertahankan juara umum. Selain Negeri Ginseng, julukan Korsel, beberapa negara juga menyatakan hadir dalam Wali Kota Cup tahun ini seperti Malaysia, Singapura, India, Jepang, dan Tiongkok. (*)


WAKIL PELATNAS DI VICTOR WALI KOTA CUP 2013

Tunggal putri: 1.Hana Ramadhini: 2. Ruselli Hartawan

Ganda Putra: 1. Ade Yusuf Santoso/Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira; 2. Ronald/Selfanus Geh; 3. Hafiz Faizal/Putra Eka Rhoma; 4. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Hardianto; 5. Arya Maulana Aldiartama /Rafiddias Akhdan Nugroho

Ganda Putri: 1. Melvira Oklamona/Maretha Dea Giovani 2. Rosyita Eka Putri Sari/Melati Daeva Oktavianti; 3. Shela Devi Aulia /Imma Mutiah Khairunnisa

Ganda Campuran: 1. Ronald/Maretha Dea Giovani; 2. Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia; 3. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rosyita Eka Putri Sari; 4. Hardianto/ Melati Daeva Oktavianti; 5. Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Melvira Oklamona

Pelatih : 1. Sarwendah Kusumawardani 2. Chafidz Yusuf

Lima Tahun tanpa Gelar

INDONESIA membuang asa meraih juara Asia. Ini setelah tak ada satu pun pebulu tangkis merah putih yang mampu menembus final Kejuaraan Asia 2013.
 Dua wakil yang tersisa, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati di nomor ganda campuran dan pasangan ganda putri Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia sudah menyerah pada babak semifinal.
 Fran/Shendy, yang diunggulkan di posisi kelima, harus menyerah kepada pasangan nonunggulan asal Korea Selatan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na dengan straight game 23-21, 21-15. Sedangkan Gebby/Tiara juga menyerah dua game 18-21, 8-21 kepada unggulan kelima asal Tiongkok Ma Jin/Tang Jinhua.
 Kegagalan ini membuat Indonesia lima tahun dahaga gelar. Kali terakhir, posisi terhormat diraih pasangan ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa pada 2008 di Johor Bahru.
 Pada Kejuaraan Asia tahun ini, Indonesia memang hanya mengirim pebulu tangkis pelapis. Sebenarnya, pasangan anyar yang masuk senior M. Ahsan/Hendra Setiawan sempat ikut.
 Namun, cedera dalam Axiata Cup 2013 membuat keduanya absen. Selain itu, poin yang cukup untuk berlaga dalam Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus mendatang juga menjadi alasan juara Malaysia Super Series tersebut memilih absen.
 Dalam pertandingan semifinal, lagi-lagi pertandingan tak sampai usai terjadi yang dilakukan pebulu tangkis Tiongkok. Ini terjadi ketika Wang Zhengming menyerah pada game kedua kepada rekannya sendiri, Du Pengyu, saat kedudukan 6-11. Pada perempat final lalu, Lin Dan juga menyerah tanpa bertanding kepada Wang Zhengming. (*)

Hasil Semifinal Kejuaraan Asia 2013
Tunggal Putra:Chen Long (Tiongkok x1) v Chong Wei Feng (Malaysia x10) 21-17, 21-15; Du Pengyu (Tiongkok x2) v Wang Zhengming (Tiongkok x6) 21-16, 11-6 (ret)

Tunggal Putri: Wang Yihan (Tiongkok x2) v Eriko Hirose (Jepang x7) 21-12, 21-6; Li Xuerui (Tiongkok x1) v Sayaka Takahashi (Jepang) 21-18,18-21, 21-12

Ganda Putra: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x1) v V Shen Goh/Lim Khim Wah (Malaysia) 21-17, 21-16; Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel x3) v Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang x2) 19-21, 21-13, 21-14

Ganda Putri: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Ko A-ra/Yoo Hae-won (Korsel) 21-15, 21-17; Ma Jin/ Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x5) v  Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia (Indonesia) 21-18, 21-8


Ganda Campuran: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) v Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (Indonesia x5) 23-21, 21-15; Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x2) v Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hongkong) 21-16, 21-11.

Masa Depan Malaysia di Pundak Rony Agustinus


RONY Agustinus telah menjalankan tugasnya di Malaysia. Memang, dia tak menangani tim senior bulu tangkis negeri jiran tersebut.
 Tapi, mantan pemnghuni pelatnas Cipayung di era 1990-an tersebut menanangani pebulu tangkis muda usia Malaysia. Bahkan, bisa dikatakan, masa depan tunggal putri Malaysia ada di tangan Rony.
‘’Saya menangani pebulu tangkis tunggal putri Malaysia. Usianya masih di bawah 18 tahun,’’ kata Rony melalui layanan pesan singkat kepada smashyes.
 Para pebulu tangkis yang dibinanya berjumlah 7 pebulu tangkis. Mereka dimasukan dalam Junior Sports School. ‘’Karena saya tahunya melatih terserah pengurus menamakannya apa,’’ terang lelaki yang terakhir tercatat menangani pelatnas Cipayung dan PON Jatim 2012 tersebut.
 Dia  berharap dari polesannya akan lahir pebulu tangkis tunggal putri tangguh dari Malaysia. Apalagi, sektor tunggal putri di negeri beribukota Kuala Lumpur dianggap sebagai sektor terlemah.
 Kehadiran Rony di Malaysia melengkapi hadirnya pelatih Indonesia di sana. Sebelum dia hadir, sudah ada nama Hendrawan di sektor tunggal putra dan Paulus Firman di ganda putra. Bahkan, dulu sempat ada nama Rexy Mainaky yang kini menjadi Kabid Binpres PB PBSI. (*)

Punya Teman di Perempat Final

ADA: Ari Trisnanto (foto: flick)

JALAN menembus semifinal terbuka bagi pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Keduanya bakal menghadapi lawan yang tidak terlalu berat pada babak perempat final Belanda Challenge 2013.
 Itu setelah Christopher/Trikusuma mampu menang dua kali dalam penampilannya pada turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut. Pada aksi perdananya di babak utama Jumat (19/4), pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut menundukkan Martin Campbel/Patrick Machugh dari Skotlandia dua game langsung 21-15, 21-10.  Selang beberapa jam kemudian, Christopher/Trikusuma menghentikan  perlawanan pasangan Prancis Baptiste Careme/Ronan Labar 21-15, 21-18.
 Pada babak perempat final, pasangan yang baru tampil resmi tahun ini tersebut akan menjajal ketangguhan ganda Jerman Peter Kaesbauer/Josche Zurwonne, yang di babak sebelumnya secara mengejutkan menumbangkan unggulan keempat Mattijs Dierickx/Freek Golinski (Belanda) 21-12,21-16.
Ini merupakan pertemuan perdana bagi kedua pasangan. Namun, dari segi peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Christopher/Trikusuma kalah. Pasangan Jerman berada di posisi ke-68 dunia sedangkan Christopher/Trikusuma 128. Tahun ini, Kaesbauer/Zurwonne sempat tampil di turnamen All England Super Series Premier.
 Selain Christopher/Trikusuma, beberapa pebulu tangkis Indonesia juga masih bertahan.Di tunggal putra, pebulu tangkis merah putih yang membela bendera Jerman Ari Trisnanto akan menantang jagoan tuan rumah Eric Pang.Di ganda putri, Keshya Nurvita/Devi Tika Permatasari akan menantang unggulan ketiga asal Jerman Johanna Goliszewski/Birgit Michels. (*)

Tradisi Lama Tiongkok Terulang



MUDAH:Wang Zhengming (foto: badmintonlink)
KEMBALINYA Lin Dan ke arena ternoda. Bukan karena kalah oleh lawan yang kualitasnya di bawah dia, tapi dia menyerah tanpa bertanding kepada sesame pebulu tangkis Tiongkok Wang Zhengming pada babak perempat final Kejuaraan Asia yang dilaksanakan di Taipeh, Taiwan, pada Jumat waktu setempat (19/4).
 Padahal, kalau melihat rekor pertemuannya, Wang bukan lawan sepadan bagi peraih dua medali emas nomor tunggal putra olimpiade tersebut. Dari tiga kali pertemuan, Wang, yang Februari lalu berlaga dalam Superliga Badminton Indonesia, tak pernah menang dalam tiga kali pertemuan.
 Sayang, belum ada pernyataan tentang kekalahan yang dialami Lin Dan ini. Tapi, beberapa tahun lalu, sempat disayangkan seringnya pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, kepada rekannya sendiri.
 Kemenangan ini membawa Wang lolos ke semifinal untuk menantang unggulan kedua yang juga compatriot (rekan satu negara) Du Pengyu. Pada peremoat final, Dua Pengyu menang dua game langsung atas wakil Hongkong Chan Yan Kit 21-18, 21-11. Semifinal lain mempertemukan unggulan teratas Chen Long (Tiongkok) dengan Chong Wei Feng (Malaysia).
 Pada babak empat besar ini, Indonesia masih menyisakan wakilnya di nomor ganda putri dan ganda campuran.Di nomor ganda putri, Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah lolos setelah menyingkirkan Lok Yan Poon/Ying  Suet Tse dengan tiga game 18-21,21-12, 21-16. Untuk bisa lolos ke final, pasangan nonunggulan tersebut akan menantang pasangan Tiongkok Ma Jin/Tang Jinhua. Unggulan kelima ini menundukkan pasangan Malaysia Amelia Alicia/Fie Cho Soong 21-14, 21-10.  Ini merupakan pertemuan perdana dari dua pasangan tersebut.
 Sementara, di nomor ganda campuran,Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati, yang diunggulkan di posisi kelima, secara mengejutkan menyingkirkan pasangan senior Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam, yang diunggulkan di posisi ketiga, dengan rubber game 19-21,21-15, 21-11. Pada babak semifinal, Fran/Shendy akan menjaja; ketangguhan pasangan Korea Selatan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na, yang di babak sebelumnya menyingkirkan Teo Ee Yi/Amelia Alicia (Malaysia) 21-12, 21-10. Ini juga menjadi pertemuan pertama bagi kedua pasangan. Hanya, kalau melihat peringkat, perbedaan jauh sekali. Fran/Shendy berada di posisi kesepuluh dan lawannya di posisi 368. (*)

Kalahkan Pasangan Satu Mobil

MOBIL YANG DINAIKI: Christoper (kanan) dan Trikusuma

GELAR juara baru saja digapai Christopher Rusdiato/Trikusuma Wardhana. Mereka menjadi yang terbaik pada nomor ganda putra Kroasia Internasional Series 2013.
 Tapi, itu bukan jaminan bagi keduanya langsung melaju ke babak utama pada Belanda Challenge yang dilaksanakan 18-21 April 2013. Itu dikarenakan saat mendatar, peringkat pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut masih dikisaran 300. Kini, Christopher/Trikusuma berada di peringkat 128 dunia.
 Nah, karena memulai dari babak kualifikasi, risikonya, Christopher/Trikusuma harus bertanding dari awal. Untung, keduanya mampu lolos ke babak utama.
 Itu setelah keduanya mampu mengalahkan Yoga Pratama/Ari Trisnanto dengan rubber game 19-21, 21-16, 21-17 di Wateringen pada Kamis waktu setempat atau Jumat dini hari WIB (19/4). Menilik namanya Yoga/Ari memang dari Indonesia tapi pada beberapa turnamen di Eropa keduanya membela bendera Jerman.
 Menariknya, sebelum berhadapan di babak kualifikasi, keduanya datangnya bersamaan ke kota di Belanda Selatan tersebut. ‘’Kami bersama-sama datangnya ke Belanda dengan naik mobil dari Hamburg,Jerman, Ke Hamburgnya dari Zagreb, Kroasia, kami naik pesawat,’’ kata Christopher melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Mobil tersebut berisi enam orang. Karena sang pemilik mobil juga bersama sang istri. Perjalanan Hamburg-Wateringen pun ditempuh dengan mobil selama lima jam.
 ‘’Meski bakal jadi lawan, tidak ada perasaan mereka lawan. Yoga dan Ari tetap sahabat bagi kami,’’ jelas Christopher.
 Kemenangan atas rekannya satu mobil tersebut membawa Christopher/Trikusuma menghadapi pasangan Skotlandia Martin Campbell/Patrick Machugh. Dalam peringkat terakhir, lawannya tersebut berada di posisi 137 dunia. (*)

Victor Sponsori Wali Kota Cup 2013

KETUA: Abdul Chodir (foto: sidiq)

KEJUARAAN Bulu Tangkis Wali Kota Cup 2013 naik gengsi. Bukan hanya diserbu pebulu tangkis mancanegara, tapi turnamen yang menyediakan hadiah Rp 158 juta tersebut mampu menggandeng sponsor baru.
Pada tahun ini, apparel internasional Victor menjadi penopang kesuksesan event yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei
mendatang. ‘Ini membuat titel resmi turnamen menjadi Victor  Wali Kota Cup 2013. Sebuah kehormatan Victor mau menjadi sponsor di Wali Kota Cup,’’ kata Ketua Panpel Victor Wali Kota Cup 2013 Abdul Chodir.
Ya, di pentas bulu tangkis dunia, Victor menjadi sponsor mulai dari turnamen terendah dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tapgkis Dunia) yakni internasional series hingga yang tertingi super series premier di Korea.
Sayang, Chodir, sapaan karib Abdul Chodir, enggan menyebutkan nominal rupiah yang diberikan Victor.
‘’Yang jelas, kehadiran Victor sangat membantu kami,’’ tambah lelaki yang juga menjabat sebagai ketua umum Pemkot PBSI Surabaya tersebut.
Sebelum Victor, Wali Kota Cup didukung  Pegadaian. Kerjasama tersebut berlangsung selama dua tahun.
‘’Ada kebijakan baru yang membuat Pegadaian untuk sementara absen pada tahun ini,’’ lanjut Chodir.
Dia pun mengakui adanya titel Victor ikut mendongkrak animo peserta untuk hadir. Bukan hanya dari dalam negeri tapi juga mancanegara. Tercatat sudah ada 200 pebulu tangkis asing siap unjuk kebolehan.
‘’Negara yang sudah mendaftarkan atletnya adalah Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Kami harapkan tiap tahun peserta asing bisa terus meningkat,’’  ucap Chodir. (*)

Vita yang Datang dan Pilih Sendiri

UNIK: Jordan/Vita (foto: pb.djarum)
PRAVEEN Jordan? Siapa kenal dia. Tapi, namanya langsung disebut-sebuat saat mampu menembus babak semifinal turnamen super series, Malaysia, pada, awal 2013.
 Saat itu, dia turun di nomor ganda campuran berpasangan dengan pebulu tangkis senior, Vita Marissa. Memulai dari babak kualifikasi, pasangan yang beda 13 tahun tersebut mampu menyingkirkan semua lawan. Bahkan, dua pasangan unggulan Muhammad Rijal/Debby Susanto asal Indonesia dan Zhang Nan/Tan Jinhua dibuatnya angkat koper lebih awal. Sayang, pada semifinal, Jordan/Vita harus mengakui ketangguhan unggulan kedua Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
 Namun, setelah itu, keduanya sudah gagal di babak awal dalam All England Super Series Premier dan Australia Grand Prix Gold. Tapi, kegagalan itu tak membuat Jordan/Vita patah semangat. Sebaliknya, kemampuan keduanya meledak dalam Selandia Baru Grand Prix.
 Keduanya mampu menjadi juara. Dalam final yang dilaksanakan di Auckland pada Minggu (14/4), mereka mengalahkan unggulan pertama yang juga berasal dari Indonesia Riky Widianto/Puspita Richi Dilli.
 ‘’Padahal, proses keduanya bisa menjadi pasangan cukup unik,’’ kata Ketua PB Djarum Yoppy Rasimin kepada smashyes.
 Kok bisa? Ya, sebelum berlaga di turnamen super series pembuka tahun, Korea, Vita, terang Yoppy, datang ke latihan Djarum di kawasan Slipi, Jakarta.
 ‘’Dia mendatangi pelatih ganda Djarum, Sigit Budiarto. Vita minta pebulu tangkis putra untuk bisa menjadi pasangannya di nomor ganda campuran,’’ ucap Yoppy.
 Vita pun menjalani latihan bersama dengan beberapa pebulu tangkis klub papan atas Indonesia tersebut. Selain Jordan, Vita juga berlatih bersama dengan Didit Juang, Kenas Adi Haryanto, Rangga Yave, Seiko Wahyu, dan  Andrei Adistia.
 ‘’Vita yang disuruh memilih sendiri. Dia pun akhirnya memilih Jordan. Adaptasinya pun juga cukup berat,’’ lanjut Yoppy.
 Untung, setelah bermain dalam beberapa turnamen, keduanya pun mulai kompak. Bahkan, sebuah media di kawasan Oceania menuliskan pasangan tersebut kombinasi pebulu tangkis muda dengan pebulu tangkis kenyang pengalaman.
 Kini, pasangan Jordan/Vita pun sudah duduk di peringkat 45 dunia. Padahal, saat keduanya berpasangan, posisinya dimulai dari peringkat 326. Sebuah lonjakan yang sangat signifikan. (*)


Setapak demi Setapak Peringkat Jordan/Vita
17 Januari 2013: 326
25 Januari 2013: 105
14 Maret 2013: 81
11 April 2013: 71
18 April 2013: 45