WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Pilih Mundur karena Persiapan Kurang

ABSEN:Sony Dwi Kuncoro (foto: badminton)

SONY DWI Kuncoro tak mau melawan risiko. Dia memilih mengundurkan diri dari Singapura Super Series 2013.
 ‘’Saya belum siap persiapannya. Jadi, saya tak main di Singapura Super Series 2013,’’ kata Sony kepada smashyes.
 Dia tak ingin masa depannya di cabang olahraga tepok bulu tersebut hancur dan putus di tengah jalan karena memaksakan diri tampil. Apalagi, sebelumnya, Sony sempat lama absen dari berbagai turnamen juga karena cedera.
 Kondisi yang belum siap itu pun terlihat pada Indonesia Super Series Premier 2013. Datang dengan status unggulan keempat, ayah satu anak tersebut tumbang pada babak kedua oleh pebulu tangkis India Ajay Jayaram 20-22, 12-21.
 Sony pun mengaku kini persiapannya fokus kepada Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus mendatang.
 ‘’Iya memang saya fokus Kejuaraan Dunia,’’ ucap Sony Singkat.
 Ya, selain Sony, tunggal putra papan atas Indonesia, Simon Santoso dan Dionysius Hayom Rumaka,  juga memutuskan absen dari Singapura Super Series. Praktis, di nomor tunggal putra, Indonesia hanya mengandalkan Tommy Sugiarto.
 Pada Indonesia Super Series Premier 2013 pekan lalu,Tommy mampu menembus babak semifinal. Sayang, langkahnya dihentikan pebulu tangkis Jerman Marc Zwiebler. (*)

JUARA SINGAPURA OPEN 2012
TUNGGAL PUTRA:Boonsak Ponsana (Thailand)
TUNGGAL PUTRI: Juliane Schenk (Jerman)
GANDA PUTRA: Markis Kido/Hendra Setiawan
GANDA PUTRI: Bao Yixin/Zhong Qianxin (Tiongkok)
GANDA CAMPURAN: Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing (Taiwan)

Pemenang Challenge pun Tetap Susah Juara Junior

LOMPAT: Hanna Ramadhini  (foto:djarum)

GENGSI Indonesia di pentas bulu tangkis Indonesia kembali dipertaruhkan. Kali ini, bukan di level senior tapi junior.
 Merah Putih bakal mengirimkan 16 pebulu tangkis dalam Kejuaraan Asia Junior  2013 yang dilaksanakan di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, pada 7-14 Juli.  Tahun lalu, di Gimcheon Indoor Stadium, Korea Selatan, pada 30 Juni-7 Juli, Indonesia membawa pulang satu gelar.  Posisi terhormat tersebut disumbangkan dari nomor ganda putra melalui Edi Subakhtiar/Arya Maulana.
 ‘’Kami memang tak ditarget PP PBSI. Tapi,kami akan berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik,’’kata salah satu pelatih Tim Junior Indonesia Imam Thohari kepada smashyes.
 Dia menganggap semua nomor tetap punya peluang menjadi juara di negeri jiran nanti. Bahkan, di nomor bergengsi, tunggal putra, peluang naik podium teratas tetap mengintip.
 ‘’Tungga putra persaingan lebih merata. Kesempatan menjadi yang terbaik tetap terbuka,’’ tegas lelaki yang lama bermain dan melatih di Jepang tersebut.
 Peluang di tunggal putra, tambah dia, lebih bagus dibandingkan tunggal putri. Padahal, di nomor tersebut ada Hanna Ramadhini yang  April lalu baru saja menjadi juara di turnamen senior Vietnam Challenge.
 ‘’Tapi, wakil Tiongkok, Jepang, dan Thailand banyak yang lebih bagus dari Hanna,’’ ungkap Imam.
 Kejuaraan Asia Junior 2013 ini menggelar dua kategori, beregu dan perorangan. Peserta yang ikut maksimal kelahiran 1 Januari 1995.
 Untuk beregu, sebelumnya sistemnya memakai beregu putra dan beregu putri. Sejak kali pertama dilaksanakan 1997, Indonesia pernah menjadi juara pada 2002 dan 1999. Sistem yang dipakai mempertandingkan lima nomor, tiga partai tunggal dan dua partai ganda.
 Tapi, setelah mulai 2006, sistem yang dipakai memakai sistem Piala Sudirman yang mempertandingkan lima nomor yakni  tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, Indonesia tak pernah lagi menjadi juara. (*)


WAKIL INDONESIA KE KEJUARAAN ASIA U-19
TUNGGAL PUTRA: Ihsan Maulana Mustofa,Fikri Ihsandi Hadmadi, Muhamad Bayu Pangisthu, Anthony Sinisuka  Ginting

TUNGGAL PUTRI: Hanna Ramadhini, Ruselli Hartawan, Fitriani, Intan Dwi Jayanti

GANDA PUTRA: Kevin Sanjaya/Arya Maulana Aldi Artama, Yantoni Edy Saputra/Arysa Isnanu Ardiputra, Rian Swastedian/Fajar Alfian

GANDA PUTRI: Rosyita Eka/Setyana Daniella, Uswatun Khasanah/Masita Mahmudin, Febriani Endar Kusumawati/Della Agustia

GANDA CAMPURAN:Rian Swastedian/Masita Mahmudin,Raffidias  Akhdan/Nugroho/Setyana Daniella, Fajar Alfian/Febriani Endar,Arysa Isnanu/Della Augustia

Kaget saat Tahu Lolos Babak Utama

BAKAL PANAS: Singapore Indoor Stadium (foto: twitter)
NAMA pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana menghilang dari babak kualifikasi Singapura Super Series 2013. Padahal, seharusnya, dia bakal berhadapan dengan pasangan tuan rumah Danny Bawa Chrisnanta/Zhao Jiang Terry Yao pada 18 Juni.
  Ini membuat Danny/Zhao pun langsung lolos babak kedua kualifikasi tanpa harus memeras keringat. Christopher/Trikusuma mundur?
 ‘’Tidak. Mereka langsung lolos ke babak utama,’’ kata ayah Christopher, Yacob Rusdianto, kepada smashyes.

 Ini, tambah dia, karena ada pasangan di babak utama yang mengundurkan diri. Nah, sebagai pasangan yang menjadi unggulan teratas babak kualifikasi, ganda asal Suryanaga, Surabaya, tersebut pun langsung promosi gratis ke babak utama.
  ‘’Pasangan yang mundur saya juga tidak tahu namanya. Dapat poin atau tidak karena main di babak utama, saya juga tidak tahu, maaf,’’ terang Yacob.
 Christopher sendiri mengaku sangat ingin merasakan kerasnya persaingan pada babak utama dalam turnamen super series atau super series premier. Sebenarnya, kesempatan itu terbuka pada Indonesia Super Series Premier yang dilaksanakan 10-17 Juni lalu.
 Sayang, keduanya langsung tersungkur pada babak pertama kualifikasi, Christopher/Trikusuma harus mengakui ketangguhan pasangan gado-gado Inggris/Skotlandia Marcus Ellis/Paul Van Rietveldeve 17-21, 18-21.
 ‘’Awalnya, saya memang main di babak kualifikasi. Eh, saat pagi tadi lihat skema pertandingan, saya main di babak utama. Ya terkejut juga he he he,’’ jelas Christopher melalui pesan singkat.
  Pada babak pertama Singapura Super Series, Christopher/Trikusuma akan  menjajal ketangguhan pebulu tangkis Thailand yang juga berasal dari babak kualifikasi Bodin Issara/Pakkawat Vilailak.
 Ini merupakan pertemuan perdana kedua pasangan. Dari sisi peringkat, Christopher/Trikusuma lebih unggul. Mereka ada di posisi ke-84 sementara lawannya di posisi ke-96. (*)


WAKIL INDONESIA DI SINGAPURA SUPER SERIES 2013

TUNGGAL PUTRA:

Kualifikasi:

Andre Kurniawan Tedjono, Wisnu Yuli

Utama:

Tommy Sugiarto


TUNGGAL PUTRI:

Kualifikasi:

Millicent  Wiranto

Utama:

Bellaetrix Manuputty,Adriyanti Firdasari,


GANDA PUTRA:


Utama:

Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana, Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha, Andrei Adistia/Gideon Markus, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Alvent Yulianto/Markis Kido


GANDA PUTRI:

Babak Utama:

Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, Variella Aprilsasi Putri/Vita Marissa, Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta, Suci Rizky Andini/Jenna Gozali


GANDA CAMPURAN:

Babak Utama:

Praveen Jordan/Vita Marissa, Muhammad Rijal/Debby Susanto, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati, Gideon Markus/Variella Aprilsasi Putri, Markis Kido/Pia Zebadiah


smashyes.

Poul-Erik Mundur dari Presiden Eropa

FOKUS SATU: Poul-Erik (foto: astro)

TERPILIHNYA Poul-Erik,47, menjadi presiden BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) membawa konsekuensi. Dia melepas jabatannya yang lain sebagai orang di Konfederasi Bulu Tangkis Eropa (BEC).
 Wakil Presiden BEC asal Portugal Joao Matos bakal menggantikan tempatnya hingga Annual Delegate Meeting (Pertemuan Delegasi Tahunan).
 Poul-Erik menjadi Presiden BEC sejak Agustus 2010. Sedangkan dia terpilih menjadi Presiden BWF pada Mei lalu mengggantikan tempat Dr. Kang Young-joong dari Korea Selatan. Dalam pemilihan Presiden BWF yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dia mengalahkan wakil Indonesia Justian Suhandinata.
Pengunduran diri dari Presiden BEC akan diumumkan dalam Pertemuan Bulu Tangkis Eropa di Riga, Latvia, akhir pekan ini. Joao Matos akan menjadi presiden hingga April tahun depan.
 Poul-Erik juga merupakan juara tunggal putra Olimpiade Atlanta 1996. Ini menjadi satu-satunya peraih emas bulu tangkis dari non Asia. (*)

PRESIDEN BEC
1967-1968: Hans Peter Kuntz (Swiss)
1969-1977: Stellan Mohlin (Swedia)
1977-1982: Herman Valken (Belanda)
1982-1984: Heinrich Barge (Jerman)
1984-1992:Stan Mitchell (Inggris)
1992-2004:Torsten Berg (Denmark)
2004-2010: Tom Batcher (Denmark)
2010-2013: Poul-Erik  (Denmark)

Sekali lagi, Samai Ardy dan Taufik

KELIMA: Chong Wei (kanan) dan Zwiebler (foto: twitter)

HANYA pebulu tangkis Tiongkok yang membuat Lee Chong Wei kalah. Kenyataannya memang begitu.
 Selama 2013 ini, hanya pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, yang bisa membuat dia tertunduk saat ke luar lapangan. Buktinya, pada All England, Chong Wei, yang diunggulkan di posisi teratas, kalah oleh Chen Long dengan dua game langsung 17-21, 19-21 pada babak final yang dilaksanakan di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, pada 10 Maret.
 Kemudian, pada Australia Grand Prix Gold, lagi-lagi Chong Wei kalah oleh anak asuh Li Yongbo. Kali ini lebih ironis. Chong Wei harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis muda Tiongkok Tian Houwei masih di babak semifinal melalui rubber game 19-21, 21-17, 18-21.     
 Untung, dia bangkit dan meraih gelar super seriesnya di India. Karena lawan yang dihadapinya juga bukan pebulu tangkis Tiongkok yakni Kenichi Tago asal Jepang.
 Begitu juga dengan di Indonesia Super Series Premier 2013. Tanpa kehadiran musuh bebuyutannya, Lin Dan, Chong Wei sejak awal sudah diunggulkan menjadi juara.
 Hanya, dia nyaris langsung angkat koper karena dipaksa bertarung selama tiga game oleh Wang Zhengming 20-22, 21-4, 22-20. Setelah itu, dia pun nyaris tak mengalami hambatan.
Bahkan, pafa pertandingan final yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (16/6), Chong Wei tak banyak memeras keringat untuk menundukkan Marc Zwiebler dari Jerman  21-15, 21-14.
Ini merupakan gelar kelima bagi lelaki 31 tahun tersebut. Sebelumnya, dia sudah mencapainya pada 2007, 2009, 2010, 2011, dan 2013.
 Tahun lalu, dia absen karena mengalami cedera setelah tampil pada final All England. Itu juga dilakukannya agar tampil prima di Olimpiade London.
 Sayang, di olimpiade, lagi-lagi, dia kalah oleh Lin Dan. Pada 2008, Super Dan, julukan Lin Dan, juga membuatnya gagal memberikan emas pertama bagi Malaysia.
 Di Indonesia Open, dia hanya kalah oleh Ardy B. Wiranata dan Taufik Hidayat. Keduanya sudah mengolejsi enam gelar. Tak menutup kemungkinan, dia bisa menyamai atau bahkan melampuai capaian dua pebulu tangkis Indonesia beda generasi tersebut. (*)

Enam Koleksi Gelar Mereka
ARDY B WIRANATA: 1990, 1991, 1992,1994, 1995, 1997

TAUFIK HIDAYAT: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006

LEE CHONG WEI: 2007, 2009, 2010, 2011, 2013

Tiket Masuk 10 Besar Dunia

GELAR KEDUA: Ahsan bersujud setelah menang (foto: twitter)
MOHAMMAD Ahsan/Hendra Setiawan selamatkan muka tuan rumah. Keduanya mampu meraih gelar di nomor ganda putra dalam Indonesia Super Series Premier 2013.
 Dalam final yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (16/6), Ahsan/Hendra menjungkalkan unggulan kedua asal Korea Selatan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae dengan dua game langsung 21-14, 21-18. Sayang, kemengan ini tetap belum bisa memenuhi target yang diusung PP PBSI, yakni dua gelar.
 Sebenarnya, sampai babak semifinal yang dilaksanakan Sabtu (15/6), Indonesia masih menjaga asa memenuhi target. Namun, kekalahan mengejutkan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari ganda Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen membuyarkan segalanya.
  Tapi bagaimanapun, kemenangan Ahsan/Hendra tetap perlu mendapat apresiasi. Baru digabungkan akhir tahun lalu, keduanya sudah mengoleksi dua gelar bergengsi.
 Sebelumnya, Ahsan/Hendra mampu memenangi Malaysia Super Series. Kebetulan, dalam partai puncak, mereka juga mengalahkan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae.
 Hasil ini bakal membuat Ahsan/Hendra bakal meroket peringkatnya. Minimal, mereka akan menembus peringkat 10 besar dunia sekaligus mengulangi kenangan manisnya bersama Markis Kido, pasangan lamanya. Keduanya pernah berada di posisi peringkat pertama nomor ganda putra dunia.
 Selain itu, kemenangan di Indonesia Super Series Premier menjadi penambah semangat menghadapi Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus mendatang. (*)


HASIL FINAL INDONESIA SUPER SERIES PREMIER 2013

TUNGGAL PUTRA: Lee Chong Wei (Malaysia x1) v Marc Zwiebler (Jerman) 21-15, 21-14

TUNGGAL PUTRI: Li Xuerui (Tiongkok x1) v Juliane Schenk (Jerman x4) 21-16, 18-21, 21-17

GANDA PUTRA: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) v Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x2) 21-14, 21-18

GANDA PUTRI: Bao Yixin/Cheng Shu (Tiongkok x8) v Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) 15-21, 21-18, 21-18

GANDA CAMPURAN: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x3) v Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen 24-22, 20-22, 21-12

Masuk Final Saja Sudah Jadi Sejarah

TERHARU: Juliane Schenk (foto: twitter)

JERMAN tangguh di sepak bola, dunia sudah mengakui. Tapi, kalau negeri yang sempat terbagi menjadi dua, barat dan  timur, kuat di bulu tangkis, ini yang sempat membuat orang mengernyitkan dahi.
 Tapi, pengakuan di belahan Eropa pun sudah ada. Jerman mampu mematahkan dominasi Denmark di ajang Kejuaraan Beregu Campuran Eropa 2013. Padahal, selama enam kali penyelenggaraan terakhir, Denmark selalu menjadi juara.
 Pada Piala Sudirman 2013 lalu, Jerman juga membuat orang geleng-geleng kepala. Negeri beribukota Berlin tersebut mempermalukan unggulan kedua sekaligus tuan rumah Malaysia tersingkir pada babak penyisihan.
 Nah, kini di nomor perorangan, Jerman mengukir sejarah di ajang Indonesia Open. Untuk kali pertama, mereka mampu menempatkan wakilnya pada babak final.
 Tak tanggung, langsung dua wakil dan di nomor bergengsi, tunggal putra dan tunggal putri. Di kelompok putra, Jerman meloloskan Marc Zwiebler yang mempermalukan wakil Indonesia Tommy Sugiarto dengan dua game 21-17, 21-10 pada pertandingan semifinal yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (15/6).
 Beberapa jam kemudian, di tunggal putri, Juliane Schenk menggugurkan juara bertahan asal India Saina Nehwal dengan rubber game 12-21, 21-13, 21-14.
 Pada pertandingan final (16/6), Zwiebler dan Schenk akan menantang unggulan teratas di nomornya. Zwiebler menjajal ketangguhan Lee Chong Wei asal Malaysia dan Schenk menantang Li Xuerui (Tiongkok).
 Hanya, rekor Zwiebler melawan Chong Wei termasuk buruk. Dia tak pernah menang dalam enam kali pertemuan. Kali terakhir, pebulu tangkis yang kini berada di posisi ke-22 dunia tersebut kalah di Korea Super Series Premier 2013 dengan dua game langsung 21-11, 21-19.
 Begitu juga dengan Schenk. Dia hanya menang sekali dalam enam kali pertemuan. Hanya, dalam pertemuan terakhir di Denmark Super Series 2012, dia menang dua game langsung 21-19, 21-12. (*)

Siapa Wakil Jerman
1. MARC ZWIEBLER
Nomor: Tunggal Putra
Usia: 29
Lahir: 13 Maret 1984
Pegangan raket: kiri
Ranking tertinggi: 11 (17 Maret 2011)
Prestasi: Juara Eropa 2012

Perjalanan 2013
Babak I All England Super Series Premier
Perempat final Jerman Grand Prix Gold
Bawa Jerman Juara Kejuaraan Beregu Campuran Eropa
Babak I Malaysia Super Series
Babak II Korea Super Series Premier

2.JULIANE SCHENK
Nomor: tunggal putri
Usia: 31
Lahir:26 November 1982
 Pegangan raket: kanan
Ranking tertinggi: 4 (28 Juni 2012)
Prestasi: Perunggu Kejuaraan Dunia 2011

Perjalanan 2013
-Finalis India Super Series
-Perempat final Swiss Grand Prix Gold
-Perempat final All England Super Series Premier
-Finalis Jerman Grand Prix Gold
-Bawa Jerman juara Kejuaraan Beregu Eropa
-Babak II Korea Super Series Premier

Tuntaskan Penantian Enam Tahun

SEMPAT MENYUSAHKAN: Pasangan Ivamov/Sozonov (foto:twitter)

ASA Indonesia di tangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka menjadi satu-satunya wakil merah putih dalam Indonesia Super Series Premier 2013.
 Ahsan/Hendra menembus final setelah menundukkan wakil Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dalam pertarungan yang ketat dalam tiga game 21-10, 20-22, 21-14 pada babak semifinal yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (15/6).
 Pada babak final Minggu (16/6), Ahsan/Hendra akan menjajal ketangguhan unggulan kedua Sung-hyun/Lee  Yong-dae yang di babak semifinal menundukkan compatriot (rekan senegaranya) Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong dengan dua game langsung  21-13, 21-16.
 Ini menjadi ulangan final Malaysia Super Series di Kuala Lumpur pada 20 Januari 2013. Saat itu, Ahsan/Hendra menang straight game 21-15, 21-13. Gelar tersebut juga menjadi gelar perdana bagi pasangan yang baru saja dipatenkan oleh PP PBSI tersebut. Sebelumnya, Ahsan lama berpasangan dengan Bona Septano dan Hendra dengan Markis Kido.
 Wajar jika Ahsan/Hendra menjadi tumpuan menjadi juara ganda putra sekaligus mengobati dahaga gelar ganda bagi Indonesia. Kali terakhir, tuan rumah meraihnya pada 2006 melalui Candra Wijaya/Tony Gunawan.
 Tahun lalu, gelar juara jatuh ke tangan Lee Yong-dae. Hanya saat itu, lelaki pujaan fans cewek bulu tangkis dunia tersebut berpasangan dengan Jung Jae-sung . Mereka mengulangi sukses yang diraih pada 2009.
 Sementara, pada 2011, posisi terhormat disabet ganda tangguh Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng, Fang Chieh-min/Lee Sheng-mu asal Taiwan memperolehnya pada 2010 dan 2008 pasangan Malaysia Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzuzian membuat kejutan dengan naik ke podium terhormat. (*)

HASIL SEMIFINAL
TUNGGAL PUTRA: Lee Chong Wei (Malaysia x1) v Dionysius Hayom Rumbaka (Indonesia) 21-17, 21-14;Marc Zwiebler (Jerman) v Tommy Sugiarto (Indonesia) 21-17, 21-10

TUNGGAL PUTRI: Juliane Schenk (Jerman x4) v Saina Nehwal (India x2) 12-21, 21-13, 21-14; Li Xuerui (Tiongkok x1) v Yip Pui Yin (Hongkong) 17-21, 21-11, 21-11

GANDA PUTRA: M. Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) v Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia) 21-10, 20-22, 21-14; Ko Sung-hyun/Lee  Yong-dae (Korsel x2) v Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong (Korsel x8) 21-13, 21-16

GANDA PUTRI: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x4) 21-18, 21-16; Bao Yixin/Cheng Shu (Tiongkok x8) v Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok x5) 21-17, 22-20

GANDA CAMPURAN: Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark x4) v Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia x2) 21-15, 21-14; Zhang Nang/Zhao Yunlei (Tiongkok x3) v Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok x1) 21-15, 21-17

Jangan Tepuk Dada Bisa Kalahkan Tiongkok

ANGKAT TAS: Chen Long (foto: twitter)
PEBULU tangkis Tiongkok banyak yang sudah bertumbangan pada babak perempat final Indonesia Super Series Premier 2013. Bahkan, di nomor tunggal putra dan ganda putra, Negeri Tembok Raksasa, julukan Tiongkok, sudah tak punya wakil dalam turnamen yang menydiakan hadiah total USD 700 ribu tersebut.
 Tapi, bagi pelatih tunggal Malaysia Rashid Sidek mencium adanya ketidakberesan. Alasannya, para pebulu tangkis Tiongkok memilih konsentrasi pada kejuaraan yang lebih besar, Kejuaraan Dunia, yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Guangzhou, pada 5-11 Agustus.
Wakil putra Tiongkok yang tersingkir terakhir adalah Du Pengyu di nomor tunggal putra yang disingkirkan pebulu tangkis Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka dengan rubber game 15-21, 21-15, 9-21. Dia menyusul rekan satu timnya, Chen Long, Wang Zhengming, dan Chen Yuekun. Sebelumnya, juara dunia empat kali Lin Dan sudah mengundurkan diri sebelum turnamen dengan alasan pemulihan cedera.
“Saya tak ingin memberikan pujian kepada Hayom karena menang atas Pengyu. Meski, dia kerja keras untuk menang rubber game,’’ terang Rashid.
 Baginya, dengan posisi unggulan teratas di Singapura Super Series pekan depan, Pengyu tak mau ngotot saat melawan Hayom.

 “Dengan konsentrasi Kejuaraan Dunia, pebulu tangkis Tiongkok tak mau memaksa diri karena bisa cedera. Apalagi, Anda bertanya kepada saya, kekalahan mereka jangan dianggap serius,’’ ungkap Rashid. (*)

PERJALANAN WAKIL PUTRA TIONGKOK
Tunggal:
1.Wang Zhengming : Babakl I  kalah oleh  Lee Chong Wei (Malaysia) 22-20, 4-21, 20-22
2. Du Pengyu: Babak III kalah oleh Dionysius Hayom Rumbaka (Indonesia) 15-21, 21-15, 9-21
3. Chen Yuekun: Babak I kalah oleh Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) 17-21, 21-10, 19-21

Ganda:
1.Liu Xiaolong/Qiu Zihan; Babak II kalah oleh Chris Adcock/Andrew Mills (Inggris) 13-15 (ret)
2. Cai Yun/Fu Haifeng : Babak Perempat final kalah oleh M. Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) 18-21, 13-21
3. Guo Zhengdong/Shen Ye: Babak I kalah oleh Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong (Korsel) 17-21, 21-23

Pada nomor ganda, juara dunia empat kali Cai Yun/Fu Haifeng kalah 18-21, 13-21 dari andalan merah putih Mohd Ahsan/Hendra Setiawan pada perempat final. Pasangan Negeri Panda, julukan Tiongkok lainnya, yakni juara All England Qiu Zihan/Liu Xiaolong serta Guo Zhengdong/Shen Ye juga sudah angkat koper.

Boleh Bangga tapi Jangan Terlalu Berharap

BISA MENGGANJAL: Marc Ziebler (foto: badmintonreak)

INDONESIA menempatkan dua wakil dalam semifinal Indonesia Super Series Premier 2013. Boleh bangga? Tentu saja boleh.
 Tapi, jangan berharap terlalu tinggi bisa menjadi juara. Ini dikarenakan kemampuan dan kualitas Lee Chong Wei masih susah dikalahkan oleh Dionysius Hayom Rumbaka dan Tommy Sugiarto, dua wakil Indonesia pada babak semifinal.
 Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, bakal jadi korban Chong Wei di semifinal pada Sabtu (15/6).Pebulu tangkis Malaysia tersebut selalu menang dalam empat kali pertemuan.  Kali terakhir, Chong Wei menyingkirkan Hayom dalam babak awal All England 2012.
 Sementara, Sony sebelum menantang Chong Wei harus bisa menyingkirkan Marc Zwiebler dari Jerman. Rekor pertemuan Tommy dengan Chong Wei lebih bikin miris.
 Putra juara dunia di era 1980-an Icuk Sugiarto tersebut tak pernah menang dalam empat kali pertemuan. Kali terakhir, Tommy tumbang pada babak semifinal Malaysia Grand Prix Gold 2012.
 Hanya, sebelum menantang bapak satu anak itu, Tommy harus konsentrasi penuh menghadapi Zwiebler. Dia pernah mempermalukan Tommy pada Korea Super Series Premier 2013 ini. (*)


WAKIL INDONESIA DI SEMIFINAL (5 Tahun Terakhir)
2008: Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso (juara: Sony Dwi Kuncoro)
2009:Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat (juara; Lee Chong Wei, Malaysia)
2010:Sony Dwi Kuncoro,Taufik Hidayat (juara: Lee Chong Wei, Malaysia)
2011: -(juara: Lee Chong Wei, Malaysia)
2012: Simon Santoso (juara: Simon Santoso)

Jangan Remehkan Ivanov/Sozonov

PANTANG LENGAH: M. Ahsan/Hendra Setiawan (foto: twitter)

RINTANGAN berat sudah dilalui pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano.  Mereka mampu mengalahkan juara Olimpiade London Cai Yun/Fu Haifeng asal Tiongkok dengan dua game langsung 21-18, 21-13 pada pertandingan perempat final Indonesia Super Series Premier 2013 di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat (14/6).
 Ini membuat Ahsan/Hendra memperkecil kekalahannya menjadi 1-2 atas pasangan yang pernah duduk di peringkat pertama dunia tersebut. Dua kekalahannya ditelan pada Piala Sudirman 2009 dan Hongkong Super Series 2012.
 Sebenarnya, kedua pasangan sudah bertemu lagi pada Piala Sudirman 2013 di Putra Stadium, Bukit Jalil, Malaysia. Sayang, cedera Ahsan membuat Hendra dipasangkan dengan Angga Pratama pada babak penyisihan saat Indonesia menghadapi Tiongkok.
 Kemenangan tersebut membuat Ahsan/Hendra akan menghadapi pasangan Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov. Dalam situs BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), duel ini menjadi yang pertama bagi kedua pasangan.
 Meski, sebenarnya, Ahsan/Hendra pernah menang atas pasangan Beruang Merah, julukan Rusia, dalam penyisihan tahap II Axiata Cup 2013 yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada 31 Maret. Saat itu, Ahsan/Hendra menang dua game yang ketat 22-20, 21-19.
 Jadi, kemampuan Ivanov/Sozonov tak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi, secara peringkat, keduanya berada di posisi ke-12 atau satu setrip di bawah Ahsan/Hendra.
 Selain itu, Ivanov/Sozonov dua kali mempermalukan pasangan senior Indonesia Markis Kido/Alvent Yulianto dalam dua kali pertemuan. Pekan lalu, keduanya juga mampu menembus babak final Thailand Grand Prix Gold sebelum ditundukan pasangan Korea Selatan Shin Baek-choel/Yoo Yeong-seong.
 Baek-choel/Yeong-seong pada Indonesia Super Series Premier 2013 pada perempat final menundukkan Kido/Alvent. (*)

HASIL PEREMPAT FINAL WAKIL INDONESIA
Tunggal Putra:Dionysius Hayom Rumbaka v Du Pengyu (Tiongkok x3) 21-15, 15-21, 21-9; Tommy Sugiarto vGurusaidutt  R. (India) 19-21, 21-11,21-10

Tunggal Putri: Yip Pui Yin (Hongkong) v Bellaetrix Manuputty  16-21, 23-21,22-20

Ganda Putra: M. Ahsan/Hendra Setiawan v Cai Yun/Fu Haifeng (Tiongkokx5) 21-18, 21-13; Shin Baek-choel/Yoo Yeong-seong (Korsel x8) v Markis Kido/Alvent Yulianto 19-21, 21-14, 21-17

Ganda Putri: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Anneke Feinya Agustin/Della Destiara Haris 21-13, 15-21, 21-12

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x2) v Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia x5) 21-15, 21-16; Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark x4) v M. Rijal/Debby Susanto (x8) 21-17, 21-19


Sidoarjo Korbankan Nomor Beregu

Winda

KEPUTUSAN berani diambil Tim Bulu Tangkis Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sidoarjo. Mereka mengizinkan atletnya tampil pada Sirkuit Nasional (Sirnas) Manado yang dilaksanakan pada 18-21 Juni 2013.
 ‘’Risikonya, atlet kami  berkurang di kelompok putri dan  kelompok putra,’’ kata Manajer Tim Bulu Tangkis Poprov Sidoarjo M. Thoriq kepada smashyes.
Menurut dia, ini dilakukan karena para pebulu tangkis Sidoarjo butuh poin guna mendongkrak peringkat nasionalnya.  Apalagi, peringkat mereka sudah mendaftarkannya jauh-jauh hari.
 ‘’Yang berubah adalah jadwal Porprov. Seharusnya kan mainnya 23 Juni eh nggak tahunya menjadi 20 Juni,’’ terang Thoriq.
 Padahal, dalam rencana awal, setelah berlaga di Manado, para pebulu tangkis Kota Udang, julukan Sidoarjo, langsung menuju ke Ponorogo, venue cabang olahraga di Porprov.
 Mereka yang berangkat ke Kota Bubur, julukan Manado, adalah Wahyu Iqbal Tariyanto di kelompok dewasa putra serta Winda Pujihastuti serta Erien Novitasari, serta  di kelompok remaja putri.
 Di antara ketiga skuad Porprov tersebut, Winda dan Erien  sudah mengenyam sirnas. Itu dialaminya pada seri Bandung pada 20-25 Mei mendatang.
 Capaiannya pun layak mendapat apresiasi. Berlaga mulai dari babak kualifikasi, Winda, gadis asal Karanganyar, Jawa Tengah, tersebut mampu menembus babak kedua di nomor tunggal dan ganda berpasangan dengan Erien.
 Menariknya,pebulu tangkis yang mengalahkan Winda, baik di tunggal maupun ganda, akhirnya menjadi juara.  Hanya, di Porprov nanti, ketiganya hanya absen di nomor beregu.
 ‘’Untuk perorangannya, mereka bisa turun semua,’’ tegas Thoriq.
 Dalam Porprov nanti, Sidoarjo berharap bisa membawa pulang medali.  Hanya, Thoriq tak merinci medali apa yang bakal digapai Winda dkk.
 ‘’Meraih perunggu pun sudah menjadi sejarah bagi bulu tangkis Sidoarjo. Kalau ada kesempatan lebih bagus dari perunggu, mengapa tidak,’’ ucap Thoriq. (*)

Malaysia Gelar TC di Hongkong


TUNGGAL PUTRI: Sonia Cheah (foto: badzine)

MALAYSIA serius menatap Kejuaraan Dunia 2013. Buktinya, federasi bulu tangkis  negeri jiran itu (BAM) perlu melakukan training center (pemusatan latihan) di Hongkong selama 10 hari sebelum turun dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus tersebut.
 Lee Chong Wei dkk akan mulai digembleng di negeri bekas koloni Inggris itu pada 27 Juli mendatang.Total, ada 27 pebulu tangkis Malaysia yang diharapkan bisa mengakhiri dahaga gelar tersebut.
Pada Kejuaraan Dunia, Malaysia menempatkan tiga tunggal putra,dua tunggal putri,empat ganda putra, empat ganda putri, serta tiga ganda campuran.
Mohd Zakri Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari di ganda putra serta kakak beradik Ng - Hui Lin/Hui Ern di ganda putri merupakan pebulu tangkis yang tak berada di bawah BAM tapi lolos ke Guangzhou.
 Di antara sem:ua pebulu tangkis, Lee Chong Wei menjadi tumpuan asa menjadi juara. Pertimbangannya, lelaki 31 tahun tersebut sekarang menjadi pebulu tangkis peringkat pertama dunia. (*)

WAKIL MALAYSIA DI GUANGZHOU
TUNGGAL PUTRA: Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, Daren Liew

TUNGGAL PUTRI: Sonia Cheah, Tee Jing Yi

GANDA PUTRA: Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Hoon Thien How/Tan Wee Kiong, Lim Khim Wah/Goh V Shem, Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari

GANDA PUTRI: Vivian Hoo/Woon Khe Wei, Goh Liu Ying/Lim Yoon Loo, Ng Hui Ern/Ng Hui Lin, Anscelly Amelia Alicia/Soong Fie Cho

GANDA CAMPURAN: Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Tan Aik Quan/Lai Pei Jing, Ong Guo Jian/Lim Yin Loo



Sony Belum Temukan Sentuhan

SANG PENAKLUK: Ajay Jayaram (foto:mid-day)

SONY Dwi Kuncoro memulai debut dengan hasil kurang memuaskan. Peraih perunggu Olimpiade Atlanta 2004 tersebut sudah tersingkir pada babak kedua Indonesia Super Series Premier 2013.
 Sony, yang menempati unggulan keempat, dipaksa harus mengakui ketangguhan Ajay Jayaram dar India dengan dua game langsung 22-20, 21-12 di Istora Senayan, Jakarta, pada Kamis (13/6). Sebenarnya, secara peringkat, seharusnya Sony bisa unggul.
 Saat ini, dalam daftar peringkat terbaru BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), arek Suroboyo yang kini membela Suryanaga tersebut berada di ranking ketujuh sementara lawannya di posisi ke-25. Hanya, penampilan Sony belum optimal seperti sebelum mengalami cedera yang dialami pada All England Super Series pada Maret lalu.
‘’Sony gak bisa main lepas yang membuatnya belum menemukan touch,’’ kata Ketua Harian Suryanaga Wijanarko Adi Mulya yang menyaksikan langsung penampilan anak asuhnya tersebut.
 Yang lebih penting, tambah dia, Ajay bermain nyaris  sempurna. Hampir tak ada kesalahan berarti yang membuat dia kehilangan banyak poin.
 ‘’Game pertama, dia memang sempat diimbangi Sony . Tapi, pada game kedua, Sony sudah kedodoran,’’ ucap Wijar.
 Hasil ini bisa membuat peringkat Sony bakal turun lagi. Kini, dia berada di posisi ketujuh atau turun dua setrip.
 Sebelumnya, Sony lama bertengger di posisi keempat. Dikhawatirkan, jika tak kunjung pulih, peringkat akan terus turun.
 Ini pernah dialaminya saat dia mengalami cedera dua tahun lalu. Imbasnya, Sony pernah terlempar dari 100 besar dunia.
 Rencananya, setelah Indonesia Super Series Premier, Sony akan turun di Singapura Super Series. Sasaran puncaknya, Sony akan  tampil pada Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-10 Agustus mendatang. (*)

Peringkat Pebulu Tangkis Indonesia per 13 Juni (5 besar)
TUNGGAL PUTRA:
7. Sony Dwi Kuncoro
20. Tommy Sugiarto
24. Dionysius Hayom Rumbaka
26. Simon Santoso
27. Alamsyah Yunus

TUNGGAL PUTRI
14. Lindaweni Fanetri
22. Aprilia Yuswandari
28. Andriyanti Firdasari
34. Hera Desi
35.Belaetrix Manuputty

GANDA PUTRA:
8.Angga Pratama/Rian Agung Saputro
13. M. Ahsan/Hendra Setiawan
15. Markis Kido/Hendra Setiawan
20. Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan
24. Ricky Karanda/Muhammad Ulinnuha

GANDA PUTRI
9. Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta
18. Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia
21. Della Destiara Haris/Suci Rizky Andini
26. Komala Dewi/Jenna Gozali
28. Anneka Feinya Agustin/Nitya Krishinda

GANDA CAMPURAN
3. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
7. M. Rijal/Debby Susanto
9. Markis Kido/Pia Zebadiah
10. Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati
11. Riky Widianto/Puspita Richi Dili

Menanti Duel Yang Tertunda

KAWAKAN: Cai Yun/Fu Haifeng (foot: central)

M. Ahsan/Hendra Setiawan jadi tempat sandaran juara. Ini menyusul tumbangnya pasangan ganda putra muda Angga Pratama/Rian Agung Saputro pada babak pertama Indonesia Super Series Premier 2013.
 Kini, langkah Ahsan/Hendra sudah sampai babak perempat final. Ini menyusul kemenangan atas rekannya sesame pasangan pelatnas Berry Anggriawan/Yohanes Rendy Sugiarto dengan rubber game 21-13,17-21,21-12 pada babak kedua di Istora Senayan, Jakarta, pada Kamis (13/6).
 Namun, untuk bisa lolos ke semifinal bukan pekerjaan mudah. Ahsan/Hendra akan menantang pasangan senior Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng. Pada babak kedua, juara Olimpiade London 2012 tersebut menundukkan pasangan Indonesia yang lolos dari babak kualifikasi Andrei Adistia/Gideon Markus 22-20, 21-15.
 Pertemuan ini bisa dikatakan merupakan duel yang tertunda. Alasannya, seharusnya Ahsan/Hendra sudah harus menantang Cai/Fu pada Piala Sudirman lalu. Sayang, skenario ini gagal terlaksana karena kondisi Ahsan belum pulih dari cedera yang dialami saat Axiata Cup 2013.
 Namun, dari rekor pertemuan kedua pasangan, Cai/Fu lebih unggul. Kemenangan tersebut digapai pada Piala Sudirman 2009 dan Hongkong Super Series 2012. Ahsan/Hendra dipasangan pada 2009 karena saat ini Indonesia tengah merombak komposisi guna mencuri poin dari Negeri Panda, julukan Tiongkok. Sebenarnya, saat itu, Ahsan masih berpasangan dengan Bona Septano dan Hendra dengan Markis Kido. (*)

Perjalanan Wakil Indonesia (13/6)
Tunggal Putra:Dionysius Hayom Rumbaka v Takuma Ueda (Jepang) 18-21, 21-12, 22-20;Marc Zibler (Jerman) v Alamsyah Yunus 21-16, 21-15; Ajay Jayaram (India) v Sony Dwi Kuncoro (x4) 22-20, 21-12; Tommy Sugiarto v Wong Wing Ki (Hongkong) 21-18, 21-16

Tunggal Putri:Bae Yeon-ju (Korsel) v Hera Desi 21-11,13-21, 21-17;Bellaetrix Manuputty v Petya Nedelcheva (Bulgaria) 21-8, 21-15

Ganda Putra: M. Ahsan/Hendra Setiawan v Berry Anggriawan/Yohanes Rendy Sugiarto 21-13,17-21,21-12;Cai Yun/Fu Haifeng (Tiongkok x5) v Andrei Adistia/Gideon Markus 22-20, 21-15; Markis Kido/Alvent Yulianto v Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia x3) 23-21, 21-15; Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) v Muhammad Ulinnuha/Ricky Karanda Suwardi 21-12, 21-16;

Ganda Putri: Anneke Feinya Agustin/Della Destiara Haris v Pradnya Garde/Ashwini Ponnapa (India) 21-13, 21-19;Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (x7) v Laurent Smith/Gabrielle White (Inggris) 21-19, 19-21, 21-12;Nitya Krishinda/Greysia Polii v Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia 21-15, 21-18; Misaki Matsumo/Ayaka Takahashi (Jepang x2) v Variella Aprilsasi Putri/Vita Marissa 21-19, 21-16

Ganda Campuran: Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok x1) v Markis Kido/Pia Zebadiah 21-10, 21-10;Riky Widianto/Puspita Richi Dilli v Vladimir Ivanov/Anastasia Chervaykova (Rusia) 23-21, 21-18;Muhammad Rijal/Debby Susanto (x8) v Chris Langridge/Heather Olver (Inggris) 21-14, 21-13;Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x2) v Fran Kurniawan/Shendy Puspa 12-21, 21-12, 21-11

Kenapa Bukan di Piala Sudirman Tom

EKSPRESI: Tommy Sugiarto (foto: twitter)

TOMMY Sugiarto boleh berban gga. Dia mampu menyingkirkan unggulan kedua Chen Long dengan dua game langsung 11-21, 18-21 pada babak pertama Indonesia Super Series Premier 2013 di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu (12/6).
 Namun, kemenangan itu hanya kepuasan pribagi putra juara dunia di era 1980-an Icuk Sugiarto. Lain halnya kalau kemenangan tersebut sudah dilakukannya bulan lalu pada babak perempat final Piala Sudirman 2013.
 Satu poin dari Tommy bisa membawa Indonesia menembus babak semifinal bahkan juara. Sayang, itu hanya mimpi dan angan-angan.
 Selama Piala Sudirman 2013, hanya Indonesia yang membuat Negeri Panda, julukan Tiongkok, memeras keringkat dan jantung manajer Li Yongbo berdetak lebih kencang.  Bahkan, saat final, Tiongkok tak mengalami kesulitan menundukkan Korea Selatan (Korsel).
 Indonesia sendiri, dua kali bertemu Tiongkok pada Piala Sudirman 2013 yang dilaksanakan di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, tersebut. Pada babak penyisihan grup IA, merah putih kalah 0-5. Ini wajar karena sudah tak menentukan dan Indonesia mengacak susunan pebulu tangkisnya.
 Nah, baru pada babak perempat, Indonesia turun dengan kekuatan terbaik. Hasilnya, dua poin bisa diambil dari nomor ganda putra melalui Angga Pratama/Rian Agung Saputro serta ganda campuran lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.  Tommy yang turun di tunggal putra pun kalah oleh Chen Long dua game langsung 11-21, 15-21.
 Kita pun hanya bisa berkata, kenapa tidak di Piala Sudirman, Tom. Jika itu, Indonesia bisa jadi akan memulangkan Piala Sudirman yang terbang sejak 1991. Indonesia meraih juara event beregu campuran tersebut pada 1989 di Senayan saat kali pertama Piala Sudirman digelar. (*)

Pertemuan Tommy v Chen Long
All England 2012: 21-18, 16-21 (ret)
Putaran Final Piala Thomas 2012:12-21, 16-21
Hongkong Open 2012: 18-21, 10-21
Jerman Terbuka 2013: 17-21, 11-21
Penyisihan Grup Piala Sudirman 2013 17-21, 11-21
Perempat Final Piala Sudirman 2013: 11-21, 15-21

Akhir Karir yang Kurang Enak

TERAKHIR: Taufik Hidayat (foto: twitter)

TAUFIK Hidayat memutuskan gantung raket tahun ini. Turnamen Indonesia Super Series Premier 2013 menjadi event terakhir dari pebulu tangkis yang pernah mendapat julukan si Anak Ajaib tersebut.
 Sayang, akhir karir Taufik berakhir pahit. Dia langsung kalah dalam penampilan perdana.  Kalahpun pun bukan oleh pebulu tangkis top dunia.
 Taufik dipermalukan oleh pebulu tangkis India Sai Praneeth dengan rubber game 21-15, 12-21, 17-21 di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu (12/6). Sai sendiri bukan pebulu tangkis papan atas  di negerinya juga. Bahkan, pekan lalu dalam Thailand  Grand Prix Gold, dia dikalahkan Wisnu Yuli Prasetyo asal pelatnas.
 Sebenarnya, kalaupun menang atas Sai juga bukan jaminan Taufik bisa menutup karirnya dengan gelar juara. Itu dikarenakan pada babak kedua, sudah ditunggu pebulu tangkis tunggal putra terkuat di dunia saat ini Lee Chong Wei. Pada babak pertama, lelaki asal Malaysia berusia 31 tahun tersebut menundukkan wakil Tiongkok Wang Zhengming dalam pertandingan yang ketat 20-22, 21-4, 22-20.
 Semula, Taufik juga diperkirakan bakal ditutup karirnya oleh Lin Dan. Namun, peraih dua emas tunggal putri olimpiade tersebut mundur dari Indonesia Open Super Series 2013. Alasnnya, kondisinya belum pulih 100 persen dan konsentrasi pada Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 10-15 Agustus.
 Taufik sendiri pernah lima kali menjadi juara Indonesia Open lima kali sama dengan Ardy B. Wiranata, senior Taufik. Sayang, karir manis di Indonesia Open, ditutup oleh Sai, pebulu tangkis yang masih belum familiar penggemar bulu tangkis di atas muka bumi ini. (*)

Koleksi Gelar Taufik Hidayat di Indonesia Open
1999: v Budi Santoso (Indonesia) 17-14, 15-21
2000: v Ong Ewe Hock (Malaysia) 15-5, 15-13
2002: v Chen Hong (Tiongkok) 15-12, 15-12
2003: v Chen Hong (Tiongkok) 15-9, 15-9
2004:v Chen Hong (Tiongkok) 15-10, 15-11
2006: v Bao Chunlai (Tiongkok) 21-18, 21-17

Dua Kali Ketemu, Dua Kali Kalah

KEJUTAN: Angga Pratama/Rian Agung (foto:satlak) 

HARAPAN menempatkan dua wakil ganda putra di final Indonesia Super Series Premier 2013 menipis. Itu menyusul tumbangnnya Angga Pratama/Rian Agung Saputro .
 Yang mengejutkan lagi, pasangan yang kini berada di posisi 10 besar dunia tersebut langsung tumbang pada penampilan perdana.  Angga/Rian keok dua game langsung 17-21, 16-21 oleh pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsing dalam pertandingan di Istora Senayan, Jakarta, 12 Juni.
 Sebelumnya, Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan berharap ada all Indonesian finals (final sesama wakil Indonesia) di nomor ganda putra serta juara di ganda campuran.  Alasannya,Angga/Rian bermain gemilang dalam Piala Sudirman 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia.
 Juara dunia asal Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng pun disikat pada babak perempat final. Meski, akhirnya Indonesia menyerah 2-3 dan gagal melaju ke babak semifinal.
 Sebenarnya, Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsing merupakan momok bagi juara Australia Grand Prix Gold serta Selandia Baru Grand Prix tersebut. Mereka yang membuat Angga/Rian angkat koper pada babak kedua Swiss Grand Prix Gold Maret lalu. Padahal, dalam turnamen tersebut mereka menempati unggulan keempat.
 Pil pahit yang ditelan Angga/Rian juga nyaris dialami pasangan yang diharapkan lolos ke final lainnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.  Juara Malaysia Super Series 2013 tersebut harus bertarung tiga game sebelum menumbangkan unggulan keempat asal Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa 20-22, 21-18, 21-18.
 Kemenangan ini membawa keduanya menantang rekannya di pelatnas Cipayung Berry Angriawan/Yohanes Rendy Sugiarto pada babak kedua. Berry/Yohanes pada babak pertama menang dua game yang ketat 26-24,21-19 atas ganda Denmark Ingo Kindervater/Johannes  Schoettler.  (*)

Tungga Putri Tiongkok Tak Lagi Bikin Takut

YANG TERSISA: Li Xuerui (foto: thehindus)

TIONGKOK selama ini mendominasi tunggal putri. Berbagai gelar di event super series maupun super series premier selalu jatuh ke tangan pebulu tangkis Negeri Tembok Raksasa, julukan Tiongkok, tersebut.
 Namun, seiring memasuki 2013, kedigdayaan tersebut terasa luntur.  Dimulai dari Korea Super Series Premier, posisi terhormat nomor tunggal putrid jatuh ke wakil tuan rumah yang tak diunggulkan Sung Ji-hyun yang di final menundukkan wakil Tiongkok Wang Shixian, unggulan kelima, dengan dua game langsung 21-12, 22-20.
 Kegagalan ini berlanjut di Malaysia Super Series. Wakil Tiongkok Yao Xue dengan mudah tajkuk oleh pebulu tangkis Tai Tzu Ying 17-21, 14-21. Lebih ironis lagi di All England Super Series Premier.
 Pada event yang dilaksanakan di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, pada 5-10 Maret tersebut, Tiongkok gagal menempatkan wakilnya pada laga pemungkas. Bahkan, sebelum ke semifinal pun sudah rontok.
 Gelar juara pun jatuh ke tangan pebulu tangkis Denmark Tine Baun yang mengalahkan Ratchanok Intanon. Kans mengulangi kegagalan pun terbentang pada Indonesia Super Series Premier 2013.
 Dari tiga andalannya yang dikirim, Tiongkok hanya menyisakan unggulan teratas Li Xuerui yang menundukkan wakil Thailand Sapsiree Taerattanachai. Dua rekannya, Wang Yihan dan Wang Shixian, sudah angkat koper.  
 Yihan, yang diunggulkan di posisi ketiga, dipermalukan wakil Hongkong Yip Pui Yin sementara Shixian, yang menempati unggulan ketujuh, harus mengakui ketangguhan Busanan Ongbumrungpan.
 Langkah Xuerui menuju tangga juara pun butuh perjuangan ekstra. Di grup atas yang ditempatinya dihuni para pebulu tangkis dengan skill tinggi. Bisa jadi, dahaga gelar Tiongkok di tunggal putri pada turnamen super series dan super series premier terus berlanjut. (*)

Langsung Dipaksa Menang Susah Payah

NYARIS: Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter-Juhl (foto: twitter)
TONTOWI Ahmad/Liliyana Natsir nyaris malu besar. Unggulan teratas nomor ganda campuran Indonesia Super Series Premier 2013 sempat kalah 20-22 di game pertama pada pasangan Denmark Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter-Juhl dalam pertandingan yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Selasa (11/6).
 Untung, pada game kedua dan ketiga, Tontowi/Liliyana mampu bangkit dan unggul 21-15, 21-17. Namun, sebelumnya, pasangan juara All England sudah mewaspadai pasangan peringkat 18 dunia tersebut. Ini dikarenakan Tontowi/Liliyana sudah pernah bertemu pada Denmark Super Series 2012. Saat itu, mereka menang dua game langsung.
 Pada babak kedua, finalis Indonesia Super Series Premier tahun lalu tersebut bakal ditantang rekannya sendiri, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati. Ganda peringkat 9 dunia tersebut pada babak pertama menundukkan pasangan Jerman Michael Fuchs/Birgit Michels juga dengan rubber game 22-24, 21-16, 21-11.  Meski sama-sama digembleng di pelatnas Cipayung, kedua pasangan tersebut belum pernah bertemu di turnamen resmi.
 Di ganda campuran ini, Indonesia juga meloloskan Markis Kido/Pia Zebadiah yang memupus asa Ko Sung-hyun/Kim Ha-na 21-18, 21-13 serta pasangan Riky Widianto/Puspita Richi Dili yang menang 21-5, 16-21, 21-15 atas Chan Yun Lung/Tse Ying-suet (Hongkong).

Hasil Lain Wakil Indonesia:
Tunggal Putri: Hera Desi v Ratchanok Intanon (Thailand x5) wo, Bae Youn-ju (Korsel) v Hana Ramadhini  21-18, 21-10; Saina Nehwa (India x2) v Lindaweni Fanetri 21-17, 27-29, 21-13; Belaetrix Manuputty v Sung Ji-hyun (Korsel x6) 16-21, 21-16, 21-19; Carolina Marin (Spanyol) v Adriyanti Firdasari 21-13, 21-8; Eriko Hirose (Jepang) v Aprilia Yuswandari 21-8, 15-21, 21-13; Muhammad Rijal/Debby Susanto v Takeshi Kamura/Koharo Yonemoto (Jepang) 22-20, 21-15

Ganda Campuran: Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok x1) v Irfan Fadilah/Weni Anggraini  21-10, 21-15; Tarun Kona/Ashwini Ponnappa (India) v Praveen Jordan/Vita Marissa 21-18, 14-21, 25-23; Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x3) v Gideon Markus/Variella Aprilsasi Putri/21-7, 21-16; Chris Adcock/Gabrielle White (Inggris) v Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika 21-12, 21-14;