WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Nama Lin Dan Belum Muncul

JUARA BERTAHAN: Alamsyah  Yunus 

HARAPAN segera muncul Lin Dan gagal terwujud. Di ajang Malaysia Grand Prix Gold 2014, namanya belum muncul dalam daftar peserta kejuaraan yang dilaksanakan di Johor Bahru pada 25-30 Maret tersebut.
 Memang, nama-nama itu belum pasti. Semua masih bisa berubah karena pendaftaran ditutup pada 9 Maret mendatang.
 Hanya, sebuah media di Singapura, Lin Dan baru mengayunkan raket untuk kali pertamanya  di Singapura Super Series yang dilaksanakan pada  8-13 April.  Kali terakhir, Lin Dan tampil pada Kejuaraan Dunia 2013 pada Agustus lalu. Dalam event yang dilaksanakan di kandang sendiri, Guangzhou, Superdan, julukan Lin Dan, mampu tampil sebagai juara.
 Dalam daftar peserta Malaysia Grand Prix Gold 2014, nama jagoan tuan rumah di nomor tunggal putra Lee Chong Wei juga tak tercantum.  Juara empat kali Malaysia Grand Prix Gold (2009,2010, 2011, dan 2012) itu besar kemungkinan sudah fokus ke Piala Thomas 2014 yang dilaksanakan di New Delhi, India,pada Mei.
 Sementara, juara tahun lalu, Alamsyah Yunus, bakal bersusah payah untuk mempertahankan gelar. Untuk sementara, pebulu tangkis tunggal putra dengan ranking tertinggi yang memastikan ikut adalah Tanongsak Saensonboonsuk . Saat ini, lelaki asal Thailand itu duduk di posisi ke-12 dunia.
 Dari Indonesia, selain Alamsyah pada babak utama, merah putih akan diperkuat Simon Santoso, Wisnu Yuli, Andre Marteen, dan Alrie Guna Dharma.
 Pada 2013, selain Alamsyah, wakil Indonesia juga menjadi juara di nomor ganda putri melalui Pia Zebadiah/Rizky Amelia Pradipta (ganda putri) dan Praveen Jordan/Vita Marissa. (*)  

Zwiebler Cari Pelampiasan

Marc Zwiebler (foto:badmintonreak)

SOROTAN tajam diberikan publik bulu tangkis Jerman kepada Marc Zwiebler.  Dia dianggap sebagai sebagai kartu mati dalam Kejuaraan Beregu Eropa 2014.
 Penampilannya yang jeblok membuat Jerman gagal menjadi juara dalam event yang dilaksnakan di Basel, Swiss, Februari lalu itu. Jangankan juara, menembus babak final pun gagal.
 Pada babak semifinal, Jerman yang diunggulkan di posisi kedua secara mengejutkan kalah 2-3 oleh Inggris. Zwiebler menjadi satu pebulu tangkis yang harus menelan kekalahan.
 Bahkan, sepekan sebelumnya, dia juga tampil mengecewakan dalam Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014 yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya.  Meski akhirnya klub yang dibelanya, Musica Champion, juara, tapi konstribusi Zwiebler kecil. Dia kalah oleh pebulu tangkis Rusia Vladimir Ivanov.
 Kini, Zwiebler ingin membuktikan bahwa dirinya belum habis. Itu ditunjukkannya pada Jerman Grand Prix Gold 2014.
 Sebagai tumpuan harapan tuan rumah, langkahnya sudah menembus babak perempat final. Pada babak ketiga yang dilaksanakan di Mulheim pada Kamis waktu setempat, Zwiebler menghentikan langkah wakil Singapura Derek Wong dengan dua game yang mudah 21-15, 21-6.
 Ini membuat lelaki yang diunggulkan di posisi keempat akan dijajal Song Wan-ho asal Korea Selatan. Unggulan keenam itu pada babak ketiga memupus asa Prannoy HS (India) 21-14, 21-15.
 Ini akan menjadi pertemuan kedua antara Zwiebler dengan Wan-ho.  Dalam duel perdana di Hongkong 2011, Zwiebler kalah 11-21,21-11, 14-21.
 Di Jerman Grand Prix 2014, semua wakil Indonesia tersingkir di babak pertama. (*)

Andre-Febe Dapat Imbas dari Austria Challenge

Andre Kurniawan Tedjono (foto: PB Djarum)
ANDRE Kurniawan Tedjono boleh gagal di Jerman Grand Prix Gold 2014. Dia sudah tersingkir pada babak pertama turnamen yang menyediakan hadiah total USD 120 ribu di Mulheim itu.
 Namun, ada kabar baginya di pekan ini. Ranking dunia milik Andre naik. Memang, tidak terlalu signifikan yakni delapan setrip.
 Dalam daftar ranking yang dikeluarkan BWF (Federsai Bulu Tangkis Dunia), Andre berada di posisi 58 setelah pekan lalu di 64. Memang, posisi ini masih jauh dari peringkat terbaik pebulu tangkis PB Djarum itu yang pernah di tangga ke-18. Namun, posisi 58 sudah capaian tertinggi bagi Andre sejak 31 Oktober 2013.
 Naiknya ranking Andre dicapai dari tambahan 3.400 poin. Ini menyusul suksesnya mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu lolos ke final Austria Challenge 2014.
 Sayang, dalam final yang dilaksanakan di Wina pada 22 Februari itu, Andre harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis India Sourabh Varma dengan tiga game 11-21, 23-21, 18-21. Sourbh merupakan unggulan kelima dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 15 ribu itu.
 Hasil Austria Challenge itu juga membuat Andre dua kali beruntun menembus babak final. Pada Desember lalu, dia juga lolos ke babak pemungkas Italia Challenge 2013. Di final, langkahnya dihentikan oleh pebulu tangkis Indonesia yang membela bendera Italia Indra Bagus Ade Candra 21-19, 15-21, 12-21.
 Hasil dari Austria Challenge 2014 juga menaikkan ranking Maria Febe Kusumastuti di tunggal putri. Kini, dia ada di posisi ke-46 setelah pekan lalu di ranking 50.
 Di Austria, Febe, sapaan karib Maria Febe Kusumastuti, menembus babak semifinal. Sayang, dia gagal menembus final karena takluk dari unggulan pertama asal Taiwan Hsiao Ma Pai 17-21, 14-21. (*)

Derek Wong Tantang Juara Eropa

Derek Wong
LAJU Derek Wong belum tertahankan. Dia mampu lolos ke babak ketiga  nomor tunggal putra Jerman Grand Prix Gold 2014.
 Itu setelah pebulu tangkis Singapura itu menang tiga game 22-20, 20-22, 21-5  atas Niluka Karunaratne (Sri Lanka) pada pertandingan babak kedua yang dilaksanakan di Mulheim pada Rabu malam waktu setempat (26/2) atau Kamis dini hari WIB (27/2).
 Jalan menembus babak perempat final pun masih terbuka. Meski, syaratnya Derek harus bisa mengalahkan juara Eropa Marc Zwiebler dari Jerman, yang di babak kedua menundukkan Ville Lang (Finlandia) 21-14-22-20.
 Secara peringkat, Derek, 50,  memang masih jauh di bawah Zwiebler, 11. Namun, melihat permainan Zwiebler yang masih angin-anginan membuat kans menang bagi Derek tetap ada.
 Derek menunjukka kelasnya saat memaksa pebulu tangkis Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka tumbang di babak pertama dengan straight game 21-13, 21-15. Padahal, di Jerman Grand Prix Gold 2014, Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, diunggulkan di posisi kesepuluh.
 Kekalahan Hayom itu juga membuat Indonesia tak bisa lagi mengulangi sukses tahun lalu. Itu disebabkan tiga rekan Hayom lainnya juga ikut tumbang yakni Ihsan Maulana, Riyanto Subagja, dan Andre Kurniawan Tedjono ikut tersingkir.
 Tahun lalu, Tommy Sugiarto mampu menembus babak final. Sayang, pada Jerman Grand Prix Gold 2014, putra salah satu legenda bulu tangkis Indonesia Icuk Sugiarto itu absen karena dikonstrasikan ke All England 2014 yang dilaksanakan 4-9 Maret. Selain itu, Tommy juga butuh recovery setelah tampil dalam Superliga Bulu Tangkis Indonesia 2014 di DBl Arena, Surabaya, 3-9 Februari lalu.
 Saat itu, Tommy membela Jaya Raya Jakarta. Karena kecapekan, pebulu tangkis yang kini duduk di peringkat ketiga dunia itu pun absen di laga final membela Jaya Raya Jakarta melawan Musica Champion Kudus. Tanpa kehadirannya, Jaya Raya kalah 2-3 atas juara bertahan. (*)

Angga/Rian Berharap Ketemu Junior

Angga Pratama/Rian Agung Saputro

KONDISI  Angga Pratama/Rian Agung Saputra fit. Keduanya sudaah siap menghadapi turnamen bergengsi All England Super Series 2014.
 ‘’Sudah siap saya menghadapi All England,’’ kata Rian kepada smashyes.
 Sebelumnya, pasangan Angga/Rian sempat mengalami masalah dengan kebugaran. Ini dikarenakan keduanya baru saja tampil di Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014 yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada 3-9 Februari.
 Bahkan, imbas kurang bugarnya pasangan nomor dunia Indonesia ini membuat mereka harus absen di Jerman Grand Prix Gold yang saat ini tengah berlangsung Mulheim. Tanpa Angga/Rian yang diharapkan mampu bersinar, Indonesia pun loyo. Semua wakil merah putih pun tersingkir dalam babak perdana turnamen berhadiah total USD 120 ribu itu.
 Beban juga diberikan kepada Angga/Rian di All England. Mereka diharapkan mampu mendekati  Hendra Setiawan/Mohaammad Ahsan yang ditargetkan PP PBSI menjadi juara.
 Hanya, sebelum melangkah jauh, besar kemungkinan Angga/Rian bakal bertemu dengan rekannya sendiri, Ade Yusuf/Wahyu Nayaka. Mereka diprediksi bakal mampu lolos dari babak kualifikasi turnamen yang dilaksanakan di National Indoor Arena, Birmingham, 4-9 Maret itu.
 ‘’Ketemu junior sendiri,’’ ungkap lelaki asal Karanganyar, Jawa Tengah, itu. (*)

Febe Tumbang, Indonesia tanpa Wakil

PENAKLUK FEBE:Kristina Gavnholt

MARIA Febe Kusumastuti ikut tersingkir di babak I Jerman Grand Prix Gold 2014. Kekalahan pebulu tangkis tunggal putri asal Boyolali, Jawa Tengah, ini pun membuat Indonesia sudah tak punya wakil lagi dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 120 ribu tersebut.
 Febe, sapaan karib Maria Febe Kusumastuti, secara mengejutkan kalah oleh Kristina Gavnholt dengan dua game langsung 13-21, 15-21 dalam pertandingan yang hanya memakan waktu 35 menit di Mulheim pada Rabu malam waktu setempat (26/2) atau Kamis WIB (27/2) dini hari.
 Meski secara ranking kalah, Febe di posisi 50 dan Kristina 38, namun seharusnya kekalahan itu tak perlu terjadi. Dengan pengalamannya yang sering mengikuti berbagai turnamen dan gemblengan di Pelatnas Cipayung, Febe sudah sepantasnya bisa mencicipi babak kedua. Di nomor tunggal putri ini, Indonesia hanya diwakili Febe.
 Pil pahit di babak pertama ini juga dialami wakil Indonesia lainnya. Di nomor ganda campuran, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika yang mengawali penampilan  wakil merah putih pada Rabu itu takluk 21-18, 10-21, 19-21 oleh Robert Blair/Imogen Bankier .
 Masih di nomor yang sama, Irfan Fadilah/Weni Anggraeni  menyerah dua game langsung 17-21, 10-21 kepada pasangan Taiwan Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing dan Edi Subaktiar/Gloria Widjaja mnyerah kepada Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan (Singapura) 21-19, 21-17. Di nomor ganda putri, Gloria yang berpasangan dengan Annisa Saufika kalah dari pasangan Inggris Gabrille Adcock/Lauren Smith 21-16, 15-21, 11-21.
 Sebelumnya, para duta di nomor tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka, Ihsan Maulana, Wisnu Yuli Prasetyo, dan Andre Kurniawan Tedjono langsung angkat koper di babak pertama. Tahun lalu, Indonesia masih bisa menempatkan wakilnya, Tommy Sugiarto, ke babak final. Sayang, di final, dia harus mengakui ketangguhan Chen Long (Tiongkok) 17-21, 11-21. (*)

Pemanasan Tiongkok sebelum Pertahankan Thomas-Uber

Li Xuerui (foto:thehindu)

TIONGKOK tak mau setengah-setengah tampil dalam Singapura Super Series 2014. Mereka bakal tampil dengan kekuatan penuh, khususnya di tunggal putrid, dalam turnamen yang dilaksanakan 8-13 April itu.
 Bahkan, Tiongkok menjadi negara pertama yang menyatakan ikut ambil bagian dalam event berhadiah total USD 300 ribu itu. Ini diharapkan bisa membuat penonton memadari Singapore Indoor Stadium yang berkapasitas 12 ribu orang.
 Di tunggal putri, Tiongkok bakal diwakil pebulu tangkis nomor satu dunia saat ini yang juga peraih emas Olimpiade London 2012 Li Xuerui dan ranking kedua Wang Yihan.
 Di antara nama-nama itu ada juga juara nomor ganda campuran Malaysia Super Series 2014 Xu Chen/Ma Jin. Juara tunggal putra Asia 2013 Du Pengyu dan pasangan anyar Cai Yun/Lu Kai juga bakal  berlaga.  
 Bagi Negeri Panda, julukan Tiongkok, penampilannya di Singapura Super Series 2014 akan menjadi pemanasan sebelum mempertahankan gelar Piala Thomas-Uber  yang dilaksanakan di India 18-25 Mei.
 ‘’Saya berharap tim Tiongkok dapat tampil bagus di Singapura. Hasil yang bagus akan membuat pebulu tangkis kami percaya diri sebelum tampil di Piala Thomas-Uber,’’ terang pelatih tunggal putri Chen Jin kepada media lokal Singapura. (*)

Taufik-Sony Pernah Dibuat Malu

SBI: Derek Wong

DEREK Wong bukan pebulu tangkis papaan atas dunia. Namun, tunggal putra asal Singapura selalu menghadirkan mimpi buruk bagi pebulu tangkis Indonesia di berbagai turnamen.
 Korban terakhirnya adalah Dionysius Hayom Rumbaka di Jerman Grand Prix Gold 2014. Secara peringkat, Hayom, Dionysius Hayom Rumbaka, jauh di atasnya.
 Pebulu tangkis PB Djarum itu ada di posisi 19 sedangkan Derek di ranking 50. Tapi, di lapangan, Derek seakan tak memperdulikan peringkat.
 Tahun lalu dalam Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok, Sony dibuat malu oleh kawan akrab pebulu tangkis Hi-Qua Wima Febriyan Irvannaldy itu. Datang sebagai unggulan kesepuluh, Sony dikalahnnya dua game langsung 24-22, 21-16.
 Bahkan, capaian terbesarnya diukir pada Kejuaraan Dunia 2011 di London, Inggris. Saat itu, Derek memulangkan Taufik Hidayat juga dengan dua game langsung 21-17, 21-14. Padahal, Taufik  merupakan unggulan keempat.
 ‘’Kemenangan yang tak akan terlupakan. Sesuatu yang sangat manis dalam karir saya,’’ kata Derek kepada smash di sela-sela Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2013 di DBL Arena, Surabaya, pada 3 Februari lalu itu. Dalam event yang menyediakan hadiah total Rp 2 Miliar itu, Derek membela Singapura.
 Namun, Derek seakan tak berdaya kalau berhadapan dengan Simon Santoso. Dia tak pernang dalam dalam dua kali pertemuannya dengan mantan penghuni Pelatnaas Cipayung itu. Salah satunya dalam  Kejuaraan Dunia 2009 yang dilaksanakan di Hyederabad, India. Derek  kalah oleh Simon 13-21, 21-19, 16-21. Simon saat itu menduduki unggulan ke-13. (*)

Semua Tersingkir di Babak Pertama

TUMBANG: Dionysius Hayom Rumbaka

JERMAN Grand Prix Gold 2014 baru memasuki babak pertama. Namun, Indonesia sudah tak menyisakan wakilnya yang mampu melaju ke babak berikut.
 Semua wakil merah putih dalam event berhadiah total USD 120 ribu tersebut langsung angkat koper. Bahkan, Dionysius Hayom Rumbaka yang diunggulkan di posisi kesepuluh pun harus tersingkir lebih awal.
 Secara mengejutkan, dia dipaksa mengakui ketangguhan wakil Singapura Derek Wong dengan dua game langsung 13-21, 15-21 pada pertandingan Mulheim pada Selasa waktu setempat (25/2) atau Rabu dini hari WIB (26/2). Ini merupakan pertemuan perdama bagi kedua pebulu tangkis di turnamen resmi BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
 Tapi, kekalahan Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, ini ncukup mengejutkan. Ini disebabkan pada awal bulan lalu, dalam Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014, Hayom tak mengalami kesulitan berarti.
 Pada laga yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada 3 Februari itu, Hayom menang dua game langsung 21-6, 21-18. Secara ranking, pebulu tangkis asal Jogjakarta itu jauh di atas. Hayom ada di ranking 19 dan Derek di posisi 50.
 Pil pahit juga ditelan empat lainnya, Wisnu Yuli Prasetyo, Ihsan Maulana Mustofa,  Riyanto Subagja, dan Andre Kurniawan Tedjono.
 Wisnu dipaksa mengakui ketangguhan unggulan keempat asal Jerman Marc Zwiebler dengan tiga game  14-21, 21-16, 21-23. Kemudian, Ihsan, yang tampil dari babak kualifikasi, mengundurkan diri di game kedua  saat kedudukan 13-10. Di game pertama, Ihsan menyerah 17-21 kepada Hsu Jen Hao.
 Riyanto juga tak kuasa membendung kekuatan unggulan kedua asal Thailand Boonsak Ponsana 14-21, 15-21 serta Andre yang menyerah dengan skor ketat dalam pertandingan tiga game 21-23, 21-19, 22-24.
 Bagi Andre, yang juga pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung, kekalahan ini membuat skor pertemuannya dengan putra legenda bulu tangkis Malaysia Misbun Sidek itu menjadi 2-2. Kali terakhir bersua, Andre menjungkalkan Ramdan di Italia Challenge pada Desember 2013.
 Kekalahan duta merah putih ini membuat Indonesia gagal mengulangi capaian 2013. Saat itu, Tommy Sugiarto sukses menembus babak final sebelum dihentikan Chen Long (Tiongkok) 21-17, 21-11. (*)


Sepi Dukungan, London GPG Batal

PEMENANG: Christinna Pedersen/Kamilla Rhytter-Juhl 

BARU saja Thailand Grand Prix Gold 2014 dibatalkan. Berita terbaru, hal serupa juga terjadi pada London Grand Prix Gold.
 Hanya, alasan pembatalan turnamen di ibu kota Inggris itu berbeda. Jika Thailand batal karena situasi politik yang tak menentu, London Grand Prix Gold urung digelar karena kurangnya animo pemerintah dalam membantu event yang sebenarnya direncanakan berlangsung 30 September-5 Oktober tersebut.
 Pada 2014 ini, sebenarnya BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) mempunyai agenda 17 turnamen grand prix gold. Sayang, sudah ada dua turnamen yang memutuskan mengundurkan diri.
 Dari 17 turnamen tersebut, Indonesia juga mendapat jatah pada pada 9-14 September 2014.Event yang menyediakan hadiah total USD 125 ribu itu dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah.
 Tahun lalu, London Grand Prix Gold dilaksanakan pada 1-6 Oktober 2013. Hadiah total yang disediakan waktu itu adalah USD 120 ribu.
 Indonesia hanya mampu menempatkan Berry Anggriawan/Ricky Karanda ke babak final ganda putra. Langkah menjadi juara di gagalkan unggulan pertama asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan dua game langsung 21-13, 21-16. (*)

Juara London Grand Prix Gold 2013
Tunggal Putra: Tian Houwei (Tiongkok)

Tunggal Putri: Carolina Marin (Spanyol)

Ganda Putra:Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)

Ganda Putri:Christina Pedersen/Kamilla Rhytter-Juhl (Denmark)

Ganda Campuran:Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman)

Sony Ingin Pecah Telor di All England


Wang Zhengming (foto:xinhua)
DALAM Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2104, Sony Dwi Kuncoro sempat menunjukkan engkel kaki kanannya kepada smashyes. Bagian itu dianggapnya yang membuat dia belum bisa tampil optimal selama 2013 lalu.
 Bahkan, imbasnya, selama 2014, Sony belum juga turun dalam berbagai turnamen. Bahkan, dua event bergengsi, Korea Super Series dan Malaysia Super Series Premier pun tak diikuti.
 Namun, kini, Sony sudah siap tampil di ajang bergengsi, All England Super Series 2014. Sayang, undian kurang berpihak kepada arek Suroboyo tersebut.
 Sony langsung bertemu dengan musuh bebuyutannya. Bagaimana Sony? ‘’Berani. Bonek (bondo nekat, modal nekat),’’ terang Sony kepada smashyes.
 Dia pun ingin pecah telor dengan Zhengming. Itu disebabkan dia belum pernah menang dalam dua pertemuan dengan pebulu tangkis nomor tiga di Tiongkok itu.
 ‘’Kini saatnya menang,’’ ucapnya singkat.
  Sony memang diharapkan kembali mengangkat namanya di ajang internasional. Ini sangat dibutuhkan guna memantapkan posisi Indonesia untuk bisa lolos ke Piala Thomas.
 Ya, Piala Thomas sekarang oleh BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tak lagi memakai babak kualifikasi. Lolosnya sebuah negara ditentukan oleh ranking para pebulu tangkis.
 Saat ini, kans Indonesia lolos sangat besar. Di nomor tunggal putra, Indonesia mempunyai Tommy Sugiarto yang duduk di ranking ketiga dunia dan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ranking teratas nomor ganda putra. (*)

Mantan Juara Dunia Junior Ingin Bangkit Lagi

SPONSOR: Mak Hee Chun

MAK Hee Chun pernah mengharumkan nama Malaysia. Berpasangan dengan Teo Kok Siang, keduanya menjadi juara dunia junior nomor ganda putra pada 2008.
 Dalam event yang dilaksanakan di India itu, pada babak final, Hee Chun/Kok Siang mengalahkan pasangan Tiongkok Chai Biao/Qiu Zihan 21-18, 21-14. Sayang, setelah itu, sinar Hee Chun mulai redup.
 Puncaknya, pada 12 September 2012, dia dikeluarkan dari tim nasional oleh Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM). Kini, lelaki yang kini berusia 23 tahun itu pun ingin bangkit lagi.
 Dia sudah memutuskan untuk mandiri. Hee Chun menggandeng mantan pasangan Chow Pak Chuu. Kali terakhir, mereka berpasangan saat mempersembahkan emas bagi Perak dalam Malaysia Games 2008.
 Sebuah sponsor, Apacs, pun siap mensponsori mereka. Untuk pembiayaan selama satu tahun, sponsor lainnya, Extreme, siap berdiri di belakang Hee Chun/Pak Chuu.Targetnya, mereka harus lolos ke putaran final Kejuaraan Dunia 2015.
 ‘’Ketika saya dikeluarkan oleh BAM dua tahun lalu, saya sangat marah dan kecewa kepada mereka.Saya sedikit kehilangan arah,’’ terang Hee Chun, yang pernah berpasangan dengan dengan beberapa pebulu tangkis seperti Kok Siang, Lim Khim Wah, Tan Wee Kiong, dan Ong Soon Hock saat masih bernaung di bawah BAM.
Untung,lanjut dia, rekan-rekannya dan juga mantan pasangannya menyarankan untuk tidak menyerah. Hee Chun pun kembali mengayunkan raket akhir Mei.
‘’Hanya saat itu, saya tidak mempunyai rencana untuk menjadi pebulu tangkis professional karena khawatir dengan kemampuan keuanganku,’’ lanjut dia.
 Hee Chun pun sempat pergi ke Taiwan untuk berlatih dan mengikuti beberapa turnamen seperti Malaysia Challenge, Hongkong Super Series, dan Makau Grand Prix Gold. Dia berpasangan dengan pebulu tangkis junior Taiwan, Lu Ching Yao.
 ‘’Ketika Pak Chuu ingin kembali lagi, saya tak menyia-nyiakan kesempatan itu,’’ papar Hee Chun. (*)

Gara-Gara Visa, Fokus Ganti ke Malaysia

BATAL KE SWISS: Christopher Rusdianto

CHRISTOPHER Rusdianto/Trikusuma belum juga tampil di ajang resmi selama 2014. Sebenarnya, kesempatan tersebut sempat terbuka saat nama mereka terdaftar dalam Swiss Grand Prix Gold 2014.
 Namun, tiba-tiba, dalam daftar peserta, Christopher/Trikusuma dianggap mengundurkan diri sebelum pendaftaran ditutup. Ada apa?
 ‘’Kami batal tampil di Swiss karena belum mengantongi visa. Jadi, kami tak bisa masuk ke sana,’’ kata Christopher kepada smashyes.
 Menurut dia, tak turunnya visa karena dia belum lama meninggalkan Benua Putih, julukan Eropa. Sejak meninggalkan Italia pada Desember lalu, Christopher/Trikusuma belum ada 90 hari saat kembali mengajukan visa ke Eropa.
 Keduanya  berlaga di Italia Challenge 2013. Dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 15 ribu itu, langkah Christopher/Trikusuma terhenti di babak semifinal.
 Dengan batal berlaga di Eropa, kini konsentrasi pasangan asal PB Suryanaga, Surabaya, tersebut tercurah pada Malaysia Grand Prix Gold 2014 yang akan dilaksanakan 25-30 Maret di Johor Bahru.
  Christopher dan Trikusuma berpasangan resmi dan berburu poin dunia baru pada 2013. Dari berbagai turnamen yang diikuti, mereka juara di Kroasia Internasional Series serta finalis di Polandia Challenge. (*)
DAFTAR PEBULU TANGKIS INDONESIA DI SWISS
Tunggal Putra: Andre Kurniawan Tedjono, Julian Arbitama,Viky Anindita

Tunggal Putri: Lindaweni Fanetri,Bellaetrix Manuputty

Ganda Putra: Markis Kido/Markus Fernaldi,Berry Anggriawan/Riky Karanda, Ade Yusuf/Wahyu Nayaka, Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra,Yohanes Hogianto/Titon Gustaman, Viky Anindita/Dandi Prabudita

Ganda Putri: Pia Zebadiah/Rizky Amelia Pradipta,Greysia Polii/Nitya Krishinda, Della Destiara/Anggita Shitta,Suci Rizky/Tiara Rosalia

Ganda Campuran: Markis Kido/Pia Zebadiah,Riky Widianto/Puspita Richi Dili, Markus Fernaldi/Rizky Amelia Pradipta, Praveen Jordan/Debby Susanto, Muhammad Rijal/Vita Marissa

Kisruh Politik, Thailand GPG Batal

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari

RUTINITAS Thailand Terbuka terputus. Untuk 2014, turnamen yang masuk kategori grand prix gold tersebut urung dilaksanakan.
 Alasannya, adanya kekisruhan politik  yang tengah melanda Negeri Gajah Putih, julukan Thailand. Hanya, pihak asosiasi bulu tangkis Thailand masih mengupayakan tahun ini tetap bisa dilaksanakan.
 Awalnya, dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Thailand Grand Prix 2014 akan dilaksanakan pada 3-8 Juni di Bangkok. Namun, adanya kekisruhan politik, akhirnya BWF membatalkan turnamen yang menyediakan hadiah total USD 120 ribu tersebut.
 ‘’Asosiasi memutuskan bahwa tidak akan menggelar turnamen pada tahun ini. Tujuannya untuk keselamatan peserta ,’’ kata Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand Khunying Patama Leesawadtrakul kepada media lokal.
Pihaknya mengaku susah untuk memindahkan agenda turnamen. Meski, itu masih terus diupayakan.
"Susah mengupayakan memindahkan ke waktu yang lain. Hanya, itu bakal susah dilaksanakan karena schedule BWF sangat penuh,’’ ucap Khunying.
 Pada Thailand Grand Prix Gold 2013 lalu, Indonesia mampu membawa pulang dua gelar dari nomor ganda putri melalui pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Markis Kido/Pia Zebadiah di nomor ganda campuran. Rencananya, tahun ini, Thailand Grand Prix Gold berhadiah total USD 120 ribu. (*)

JUARA THAILAND GRAND PRIX GOLD 2013
Tunggal Putra:Srikanth Kidambi (India)

Tunggal Putri:Ratchanok Inthanon (Thailand)

Ganda Putra: Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan)

Ganda Putri: Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (Indonesia)

Akane Yamaguchi Gagalkan Pesta Tiongkok


PODIUM: Akane Yamaguchi 
TIONGKOK gagal borong gelar dalam Kejuaraan Junior Asia 2014. Satu nomor yang dipertandingan di final, jatuh ke tangan pebulu tangkis Jepang Akane Yamaguchi.
 Dalam babak pemungkas nomor tunggal putri yang dilaksanakan di Taipe, Taiwan, pada Minggu (23/2), Akane menghentikan wakil Negeri Tembok Raksasa, julukan Tiongkok, Chen Yufei, dengan dua game langsung 21-10, 21-15.
 Ini mengulang sukses Negeri Matahari Terbit, julukan Jepang, pada 2013. Tahun lalu, nomor tunggal putri, juga dijuarai pebulu tangkis Jepang Aya Ohori yang menundukkan Busanan Ongbumrungpan.
 Akane juga yang memupus asa Busanan di babak semifinal. Sabtu (22/2), dia menang 16-21, 21-8, 21-14.
 Dalam Kejuaraan Asia Junior 2014, Tiongkok menguasai semua nomor. Bahkan, di nomor beregu, mereka juga menjadi juara.
Sebenarnya, selain Akane, di nomor ganda putra dan ganda campuran juga tak terjadi All Tiongkok Finals. Sayang, wakil Jepag dan Korea Selatan gagal menunjukkan kekuatan untuk memupus duta Tiongkok.
 Indonesia sendiri gagal total dalam Kejuaraan Asia Junior 2014. Bukan hanya di perorangan, di nomor beregu juga.
 Di nomor perorangan, capaian terbaik dibukukan di nomor ganda campuran. Sayang, langkah Muhammad Rian Adianto/Zakia Ulfa dihentikan unggulan kedua asal Korea Selatan Kim Jung-ho/Kong Hee-Yong 17-21, 21-15, 5-21. (*)

HASIL FINAL KEJUARAAN JUNIOR ASIA 2014 NOMOR PERORANGAN
Tunggal Putra: Shi Yuqi (Tiongkok x5) v Kanta Tsuneyama (Jepang) 19-21, 21-16, 21-16

Tunggal Putri: Akane Yamaguchi (Jepang x4) v Chen Yufei (Tiongkok) 21-10, 21-15

Ganda Putra: Huang Kaixian/Zheng Siwei (Tiongkok x1) v Kim Jae-hwan/Kim Jung-ho (Korea Selatan x2) 21-16, 21-14

Ganda Putri: Chen Qingchen/Jia Yifan (Tiongkok x1) v Li Yinhui/Du Yue (Tiongkok x3) 21-11, 21-18

Ganda Campuran: Huang Kaixian/Chen Qingchen (Tiongkok x1) v Kim Jung-ho/Kong Hee-yong (Korsel x2) 21-14, 21-13

X=unggulan

Gagal Dapat Gelar di Turnamen Perdana

JUARA: Sourabh Varma (foto: thehindu)

ANDRE Kurniawan Tedjono gagal mengawali 2014 dengan gelar. Dia dipaksa harus puas menjadi runner-up Austria Challenge.
 Dalam final yang dilaksanakan di Wina pada Sabtu waktu setempat (22/2), Andre harus mengakui ketangguhan unggulan kelima asal India Sourabh Varma dengan rubber game 11-21, 23-21, 18-21.
 Kekalahan ini membuat rekor pertemuan Andre dengan Sourabh menjadi 1-2. Mantan pebulu tangkis Pelatnas Cipayung tersebut menang dalam pertemuan perdana di India Grand Prix Gold 2009. Namun, Sourabh mampu membalasnya di Thailand Grand Prix Gold dua tahun kemudian.
 Sebenarnya, lolosnya Andre ke babak final sudah sebuah kejutan. Dia tampil dalam turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut bukan sebagai unggulan. Namun, dalamn perjalanannya, Andre mampu memulangkan lebih awal para kandidat juara.
 Hasil Austria Challenge 2014 ini juga jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Pada 2013, lelaki yang masih tercatat sebagai anggota klub Djarum Kudus itu sudah tumbang pada babak kedua.
 Diunggulkan di posisi ketiga, Andre menyerah dua game langsung 14-21, 17-21. Saat ini, pebulu tangkis yang lebih banyak menghabiskan waktunya di Eropa itu ada di peringkat 64 dunia.
 Sebenarnya, hingga babak semifinal, Indonesia juga masih punya wakil di tunggal putri. Sayang, Maria Febe Kusumastuti dipaksa mengakui ketangguhan unggulan teratas Pai Hsiao Ma asal Taiwan 17-21, 14-21.  (*)

HASIL FINAL AUSTRIA CHALLENGE 2014
Tunggal Putra: Sourabh Varma (India x5) v Andre Kurniawan Tedjono (Indonesia) 21-11, 21-23, 21-18

Tunggal Putri: Pai Hsiao Ma (Taiwan x1) v Cheng Chi Ya (Taiwan x8) 21-18, 21-11

Ganda Putra: Chen Hung Ling/Lu Chia Pin (Taiwan x2) v Liang Jui Wei/Liao Kuan Hao (Taiwan x1) 16-21, 21-12, 21-13

Ganda Putri: Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria x1) v Olga Golovanova/Viktoriia Vorobeva (Rusia) 21-17, 20-22, 21-15

Ganda Campuran: Robert Mateusiak/Agnieszka Wojtkowska (Polandia x3) v Chan Peng Soon/Lai Pei Jing (Malaysia x5) 21-15, 15-21, 21-16

x=unggulan

Hanya Alrie yang Melompat Tertinggi



Alrie Guna Dharma
TAK banyak pebulu tangkis Indonesia yang menanjak peringkat dunia pekan ini.  Salah satu yang perlu mendapat apresiasi adalah Alrie Guna Dharma.
 Mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu 32 setrip dari pekan sebelumnya. Dari daftar ranking yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 20 Februari 2014, pebulu tangkis asal Bandung, Jawa Barat, itu ada di posisi 123.
 Lonjakan ini tak lepas dari hasil yang diraihnya dalam Iran Challenge 2013. Dalam event yang dilaksanakan di Teheran pada 13-16 Februari itu, Alrie mampu menembus final.
 Sayang, dalam laga final, lelaki 23 tahun itu harus mengakui ketangguhan unggulan kedua asal India Sourabh Varma dengan dua game langsung 13-21, 11-21. Namun, langkahnya itu sudah membuatnya mengantongi poin 3400.
 Dalam peringkat pekan ini, posisi tunggal putra Indonesia terbaik masih menjadi milik Tommy Sugiarto. Putra legenda bulu tangkis Indonesia Icuk Sugiarto itu ada di posisi ketiga. Sementara di bawahnya, Sony Dwi Kuncoro terpaut jauh, posisi 15, dan Dionysius Hayom Rumbaka di ranking 19. (*)  

Koo Kien Keat Tinggalkan Pemusatan Latihan

MUNDUR: Koo Kiean Keat 

BERAKHIR sudah hubungan Koo Kien Keat dengan Asosiadi Bulu Tangkis Malaysia (BAM). Pebulu tangkis 28 tahun tersebut telah mengajukan surat pengunduran diri pada Jumat (21/2) waktu setempat.
Menurut Wakil Presiden BAM Datuk Norza Zakaria, kepada media Malaysia, surat itu diberikan Kien Keat setelah dia menjalani latihan di Stadium Juara di Bukit Kiara, Kuala Lumpur. Sebenarnya, tanda-tanda Kien Keat akan meninggalkan pemusatan latihan nasional sudah terlihat ketika dia terlambat masuk setelah menjalani liburan Tahun Baru Tiongkok (Imlek).
 Daripada masuk pemusatan latihan, Kien Keat memilih menjalani perawatan mata. Dia baru masuk pemusatan latihan dua hari lalu.
 Sayang, Norza tidak menerangkan isi surat dari Kien Keat itu. Hanya, dia menganggap pengunduran pasangan Tan Boon Heong itu memudahkan BAM mengambil keputusan soal pasangan Kien Keat/Boon Heong.
 Keduanya mendapat sorotan setelah dianggap menurun. Puncaknya, saat Kien Keat/Boon Heong tersingkir dalam babak pertama dalam Malaysia Super Series Premier Januari 2014.
Kegagalan ini memperpanjang dahaga gelar sejak menjuarai Malaysia Terbuka 2010.BAM pun memutuskan Kien Keat/Boon Heong absen dari semua turnamen, termasuk di Jerman Grand Prix Gold dan All England Super Series Premier.
 “Kami ingin mengambil keputusan soal Koo dan Tan setelah mengetahui hasil kebugaran mereka dari Institut Olahraga Nasional (NSI). Tapi dengan mundurnya Koo membuat dasar kami mengambil keputusan,’’ ucap Norza.
 Pihak BAM, tambah dia, akan membiarkan Kien Keat pergi dan mencarikan pasangan bagi Boon Heong.
With the current turn of events, it looks like BAM have no choice but to let Kien Keat go, and find a new partner for Boon Heong.
 Kien Keat/Boon Heong merupakan pasangan Malaysia paling gemilang. Mereka mampu menjadi juara di Asian Games 2006, All England 2007,dan Malaysia Terbuka 2010. Keduanya juga lolos ke final dalam Kejuaraan Dunia 2010. (*)

Tinggal Berharap dari Nomor Ganda Campuran

BERTAHAN: M. Rian Ardianto/Zakia Ulfa

JONATHAN Christie digadang-gadang akan mengakhiri paceklik gelar Indonesia di nomor tunggal putra dalam Kejuaraan Junior Asia. Jalan menuju pun terbuka.
 Dalam event yang dilaksanakan di Taipe, Taiwan, itu, Jonathan menempati unggulan kedua. Sayang, asa tersebut gagal tercapai.
 Secara mengejutkan, juara Indonesia Challenge 2013 itu harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis nonunggulan asal Hongkong Lee Cheuk Yiu dengan tiga game 21-10, 19-21, 16-21 dalam pertandingan yang dilaksanakan pada Jumat waktu setempat (21/2).
 Kegagalan Jonathan menular kepada Anthony Sinisuka Ginting. Dia menyerah mudah dalam dua game 13-21, 15-21 kepada wakil Jepang Tsuneyama Kanta.
 Kini harapan membawa pulang tinggal diletakan di pundak pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Zakia Ulfa yang masih bertahan di semifinal. Pada babak sebelumnya, mereka menjungkalkan ganda Tiongkok He Jiting/Du Yue 21-16, 21-9.
 Hanya, untuk lolos final juga bukan pekerjaan mudah. Rian/Zakia harus bisa menyingkirkan unggulan kedua Kim Jung-ho/Kong Hee-yong.
 Gelar juara di nomor perorangan ini diharapkan mampu mengobati kegagalan di nomor beregu. Dalam pertandingan yang memakai format Piala Sudirman itu, langkah Indonesia dihentikan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, dengan skor 3-1 di babak perempat final.
 Tahun lalu, Indonesia juga gagal total. Gelar beregu dan perorangan gagal dibawa pulang ke Indonesia dalam event yang digelar di Kinabalu, Malaysia. (*)
 

Andre-Febe Tembus Semifinal

Andre Kurniawan Tedjono

DI level internasional series challenge, kualitas Andre Kurniawan Tedjono boleh diandalkan. Bahkan, dua capaian tertingginya selama 2013 digapai di ajang challenge yakni di Belgia dan Italia.
 Di Belgia, Andre mampu menjadi juara. Dalam final (14/9), mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu menundukkan Eric Pang (Belgia) 21-17, 21-11.  Namun, di Italia, Andre harus mengakui ketangguhan sesama pebulu tangkis Indonesia tetap sekarang berbendera Italia Indra Bagus Ade Chandra 21-19, 15-21, 12-21.
 Kini, di Austria Challenge 2014, kans Andre menembus babak final terbuka. Pebulu tangkis yang masih tercatat sebagai anggota PB Djarum Kudus masih bertahan di semifinal.
 Itu setelah Andre mampu mengalahkan menghentikan perlawanan Wang Tzu Wei dari Taiwan dengan rubber game 24-22, 15-21, 21-15 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Wina pada Jumat  waktu setempat (21/2). Untuk bisa menembus babak pemungkas, Andre harus bisa mengalahkan Rasmus  Fladberg (Denmark) yang di perempat final memupus asa Niluka Karunaratne (Sri Lanka) 21-14, 21-18.
 Ini menjadi pertemuan kedua bagi Andre dan Fladberg. Pada pertemuan pertama di Swiss 2011, Andre menang 21-19, 21-5. Semifinal lain mempertemukan unggulan pertama Hsu Jen Hao asal Taiwan dengan Sourabh Varma.
 Indonesia juga meloloskan wakilnya di semifinal tunggal putri. Maria Febe Kusumastuti bakal berebut tiket final dengan unggulan teratas asal Taiwan Pai Hsiao Ma. Febe,. Sapaan karib Maria Febe Kusumastuti, melangkah ke semifinal berkat keunggulan 21-13, 21-18 atas Olga Golovanova (Rusia) 21-13, 21-18. Sementara Hsiao Ma melibas Xu Wei (Tiongkok) 21-15, 21-18. (*)