WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Tunggal Putri Gagal Sumbang Poin

PEMBUKA: Ahsan/Hendra (kanan) salami lawan. (foto: sidiq)
INDONESIA gagal sapu bersih. Dalam pertandingan hari terakhir babak penyisihan II Axiata Cup 2013 di DBL Arena, Surabaya, Minggu (31/3), merah putih hanya mampu menang 3-1 atas Eropa All-Stars.
 Satu-satunya nomor yang gagal menyumbangkan kemenangan adalah tunggal putri. Itu setelah Bellaetrix Manuputty menyerah tiga game 8-21, 21-14, 15-21kepada Carolina Marin.
 Namun, tiga partai lainnya, tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran mampu menyumbang kemenangan. Kemenangan Indonesia dibuka oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menundukkan Ivan Sozonov/Vladimir Ivanov. Kualitas ganda Eropa yang berasal dari Rusia tersebut tak boleh dianggap remeh. Pasangan senior Indonesia Markis Kido/Alvent Yulianto tiga kali beruntum kalah.
 Indonesia kembali unggul 2-0 saat Dionysius Hayom Rumbaka yang turun di nomor tunggal putra menang 21-19, 11-1 (ret) atas Scott Evans.:Lelaki asal Irlandia itu mundur setelah mengalami cedera.
 Namun, Eropa sempat memperkecil ketinggalan saat Belaetrix kalah. Namun, juara dua kali All England Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memastikan kemenangan setelah memupu asa Nathan Robertson/Jenny Wallwork.
 Hasil ini membuat Indonesia menjadi juara grup. Lawan yang dihadapi merupakan peringkat kedua di grup Surabaya dan Kuala Lumpur. ‘’Jadi, tetap ada kemungkinan bertemu dengan Thailand lagi,’’ kata Manajer Indonesia di Axiata Cup 2013 Bambang Roedyanto.
 Sistem ini memang beda dengan aturan awal. Sebelumnya, juara grup akan disilang.
 ‘’Jadi, kita hanya bisa menunggu,’’ terang Rudy, sapaan karib Bambang Roedyanto. (*)


Hasil Pertandingan 31 Maret

Surabaya
Indonesia v All-Star Eropa  3-1
-Tunggal Putra: Dionysius Hayom Rumbaka v Scott Evans 21-19, 11-1(ret)
-Tunggal Putri: Bellaetrix Manuputy v Carolina Marin 8-21, 21-14, 15-21
-Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan v Ivan Sozonov/Vladimir Ivanov 22-20, 21-19
-Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir vs Nathan Robertson/Jenny Wallwork 21-11, 21-19


Kuala Lumpur
Malaysia v Asia 3-1
-Tunggal Putra: Liew Daren v Lee Hyun-il 27-25, 13-21, 18-21
-Tunggal Putri: Sonia Cheah v Tai Tzu Ying 21-18, 19-21, 22-20
-Ganda Putra: Tan Wee Keong/Hoon Thien How v Bao Chunlai/Zheng Bo 21-19, 21-10
-Ganda Campuran:Chan Peng Soon/Goh Liu Ying v Ashwini Ponnappa/Tarun Kona 17-21, 21-18, 21-15

Tine Mau Kuliah Dulu


TINE Baun sudah memutuskan pensiun sebagai pebulu tangkis. Manisnya, dia mengakhiri karirnya dengan menjadi juara tunggal putri dalam turnamen paling bergengsi All England pada Maret 2013 lalu. Smashyes berkesempatan mewancarainya setelah pertandingan terakhir Eropa All-Stars di Axiata Cup 2013 di DBL Arena pada Minggu (31/3).

PENSIUN: Tine Baun (foto: sidiq)

Hello Tine. Boleh minta waktu sebentar?
-Silahkan. Tapi, sebentar lagi saya akan kembali ke hotel.

Anda sudah memutuskan pensiun?
-Ya, itu sudah menjadi keputusan bulat dari saya.

Lalu, apa yang akan Anda lakukan setelah pensiun.
-Saya akan kuliah di sebuah universitas dekat Kopenhagen (ibu kota Denmark). Jurusan yang saya ambil adalah jurusan nutrisi kesehatan.

Anda tidak mau jadi pelatih?
-Ya mau. Tapi, kalaupun dalam waktu dekat jadi pelatih, saya memilih menangani pebulu tangkis muda dan juga pembinaan.

Mengapa penampilan Anda saat menghadapi Ratchanok Intanon (pebulu tangkis putri Thailand) tak seperti dengan final All England lalu.
-Setelah All England, saya tak pernah berlatih lagi. Apalagi, saya harus menempuh perjalanan panjang dari Eropa ke Indonesia.

Ya, Tine memang salah satu pebulu tangkis putri yang dimiliki Denmark yang bisa menembus dominasi kekuatan Tiongkok. Dia sekali menjadi runner-up Kejuaraan  Dunia 2010 di Paris, Prancis.Dua kali pula Tine menjadi juara Eropa 2010 Manchester, Inggris, dan 2012 di Karlskrona, Swedia.
 Pada All England, dia meraih tiga kali juara. Selain 2013, perempuan yang kini berusia 33 tahun tersebut menggapainya pada 2008 dan 2010. (*)

Seandainya Final All England di DBL Arena

TINE: Persiapan menghadapi Ratchanok (foto: sidiq)

10 Maret 2013. Ratchanok Inthanon tak akan melupakan tanggal tersebut.
 Ambisinya menjadi pebulu tangkis Thailand pertama yang menjadi juara kandas,
 Dalam final tunggal putri yang dilaksanakan di National Indoor Arena (NIA), Birmingham, Inggris, Ratchanok menyeran rubber game 14-21, 21-16, 10-21 oleh pebulu tangkis senior Denmark Tine Baun.
 Rasa penasaran Ratchanok semakin berlipat karena setelah juara Tine menyatakan mundur dari pentas bulu tangkis. Tentu, perempuan Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, berusia 18 tahun tak bisa membalas kekalahannya.
 Tapi, tak disangka dan diduga, nama Tine terdaftar sebagai bagian skuad Eropa All-Stars. Ini membuat Ratchanock punya peluang membalas kekalahan.
 Awalnya, sempat rasa waswas duel ulangan final turnamen bulu tangkis paling bergengsi itu urung terlaksana. Pada putaran kualifikasi I di DBL Arena, Tine tak hadir.
 Bahkan, pada laga penyisihan putaran II melawan Filipina (29/3), Eropa All-Stars masih menutunkan pebulu tangkis muda Spanyol Carolina Marin. Hanya, Tine sudah hadir. Juara tiga kali All England tersebut hanya duduk di dalam tim.
 Nah, pada hari II (30/3), Tine pun diturunkan. Lawannya pun Thailand dan juga menurunkan Ratchanok. Partai tunggal putri yang paling ditunggu-tunggu pada Axiata Cup dan menaikan gengsi turnamen berhadiah total USD 1 juta atau sekitar Rp 10 Miliar tersebut.
 Awalnya, Tine kembali memetik kemenangan di game perdana. Dia menang mudah 21-9. Namun, pada game kedua, gantian Ratchanok unggul 21-13. Kejadian di All England, pada game ketiga Tine yang unggul.
 Tapi, lain di DBL, pada game ketiga, Tine kalah 12-21.
 ‘’Saya kurang berlatih setelah All England. Jadi, kondisi saya memang tak sebagus di All England,’’ kata Tine kepada smashyes. (*)

Terlalu Pede Jadi Bumerang

PELAJARAN: Christopher/Trikusuma di Palais de Sports

DUA kali tampil di dua turnamen, dua kali  pula langkahnya terhenti pada babak perempat final. Itulah hasil yang digapai pasangan anyar Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana.
 Pada Austria Challenge, keduanya gagal menembus semifinal setelah dipaksa mengakui ketangguhan pasangan Jepang yang diunggulkan di posisi ketiga Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 11-21, 16-21 di Wina (22/2). Hal serupa kembali terulang pada Prancis Challenge.
 Dalam turnamen yang menyediakan hadiah USD 15 ribu tersebut, Christopher/Trikusuma kalah rubber game 21-16,8-21, 17-21 oleh pasangan nonunggulan asal Prancis Baptiste Careme/Gaetan Mittelheis di Palais des Sport, Orleans, Sabtu (30/3) waktu setempat.
 Pada sisi peringkat,Chistopher/Trikusuma jauh di bawah lawan. Pasangan tuan rumah tersebut duduk di posisi ke-51 sedangkan Christopher/Trikusuma 334. Meski beda jauh, tapi Christopher/Trikusuma memberikan perlawanan ketat.
 ‘’Kami terlalu percaya  diri bisa menang dan juara setelah lawan-lawan yang bagus sudah kalah,’’ kata Christopher melalui pesan singkat.
 Dia pun mengakui mendapat banyak pelajaran berharga dari kekalahan pada babak perempat final. Pasangan asal Suryanaga, Surabaya, tersebut akan menganggap semua lawan berat dan fokus menatap laga demi laga.
 Setelah dari Prancis, Christopher/Trikusuma akan menjajal kemampuannya dalamFinlandia Challenge. Turnamen yang juga menyediakan hadiah total USD 15 ribu tersebut dilaksanakan di Vantaa 4-7 April mendatang.
 Di Finlandia, Christopher/Trikusuma langsung lolos ke babak utama dan berhadapan dengan Magnus Sahlberg/Mattias Wigardt dari Swedia yang mempunyai peringkat 168 dunia. Jika menang, kans besar Christopher/Trikusuma akan menantang unggulan kedua asal Belanda Jacco Arends/Jelle Maas yang pernah ditundukan di babak kedua di Prancis (*)

Kecewa Strategi Malaysia


PROTES: Bambang Roedyanto (tengah) bersama tim Indonesia.
DALAM daftar, nama  Sonia Cheah tak terdaftar di skuad Malaysia. Posisi tunggal putri dalam Axiata Cup 2013 hanya diisi Tee Jing Yi .
Sayang, penampilannya tak terlalu memuaskan. Dia hanya menang saat negeri jiran melawan Filipina dalam babak penyisihan I yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, (21/3).
 Pebulu tangkis berperingkat 54 dunia tersebut menang mudah dua game 21-12, 21-8 atas Bianca Carlos. Sayang, setelah itu, dia gagal mengulanginya.
 Sehari kemudian (22/3), Jing Yi menyerah 17-21, 20-22 kepada finalis All England asal Thailand Ratchanock Inthanon. Pil pahit kembali ditelannya saat menghadapi tunggal putra Indonesia Bellaetrix Manuputty 10-21, 18-21 (23/3) dan yang terakhir dia dipermalukan juara Eropa tunggal putri asal Spanyol yang membela Eropa All-Stars Carolina Marin 12-21, 21-17, 16-21.
 Wajar kalau akhirnya Malaysia memasukan nama Sonia Cheah. Dalam sisi peringkat, dia memang lebih bagus dibandingkan Jing Yi. Sonia ada di posisi 46 dunia sekarang.
 ‘’Bukan masalah itu. Tapi, kan seharusnya Malaysia tak boleh memainkan pebulu tangkis yang tak masuk daftar,’’ kecam Manajer Tim Indonesia di Axiata Cup 2013 Bambang Roedyanto dalam jumpa pers setelah Indonesia mengalahkan Filipina 4-0 di DBL Arena, Surabaya, Sabtu (30/3).
 Dia menganggap aturan di Axiata 2013 terkesan plin-plan. Aturan yang disepakati sejak awal, bisa berubah setiap saat.
  Bahkan, saat dia menghubungi BAC (Asosiasi Bulu Tangkis Asia) jawaban yang diterima tak memuaskan. Sekjen BAC Surasak Songvarakulpan menganggap bahwa pebulu tangkis yang tampil di Axiata Cup bisa diganti setiap pekan.
 ‘’Bisa jadi, Lee Chong Wei yang tak terdaftar di tim Malaysia bisa ikut serta di semifinal dan final. Bukan karena kami gentar atau takut kalah, tapi aturan yang tak dipatuhi yang membuat kami kecewa,’’ ungkapnya.
 Indonesia sendiri sejak awal juga melakukan rotasi. Tapi, pebulu tangkis yang dimainkan memang terdaftar sejak awal.
 ‘’Bisa juga nantinya Asia dan Eropa mendatangkan pebulu tangkis terbaiknya. Asia bisa saja menambah pebulu tangkis Tiongkok yang kuat-kuat,’’ tandas Rudy, sapaan karib Bambang Roedyanto. (*)

   

Mohammad Ahsan Belum Panas

PASANGAN HIDUP: Ahsan dan Christine Novitania (foto: sidiq)

KONDISI Mohammad Ahsan belum 100 persen. Bukan karena habis menjalani terapi karena cedera, tapi setelah dia melangsungkan pernikahan dengan mempersunting gadis pujaannya, Christine Novitania, pekan lalu.
 ‘’Ini penampilan perdana saya setelah menikah. Jadi, kondisi memang belum seperti biasanya,’’ kata Ahsan, sapaan karib Mohammad Ahsan, setelah pertandingan Indonesia melawan Filipina dalam penyisihan kedua Axiata Cup 2013 di DBL Arena, Surabaya, Sabtu (30/3).
 Itu terbukti beberapa kali dia salah mengantisipasi pukulan ganda Filipina Paul Jefferson Vivas/Gabriel Magnaye. Imbasnya, pasangan Ahsan.Hendra pun harus berjuang selama tiga game untuk bisa menang 21-18, 17-21, 21-11.
 ‘’Sebenarnya, ada enaknya juga dapat lawan berat. Saya tak canggung lagi pada pertandingan melawan Eropa All-Stars besok (31/3),’’ ungkap Ahsan.
 Ya, kemenangan pasangan juara Malaysia Super Series 2013 tersebut melengkapi hasil manis 4-0 Indonesia atas Filipina. Tiga poin lain disumbangkan dari nomor tunggal putri melalui Lindaweni Fanetri, Dionysius Hayom Rumbaka (tunggal putra), dan pasangan ganda campuran M. Rijal/Debby Susanto. 
 Ahsan sendiri secara bercanda mengakui dirinya sekarang beda dengan sebelumnya. Alasannya, sudah ada Chrustine yang mengawalnya dalam setiap pertandingan.
 ‘’Jadi harus bisa tampil lebih bagus dibandingkan sebelumnya.Tambah semangat karena ada dia,’’ ucap Ahsan sambil melirik sang istri. (*)

Indonesia vs Filipina  4-0

Tunggal Putri
Lindaweni Fanetri v Malvinne Ann Venice Alcala: 21-16, 21-11

Tunggal Putra
Dionysius Hayom Rumbaka v Mark Shelley Alcala: 21-12, 21-9

Ganda Campuran
Muhammad Rijal/Debby Susanto v Philip Joper Escueta/Bianca Ysabel Carlos: 21-17, 21-8

Ganda Putra
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan v Paul Jefferson Vivas/Gabriel Magnaye: 21-18. 17-21, 21-11

Chong Wei Main di Turnamen Grand Prix Gold


AUSTRALIA Grand Prix Gold 2013 naik gengsi. Bukan hanya  sebagai turnamen dengan terbesar di Oceania tapi kehadiran pebulu tangkis peringkat satu dunia, Lee Chong Wei.
 Ini tentu sebuah hal yang tak lazim. Pebulu tangkis tunggal putra asal Malaysia itu biasanya hanya mau tampil dalam turnamen super series atau super series premier. Alasannya, hadiah dan poin yang disediakan sangat besar.
 Toh kalaupun turnamen grand prix yang diikuti Chong Wei hanyalah Malaysia Grand Prix Gold. Kali terakhir, Sydney kedatangan para pebulu tangkis peringkat satu dunia terjadi pada 2000, saat mereka menjadi tuan rumah Olimpiade.
Kehadiran Chong Wei tentu akan jadi langkah yang sulit bagi Indonesia untuk merebut gelar di nomor bergengsi tersebut. Di turnamen yang menyediakan hadiah USD 150 ribu tersebut, merah putih mengandalkan dua pebulu tangkis senior, Simon Santoso, dan Taufik Hidayat.
 Namun, kans juara bisa terbuka lebar di nomor ganda putra. Indonesia bakal bertumpu kepada pasangan yang tergolong baru, M. Ahsan/Hendra Setiawan. Pertimbangannya tentu hasil juara di Malaysia Super Series pada Maret lalu.
 Hanya, pasangan Malaysia Koo Kian Keat/Tan Boon Heong, yang diunggulkan di posisi kedua, punya potensi besar menjadi pengganjal. Namun, Hendra juga punya bekal berharga lainnya. Tahun lalu dia mampu meraih juara saat masih berpasangan dengan Markis Kido. (*)


Wakil Indonesia di Australia Grand Prix Gold 2013

Tunggal Putra: Simon Santoso (x5), Taufik Hidayat (x6),  Alamsyah Yunus (x12),  Prasojo, Adrianus,Arif Ramadhan, Riyanto Subagja, Wisnu Yuli Prasetyo

Tunggal Putri: Lindaweni Fanetri (x1), Aprilia Yuswandari (x5), Renn Suwarno,Millcent Wiranto,Maziyyah Nahdir, Yeni Asmarani
Ganda Putra: Angga Pratama/Ryan Agung (x2), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (x5), Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha (x8), Andrei Adistia/Gideon Markus Fernaldi, Berry Anggriawan/Yohanes Rendy Sugiarto, Bona Septano/Alfiat Yuris Wirawan
Ganda Putri: Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (x1),Komala Dewi/Jenna Gozali (x7), Aprilsasi/Vita Marissa, Anggia Sita/Greysia Polii
Ganda Campuran: Markis Kido/Pia Zebadiah (x1),Riky Widianto/Puspita Richi, Irfan Fadhilah/Weni Anggraeni (x3), Praveen Jordan/Vita Marissa (x6), Gideon Markus/Aprilsasi

Tumbangkan Unggulan Keempat

MELAJU:Christopher di  menara Eiffel

START dari babak kualifikasi tak membuat penampilan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana loyo. Sebaliknya, pasangan anyar tersebut semakin hari malah semakin panas saat berlaga dalam Prancis Challenge 2013.
 Mereka mampu melaju hingga babak perempat final. Itu setelah Christopher/Trikusuma menang dua kali dalam pertandingan yang dilaksanakan di Orleans 29 Maret waktu setempat. Pada babak pertama babak utama, pasangan yang kini berperingkat 334 dunia tersebut menghentikan langkah Mohd Luti Zaim Abdul Khamid/Wee Gleen Tan dari Malaysia dua game langsung 21-13, 21-18. Setelah itu, Christopher/Trikusuma menumbangkan unggulan keempat asal Belanda Jacco Arends/Jelle Maas dengan rubber game 21-15,15-21, 21-12.
Dalam segi peringkat, pasangan asal Suryanaga,Surabaya, tersebut kalah jauh. Saat ini, Arends/Maas duduk di peringkat 41 dunia dan sudah sering berlaga di level grand prix gold.
 Nah, untuk lolos ke semifinal, Christopher/Trikusuma akan menjajal ketangguhan ganda tuan rumah Baptiste Careme/Gaetan Mittelheisser yang pada babak sebelumnya menang mudah 21-7,21-8 atas Nicolas Blondel/Lukas Nussbaumer (Swiss). Carema/Mittelheisser saat ini duduk di peringkat 51 dunia. Dalam Jerman Grand Prix 2013, mereka kalah oleh pasangan Indonesia Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan. (*)

Menang setelah Dua Kali Beruntun Tersungkur


TAK sia-sia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyusul Surabaya. Kehadiran pasangan juara nomor ganda campuran All England 2012-2013 tersebut membuat Indonesia mampu bangkit sebelum akhirnya menang 3-1 atas Thailand dalam pertandingan babak penyisihan kedua Axiata Cup 2013 yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada Jumat (29/3).
 Sebelumnya, Indonesia dipaksa imbang 1-1 oleh Negeri Gajah Putih, julukan Thailand. Pada partai pertama, Lindaweni Fanetri menyerah dua game langsung 17-21, 19-21 oleh Ratchanok Inthanon. Kemenangan ini membuat Ratchanok menang tiga kali dari tiga kali pertemuan dengan Lindaweni.
 Untung, Tommy Sugiarto mampu menyamakan kedudukan setelah menundukkan Tanongsak Saensomboonsuk. Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan di All England Super Series 2013 lalu.
Setelah itu, giliran Tontowi/Liliyana mengalahkan salah satu rival beratnya, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Ini juga membangkitkan kepercayaan diri ganda campuran terbaik Indonesia tersebut. Alasannya, dalam dua pertemuan terakhirnya di Final Super Series Final 2012 dan Indonesia Super Series Premier 2012. Namun, dalam tiga pertemuan sebelumnya, Tontowi/Liliyana selalu memetik kemenangan.
 Kemenangan Indonesia ditentukan oleh pasangan ganda putra Ryan Agung Saputro/Angga Pratama yang memupus asa Boonsak/Songphon. Sebenarnya, memang harus diakui bahwa nomor tunggal putri bakal direbut negara beribukota Bangkok tersebut.
 Alasannya, performa Ratchanok tengah menanjak dengan keberhasilannya menembus final dalam All England dan Swiss Grand Prix Gold. (*)

Hasil Pertandingan Penyisihan II
Venue: DBL Arena Surabaya
Indonesia v Thailand 3-1
Tunggal Putra: Tommy Sugiarto v Tanongsak 21-17, 21-14
Tunggal Putri: Lindaweni Fanetri v Ratcjanok Intanon 17-21, 19-21
Ganda Putra: Angga Pratama/Ryan Agung v Boonsak/Songphon 21-16, 21-12
Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir v Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam 21-12, 21-11

Eropa  All-Stars v Filipina 4-0
Tunggal Putra:Vladimir Ivanov v Antonio  B. Gadi 21-10, 21-11
Tunggal Putri: Carolina Marin v Malvine Alcala 21-19, 21-12
Ganda Putra: Ivan Sozonov/Vladimir Ivanov v Paul Vivas/
Ganda Campuran:Nathan Robertson/Jenny Wallwork v Ronel Estinaslao/Bianca Carlos 21-10, 21-9

Venue:Stadion Badminton Cheras, Kuala Lumpur
Asia All-Stars v Vietnam
Tunggal Putra: Lee Hyun-il v Nguyen Hoang Nam 21-9, 22-20
Tunggal Putri:Tai Tzu Ying v Vu Thi Trang 21-17, 21-12
Ganda Putra:Bao Chunlai/Zheng Bo v Huynh Nguyen Khang/Bao Minh 21-12, 21-18
Ganda Putri:Tarun Kona/Ashwini Ponnappa v Duong Bao Duc/Thai Thi Hong 19-21, 21-13,21-23


Malaysia v Singapura
Tunggal Putra: Chong Wei Feng v Chen Yongzhao Ashton 21-17, 19-21, 21-9
Tunggal Putri: Sonia Cheah v Gu Juan 19-21, 21-14,25-21
Ganda Putra:Chan Peng Soon/Goh Liu Ying v Danny Bawa Chrisnanta/Neo Yu Yan Vanessa 21-13,21-11
Ganda Campuran: Tan Wee Keong/Hoon Thien How v Yeo Zhao Jing Terry/Liu Yi 21-18, 21-14

Sembilan Bulan Baru Ketemu

Lin Dan (foto: xinhua.net)

KEKUATAN Tiongkok di Piala Sudirman 2013 bertambah kuat. Dua kali peraih emas olimpiade nomor tunggal putra Lin Dan akan ikut ambil bagian dalam event yang dilaksanakan di Putra Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-26 Mei mendatang.
  Itu setelah namanya masuk dalam skuad Negeri Panda, julukan Tiongkok. Hanya, belum tentu, pebulu tangkis berusia 30 tahun tersebut diturunkan ke lapangan atau tidak. Alasannya, dia baru saja kembali menjalani rutin selama sebulan terakhir setelah menjalani liburan. Itu sebagai bonus atas hasil gemilangnya dengan mempertahankan emas olimpiade pada Agustus lalu. Empat tahun lalu di Beijing, Tiongkok, Lin Dan juga meraih juara.
‘’Saya memperoleh informasi nama Lin Dan masuk dalam tim Tiongkok di Piala Sudirman. Namanya dimasukan untuk menambah semangat dalam tim dan membuat mereka semakin lebih difavoritkan juara,’’ kata pelatih tunggal putra Malaysia Rashid Sidek.
  Di ajang Piala Sudirman, Tiongkok sudah meraih juara delapan kali sejak event beregu campuran tersebut dilaksanakan 1989.Hanya dua negara yang pernah menggagalkan ambisi Negeri Panda,julukan Tiongkok, juara yakni Indonesia pada 1989 serta Korea Selatan (1991, 1993, 2003).
  Pada Piala Sudirman 2013, Tiongkok berada di Grup A bersama Indonesia dan India.Sedang Malaysia menghuni Grup C bersama Jerman dan Taiwan.
 ‘’Jika Malaysia mampu menjadi juara grup. Kami akan terhindar bertemu dengan Tiongkok pada babak perempat final.Kami tak ingin bertemu lebih awal dengan Tiongkok karena mereka paling favorit juara,’’ ucap Rashid.
 Jika Malaysia dan Tiongkok bersua di semifinal dan Lin Dan turun, akan menjadi tontonan menarik. Lin Dan akan berhadapan dengan jagoan tuan rumah Lee Chong Wei. Ini akan menjadi pertemuan perdana keduanya setelah sembilan bulan atau terakhir berhadapan dalam final Olimpiade London.
.’’Chong Wei menjadi harapan Malaysia di nomor tunggal dalam Piala Sudirman nanti,’’ tegas Rashid. (*)

Head to Head
Lin Dan 21-9 Chong Wei

Lima Pertemuan Terakhir
Final Olimpiade 2012: Lin Dan 15-21, 21-10, 21-19
Final All England 2012: Lin Dan 21-19, 6-2 (ret)
Korea Super Series Premier 2012: Lee Chong Wei 21-12, 18-21, 21-14
Tiongkok Super Series 2011: 19-21, 21-12, 21-11
Hongkong Super Series 2011: 21-16,21-14





Susah Payah Lolos Babak Utama


PERJUANGAN berat dilakoni Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Pasangan ganda putra asal Suryanaga, Surabaya, tersebut menang dengan skor ketat atas lawan-lawannya untuk bisa lolos ke babak utama turnamen Prancis Challenge 2013.
 Pada pertandingan babak pertama kualifikasi yang dilaksanakan di Orleans Kamis waktu setempat (28/3), Christopher/Trikusuma menang dua game 21-18, 21-19 atas pasangan tuan rumah Quentin Vincent/Sebastien Vincent. Sebenarnya, secara peringkat, Christopher/Trikusuma masih kalah oleh lawannya. Pasangan merah putih tersebut baru berada di posisi 334 sedangkan lawannya 210. 
 Kemudian, pada hari yang sama, Christopher/Trikusuma juga menundukkan pasangan tuan rumah lainnya,Laurent Constantin/Matthieu Lo Ying Ping, yang punya peringkat 226, melalui rubber game 18-21, 21-16, 21-18.Laurent/Matthieu pada laga sebelumnya menundukkan unggulan pertama babak kualifikasi Sebastien Alias/ Tanguy Blanchard 21-8, 21-9. 
Pada babak utama, Christopher/Trikusuma akan menjajal ketangguhan pasangan Malaysia Mohd Luti Hazim/Tan Wee Gleen. Dalam fase bergengsi ini, selain Christopher/Trikusuma, Indonesia juga diwakili Indra Vicky Okvana yang menggandeng pebulu tangkis Jerman Jones Rafli Jansen yang juga berlaga dalam babak kualifikasi. Hanya, mereka langsung lolos babak kedua karena memperoleh bye. (*)




Lebih Enak Ketemu Tiongkok di Awal

GEMBIRA UNDIAN: Rashid Sidek (foto: sidiq)
TIONGKOK harus diakui sebagai kekuatan terbaik bulu tangkis di dunia saat ini. Bukan hanya di turnamen perorangan, di beregu pun juga.
 Buktinya, tiga piala lambang supremasi bulu tangkis dunia saat ini berada di negeri terpadat penduduknya di dunia tersebut. Piala Thomas (lambang supremasi beregu putra), Piala Uber (beregu putri), dan Piala Sudirman (beregu campuran) susah digoyang negeri lain.
 Kini, paling dekat, para rival coba merebut Piala Sudirman pada ajang yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-26 Mei mendatang. Tapi, sejak 1995, dominasi Tiongkok  begitu mengakar. Hanya Korea Selatan (Korsel) yang mampu mencuri Piala Sudirman saat event tersebut dilaksanakan di Eindhoven, Belanda, pada 2003.
 Indonesia pun selalu tak berdaya jika bersua Tiongkok. Kini, pada Piala Sudirman 2013, Indonesia kembali menjajal ketangguhan Negeri Panda, julukan Tiongkok, pada babak penyisihan grup A level I.
 ‘’Memang berat menghadapi Tiongkok. Tapi, sebenarnya ada untungnya bertemu Tiongkok pada babak penyisihan,’’ kata Ketua Dewan Penasihat PB PBSI Yacob Rusdianto setelah mendengar undian (drawing) Piala Sudirman 2013 yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
 Maksudnya? ‘’Kalau bertemu pada babak berikutnya dan memakai sistem gugur tentu akan lebih tidak enak. Siapa pun tahu kekuatan Tiongkok merata di semua nomor,’’ tamnah Yacob.
 Dia pun masih optimistis Indonesia bisa melaju minimal hingga semifinal, Meski, tak menutup kemungkinan Tontowi Ahmad dkk masih bisa melaju hingga babak final.
 ‘’Selain Tiongkok, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Denmark juga sudah merata kekuatannya,’’ tambah Yacob.
 Sementara itu, Malaysia gembira dengan undian Piala Sudirman 2013. Tuan rumah berada satu grup dengan Jerman dan Taiwan. Dua lawan yang di atas kertas masih bisa diatasi Lee Chong Wei dkk.
Apalagi, Malaysia sudah pasang target mampu menembus babak perempat final dalam kejuaraan yang dilaksanakan di Putra Indoor Stadium itu.
 “Undian ini sangat bagus bagi Malaysia. Kami pun sudah bisa menatap babal perempat final,’’ kata pelatih kepala tunggal putra Malaysia Rashid Sidek seperti dikutip situs BWF.
 Sedangkan pelatih kepala Tiongkok Li Yongbo dengan angkuhnya tak mempermasalahkan undian. Baginya, yang penting Lin Dan dkk sudah siap mempertahankan gelar. (*)

Level I:
Grup A: Tiongkok, Indonesia, India.
Grup B: Thailand, Korea Selatan, Hongkong.
Grup C: Malaysia, Jerman, Taiwan.
Grup D: Denmark, Jepang, Singapura.
Level II:
Grup 2A: Rusia, Amerika Serikat, Swedia, Skotlandia.
Grup 2B: Belanda, Prancis, Kanada, Austria.
Level 3:
Grup 3A: Ukraina, Selandia Baru, Turki, Sri Lanka.
Grup 3B : Swiss, Vietnam, Australia, Lituania.
Level 4:
Grup 4: Afrika Selatan, Filipina, Kazakstan.

Hanya Bisa Bilang Oke

RASA KEDER: Ashwini Ponnappa (foto: sidiq)
ZHENG Bo punya nama besar di pentas bulu tangkis dunia. Gelar juara dunia 2010 bersama Ma Jin di nomor ganda campuran menjadi bukti.
 Belum lagi puluhan gelar lelaki asal Tiongkok tersebut dalam berbagai turnamen. Sayang,kini, dia memilih pensiun.
 Tapi, itu tak membuat nama besarnya pudar. Bahkan, nama besar itu pula yang membuat pebulu tangkis yang menjadi pasangannya dalam nomor ganda campuran di Axiata Cup 2013, Ashwini Ponnappa, keder.
 ‘’Sebuah kehormatan bisa bermain bersama Zheng Bo. Dia pebulu tangkis yang sangat fantastis,’’kata Ashwini kepada smashyes di DBL Arena, Surabaya, salah satu venue Axiata Cup 2012.
 Dia pun mengaku memperoleh banyak pengalaman bersanding dengan lelaki berusia 30 tahun tersebut. Tentu, bermain dengan Zheng Bo jauh berbeda jika dia berpartner dengan Kona Tarun.
 Hanya, saat dengan Zheng Bo, dia mengalami masalah. Rekannya tersebut hanya bisa berbahasa negeri asalnya.
 ‘’Jadi, kami hanya bisa bilang oke-oke dan ajungkan jempol kalau bagus,’’ ucap gadis berusia 23 tahun tersebut.
Meski terkendala bahasa, kombinasi keduanya tetap mampu mengalahkan pasangan Filipina Magnaye/BY Carlos dengan tiga game 16-21, 21-16, 21-16. Sayang, sehari kemudian (23/3), mereka harus mengakui ketangguhan pasangan tangguh asal Inggris yang membela Eropa All-Stars Nathan Robertson/Jenny Wallwork 16-21, 14-21.
 ‘’Lawan saat itu lebih kompak,’’ ucap Ashwini. Bersama Kona, dia mulai mengejar prestasi. Dalam segi peringkat, keduanya duduk di posisi ke-28.
 ‘’Kami baru berpasangan tahun lalu. Kami
 Sebenarnya, Ashwini sempat moncer di ganda putri berpasangan dengan Jwala Gutta. Kedua perempuan yang sama-sama punya paras cantik tersebut pernah menjadi juara Pesta Pesta Olahraga Persemakmuran pada 2010 dan semifinal Kejuaraan Dunia 2011. Sayang, pada Olimpiade London 2012, mereka sudah terhenti di babak penyisihan grup. (*)

Sekilas Tentang Ashwini Ponnappa
-Lahir: 18 September 1989 di Bangalore, India
-Ayahnya, MA Ponnappa, merupakan pemain hoki dan berposisi sebagai pemain tengah serta tercatat membela India dalam kurun waktu yang lama 12 tahun, 1974-1986.
-Sang ayah juga pernah bermain di Liga Italia.
-Pernah bermain di tunggal dan menjadi juara junior India pada 2001 dan senior pada Pekan Olahraga Asia Selatan pada 2006
-Bersama Jwala Gutta, mereka mampu meraih emas Pesta Olahraga Persemakmuran 2010 dan masuk 20 besar dunia.

Ada AIM Biscuits di Dada Suryanaga (Lagi)

KERJA SAMA: Yacob Rusdianto (kanan) dan Sasmito Agung 

KERJA SAMA Suryanaga dengan AIM Biscuits berlanjut. Bukan hanya di Superliga Badminton Indonesia 2013 lalu saja, tapi juga dalam event-event yang lain.
 Bahkan, kerja sama tersebut berlangsung selama dua tahun. Dalam penandatangan kerja sama, Suryanaga diwakili langsung oleh ketua umumnya Yacob Rusdianto. Sedangkan dari AIM Biscuit hadir Direktur Utama Sasmito Agung.
 ‘’Penandatanganan kerja samanya memang mendadak. Tapi, pembicaraan oleh AIM Biscuits dengan Suryanaga sudah dilakukan jauh-jauh hari,’’ kata Deputy GM Marcos Wibowo kepada smashyes.
 Tulisan pabrik biskuit yang berada di kawasan Tebel, Sidoarjo, tersebut akan terpasang di dada pebulu tangkis Suryanaga. Ini juga yang pernah dilakukan pada Superliga Badminton Indonesia 2013 lalu.
 ‘’Ini sebagai bentuk kepedulian AIM Biscuits kepada bulu tangkis,’’ tambah Bowo, sapaan karib Marcos Wibowo.   Sayang, dia enggan membeberkan nilai nominal rupiah yang digelontorkan pihak AIM Biscuit.
 Pihak Suryanaga mengaku senang bisa menjalin kerja sama lagi dengan AIM Biscuits. Sebelumnya, klub asal pebulu tangkis tunggal putra terbaik Indonesia saat ini, Sony Dwi Kuncoro, tersebut sudah menggandeng sebuah apparel olahraga.
 ‘’Sangat membantulah bagi kami,’’ ungkap Ketua Harian PB Suryanaga Wijanarko Adi Mulya.
 Kaos Suryanaga dengan tulisan AIM Biscuit di dada akan kali pertama dikenakan dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Sumatera di Lampung pada 8-13 April 2013. (*)


Jadwal Sirnas 2013

1. Seri Kalimantan: Balikpapan 25-30 Maret
2. Seri Sumatera A: Lampung 8 – 13 April
3. Seri Jakarta: Jakarta 13 – 18 Mei
4. Seri Jawa Barat: Bandung 20 – 25 Mei
5. Seri Sulawesi: Manado 18 – 22 Juni
6. Seri Sumatera B, Medan 9 – 14 September
7. Seri Jawa Tengah:  Semarang 21 – 26 Oktober
8. Seri DIJ: Jogjakarta 28 Oktober – 2 November
9. Seri Bali/NTT/NTB: Bali  11 – 16 November
10. Seri Jawa Timur: Surabaya 18 – 23 November

Obati Luka di Finlandia

SELEBRASI: Denmark juara junior Eropa 2013 (foto:badminton europe)

DENMARK mampu mengembalikan pamor di pentas bulu tangkis junior Eropa. Mereka mampu kembali menjadi juara event bagi pebulu tangkis berusia 19 tahun tersebut.
 Dalam final yang dilaksanakan di Ankara, Turki,pada 27 Maret WIB tersebut, Denmark mampu mengalahkan tim kejutan Prancis dengan skor telak 3-0. Tiga poin berharga negeri Skandinavia tersebut disumbangkan dari nomor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran.
 Kemenangan Denmark dibuka pasangan ganda campuran Mathias Christiansen/LineKjaerseldt yang menang 21-11, 21-13 atas Bastian Kersaudy/Anne Tran.  Ini disusul di nomor tunggal putra, Mathias Mundbjerg hanya butuh 26 menit untuk bisa mengalahkan Jocelyn Deschamp dengan straight game 21-8, 21-13.  Tunggal putri Anna Thea Madsen memastikan Denmark juara dengan menundukkan  Delphine Lansac rubber game 14-21, 22-20, 21-18.
 Pelatih Denmark  Jim Laugesen, sebelumnya sudah yakin anak asuhnya tersebut mampu juara.Seperti yang pernah dilakukannya pada1993. ‘’Line bermain bagus. Dia pebulu tangkis kelas dunia dan sangat menyenangkan bisa bermain dengan dia,’’ puji Mathias Christiansen setelah menyumbang poin perdana.
 Gelar ini sekaligus mengobati kekecewaan Denmark dua tahun lalu di Finlandia. Ketika itu, mereka sudah tersingkir oleh Jerman dengan skor 2-3 pada babak semifinal. Jerman  akhirnya menjadi juara dengan menundukkan Rusia 3-2 (19/4/2011).
 Jerman sendiri tahun ini terjegal oleh Prancis pada babak semifinal dengan skor 1-3. Sementara, Denmark lolos ke laga pemungkas dengan menang 3-0 atas Belanda. Setelah nomor beregu, Kejuaraan Junior Eropa dilanjutkan dengan nomor perorangan. (*)

Jalan Denmark Juara
Penyisihan Grup:
22 Maret: v Wales 5-0
23 Maret: v Hungaria 5-0
24 Maret: v Bulgaria 4-1

Perempat Final
25 Maret: v Bulgaria 3-0

Semifinal
25 Maret: vBelanda 3-0

Final
26 Maret: Prancis 3-0

Nominasi tanpa Wakil Indonesia


FEDERASI Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan nominator atlet terbaik 2012. Sayang, dari dua katergori, putra dan putri, tak ada satu pun pebulu tangkis Indonesia yang masuk.
Di kelompok putra,  juara olimpiade dua kali beruntun Lin Dan asal Tiongkok bersaing dengan rival beratnya di lapangan Lee Chong Wei dari Malaysia. Selain itu ada Chen Long (Tiongkok); pasangan juara ganda putra Olimpiade London yang juga dari Negeri Panda, julukan Tiongkok, Cai Yun/Fu Haifeng dab Lee Yong-eae serta pasangan yang baru saja mengundurkan Jung Jae-sung (Korea Selatan). Keduanya merupakan peraih medali perunggu di London.
Sementara, di kelompok putri, pebulu tangkis Tiongkok yang meraih delapan gelar selama 2012serta peraih emas Olimpiade London Li Xuerui menjadi kandidat kuat. Kompatriot (rekan satu negara) Wang Yihan, peraih perak Olimpiade London, menjadi saingan Xuerui bersama Saina Nehwal (India, peraih perunggu olimpiade)  dan juga pasangan peraih emas olimpiade Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok).
Selain itu, ada juga penghargaan bagi pebulu tangkis muda yang dianggap menjanjikan. Mereka yang bersaing adalah  Tai Tzu Ying (Taiwan); Viktor Axelsen (Denmark); Kento Momota (Jepang), Nozomi Okuhara (Jepang), serta dua pebulu tangkis Thailand Ratchanok Intanon dan Busnan Ongbumrungpan.
 Penghargaan BWF akan dilaksanakan pada pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 18 Mei mendatang.
EMAS: Li Xuerui (foto: theinsider)







Penghargaan Lain:
Lifetime Achievement Award: Heather Robson (Selandia Baru)
Hall of Fame: Ha Tae Kwon (KOR); Gong Zhi Chao (Tiongkok)
Distinguished Service Award: Joao Matos (Portugal)
Meritorious Service Award: Luis Manoel da Fonseca Barreto (Brasil); John C Briggs (Inggris); Abby Kumar (Inggris); Mrs Linda Alvarez (GIB); Chau Man Tuan (Hongkong); Hsu Show Hoo (Hongkong); Iriansyah Busra (Indonesia); Anton Gonadi (Indonesia); Koesdarto Pramono ( Indonesia); Chua Soo Hock (Malaysia) dan Barabash Mykola (Ukraina).
Women in Badminton: Hiromi Murai (Jepang)

Ingin Sandingkan Junior-Senior

AMBISI: Ratchanok Intanon (foto: sidiq)

KEJUARAAN Dunia di London 2011 cukup memukul Ratchanok Inthanon. Pebulu tangkis tunggal putri Thailand tersebut sudah tersingkir pada babak ketiga setelah dipaksa mengakui ketangguhan unggulan kedua asal Tiongkok Wang Yihan 21-13, 12-21, 9-21.
 Tapi, kini, perempuan kelahiran 5 Februari 1995 sudah tak bisa dianggap sebelah mata. Lolos ke final turnamen bergengsi All Englans Super Series Premier 2013 membuat dia layak diperhitungkan dalam kejuaraan dunia yang tahun ini dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus mendatang.
 Targetnya? ‘’Saya akan berusaha memberikan yang terbaik dan tetap punya ambisi juara,’’ kata Ratchanok kepada smashyes di Surabaya.
 Jika itu terealisasi, Ratchanok akan menjadi wanita pertama Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, yang mampu menjadi juara dunia. Bahkan, menjadi orang pertama negerinya  yang meraih title terbaik di dunia.
 Sebuah hal yang tampaknya susah dilakukan para pendahulunya seperti Boonsak Ponsana, yang 2011 hanya sampai babak ketiga tunggal putra, dan pasangan ganda campuran Sudket Prapakamol/Saralee Thoungrhongkam yang sudah angkat koper pada babak kedua di London.
 Padahal, keduanya sudah lebih dulu dikenal di pentas bulu tangkis internasional. Tapi, Boon sak dan Sudket/Saralee hanya menghuni medioker.
 Lain dengan Ratchanok. Dia tiga kali menjadi juara dunia di level junior. Hebatnya, gelar nomor tunggal putri tersebut digapainya tiga kalo beruntun (hat-trick) pada 2009, 2010, dan 2011.(*)

From Russia with Badminton

ANCAMAN:  Ivanov (kiri) dan Sozonov (foto: sidiq)

PASANGAN Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov jadi mimpi buruk bagi Markis Kido/Alvent Yulianto. Dua pebulu tangkis  mantan penghuni pelatnas tersebut tak pernah menang dalam tiga kali pertemuan.
 Padahal, kalau melihat asal  negaranya, tentu kita akan geleng-geleng kepala. Ivanov/Sozonov bukan berasal dari Tiongkok, Malaysia, ataupun Korea Selatan (Korsel). Negara-negara di Asia tersebut mempunyai pasangan-pasangan yang tangguh.
 Tapi, Ivanov/Sozonov berasal dari Rusia. Sebuah negara yang kekuatan bulu tangkisnya belum masuk papan atas dunia. Memang, untuk ukuran Eropa, Negeri Beruang Merah, julukan Rusia, tersebut sudah disegani. Buktinya, mereka mampu menembus Kejuaraan Dunia Beregu Campuran Eropa 2013.
 ‘’Kami juga tak menyangka bisa menang atas Markis Kido/Alvent Yulianto. Menangnya  bukan hanya sekali, tapi tiga kali,’’ kata Sozonov saat ditemui di sela-sela Axiata Cup 2013 di DBL Arena, Surabaya, pada 24 Maret 2013.
 Kemenangan tersebut, tambah dia, diraih di Makau Grand Prix Gold 2012, Korea Super Series Premier, dan Malaysia Super Series. Di Makau, Ivanov/Sozonov menang di babak semifinal dengan rubber game 17-21, 21-10, 21-19. Sayang, di final, mereka kalah oleh pasangan nonunggulan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin dari Taiwan 21-14, 17-21, 16-21.
Di Korea, mereka menang di babak pertama dengan dua game langsung 21-19, 21-18. Namun, pada babak kedua, pasangan yang kini menempati posisi keduabelas tersebut harus mengakui ketangguhan unggulan ketujuh asal Tiongkok Hong Wei/Shen Ye 12-21, 19-21.
 Sementara di Malaysia, Ivanov/Sozonov menundukkan Markis/Alvent pada babak kedua juga dengan rubber game 21-18, 21-19. Tapi, lagi-lagi pasangan Tiongkok mengganjal ambisi mereka melangkah lebih jauh. Mereka kalah oleh Chai Biao/Liu Xiaolong 21-17, 13-21, 20-22.
 ‘’Pasangan Tiongkok memang bagus-bagus. Tapi, ada satu yang kami takuti yaitu pasangan Fu Haifeng/Cai Yun,’’ ungkapnya. Alasannya, peraih emas Olimpiade London 2012 itu mampu mengalahkan Ivanov/Sozonov pada Kejuaraan Dunia 2011.
 Untuk itu, mereka perlu banyak pengalaman bertanding untuk bisa meladeni ketangguhan pasangan Negeri Panda, julukan Tiongkok. Salah satunya dengan turun di Axiata Cup 2013.
 ‘’Di sini kami memperoleh banyak pengalaman, termasuk juga soal cuaca di Indonesia,’’ tambah Sozonov.
 Indonesia, bagi pasangan tersebut, belum pernah dikunjungi. Sehingga, Surabaya merupakan penampilan perdana bagi mereka di Negeri Jamrud Khatulistiwa.
 ‘’Cuacanya sangat panas. Tapi, kami akan datang lagi nanti di Indonesia Open,’’ tandas Sozonov. (*)


Sekilas Tentang
Vladimir Ivanov
-Lahir 7 Maret 1987
-Juga turun di nomor tunggal dengan peringkat tertinggi 28
-Pegangan raket tangan kanan

Ivan Sozonov
-Lahir: 7 Juni 1989
-Juga turun di nomor tunggal dengan peringkat terbaik 61
-Pegangan raket tangan kiri

Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov
-Prestasi terbaiknya tahun ini mampu membawa Rusia menjadi semifinalis Kejuaraan Beregu Campuran Eropa
-Pada 2012 mampu meraih tiga  gelar yakni di Polandia Internasional, Finlandia Internasional, Rusia Grand Prix

Sengaja Paksakan Koo/Tan

ASYIK MAKAN: Tan Kim Her (foto: sidiq)

KOO Kien Keat/Tan Boon Heong benar-benar dikuras tenaga dalam Axiata Cup 2013. Selama empat hari, pasangan ganda putra peringkat kedua BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut pernah bergantian dengan pasangan Malaysia yang lain.
 ‘’Kami tak bisa melalukan pergantian karena hanya  membawa Koo/Tan,’’ kata pelatih ganda Malaysia Tan Kim Her di DBL Arena, Surabaya, kepada smashyes.
 Ini, tambah dia, memang sengaja dilakukan. Tujuannya, agar kemampuan pasangan yang pernah menjadi juara turnamen bergengsi tersebut All England pada 2007 kembali ke bentuk permainan terbaik. Ini dikarenakan keduanya meraih hasil buruk dalam All England Super Series Premier 2013. Dalam turnamen yang menyediakan hadiah USD 400 ribu tersebut, keduanya terhenti pada babak kedua. Padahal, Koo/Tan menempati unggulan kedua.
 ‘’Ya itu juga salah satu faktornya. Kami harapkan mereka akan kembali menjadi pasangan yang disegani lagi,’’ ungkap Kim Her.
 Apalagi, keduanya diancam bakal dipecah jika gagal bersinar dalam Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus mendatang.  Selain itu, posisinya sebagai pasangan nomor satu di Malaysia juga terancam.
 Negara beribukota Kuala Lumpur itu punya pasangan ganda putra yang kemampuan tidak jauh berbeda di 20 besar. Dalam peringkat BWF per 21 Maret 2013,Koo/Tan memang masih berada di posisi kedua. Di bawahnya ada nama Hoon Tien How/Tan Wee Kiong (peringkat ketujuh), Lim Khim Wah/Goh V Shem (14), Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan (16), Gan Teik Chai/Ong Soon Hock (19). (*)  


Sabetan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong di DBL Arena
21 Maret: v Paul J. Vivas/Peter G. Magnaye (Filipina) 21-12, 21-13
22 Maret: v Boonsak Ponsana/Anugritayawon (Thailand) 21-13, 21-14
23 Maret: Hendra Setiawan/Ryan Agung Saputro 21-12, 26-24
24 Maret: Ivan Sozonov/Vladimir Ivanov (Eropa All-Stars) 21-14, 21-17

Selandia Baru Tambah Kekuatan

SAUDARA: Susannah dan Oliver Leydon (foto: sportingpulse)
SELANDIA BARU masih berada di grup III Piala Sudirman. Tapi, bukan berarti Negeri Kiwi, julukan Selandia Baru, tak serius menatap event yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-26 Mei mendatang.
 Buktinya, mereka menambah kekuatan dengan memasukan dua penggawa baru Susannah Leydon-Davis dan Kritteka Gregory.
 Susannah Leydon-Davis lebih dikenal sebagai Leydon-Davis Waikato karena berasal dari keluarga olahraga. Ini merupakan pengalaman pertama bagi keduanya di level senior. Leydon-Davis dan Kritteka Gregory akan bergabung dengan Amanda Brown dan Michelle Chan, peringkat 54 dunia, di kelompok putri. 
 Di kelompok putra terdapat nama Kevin Dennerly-Minturn, Oliver Leydon-Davis, dan pebulu tangkis terbaik  Selandia Baru, Joe Wu, yang kini duduk di posisi 123. Hanya paangan asal Waikato, Brown dan Susannah Leydon-Davis, serta Wu yang kini tak berada di Eropa. 
 Saat ini, negara di Samudra Pasifik tersebut ditangani oleh Jihyun Marr, mantan peraih medali olimpiade dari Korea Selatan dan juga mantan pelatih tunggal putri Negeri Ginseng, julukan Korsel. Pada Piala Sudirman nanti, Selandia Baru diunggulkan di posisi ke-25 dari 32 negara yang ikut Piala Sudirman 2013. Unggulan teratas di grup I ditempati Tiongkok dan disusul Denmark. (*)

Pembagian Grup Piala Sudirman 2013
Grup I: Tiongkok, Denmark, Malaysia, Thailand, Jepang, Korsel, Indonesia, Jerman, Taiwan, India, Singapura, Hongkong

Grup II: Rusia, Belanda, Prancis, Amerika Serikat, Swedia, Kanada, Skotlandia, Austria

Grup III: Ukraina, Bulgaria, Swiss, Vietnam, Selandia Baru, Turki, Australia, Sri Lanka

Grup IV: Lithuania, Afrika Selatan, Filipina, Kazakhstan