WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Wima hanya Kirim Empat Wakil

GANDA: Rizky Hidayat (kiri) dan Riyo Arief

WIMA tak bisa tampil dengan kekuatan maksimal. Andalannya di nomor tunggal putra, Febriyan Irvannaldy absen membela klub bulu tangkis asal Surabaya, Jawa Timur, tersebut. Dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Kepulauan Riau yang dilaksanakan 24-29 Maret 2014.
 Ini dikarenakan Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, tampil di Vietnam Challenge yang waktunya bersamaan. Selain itu, jarak yang jauh dengan konsekuensi merocoh kocek yang lebih dalam membuat Wima hanya mengirim empat pebulu tangkis andalannya.
 Mereka adalah Rizky Hidayat Ismail, Riyo Arief, Rizki Antasari, dan Akbar Basri. Dari keempat pebulu tangkis itu, hanya Akbar yang tak turun di kelompok dewasa. Dia unjuk kekuatan di kelompok taruna.
 ‘’Saya main di ganda putra dan campuran. Di ganda putra, saya berpasangan dengan Riyo,’’ terang Rizky kepada smashyes.
 Dalam daftar undian, Rizky/Riyo duduk sebagai unggulan teratas. Pertimbangannya, mereka mempunyai peringkat 643.
 ‘’Kami akan berusaha sebaik mungkin,’’ janji Rizky.
 Pada babak pertama, Rizky/Riyo memperoleh bye. Nah, pada babak kedua, mereka menunggu pemenang pertandingan Haris Prathama/Meldrick Rurado (Chandra Wijaya Jakarta) melawan pasangan dari Terengganu, Malaysia, Hazwan Arif/Mohd Shahdan.
 Di ganda campuran, Rizky berpasangan dengan pebulu tangkis senior, Nadia Melati (Jaya Raya Jakarta). Posisinya ini menggantikan tempat Tri Kusharjanto yang sudah mengayunkan raket di ajang sirnas.
 Sementara, Riyo berpasangan dengan pebulu tangkis Jaya Raya Jakarta Dian Fitriani. (*)

Sudah Paham Karakter Lawan

Febriyan Irvannaldy (foto:redsport)

FEBRIYAN Irvannaldy sudah sampai di Hanoi. Pebulu tangkis binaan Wima Surabaya tersebut akan berlaga dalam Vietnam Challenge 2014 yang dilaksanakan 24-30 Maret.
 Hanya, dalam turnamen yang berhadiah total USD 15 ribu tersebut, lelaki yang akrab disapa Febri itu tak masuk dalam daftar unggulan tunggal putra. Ini dikarenakan ranking dunianya terperosok di 387.
 Untung, dengan peringkat tersebut, dia tak harus melalui babak kualifikasi. Febri langsung lolos ke babak utama.
 Di pertandingan perdana, juara Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Makassar itu akan menghadapi Kean Yew Loh dari Singapura. Ini akan menjadi pertemuan perdana bagi kedua pebulu tangkis.
 Hanya, dari sisi peringkat, Febri kalah. Yew Loh ada di posisi 264. Namun, bukan berarti Febri bakal mudah menyerah.
 Pengalamannya yang pernah menjadi lawan tanding pebulu tangkis Singapura menjadi bekal utama. ‘’Moga aja bisa menang,’’ tulis Febri melalui pesan singkatnya kepada smashyes.
 Jika menang, tugas berat sudah menghadang dia. Besar kemungkinan, Febri akan berhadapan dengan unggulan kedua asal Singapura Tan Chun Seang. Unggulan teratas di Vietnam  Challenge 2014 ditempati jagoan tuan rumah Nguyen Tien Minh. (*)  

Tahun Lalu Empat, Kini Sudah Satu

PRANCIS: Brice Leverdez

PERNAH dengar nama Brice Leverdez? Dia berasal dari Prancis tetapi bukan pesepak bola seperti halnya Zinedine Zidane.
 Lelaki 28 tahun ini adalah pebulu tangkis andalan Negeri Anggur, julukan Prancis. Memang, levelnya belum setenar Lee Chong Wei asa.l Malaysia, Lin Dan asal Tiongkok, atau juga Tommy Sugiarto dari Indonesia.
 Namun, capaiannya tak kalah dengan nama ketiga di atas bahkan mungkin lebih baik. Tahun lalu, Brice mampu menjadi juara di tiga turnamen.
 Hanya, posisi terhormat tersebut diraihnya bukan di level super series atau super series premier. Pada 2013, Brice naik di podium terhormat dalam Swiss Internasional, Tahiti Challenge, Puerto Rico Challenge, dan  Skotlandia Grand Prix.
 Sayang capaian tersebut belum bisa mendongkraknya hingga ke pusaran 10 besar dunia. Dalam ranking terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 20 Maret, Brice masih ada di posisi 37.
 Namun, ranking itu pekan ini bakal naik. Memang, tak terlalu dratis.
 Itu setelah dia mampu menjadi juara Polandia Challenge 2014. Dalam final yang dilaksanakan di Warsawa pada Minggu waktu setempat (23/3), Brice, yang diunggulkan di posisi kedua,  menundukkan pebulu tangkis Denmark Rasmus Fladberg 21-6, 21-16.
 Gelar di negera yang pernah dikenal karena pergerakan buruhnya itu diharapkan mampu membuka capaian gelarnya selama 2014. Tapi ingat, tentu gelar yang bakal dikejarnya di level papan atas, namun di kategori internasional series dan challenge. (*)

Tuan Rumah Kebagian Satu Gelar

TAK TUNTAS: Robert Mateusiak/Agnieszka Wojtkowska 

POLANDIA batal malu di depan publik sendiri. Itu setelah pasangan Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha mampu mengalahkan Nikita Khamikov/Vasily Kuznetsov dari Rusia dengan 21-10, 21-11 pada pertandingan final ganda putra Polandia Challenge 2014 yang dilaksanakan di Warsawa pada Minggu waktu setemlat (23/3).
  Sebelumnya, kans Polandia meraih gelar sempat sirna. Unggulan pertama di nomor ganda campuran Robert Mateusiak/Agnieszka Wojtkowska menyerah 21-15, 16-7 kepada Vitalij Durkin/Nina Vislova dari Rusia. Game kedua tak diilanjutkan karena pasangan Polandiamengalami cedera.
 Rusia  sendiri pulang membawa dua gelar. Selain dari ganda campuran, gelar terhormat digapai dari nomor ganda putra. Pasangan Anastasia Chervaykova/Nina Vislova yang memupus asa wakil Jepang Ayane Kurihara/Naru Shinoya 15-21,21-17, 22-20.
 Indonesia sempat meloloskan wakilnya hingga babak perempat final. Sayang, pasangan ganda putra Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra menyerah kepada Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha. (*)

HASIL FINAL POLANDIA CHALLENGE
Tunggal Putra:Brice Leverdez (Prancis x2) v Rasmus Fladberg (Denmark) 21-6, 21-16

Tunggal Putri:Yuka Kusunose (Jepang x6) v Chisato Hoshi (Jepang) 21-13, 21-18

Ganda Putra:Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha (Polandia x1) v Nikita Khakimov/Vasily Kuznetsov (Rusia x3) 21-10, 21-11

Ganda Putri:Anastasia Chervaykova/Nina Vislova (Rusia x3) v Ayane Kurihara/Naru Shinoya (Jepang) 15-21, 21-17,22-20

Ganda Campuran: Vitalij Durkin/Nina Vislova (Rusia x2) v Robert Mateusiak/Agniszka Wojtkowska (Polandia x1) 21-15, 16-7

Masih Yakin Solo Tuan Rumah Indonesia GPG 2014

TINJAU: Sritex Arena
SOLO dipernah disebut menjadi tuan rumah Indonesia Grand Prix Gold 2014. Bahkan, namanya pun tertulis dalam event BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
Namun, pekan ini, nama tersebut tak muncul lagi. Dalam daftar itu, kota penyelenggaraan Indonesia Grand Prix tertutulis TBC (to bel confirmacy) atau menunggu konfirmasi.
Ketua Umum Pemkot PBSI Solo Susanto pun sempat kaget. Dia menganggap Kota Bengawan, julukan Solo, masih dipercaya PP PBSI untuk menggelar even kasta ketiga BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) itu.
Apalagi, belum ada surat pembatalan tentang penunjukan tuan rumah event berhadiah total USD 120 ribu tersebut. Hanya, Susanto memperkirakan bahwa akan ada  peninjauan untuk gedung yang akan digunakan, Sritex Arena, Solo.
 ''Mungkin masih mau ditinjau,'' terang Susanto.
Pada 2014, Solo memang dimanja dengan event bulu tangkis. Selain Indonesia Grand Prix, kota kedua terbesar di Jawa Tengah itu juga menjadi host sirkuit nasional.
Bahkan, ajang Simulasi Piala Thomas-Uber Indonesia bakal digelar di Sritex Arena pada 26 April mendatang.
Indonesia Grand Prix Gold sendiri tahun lalu dilaksanakan di Jogjakarta, kota yang hanya berjarak 60 kilometer dari Solo. Kali terakhir, Solo menggelar event besar adalah Indonesia Terbuka pada 1997 lalu.
 Hanya, saat itu, event bergengsi itu dilaksanakan di GOR Manahan, bukan Sritex Arena. Sayang, kini, GOR Manahan kurang mumpuni untuk menggelar pertandingan internasional.
 Selain Solo, Indonesia Terbuka selain di Jakarta juga pernah dilaksanakan di Samarinda (1990), Bandung (1991), Semarang (1994), Denpasar (19991), Surabaya (2002), dan Batam (2003). (*)

Sony Kangen Angkat Trofi Piala Thomas

SEMANGAT: Sony Dwi Kuncoro
CEDERA sering menghantam Sony Dwi Kuncoro. Efeknya, ranking dunia pun turun dratis.
 Sempat nangkring di posisi keempat, kini arek Suroboyo tersebut terlempar ke ranking 15. Namun, kini Sony bakal bangkit. Itu seiring dengan membaiknya cedera engkel yang dialami.
 "Sekarang sudah baik cederanya. Saya sudah fit," kata Sony kepada smashyes.
 Bahkan, dia optimistis bisa tampil pada putaran Piala Thomas-Uber yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang. Apalagi, melihar ranking sekarang, Sony bakal turun menjadi tunggal kedua di bawah Tommy Sugiarto.
"Saya sih saja. Main tunggal pertama pun nggak masalah," lanjut pebulu tangkis yang kecilnya di bina Ferry Stewart di PB Wima,Surabaya, itu.
 Sony mengaku sudah ingin mengakhiri dahaga gelar Indonesia di ajang Piala Thomas. Ya, kali terakhir, merah putih mengangkat trofi ajang beregu putra itu pada 2002 atau 12 tahun lalu.
"Sebenarnya pada 2002, saya sudah ikut saat itu. Hanya tak masuk tim  namun ikut rombongan tim," ucap bapak dua putri ini.
Kini, Sony ingin merasakan manisnya menjadi juara dengan menjadi bagian utama. Indonesia sendiri diperkirakan bisa mematahkan dominasi Tiongkok yang sejak 2002 selalu juara.
Nah, dalam waktu dekat, kebugaran Sony akan dijajal dalam Singapura Super Series 2014. Dalam event yang dilaksanakan pada 8-13 April itu akan menjadi event para pebulu tangkis Indonesia sebelum memasuki kamp latihan di Kudus. Di sela-sela kamp, Sony dkk akan menjalani pertandingan simulasi di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, pada 26 April mendatang. (*)

Yonathan/Albert Jajal Unggulan Teratas

MUSUH BERAT: Adam Cwalina/Przemyslaw

LANGKAH Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra lumayan jauh. Pasangan anyar ini sudah menembus babak perempat final Polandia Challenge 2014.
 Itu setelah Yonathan/Albert mampu mengalahkan pasangan Ukraina Valeriy Atrashchenkov/Gennadiy Natarov dengan dua game 21-17, 21-18 dalam pertandingan babak kedua yang dilaksanakan di Warsawa pada Jumat waktu setempat (21/3). Kemenangan ini membawa pasangan merah putih itu menantang unggulan teratas Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha. Andalan tuan rumah itu menghentikan langkah pasangan Kroasia Zvonimir Durkinjak/Zvonimir Hoelbing dengan 21-19, 21-14.
  Pertemuan Yonathan/Albert dengan Adam/Wacha bakal menjadi perseteruan perdana. Hanya, kalau melihat ranking, pasangan merah putih bukan tandingannya. Adam/Wacha ada di posisi 22 dunia sedangkan Yonathan/Albert terdampar di posisi 470.
 Namun, faktor pengalaman Yonathan bakal memegang peranan. Dia pernah digembleng di Pelatnas Cipayung. Selain itu, dengan pasangan terakhirnya, Hendra Aprida Gunawan, keduanya cukup disegani.
 Tahun lalu, keduanya mampu menembus Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok. Pasangan ini pisah setelah tak menemukan sponsor. (*)

Soon Huat Duduki Tunggal Keempat

PINGSAN: Goh Soon Huan di Indonesia Super Series 2013

MALAYSIA sudah mempunyai tunggal keeempat untuk Piala Thomas 2014. Tapi, sosok itu bukan putra legenda bulu tangkis Misbun Ramdan atau mantan juara dunia junior  Zulkifli Zulfadli. Keduanya gagal mendampingi Lee Chong Wei karena mengalami masalah dengan kebugaran.
Posisi tunggal keempat tersebut jatuh ke tangan Goh Soon Huat. Dia akan membela negeri jiran dalam event yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei 2014.
 Itu setelah lelaki 24 tahun tersebut mengalahkan mantan pebulu tangkis nasional Tan Chun Seang 21-14, 21-13 pada Jumat (21/3). Kemengan ini membawanya ke posisi teratas dalam seleksi tiga hari yang dilaksanakan di Juara Stadium di Bukit Kiara. Sebelumnya, Soon Huat juga menundukkan Arif Abdul Latif pada Rabu (19/3).
 Jajaran pelatih pun segeda mendaftarkan nama Soon Huat ke BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) sebagai tunggal keempat. Di tunggal, BAM sudah mempunyai Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, dan Liew Daren. Penutupan pendaftaran pebulu tangkis Piala Thomas akan ditutup BWF pada 4 Mei mendatang.
  Soon Huat mengatakan dia sudah tampil dengan kemampuan terbaik dan menyerahkan keputusan kepada pihak pelatih.’’Dengan menjadi nomor satu dalam seleksi, saya akan menjadi tunggal keempat,’’ katanya kepada media Malaysia.
Hanya, Soon Huat pernah mengalami cedera lutut. Ini akan menjadi pertimbangan bagi BAM.
  “Saya menjadi lawan tanding tim saat persiapan Piala Thomas 2012. Saya melihat dan sudah berpengalaman merasakan suasana final. Sekarang, saya akan merasakan langsung jika sudah masuk tim,’ tambah Soon Huat.
 Sebenarnya, Soon Huat tampil bagus pada 2013. Dia mampu menembus babak final Malaysia Grand Prix Gold. Hanya, dia sempat pingsan ketika berlaga dalam Indonesia Super Series 2013 pada September. Kondisi ini yang membuat Soon Huat hanya tampil dalam tujuh turnamen tahun lalu.
  ‘’Dokter menemukan gumpalan darah di dekat otak. Itu karena saya terjatuh saat masih kecil atau virus. Tapi, semua teratasi karena saya sudah melakukan operasi pada Oktober lalu,’ ucap dia.
 Pada 2014 ini, Soon Huat sudah tampil di dua turnamen, Malaysia Super Series dan India Grand Prix Gold. (*)

Skuad sementara Malaysia


Piala Thomas
Tunggal: Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, Liew Daren, Goh Soon Huat.
Ganda: Hoon Thien How-Tan Wee Kiong, Lim Khim Wah-Goh V Shem, Tan Boon Heong, Chan Peng Soon atau Ow Yao Han.

Piala Uber
Tunggal: Tee Jing Yi, Yang Li Lian, Lim Chiew Sien, Lim Yin Fun.
Ganda:  Woon Khe Wei-Vivian Hoo, Ng Hui Lin-Ng Hui Ern, Amelia Anscelly-Soong Fie Cho.

Ada Hyun-il di Selandia Baru Grand Prix

MASIH MAMPU: Lee Hyun-il

KATA pensiun pernah disematkan kepada Lee Hyun-il. Bahkan, ini pernah dilakukan dua kali oleh pebulu tangkis Korea Selatan tersebut. Itu terjadi usai Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
 Namun, semua itu terbantahkan. Lelaki 34 tahun itu tetap mengayunkan raket. Hanya, frekuensi yang dijalani sudah tak seaktif di era pertengahan 2000-an saat dia pernah menjadi pebulu tangkis nomor satu dunia.
 Hyun-il lebih banyak tampil di liga-liga bulu tangkis seperti di Indonesia, Tiongkok, dan India. Ini yang membuat ranking dunia terus melorot.
 Kali terakhir, lelaki yang dua kali sukses menembus semifinal olimpade itu berlaga di kandang sendiri dalam Korea Grand Prix 2013.  Meski lama absen di berbagai turnamen, bapak dua anak itu tetap masih bisa menjadi juara. Dalam final yang dilaksanakan 10 November 2013, Hyun-il menundukkan rekannya sendiri, Hong Ji-hoon, dengan 21-18, 21-12.
 Kini, dia pun kembali berlaga dan bukan di kandang sendiri. Hyun-il bakal unjuk kemampuan dalam Selandia Baru Grand Prix 2014 yang dilaksanakan di Auckland pada 15-19 April mendatang. Untung, dia tetap masih bisa berlaga di babak utama dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 50 ribu tersebut. Padahal, peraih perunggu Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid itu hanya mempunyai rangking 220.
 Posisi teratas di Selandia Grand Prix 2014 ditempati pebulu tangkis Taiwan Jen Hao Hsu yang mempunyai ranking 28. Mantan penghuni Pelatnas Cipayung, Simon Santoso, juga akan tampil.
 Selain Simon, pada nomor tunggal putra ini, merah putih juga diwakili Riyanto Subagja, Alrie Guna Dharma, Nathaniel Ernestan, Ivanudin Rifan Fauzin, dan Kaesar Akbar. (*)

Lin Dan Akhirnya Muncul Juga

TAMPIL: Lin Dan (foto:thetelegraph)

LIN Dan akhirnya turun gunung. Maestro bulu tangkis tunggal putra itu akan ikut ambil bagian dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan di Jiangsu pada 15-20 April mendatang.
 Itu setelah BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) meliris peserta turnamen yang menyediakan hadiah total USD 250 ribu tersebut. Dari daftar itu, Lin Dan masih bisa langsung berlaga di babak utama.
 Bahkan, dia ada di daftar unggulan ke-11 meski ranking yang dimiliki lelaki 30 tahun asal Tiongkok tak terlalu bagus, 107.  Urutan ini didasarkan atas ranking yang dirilis BWF per 20 Maret lalu.
 Ini menjadi penampilan perdana Lin Dan sejak dia sukses mempertahankan gelar juara dunia dengan mengalahkan rival sekaligus sahabat akrabnya, Lee Chong Wei, asal Malaysia, di Guangzhou, pada Agustus lalu. Dalam turnamen tersebut, dia tampil dengan fasilitas wild card karena rankingnya tak mencukupi untuk bisa berlaga dalam upaya mempertahankan gelarnya itu.
 Sebelumnya, Lin Dan sempat disebut-sebut bakal muncul dalam Singapura Super Series yang dilaksanakan pada 8-13 April mendatang. Namun, dalam daftar peserta yang dirilis BWF, suami mantan ratu bulu tangkis dunia yang juga berasal dari Tiongkok, Xie Xingfang itu tak ada.
 Bisa jadi, munculnya Lin Dan ini sebagai persiapan Negeri Panda, julukan Tiongkok, dalam upaya mempertahankan gelar Piala Thomas yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei 2014. Dengan ranking yang dimiliki, Lin Dan akan menempati posisi tunggal ketiga.
 Dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold pada nomor tunggal putra, Indonesia hanya menempatkan satu wakilnya yakni Kaesar Akbar. Para pebulu tangkis Pelatnas Cipayung tak ambil bagian karena jadwalnya bersamaan dengan pemuatan latihan khusus menghadapi ajang Piala Thomas-Uber 2014 yang dilaksanakan di Kudus, Jawa Tengah.
 Bahkan, waktunya juga mepet dengan agenda simulasi yang rencananya dilaksanakan di GOR Sritex, Solo, pada 26 April 2014. (*)

Kido Rindu Panggilan Piala Thomas


MENJADI bagian Tim Thomas Indonesia menjadi idaman bagi para pebulu tangkis tanah air. Itu juga bagi Markis Kido.
 ‘’Saya sih masih ingin main di Piala Thomas. Namun, sampai sekarang, belum ada panggilan,’’ terang Kido kepada smashyes.
 Bagi Kido, Piala Thomas sudah bukan hal yang asing. Tercatat sudah empat kali dia berlaga dalam event dua tahunan tersebut. Yakni pada 2006, 2008, 2010, dan 2012.
 Pada 2006 di Tokyo dan 2008 di Jakarta, Kido membawa Indonesia hingga babak semifinal. Sementara di Piala Thomas 2010, merah putih mampu menembus final. Dua tahun lalu di Wuhan,Tiongkok,  Indonesia dipermalukan Jepang 2-3 di perempat final.
 Pada 2006, Indonesia kalah oleh Tiongkok dengan 0-3.Saat itu, dia belum turun ke lapangan dan ganda nomor satu masih ditempati Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto.
 Dua tahun kemudian, di kandang sendiri, secara mengejutkan Indonesia kalah oleh Korea Selatan 0-3. Kido yang berpasangan dengan Hendra Setiawan menyerah kepada Lee Yong-dae/Jung Jae-sung dengan tiga game 19-21,21-12, 19-21,
 Di Kuala Lumpur 2010, Kido/Hendra menyerah kepada musuh bebuyutanya, Cai Yun/Fu Haifeng, dengan rubber game 23-25, 21-16,12-21. Ironis lagi pada 2012 saat dikalahkan pasangan Jepang Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto 20-22, 14-21.
 Kido berharap bisa dipanggil karena dia belum pernah merasajab manisnya mengangkat trofi lambang event beregu putra itu.
 Hanya, niat itu bisa jadi bakal susah kesampaian. Alasannya, PP PBSI di nomor ganda, pernah mengeluarkan statemen hanya memanggil pebulu tangkis yang saat ini dibinanya yakni Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Berry Anggriawan/Ricky Karanda.
 PBSI memang beda dengan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia). Induk organisasi olahraga tepok bulu di negeri jiran itu memanggil para pebulu tangkis yang memilih jalur mandiri untuk berebut tempat ke ajang Piala Thomas-Uber.
 ‘’Saya malah nggak tahu soal itu,’’ pungkas Kido. (*)

Selangkah Kido/Markus Menuju Big Ten



Markis Kido/Markus Fernaldi (foto:PBSI)

PELAHAN tapi pasti, peringkat pasangan ganda putra Markis Kido/Markus Fernaldi terus meningkat. Kini, pasangan yang berpartner usai Kejuaraan  Dunia Agustus 2013 itu, satu setrip lagi masuk ke 10 besar (big ten).
 Dalam peringkat terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 20 Maret, Kido/Markus sudah berada di posisi 11. Ini berarti pasangan yang di Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) membela Jaya Raya Jakarta itu melonjak empat tangga.
Pekan lalu, mereka ada di posisi 15 setelah sukses menembus semifinal turnamen bergengsi, All England Super Series 2014. Kido/Markus gagal menembus babak final setelah ditundukkan sesama pasangan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dengan dua game langsung  7-21, 12-21.
 Pekan lalu, Kido/Markus hanya mampu menembus babak perempat final Swiss Grand Prix Gold. Mereka dipaska mengakui ketangguhan pasangan Denmark yang di All England dikalahkannya, Mathis Boe/Carsten Mogensen, 11-21, 21-16, 5-21.  Dari Basel, kota penyelenggaraan Swiss Grand Prix Gold 2014, Kido/Markus membawa pulang 9.200 poin.
 Jalan masuk 10 besar dunia pun terbuka lebar. Ini disebabkan pasangan yang ada di atasnya dari Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, suah tak bersama lagi.
 Namun, berada di posisi 11 ini bukan membuat Kido/Markus menjadi pasangan terbaik Indonesia. Di atasnya masih ada Hendra/Ahsan yang duduk di posisi teratas dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro yang bertengger di ranking ketujuh. (*)


Semua Gugur di Babak Kualifikasi

MENYERAH: Kaisar Bobby Alexander

INDONESIA tak  bisa meloloskan wakilnya di babak utama nomor tunggal putra di Polandia Challenge 2014. Lima wakil merah putih yang berjuang menembus babak elite sudah tersungkur di kualifikasi.
 Lima wakil Indonesia di babak kualifikasi adalah Wirawan Ihsan Adam, Rafael Valentino, Ellen Setiawan, Julian Arbitama, dan Kaisar Bobby Alexander. Dari kelimanya, hanya Rafael dan Kaisar yang sampai babak ketiga atau final kualifikasi.
 Sayang, keduanya harus mengakui ketangguhan lawan-lawannya. Rafael menyerah kepada wakil Ukraina Artem Pochtarev 14-21, 13-21. Sementara, Kaisar, yang diunggulkan di posisi ketiga kualifikasi, ditundukkan Mateusz Dubowski dari Polandia 21-18, 15-21, 11-21.
 Di nomor tunggal putri, Indonesia juga tak ada wakil. Hanya, ini bukan karena sudah tumbang di kualifikasi tapi memang tak mengirim duta.
 Sementara, di ganda putra, Indonesia menempakan Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra dan Viky Anindita/Ihsan Adam di babak elite. (*)

Jordan/Debby Masuk 100 Besar Dunia

Praveen Jordan/Debby Susanto
GAGAL menjadi juara Swiss Grand Prix Gol 2014 tak membuat posisi Praveen Jordan/Debby Susanto jeblok. Sebaliknya, dari turnamen berhadiah USD 125 ribu tersebut, posisi pasangan anyar di Pelatnas Cipayung itu malah naik.
 Dari ranking yang dirilis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terbaru per 20 Maret 2014, Jordan/Debby melonjak 54 setrip ke posisi 99. Ya, dari event yang dilaksanakan di Basel itu, Jordan/Debby membawa pulang 3.850 poin.
 Di Swiss Grand Prix Gold 2014, pasangan yang sama-sama berasal dari PB Djarum itu terhenti di babak perempat. Mereka harus mengakui ketangguhan pasangan suami-istri asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcick dengan tiga game 23-21, 14-21, 17-21.
 Pasangan Adcock akhirnya menjadi juara Swiss Grand Prix Gold 2014. Sedang Jordan/Debby tampil di sana dengan memulai dari babak kualifikasi. 
 Itu dikarenakan ranking mereka belum bisa menembus babak utama. Ya, sebagai pasangan baru, Jordan/Debby memang harus memulai lagi dari bawah.
 Padahal, saat bersama pasangan sebelumnya, Jordan dan Debby termasuk moncer.  Jordan berpasangan dengan Vita dan Debby dan M. Rijal pernah sama-sama masuk posisi 10 besar.
 Sejak dipasangkan pada tahun ini, Jordan/Debby baru tampil di tiga turnamen. Selain di Swiss Grand Prix Gold, mereka juga ambil bagian dalam Malaysia Super Series Premier dan All England Super Series Premier.
 Di Malaysia, Jordan/Debby terhenti di babak perempat. Mereka menyerah kepada Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, unggulan ketiga dari Denmark, dengan dua game langsung 12-21, 19-21.
 Sementara di All England, Jordan/Debby sudah angkat koper di babak kualifikasi. Lagi-lagi, pasangan Denmark yang jadi pengganjal. Kali ini, mereka tumbang 12-21, 14-21 kepada Mads Pieler Kolding/Kamilla Rhytter Juhl. (*)

Kido Nontong Langsung Liga Sepak Bola Swiss

LIVE: Markis Kido di St Jakob-Park, Basel
BULU tangkis tak bisas lepas dari Markis Kido. Dari olahraga tepok bulu itu, dia mampu mengharumkan juga nama Indonesia di kancah internasional.
 Ukiran juara dunia 2007 dan emas Olimpiade Beijing membuat perjalanan hidup lelaki asal Jakarta itu tak akan dilupakan oleh rakyat Indonesia. Semua itu dicapainya saat masih berpasangan dengan Hendra Setiawan.
 Sayang, kini, pasangan tersebut sudah tak bersama lagi.  Sempat bersama Alvent  Yulianto, Kido punya pasangan baru lagi, Markus Fernaldi.
 Begitu juga dengan Hendra. Sejak akhir 2012, adik ipar mantan juara dunia tunggal putra,.Hendrawan, itu dipasangkan dengan Mohammad Ahsan.
 Tapi, selain bulu tangkis, ternyata ada cabang olahraga yang memikat Kido. Apa itu? Sepak bola.
 Bahkan, karena cintanya pada olahraga sebelas melawan sebelas tersebut, kakak pebulu tangkis putri Pia Zebadiah tersebut rela menonton pertandingan langsung FC Basel, Swiss.
 Hanya, Kido ke Basel bukan khusus untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Dia melakukannya di sela-sela pertandingan Swiss Grand Prix Gold yang berakhir pekan lalu.
 ‘’Saya menyaksikan pertandingan kompetisi lokal. Kebetulan, lokasinya tidak jauh dari tempat pertandingan Swiss Grand Prix Gold 2014 di Basel,’’ terang Kido kepada smashyes.
 Dia pun mengakui sering juga bermain sepak bola. Bahkan,  Kido mengaku bisa bermain di segala posisi.
 Selain itu, rumahnya yang ada di Klodran, Karanganyar, Jawa Tengah, juga tak jaug dari lapangan olahraga bola sepak itu. Namun, dia mengaku belum pernah turun lapangan di sana. (*)

Karel Mainaky Turun Lapangan Lagi


KAREL Mainaky sudah terjun sebagai pelatih. Dia menangani sebuah klub di Jepang, Reneses, dan berlaga di kompetisi.
 Namun, itu tak membuat dia pensiun sebagai pebulu tangkis. Buktinya, namanya terdaftar sebagai peserta di Osaka Internasional 2013.
 Hanya, Karel tak turun di nomor tunggal. Usia yang sudah tak muda lagi, 37.
Dalam turnamen yang dilaksanakan 2-6 April itu, Karel turun di nomor ganda. Lelaki yang lahir dari keluarga bulu tangkis itu berpasangan dengan pebulu tangkis putri Jepang Fukuman Naoko.
 Karel sendiri sudah lama tak turun ke lapangan di turnamen BWF. Kali terakhir, dia tampil pada 2006 berpasangan dengan sesama pebulu tangkis Indonesia Hermono Yuwono di Jepang Terbuka.
 Sementara, Fukuman masih aktif tampil di berbagai turnamen. Kali terakhir, dia berlaga di Jepang Super Series Premier 2013.
 Dalam daftar ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), di nomor ganda putri, Fukuman ada di posisi 78 berpasangan dengan Kurumi Yaono dan ranking 136 ganda campuran berpartner dengan Ryota Taohota.
 Selain Karel, di nomor ganda campuran dalam Oska Challenge 2014, Indonesia juga diwakili Muhammad Rijal/Vita Marissa dan Didit Juang/Dewi Komala. (*)

Gabung di Malaysia, Pisah di Singapura

PISAH: Vita Marissa (kanan)/Variella 

DUA turnamen, tampil dengan pasangan yang berbeda. Itulah yang dilakoni Vita Marissa dalam Malaysia Grand Prix Gold 2014 dan Singapura Super Series 2014.
 Di Malaysia, pebulu tangkis senior putri itu menggandeng Variella Putri. Bahkan, dalam event berhadiah total USD 120 rbu dan dilaksanakan di Johor Bahru pada 25-30 Maret itu diunggulkan di posisi teratas. Di babak pertama, Vita/Lala, sapaan karib Variella, hanya menghadapi pasangan yang lolos dari babak kualifikasi.
 Namun, di Singapura. Vita tak lagi bersama Lala. Dalam daftar peserta yang sudah dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Vita berpasangan dengan Shendy Puspa Irawati.
 Bisa jadi, karena berasal dari klub yang sama, Vita berpartner dengan Shendy. Lala sendiri berasal dari PB Suryanaga, Surabaya.
‘’Saya dengarnya sih begitu. Tapi, nggak tahu kenapa pisah di Singapura,’’ kata Pengurus Pengprov PBSI Jawa Timur Wijanarko Adi Mulya kepada smashyes.
 Saat dikonfirnasi melalui nomer handphone dan smartphone yang diberikan Wijanarko, Lala tak bisa dihubungi.
 Namun, Lala tetap hadir di Singapura. Hanya, dia berlaga di nomor ganda campuran bersama rekannya di Suryanaga, Trikusuma Wardhana.
 Sebenarnya, pasangan Vita/Lala cukup bagus perjalanannya selama 2013.  Satu gelar diraih mereka di Australia Grand Prix Gold. Di final, pasangan yang sama-sama tomboy tersebut menundukkan Taerattanachai Sapsiree/Amitrapai Savitree dari Thailand 21-19, 21-15.
 Pada Malaysia Grand Prix Gold tahun lalu, Vita/Lala mampu menembus babak final. Sayang, langkahnya dijegal sesama pasangan Indonesia Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta 17-21, 21-16, 17-21.
Hasil gemilang itu sempat membuat Vita/Lala menembus 10 besar pada ranking yang dikeluarkan BWF pada 12 Mei 2013. Kini, mereka melorot ke ranking 16. (*)

Lebih Ringan tanpa Ramdan dan Andre

UNGGULAN TERATAS: Viktor Axelsen (foto:badzine)

KEPERCAYAAN diri Viktor Axelsen tengah melambung. Dia mampu menjadi juara Swiss Grand Prix Gold 2014.
 Dalam final yang dilaksanakan di Basel pada Minggu (16/3), pebulu tangkis Denmark itu menundukkan pebulu tangkis Tiongkok Tian Houwei dengan 21-7,16-21, 25-23.
Gelar itu menjadi bekalnya menghadapi Polandia Challenge 2014. Apalagi, dalam turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut, Viktor diunggulkan di posisi teratas.
 Pebulu tangkis yang kini duduk di ranking 26 dunia tersebut akan dijajal Marin Baumann dari Prancis pada babak pertama di Warsawa pada 21 Maret. Ini merupakan pertemuan perdana kedua pebulu tangkis.
 Hanya, berdasar ranking, Viktor bakal tak mengalami kesulitan. Sekarang, Baumann duduk di posisi 140 dunia.
 Peluang menjadi juara terbuka lebar. Dua langganan juara turnamen level challenge dan internasional series di Eropa, Misbun Ramdan asal Malaysia dan Andre Kurniawan Tedjono, absen.
 Sebenarnya, melawan Ramdan, sapaan karib Misbun Ramdan, Viktor selalu menang dalam dua kali pertemuan. Namun, saat ini, putra legenda bulu tangkis Malaysia Misbun Sidek itu tengah onfire. Sementara, Viktor belum pernah menjajal Andre.
 Di nomor tunggal putra, Indonesia tak menempatkan wakilnya. Sementara di ganda putra ada Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra. (*)

Rela Harus Menunggu Dua Tahun

HAMSTRING: Iskandar Zulkarnain (foto: djarum)

PETAKA menimpa Iskandar Zulkarnain Zainuddin. Dia mengalami cedera hamstring.
 Ini membuat dia tak bisa mengikuti seleksi perebutan satu slot nomor tunggal di Tim Piala Thomas Malaysia yang dilaksanakan pada 19 Maret di Stadium Juara, Bukit Kiara. Putaran Piala Thomas akan dilaksanakan di New Delhi, India, pada 16-26 Mei mendatang.
  Saat ini, BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) telah memutuskan tiga tunggal yakni Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, dan  Liew Daren. Tanpa  Iskandar,satu tiket akan diperebutkan pebulu tangkis BAM  Goh Soon Huat dan lima atlet profesional Misbun Ramdan Misbun (mantan juara nasional),  Zulfadli Zulkiffli (mantan juara dunia), Mohd Arif Abdul Latif, Chan Kwong Beng, dan Tan Chun Seang. Dari semuanya, kans terbesar ada di tangan Ramdan.
‘’Saya mengalami cedera hamstring saat mengikuti India Grand Prix Gold (21-28 Januari). Pekan lalu, saya minta saran ternyata sangat berisiko untuk dipaksakan tampil,’’ terang Iskandar kepada media Malaysia.
 Dia, tambah lelaki 23 tahun itu, harus istirahat enam bulan lagi. Jika tidak, cedera yang lebih parah bakal menimpanya.
  ‘’Saya kurang tidur selama dua hari hanya untuk memikirkan tampil di pertandingan perebutan tempat Piala Thomas atau tidak. Saya sangat menyesal tak bisa tampil di event yang pertama bagi saya itu,’’ tambah Iskandar.
Dia berharap dua tahun mendatang,kesempatan itu bakal datang lagi. Cedera itu juga memaksa Iskandar batal tampil dalam Malaysia Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan 20-25 Maret. (*)



Berharap Tak Dijauhi Rezeki

INGIN MAKSIMAL: Rian Agung (kiri)/Angga Pratama

DUA turnamen sudah dilakoni Angga Pratama/Rian Agung Saputro. Hasilnya, tidak terlalu mengecewakan meski juga bukan menjadi juara.
 Di Malaysia Super Series Premier 2014, Angga/Rian kalah di partai semifinal  melawan pasangan tuan rumah Goh V Shem/Lim Khim Wah 25-23, 13-21, 20-22. Partai yang nyaris sama kembali terulang di All England Super Series Premier 2014.
 Pada babak perempat final, Angga/Rian menyerah dengan rubber game juga 20-22, 21-15, 19-21. ‘’Ya, di Malaysia dan All England kalahnya mepet terus. Mungkin belum rezeki,’’ kata Rian kepada smashyes.
 Untung, hasil di All England Super Series Premier itu tak membuat ranking pasangan kedua terbaik Indonesia setelah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan melorot.
 Sebaliknya, dalam daftar ranking terbaru BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 13 Maret, Angga/Rian malah naik posisinya ke tangga ketujuh. Ini merupakan ranking terbaik bagi Angga/Rian.
 Hanya, posisi itu tak boleh membuat Angga/Rian terlena. Kini, tantangan baru sudah menantang di depan mata. Kemampuan Angga/Rian akan dijajal dalam India Super Series.
 Dalam turnamen yang dilaksanakan 1-6 April mendatang di New Delhi tersebut, Angga/Rian diunggulkana di posisi keempat. Berada di grup bawah, mereka mempunyai kesempatan menjajal unggulan kedua asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen.
 ‘’Kami yakin juara. Tapi yang penting, kami fokus dalam setiap pertandingan,’’ ungkap Rian. (*)