WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Ratchanok Mencari Pelampiasan

KERING: Ratchanok Intanon (foto: yonex)

2014 sudah berjalan empat bulan. Banyak turnamen sudah bergulir.
 Namun, belum ada satupun yang mampu dijuarai Ratchanok Intanon. Imbasnya, pebulu tangkis tunggal putri andalan Thailand ini pun melorot rankingnya.
 Sempat duduk di posisi kedua, perempuan 19 tahun itu pun turun dua setrip. Capaian terbaiknya adalah menembus babak final Korea Super Series 2014. Sayang, di final, Ratchanok, yang diunggulkan di posisi kedua,  menyerah kepada Wang Yihan, unggulan ketiga dari Tiongkok, dengan dua game langsung 13-21, 19-21.
 Setelah itu, dia tersingkir sebelum menembus babak final. Di Malaysia Super Series Premier, Ratchanok kalah di babak pertama kepada Akane Yamaguchi (Jepang) 18-21, 25-23, 16-21.
 Di All England Series Premier, juara dunia junior tiga kali itu terhenti di semifinal. Ratchanok menyerah dua game langsung kepada unggulan teratas Li Xuerui 18-21, 8-21. Terakhir, di Singapura Super Series, duduk sebagai unggulan ketiga, dia menyerah 14-21, 12-21 kepada wakil Tiongkok Han Li.
 Kini, Ratchanok pun mencari pelampiasan. Dia berharap puasa gelarnya berakhir dalam Kejuaraan Asia yang dilaksanakan di Gimcheon, Korea Selatan, 22-27 April ini.
 Pada babak pertama, Ratchanok tak perlu memeras keringkat karena memperoleh bye. Nah di babak kedua, dia akan bersua dengan pemenang pertandingan Takahashi Sayaka (Jepang) melawan Jia Chen Xiao (Tiongkok).
 Pada Kejuaraan Asia 2014, Ratchanok menempati unggulan kedua. Unggulan teratas ditempati pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, Wang Shixian.
 Bersua dengan Wang Shixian bisa jadi trauma bagi Ratchanok. Dari tujuh kali pertemuan, dia hanya menang sekali dan itu sudah terjadi tiga tahun lalu. (*)

Pilar Musica Bakal Saling Jegal


PEBULU tangkis Jerman Marc Zwiebler menjadi bagian Musica Champion saat menjadi juara Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014. Selain itu ada juga Vladimir Ivanov dari Rusia yang berjasa mengantarkan klub asal Kudus itu menggapai uang Rp 1 miliar.
 Namun, setelah SBU usai, mereka kembali membela negaranya dalam berbagai event. Hanya, Zwiebler dan Ivanov belum pernah bersua setelah itu.
Kini, kesempatan terbuka terbuka dalam Kejuaran Perorangan Eropa 2014. Syaratnya, Ivanov harus mampu menundukkan Jan Frolich dari Rep Ceko pada babak pertama yang dilaksanakan di Kazan, Rusia, pada 23 April.
    Dari rekor pertemuan, Zwiebler lebih unggul. Dia dua kali menundukkan Ivanov dalam Jerman Open 2011 dengan 21-17, 21-8 dan Kejuaraan Beregu Eropa 2013 juga dengan straight game 21-13, 21-18.
 Ya, para pebulu tangkis Eropa bakal membela negaranya masing-masing dalam Kejuaraan Perorangan yang dilaksanakan di Rusia mulai 23 April hingga 27 April mendatang, (*)

Unggulan Kejuaraan Perorangan Eropa 2014 (4 besar)
Tunggal Putra:1. Jan O Jorgensen (Denmark) 2. Marc Zwiebler (Jerman) 3. Hans-Kriantian Vittinghus 4,Vikto Axelsen

Tunggal Putri: 1. Carolina Marin (Spanyol) 2. Gilmour (Skotlandia) Kirtsy 3. Beatriz Corrales (Spanyol) 4.Linda Zetchiri (Bulgaria)

Ganda Putra: 1. Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) 2. Chris Adcock/Andrew Ellis (Inggris) 3. Vladimir Ianov/Ivan Sozonov (Rusia) 4. Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding

Ganda Putri: 1.Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark) 2. Eefje Muskens/Selena Piek (Belanda) 3. Line Damkjaer/Marie Roepke (Denmark) 4. Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria)

Ganda Campuran: 1.Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen 2. Chris Adcock/Gabrielle Adcock 3. Michael Fuchs/Birgit Michles (Jerman) 4. Robert Blair/Imogen Bankier (Skotlandia)

Tahun Lalu Babak Pertama Sudah Kalah

REVANS: raya 



BELANDA masih bisa menepuk dada. Mereka memperoleh dua gelar di kandang sendiri dalam Belanda Internasional Series 2014.
 Dua nomor tersebut dipetik dari nomor tunggal putri melalui Soraya De Visch Eijbergen dan Samantha Barning/Iris Tabeling. Dalam final yang dilaksanakan di Wateringen pada Minggu waktu setempat, Soraya, yang diunggulkan di posisi kedua, menghentikan perlawanan Fabrienne Deprez 21-15, 21-8.
 Kemenangan Soraya ini membalas kekalahan yang pernah dialaminya dalam Belanda Junior 2011.Saat itu, dia kalah dua game langsung 12-21, 15-21.
Kemenangan ini juga menjadi gelar perdana bagi Soraya pada 2014 sekaligus pengobat kegagalan tahun lalu. Pada 2013, pebulu tangkis 21 tahun itu langsung tersingkir pada babak pertama setelah menyerah 15-21, 10-21 kepada Sabrina Jaquet dari Swiss.
 Sementara di nomor ganda ganda putri, Samantha/Iris, yang diunggulkan di posisi teratas, menang 21-16, 21-12 atas wakil Denmark yang juga menempati unggulan ketiga Maiken Fruergaard/Sara Thygesen. Sayang, keinginan menambah koleksi menjadi tiga gelar pupus.
 Di nomor ganda campuran, wakil Belanda Robin Tabeling/Myke Halkema menyerah Niclas Nohr/Sara Thygesen, unggulan ketiga asal Denmark, dengan dua game langsung 10-21, 5-21. (*)

Hasil Final Belanda Internasional Series 2014

Tunggal Putra:Rasmus Fladberg (Denmark x3) v Niluka Karunaratne (Sri Lanka x8) WO

Tunggal Putri: Soraya De Visch Eijbergen (Belanda x2) v Fabienne Deprez (Jerman) 21-15, 21-8

Ganda Putra: Kasper Antonsen/Mikkel Delbo (Denmark) v Rasmus Fladberg/Emil Holst (Denmark) 21-15, 21-18

Ganda Putri:Samantha Barning/Iris Tabeling (Belanda x1) v Maiken Fruergaard/Sara Thygesen (Denmark) 21-16, 21-12

Ganda Campuran: Niclas Nohr/Sara Thygesen (Denmark x3) v Robin Tabeling/Myke Halkema (Belanda) 21-10, 21-5

Tampil Perdana Langsung Juara

VINI VIDI VICI: Lin Dan 

DELAPAN bulan absen tak membuat kemampuan Lin Dan pudar. Buktinya, pebulu tangkis andalan Tiongkok itu mampu meraih gelar tunggal putra dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014.
 Dalam final yang dilaksanakan di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, pada Minggu waktu setempat (20/4), Lin Dan mengalahkan unggulan kedua yang juga rekan senegaranya Tian Houwei dengan dua game langsung 21-14, 21-9.
 Ini merupakan gelar perdana bagi suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang pada 2014. Kali terakhir, Lin Dan tampil dan menjadi juara dalam Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus 2013.
 Setelah dari Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014, pebulu tangkis 32 tahun itu akan ambil bagian dalam Kejuaraan Asia 2014 yang dilaksanakan di Gimcheon pada 22-27 April. Lin Dan dipaksa tampil dalam dua kali turnmane beruntun sebagai persiapan menghadapi putaran final Piala Thomas yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang.
 Rencananya, juara dua kali olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, tersebut akan dipasang sebagai tunggal putra. Ini sebagai salah satu strategi Negeri Panda, julukan Tiongkok, sebagai upaya mempertahankan gelar untuk kali kesembilan.
  Sementara, di Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 ini, tuan rumah memborong lima gelar. Bahkan, semua partai, mempertemukan sesame pebulu tangkis Tiongkok (All China Finals.  (*)

Hasil Final Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014
Tunggal Putra: Lin Dan (Tiongkok) v Tian Houwei (Tiongkok x2) 21-14, 21-19

Tunggal Putri: Liu Xin (Tiongkok) v Shen Yaying (Tiongkok) 21-12, 21-18

Ganda Putra: Kang Jun/Liu Cheng (Tiongkok x1) v Wang Yilv/Zhang Wen (Tiongkok) 21-13, 21-16

Ganda Putri:Luo Ying/Luo Yu (Tiongkok x1) v Huang Yaqiong/Yu Xiaohan (Tiongkok) 21-17, 21-19

Ganda Campuran:   Lu Kai/Huang Yaqiong (Tiongkok) v Wang Yilv/Xia Huan (Tiongkok) 21-12, 21-14

X=unggulan

Tiongkok Tak Sisakan Tempat

LAWAN SENIOR: Tian Houwei (foto:zimbio)

TIONGKOK tak mau kecolongan di kandang. Mereka pun ogah memberikan tempat kepada pebulu tangkis negara lain untuk bisa menembus babak final Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan pada Minggu waktu setempat di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou.
 Tuan rumah mampu menciptakan All Chinas Finals dalam turmamen yang menyediakan hadiah total USD 250 ribu tersebut. Bisa diibaratkan final Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 ibarat latihan di kamp pemusatan latihan mereka.
 Menariknya, salah satu pebulu tangkis tuan rumah yang lolos ke babak pemungkas adalah Lin Dan. Dia mampu menumbangkan unggulan teratas Whengming dengan dua game langsung 21-19, 21-12 di babak semifinal pada Sabtu (19/4) waktu setempat. Pada babak final, Lin Dan akan ditantang juniornya yang lain, Tian Houwei, yang diunggulkan kedua, yang memupus asa Wei Nan (Hongkong) 21-15, 21-14.
 Lin Dan belum pernah menjajal ketangguhan Houwei di ajang resmi. Meski peringkatnya jauh di bawah, 104, dia tetap diunggulkan menjadi juara dibandingkan Houwei,25.
 Tiongkok Grand Prix Gold 2014 ini merupakan penampilan perdana Lin Dan setelah hampir delapan bulan absen. Kali terakhir, suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang itu tampil di kandang sendiri dalam Kejuaraan Dunia 2013 pada Agustus. Hasilnya, dia mampu menjadi juara.
 Setelah Tiongkok Grand Prix Gold 2014, Lin Dan akan berlaga dalam Kejuaraan Asia 2014 yang dilaksanakan di Gimcheon, Tiongkok, 22-27 April. Dua turnamen itu menjadi ajang pemanasan Lin Dan sebelum masuk dalam daftar pebulu tangkis Tiongkok dalam upaya mempertahankan Piala Thomas. Ajang beregu putra ini akan dilaksanakan di New Delhi, India,pada 18-25 Mei 2014. (*)

Jadwal final Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014

Tunggal Putra: Tian Houwei (Tiongkok x2) v Lin Dan (Tiongkok)

Tunggal Putri: Liu Xin (Tiongkok) v Shen Yaying (Tiongkok)

Ganda Putra: Kang Jun/Liu Cheng (Tiongkok x1) vWang Yilv/Zhang Wen (Tiongkok)

Ganda Putri: Luo Ying/Luo Yu (Tiongkok x1) v Huang Yaqiong/Yu Xiaohan (Tiongkok)

Ganda Campuran: Lu Kai/Huang Yaqiong (Tiongkok x3) v Wang Yilv/Xia Huan (Tiongkok)

X=unggulan

Beda Turnamen, tapi Hasil Sama

POTENSI: Kegembiraan Selvanus Geh/Kevin Sanjaya usai juara.

VIETNAM Open dan Selandia Baru Open beda level. Vietnam berlabel challenge dan Selandia Baru bertitel grand prix gold.
 Namun pada 2014 ini, kedua turnamen itu di nomor ganda putra dan ganda campuran melahirkan juara yang sama. Kebetulan, posisi terhormat itu jatuh ke tangan wakil Indonesia.
 Di ganda putra, juara digapai Selvanus Geh/Kevin Sanjaya dan Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika menjadi pemenang di ganda campuran.  Hanya, lawan yang dikalahkan beda.
 Jika di Hanoi, host Vietnam Challenge 2014, pada 30 Maret, Selvanus/Kevin menundukkan Robin Midleton/Ross Smith (Australia) dan Alfian/Annisa menghempaskan Fernando Kurniawan/Poon Lok Yan (Hongkong).
 Maka di Auckland, host Selandia Baru Grand Prix Gold 2014, pada Sabtu waktu setempat (18/4), Selvanus/Kevin mempermalukan unggulan kedua asal Taiwan Chen Hung Ling/Lu Chia Pin 15-21, 23-21, 21-11.
 Secara peringkat, Selvanus/Kevin jauh di bawah lawannya. Dalam ranking terbaru BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 17 April lalu, mereka ada di posisi 250 dunia sedangkan Hung Ling/Chia Pin di tangga ke-30.
 Namun,ketika di lapangan, semua seperti terbalik. Meski sempat kalah di game pertama, tapi Selvanus/Kevin membalikan keadaan di dua game berikut.
 Sementara, Alfian/Annisa menghentikan perlawanan rekannya sendiri di Pelatnas Cipayung Edi Subaktiar/Melati Daeva dengan rubber game 21-18, 17-21, 21-12. (*)

Hasil Final Selandia Grand Prix Gold 2014
Tunggal Putra: Wang Tzu Wei (Taiwan x6) v Hsu Jen Hao (Taiwan x1) 21-9, 21-13

Tunggal Putri: Nozomi Okuhara (Jepang) v Kana Ito (Jepang) 21-15, 21-3

Ganda Putra: Selvanus Geh/Kevin Sanjaya (Indonesia) v Chen Hung Ling/Lu Chia Pin (Taiwan x2) 15-21, 23-21, 21-11

Ganda Putri: Tang He Tian/Renuga Veeran (Australia x4) v Shizuka Matsuo/Mami Naito (Jepang) 21-13, 10-21, 21-18

Ganda Campuran: Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika (Indonesia) v Edi Subaktiar/Melati Daeva (Indonesia) 21-18, 17-21, 21-12

X=unggulan

Dua Tahun Tak Dapat Apa-Apa

PERAK: Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka

DUA tahun Indonesia membuang kesempatan juara dunia junior yang sudah di depan mata. Sudah menapak ke final beregu dan perorangan, wakil merah putih harus puas dengan status runner-up.
 Setelah pekan lalu di beregu menyerah dari Tiongkok, Jumat lalu di Stadium Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Malaysia, Negeri Panda, julukan Tiongkok, kembali menjadi batu sandungan. Dua wakil Indonesia di final tak berdaya dari duta negeri terpadat penduduknya di dunia itu.
 Di ganda putri, pasangan Rosyita Eka/Apriani kalah straight game 11-21, 14-21 kepada unggulan teratas Chen Qingchen/Jia Yi Fan. Sama halnya di ganda campuran.
 Wakil Indonesia Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka juga kalah oleh Huang Kaixiang/Chen Qingchen yang juga dari Tiongkok 12-21, 17-21.
 Tahun lalu di nomor beregu, Indonesia digagalkan oleh Korea Selatan. Di perorangan, pasangan ganda campuran Kevin Sanjaya/Masita Mahmudin juga ditumbangkan Kaixiang/Qingchen.
 Padahal, dalam dua tahun beruntun, 2011 dan2012, wakil merah putih mampu menjadi juara dunia. Menariknya, posisi terhormat tersebut digapai di nomor ganda campuran.
 Pada 2011, Alfian Eko Prasetya/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi juara dan setahun kemudian Edi Subaktiar/Melati Daeva naik ke podium terhormat. (*)

Final Kejuaraan Dunia Junior 2014
Tunggal Putra:Lin Gui Pu (Tiongkok x5/8) v Shi Yuqi (Tiongkok x2) 20-22, 21-18, 21-18

Tunggal Putri: Akane Yamaguchi (Jepang x1) v He Bing Jiao (Tiongkok x5/8) 14-21, 21-18, 21-13

Ganda Putra:Puavaranukroh Dechapol/Ketlen Kittinupong (Thailand x3/4) v Masahide Nakata/Katsuki Tamate (Jepang) 21-16, 21-18

Ganda Putri:Chen Qingchen/Jia Yi Fan (Tiongkok x1) v Rosyita Eka/Apriani (Indonesia x9/16) 21-11, 21-14

Ganda Campuran:Huang Kaixiang/Chen Qingchen (Tiongkok x1) v Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka (Indonesia) 21-12, 21-17

Lin Dan Ketemu Unggulan Pertama

Wang Zhengming (foto:xinhua)

LANGKAH Lin Dan bakal menemui lawan berarti. Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia tersebut menghadapi rekannya sendiri dari Tiongkok Wang Zhengming pada babak semifinal Tiongkok Masters 2014 di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium. Changzhou,   pada Sabtu (19/4) waktu setempat.
 Itu setelah Superdan, julukan Lin Dan, menjungkalkan unggulan keempat Derek Wong (Singapura) dengan straight game 21-16, 21-15.Sementara Zhengming, yang diunggulkan di posisi pertama, juga menang dua game 21-12, 21-19 atas compatriot (rekan senegara) Liu Kai.
 Lin Dan, yang tak diunggulkan, sudah tiga kali mengalahkan Zhengming. Kali terakhir, juara dunia lima kali tersebut menang di Malaysia Open 2011. Semifinal lain mempertemukan unggulan kedua Tian Houwei (Tiongkok) dengan unggulan ketiga Wei Nan (Hongkong).
 Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 merupakan debut Lin Dan yang lama absen. Kali terakhir, dia tampil dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus lalu.
 Lin kembali turun ke lapangan karena tenaganya sangat dibutuhkan untuk bisa mempertahankan gelar yang sejak 2004 tak pernah pergi dari Negeri Panda, julukan Tiongkok.
 Sayang, di babak semifinal, Indonesia gagal meloloskan wakil. Satu-satunya duta yang tersisa, Praveen Jordan/Debby Susanto, yang diunggulkan posisi keempat nomor ganda campuran,  takluk kepada pasangan tuan rumah Wang Yilv/Huan Xia 11-21, 20-22. (*)

Hadapi Rekan Ganda Putra di Final Ganda Campuran

KEJAR: Alfian/Annisa Safuika

SATU gelar sudah dipastikan diraih pebulu tangkis Indonesia dalam Selandia Baru Grand Prix 2014. Ini disebabkan dua pasangan merah putih bakal bentrok dalam final yang dilaksanakan di Auckland pada Sabtu (18/4) waktu setempat.
 Dua pasangan tersebut adalah Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika melawan Edi Subaktiar/Melati Daeva. Pada babak semifinal yang dilaksanakan Jumat (17/4) waktu setempat, Alfian/Annisa menundukkan rekannya sendiri di Pelatnas Cipayung Irfan Fadhilah/Gloria Emmanuelle Widjaja dengan tiga game 15-21, 21-13, 21-15.
 Sementara, Edi/Melati menghentikan perlawanan pasangan Taiwan Huang Po Jui/Shuai Pei Ling dengan mudah 21-7, 21-13. Ini menjadi pertemuan perdana bagi kedua pasangan.
Hanya, berdasar ranking, Alfian/Annisa lebih unggul. Mereka ada di posisi 129 sedangkan Edi/Melati di ranking 319. Menariknya, Alfian dan Edi merupakan pasangan di ganda putra.
 Kans menambah gelar pun terbuka. Di nomor ganda putra, pasangan Selvanus Geh/Kevin Sanjaya mampu lolos ke final. Mereka menundukkan Takuto Inoue/Yuki Kaneko dari Jepang dengan straight game 23-21, 21-17.
 Hanya, di nomor ganda putra ini belum mengikuti jejak ganda campuran untuk menciptakan final sesama pasangan Indonesia (All Indonesian Finals). Ini setelah Hardianto/Agripinna Prima menyerah 18-21, 14-21 kepada unggulan kedua asal Taiwan Chen Hung Ling/Lu Chia Pin.
 Meski masih baru, capaian Selvanus/Kevin layak dapat acungan jempol. Mereka mampu lolos ke final dalam dua turnamen yang diikuti. Sebelumnya, pada Vietnam Challenge 2014, Selvanus/Kevin mampu menjadi juara.  (*)


Jadwal Final Selandia Baru Grand Prix 2014
Tunggal Putra: Hsu Jen Hao (Taiwan x1) v Wang Tzu Wei (Taiwan x6)

Tunggal Putri:Nozumi Okuhara (Jepang x1) v Kana Ito (Jepang)

Ganda Putra: Selvanus Geh/Kevin Sanjaya (Indonesia) v Chen Hung Ling/Lu Chia Pin (Taiwan x2)

Ganda Putri:Tang He Tian/Renuga Veeran (Australia x4) v Shizuka Matsuo/Mami Naito (Jepang)

Ganda Campuran: Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika (Indonesia) v Edi Subaktiar/Melati Daeva (Indonesia)

X=unggulan

Peluang Bawa Pulang Dua Gelar

PUNCAK: Rosyita Eka/Apriani (foto:PBSI)

KESEMPATAN mengobati kegagalan di nomor beregu terbuka. Dua wakil Indonesia mampu menembus babak babak final nomor perorangan dalam Kejuaraan Dunia Junior 2014.
 Hebatnya, itu terjadi bukan hanya di satu nomor tapi dua nomor, ganda putri dan ganda campuran. Di ganda putri, merah putih menempatkan Rosyita Eka/Apriani, dan di ganda campuran ada Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka.
 Pada babak semifinal yang dilaksanakan di Stadium Sultan Salim, Alor Setar, Malaysia, pada Kamis waktu setempat, Rosyita/Apriani menundukkan Jiang Binbin/Tang Pingyang dari Tiongkok dengan dua game langsung 21-13, 21-16. Pada babak pemungkas yang dilaksanakan Jumat waktu setempat, Rosyita/Apriani menantang unggulan teratas Chen Qingchen/Jia Yi Fan, yang di semifinal melibas rekannya sendiri Du Yue/Li Yin Hui 21-18, 21-11.
 Rosyita/Apriani gagal bertemu Qingchen/Yi Fan di nomor beregu. Ini dikarenakan skor sudah 0-3 buat Tiongkok.
 Lain halnya dengan pasangan  Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka. Berhadapan dengan Huang Kaixiang/Chen Qingchen, membuat Rian/Rosyita punya kesempatan membalas kekalahan di nomor beregu.
 Saat itu, dalam pertandingan yang dilaksanakan pada 4 April, Rian/Rosyita takluk dengan tiga game 14-21, 21-17, 21-17. Kekalahan itu membuat Indonesia ketinggalan 0-1.
 Nomor ganda campuran pernah mengharumkan Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Junior 2011 dan 2012. Pada 2011, Alfian Eko Prasetyo/Gloria Emmanuele Widjaja menjadi juara dan dilanjutkan  Edi Subaktiar/Melati Daeva.
 Tahun lalu, Indonesian nyaris mencetak hat-trick (tiga gelar beruntun). Sayang, Kevin Sanjaya/Masita Mahmudin kalah oleh Kaixiang/Qingchen. (*)


Jadwal Final Kejuaraan Dunia Junior 2014
Tunggal putra:Shi Yuqi (Tiongkok x2) v Lin Gui Pu (Tiongkok x5/8)

Tunggal putri:Akana Yamaguchi (Jepang x1)v He Bing Jiao (Tiongkok x5/8)

Ganda putra:Puavaranukroh Dechapol/Ketlen Kittinupong (Thailand x 3/4) v Masahide Nakata/Katsuki Tamate (Jepang)

Ganda putri: Chen Qingchen/Jia Yi Fan (Tiongkok x1) v Rosyita Eka/Apriani

Ganda campuran: Huang Kaixiang/Chen Qingchen (Tiongkok x1) v Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka (Indonesia)
X=unggulan

Jordan/Debby yag Masih Tersisa

ASA: Praveen Jordan/Debby Susanto

 INDONESIA hanya punya satu wakil di babak perempat final Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014. Itu setelah dua wakil yang bertahan hingga babak kedua menyerah kepada lawan-lawannya.
 Di nomor ganda putra, Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan, kalah kepada pasangan tuan rumah Wang Yilv/Zhang Wen dengan dua game langsung 12-21, 17-21 di   Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changhou, pada Kamis waktu setempat (17/4). Tak lama berselang, di nomor yang sama, Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana, yang diunggulkan di posisi keempat, takluk tiga game 17-21, 21-14, 19-21 oleh Tai An Khang/Woon Mun Choon (Malaysia) .
 Untung, Praveen Jordan/Debby Susanto yang tampil di nomor ganda campuran menundukkan duta  Malaysia Wong Fai Yin/Chow Mei Kuan 19-21, 22-20, 21-12.
 Di perempat final, unggulan keempat itu akan ditantang pasangan Tiongkok Wang Yilv/Huan Xia, yang di babak sebelumnya melibas rekannya sendiri Chen Zhuou/Huan Xia 21-12, 21-11. Ini menjadi pertemuan perdana antara kedua pasangan.
 Saat ini, Jordan/Debby tengan digenjot PP PBSI. Selama sebulan ini,keduanya selalu turun ke berbagai turnamen.
 Mulai Malaysia Grand Prix, pasangan yang sama-sama berasal dari Djarum itu tak penah berhenti berkelana. Setelah dari Malaysia, Jordan/Debby tampil di India Super Series, Singapura Super Series, dan Tiongkok Masters Grand Prix Gold.
 Imbas positif pun mulai diraih. Berlahan tapi pasti, ranking keduanya pun kini sudah menembus 50 besar dunia.
 Dari daftar yang dirilis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) pada Kamis (17/4), Jordan/Debby sudah berada di posisi 49 dunia atau naik 8 setrip dari pekan lalu. (*)

Satu bulan nonstop
1.Malaysia Grand Prix Gold (25-30 Maret): Posisi II
2.India Super Series (1-6 April): Perempat final
3. Singapura Super Series (8-13 April) : Kualifikasi
4.Tiongkok Masters Grand Prix Gold (15-20): ?


Ganda Putra Menuju All Indonesian Finals

SEMIFINAL: Hardianto (kanan)/Agripinna Rahmanto
PASANGAN Selvanus Geh/Kevin Sanjaya memburu gelar kedua. Pasangan anyar Pelatnas Cipayung itu sudah sampai babak semifinal di Selandia Baru Grand Prix 2014.
 Itu setelah mereka mengalahkan unggulan keenam Robin Midleton/Ross Smith (Australia) dengan dua game yang ketat 25-23, 24-22 di Auckland pada Kamis waktu setempat (17/4).  Ini merupakan kemenangan beruntun Selvanus/Kevin atas pasangan Negeri Kanguru, julukan Australia.
 Pada 30 Maret lalu, Selvanus/Kevin menang 21-14, 21-13 di Vietnam Challenge 2014. Kemenangan itu juga membuat pasangan beda klub itu menjadi juara turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut.
 Hasil di Vietnam itu sebenarnya cukup mengejutkan. Alasannya, turnamen yang dilaksanakan di Hanoi tersebut merupakan penampilan perdana Selvanus/Kevin.
 Pada babak semifinal Selandia Baru Grand Prix, Selvanus/Kevin akan menantang Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Pasangan Jepang ini secara mengejutkan menumbangkan unggulan teratas Jui Wei Liang/Kuan Hao Liao (Taiwan) 21-13. 18-21, 21-16.
 Sukses Selvanus/Kevin menembus babak semifinal inui juga diikuti rekannya di Cipayung, Hardianto/Agripinna Prima. Mereka menundukkan Jagdish Singh/Wee Long (Malaysia) 21-14, 21-18.
 Untuk bisa lolos ke final, mereka harus bisa menyingkirkan unggulan kedua asal Taiwan Chen Hung Lin/Lu Chia Pin, yang di perempat final harus berjuang keras 21-15, 17-21, 21-17 untuk mengalahkan Yuya Komatsuzaki/Hiroki Takeuchi. (*)

Wakil Indonesia di semifinal Selandia Baru Grand Prix 2014
Tunggal putra:-

Tunggal putri:-

Ganda Putra: Selvanus Geh/Kevin Sanjaya; Hardianto/Agripinna Prima (x8)

Ganda Putri:

Ganda Campuran: Irfan Fadillah/Gloria Imanuella Widjaja (x8), Edi Subaktiar/Melati Daeva

X=unggulan

Simon Melompat 20 Tingkat

KOMPAK: Hendry dan Simon Santoso
GELAR Singapura Super Series 2013 memberi dampak yang signifikan kepada Simon Santoso. Posisinya di ranking dunia melonjak 20 setrip.
 Dalam rilis yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) pada Kamis (17/4), Simon berada di ranking 32. Pekan lalu, pebulu tangkis yang tak lagi digembleng di Pelatnas Cipayung tersebut ada di ranking 52.
 Ya, pada 13 April lalu, Simon menjadi juara Singapura Super Series 2014. Dalam final, lalaku asal Tegal, Jawa Tengah, itu mempermalukan tunggal putra peringkat satu dunia Lee Chong Wei dari Malaysia dengan dua game langsung 21-15, 21-10.
 Dua pekan sebelumnya, Simon juga menjadi juara di Malaysia Grand Prix Gold 2014. Di babak pemungkas (30/3) du Johor Bahru, dia melibas unggulan kedelapan asal India Sourabh Varman dengan tiga game 15-21, 21-16, 21-19.
 Namun, dibandingkan ranking terbaiknya, posisi 32 ini masih belum ada apa-apanya. Simon pernah duduk di ranking 3 dunia.
Sayang, seiring cedera yang mendera, posisinya pun lambat laun turun. Bahkan, juara Indonesia Super Series Premier 2012 ini pernah terlempar di luar 100 besar.
 Melonjaknya prestasi Simon ini pun membuat PP PBSI pun kembali memanggilnya. Dia masuk tim bayangan Piala Thomas 2014 yang tengah menjalani pemusatan latihan di Kudus, Jawa Tengah.
Putaran final Piala Thomas sendiri akan dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei atau sebulan lagi.
 Moncernya Simon ini juga tak lepas dari tanga dingin Hendry Saputra pelatihnya. Arsitek klub Tangkas ini mampu mengoptimalkan kemampuan anak asuhnya itu.
 ‘’Saya akan terus mendampingi Simon di turnamen-turnamen grand prix dan super series,’’ ucap Hendry. (*)

Lin Dan pun Turun ke Kejuaraan Asia

JAM TERBANG: Lin Dan 


SATU turnamen masih kurang bagi Lin Dan. Untuk itu, dia pun bakal tampil pada Kejuaraan Asia 2014 yang dilaksanakan di Gimcheon, Korea selatan, pada 22-27 April.
 Hanya, beda dengan Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 yang masih berlangsung, Lin Dan tak perlu melalui babak kualifikasi. Lelaki 31 tahun itu mendapat tempat di babak utama.
 Pada babak pertama, pebulu tangkis yang kini duduk di posisi 103 itu menantang unggulan ketujuh asal India K Srikanth. Secara ranking sekarang, tentu Lin Dan jauh di bawah lawannya yang berada di posisi 25.
 Namun, kalau bicara kualitas dan kemampuan, Srikanth jauh dibandingkan Lin Dan. Pebulu tangkis ini merupakan juara dunia lima kali dan peraih emas dua kali olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012.
 Sementara, Srikanth yang masih berusia 21 tahun, capaian terbaiknya adalah menembus final India Grand Prix Gold 2014. Sayang, di final, dia dikalahkan wakil Tiongkok Xue Song.
 Lin Dan juga pernah mengalahkan Srikanth. Itu terjadi di babak pertama Thailand Open 2012. Saat itu, Superdan, julukan Lin Dan, menang mudah dua game langsung 21-11,21-13.
 Jika menang, besar kemungkinan, dia bersua dengan wakil Tiongkok Chou Tien Chen yang hanya melawan pebulu tangkis dari babak kualifikasi.
 Lin Dan tampil di Kejuaraan Asia 2014 sebagai persiapan menghadapi putaran final Piala Thomas. Ini disebabkan dia lama absen bertanding setelah sukses menjadi juara dunia di Guanghou, Tiongkok, pada Agustus, lalu.
 Rencananya, Lin Dan bakal dipercaya menjadi tunggal ketiga. Ini membuat dia tunggal ketiga paling berbahaya di turnamen beregu puyra tersebut.
 Indonesia sendiri tak mengirimkan wakilnya. Ini disebabkan waktu pelaksanaan Kejuaraan Asia  bersamaan dengan waktu pemusatan latihan tim bayangan Piala Thomas 2014. (*)

Tak Canggung karen Semua Teman Lama


SATU KAMAR JUGA: Markis Kido/Markus Fernaldi

MARKIS Kido sudah mengikuti pemusatan latihan di Kudus. Ini sebagai upaya membentuk tim yang tangguh menghadapi putaran final Piala Thomas.
 Tentu, ini menjadi reuni bagi Markis yang sudah hampir tiga tahun tak menjadi latihan  di bawah program latihan pelatih Pelatnas Cipayung. Ya, sejak tak menemui kata sepakat soal urusan kontrak, Markis, yang saat itu berpasangan dengan Hendra, memilih menjadi pebulu tangkis professional atau mandiri.
 Bagaimana perasaan Markis? ‘’Biasa. Saya juga tak canggung karena sudah lama berkumpul dengan mereka,’’kata Markis kepada smashyes.
 Bahkan, dia enjoy mengikuti setiap program latihan yang diberikan Herry Iman Pierngadi dan Christian Hadinata. Keduanya, terang Kido, punya peran sendiri-sendiri.
 ‘’Koh Herry banyak ke teknik. Tapi tetap ada latihan fisik,’’ lanjut peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Hendra Setiawan itu.
 Mulai 16 April lalu, tim bayangan Piala Thomas dan Uber Indonesia ditempa di Kota Kretek, julukan Kudus. Kido dipanggil bersama pasangannya sekarang, Markus Fernaldi. Bahkan, dia dan Sinyo, panggilan akrab Markus Fernaldi, tinggal satu kamar di Hotel Griptha.
 Kido/Sinyo merupakan satu-satunya pasangan nonpelatnas yang berada di tim bayangan Piala Thomas Indonesia. Mereka harus bersaing dengan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputra, Berry Anggriawan/Riky Karanda, dan Ade Yusu/Wahyu Nayaka.
 Di Piala Thomas nanti, di sektor ganda bakal diisi oleh tiga pasangan. Nomor ganda juga diharapkan menjadi kunci Indonesia untuk bisa membawa pulang Piala Thomas yang lepas sejak 2004 atau 10 tahun bersemayam di Tiongkok. (*)


Lupakan Mimpi Jadi Juara Dunia

TERSINGKIR AWAL: Jonatan Christie (foto:PBSI)

LANGKAH Jonatan Christie menjadi juara dunia junior terhenti. Menduduki unggulan teratas, pebulu tangkis asal Jakarta itu menyerah kepada Lin Gui Pu (Tiongkok) dengan dua game langsung 21-17, 21-18 pada pertandingan perempat final Kejuaraan Dunia Junior 2014 yang dilaksanakan di Stadium Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Malaysia, pada Rabu waktu setempat (16/4).
 Ini menjadi pertemuan perdana bagi kedua pebulu tangkis. Hanya, melihat ranking dunia yang dimiliki, Jonatan seharusnya bisa melaju mulus.
 Di level junior, dia menduduki urutan pertama. Sementara lawannya di ranking enam.
Bahkan, di kelompok senior, Jonatan unggul jauh. Dia di ranking 121 sedang Lin Gui Pu di tangga ke-482.
 Kekalahan ini membuat Jonatan dua kali gagal mengemban asa yang diamanatkan. Pada nomor beregu, saat menghadapi Tiongkok, dia kalah oleh wakil Negeri Panda Shi Yuqi juga dengan dua game 19-21, 20-22.  Dalam pertandingan yang dilaksanakan di tempat yang sama pada 11 April itu, Indonesia akhirnya menyerah 2-3.
 Kekalahan ini membuat Indonesia gagal mengukir sejarah dengan menjadi juara. Selama ini, merah putih hanya mampu mentok menjadi finalis beregu dalam dua tahun terakhir.
 Untung, di nomor tunggal putra ini, Indonesia masih punya wakil. Itu setelah Antony Ginting, yang diunggulkan di posisi 9-16, menundukkan Kanta Tsuneyama dengan rubber game 22-20, 11-21, 21-13.
 Pada babak semifinal yang dilaksanakan Kamis (17/4), Antony akan menjajal unggulan kedua Shi Yuqi, yang di perempat final menundukkan wakil Malaysia Satheistharan dengan dua game langsung 21-12, 21-7. (*)

Musuh Terberat Hendra/Ahsan Bakal Tampil Lagi

Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong (foto:victor)

KEKUATAN Korea Selatan (Korsel), khususnya di ganda, telah pulih. Dua pebulu tangkis andalannya, Lee Yong-dae dan Kim Ki-jung, bisa turun lagi di berbagai ajang internasional, khususnya Asian Games Incheon yang dilaksanakan September mendatang.
 Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Korea  (BKA) Shin Geh-ryuen mengatakan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) dalam pertemuan Senin lalu membatalkan keputusan yang melarang keduanya berlaga selama setahuh. Ini dikarenakan Yong-dae/Ki-jung menolak menjalani tes selama tiga kali pada 2013.
 ‘’Komisi telah menghapus hukuman yang diberikan kepada Lee dan Kim pada 2013. Sekarang, mereka bebas berlaih dan mengikuti di kompetisi internasional,’’ kata Shin.
 Selain itu, Yong-dae juga kembali menjadi anggota atlet BWF. Hanya, BWF memberikan hukuman denda USD 41.170 kepada BKA kepada kesalaan yang dilakukan.
 Melalui saran dari  penasihat hokum Kim dan Chang, BKA mengajukan banding kepada Badan Arbitrase Olahraga atas keputusan BWF yang dijatuhkan kepada dua pebulu tangkis andalan Negeri Ginseng tersebut.
 Tentu, batalnya hukuman ini membuat Indonesia harus waspada. Berpasangan dengan Yoo Yeon-seong, Yong-dae jadi momok yang menakutkan bagi ganda putra terkuat Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Selama tiga kali bersua, mereka tak pernah menang. (*)

Menang Mudah dalam Penampilan Perdana

TERAKHIR: Lin Dan (kanan) dan Lee Chong Wei 

HAMPIR delapan bulana absen, Lin Dan akhirnya turun lapangan. Penampilan perdananya  pun langsung diwarnai kemenangan.
 Itu setelah Lin Dan memetik kemenangan dua game langsung 21-12, 21-12 atas pebulu tangkis Thailand Thammasin Sitthikom di babak pertama Tiongkok Masters Grand Prix Gold di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changhou, pada Rabu waktu setempat (16/4).
 Kemenangan ini membuat Lin Dan berhadapan dengan Shao Wen Hsu asal Taiwan yang di babak pertama menang tanpa memeras keringat atas Iskandar Zulkarnain dari Malaysia. Secara peringkat, Lin Dan tetap masih unggul, meski saat ini dia terdampar di ranking 103. Namun, lawannya malah 100 setrip di bawahnya.
 Kali terakhir, Lin Dan tampil dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou pada Agustus 2013. Saat itu, dia mengalahkan rival beratnya asal Malaysia Lee Chong Wei 16-21, 21-13, 20-17 (ret).
 Besar kemungkinan, Lin Dan masih dibutuhkan Tiongkok untul tampil pada ajang putaran Piala Thomas 2014 yang dilaksanakan 18-25 Mei mendatang. Kehadirannya sangat dibutuhkan untuk memperkuat sektor tunggal. Ini dikarenakan di sektor ganda, Negeri Panda, julukan Tiongkok, lemah di ganda seiring bercerainya pasangan legendaries Cai Yun/Fu Haifeng.
 Di Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 ini, di nomor tunggal, Indonesia hanya diwakili Kaesar Akbar. Dia pun langsung tumbang oleh unggulan ketiga Wei Nan asal Hongkong dengan 9-21 15-21. (*)  

Selvanus/Kevin Cari Tantangan

MALAYSIA: Selvanus (kanan)/Kevin

TANTANGAN lebih tinggi dilakoni Selvanus Geh/Kevin Sanjaya Sukamulya. Mereka akan berlaga di level grand prix, yakni Selandia Baru Grand Prix 2014 yang dilaksanakan di Auckland pada 15-23 April.
 Sebelumnya, Selvanus/Kevin hanya berlaga di level challenge. Memang, hasilnya cukup memuaskan.
 Mereka mampu menjadi juara di Vietnam Challenge 2014.  Padahal, dalam turnamen yang menyediakan hadiah total 2014 itu merupakan penampilan perdana bagi keduanya sebagai pasangan ganda putra.
 Dalam final yang dilaksanakan di Hanoi pada 30 Maret 2014, Selvanus/Kevin menundukkan unggulan kedua Robin Midleton/Roos Smith (Australia) dengan dua game langsung 21-14, 21-13.
 Dalam laga perdana di Selandia Baru Grand Prix 2014, Selvanus/Kevin akan berhadapan dengan wakil Malaysia Chiang Jiann Shiarng/Yeoh Kay Ee. Dari segi ranking, pasangan merah putih lebih unggul. Selvanus/Kevin ada di ranking 253 sementara Jian Shiarng/Kay Ee di posisi 667.
  Jika menang, Selvanus/Kevin pun tak bisa melenggang mudah. Besar kemungkinan, mereka bersua dengan unggulan ketiga yang  juga berasal dari Malaysia Gan Teik Chai/Ong Soon Hock.
 Di nomor ganda putra ini, Indonesia juga diwakili Hardianto/Agripinna Prima Rahmanto. Di babak pertama, mereka berhadapan dengan Chen Chung Jen/Wang Chi-Lin (Taiwan).


Pulang Lama untuk Fokus Indonesia Super Series Premier


LAMA berkelana di Eropa tak membuat Andre Kurniawan Tedjono betah.Pebulu tangkis asal klub Djarum itu memulih pulang dan mempersiapkan diri ke Indonesia Super Series Premier 2014 yang dilaksanakan di Jakarta pada 17-22 Juni mendatang.
"Kalau ngikuti jadwal turnamen tidak ada habis. Habis tampil di dua pertandingan Bundesliga (kompetisi bulu tangkis Jerman), saya balik ke Indonesia," terang Andre kepada smashyes.
 Jerman sudah bukan negara asing baginya. Sejak 2006, lelaki 27 tahun itu sudah berkompetisi di sana.
 Musim ini, Andre memperkuat klub Ludinghausen. "Namun, saya tak tinggal di kota itu. Hanya bela klub," ungkap lelaki yang menghuni Pelatnas Cipayung 2003-2006.
 Selain membela klub, lelaki asal Magelang, Jawa Tengah, itu juga menjadi lawan tanding pebulu tangkis nasional Jerman di  Saarbrucken. Nah, di kota itulah Andre menetap.
Dia juga agak lama berada di Indonesia karena ingin memulihkan kondisinya yang tengah cedera. Usia yang terus bertambah membuat dia tak lagi seprima empat atau lima tahun lalu.
 "Fokus Indonesia Open saja. Sebenarnya ada undangan ke Kejuaraan Asia bulan ini, namun saya tolak. Takut cedera gak sembuh-sembuh," lanjut Andre.
 Meski, dia mengakui untuk melangkah jauh di Indonesia Super Series Premier 2014 juga bukan pekerjaan mudah. Dengan titel super series premier, para pebulu tangkis papan atas dunia.  (*)