WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Hanyan Punya Simon Santoso

LAWAN: Soo Teck Zhi (foto:thestar)

INDONESIA hanya punya satu wakil di babak perempat final nomor tunggal dalam Malaysia Grand Prix Gold 2014. Asa menjadi juara itu disematkan di pundak Simon Santoso.
 Mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut dua kali memetik kemenangan dalam pertandingan yang dilaksanakan di Johor Bahru pada Kamis waktu setempat (27/3). Pada babak kedua, Simon menang 21-17, 21-10 atas wakil India Aditya Prakash. Sukses ini dilanjutkan di babak ketiga.
 Simon memulangkan unggulan kelima asal Tiongkok Song Xue dengan dua game langsung 21-12, 21-15. Ini menjadi kemenangan kedua Simon atas Song Xue. Sebelumnya, Simon menundukan pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, itu pada Vietnam Open 2013.
Langkah menembus semifinal terbentang lebar. Simon, yang diunggulkan di posisi kelimabelas, berhadapan dengan wakil Malaysia Soo Teck Zhi, yang di babak ketiga mengalahkan compatriot (rekan senegara) Muhamad Arif Abdul Latif 21-12, 21-13. Arif, sapaan karib Muhamad Arif Abdul Latif, di babak pertama menjungkalkan unggulan teratas Tanongsak Saensomboonsuk asal Thailand.
 Sebenarnya, hingga babak ketiga, Indonesia juga masih punya wakil, Wisnu Yuli Prasetyo. Sayang, pebulu tangkis prestasi Pelatnas Cipayung ini menyerah dua game langsung 23-21, 21-9 atas Gurusaidutt RMV asal India.
Wakil Indonesia yang masih bertahan
Tunggal Putra: Simon Santoso

Tunggal Putri: Adriyanti Firdasari

Ganda Putra: Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan, Fran Kurniawan/Bona Septano,Markis Kido/Markus Fernaldi  

Ganda Putri: -

Ganda Campuran: Muhammad Rijal/Vita Marissa, Praveen Jordan/Vita Marissa, Edi Subakhtiar/Gloria Emmanuele Widjaja

Lolos, tapi Langsung Ketemu Calon Juara



Jonathan Christie (foto:PBSI)
JONATHAN Christie terus memburu harapan. Dengan usia yang masih berusia 17 tahun tersebut mampu menembus babak semifinal Vietnam Challenge 2014.
 Itu setelah Jonathan mampu memetik dua kali kemenangan dalam pertandingan yang dilakoni pada Kamis waktu setempat (27/3). Pada pertandingan babak kedua, pebulu tangkis yang promosi ke level prestasi itu menundukkan Antonio Benjamin Gadi dengan dua game 21-11,21-11. Selang beberapa jam kemudian,Jonathan, yang diunggulkan di posisi kedelapan, melibas wakil Taiwan Yang Sheng-Jie 21-9, 21-13.
 Namun, untuk menembus babak semifinal, Jonathan harus kerja ekstrakeras. Ini dikarenakan dia berhadapan dengan unggulan pertama sekaligus harapan tuan rumah Nguyen Tien Minh. Lelaki yang akrab disapa Minh itu di babak kedua menghentikan langkah wakil Indonesia Anthony Ginting 19-21, 21-18, 21-12. Setelah itu, dia menang 21-13, 21-18 atas Yugo Kobayashi.
 Ini menjadi pertemuan perdana Jonathan dengan Minh. Hanya, dari sisi peringkat, Jonathan kalah jauh.
 Saat ini, dia berada di posisi 140. Sementara, Minh ada di ranking 10 dunia.
 Selain Jonathan, tugas berat juga ada di pundak Fikri Ihsan Hadmadi dan Ivanudin Rifan Fauzin. Keduanya bakal menantang bakal kandidat juara.
 Fikri menantang unggulan keempat asal Taiwan Wan Chia-Hsin dan Ivanudin menjajal unggulan kedua Tan Chun Seang. Pebulu tangkis Malaysia ini lolos ke perempat final dengan mengalahkan wakil Indonesia, Hermansyah di babak ketiga dan Febriyan Irvannaldi di babak kedua. (*)

Febri Jajal Unggulan Kedua

MEJENG: Febriyan Irvannaldy di Hanoi
FEBRIYAN Irvannaldy lewat hadangan awal di Vietnam Challenge 2014. Dia mampu mengalahkan Loh Kean Yew dari Singapura dengan rubber game 17-21, 21-17,. 21-13 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Hanoi pada Rabu waktu setempat (26/3).
 Namun, lawan berat sudah menghadang pebulu tangkis Wima Surabaya tersebut. Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, sudah ditunggu Tan Chun Seang.
 Unggulan kedua asal Malaysia itu pada babak pertama menjinakkan pebulu tangki Indonesia yang juga berasal dari Surabaya Chrisna Adi 17-21, 21-8, 21-15.
 ‘’Rasa syukur bisa menang dan lolos ke babak kedua,’’ terang Febri kepada smashyes.
 Hanya, dia tak mau sesumbar bakal terus melaju. Febri mengakui bahwa Chun Seng  tak bisa dianggap enteng. Apalagi, dia menduduki unggulan kedua dalam turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut.
 Dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), posisi Febri kalah jauh. Dia ada di ranking 387 sementara lawannya di tangga ke-50.
 Hanya, saat ini, Febri tengah on fire. Dia baru saja menjuarai Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Makassar.
 Selain itu,arek Suroboyo asli ini juga sukses mengantarkan Wima duduk di posisi ketiga dalam Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014. Padahal, materi yang dimiliki Wima hanya lokal. Selama tampil, Febri hanya kalah oleh pebulu tangkis senior Indonesia Simon Santoso.
 Melaju ke babak kedua juga diukir oleh wakil Indonesia lainnya, Hermansyah, Ivanudin Rifan, Eka Fajar Utama, Evert Sukamta, Fikri Ihsandi, Jonathan Chrisrie, dan Antony Ginting. Selain Febri tugas berat ada di pundak Antony.Dia akan menantang unggulan teratas yang juga tumpuan asa tuan rumah Nguyen Tien Minh. (*)

Dua Unggulan Teratas Langsung Tersingkir

KALAH: Hoon Tien How/Tan Wee Kiong (foto:thestar)

KEJUTAN lansung hadir di babak utama nomor tunggal putra Malaysia Grand Prix Gold 2014. Unggulan teratas Tanongsak Saensomboonsuk dari Thailand kalah 19-21, 18-21 oleh wakil tuan rumah Mohamad Arif Abdul Latif pada pertandingan yang dilaksanakan di Johor Bahru pada Rabu waktu setempat (26/3).
 Kemenangan Arif, sapaan karib Mohamad Arif Abdul Latif, ini membalas kekalahan yang dialami di Korea Open 2010. Saat itu, dia menyerah 20-22, 11-21.
 Dengan menduduki rangking 23, Tanongsak menjadi pebulu tangkis dengan posisi terbaik yang hadir dalam event berhadiah total USD 120 ribu tersebut. Apalagi, Malaysia tak menurunkan andalannya, Lee Chong Wei, yang kini lebih selektif mengikuti turnamen.
 Unggulan pertama lainnya yang tumbang terjadi di nomor ganda putra. Jagoan Malaysia Hoon Thien How/Tan Wee Kiong menyerah 16-21, 20-22 kepada Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart (Singapura). Secara peringkat, Danny/Chayut jauh di bawah. Mereka di posisi 281 sementara Thien How/Wee Kiong di rangking kedelapan.
Untung, unggulan kedua yang juga dari Malaysia Goh V Shem/Lim Khim Wah lolos dari hadangan pasangan Indonesia Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan dengan 17-21, 17-21.
  Sementara, di tunggal putri, unggulan teratas Pai Hsiao Ma dariTaiwan menang dua game langsung 21-7, 21-17 atas Matilda Petersen asal Denmark. Di ganda putri, unggulan teratas Variella Putri/Vita Marissa lansung lolos ke babak kedua dan di ganda campuran pertandingan baru dilaksanakanRabu waktu setempat (27/3). (*)

Simon Tak Temui Hambatan

Simon Santoso (foto:PBSI)

AWAL yang manis bagi Simon Santoso dengan status baru. Dia mampu memetik kemenangan pada babak pertama Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut menundukkan wakil tuan rumah Ai Wei Jin dengan dua game yang mudah 21-5, 21-7. Pada babak kedua, Simon, yang diunggulkan di posisi ke-15, akan dijajal pebulu tangkis India Aditya Prakash, yang di babak pertama mengalahkan wakil Indonesia Andre Marteen 21-17, 15-21, 21-14.
 Ini menjadi pertemuan perdana. Hanya, dari sisi ranking, Simon seharusnya bakal memetik kemenangan. Saat ini, dia berada di posisi 59 sedangkan Aditya di sisi 216.
 Turnamen Malaysia Grand Prix Gold 2014 ini merupakan event perdana baginya dengan status pebulu tangkis mandiri. Dia bukan lagi membela Pelatnas Cipayung usai mundur pada Januari lalu usai kegagalan memenuhi target di Singapura Super Series dan Malaysia Super Series Premier.
 Langkah Simon ini juga diikuti empat wakil merah putih lainnya di nomor tunggal yakni Siswanto, Nathaniel Ernestan Sulistyo, WisnuYuli Prasetyo, dan Kho HenrikoWibowo. Siswanto, yang juga pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung, menundukkan Zulkifli Zulfadli, 14-10. Unggulan ke-14 yang juga mantan juara dunia junior itu tak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera.
 Pada babak kedua, Siswanto kembali berhadapan dengan pebulu tangkis negeri jiran Soo Teck Zhi yang di laga sebelumnya memupus asa Subhankar Dey 21-18, 21-9. Siswanto dan Teck Zhi belum pernah bertemu sebelumnya.
 Sementara, Nathaniel melibas pebulu tangkis senior Malaysia Kuan Beng Hong 21-17, 21-15 dan Wisnu memulangkan Mohamed Ajfan Rasheed (Maladewa) 21-6, 21-11.  Nathaniel akan menjajal Wisnu di babak kedua.
 Kho sendiri di babak pertama harus berjuang tiga game untuk menyingkirkan Woon Kok Hong (Malaysia) 21-14, 19-21, 21-18. Untuk bisa menembus perempat final, dia harus bisa mempermalukan unggulan ke-11 asal Singapura Derek Wong. (*)

Mulai Terbiasa Atmosfer Kelompok Dewas


RIZKY Antasari mulai bisa adaptasi dengan level dewasa.  Buktinya, tunggal putra andalan Wima, Surabaya, tersebut bisa melewati hadangan di babak pertama Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Kepulauan Riau.
 Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Batam pada Selasa (25/3), Antasari, sapaan karib Rizky Antasari, harus berjuang tiga game untuk bisa menundukkan Mohd Sahir dari Terengganu dengan rubber game 18-21, 21-9, 21-9. Ini membuat dia bakal berhadapan dengan pebulu tangkis tuan rumah Carven Pratama yang di babak pertama memperoleh bye.
 Penampilan Antasari tahun ini memang beda. Dia tak lagi berkutat di kelompok taruna.
 ‘’Ini tahun pertama Antasari main di dewasa. Tentu berat dan beda dengan saat dia main di taruna,’’ kata Manajer Wima Ferry Stewart.
 Antasari juga menjadi satu-satunya wakil Wima di nomor tunggal dewasa. Andalan lainnya klub asal Kota Pahlawan, julukan Surabaya, tersebut, Febriyand Irvannaldy, absen karena tampil di Vietnam Challenge 2014 yang waktunya bersamaan dengan Sirnas Kepulauan Riau.
 Padahal, dalam seri sebelumnya,lelaki yang akrab disapa Febri itu mampu menjadi juara.  Dalam final, dia mengalahkan rival beratnya, Hermansyah. (*)

Tambah Tiga Wakil di Babak Utama Tunggal Putra

Andrew Susanto (foto:PBSI)


INDONESIA menambah tiga wakil dalam babak utama tunggal putra Malaysia Grand Prix Gold 2014. Tiga wakil merah putih mampu dua kali memetik kemenangan pada pertadingan yang dilaksanakan di Johor Baru pada Selasa waktu setempat (25/3).
 Ketiga wkil merah putih sukses berlaga di babak bergengsi itu adalah Kaesar Akbar, Wibowo Kho Henrikho, dan Andrew Susanto.
 Pada pertandingan pertama, Kaesar memperoleh bye dan di final kualifikasi memupus asa pebulu tangkis tuan rumah Zulhemi Zulkifli dengan dua game langsung 21-18, 21-16. Ini diikuti oleh Wibowo yang dua kali menggebuk wakil Malaysia. Pada pertandingan pertama menang Lim Zheng Ting 23-21, 21-17  dan Kwek Yee Jian dengan 21-8, 21-5.
Sementara, Andre, yang merupakan putra mantan pebulu tangkis nasional Hendrawan Susanto dan Sarwendah, menjinakkan Chong Chun Quan asal Malaysia  21-17, 21-14 setelah di babak perdana memperoleh bye.
 Di babak utama, Kaesar menantang mantan pebulu tangkis terkuat India Chetan Anand,Wibowo berhadapan dengan Woon Kok Hong (Malaysia), dan Andre menjajal ketangguhan Kai Guo (Tiongkok).
 Sebelumnya, di babak utama, Indonesia sudah menempatkan wakilnya yakni Siswanto, Simon Santoso, Andre Marteen, Mahbub Thomi Azizan, Alrie Guna Dharma, Wibowo Setyaldi Putra, Alamsyah Yunus, Wisnu Yuli Prasetyo, dan Nathaniel Ernestan. Tahun lalu, Alamsyah menjadi juara.
 Kini, dia, Simon, dan Wisnu diharapkan bisa menjadi juara. Apalagi, tahun ini, andalan Malaysia Lee Chong Wei tak ambil bagian.
 Alasannya, Chong Wei hanya fokus k turnamen-turnaman super atau super series premier. Selain itu, dia juga diharapkan Malaysia bisa berjaya di Piala Thomas, Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan Pesta Persemakmuran. (*)

Alamsyah Kehilangan Gelar Lagi

Alamsyah Yunus (foto: PBSI)

NAMA Alamsyah Yunus tak ada lagi di ajang Sirkuit Nasional Seri Kepulauan Riau. Sebelumnya, di Seri Makassar, Sulawesi Selatan, dia juga absen karena cedera.
 Hanya, kali ini, Alamsyah tak turun di Batam, kota penyelenggara Seri Kepulauan Riau, dengan alasan yang berbeda. Alamsyah turun di Malaysia Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan di Johor Bahru yang waktunya bersamaan.
 Apalagi, di negeri jiran, mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu tahun lalu menjadi juara. Dalam final (4/5/2013), Alamsyah mengalahkan pebulu tangkis tuan rumah Goh Soon Huat dengan rubber game 10-21, 21-9, 21-19.
 Soon Guat pula yang diperkirakan bakal menjadi lawannya di babak kedua. Meski syaratnya, Alamsyah dan Soon Huat menang di laga perdana.
 Pada babak pertama, Alamsyah, yang diunggulkan di posisi ke-13, akan dijajal pebulu tangkis yang lolos dari babak kualifikasi. Sementara, Soon Huat ditantang Pannawit Avihingsanon dari Thailand.
 Tahun lalu, Alamsyah menjadi raja sirnas. Dia mampu menjadi sembilan kali juara dari sepuluh kali keikutsertaannya. (*)
 
 

Wima hanya Kirim Empat Wakil

GANDA: Rizky Hidayat (kiri) dan Riyo Arief

WIMA tak bisa tampil dengan kekuatan maksimal. Andalannya di nomor tunggal putra, Febriyan Irvannaldy absen membela klub bulu tangkis asal Surabaya, Jawa Timur, tersebut. Dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Kepulauan Riau yang dilaksanakan 24-29 Maret 2014.
 Ini dikarenakan Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, tampil di Vietnam Challenge yang waktunya bersamaan. Selain itu, jarak yang jauh dengan konsekuensi merocoh kocek yang lebih dalam membuat Wima hanya mengirim empat pebulu tangkis andalannya.
 Mereka adalah Rizky Hidayat Ismail, Riyo Arief, Rizki Antasari, dan Akbar Basri. Dari keempat pebulu tangkis itu, hanya Akbar yang tak turun di kelompok dewasa. Dia unjuk kekuatan di kelompok taruna.
 ‘’Saya main di ganda putra dan campuran. Di ganda putra, saya berpasangan dengan Riyo,’’ terang Rizky kepada smashyes.
 Dalam daftar undian, Rizky/Riyo duduk sebagai unggulan teratas. Pertimbangannya, mereka mempunyai peringkat 643.
 ‘’Kami akan berusaha sebaik mungkin,’’ janji Rizky.
 Pada babak pertama, Rizky/Riyo memperoleh bye. Nah, pada babak kedua, mereka menunggu pemenang pertandingan Haris Prathama/Meldrick Rurado (Chandra Wijaya Jakarta) melawan pasangan dari Terengganu, Malaysia, Hazwan Arif/Mohd Shahdan.
 Di ganda campuran, Rizky berpasangan dengan pebulu tangkis senior, Nadia Melati (Jaya Raya Jakarta). Posisinya ini menggantikan tempat Tri Kusharjanto yang sudah mengayunkan raket di ajang sirnas.
 Sementara, Riyo berpasangan dengan pebulu tangkis Jaya Raya Jakarta Dian Fitriani. (*)

Sudah Paham Karakter Lawan

Febriyan Irvannaldy (foto:redsport)

FEBRIYAN Irvannaldy sudah sampai di Hanoi. Pebulu tangkis binaan Wima Surabaya tersebut akan berlaga dalam Vietnam Challenge 2014 yang dilaksanakan 24-30 Maret.
 Hanya, dalam turnamen yang berhadiah total USD 15 ribu tersebut, lelaki yang akrab disapa Febri itu tak masuk dalam daftar unggulan tunggal putra. Ini dikarenakan ranking dunianya terperosok di 387.
 Untung, dengan peringkat tersebut, dia tak harus melalui babak kualifikasi. Febri langsung lolos ke babak utama.
 Di pertandingan perdana, juara Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Makassar itu akan menghadapi Kean Yew Loh dari Singapura. Ini akan menjadi pertemuan perdana bagi kedua pebulu tangkis.
 Hanya, dari sisi peringkat, Febri kalah. Yew Loh ada di posisi 264. Namun, bukan berarti Febri bakal mudah menyerah.
 Pengalamannya yang pernah menjadi lawan tanding pebulu tangkis Singapura menjadi bekal utama. ‘’Moga aja bisa menang,’’ tulis Febri melalui pesan singkatnya kepada smashyes.
 Jika menang, tugas berat sudah menghadang dia. Besar kemungkinan, Febri akan berhadapan dengan unggulan kedua asal Singapura Tan Chun Seang. Unggulan teratas di Vietnam  Challenge 2014 ditempati jagoan tuan rumah Nguyen Tien Minh. (*)  

Tahun Lalu Empat, Kini Sudah Satu

PRANCIS: Brice Leverdez

PERNAH dengar nama Brice Leverdez? Dia berasal dari Prancis tetapi bukan pesepak bola seperti halnya Zinedine Zidane.
 Lelaki 28 tahun ini adalah pebulu tangkis andalan Negeri Anggur, julukan Prancis. Memang, levelnya belum setenar Lee Chong Wei asa.l Malaysia, Lin Dan asal Tiongkok, atau juga Tommy Sugiarto dari Indonesia.
 Namun, capaiannya tak kalah dengan nama ketiga di atas bahkan mungkin lebih baik. Tahun lalu, Brice mampu menjadi juara di tiga turnamen.
 Hanya, posisi terhormat tersebut diraihnya bukan di level super series atau super series premier. Pada 2013, Brice naik di podium terhormat dalam Swiss Internasional, Tahiti Challenge, Puerto Rico Challenge, dan  Skotlandia Grand Prix.
 Sayang capaian tersebut belum bisa mendongkraknya hingga ke pusaran 10 besar dunia. Dalam ranking terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 20 Maret, Brice masih ada di posisi 37.
 Namun, ranking itu pekan ini bakal naik. Memang, tak terlalu dratis.
 Itu setelah dia mampu menjadi juara Polandia Challenge 2014. Dalam final yang dilaksanakan di Warsawa pada Minggu waktu setempat (23/3), Brice, yang diunggulkan di posisi kedua,  menundukkan pebulu tangkis Denmark Rasmus Fladberg 21-6, 21-16.
 Gelar di negera yang pernah dikenal karena pergerakan buruhnya itu diharapkan mampu membuka capaian gelarnya selama 2014. Tapi ingat, tentu gelar yang bakal dikejarnya di level papan atas, namun di kategori internasional series dan challenge. (*)

Tuan Rumah Kebagian Satu Gelar

TAK TUNTAS: Robert Mateusiak/Agnieszka Wojtkowska 

POLANDIA batal malu di depan publik sendiri. Itu setelah pasangan Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha mampu mengalahkan Nikita Khamikov/Vasily Kuznetsov dari Rusia dengan 21-10, 21-11 pada pertandingan final ganda putra Polandia Challenge 2014 yang dilaksanakan di Warsawa pada Minggu waktu setemlat (23/3).
  Sebelumnya, kans Polandia meraih gelar sempat sirna. Unggulan pertama di nomor ganda campuran Robert Mateusiak/Agnieszka Wojtkowska menyerah 21-15, 16-7 kepada Vitalij Durkin/Nina Vislova dari Rusia. Game kedua tak diilanjutkan karena pasangan Polandiamengalami cedera.
 Rusia  sendiri pulang membawa dua gelar. Selain dari ganda campuran, gelar terhormat digapai dari nomor ganda putra. Pasangan Anastasia Chervaykova/Nina Vislova yang memupus asa wakil Jepang Ayane Kurihara/Naru Shinoya 15-21,21-17, 22-20.
 Indonesia sempat meloloskan wakilnya hingga babak perempat final. Sayang, pasangan ganda putra Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra menyerah kepada Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha. (*)

HASIL FINAL POLANDIA CHALLENGE
Tunggal Putra:Brice Leverdez (Prancis x2) v Rasmus Fladberg (Denmark) 21-6, 21-16

Tunggal Putri:Yuka Kusunose (Jepang x6) v Chisato Hoshi (Jepang) 21-13, 21-18

Ganda Putra:Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha (Polandia x1) v Nikita Khakimov/Vasily Kuznetsov (Rusia x3) 21-10, 21-11

Ganda Putri:Anastasia Chervaykova/Nina Vislova (Rusia x3) v Ayane Kurihara/Naru Shinoya (Jepang) 15-21, 21-17,22-20

Ganda Campuran: Vitalij Durkin/Nina Vislova (Rusia x2) v Robert Mateusiak/Agniszka Wojtkowska (Polandia x1) 21-15, 16-7

Masih Yakin Solo Tuan Rumah Indonesia GPG 2014

TINJAU: Sritex Arena
SOLO dipernah disebut menjadi tuan rumah Indonesia Grand Prix Gold 2014. Bahkan, namanya pun tertulis dalam event BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
Namun, pekan ini, nama tersebut tak muncul lagi. Dalam daftar itu, kota penyelenggaraan Indonesia Grand Prix tertutulis TBC (to bel confirmacy) atau menunggu konfirmasi.
Ketua Umum Pemkot PBSI Solo Susanto pun sempat kaget. Dia menganggap Kota Bengawan, julukan Solo, masih dipercaya PP PBSI untuk menggelar even kasta ketiga BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) itu.
Apalagi, belum ada surat pembatalan tentang penunjukan tuan rumah event berhadiah total USD 120 ribu tersebut. Hanya, Susanto memperkirakan bahwa akan ada  peninjauan untuk gedung yang akan digunakan, Sritex Arena, Solo.
 ''Mungkin masih mau ditinjau,'' terang Susanto.
Pada 2014, Solo memang dimanja dengan event bulu tangkis. Selain Indonesia Grand Prix, kota kedua terbesar di Jawa Tengah itu juga menjadi host sirkuit nasional.
Bahkan, ajang Simulasi Piala Thomas-Uber Indonesia bakal digelar di Sritex Arena pada 26 April mendatang.
Indonesia Grand Prix Gold sendiri tahun lalu dilaksanakan di Jogjakarta, kota yang hanya berjarak 60 kilometer dari Solo. Kali terakhir, Solo menggelar event besar adalah Indonesia Terbuka pada 1997 lalu.
 Hanya, saat itu, event bergengsi itu dilaksanakan di GOR Manahan, bukan Sritex Arena. Sayang, kini, GOR Manahan kurang mumpuni untuk menggelar pertandingan internasional.
 Selain Solo, Indonesia Terbuka selain di Jakarta juga pernah dilaksanakan di Samarinda (1990), Bandung (1991), Semarang (1994), Denpasar (19991), Surabaya (2002), dan Batam (2003). (*)

Sony Kangen Angkat Trofi Piala Thomas

SEMANGAT: Sony Dwi Kuncoro
CEDERA sering menghantam Sony Dwi Kuncoro. Efeknya, ranking dunia pun turun dratis.
 Sempat nangkring di posisi keempat, kini arek Suroboyo tersebut terlempar ke ranking 15. Namun, kini Sony bakal bangkit. Itu seiring dengan membaiknya cedera engkel yang dialami.
 "Sekarang sudah baik cederanya. Saya sudah fit," kata Sony kepada smashyes.
 Bahkan, dia optimistis bisa tampil pada putaran Piala Thomas-Uber yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang. Apalagi, melihar ranking sekarang, Sony bakal turun menjadi tunggal kedua di bawah Tommy Sugiarto.
"Saya sih saja. Main tunggal pertama pun nggak masalah," lanjut pebulu tangkis yang kecilnya di bina Ferry Stewart di PB Wima,Surabaya, itu.
 Sony mengaku sudah ingin mengakhiri dahaga gelar Indonesia di ajang Piala Thomas. Ya, kali terakhir, merah putih mengangkat trofi ajang beregu putra itu pada 2002 atau 12 tahun lalu.
"Sebenarnya pada 2002, saya sudah ikut saat itu. Hanya tak masuk tim  namun ikut rombongan tim," ucap bapak dua putri ini.
Kini, Sony ingin merasakan manisnya menjadi juara dengan menjadi bagian utama. Indonesia sendiri diperkirakan bisa mematahkan dominasi Tiongkok yang sejak 2002 selalu juara.
Nah, dalam waktu dekat, kebugaran Sony akan dijajal dalam Singapura Super Series 2014. Dalam event yang dilaksanakan pada 8-13 April itu akan menjadi event para pebulu tangkis Indonesia sebelum memasuki kamp latihan di Kudus. Di sela-sela kamp, Sony dkk akan menjalani pertandingan simulasi di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, pada 26 April mendatang. (*)

Yonathan/Albert Jajal Unggulan Teratas

MUSUH BERAT: Adam Cwalina/Przemyslaw

LANGKAH Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra lumayan jauh. Pasangan anyar ini sudah menembus babak perempat final Polandia Challenge 2014.
 Itu setelah Yonathan/Albert mampu mengalahkan pasangan Ukraina Valeriy Atrashchenkov/Gennadiy Natarov dengan dua game 21-17, 21-18 dalam pertandingan babak kedua yang dilaksanakan di Warsawa pada Jumat waktu setempat (21/3). Kemenangan ini membawa pasangan merah putih itu menantang unggulan teratas Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha. Andalan tuan rumah itu menghentikan langkah pasangan Kroasia Zvonimir Durkinjak/Zvonimir Hoelbing dengan 21-19, 21-14.
  Pertemuan Yonathan/Albert dengan Adam/Wacha bakal menjadi perseteruan perdana. Hanya, kalau melihat ranking, pasangan merah putih bukan tandingannya. Adam/Wacha ada di posisi 22 dunia sedangkan Yonathan/Albert terdampar di posisi 470.
 Namun, faktor pengalaman Yonathan bakal memegang peranan. Dia pernah digembleng di Pelatnas Cipayung. Selain itu, dengan pasangan terakhirnya, Hendra Aprida Gunawan, keduanya cukup disegani.
 Tahun lalu, keduanya mampu menembus Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok. Pasangan ini pisah setelah tak menemukan sponsor. (*)

Soon Huat Duduki Tunggal Keempat

PINGSAN: Goh Soon Huan di Indonesia Super Series 2013

MALAYSIA sudah mempunyai tunggal keeempat untuk Piala Thomas 2014. Tapi, sosok itu bukan putra legenda bulu tangkis Misbun Ramdan atau mantan juara dunia junior  Zulkifli Zulfadli. Keduanya gagal mendampingi Lee Chong Wei karena mengalami masalah dengan kebugaran.
Posisi tunggal keempat tersebut jatuh ke tangan Goh Soon Huat. Dia akan membela negeri jiran dalam event yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei 2014.
 Itu setelah lelaki 24 tahun tersebut mengalahkan mantan pebulu tangkis nasional Tan Chun Seang 21-14, 21-13 pada Jumat (21/3). Kemengan ini membawanya ke posisi teratas dalam seleksi tiga hari yang dilaksanakan di Juara Stadium di Bukit Kiara. Sebelumnya, Soon Huat juga menundukkan Arif Abdul Latif pada Rabu (19/3).
 Jajaran pelatih pun segeda mendaftarkan nama Soon Huat ke BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) sebagai tunggal keempat. Di tunggal, BAM sudah mempunyai Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, dan Liew Daren. Penutupan pendaftaran pebulu tangkis Piala Thomas akan ditutup BWF pada 4 Mei mendatang.
  Soon Huat mengatakan dia sudah tampil dengan kemampuan terbaik dan menyerahkan keputusan kepada pihak pelatih.’’Dengan menjadi nomor satu dalam seleksi, saya akan menjadi tunggal keempat,’’ katanya kepada media Malaysia.
Hanya, Soon Huat pernah mengalami cedera lutut. Ini akan menjadi pertimbangan bagi BAM.
  “Saya menjadi lawan tanding tim saat persiapan Piala Thomas 2012. Saya melihat dan sudah berpengalaman merasakan suasana final. Sekarang, saya akan merasakan langsung jika sudah masuk tim,’ tambah Soon Huat.
 Sebenarnya, Soon Huat tampil bagus pada 2013. Dia mampu menembus babak final Malaysia Grand Prix Gold. Hanya, dia sempat pingsan ketika berlaga dalam Indonesia Super Series 2013 pada September. Kondisi ini yang membuat Soon Huat hanya tampil dalam tujuh turnamen tahun lalu.
  ‘’Dokter menemukan gumpalan darah di dekat otak. Itu karena saya terjatuh saat masih kecil atau virus. Tapi, semua teratasi karena saya sudah melakukan operasi pada Oktober lalu,’ ucap dia.
 Pada 2014 ini, Soon Huat sudah tampil di dua turnamen, Malaysia Super Series dan India Grand Prix Gold. (*)

Skuad sementara Malaysia


Piala Thomas
Tunggal: Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, Liew Daren, Goh Soon Huat.
Ganda: Hoon Thien How-Tan Wee Kiong, Lim Khim Wah-Goh V Shem, Tan Boon Heong, Chan Peng Soon atau Ow Yao Han.

Piala Uber
Tunggal: Tee Jing Yi, Yang Li Lian, Lim Chiew Sien, Lim Yin Fun.
Ganda:  Woon Khe Wei-Vivian Hoo, Ng Hui Lin-Ng Hui Ern, Amelia Anscelly-Soong Fie Cho.

Ada Hyun-il di Selandia Baru Grand Prix

MASIH MAMPU: Lee Hyun-il

KATA pensiun pernah disematkan kepada Lee Hyun-il. Bahkan, ini pernah dilakukan dua kali oleh pebulu tangkis Korea Selatan tersebut. Itu terjadi usai Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
 Namun, semua itu terbantahkan. Lelaki 34 tahun itu tetap mengayunkan raket. Hanya, frekuensi yang dijalani sudah tak seaktif di era pertengahan 2000-an saat dia pernah menjadi pebulu tangkis nomor satu dunia.
 Hyun-il lebih banyak tampil di liga-liga bulu tangkis seperti di Indonesia, Tiongkok, dan India. Ini yang membuat ranking dunia terus melorot.
 Kali terakhir, lelaki yang dua kali sukses menembus semifinal olimpade itu berlaga di kandang sendiri dalam Korea Grand Prix 2013.  Meski lama absen di berbagai turnamen, bapak dua anak itu tetap masih bisa menjadi juara. Dalam final yang dilaksanakan 10 November 2013, Hyun-il menundukkan rekannya sendiri, Hong Ji-hoon, dengan 21-18, 21-12.
 Kini, dia pun kembali berlaga dan bukan di kandang sendiri. Hyun-il bakal unjuk kemampuan dalam Selandia Baru Grand Prix 2014 yang dilaksanakan di Auckland pada 15-19 April mendatang. Untung, dia tetap masih bisa berlaga di babak utama dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 50 ribu tersebut. Padahal, peraih perunggu Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid itu hanya mempunyai rangking 220.
 Posisi teratas di Selandia Grand Prix 2014 ditempati pebulu tangkis Taiwan Jen Hao Hsu yang mempunyai ranking 28. Mantan penghuni Pelatnas Cipayung, Simon Santoso, juga akan tampil.
 Selain Simon, pada nomor tunggal putra ini, merah putih juga diwakili Riyanto Subagja, Alrie Guna Dharma, Nathaniel Ernestan, Ivanudin Rifan Fauzin, dan Kaesar Akbar. (*)

Lin Dan Akhirnya Muncul Juga

TAMPIL: Lin Dan (foto:thetelegraph)

LIN Dan akhirnya turun gunung. Maestro bulu tangkis tunggal putra itu akan ikut ambil bagian dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan di Jiangsu pada 15-20 April mendatang.
 Itu setelah BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) meliris peserta turnamen yang menyediakan hadiah total USD 250 ribu tersebut. Dari daftar itu, Lin Dan masih bisa langsung berlaga di babak utama.
 Bahkan, dia ada di daftar unggulan ke-11 meski ranking yang dimiliki lelaki 30 tahun asal Tiongkok tak terlalu bagus, 107.  Urutan ini didasarkan atas ranking yang dirilis BWF per 20 Maret lalu.
 Ini menjadi penampilan perdana Lin Dan sejak dia sukses mempertahankan gelar juara dunia dengan mengalahkan rival sekaligus sahabat akrabnya, Lee Chong Wei, asal Malaysia, di Guangzhou, pada Agustus lalu. Dalam turnamen tersebut, dia tampil dengan fasilitas wild card karena rankingnya tak mencukupi untuk bisa berlaga dalam upaya mempertahankan gelarnya itu.
 Sebelumnya, Lin Dan sempat disebut-sebut bakal muncul dalam Singapura Super Series yang dilaksanakan pada 8-13 April mendatang. Namun, dalam daftar peserta yang dirilis BWF, suami mantan ratu bulu tangkis dunia yang juga berasal dari Tiongkok, Xie Xingfang itu tak ada.
 Bisa jadi, munculnya Lin Dan ini sebagai persiapan Negeri Panda, julukan Tiongkok, dalam upaya mempertahankan gelar Piala Thomas yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei 2014. Dengan ranking yang dimiliki, Lin Dan akan menempati posisi tunggal ketiga.
 Dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold pada nomor tunggal putra, Indonesia hanya menempatkan satu wakilnya yakni Kaesar Akbar. Para pebulu tangkis Pelatnas Cipayung tak ambil bagian karena jadwalnya bersamaan dengan pemuatan latihan khusus menghadapi ajang Piala Thomas-Uber 2014 yang dilaksanakan di Kudus, Jawa Tengah.
 Bahkan, waktunya juga mepet dengan agenda simulasi yang rencananya dilaksanakan di GOR Sritex, Solo, pada 26 April 2014. (*)

Kido Rindu Panggilan Piala Thomas


MENJADI bagian Tim Thomas Indonesia menjadi idaman bagi para pebulu tangkis tanah air. Itu juga bagi Markis Kido.
 ‘’Saya sih masih ingin main di Piala Thomas. Namun, sampai sekarang, belum ada panggilan,’’ terang Kido kepada smashyes.
 Bagi Kido, Piala Thomas sudah bukan hal yang asing. Tercatat sudah empat kali dia berlaga dalam event dua tahunan tersebut. Yakni pada 2006, 2008, 2010, dan 2012.
 Pada 2006 di Tokyo dan 2008 di Jakarta, Kido membawa Indonesia hingga babak semifinal. Sementara di Piala Thomas 2010, merah putih mampu menembus final. Dua tahun lalu di Wuhan,Tiongkok,  Indonesia dipermalukan Jepang 2-3 di perempat final.
 Pada 2006, Indonesia kalah oleh Tiongkok dengan 0-3.Saat itu, dia belum turun ke lapangan dan ganda nomor satu masih ditempati Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto.
 Dua tahun kemudian, di kandang sendiri, secara mengejutkan Indonesia kalah oleh Korea Selatan 0-3. Kido yang berpasangan dengan Hendra Setiawan menyerah kepada Lee Yong-dae/Jung Jae-sung dengan tiga game 19-21,21-12, 19-21,
 Di Kuala Lumpur 2010, Kido/Hendra menyerah kepada musuh bebuyutanya, Cai Yun/Fu Haifeng, dengan rubber game 23-25, 21-16,12-21. Ironis lagi pada 2012 saat dikalahkan pasangan Jepang Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto 20-22, 14-21.
 Kido berharap bisa dipanggil karena dia belum pernah merasajab manisnya mengangkat trofi lambang event beregu putra itu.
 Hanya, niat itu bisa jadi bakal susah kesampaian. Alasannya, PP PBSI di nomor ganda, pernah mengeluarkan statemen hanya memanggil pebulu tangkis yang saat ini dibinanya yakni Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Berry Anggriawan/Ricky Karanda.
 PBSI memang beda dengan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia). Induk organisasi olahraga tepok bulu di negeri jiran itu memanggil para pebulu tangkis yang memilih jalur mandiri untuk berebut tempat ke ajang Piala Thomas-Uber.
 ‘’Saya malah nggak tahu soal itu,’’ pungkas Kido. (*)

Selangkah Kido/Markus Menuju Big Ten



Markis Kido/Markus Fernaldi (foto:PBSI)

PELAHAN tapi pasti, peringkat pasangan ganda putra Markis Kido/Markus Fernaldi terus meningkat. Kini, pasangan yang berpartner usai Kejuaraan  Dunia Agustus 2013 itu, satu setrip lagi masuk ke 10 besar (big ten).
 Dalam peringkat terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 20 Maret, Kido/Markus sudah berada di posisi 11. Ini berarti pasangan yang di Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) membela Jaya Raya Jakarta itu melonjak empat tangga.
Pekan lalu, mereka ada di posisi 15 setelah sukses menembus semifinal turnamen bergengsi, All England Super Series 2014. Kido/Markus gagal menembus babak final setelah ditundukkan sesama pasangan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dengan dua game langsung  7-21, 12-21.
 Pekan lalu, Kido/Markus hanya mampu menembus babak perempat final Swiss Grand Prix Gold. Mereka dipaska mengakui ketangguhan pasangan Denmark yang di All England dikalahkannya, Mathis Boe/Carsten Mogensen, 11-21, 21-16, 5-21.  Dari Basel, kota penyelenggaraan Swiss Grand Prix Gold 2014, Kido/Markus membawa pulang 9.200 poin.
 Jalan masuk 10 besar dunia pun terbuka lebar. Ini disebabkan pasangan yang ada di atasnya dari Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, suah tak bersama lagi.
 Namun, berada di posisi 11 ini bukan membuat Kido/Markus menjadi pasangan terbaik Indonesia. Di atasnya masih ada Hendra/Ahsan yang duduk di posisi teratas dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro yang bertengger di ranking ketujuh. (*)