WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Jonathan Kembali Tundukkan Alamsyah

JUARA: Jonatan Christie
JONATAN Christie ulangi sukses Indonesia Challenge 2013. Dia kembali mampu mengalahkan seniornya, Alamsyah Yunus, dalam final Sirkuit Nasional Seri Jakarta.
 Pada pertandingan yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika, Jakarta, tersebut, Jonatan memetik kemenangan tiga game 21-23, 21-12, 21-10. Pada Indonesia Challenge 2013 yang dilaksanakan di Surabaya, pebulu tangkis Pelatnas Cipayung itu unggul dua game langsung 21-17, 21-10.
 Kemenangan ini juga menjadi obat kecewa bagi Jonatan yang baru saja gagal mengemban asa yang diberikan kepadanya dalam Kejuaraan Dunia Junior 2014. Dalam event yang dilaksanakan di Alor Setar, Malaysia, bulan lalu itu, pebulu tangkis yang bermain di film layar lebar ‘’King’’ tersebut gagal menyumbang angka bagi Indonesia dalam final beregu menghadapi Tiongkok.
Kemudian, di nomor perorangan, dia sudah tersungkur di babak perempat final. Padahal, Jonathan menduduki unggulan teratas.
 Di antara semua pebulu tangkis yang ada di level prestasi, hanya Jonathan yang turun dalam Sirnas Seri Jakarta. Mayoritas rekan-rekannya saat ini tengah membela Indonesia dalam ajang putaran final Piala Thomas yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei ini.(*)


Hasil final kelompok dewasa
Tunggal putra: Jonatan Christie (Pelatnas x2) v Alamsyah Yunus (JR Enkei x1) 21-23, 21-12, 21-10

Tunggal putri: Dinar Dyah Ayustine (Djarum x2) v Elizabeth Purwaningtyas (SGS Bandung x6) 21-16, 21-14

Ganda putra:Rendra Wijaya/Rian Sukmawan (Musica) v Hantoro/Kenas Adi Haryanto (Djarum) 21-12, 21-18

Ganda putri: Maretha Dea Giovani/Rosyita Eka Putri (Pelatnas x5) v Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa (Djarum x8) 21-12, 21-15

Ganda campuran:Tri Kusharjanto/Vita Marissa (Musica/Djarum x6) v Fran Kurniawan/Komala Dewi (Djarum) 21-17, 23-21

X=unggulan

Untung, Lawan Korsel di Laga Terakhir

PERTAMA: Lindaweni Fanetri

Membedah Kekuatan Lawan Indonesia di Penyisihan Uber

Tahun  ini, Indonesia punya target tinggi di ajang Piala Uber 2014. Adriyanti Firdasari dkk diharapkan bisa memulangkan trofi lambang supremasi beregu putri itu.
---
SEJAK 1996, Indonesia tak lagi menjadi juara Piala Uber. Berakhirnya era Susi Susanti tuntas juga supremasih Indonesia di ajang dua tahunan tersebut.
 Kini, Indonesia pun kembali hadir dalam putaran final yang dilaksanakan di New Delhi, India,pada 18-25 Mei 2014. Targetnya pun tak main-main, juara.
 Target boleh tinggi, namun, seharusnya Indonesia juga melihat realistis. Janganlah menatap terlalu tinggi.
 Perjuangan dari babak penyisihan sudah berat. Okelah, Australia bisa dilewati dengan mudah. Namun, lain halnya dengan dua negara penghuni Grup X, Singapura dan Korea Selatan (Korsel).
 Dibandingkan Singapura, Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, bakal menjadi ganjaran terberat. Di nomor tunggal, mereka mempunyai dua wakil di ranking 10 besar yakni Sung Ji-hyun, ranking 5 dunia  dan Bae Yeon-ju (6).
Begitu juga di nomor ganda. Negeri yang beribukota Seoul tersebut punya dua pasangan di 10 besar. Mereka adalah Yang Ye-na/Kim So-young di ranking keenam  dan dua setrip di bawahnya ada Jung Kyung-eun/Kim Ha-na.
 Bukan hal yang mudah mencuri poin dari Korea Selatan. Untung,laga melawan negeri yang terbelah menjadi dua tersebut dilakukan di pertandingan terakhir grup X. Jika semua berjalan sesuai scenario, laga tersebut hanya menjadi laga perebutan juara dan runner-up grup.
 Singapura sendiri kekuatannya redup. Ini dikarenakan tunggal putri terbaik Negeri Singa, julukan Singapura, Gu Juan mundur dari tim.
  Praktis,waspada kehilangan poin di nomor ganda. Alasannya, Singapura mempunyai Shinta Mulia Sari/Yao Lei yang kini duduk di posisi 16. (*)

Lawan Indonesia di Penyisihan
Korea Selatan: Sung Ji-hyun  (5), Bae Yeon-ju (6), Kim Hyo-min (77),Kim So-young, Kim Ha-na, Yoo Hae-won, Jung Kyung-eun, Ko A-ra, Jang Ye-na

Singapura: Chen Jiayuan (58), Liang Xiaoyu (220), Yao Lei, Tan Wei Tan, Fu Mingtian, Yu Yan Vanessa, Shinta Mulia Sari

Australia: Tara Pilven (104), Verdet  Kessler (171), Joy Lai (190), Alice Wu (213), Jacqueline Guan, Gronya Sommerville, Renuga Veeran, He Tian Tang

Austria, Kunci Pembuka Indonesia

GANDA KEDUA: Pia Zebadiah/Rizky Amelia (foto: sidiq)
TIM Uber Indonesia bakal memulai perjalanan pada Minggu (18/5). Adriyanti Firdasari bakal berhadapan dengan Australia dalam pertandingan Grup X yang dilaksanakan di New Delhi, India, pukul 09.00 WIB.
 Secara materi pebulu tangkis, seharusnya Indonesia bakal menang mudah 5-0 atau sapu bersih. Di nomor tunggal, Negeri Kanguru, julukan Australia, mempunyai Tara Pilven dengan ranking tertinggi 104, kemudian ada Verdet Kessler (171), Joy Lai (190), dan Alice Wu (213).
 Di atas kertas, tiga tunggal Indonesia yang bakal dipercaya turun ke lapangan, Lindaweni Fanetri, Bellaetrix Manuputtty, dan Adriyanti Firdasari bisa memetik kemenangan. Bahkan, kemenangan dengan dua game pun harus menjadi harga mati.
 Selama ini, Lindaweni belum pernah berhadapan dengan dua tunggal teratas Australia, Tara dan Verdet.  Begitu juga dengan Bella, sapaan karib Bellaetrix, dan juga Firda,panggilan akrab Adriyanti Firdasari.
 Hanya, di nomor ganda, Negeri Benua tersebut mempunyai pasangan solid pada diri Renuga Veeran/He Tian Tang. Saat ini, mereka mampu menembus 50 besar dunia dengan ada di posisi 46.
 Namun, pasangan terkuat Indonesia saat ini Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pernah mengalahkannya pada putaran final Piala Thomas 2010. Saat itu, Greysia/Nitya memetik kemenangan 21-16, 21-11. (*)

Jadwal Pertandingan Indonesia
Piala Thomas (Grup A)
v Singapura (19 Mei pukul 09.00)
v Nigeria (20 Mei pukul 09.00)
v Thailand (21 Mei pukul 09.00)

Piala Uber (Grup X)
v Australia (18 Mei pukul 09.00)
v Singapura (20 Mei pukul 09.00)
v Korea Selatan (21 Mei pukul 09.00)

Cukup hanya Naik Satu Setrip

POIN: Stefani Stoeva (foto: sidiq)
PEKAN lalu, Stefani Stoeva menjuarai Slovenia Internasional 2014. Di final (11/5), gadis 19 tahun tersebut memupus asa  Soraya De Visch dari Belanda dengan 21-18, 21-14. Meski tak terlalu signifikan, kemenangan tersebut mengembalikannya ke posisi terbaiknya, 49.
  Ya, sebelum berlaga dalam turnamen berhadiah total USD 50 ribu tersebut, Stefani rankingnya turun satu setrip ke posisi 50. Untung, dengan tambahan 2.500 poin, adik dari Gabriela itu tak harus turun lagi.
 Gelar dari Slovenia Internasional juga menjadi gelar perdananya di nomor tunggal selama 2014. Pada tahun ini,dia gagal dalam semua turnamen yang diikuti.
 Langkah terjauhnya hanya menembus semifinal Finlandia Challenge 2014. Langkahnya untuk menembus final dihentikan wakil Denmark Line Kjaereldt dua game langsung 15-21, 15-21.
  Di Slovenia, Stefani yang berpasangan dengan Gabriela juga menjadi juara. Mereka mengalahkan pasangan Rusia Victoria Dergunova/Olga Morozova 21-16, 21-17.  Donasi 2.500 angka sudah cukup untuk mengukuhkan posisinya di ranking 28 atau rangking terbaik selama ini.
 Kemenangan  ini juga menjadi gelar kedua pasangan kakak beradik yang pernah menimba ilmu di Indonesia tersebut. Gelar pertama selama 2014 dipetik Stefani/Gabriela dari Austria Challenge. Pada babak pemungkas, keduanya juga melibas pasangan Rusia Olga Golovanova/Viktoriia Vorobeva dengan tiga game 21-17, 20-22, 21-15. (*)

Ranking pasangan Eropa di atas Stefani/Gabriela
3. Kamilla Rtyyer Juhl/Christinna Pedersen (Denmark)
15.Eefje Muskens/Selena Piek (Belanda)
17. Line Damkjaer/Marie Kropke (Denmark)
21. Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria)
24.Lauren Smith/Gabrielle Adcock (Inggris)

Febri Hadapi Raja Sirnas 2013

Febriyan Irvannaldy
AMBISI Febriyan Irvannaldy mengulang sukses Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri I bakal medapat ujian berat. Pebulu tangkis binaan Wima, Surabaya, tersebut akan menghadapi Alamsyah Yunus (JE Enkei) dalam babak semifinal yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika pada Sabtu (17/5).
 Tiket semifinal dikantongi Febri,sapaan karib Febriyan Irvannaldy, setelah menang dua game langsung 21-17, 21-15 atas rekannya sendiri yang berbendera Suryanaga Fauzi Adnan pada Jumat (16/5). Sementara, Alamsyah, yang diunggulkan di posisi teratas,   dipaksa bertarung tiga game 18-21, 21-10, 21-15 untuk bisa mengalahkan Ryotaro Maruo (Hitachi Jepang).
 Secara peringkat, Febri jauh di bawah Alamsyah. Dalam ranking BWF terbaru per 15 Mei, dia ada di posisi 252 sedangkan lawannya 111.
 Hanya, saat ini, Febri tengah on fire. Dia mampu menjadi juara dalam tiga turnamen lokal yang diikuti, yakni Sirnas Seri I di Makassar (Sulsel), Piala Wali Kota Balikpapan, dan Piala Wali Kota Surabaya.
 Untuk Alamsyah, penampilan di Jakarta ini merupakan debutnya selama 2014. Dia lama absen karena cedera serta masalah administrasi yang membelitnya.
 Tahun lalu, mantan penghuni Pelatnas Cipayung ini dikenal dengan julukan raja sirnas.  Alamsyah mengoleksi delapan gelar dari sembilan seri yang diikuti.
 Semifinal lain mempertemukan Jonatan Christie (Pelatnas) dengan Rohmat Abdul Rohman (Exist). (*)

Lin Dan Tak Berani ke Indonesia

Lin Dan absen dari Indonesia Super Series Premier 2014
HARAPAN publik Indonesia menyaksikan langsung Lin Dan gagal. Nama salah satu legenda bulu tangkis dunia tersebut tak tercantum dalam daftar sementara peserta Indonesia Super Series Premier yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 17-22 Juni 2014.
 Ini juga sangat mengejutkan. Alasannya, nama Lin Dan ada di Jepang Super Series yang digelar seminggu sebelum Indonesia Super Series Premier dilaksanakan. Selain itu, saat ini, juara dunia lima kali nomor tunggal putra tersebut sangat membutuhkan poin untuk bisa berlaga dalam Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada Agustus mendatang.
 Nah, salah satu yang wajib dicarinya tentu dari Indonesia. Dengan titel super series premier, poin yang disediakan sangat besar dan jika juara bisa melambungkan Lin Dan ke posisi elite dunia kembali.
 Meski, untuk tampil dalam Indonesia Super Series Premier 2014, Lin Dan tetap harus memulai dari babak kualifikasi. Ini disebabkan ranking yang dimiliki peraih dua emas olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, tersebut belum bisa untuk langsung menembus babak utama.
 Meski Lin Dan tak hadir, Tiongkok tetap turun dengan kekuatan terbaik. Di 10 besar ada nama Chen Long yang kini ranking kedua, Du Pengyu (6), dan Wang Zhengming (7). Selain itu ada Tian Houwei yang berada di posisi 16.
 Di nomor tunggal putra ini, Indonesia masih bertumpu kepada Tommy Sugiarto yang diunggulkan di posisi kelima. Selain itu ada juga Simon Santoso yang kini tengah menanjak permainannya dan berada di poisi 34. Pebulu tangkis yang telah keluar dari Pelatnas Cipayung ini pernah menjadi juara pada 2012. Sayang, setelah itu, penampilannya merosot ditambah cedera yang membuat rankingnya pernah terlempar hingga 100 besar dunia. (*)

Anthony-Ruselli Lolos Youth Olympics

OTOMATIS: Ruselli Hartawan
TIKET ke Olimpiade Pemuda (Youth Olympics)  di tangan Anthony Sinisuka Ginting dan Ruseli Hartawan. Namun, itu tak diperoleh dengan cuma-cuma.
 Anthony dan Ruseli lolos karena mampu menembus babak perempat final Kejuaraan Dunia Junior yang dilaksanakan di Alor Setar, Malaysia, bulan lalu. Bahkan, Anthony mampu menembus semifinal.
 Saat ini, Anthony dan Ruselli merupakan penghuni Pelatnas Cipayung. Hanya, status mereka masih di kelompok potensi.
Dalam Olimpiade Pemuda 2014 yang dilaksanakan di Nanjing, Tiongkok, pada 17-22 Agustus nanti, hanya dipertandingan tiga nomor yakni tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran.Tiap nomor diikuti  32 pebulu tangkis.
Selain jatah dari Kejuaraan Dunia Junior 2014, tempat lain diisi oleh para pebulu tangkis perwakilan dari negara lain. Nama-nama mereka akan diumumkan oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional) pada 22 Juni 2014.  (*)

Pebulu Tangkis yang diundang BWF ke Youth Olympics
Tunggal putra: Lin Gui Pu (Tiongkok), Shi Yuqi (Tiongkok), Anthony Ginting (Indonesia),  Cheam June Wei (Malaysia), Kanta Tsuneyama (Jepang), Pham Cao Cuong (Vietnam), Max Weisskirchen (Jerman),  Lee Cheuk Yiu (Hongkong), Alex Vlaar (Belanda), Enrique Penalver (Spanyol), Rodion Alimov (Rusia), Aditya Joshi (India), Soon Yang Bernard Ong (Singapura)
Tunggal putri: Akane Yamaguchi (Jepang), He Bing Jiao (Tiongkok), Busanan Ongbumrungpan (Thailand), Qin Jingjing (Tiongkok), Liang Xiaoyu (Singapura), Luise Heim (Jerman), Ruthvika Shivani (India), Clara Azurmendi (Spanyol), Mia Blichfeldt (Denmark), Maja Pavlinic (Kroasia), Lee Ying Ying (Malaysia), Ruselli Hartawan (Indonesia), Alida Chen (Belanda)

Danu Paksa Febri Berkeringat


FEBRIYAN Irvannaldy susah payah menembus babak ketiga Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Jakarta 2014. Dia menang 22-20, 21-18 atas Roy Danu dari Semen Gresik pada pertandingan babak kedua yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika pada Kamis waktu setempat (15/5).
 Secara pengalaman, Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, masih di atas Danu. Pebulu tangkis binaan Wima Surabaya tersebut pernah mengenyam latihan di Singapura dan Pelatnas Cipayung.
 Pada ranking dunia, Danu tak ada apa-apanya dibandingkan Febri. Putra pengurus Pengkot PBSI Surabaya Bayu Wira tersebut masih di posisi 804 sedangkan Febri 252.
 Selain itu, dalam sirnas tahun ini, Febri sudah mengenyam juara yakni di seri I di Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan Danu lebih banyak tumbang di babak-babak awal.
 Kemenangan atas Danu membuat Febri, yang diunggulkan di posisi keempat, bakal dijajal penghuni pelatnas Cipayung Anthony Sinisuka Ginting. Unggulan kesebelas ini di babak kedua menghentikan perlawanan Indra Setiawan dari Pertamina dengan dua game 21-17, 21-11.
 Febri bakal berjuang ekstrakeras guna menembus perempat final. Anthony merupakan pebulu tangkis muda di Pelatnas Cipayung yang baru saja menjadi semifinalis Kejuaraan Dunia 2014 di nomor perorangan. Sayang, langkahnya dihentikan wakil Tiongkok Shi Yuqi dengan 19-21, 15-21. (*)

Chong Wei Target Sapu Kemenangan

LEE Chong Wei masih belum melupakan pengalaman Piala Thomas 2012. Dalam event yang dilaksanakan di Wuhan, Tiongkok, tersebut dia gagal membawa negaranya, Malaysia, bersinar.
 Langkah negeri jiran hanya sampai babak perempat final setelah dikalahkan tuan rumah 1-3 di babak perempat final. Salah satu penyebabnya, Chong Wei mengalami cedera.
 Petaka itu dialaminya di babak penyisihan grup saat berdapan dengan tunggal pertama Denmark Peter Gade. Chong Wei mundur setelah mengalami masalah dengan otot tendon di kaki kanan. Tanpa kehadirannya, Malaysia pun tak berdaya di tangan Tiongkok.
Kini, setelah 10 hari menjalani latihan bersama, Chong Wei siap menyongsong Piala Thomas keenam baginya. Istrinya yang juga mantan pebulu tangkis tunggal putri andalan Malaysia  Wong Mew Choo, berharap Chong Wei memberikan keberuntungan.
 Dua kali finalis olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, itu berharap bisa menyapu bersih semua kemenangan. Dalam putaran final Piala Thomas nanti, Malaysia berada di Group C bersama tuan rumah India, Korea Selatan, dan Jerman.
Malaysia akan menghadapi India Minggu, sehari kemudian dijajal Jerman, serta Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, pada Rabu. 
 “Ini bisa jadi Piala Thomas terakhir buat saya. Saya tak yakin dua tahun lagi bisa tampil,’’ ungkap Chong Wei kepada media lokal Malaysia.
 Untuk itu, pebulu tangkis peringkat satu dunia itu pun optimistis bisa melibas Son Wan-ho (Korea Selatan), Marc Zwiebler (Jerman), dan K. Srikanth (India).
“Saya beban yang diberikan kepada saya untuk bisa memberikan poin pertama,’’ ucap Lee Chong Wei. (*) 

Trikus/Vita Jajal Pasangan Pelatnas

USIA Tri Kusharjanto dan Vita Marissa sudah tak muda lagi. Trikus, sapaan karib  Tri Kusharjanto, sudah menapak 40 tahun. Sementara,Vita sudah memasuki 33 tahun.
 Namun, kemampuan mereka di atas lapangan masih tak banyak berubah. Buktinya, Trikus/Vita mampu melaju ke babak kedua nomor ganda campuran dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Jakarta 2014.
 Pada pertandingan yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika, Jakarta, pada Kamis (15/5), mereka mampu mengalahkan pasangan yang usianya jauh lebih muda, Faisal Firmansyah/Feira Mesawardhani, dengan dua game langsung 21-11, 21-15.
Namun, untuk bisa menembus babak perempat final bukan hal mudah. Trikus/Vita, yang diunggulkan di posisi keenam, akan dijajal wakil Pelatnas Cipayung Arya Maulana/Maretha Dea Giovani yang di babak pertama memetik kemenangan 21-16, 18-21, 21-18 atas Ricky Alverino/Ristya Ayu (Djarum Kudus).
 Selain itu, pertandingan besok (16/5) juga bakal memeras tenaga. Ini dikarenakan jika menang, mereka akan kembali turun lapangan pada malam harinya.
 Penampilan di Seri Jakarta atau seri III ini merupakan yang pertama bagi Trikus. Pada dua seri sebelumnya di Makassar (seri I) dan Kepulauan Riau (seri II).
 Sebenarnya, Trikus sudah memutuskan mundur dari pertandingan di level dewasa. Dia lebih konsentrasi di level senior.
 Apalagi,tahun lalu, dia sudah membela Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia Senior yang dilaksanakan di Turki.
 Kali terakhir, Trikus tampil di Piala Wali Kota Surabaya 2014.  Dia pun mampu menjadi runner-up ganda di kelompok senior berpasangan dengan bos Musica Effendi. (*)

Ada Lin Dan di Jepang Super Serie 2014


LIN Dan haus poin. Sejak kembali muncul dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014, dia turun dalam Kejuaraan Asia 2014.
 Hebatnya, dua turnamen tersebut mampu dijuarainya. Padahal, Lin Dan memulainya dari babak kualifikasi.
Imbasnya, peringkatnya pun terus naik. Dari di luar 100 besar, kini Lin Dan sudah ada di posisi 58 dunia.
 Terdekat, suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang bakal tampil dalam Jepang Super Series 2014 yang dilaksanakan 10-15 Juni di Tokyo. Namanya pun sudah terdaftar sebagai peserta turnamen berhadiah total USD 250 ribu.
 Hanya, Lin Dan harus kembali memulainya dari babak kualifikasi. Ini dikarenakan rankingnya belum memungkinkan tampil di ajang super series.
Meski tampil dari babak kualifikasi, Lin Dan tetap menjadi favorit  juara. Kemenangan dari Negeri Sakura, julukan Jepang, semakin melambungkan posisinya.
 Ini sangat dibutuhkan Lin Dan untuk bisa berlaga di Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada 25-31 Agustus.  Juara dunia lima kali dan dua emas olimpiade itu harus punya poin yang cukup untuk lolos karena BWF sudah tak lagi memberikan wild card.
 Tahun lalu, Lin Dan bisa memperoleh wild card karena rankingnya jelek. Fasilitas ini mampu dibayar tuntas oleh Lin Dan dengan menjadi juara.
 Jepang Open juga menjadi turnamen pertama super series dan super series pertama yang diikuti sejak 2012. (*)

Bukan Djarum tapi BCA


INDONESIA Open 2014 bergulir 17-22 Juni. Levelnya pun masih super series premier, turnamen tertinggi dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Hadiahnya pun sangat menggiurkan USD 750 ribu atau lebih Rp 7,5 Miliar.
 Namun, ada yang beda dengan Indonesia Open tahun ini. Titel di depan  yang dipakai bukan lagi Djarum namun BCA. Djarum merupakan perusahaan yang bergerak di bidang rokok sementara BCA di perbankan.
 Hanya, antara Djarum dan BCA pemiliknya sama. Taipan dari Kudus, keluarga Hartono dari Kudus.
 ‘’Mulai tahun ini turnamen bulu tangkis tak boleh memakai sponsor rokok. Jadi, Indonesia Open bukan lagi Djarum Indonesia Open Super Series Premier tapi  ganti BCA  Indonesia Open Super Series Premier,’’ terang Eddyanton Sabaruddin, ketua bidang turnamen dan perwasitan PP PBSI, kepada smashyes.
 Meski ganti nama titel, persaingan diperkirakan tetap bakal panas. Alasannya, Indonesia Super Series Premier 2014 bakal menjadi tempat perburuan para pebulu tangkis untuk mengamankan tiket bisa menembus Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada 25-31 Agustus.
  Tahun lalu, Indonesia hanya kebagian satu gelar dari nomor ganda putra melalui pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Di final, mereka menundukkan pasangan Korea Selatan Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun dengan 21-14, 21-18. Sementara, pada 2012, tuan rumah juga memperoleh satu gelar melalui Simon Santoso di nomor bergengsi tunggal putrid. (*)

Juara Indonesia Super Series Premier 2013
Tunggal Putra: Lee Chong Wei (Malaysia)
Tunggal Putri: Li Xuerui (Tiongkok)
Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
Ganda Putri: Sheng Shu/Bao Yixin (Tiongkok)
Ganda Campuran: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok)

Turun di Sirnas Jakarta hanya untuk Latihan


DI antara peserta tunggal putra Sirkuit Nasional (Sirnas) Jakarta 2014 terselip nama Jonatan Christie. Ini menjadi debutnya selama sirnas tahun ini.
 ‘’Iya memang bener Jonatan tampil di Sirnas Jakarta. Buat latihan Jonatan,’’ kata Budi Santoso, pelatih tunggal putra pelatnas, kepada smashyes.
 Apalagi, tambah dia, jadwal turnamen yang diagendakan bagi Jonatan masih lama. Dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), selama Juni ada turnamen yang bisa diikuti oleh juara Indonesia Challenge 2013 itu yakni Sri Lanka Challenge (4-8 Juni), Jepang Super Series (10-15 Juni),Indonesia Super Series Premier (17-22), dan Australia Super Series (24-29 Juni) .
 Jonatan perlu turun di berbagai turnamen untuk mengasah kemampuannya. Apalagi, kini, dia sudah naik pangkat ke jenjang prestai bukan lagi potensi.
 Penampilan di Sirnas Jakarta pun langsung dijawab dengan kemenangan oleh Jonatan. Pada babak pertama yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika pada Selasa malam (13/5), dia menang mudah dua game 21-9, 21-5 atas Theofillus dari AXL. Pada babak kedua, Jonatan, yang diunggulkan di posisi kedua, akan ditantang wakil Jepang Koji Naito yang di babak pertama menundukkan Muhammad Nazir (Pelatprov DKI Jakarta) 21-17, 21-19.
 Kemampuan Koji tak boleh dipandang sebelah mata. Dia juga mempunyai ranking dunia meski tak terlalu bagus, 910. Pebulu tangkis 24 tahun itu juga berlaga dalam Jepang Super Series 2013 dan Vietnam Challenge 2014. Hanya, hasilnya jeblok karena tersingkir di babak awal.
 Sedang Jonatan,meski usianya masih 17 tahun,namun rankingnya jauh lebih unggul. Kini, dia ada di posisi 124 dunia. (*)

Alamsyah Yunus Kembali Beraksi


ALAMSYAH Yunus akhirnya turun ke lapangan. Mantan penghuni  Pelatnas Cipayung tersebut menundukkan Galih Pangestu dari Jaya Raya dengan dua game langsung 21-15, 21-14 pada babak I Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Jakarta di GOR Asia-Afrika, Jakarta, pada Selasa malam WIB (13/5).
 Pada babak kedua, pebulu tangkis yang membela JR Enkei tersebut bakal dijajal Pandu Dewantoro (Sarwendah BC), yang di babak pertama mengalagkan Sasahara Takashi (Jepang) 21-17, 21-12.
 Pada dua seri sebelumnya, di Makassar dan Batam (Kepulauan Riau) Alamsyah gagal turun dengan alasan cedera. Begitu pula di Piala Wali Kota Surabaya 2014.
 Hanya,di Kota Pahlawan, julukan Surabaya, dia terganjal urusan administrasi kepindahan. Rencananya, dalam turnamen yang sudah berlangsung dua pekan lalu itu, Alamsyah akan membela klub baru, Tjakrindo.
 Namun, surat izin kepindahan dari PBSI Jakarta tak turun. Ini disebabkan klub baru tersebut berdomisili di Surabaya, Jawa Timur.
 Dengan kembalinya Alamsyah turun di sirnas akan membuat semua lawannya keder. Alasannya, meski sudah tak muda lagi, 29, di level nasional, dia tetap tangguh. Buktinya, tahun lalu, Alamsyah mampu menjadi raja sirnas. Dari sembilan seri yang diikuti, dia delapan kali menjadi juara.
 Tahun ini, juara tunggal putra dalam Sirnas Makassar jatuh ke tangan Febriyand Irvannaldy. Sementara di Seri Kepulauan Riau, posisi terhormat tunggal putra disabet pebulu tangkis senior Jeffer Rosobin. (*)

Cari Keringat di Sirnas Jakarta


TRI Kusharjanto menjilat ludah sendiri. Sempat berkoar hanya konsentrasi di level kelompok umur veteran, ternyata salah satu mantan andalan Indonesia di ajang internasional tersebut akhirnya kembali turun dalam level dewasa.
 Lelaki yang kini berusia 40 tahun tersebut akan mengayunkan raket di nomor ganda campuran. Trikus, sapaan karib Tri Kusharjanto, bakal berpasangan dengan Vita Marissa dari Djarum Kudus.
 ‘’Saya hanya cari keringat kok,’’ kata Trikus kepada smashyes.
 Apalagi, bersama dengan Vita, dia tak perlu harus berlatih bersama. Ini disebabkan keduanya sudah saling mengerti di lapangan karena pernah tampil bersama.
 Ya, pada 2012, Trikus/Vita tampil bareng. Tercatat di BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), mereka berlaga dalam Thailand Open dan Indonesia Grand Prix Gold.
 Meski sudah kenyang pengalaman bertanding, namun Trikus tak berani pasang target terlalu tinggi. Hanya, mereka siap mencuri kemenangan yang ada.
 Di Sirnas Jakarta, pada babak pertama, Trikus/Vita akan menghadapi pasangan yang lolos dari babak kualifikasi. Jika lolos, mereka menunggu pemenang Ricky Alverino/Ristya Ayu (Djarum Kudus) melawan pasangan pelatnas Arya Maulana/Maretha Dea Geovani. (*)

Febby Angguni Cari Pelampiasan


FEBBY Angguni baru saja gagal menjadi juara tunggal putri di Piala Wali Kota 2014. Dalam event yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, pekan lalu tersebut, dia dipaksa harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis nonunggulaan asal Jepang Aya Ohori.
 Padahal, Febby datang dalam turnamen berhadiah total Rp 150 juta itu dengan status unggulan teratas. Nah, posisi yang sama kembali di pundak pebulu tangkis asal Djarum itu dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Jakarta Open 2014 yang dilaksanakan di GOR Asia Afrika pada 11-17 Mei.
 Sebagai unggulan teratas, Febby langsung tak perlu memeras keringkat di babak pertama karena memperoleh bye. Bahkan, di babak kedua, mantan penghuni Pelatnas Cipayung ini pun diprediksi bakal melenggang mudah ke babak perempat final.
 Alasannya, di babak kedua, dia hanya berhadapan dengan pemenang pertandingan Tri Ria Maya (Tangkas) versus Yulia Yosephine Susanto (Shamrock Medan).
 Pada sirnas kali ini, Febby belum pernah menjadi juara. Seri I di Makassar, Sulsel, juara jatuh ke tangan Adriyanti Firdasari (Jaya Raya Surabaya) yang mengalahkan Tieke Arieda (Suryanaga Surabaya) 21-14, 21-13. Seri II yang dilaksanakan di Kepulauan Riau, juara disabet Yeni Asmarani (Djarum) yang melibas Elizabeth Purwaningtyas (SGS Bandung) dengan 21-19, 14-21, 21-11.
 Tanpa kehadiran Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari, langkah Febby bakal sulit dibendung. Tahun lalu, dia hanya memperoleh dua gelar. Ini dikarenakan pada 2013, gadis 22 tahun ini lebih banyak tampil di turnamen internasional. (*)

Daftar unggulan Sirnas Seri Jakarta (kelompok dewasa)

Tunggal putra:
1.Alamsyah Yunus (JR Enkei)
2.Jonatan Christie (Pelatnas)
3.Senatria Agus (SGS)
4. Febriyan Irvannaldy (Wima Surabaya)

Tunggal putri:
1.Febby Angguni (Djarum Kudus)
2.Dinar Dyah (Djarum Kudus)
3.Rusyida Riodingin (Tangkas)
4.Tike Arieda (Suryanaga)

Ganda putra:
1.Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana (Suryanaga)
2.Rendra Wijaya/Ryan Sukmawan (Musica)
3.Hermansyah/Senatria Agus (Jaya Raya Jakarta/SGS Bandung)
4.Riyo Arief/Riky Hidayat (Wima Surabaya)

Ganda putri:
1.Devi Tika/Keshya Nurvita (SGS Bandung)
2.Dian Fitriani/Nadya Melati (Pertamina/Wima Surabaya)
3.Deariska Putri Medita/Nurbeta (Djarum Kudus)
4.Aris Budiharti/Ery Oktaviani (Jaya Raya Jakarta)

Ganda campuran
1.Ardiansyah/Devi Tika (Berkat Abadi Banjarmasin/SGS Bandung)
2.Ahmad Rivai/Aris Budiharti (Bank Sumsel/Jaya Raya)
3.Rafli Rizki/Novalita Anggraeni (Mutiara Bandung)
4.M. Tegar/Zakia Ulfa (Aufa Kalsel)

Stefani Raih Gelar Perdana Tunggal


DAHAGA gelar Stefani Stoeva di nomor tunggal putri berakhir. Itu setelah gadis 19 tahun asal Bulgaria tersebut menjuarai Slovenia Internasional 2014.
 Dalam final yang dilaksanakan di  Sport Hall Metvode pada Minggu waktu setempat, Stefani memetik kemenangan 21-18, 21-14 atas Soraya De Visch dari Belanda.  Hasil manis ini juga membuat dia tak pernah kalah atas Soraya dalam tiga pertemuan beruntun. Dua kemenangan sebelumnya diraih Stefani di Belanda Junior 2012 dan Belgia Internasional 2013.
 Pada tahun ini, capaian terbaik Stefani adalah menembus semifinal Finlandia Chalenge 2014. Langkah pebulu tangkis yang kini duduk di posisi 50 dunia tersebut dihentikan Line Kjaereldt dari Denmark dengan dua game langsung 15-21, 15-21.
 Sukses di nomor ganda ini berlanjut di nomor ganda. Berpasangan dengan saudara kandungnya, Gabriela Stoefa, mereka menghentikan perlawanan wakil Rusia Victoria Dergunova/Olga Morozova juga dengan straight game 21-16, 21-17.
  Untuk nomor ganda, kemenangan di Slovenia ini menambah koleksi gelar bagi Stefani/Gabriela. Gelar perdana digapai mereka di Austria Challenge. Ketika itu, pasangan peringkat 28 dunia itu menundukkan ganda Tiongkok Wu Qianqian/Xia Chunyu 17-21, 21-14, 21-16. (*)

Hasil final Slovenia Internasional 2014
Tunggal putra: Flemming Quach (Denmark x5) v Christian Lind Thomsen (Denmark x2) 21-6, 21-13

Tunggal putri: Stefani Stoeva (Bulgaria x1) v Soraya De Visch (Belanda x2) 21-18, 21-14

Ganda putra: Zvonimir Durkinjak/Zvonimir Hoelbing (Kroasia x3) v Nikita Khakimov/Vasily Kuznetsov (Rusia x1) 21-15, 21-18

Ganda putri: Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva (Bulgaria x1) v Victoria Dergunova/Olga Morozova  21-16, 21-17

Ganda campuran: Jeppe Ludvigsen/Mai Surrow (Denmark) v Alexandr  Zinchenko/Olga Morozova (Rusia x4) 13-21, 21-16, 21-15

X=unggulan

Stefani Lolos Dua Partai Final


STEFANI Stoeva paceklik gelar selama 2014. Selama lima bulan ini, gadis 19 tahun tersebut pernah naik ke podium terhormat.
Nah, kini, kesempatan untuk menjadi terbuka. Itu setelah Stefani menembu babak final Slovenia Internasional 2014. Dalam semifinal yang dilakanakan di Sport Hall Medvode pada Sabtu waktu setempat (10/5), tunggal putri asal Bulgaria tersebut menghentikan perlawanan perlawanan Victoria Slobodjanuk (Rusia) dalam pertandingan yang tiga game yang ketat 9-21, 21-18, 21-19.  Stefani sempat mengalami kesulitan karena ini merupakan pertemuan perdananya dengan wakil dari Beruang Merah, julukan Rusia, tersebut.
 Pada babak final yang dilakanakan Minggu waktu setempat (11/5),  Stefani, yang diunggulkan di posisi pertama, akan ditantang unggulan kedua asal Belanda Soraya De Visch, yang di semifinal menang mudah dua game 21-8, 21-7 atas Lucie Cerna (Rep Ceko).
 Stefani tetap diunggulkan menjadu juara.  Dalam dua kali pertemuan sebelumnya, dia mampu mengalahkan Soraya yakni di Belanda Jun ior 2012 dan Belgia Internasional 2013.
 Selain lolos di final tunggal, dia juga menembus babak pemuncak ganda putri. Berpasangan dengan sang kakak,Gabriela, mereka memupus asa pasangan Prancis Stacey Guerin/Delphine Lansac, yang juga unggulan keempat, dengan dua game langsung 21-13, 21-18.  Pada babak pemungkas, Stefani/Gabriela, yang juga diunggulkan di posisi teratas, dijajal Victoria Dergunova/Olga Morozova. Unggulan kedua asal Rusia ini di semifinal menaklukkan Darya Samarchants/Yelyzaveta Zharka (Ukraina) 21-17, 21-16.
 Selama ini, kedua pasangan belum pernah bertemu. Hanya, melihat ranking terakhir, Stefani/Gabriela ungguh jauh. Mereka di posisi 28 sementara lawannya di peringkat 102. (*)

Jadwal Final Slovenia Internasional 2014

Tunggal Putra: Flemming Quach (Denmark x5) v Christian Lind Thomsen (Denmark x2)
Tunggal Putri:Stefani Stoeva (Bulgaria x1) v Soraya De Visch (Belanda x2)

Ganda Putra: Nikita Khakimov/Vasily Kuznetzov (Rusia x1) v Zvonimir Durkinjak/Zvonimir Hoelbling (Kroasia x3)

Ganda Putri:Stefani Stoefa/Gabriela Stoefa (Bulgaria x1) v Victoria Dergunova/Olga Morozova (Rusia x2)

Ganda Campuran: Aleandr Zinchenko/Olga Morozova (Rusia x4) v Jeppe Ludvigsen/Mai Surrow (Denmark)

Tiongkok Tinggal Tunggu Penyerahan Piala Uber


PERSAINGAN di Piala Uber 2014 bisa lebih mudah ditebak. Tiongkok bakal sukses mempertahankan trofi lambang beregu putri tersebut.
 Komposisi tunggal dan ganda Negeri Panda, julukan Tiongkok, sangat tangguh. Ini bisa dilihat dari ranking yang dimiliki.
 Dari ranking terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per  8 Mei, Tiongkok menguasai tiga besar. Li Xuerui di posisi teratas diikuti oleh Wang Shixian dan Wang Yihan di posisi ketiga.
 Sementara, di nomor ganda, wakil negara terpadat penduduknya di dunia tersebut menguasai dua ranking teratas. Wang Xiaoli/Yu Yang di tangga pertama dan Bao Yixin/Tang Jinhua di belakangnya.
 Lalu, siapa yang bisa menghadang Tiongkok di ajang Piala Uber. Tampaknya tinggal menunggu waktu bagi BWF untuk kembali menyerahkan lambang supremasi beregu putri tersebut untuk kali ketiga belas kepada Negeri Tembak Raksasa, julukan lain Tiongkok.
 Memang, empat tahun lalu di Kuala Lumpur, Korea Selatan sempat membuat kejutan besar dengan mengalahkan Tiongkok 3-1 di final. Namun, dua tahun lalu di kandang sendiri, Wuhan, Tiongkok membalasnya dengan kemenangan telak 3-0.
 Indonesia bisa menghentikan Tiongkok? Mimpi besar. Secara materi dan kualitas, Adriyanti Firdasari dkk masih di bawah Wang Shixian dkk.
 Korea Selatan tetap menjadi ancaman bagi Tiongkok. Namun, Jepang dengan semangat juangnya yang tinggi bisa menjadi pengganjal. (*)

Tim Uber Tiongkok 2014
1.Li Xuerui (1)
2.Wang Shixian (2)
3.Wang Yihan (3)
4.Yu Sun(37)
5. Zhao Yunlei
6. Bao Yixin
7.Ma Jin
8.Wang Xiaoli
9.Tang Jinhua
10.Tian Qing

Selvanus Batal Tampil Sirnas Jakarta


NAMA Selvanus Geh tak muncul. Dia batal ikut Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Jakarta di GOR Asia-Afrika pada 11-17 Mei 2014.
 ‘’Saya nggak jadi main di Sirnas Jakarta,’’ jelas Selvanus kepada smashyes.
 Menurutnya, Pelatnas Cipayung hanya mengirim dua pasangan, Clinton Hendrik/Muhammad Rian Ardianto dan Arya Maulana/Hafiz Faizal. Keduanya merupakan pasangan di level potensi.
 ‘’Kenapa saya nggak main, saya nggak tahu karena pengurus yang menentukan,’’ terang Selvanus.
 Ya, awalnya, Selvanus menginformasikan dia bakal berlaga  di Jakarta Open, sebutan  akrab Sirnas Seri Jakarta. Hanya, pebulu tangkis asal klub Wima Surabaya tersebut tidak mengetahui bakal dipasangkan dengan siapa.
 Kali terakhir, Selvanus berpasangan dengan Kevin Sanjaya. Meski baru digabungkan, hasilnya cukup moncer.
Mereka mampu menjadi juara di dua turnamen yang diikuti, Vietnam Challenge 2014 dan Selandia Baru Grand Prix 2014. Kemenangan tersebut melambungkan Selvanus/Kevin ke posisi 137.
 Hanya, setelah batal ke Jakarta Open, Selvanu belum turnamen yang bakal diikuti. Namun, dari kalender turnamen BWF 2014, di Juni ada turnamen yang layak diikuti yakni Jepang Super Series (10-15 Juni), Indonesia Super Series Premier (17-22 Juni), dan Australia Super  Series  (24-29 Juni). (*)