WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Ditingal tapi Tetap Berlatih


PADA Piala Thomas 2014 ini, nama Sony Dwi Kuncoro tak ada. Dia terpental setelah dianggap tak dalam kondisi terbaik saat menjalani karantina di Kudus, Jawa Tengah, dan pertandingan simulasi di  Solo, Jawa Tengah.
 Bahkan, dalam pertandingan simulasi, Sony kalah oleh pebulu tangkis muda Ihsan Maulana Mustofa 19-21, 18-21. Ini membuat Ihsan menjadi tunggal keempat di bawah Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Simon Santoso.
 Lalu apa aktivitas Sony di saat rekan-rekannya di New Delhi, India, venue putaran final Piala Thomas? ‘’Saya tetap berlatih di Cipayung. Pelatihnya Budi Santoso,’’ kata Sony.
 Jadwal latihan yang dilakoni pun tetap tak berubah. Hanya, suasanya memang tak seramai biasanya. Apalagi, beberapa pebulu tangkis potensi juga ikut ambil bagian dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Jabar yang saat ini tengah bergulir.
 ‘’Ya tetap masih ada kok,’’ ungkap  Sony.
 Gagalnya Sony masuk Tim Piala Thomas 2014 ini mengulangi kejadian dua tahun lalu. Hanya, kondisinya berbeda.
Pada 2012, Sony masih dibekap cedera. Namun, sekarang, dia baru sembuh hanya masih belum bisa optimal.
 Jika fit, Sony bakal turun sebagai tunggal kedua atau ketiga. Ini bakal menjadi jaminan Indonesia merebut poin. Alasannya, sebelum cederanya kambuh,lelaki yang masa kecilnya dibina PB Wima Surabaya tersebut tengah berada di puncak penampilan.
 Sayang, Maret lalu lalu, di All England Super Series, cedera lamanya kambuh. Imbasnya, dia pun harus lama absen dari berbagai turnamen dan rankingnya pun lambat laun terlempar dari 10 besar. Dalam ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terakhir, Sony ada di posisi 20. (*)

Penampilan Perdana yang Kurang Greget

KETETERAN:Simon Santoso (foto:PBSI)

KEMENANGAN 5-0 dipetik Indonesia di pertandingan perdana Grup A Piala Thomas 2014. Hanya, kemenangan tersebut masih kurang greget.
 Apalagi, pada partai perdana, Tommy Sugiarto dipaksa bermain rubber game 21-11, 17-21, 21-15 oleh tunggal pertama Singapura Derek Wong pada laga yang dilaksanakan di Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi, India, pada Senin siang waktu setempat (19/5).
 Pada game pertama, Tommy unggul segalanya. Namun, di game kedua, Derek mulai mengetahui titik lemah lawannya yang kini duduk di posisi kelima dunia tersebut.
 Tommy akan selalu mengalami kerepotan jika mendapat tekanan. Ini mampu dioptimalkan dengan baik oleh Derek. Lelaki yang punya ranking dunia 38 tersebut selalu melepaskan smash saat shuttlecock pengembalikan Tommy naik.
 Ini kembali diulangi di game ketiga. Bedanya, pada game penentuan itu, stamina Derek ikut turun. Sehingga, dia sering melakukan banyak kesalahan sendiri yang menguntungkan Tommy.
 Hal serupa juga dialami Simon Santoso. Menghadapi  Sean Lee 21-16, 22-20. Dia sempat kesulitan di game kedua.
 Namun, kalau melongok ke belakang, Sean, yang punya ranking 383, juga pernah membuat Simon kelebakan di game kedua dalam babak kualifikasi Singapura Super Series 2014. Simon, yang kini punya ranking 34, hanya menang 21-6, 24-22. Dalam event ini, akhirnya Simon menjadi juara setelah di final menundukkan unggulan teratas Lee Chong Wei asal Malaysia.
 Dalam pertandingan lainnya di Grup A ini, Thailand juga memetik kemenangan telak 5-0 saat berhadapan dengan Nigeria. Indonesia akan bertemu Negeri pada Selasa waktu setempat (20/5). (*)


Hasil Indonesia v Singapura

1.Tommy Sugiarto v Derek Wong 21-11, 17-21, 21-15

2. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan v Danny Bawa Chrisnanta/Chaiyut Triyachart 21-15, 21-16

3. Dionysius Hayom Rumbaka v Chao Huang 21-17, 21-14

4. Angga Pratama/Rian Agung Saputro v Terry Hee/Derek Wong 21-9, 21-15

5. Simon Santoso v Sean Lee 21-16, 22-20

Indonesia Turunkan Komposisi Terbaik

HARAPAN: Tim Thomas Indonesia 2014 (foto;PBSI)

INDONESIA tak mau main-main di laga perdana Piala Thomas 2014. Berhadapan dengan Singapura di Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi, India, pada Senin waktu setempat (19/5), merah putih turun dengan komposisi terbaik .
 Tiga tunggal terbaik, Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Simon Santoso dipercaya turun ke lapangan di penyisihan grup A itu. Begitu juga dengan dua ganda, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan serta Angga Pratama/Rian Agung Saputro.
 Ini membuktikan bahwa Indonesia tak mau menganggap remeh Singapura. Potensi Negeri Singa, julukan Singapura, untuk mencuri kemenangan tetap terbuka, khususnya di tunggal pertama dan ganda pertama.
 Di tunggal, Derek Wong memang peringkatnya masih jauh di bawah Tommy. Dalam ranking yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 16 Mei lalu, dia di posisi 41 sementara Tommy di tangga kelima.
 Selain itu, Tommy selalu memetik kemenangan dalam tiga pertemuan. Hanya, kondisi putra legenda bulu tangkis Indonesia Icuk Sugiarto tersebut masih diragukan karena baru sembuh dari cedera. Selain itu, penampilannya di Piala Thomas 2014 merupakan aksi perdananya All England Maret lalu.
 Sementara, di partai ganda pertama,Hendra/Ahsan akan dijajal Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart. Dari sisi peringkat,pasangan merah putih jauh di atas.
 Hendra/Ahsan di posisi teratas sedang lawannya di ranking 61. Hanya, Chaiyut/Danny punya kemampuan yang tak boleh di pandang sebelah mata.
Kemenangan atas Singapura awal bagi Indonesia untuk merealisasikan target menjadi juara Piala Thomas 2014. Sejak 2004, trofi lambang supremasi bulu tangkis beregu putra tersebut terbang dari Indonesia ke Tiongkok. (*)


Komposisi Indonesia v Singapura
1.Tommy Sugiarto v Derek Wong

2.Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan v Chaiyut Triyachart/Danny Bawa Chrisnanta

3. Dionysius Hayom Rumbaka v Chao Huang

4. Angga Pratama/Rian Agung Saputro v Terry Hee/Derek Wong

5. Simon Santoso v Sean Lee

Untung Ada Lee Yong-dae


KOREA Selatan (Korsel) memulai perjalanan di Piala Thomas 2014 dengan tertatih. Sempat tertinggal 1-2, Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, akhirnya mampu menang 3-2 atas Jerman dalam pertandingan Grup C yang dilaksanalan di Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi, India, pada Minggu waktu setempat (18/5).
 Lee Yong-dae yang absen selama empat bulan dari lapangan, menjadi bintang Korea Selatan. Berpasangan dengan Yoo Yeon-seong, dia membangkitkan semangat rekan-rekannya yang sempat down. Ini dikarenakan di partai tunggal pertama, Son Wan-ho menyerah kepada wakil Jerman Marc Zwiebler dengan dua game langsung 18-21, 17-21.
 Untung, Yong-dae/Yeon-seong mampu menundukkan Michael Fuchs/Johannes Schoettler dengan tiga game 21-11, 8-21, 21-19. Korea Selatan tertinggal saat tunggal keduanya Lee Dong-keun tumbang 17-21, 16-21 kepada Dieter Domke. Namun, lagi-lag, nomor ganda menjadi penyelamat.
 Pasangan Kim Sa-rang/Ko Sung-hyun menghentikan ambisi Andreas Heinz/Max Schwenger dengan dua game langsung 21-16, 21-16. Negeri yang terpisah menjadi dua tersebut menutup kemenangan dari tunggal ketiga. Soo Hwang-jong unggul straight game 21-15, 21-16 atas Lukas Schmidt.
 Penampilan di Piala Thomas 2014 ini menjadi tanda kembali Yong-dae. Dia baru saja dibebaskan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) dari sanksi karena menolak menjalani tes doping.
 Sebenarnya, sanksi yang diberikan kepada Yong-dae dan rekannya, Kim Ki-jung, tersebut berlaku selama  1 tahun. Artinya, keduanya baru boleh kembali berlaga di ajang turnamen pada 1 Februari 2015.
 Namun, banding yang dilakukan federasi bulu tangkis Korea Selatan akhirnya membuat BWF mencabut hukuman. Imbasnya, kekuatan Korea Selatan pun kembali ditakuti. Selama ini, nomor ganda memang menjadi andalan negeri beribukota Seoul tersebut memetik poin di ajang Piala Thomas.
 Dua tahun lalu di Wuhan, Tiongkok, mereka menjadi runner-up. Di final, Korea Selatan kalah 0-3 dari tuan rumah. (*)

Hasil Pertandingan 18 Mei 2014
Piala Thomas:
Grup B: Hongkong v Denmark 4-1; Jepang v Inggris 4-1
Grup C: Malaysia v India 4-1, Korsel v Denmark 3-2
Grup D:Tiongkok v Prancis: 5-0; Taiwan v Rusia 4-1

Piala Uber
Grup W: Tiongkok v Rusia 5-0; Inggris v Taiwan 3-2
Grup X: Indonesia v Australia 5-0; Korea Selatan v Singapura 5-0
Grup Y: India v Kanada 5-0; Thailand v Hongkong 3-2

Febri Ingin Balas Dendam


FIT LAGI: Febriyan Irvannaldy (foto: sidiq)

KEGAGALAN di Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Jakarta tak bisa dilupakan Febriyan Irvannaldy. Apalagi, kegagalan tersebut terjadi pada babak semifinal saat skor masih imbang 20-20 pada game  ketiga.
 Itu terjadi ketika Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, saat menantang unggulan teratas Alamsyah Yunus dalam pertandingan yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika, Jakarta, pada Sabtu (18/5). Sempat kalah 14-21 di game perdana, Febri membalasnya di game kedua dengan 21-16. Sayang, saat game ketiga di saat-saat yang menentukan di skor 20-20, pebulu tangkis binaan Ferry Stewart di Wima Surarabya itu kram dan tak bisa melanjutkan pertandingan.
 ‘’Sekarang, saya sudah sembuh dan bersiap tampil di Seri Bandung,’’ terang Febri.
 Bahkan, dia sudah mengusung semangat balas dendam  kepada Alamsyah. Jika semua berjalan sesuai skenario, Febri bakal kembali bersua dengan pebulu tangkis JR Enkei itu di babak semifinal.
 Hanya, sebelum melangkah jauh, lelaki yang pernah ditawari warga negara Singapura itu akan ditantang Marvin Mainaky dari SGS Bandung di babak pertama.
 Kalau menang, tantang tak ringan sudah menanti di babak kedua. Besar kemungkinan, Febri bersua dengan wakil Djarum Kudus Ryan Fajar Satrio.
 Saat ini, Febri tengah dalam peak performance. Dia sudah menjadi juara dalam tiga turnamen yang diikuti yakni Sirnas Seri Makassar (Sulawesi Selatan), Piala Wali Kota Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Piala Wali Kota Surabaya (Jawa Timur). (*)

Mulus tapi Tidak Sempurna

TAMU: Tim Thomas-Uber Indonesia bersama Presiden SBY

AWAL yang mulus bagi Tim Uber Indonesia. Lindaweni Fanetri dkk memetik kemenangan 5-0 atas Australia dalam pertandingan Grup X yang dilaksanakan di Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi, India, pada Minggu waktu setempat (18/5).
 Hanya, kemenangan ini tak sempurna. Alasannya, Indonesia kehilangan satu game dari10 game yang harusnya dilakoni.
 Satu game itu lepas saat pasangan Indonesia Rizki Amelia Pradipta/Pia Zebadiah menghadapi  pasangan Negeri Kanguru, julukan Australia, He Tian Tang/Renuga Veeran.  
 Rizki/Pia menang di game pertama dengan 21-15. Namun, kehilangan di game kedua  17-21. Untung, pada game ketiga, pasangan asal Jaya Raya tersebut menang mudah  21-8.
 Partai yang dilakoni Rizki/Pia juga menjadi partai terlama  dibandingkan empat partai lainnya. Keduanya harus tampil selama 47 menit.
 Sementara kemenangan tercepat dibukukan pasangan Tiara Rosalia/Suci Rizky Andini yang turun di partai kelima. Mereka hanya butuh 22 menit saat mengalahkan Verder Kessler/Jacqueline Guan dengan 21-10, 21-9.
Dalam pertandingan lainnya di Grup X, Korea Selatan juga memetik kemengan mulus 5-0 atas Singapura. Senin (19/5), Grup X Piala Uber tidak menggelar pertandingan.
 Besoknya, Selasa (20/5), Indonesia akan dijajal oleh Singapura dan Korea Selatan meladeni Australia.
 Di atas kertas, Indonesia masih bisa memetik kemenangan 5-0. Hanya, di tunggal ketiga dan ganda, merah putih tak boleh lengah.
 Singapura mempunyai Fu Mingtian yang sempat membuat pebulu tangkis Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, memeras keringat dengan bermain tiga game di nomor tunggal dan ganda.
 Di tunggal, dia kalah 21-13, 19-21, 16-21 oleh Kim Hyo-min dan takluk 15-21, 22-20, 16-21 saat berpasangan dengan Yu Yan Vanessa dengan menghadapi Jung Kyung-eun/Kim Ha-na. (*)  

  

Hasil Indonesia v Australia 5-0
1.Lindaweni Fanetri v Tara Pilven 21-16, 21-11

2. Rizki Amelia Pradipta/Pia Zebadiah v He Tian Tang/Renuga Veeran 21-15, 17-21, 21-8

3. Bellaetrix Manuputty v Verdet Kessler 21-12, 21-12

4. Adriyanti Firdasari v Joy Lai 21-10, 21-12

5. Tiara Rosalia/Suci Rizky Andini v Verder Kessler/Jacqueline Guan 21-10, 21-9

Jonathan Kembali Tundukkan Alamsyah

JUARA: Jonatan Christie
JONATAN Christie ulangi sukses Indonesia Challenge 2013. Dia kembali mampu mengalahkan seniornya, Alamsyah Yunus, dalam final Sirkuit Nasional Seri Jakarta.
 Pada pertandingan yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika, Jakarta, tersebut, Jonatan memetik kemenangan tiga game 21-23, 21-12, 21-10. Pada Indonesia Challenge 2013 yang dilaksanakan di Surabaya, pebulu tangkis Pelatnas Cipayung itu unggul dua game langsung 21-17, 21-10.
 Kemenangan ini juga menjadi obat kecewa bagi Jonatan yang baru saja gagal mengemban asa yang diberikan kepadanya dalam Kejuaraan Dunia Junior 2014. Dalam event yang dilaksanakan di Alor Setar, Malaysia, bulan lalu itu, pebulu tangkis yang bermain di film layar lebar ‘’King’’ tersebut gagal menyumbang angka bagi Indonesia dalam final beregu menghadapi Tiongkok.
Kemudian, di nomor perorangan, dia sudah tersungkur di babak perempat final. Padahal, Jonathan menduduki unggulan teratas.
 Di antara semua pebulu tangkis yang ada di level prestasi, hanya Jonathan yang turun dalam Sirnas Seri Jakarta. Mayoritas rekan-rekannya saat ini tengah membela Indonesia dalam ajang putaran final Piala Thomas yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei ini.(*)


Hasil final kelompok dewasa
Tunggal putra: Jonatan Christie (Pelatnas x2) v Alamsyah Yunus (JR Enkei x1) 21-23, 21-12, 21-10

Tunggal putri: Dinar Dyah Ayustine (Djarum x2) v Elizabeth Purwaningtyas (SGS Bandung x6) 21-16, 21-14

Ganda putra:Rendra Wijaya/Rian Sukmawan (Musica) v Hantoro/Kenas Adi Haryanto (Djarum) 21-12, 21-18

Ganda putri: Maretha Dea Giovani/Rosyita Eka Putri (Pelatnas x5) v Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa (Djarum x8) 21-12, 21-15

Ganda campuran:Tri Kusharjanto/Vita Marissa (Musica/Djarum x6) v Fran Kurniawan/Komala Dewi (Djarum) 21-17, 23-21

X=unggulan

Untung, Lawan Korsel di Laga Terakhir

PERTAMA: Lindaweni Fanetri

Membedah Kekuatan Lawan Indonesia di Penyisihan Uber

Tahun  ini, Indonesia punya target tinggi di ajang Piala Uber 2014. Adriyanti Firdasari dkk diharapkan bisa memulangkan trofi lambang supremasi beregu putri itu.
---
SEJAK 1996, Indonesia tak lagi menjadi juara Piala Uber. Berakhirnya era Susi Susanti tuntas juga supremasih Indonesia di ajang dua tahunan tersebut.
 Kini, Indonesia pun kembali hadir dalam putaran final yang dilaksanakan di New Delhi, India,pada 18-25 Mei 2014. Targetnya pun tak main-main, juara.
 Target boleh tinggi, namun, seharusnya Indonesia juga melihat realistis. Janganlah menatap terlalu tinggi.
 Perjuangan dari babak penyisihan sudah berat. Okelah, Australia bisa dilewati dengan mudah. Namun, lain halnya dengan dua negara penghuni Grup X, Singapura dan Korea Selatan (Korsel).
 Dibandingkan Singapura, Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, bakal menjadi ganjaran terberat. Di nomor tunggal, mereka mempunyai dua wakil di ranking 10 besar yakni Sung Ji-hyun, ranking 5 dunia  dan Bae Yeon-ju (6).
Begitu juga di nomor ganda. Negeri yang beribukota Seoul tersebut punya dua pasangan di 10 besar. Mereka adalah Yang Ye-na/Kim So-young di ranking keenam  dan dua setrip di bawahnya ada Jung Kyung-eun/Kim Ha-na.
 Bukan hal yang mudah mencuri poin dari Korea Selatan. Untung,laga melawan negeri yang terbelah menjadi dua tersebut dilakukan di pertandingan terakhir grup X. Jika semua berjalan sesuai scenario, laga tersebut hanya menjadi laga perebutan juara dan runner-up grup.
 Singapura sendiri kekuatannya redup. Ini dikarenakan tunggal putri terbaik Negeri Singa, julukan Singapura, Gu Juan mundur dari tim.
  Praktis,waspada kehilangan poin di nomor ganda. Alasannya, Singapura mempunyai Shinta Mulia Sari/Yao Lei yang kini duduk di posisi 16. (*)

Lawan Indonesia di Penyisihan
Korea Selatan: Sung Ji-hyun  (5), Bae Yeon-ju (6), Kim Hyo-min (77),Kim So-young, Kim Ha-na, Yoo Hae-won, Jung Kyung-eun, Ko A-ra, Jang Ye-na

Singapura: Chen Jiayuan (58), Liang Xiaoyu (220), Yao Lei, Tan Wei Tan, Fu Mingtian, Yu Yan Vanessa, Shinta Mulia Sari

Australia: Tara Pilven (104), Verdet  Kessler (171), Joy Lai (190), Alice Wu (213), Jacqueline Guan, Gronya Sommerville, Renuga Veeran, He Tian Tang

Austria, Kunci Pembuka Indonesia

GANDA KEDUA: Pia Zebadiah/Rizky Amelia (foto: sidiq)
TIM Uber Indonesia bakal memulai perjalanan pada Minggu (18/5). Adriyanti Firdasari bakal berhadapan dengan Australia dalam pertandingan Grup X yang dilaksanakan di New Delhi, India, pukul 09.00 WIB.
 Secara materi pebulu tangkis, seharusnya Indonesia bakal menang mudah 5-0 atau sapu bersih. Di nomor tunggal, Negeri Kanguru, julukan Australia, mempunyai Tara Pilven dengan ranking tertinggi 104, kemudian ada Verdet Kessler (171), Joy Lai (190), dan Alice Wu (213).
 Di atas kertas, tiga tunggal Indonesia yang bakal dipercaya turun ke lapangan, Lindaweni Fanetri, Bellaetrix Manuputtty, dan Adriyanti Firdasari bisa memetik kemenangan. Bahkan, kemenangan dengan dua game pun harus menjadi harga mati.
 Selama ini, Lindaweni belum pernah berhadapan dengan dua tunggal teratas Australia, Tara dan Verdet.  Begitu juga dengan Bella, sapaan karib Bellaetrix, dan juga Firda,panggilan akrab Adriyanti Firdasari.
 Hanya, di nomor ganda, Negeri Benua tersebut mempunyai pasangan solid pada diri Renuga Veeran/He Tian Tang. Saat ini, mereka mampu menembus 50 besar dunia dengan ada di posisi 46.
 Namun, pasangan terkuat Indonesia saat ini Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pernah mengalahkannya pada putaran final Piala Thomas 2010. Saat itu, Greysia/Nitya memetik kemenangan 21-16, 21-11. (*)

Jadwal Pertandingan Indonesia
Piala Thomas (Grup A)
v Singapura (19 Mei pukul 09.00)
v Nigeria (20 Mei pukul 09.00)
v Thailand (21 Mei pukul 09.00)

Piala Uber (Grup X)
v Australia (18 Mei pukul 09.00)
v Singapura (20 Mei pukul 09.00)
v Korea Selatan (21 Mei pukul 09.00)

Cukup hanya Naik Satu Setrip

POIN: Stefani Stoeva (foto: sidiq)
PEKAN lalu, Stefani Stoeva menjuarai Slovenia Internasional 2014. Di final (11/5), gadis 19 tahun tersebut memupus asa  Soraya De Visch dari Belanda dengan 21-18, 21-14. Meski tak terlalu signifikan, kemenangan tersebut mengembalikannya ke posisi terbaiknya, 49.
  Ya, sebelum berlaga dalam turnamen berhadiah total USD 50 ribu tersebut, Stefani rankingnya turun satu setrip ke posisi 50. Untung, dengan tambahan 2.500 poin, adik dari Gabriela itu tak harus turun lagi.
 Gelar dari Slovenia Internasional juga menjadi gelar perdananya di nomor tunggal selama 2014. Pada tahun ini,dia gagal dalam semua turnamen yang diikuti.
 Langkah terjauhnya hanya menembus semifinal Finlandia Challenge 2014. Langkahnya untuk menembus final dihentikan wakil Denmark Line Kjaereldt dua game langsung 15-21, 15-21.
  Di Slovenia, Stefani yang berpasangan dengan Gabriela juga menjadi juara. Mereka mengalahkan pasangan Rusia Victoria Dergunova/Olga Morozova 21-16, 21-17.  Donasi 2.500 angka sudah cukup untuk mengukuhkan posisinya di ranking 28 atau rangking terbaik selama ini.
 Kemenangan  ini juga menjadi gelar kedua pasangan kakak beradik yang pernah menimba ilmu di Indonesia tersebut. Gelar pertama selama 2014 dipetik Stefani/Gabriela dari Austria Challenge. Pada babak pemungkas, keduanya juga melibas pasangan Rusia Olga Golovanova/Viktoriia Vorobeva dengan tiga game 21-17, 20-22, 21-15. (*)

Ranking pasangan Eropa di atas Stefani/Gabriela
3. Kamilla Rtyyer Juhl/Christinna Pedersen (Denmark)
15.Eefje Muskens/Selena Piek (Belanda)
17. Line Damkjaer/Marie Kropke (Denmark)
21. Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria)
24.Lauren Smith/Gabrielle Adcock (Inggris)

Febri Hadapi Raja Sirnas 2013

Febriyan Irvannaldy
AMBISI Febriyan Irvannaldy mengulang sukses Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri I bakal medapat ujian berat. Pebulu tangkis binaan Wima, Surabaya, tersebut akan menghadapi Alamsyah Yunus (JE Enkei) dalam babak semifinal yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika pada Sabtu (17/5).
 Tiket semifinal dikantongi Febri,sapaan karib Febriyan Irvannaldy, setelah menang dua game langsung 21-17, 21-15 atas rekannya sendiri yang berbendera Suryanaga Fauzi Adnan pada Jumat (16/5). Sementara, Alamsyah, yang diunggulkan di posisi teratas,   dipaksa bertarung tiga game 18-21, 21-10, 21-15 untuk bisa mengalahkan Ryotaro Maruo (Hitachi Jepang).
 Secara peringkat, Febri jauh di bawah Alamsyah. Dalam ranking BWF terbaru per 15 Mei, dia ada di posisi 252 sedangkan lawannya 111.
 Hanya, saat ini, Febri tengah on fire. Dia mampu menjadi juara dalam tiga turnamen lokal yang diikuti, yakni Sirnas Seri I di Makassar (Sulsel), Piala Wali Kota Balikpapan, dan Piala Wali Kota Surabaya.
 Untuk Alamsyah, penampilan di Jakarta ini merupakan debutnya selama 2014. Dia lama absen karena cedera serta masalah administrasi yang membelitnya.
 Tahun lalu, mantan penghuni Pelatnas Cipayung ini dikenal dengan julukan raja sirnas.  Alamsyah mengoleksi delapan gelar dari sembilan seri yang diikuti.
 Semifinal lain mempertemukan Jonatan Christie (Pelatnas) dengan Rohmat Abdul Rohman (Exist). (*)

Lin Dan Tak Berani ke Indonesia

Lin Dan absen dari Indonesia Super Series Premier 2014
HARAPAN publik Indonesia menyaksikan langsung Lin Dan gagal. Nama salah satu legenda bulu tangkis dunia tersebut tak tercantum dalam daftar sementara peserta Indonesia Super Series Premier yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 17-22 Juni 2014.
 Ini juga sangat mengejutkan. Alasannya, nama Lin Dan ada di Jepang Super Series yang digelar seminggu sebelum Indonesia Super Series Premier dilaksanakan. Selain itu, saat ini, juara dunia lima kali nomor tunggal putra tersebut sangat membutuhkan poin untuk bisa berlaga dalam Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada Agustus mendatang.
 Nah, salah satu yang wajib dicarinya tentu dari Indonesia. Dengan titel super series premier, poin yang disediakan sangat besar dan jika juara bisa melambungkan Lin Dan ke posisi elite dunia kembali.
 Meski, untuk tampil dalam Indonesia Super Series Premier 2014, Lin Dan tetap harus memulai dari babak kualifikasi. Ini disebabkan ranking yang dimiliki peraih dua emas olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, tersebut belum bisa untuk langsung menembus babak utama.
 Meski Lin Dan tak hadir, Tiongkok tetap turun dengan kekuatan terbaik. Di 10 besar ada nama Chen Long yang kini ranking kedua, Du Pengyu (6), dan Wang Zhengming (7). Selain itu ada Tian Houwei yang berada di posisi 16.
 Di nomor tunggal putra ini, Indonesia masih bertumpu kepada Tommy Sugiarto yang diunggulkan di posisi kelima. Selain itu ada juga Simon Santoso yang kini tengah menanjak permainannya dan berada di poisi 34. Pebulu tangkis yang telah keluar dari Pelatnas Cipayung ini pernah menjadi juara pada 2012. Sayang, setelah itu, penampilannya merosot ditambah cedera yang membuat rankingnya pernah terlempar hingga 100 besar dunia. (*)

Anthony-Ruselli Lolos Youth Olympics

OTOMATIS: Ruselli Hartawan
TIKET ke Olimpiade Pemuda (Youth Olympics)  di tangan Anthony Sinisuka Ginting dan Ruseli Hartawan. Namun, itu tak diperoleh dengan cuma-cuma.
 Anthony dan Ruseli lolos karena mampu menembus babak perempat final Kejuaraan Dunia Junior yang dilaksanakan di Alor Setar, Malaysia, bulan lalu. Bahkan, Anthony mampu menembus semifinal.
 Saat ini, Anthony dan Ruselli merupakan penghuni Pelatnas Cipayung. Hanya, status mereka masih di kelompok potensi.
Dalam Olimpiade Pemuda 2014 yang dilaksanakan di Nanjing, Tiongkok, pada 17-22 Agustus nanti, hanya dipertandingan tiga nomor yakni tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran.Tiap nomor diikuti  32 pebulu tangkis.
Selain jatah dari Kejuaraan Dunia Junior 2014, tempat lain diisi oleh para pebulu tangkis perwakilan dari negara lain. Nama-nama mereka akan diumumkan oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional) pada 22 Juni 2014.  (*)

Pebulu Tangkis yang diundang BWF ke Youth Olympics
Tunggal putra: Lin Gui Pu (Tiongkok), Shi Yuqi (Tiongkok), Anthony Ginting (Indonesia),  Cheam June Wei (Malaysia), Kanta Tsuneyama (Jepang), Pham Cao Cuong (Vietnam), Max Weisskirchen (Jerman),  Lee Cheuk Yiu (Hongkong), Alex Vlaar (Belanda), Enrique Penalver (Spanyol), Rodion Alimov (Rusia), Aditya Joshi (India), Soon Yang Bernard Ong (Singapura)
Tunggal putri: Akane Yamaguchi (Jepang), He Bing Jiao (Tiongkok), Busanan Ongbumrungpan (Thailand), Qin Jingjing (Tiongkok), Liang Xiaoyu (Singapura), Luise Heim (Jerman), Ruthvika Shivani (India), Clara Azurmendi (Spanyol), Mia Blichfeldt (Denmark), Maja Pavlinic (Kroasia), Lee Ying Ying (Malaysia), Ruselli Hartawan (Indonesia), Alida Chen (Belanda)

Danu Paksa Febri Berkeringat


FEBRIYAN Irvannaldy susah payah menembus babak ketiga Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Jakarta 2014. Dia menang 22-20, 21-18 atas Roy Danu dari Semen Gresik pada pertandingan babak kedua yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika pada Kamis waktu setempat (15/5).
 Secara pengalaman, Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, masih di atas Danu. Pebulu tangkis binaan Wima Surabaya tersebut pernah mengenyam latihan di Singapura dan Pelatnas Cipayung.
 Pada ranking dunia, Danu tak ada apa-apanya dibandingkan Febri. Putra pengurus Pengkot PBSI Surabaya Bayu Wira tersebut masih di posisi 804 sedangkan Febri 252.
 Selain itu, dalam sirnas tahun ini, Febri sudah mengenyam juara yakni di seri I di Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan Danu lebih banyak tumbang di babak-babak awal.
 Kemenangan atas Danu membuat Febri, yang diunggulkan di posisi keempat, bakal dijajal penghuni pelatnas Cipayung Anthony Sinisuka Ginting. Unggulan kesebelas ini di babak kedua menghentikan perlawanan Indra Setiawan dari Pertamina dengan dua game 21-17, 21-11.
 Febri bakal berjuang ekstrakeras guna menembus perempat final. Anthony merupakan pebulu tangkis muda di Pelatnas Cipayung yang baru saja menjadi semifinalis Kejuaraan Dunia 2014 di nomor perorangan. Sayang, langkahnya dihentikan wakil Tiongkok Shi Yuqi dengan 19-21, 15-21. (*)

Chong Wei Target Sapu Kemenangan

LEE Chong Wei masih belum melupakan pengalaman Piala Thomas 2012. Dalam event yang dilaksanakan di Wuhan, Tiongkok, tersebut dia gagal membawa negaranya, Malaysia, bersinar.
 Langkah negeri jiran hanya sampai babak perempat final setelah dikalahkan tuan rumah 1-3 di babak perempat final. Salah satu penyebabnya, Chong Wei mengalami cedera.
 Petaka itu dialaminya di babak penyisihan grup saat berdapan dengan tunggal pertama Denmark Peter Gade. Chong Wei mundur setelah mengalami masalah dengan otot tendon di kaki kanan. Tanpa kehadirannya, Malaysia pun tak berdaya di tangan Tiongkok.
Kini, setelah 10 hari menjalani latihan bersama, Chong Wei siap menyongsong Piala Thomas keenam baginya. Istrinya yang juga mantan pebulu tangkis tunggal putri andalan Malaysia  Wong Mew Choo, berharap Chong Wei memberikan keberuntungan.
 Dua kali finalis olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, itu berharap bisa menyapu bersih semua kemenangan. Dalam putaran final Piala Thomas nanti, Malaysia berada di Group C bersama tuan rumah India, Korea Selatan, dan Jerman.
Malaysia akan menghadapi India Minggu, sehari kemudian dijajal Jerman, serta Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, pada Rabu. 
 “Ini bisa jadi Piala Thomas terakhir buat saya. Saya tak yakin dua tahun lagi bisa tampil,’’ ungkap Chong Wei kepada media lokal Malaysia.
 Untuk itu, pebulu tangkis peringkat satu dunia itu pun optimistis bisa melibas Son Wan-ho (Korea Selatan), Marc Zwiebler (Jerman), dan K. Srikanth (India).
“Saya beban yang diberikan kepada saya untuk bisa memberikan poin pertama,’’ ucap Lee Chong Wei. (*) 

Trikus/Vita Jajal Pasangan Pelatnas

USIA Tri Kusharjanto dan Vita Marissa sudah tak muda lagi. Trikus, sapaan karib  Tri Kusharjanto, sudah menapak 40 tahun. Sementara,Vita sudah memasuki 33 tahun.
 Namun, kemampuan mereka di atas lapangan masih tak banyak berubah. Buktinya, Trikus/Vita mampu melaju ke babak kedua nomor ganda campuran dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Jakarta 2014.
 Pada pertandingan yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika, Jakarta, pada Kamis (15/5), mereka mampu mengalahkan pasangan yang usianya jauh lebih muda, Faisal Firmansyah/Feira Mesawardhani, dengan dua game langsung 21-11, 21-15.
Namun, untuk bisa menembus babak perempat final bukan hal mudah. Trikus/Vita, yang diunggulkan di posisi keenam, akan dijajal wakil Pelatnas Cipayung Arya Maulana/Maretha Dea Giovani yang di babak pertama memetik kemenangan 21-16, 18-21, 21-18 atas Ricky Alverino/Ristya Ayu (Djarum Kudus).
 Selain itu, pertandingan besok (16/5) juga bakal memeras tenaga. Ini dikarenakan jika menang, mereka akan kembali turun lapangan pada malam harinya.
 Penampilan di Seri Jakarta atau seri III ini merupakan yang pertama bagi Trikus. Pada dua seri sebelumnya di Makassar (seri I) dan Kepulauan Riau (seri II).
 Sebenarnya, Trikus sudah memutuskan mundur dari pertandingan di level dewasa. Dia lebih konsentrasi di level senior.
 Apalagi,tahun lalu, dia sudah membela Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia Senior yang dilaksanakan di Turki.
 Kali terakhir, Trikus tampil di Piala Wali Kota Surabaya 2014.  Dia pun mampu menjadi runner-up ganda di kelompok senior berpasangan dengan bos Musica Effendi. (*)

Ada Lin Dan di Jepang Super Serie 2014


LIN Dan haus poin. Sejak kembali muncul dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014, dia turun dalam Kejuaraan Asia 2014.
 Hebatnya, dua turnamen tersebut mampu dijuarainya. Padahal, Lin Dan memulainya dari babak kualifikasi.
Imbasnya, peringkatnya pun terus naik. Dari di luar 100 besar, kini Lin Dan sudah ada di posisi 58 dunia.
 Terdekat, suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang bakal tampil dalam Jepang Super Series 2014 yang dilaksanakan 10-15 Juni di Tokyo. Namanya pun sudah terdaftar sebagai peserta turnamen berhadiah total USD 250 ribu.
 Hanya, Lin Dan harus kembali memulainya dari babak kualifikasi. Ini dikarenakan rankingnya belum memungkinkan tampil di ajang super series.
Meski tampil dari babak kualifikasi, Lin Dan tetap menjadi favorit  juara. Kemenangan dari Negeri Sakura, julukan Jepang, semakin melambungkan posisinya.
 Ini sangat dibutuhkan Lin Dan untuk bisa berlaga di Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada 25-31 Agustus.  Juara dunia lima kali dan dua emas olimpiade itu harus punya poin yang cukup untuk lolos karena BWF sudah tak lagi memberikan wild card.
 Tahun lalu, Lin Dan bisa memperoleh wild card karena rankingnya jelek. Fasilitas ini mampu dibayar tuntas oleh Lin Dan dengan menjadi juara.
 Jepang Open juga menjadi turnamen pertama super series dan super series pertama yang diikuti sejak 2012. (*)

Bukan Djarum tapi BCA


INDONESIA Open 2014 bergulir 17-22 Juni. Levelnya pun masih super series premier, turnamen tertinggi dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Hadiahnya pun sangat menggiurkan USD 750 ribu atau lebih Rp 7,5 Miliar.
 Namun, ada yang beda dengan Indonesia Open tahun ini. Titel di depan  yang dipakai bukan lagi Djarum namun BCA. Djarum merupakan perusahaan yang bergerak di bidang rokok sementara BCA di perbankan.
 Hanya, antara Djarum dan BCA pemiliknya sama. Taipan dari Kudus, keluarga Hartono dari Kudus.
 ‘’Mulai tahun ini turnamen bulu tangkis tak boleh memakai sponsor rokok. Jadi, Indonesia Open bukan lagi Djarum Indonesia Open Super Series Premier tapi  ganti BCA  Indonesia Open Super Series Premier,’’ terang Eddyanton Sabaruddin, ketua bidang turnamen dan perwasitan PP PBSI, kepada smashyes.
 Meski ganti nama titel, persaingan diperkirakan tetap bakal panas. Alasannya, Indonesia Super Series Premier 2014 bakal menjadi tempat perburuan para pebulu tangkis untuk mengamankan tiket bisa menembus Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark, pada 25-31 Agustus.
  Tahun lalu, Indonesia hanya kebagian satu gelar dari nomor ganda putra melalui pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Di final, mereka menundukkan pasangan Korea Selatan Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun dengan 21-14, 21-18. Sementara, pada 2012, tuan rumah juga memperoleh satu gelar melalui Simon Santoso di nomor bergengsi tunggal putrid. (*)

Juara Indonesia Super Series Premier 2013
Tunggal Putra: Lee Chong Wei (Malaysia)
Tunggal Putri: Li Xuerui (Tiongkok)
Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
Ganda Putri: Sheng Shu/Bao Yixin (Tiongkok)
Ganda Campuran: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok)

Turun di Sirnas Jakarta hanya untuk Latihan


DI antara peserta tunggal putra Sirkuit Nasional (Sirnas) Jakarta 2014 terselip nama Jonatan Christie. Ini menjadi debutnya selama sirnas tahun ini.
 ‘’Iya memang bener Jonatan tampil di Sirnas Jakarta. Buat latihan Jonatan,’’ kata Budi Santoso, pelatih tunggal putra pelatnas, kepada smashyes.
 Apalagi, tambah dia, jadwal turnamen yang diagendakan bagi Jonatan masih lama. Dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), selama Juni ada turnamen yang bisa diikuti oleh juara Indonesia Challenge 2013 itu yakni Sri Lanka Challenge (4-8 Juni), Jepang Super Series (10-15 Juni),Indonesia Super Series Premier (17-22), dan Australia Super Series (24-29 Juni) .
 Jonatan perlu turun di berbagai turnamen untuk mengasah kemampuannya. Apalagi, kini, dia sudah naik pangkat ke jenjang prestai bukan lagi potensi.
 Penampilan di Sirnas Jakarta pun langsung dijawab dengan kemenangan oleh Jonatan. Pada babak pertama yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika pada Selasa malam (13/5), dia menang mudah dua game 21-9, 21-5 atas Theofillus dari AXL. Pada babak kedua, Jonatan, yang diunggulkan di posisi kedua, akan ditantang wakil Jepang Koji Naito yang di babak pertama menundukkan Muhammad Nazir (Pelatprov DKI Jakarta) 21-17, 21-19.
 Kemampuan Koji tak boleh dipandang sebelah mata. Dia juga mempunyai ranking dunia meski tak terlalu bagus, 910. Pebulu tangkis 24 tahun itu juga berlaga dalam Jepang Super Series 2013 dan Vietnam Challenge 2014. Hanya, hasilnya jeblok karena tersingkir di babak awal.
 Sedang Jonatan,meski usianya masih 17 tahun,namun rankingnya jauh lebih unggul. Kini, dia ada di posisi 124 dunia. (*)

Alamsyah Yunus Kembali Beraksi


ALAMSYAH Yunus akhirnya turun ke lapangan. Mantan penghuni  Pelatnas Cipayung tersebut menundukkan Galih Pangestu dari Jaya Raya dengan dua game langsung 21-15, 21-14 pada babak I Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Jakarta di GOR Asia-Afrika, Jakarta, pada Selasa malam WIB (13/5).
 Pada babak kedua, pebulu tangkis yang membela JR Enkei tersebut bakal dijajal Pandu Dewantoro (Sarwendah BC), yang di babak pertama mengalagkan Sasahara Takashi (Jepang) 21-17, 21-12.
 Pada dua seri sebelumnya, di Makassar dan Batam (Kepulauan Riau) Alamsyah gagal turun dengan alasan cedera. Begitu pula di Piala Wali Kota Surabaya 2014.
 Hanya,di Kota Pahlawan, julukan Surabaya, dia terganjal urusan administrasi kepindahan. Rencananya, dalam turnamen yang sudah berlangsung dua pekan lalu itu, Alamsyah akan membela klub baru, Tjakrindo.
 Namun, surat izin kepindahan dari PBSI Jakarta tak turun. Ini disebabkan klub baru tersebut berdomisili di Surabaya, Jawa Timur.
 Dengan kembalinya Alamsyah turun di sirnas akan membuat semua lawannya keder. Alasannya, meski sudah tak muda lagi, 29, di level nasional, dia tetap tangguh. Buktinya, tahun lalu, Alamsyah mampu menjadi raja sirnas. Dari sembilan seri yang diikuti, dia delapan kali menjadi juara.
 Tahun ini, juara tunggal putra dalam Sirnas Makassar jatuh ke tangan Febriyand Irvannaldy. Sementara di Seri Kepulauan Riau, posisi terhormat tunggal putra disabet pebulu tangkis senior Jeffer Rosobin. (*)