PADA Piala Thomas 2014 ini, nama Sony Dwi Kuncoro tak ada. Dia terpental setelah dianggap tak dalam kondisi terbaik saat menjalani karantina di Kudus, Jawa Tengah, dan pertandingan simulasi di Solo, Jawa Tengah.
Bahkan, dalam pertandingan simulasi, Sony kalah oleh pebulu tangkis muda Ihsan Maulana Mustofa 19-21, 18-21. Ini membuat Ihsan menjadi tunggal keempat di bawah Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Simon Santoso.
Lalu apa aktivitas Sony di saat rekan-rekannya di New Delhi, India, venue putaran final Piala Thomas? ‘’Saya tetap berlatih di Cipayung. Pelatihnya Budi Santoso,’’ kata Sony.
Jadwal latihan yang dilakoni pun tetap tak berubah. Hanya, suasanya memang tak seramai biasanya. Apalagi, beberapa pebulu tangkis potensi juga ikut ambil bagian dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Jabar yang saat ini tengah bergulir.
‘’Ya tetap masih ada kok,’’ ungkap Sony.
Gagalnya Sony masuk Tim Piala Thomas 2014 ini mengulangi kejadian dua tahun lalu. Hanya, kondisinya berbeda.
Pada 2012, Sony masih dibekap cedera. Namun, sekarang, dia baru sembuh hanya masih belum bisa optimal.
Jika fit, Sony bakal turun sebagai tunggal kedua atau ketiga. Ini bakal menjadi jaminan Indonesia merebut poin. Alasannya, sebelum cederanya kambuh,lelaki yang masa kecilnya dibina PB Wima Surabaya tersebut tengah berada di puncak penampilan.
Sayang, Maret lalu lalu, di All England Super Series, cedera lamanya kambuh. Imbasnya, dia pun harus lama absen dari berbagai turnamen dan rankingnya pun lambat laun terlempar dari 10 besar. Dalam ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terakhir, Sony ada di posisi 20. (*)