WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Belajar dari Kegagalan Dua Turnamen

MENANG: Alfian Eko Prasetya

DUA turnamen sudah dilakoni Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika. Di Austria Challenge, mereka masuk babak delapan besar nomor ganda campuran. Kemudian, di Jerman, Alfian/Annisa kalah di penampilan perdana babak utama.
 Namun, penampilan di dua turnamen tersebut memberi banyak pelajaran berharga. Ketika berlaga di Vietnam Challenge 2014, pasangan yang kini duduk di posisi 266 dunia itu pun sudah mulai menyatu.
 Hasilnya, Alfian/Annisa mampu menjadi juara dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 15 ribu tersebut. Dalam final yang dilaksanakan di Hanoi pada Minggu (30/3), mereka mampu menjungkalkan unggulan ketiga asal Hongkong Fernando Kurniawan/Lok Yan Poon dengan dua game 21-14, 21-17 yang memakan waktu 30 menit.
 Bermain di ganda, khususnya ganda campuran bukan ha lasing bagi Alfian. Bahkan, bersama Shella Devia Aulia, mereka mampu menjadi runner-up Kejuaraan Dunia 2012.
 Selain bersama Shella, di nomor ganda campuran, dia pernah dipasangkan dengan Gloria Emannuele Widjaja, Sri Wulan, Wenny Anggraeni, dan terakhir dengan pebulu tangkis senior Shendy Puspa Irawati.
 Bersama Shendy, mereka menjadi juara di Malaysia Internasional Series 2013 yang dilaksanakan di Kuching. Di event yang sama, Alfian juga juara di nomor ganda putra bersama Selvanus Geh.
 Meski juara, pasangannya di ganda campuran dan ganda putra tak dipertahankan,Hingga akhirnya Alfian ditandemkan dengan Annisa Saufika.
 Di Vietnam Challenge 2014, selain di ganda campuran, Indonesia juga juara di ganda putra melalui Selvanus Geh/Kevin Sanjaya. Di final, pasangan yang baru dipasangkan di Vietnam Challenge 2014 ini mempermalukan unggulan kedua asal Australia Robin Middleton/Ross Smith 21-14, 21-13. (*)

Hasil Final Vietnam Challenge 2014
Tunggal Putra: Nguyen Tien Minh (Vietnam x1) v Tan Chun Seng (Malaysia x2) 21-17, 21-13

Tunggal Putri:Hung Shih Han (Taiwan x6) v Jiang Yujiang (Tiongkok) 21-18, 21-15

Ganda Putra: Selvanus Geh/Kevin Sanjaya (Indonesia x6) v Robin Midleton/Ross Smith (Australia  x2) 21-14, 21-13

Ganda Putri: Yano Chiemi/Yumiko Nishiyama (Jepang) v Melvira Oklamona/Melati Daeva (Indonesia x6) 21-12, 22-20
Ganda Campuran:  Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika (Indonesia x7) v Fernando Kurniawan/Poon Lok Yan (Hongkong x3) 21-14, 21-17

X=unggulan

Tak Perlu Jauh-Jauh Intip Lawan

LAWAN BERAT:Tim Thomas Tiongkok (foto: imagechina.cn)

INDONESIA tak perlu susah-susah memantau lawannya di ajang Piala Thomas. Dari undian (drawing) yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) pada Minggu (30/3), Sony Dwi Kuncoro dkk menghuni Grup A bersama dengan Thailand dan Singapura. Satu tim lagi adalah Nigeria.
 Dengan kompossi yang ada, seharusnya Indonesia bisa melaju mulus ke babak kedua dalam event yang dilaksanakan di New Delhi, India, padaa 18-25 Mei 2014 itu. Hanya, kans merah putih menyapu bersih semua partai tak sebesar penyelenggaraan sebelumnya.
 Itu disebabkan masih labilnya penampilan skuad Indonesia di berbagai turnamen. Tommy misalnya.
 Meski menjadi pebulu tangkis tunggal putra terbaik Indonesia saat ini dan duduk di ranking keempat dunia, dia sering kalah oleh pebulu tangkis tidak terkenal atau rankingnya jauh di bawah.
 Melawan tunggal terbaik Thailand saat ini, Boonsak Ponsana, Tommy pernah sekali kalah dalam empat kali pertemuan. Selain itu, dalam pertemuan terakhir di Singapura Super Series 2013, putra salah satu legenda bulu tangkis Indonesia Icuk Sugiarto itu harua berjuang ekstrakeras selama tiga game.
 Untung, dua poin di ganda besar kemungkinan akan selalu aman. Komposisi Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro masih susah ditundukkan oleh pasangan manampun.
 Undian awal ini juga memisahkan Indonesia dengan Tiongkok. Negeri Panda, julukan Tiongkok, masih dianggap sebagai kandidat kuat juara. Meski lemah di ganda, mereka mempunyai tiga tunggal yang kemampuannya susah ditundukkan. Apalagi, dua kali peraih emas olimpiade, Lin Dan, kabarnya bakal kembali masuk tim. Meski hanya diposisikan sebagai tunggal ketiga.
 Beda dengan Piala Uber. Lindaweni Fanetri dkk harus memeras keringkat sejak penyisihan grup. Mereka berada satu grup dengan Korea Selatan yang besar kemungkinan sudah pasti menjadi juara grup.
 Nah, untuk bisa lolos, Indonesia harus bisa mengalahkan saingan baru di kawasan Asia Tengga, Singapura. Satu negara lagi di Grup B adalah Australia.
  Sejak 2004, Indonesia tak pernah lagi menjadi juara di ajang Piala Thomas. Sementara di Uber, sejak 1996, lambing event beregu putri itu sudah meninggalkan tanah air. (*)

Pembagian Grup
Piala Thomas
Grup A: Indonesia, Thailand, Nigeria, Singapura
Grup B: Jepang, Denmark, Hongkong, Inggris
Grup C: Malaysia, Korea Selatan, India, Jerman
Grup D: Tiongkok, Taiwan, Rusia, Prancis

Piala Uber:
Grup A: Tiongkok, Taiwan, Inggris, Rusia
Grup B: Korea Selatan, Indonesia, Australia, Singapura
Grup C: Thailand, India, Kanada, Hongkong
Grup D: Jepang, Denmark, Malaysia, Jerman

Simon Belum Mau Berpesta

JUARA: Simon di atas podium (foto:thestar)

PEMANGGILAN Simon Santoso ke Skuad Thomas Indonesia berdampak besar. Semangat lelaki 28 tahun itu menjadi berlipat saat berlaga di Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Apalagi, pemanggilan itu terjadi di tengah-tengah turnamen berhadiah total USD 120 ribu itu. Imbasnya, Simon pun membawa gelar dari turnamen level III BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut.
 Dalam final yang dilaksanakan di Pasir Gudang Municipal Stadium pada Minggu waktu setempat, Simon melibas wakil India Sourabh Varma dengan tiga game 15-21, 21-16, 21-19.
‘’Saya datang ke Malaysia Grand Prix Gold dengan target juara dan memang bisa saya lakukan. Saya berharap gelar ini bisa memberikan tempat bagiku di tim Thomas,’’ kata Simon setelah menundukkan lawannya yang berusia 22 tahun itu kepada media Malaysia.
 Dengan ranking saat ini yang terdampar di 56 dunia atau posisi keeenam terbaik di Indonesia, Simon bakal menjadi tunggal ketiga yang berbahaya di Piala Thomas yang diadakan di New Delhi, India, pada 28-25 Mei tersebut.
 Ya, di atas Simon, Indonesia mempunyai Tommy Sugiarto yang kini duduk di ranking empat dunia,  Sony Dwi Kuncoro (15), Dionysius Hayom Rumbaka (19), Andre Kurniawan Tedjono (51), dan  Alamsyah Yunus (52).
 Simon juga berharap kemenangan di negeri jiran tersebut akan mendongrak rankingnya yang ambles setelah lama absen karena cedera dan gagal di beberapa turnamen. Simon sendiri belum pernah membawa Indonesia meraih gelar di ajang bergengsi beregu selama 10 tahun menghuni Pelatnas Cipayung.
‘’Ini bukan waktu yang pas untuk berpesta. Saya harus bisa mendongkrak peringkat salah satunya melalui Singapura Super Series nanti,’’ ungkap lelaki yang mulai Januari lalu memutuskan menjadi pebulu tangkis professional setelah tak lagi berada di Pelatnas Cipayung.
 Sayang, gelar yang diraih Simon di Malaysia Grand Prix Gold 2014 menjadi satu-satunya juara yang dibawa pulang ke Indonesia. Dua pebulu tangkis merah putih yang berlaga di babak final, Adriyanti Firdasari (tunggal putri) dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran) menyerah kepada lawan-lawannya.  (*)

Hasil Final Malaysia Grand Prix Gold 2014
Tunggal Putra: Simon Santoso (Indonesia x15) v Sourabh Varma (Indiax8) 15-21, 21-16, 21-19

Tunggal Putri: Yao Xue (Tiongkok x2) v Adriyanti Firdasari (Indonesia) 21-18, 21-8

Ganda Putra: Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart (Singapura) v Goh V Shem/Lim Khim Wah (Malaysia x2) 21-17, 22-20

Ganda Putri: Xiaohan Yu/Yaqiong Huang (Tiongkok x5) v Ou Dongni/Xiong Mengjing (Tiongkok) 22-20, 12-21, 21-18

Ganda Campuran: Kai Lu/Yaqiong Huang (Tiongkok) v Praveen Jordan/Debby Susanto (Indonesia) 21-14, 21-13

Pasangan Baru Memburu Gelar

Selvanus Geh (foto:badzine)

SELVANUS Geh/Kevin Sanjaya kali pertama dipasangkan. Namun, mereka sudah punya kesempatan menjadi juara.
 Kemenangan dua game langsung 21-8, 21-16 atas pasangan Malaysia Nelson Wei/Low Juan Shen di Hanoi pada Sabtu waktu setempat (28/3) membuat Selvanus/Kevin berhak tampil di laga pemungkas Vietnam Challenge 2014.
Pada babak final, mereka akan menjajal ketangguhan unggulan kedua Robin Midleton/Ross Smith. Pada babak semifinal, unggulan kedua ini menghentikan perlawanan Chen Chung Jen/Wang Chi-Lin (Taiwan) 22-20, 21-19.
 Dari sisi peringkat, Selvanus/Kevin belum punya. Ini disebabkan mereka baru turun di turnamen BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) di Vietnam Challenge 2014 ini. Sementara, Robin/Ross saat ini berada di ranking 51 dunia.
 Bagi Selvanus, lolos dengan pasangan yang baru dipasangkan pernah dialaminya tahun lalu di Malaysia Challenge 2013. Saat itu, pebulu tangkis asal Wima Surabaya tersebut bertandem dengan Alfian Eko Prasetya.
 Mereka mampu menjadi juara setelah mengalahkan pasangan tuan rumah Chooi Kah Ming/Teo Ee Yi 21-15, 21-13. Sayang, setelah memetik hasil manis, pasangan Selvanus/Alfian tak dilanjutkan masa depannya.
 Sementara, kali terakhir, Kevin diduetkan dengan Arya Maulana. Mereka juga tampil di Malaysia Challenge dan hanya sampai di babak awal.
 Selain Selvanus/Kevin di ganda putra, Indonesia juga meloloskan pasangan ganda putri Melvira Oklamona/Melati Daeva dan pasangan ganda campuran Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika.
 Sementara, harapan meloloskan wakil di tunggal putra kandas. Fikri Ihsandi menyerah kepada unggulan teratas yang juga pujaan penonton tuan rumah Nguyen Tien Minh. (*)

Jeffer Jadi Juara Tunggal Tertua


JANGAN pernah meremehkan Jeffer Rosobin.  Meski usianya sudah 38 tahun, dia masih mampu menjadi juara di ajang Sirkuit Nasional (Sirnas).
 Ini dilakukan Jeffer di Sirnas Seri Kepulauan Riau 2014. Dalam final yang dilaksanakan di Batam pada Sabtu waktu setempat (29/2), dia mengalahkan lawan yang usianya jauh di bawahnya, Nugroho ‘’Gepeng’’ Andi dengan 21-17, 16-3 (ret).
 Kemenangan ini membuat Jeffer menjadi pebulu tangkis tertua yang menjuarai nomor tunggal. Untuk nomor lainnya, dia masih kalah dengan Tri Kusharjanto. Lelaki yang pernah bersama Jeffer di PB Suryanaga, Surabaya, itu menjuarai nomor ganda di usia 39 tahun.
 ‘’Ini memang rekor baru. Saya mau motivasi anak-anak muda Indonesia,’’ kata Jeffer kepada smashyes.
 Bahkan, dia memastikan akan terus tampil di ajang sirnas. Paling tidak, tambah juara Asia 1996 itu,untuk bisa jaga kesehatan.
 ‘’Namun, saya sekarang lebih banyak melatih di klub, Academy  Rosobin di Jakarta,’’ ungkap dia.
 Absennya beberapa pebulu tangkis yang memilih berlaga di turnamen BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Vietnam Challenge 2014 dan Malaysia Grand Prix Gold 2014, membuat jalan juara bagi Jeffer lapang.
Salah satu lawan terberatnya saat ini adalah Febriyan Irvannaldy dari Wima Surabaya. Lelaki yang memilih berlaga di Vietnam Challenge ini mengalahkannya di sirnas sebelumnya di Makassar, Sulawesi Selatan, dan  turnamen Piala Wali Kota Balikpapan. (*)

Juara Kelompok Dewasa
Tunggal Putra: Jeffer Rosobin  (Academy Rosobin) v NUgroho Adi (JR Enkei) 21-17, 16-3 (ret)

Tunggal Putri: Yeni Asmarani (Djarum Kudus) v Elizabeth Purwaningtyas (SGS Bandung) 21-19, 14-21, 21-11

Ganda Putra: Ardiansyah Putra/ Sholahudin Alam (Berkat Abadi Banjarmasin/Suryanaga) v Rizky Hidayat/Riyo Arief (Wima Surabaya) 21-13, 21-12

Ganda Putri: Dian Fitriani/Nadya Melati (Jaya Raya Jakarta) v Devi Tika/Keshya Nurvita (SGS Bandung) 21-17, 9-21, 21-13

Ganda Campuran: Ardiansyah Putra/Devi Tika (Berkat Abadi Banjarmasin/SGS Bandung) v Anggun Nugroho/Keshya Nurvita (Halim Jakarta/SGS Bandung) 21-16, 21-12

Firda Ternyata Masih Ada

Adriyanti Firdasari 

ADRIYANTI Firdasari masih bertaji. Dibuang Pelatnas Cipayung akhir tahun lalu, banyak yang memprediksikan dia bakal tamat karirnya.
Namun, anggapan itu salah. Paling tidak di Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari, mampu  menembus babak final tunggal putri turnamen berhadiah USD 120 ribu tersebut.  Pada babak semifinal yang dilaksanakan pada Sabtu waktu setempat (29/2) di Johor Bahru, pebulu tangkis asal klub Jaya Raya Jakarta itu mengalahkan Nozomi Okuhara dari Jepang dengan dua game langsung 21-19, 21-14.
 Pada babak final, Firda akan menantang unggulan kedua Yao Xue. Pebulu tangkis Tiongkok ini di semifinal menghentikan perlawanan Hsu Ching Hsu (Taiwan) dengan tiga game 21-15, 20-22, 21-15.  Ini merupakan pertemuan perdana antara Firda dengan Yao Xue.
 Hanya,melihat ranking, Firda bakal mengalami kesulitan. Rankingnya jauh di bawah lawannya. Dia ada di posisi 135 sementara Yao Xue di posisi 28.
 Pada 2014, Firda hanya sekali tampil yakni pada Malaysia Super Series Premier.  Mantan tunggal putri terbaik Indonesia ini harus melalui babak kualifikasi.
 Sayang, saat sudah di babak utama, Firda langsung tersingkir. Dia menyerah kepada wakil Thailand Nichaon Jindapon 19-21, 14-21.
 Ya, jebloknya penampilan itu pula yang membuat Firda dicoret dari pelatnas yang sudah hampir 10 tahun menjadi tempatnya berlatih.
 Selain Firda, di final Indonesia juga menempatkan wakilnya melaluik Simon Santoso di tunggal putra dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto. (*)

Rekor Lebih Berpihak Andre

Toby Penty (foto:badmintonengland)

TUGAS berat harus dilakoni Andre Kurniawan Tedjono. Dia akan menantang unggulan teratas Brice Leverde dari Prancis pada babak perempat final tunggal putra Prancis Challenge 2014.
 Andre lolos setelah melibas dua lawan dalam pertandingan yang dilaksakan di Orleans pada Jumat waktu setempat (28/3). Pada babak pertama,Andre menundukkan Mathias Almer dari Austria dengan dua game langsung 21-14, 21-13.  Selang beberapa jam kemudian, mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu menundukkan wakil Inggris Toby Penty juga dengan straight game 21-13, 21-12.
 Meski melawan  unggulan teratas, namun Simon tetap peercaya diri. Alasannya, dia dua kali menang atas pebulu tangkis andalan tuan rumah tersebut.
 Dua kali kemenangan dipetiknya di Autria Challenge 2010 dan Bulgaria Grand Prix 2008. Sekali kekalahan dialami Andre di Belgia Internasional 2011.
 Menariknya, semua pertandingan harus dilaksanakan di tiga game. Hanya, saat ini, dari sisi peringkat, Andre kalah. Dia ada di posisi 51 sementara Leverde di tangga ke-32.
 Andre merupakan satu-satunya pebulu tangkis Indonesia yang berlaga di babak utama tunggal putra Prancis Challenge 2014. Sebenarnya ada Indra Bagus Ade Candra.  Hanya, dia membela bendera Itaia dan kalah di babak pertama oleh unggulan keempat Pablo Abian dari Spanyol dengan 17-21, 21-17, 21-19.  (*)


Lewati Jonatan, Fikri Sudah Menanti

Nguyen Tien Minh (foto:talkvietnam)

NGUYEN Tien Minh mengoptimalkan pengalaman yang dimiliki. Itu terjadi saat unggulan teratas nomor tunggal putra itu mengalahkan pebulu tangkis muda Indonesia Jonatan Christie dengan dua game langsung 23-21, 21-15 dalam pertandingan perempat final Vietnam Challenge 2014 yang dilaksanakan di Hanoi pada Jumat waktu setempat (28/3).
 Pada game pertama, Minh, yang kini duduk di posisi 10 dunia, sempat kerepotan menghadapi Jonatan. Namun, ketenangannya karena sudah lama malang melintang di pentas olahraga tepok bulu membuat Jonatan kewalahan. Hingga akhirnya, tenaga Yonatan yang terkuras pada game kedua, membuat Minh mampu melaju ke semifinal.
 Namun, untuk bisa menembus final, dia harus bisa menyingkirkan pebulu tangkis muda Indonesia lainnya, Fikri Ihsandi Hadmadi. Dia lolos ke semifinal setelah menjungkalkan unggulan keempat Wan Chia-Hsin dengan rubber game 14-21, 21-18, 21-8.
Dari segi peringkat, Fikri bakal dengan mudah bakal dikalahkan Minh. Saat ini, rankingnya masih berkutat di 221.
 Pertandingan semifinal lainnya di nomor tunggal putra mempertemukan sesame pebulu tangkis Malaysia Tan Chun Sheang, yang merupakan unggulan kedua, dengan Tan Kian Meng, unggulan ke-14. (*)

Wakil Indonesia di Semifinal Vietnam Challenge 2014
Tunggal Putra: Fikri Ihsandi (x12)

Tunggal Putri: -

Ganda Putra: Selvanus Geh/Kevin Sanjaya

Ganda Putri: Ni Ketut Mahadewi/Annisa Saufika, Melvira Oklamona/Melati Daeva Oktaviani

Ganda Campuran: Alfian Eko Prasetyo/Annisa Saufika (x7)

X=unggulan

Masih Ada Tempat Buat Simon

BAYANGAN: Sebagian penggawa Tim Thomas Indonesia 

PENAMPILAN Simon Santoso masih dapat perhatian dari PP PBSI. Buktinya, meski tak lagi menjadi penghuni Pelatnas Cipayung, dia tetap masuk nominasi Tim Thomas Indonesia yang bakal berlaga di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang.
 Simon tampil moncer lagi pada Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014.  Dia mampu mengantarkan klub yang dibelanya, Musica Champion Kudus, menjadi juara dalam event yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada Februari lalu itu.
 Bahkan, selama tampil pada kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 2 miliar itu, Simon tak pernah terkalahkan. Dia juga dianggap menjadi kunci kebangkitan Musica Champion saat berlaga di babak final. Kemenangannya mengembalikan diri kepercayaan rekan-rekannya setelah sempat tertinggal 0-2dari Jaya Raya Jakarta.
 Saat ini pun, Simon kondisinya juga masih on fire. Dia pun mampu menembus babak semifinal Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Itu setelah lelaki asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut mampu mengalahkan wakil tuan rumah Soo Teck Zhi 21-10, 21-4 pada pertandingan perempat final yang dilaksanakan di Johor Bahru pada Kamis waktu setempat.  Kemenangan ini membawa unggulan ke-15 tersebut bakal berhadapan dengan Thammasin Sitthikom asal Thailand, yang di babak perempat final menggulingkan unggulan kesepuluh Wei Nan (Hongkong) 21-17, 17-21, 21-17.
 Pertemuan  ini menjadi pertarungan perdana bagi Simon dengan pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, itu. Namun, dari sisi peringkat, Simon unggul jauh. Dia berada di ranking 56 sementara lawannya 139.
 Pertemuan semifinal tunggal lainnya mempertemukan antara unggulan kedua Chong Wei Feng melawan Sourabh Varma dari India. (*)

Nominasi
Tim Thomas

Tunggal
1. Tommy Sugiarto
2. Sony Dwi kuncoro
3. Dionysius. Hayom Rumbaka
4. Jonatan Christie
5. Simon Santoso
6. Wisnu Yuli Prasetyo
7. Riyanto Subagja
8. Ihsan Maulana Mustofa

Ganda
1. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
2. Angga Pratama/Rian Agung Saputro
3. Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi
4. Wahyu Nayaka AP/Ade Yusuf Santoso
5. Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon

Tim Uber

Tunggal
1. Lindaweni  Fanetri
2. Bellaetrix Manuputty
3.Aprilia Yuswandari
4. Hera Desi Ana
5. Maria Febe Kusumastuti
6. Hanna Ramadini

Ganda
1. Della Destiara Haris/Anggia Shitta Awanda
2. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
3. Tiara Rosalia Nuraidah/Suci Rizki Andini
4. Pia Zebadiah Bernadet/Rizki Amelia Pradipta

Sendirian Bawa Nama Indonesia di Babak Utama

TANPA KAWAN: Andre Kurniawan Tedjono (foto:badzine)
 ANDRE Kurniawan bakal berjuang sendirian membawa nama Indonesia dalam Prancis Challenge 2014. Itu setelah Adi Pratama harus mengakui ketangguhan Cheng Kuo Po dari Taiwan dengan rubber game 16-21, 21-17, 21-16 dalam final kualifikasi yang dilaksanakan di Orleans pada Kamis waktu setempat (27/3) atau Jumat dini hari WIB (28/3).
 Sebenarnya, di babak kualifikasi turnamen berhadiah USD 15 ribu tersebut bukan hanya Adi yang membela merah putih. Ada juga nama-nama seperti Ihsan Adam Wirawan, Rafael Valentino, Kaizar Bobby, Ellen Frederika, dan Viky Anindita. Sayang, semuanya sudah bertimbangan sebelum mencapai babak pemungkas perebutan tiket babak utama.
 Adi sendiri masih membela bendera Indonesia. Meski, sejak awal tahun ini, lelaki yang juga pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung tersebut tinggal di Wina,  karena menjadi lawan tanding (sparring partner) pebulu tangkis Austria.
 Ini beda dengan Viky Indra. Dalam Prancis Challenge, dia langsung lolos ke babak utama. Hanya,bendera yang dibelanya bukan merah putih tapi Italia.
 Penampilan di Prancis Chalenge ini juga menandai kembalinya Andre. Kali tampil, pebulu tangkis PB Djarum yang lama berkelana di Eropa ini tampil di Swiss Grand Prix Gold pada 11-16 Maret lalu. Dia absen di Rumania Internasional Series dan Polandia Challenge.
 Saat ini, Andre duduk di peringkat 51 dunia. Pada babak pertama Prancis Challenge, dia dijajal Mathias Almer dari Austria.
 Ini menjadi pertemuan perdana bagi Andre dengan Almer. Hanya, dari sisi ranking, harusnya dia mampu melewati dengan mudah. Saat ini, Almer rankingnya 101 di bawah Andre. (*)

Melawan Kepungan Pebulu Tangkis Muda

FIGHTING SPIRIT: Jeffer Rosobin

 SIRKUIT Nasional (Sirnas) Seri Kepulauan Riau sudah memasuki babak perempat final. Begitu juga di nomor tunggal putra.
 Menariknya, ada nama pebulu tangkis senior di antara kerumunan anak muda. Siapa? Ya, Jeffer Rosobin.
 Dengan usia yang sudah 38 tahun, Jeffer akan menantang unggulan kedelapan Eska Riffan Jaya dari Mutiara Bandung. Itu setelah Jeffer, yang kini membela klubnya sendiri Academy Jeffer Rosobin, mengalahkan Carven Pratama dari Banda Baru Batam dengan 21-10, 21-12.
 ‘’Dia otot kawat. Padahal, sudah tuwek (tua) dengan usianya 38,’’ kata rekan Jeffer, Wijanarko Adi Mulya.
 Selain itu, dia memuji kelebihan Jeffer yang tak dimiliki peb ulu tangkis lainnya, khususnya yang berusia muda. Bukan hanya fisik yang selalu prima, tapi semangat juangnya di lapangan.
 ‘’Fighting spiritnya jarang dipunyai pebulu tangkis muda saat ini,’’ ucap Wijar,sapaan karib Wijanarko.
 Padahal, lanjut dia, masa keemasan pebulu tangkis yang dibesarkan Suryanaga, Surabaya, itu sudah lewat. Nama Jeffer sempat mencuat ketika menjadi juara Asia di Surabaya 1996.
Dalam final, Jeffer mengalahkan wakil Tiongkok Luo Yigang. (*)

Posisi Yonathan/AlbertMelonjak 239 Setrip


LOMPATAN demi lompatan terus dilakukan Yonathan Suryatama Dasuki/Albert  Prasetyo. Dalam ranking terbaru yang dikeluarkan BWF (Federas Bulu Tangkis Dunia), keduanya ada di posisi 249.
 Artinya, Yonathan/Albert naik 239 setrip dari pekan lalu. Ini tak lepas dari penampilan keduanya di Polandia Challenge 2014.
 Dalam event yang menyediakan hadiah total USD 15 ribu tersebut, Yonathan/Albert mampu menembus babak perempat final. Sayang, mereka gagal lolos empat besar karena ditundukkan unggulan teratas asal Polandia Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha 16-21, 14-21.
Selain di Polandia, Yonathan/Albert baru tampil di dua turnamen lainnya, Jerman Grand Prix Gold dan Swiss Grand Prix Gold. Hanya, dalam turnamen tersebut, mereka langsung kalah di laga perdana.
 Di Jerman Grand Prix Gold yang dilaksanakan di Mulheim, Yonathan/Albert menyerah di babak kualifikasi kepada pasangan tuan rumah Fabian Holzer/Mark Lamsfuss 5-21, 19-21, 13-21. Kemudian di Basel, yang jadi host Swiss Grand Prix Gold, keduanya langsung tersungkur saat berhadapan dengan unggulan pertama di babak utama, Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmak), 14-21, 6-21.
 ‘’Tapi, kami tak bisa main di Prancis Challenge yang saat ini berlangsung di Orleans. Nama kami nggak muncul,’’ kata Yonathan kepada smashyes.
 Ini membuat mereka pun kembali ke Indonesia lebih dulu. Sasaran terdekatnya, Yonathan/Albert akan tampil dalam Singapura Super Series.
 Dalam event yang dilaksanakan 8-13 April itu, nama keduanya muncul. Hanya, pasangan yang memulai laga internasional dari ranking 1194 itu harus memulainya dari babak kualifikasi. (*)

Hanyan Punya Simon Santoso

LAWAN: Soo Teck Zhi (foto:thestar)

INDONESIA hanya punya satu wakil di babak perempat final nomor tunggal dalam Malaysia Grand Prix Gold 2014. Asa menjadi juara itu disematkan di pundak Simon Santoso.
 Mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut dua kali memetik kemenangan dalam pertandingan yang dilaksanakan di Johor Bahru pada Kamis waktu setempat (27/3). Pada babak kedua, Simon menang 21-17, 21-10 atas wakil India Aditya Prakash. Sukses ini dilanjutkan di babak ketiga.
 Simon memulangkan unggulan kelima asal Tiongkok Song Xue dengan dua game langsung 21-12, 21-15. Ini menjadi kemenangan kedua Simon atas Song Xue. Sebelumnya, Simon menundukan pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, itu pada Vietnam Open 2013.
Langkah menembus semifinal terbentang lebar. Simon, yang diunggulkan di posisi kelimabelas, berhadapan dengan wakil Malaysia Soo Teck Zhi, yang di babak ketiga mengalahkan compatriot (rekan senegara) Muhamad Arif Abdul Latif 21-12, 21-13. Arif, sapaan karib Muhamad Arif Abdul Latif, di babak pertama menjungkalkan unggulan teratas Tanongsak Saensomboonsuk asal Thailand.
 Sebenarnya, hingga babak ketiga, Indonesia juga masih punya wakil, Wisnu Yuli Prasetyo. Sayang, pebulu tangkis prestasi Pelatnas Cipayung ini menyerah dua game langsung 23-21, 21-9 atas Gurusaidutt RMV asal India.
Wakil Indonesia yang masih bertahan
Tunggal Putra: Simon Santoso

Tunggal Putri: Adriyanti Firdasari

Ganda Putra: Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan, Fran Kurniawan/Bona Septano,Markis Kido/Markus Fernaldi  

Ganda Putri: -

Ganda Campuran: Muhammad Rijal/Vita Marissa, Praveen Jordan/Vita Marissa, Edi Subakhtiar/Gloria Emmanuele Widjaja

Lolos, tapi Langsung Ketemu Calon Juara



Jonathan Christie (foto:PBSI)
JONATHAN Christie terus memburu harapan. Dengan usia yang masih berusia 17 tahun tersebut mampu menembus babak semifinal Vietnam Challenge 2014.
 Itu setelah Jonathan mampu memetik dua kali kemenangan dalam pertandingan yang dilakoni pada Kamis waktu setempat (27/3). Pada pertandingan babak kedua, pebulu tangkis yang promosi ke level prestasi itu menundukkan Antonio Benjamin Gadi dengan dua game 21-11,21-11. Selang beberapa jam kemudian,Jonathan, yang diunggulkan di posisi kedelapan, melibas wakil Taiwan Yang Sheng-Jie 21-9, 21-13.
 Namun, untuk menembus babak semifinal, Jonathan harus kerja ekstrakeras. Ini dikarenakan dia berhadapan dengan unggulan pertama sekaligus harapan tuan rumah Nguyen Tien Minh. Lelaki yang akrab disapa Minh itu di babak kedua menghentikan langkah wakil Indonesia Anthony Ginting 19-21, 21-18, 21-12. Setelah itu, dia menang 21-13, 21-18 atas Yugo Kobayashi.
 Ini menjadi pertemuan perdana Jonathan dengan Minh. Hanya, dari sisi peringkat, Jonathan kalah jauh.
 Saat ini, dia berada di posisi 140. Sementara, Minh ada di ranking 10 dunia.
 Selain Jonathan, tugas berat juga ada di pundak Fikri Ihsan Hadmadi dan Ivanudin Rifan Fauzin. Keduanya bakal menantang bakal kandidat juara.
 Fikri menantang unggulan keempat asal Taiwan Wan Chia-Hsin dan Ivanudin menjajal unggulan kedua Tan Chun Seang. Pebulu tangkis Malaysia ini lolos ke perempat final dengan mengalahkan wakil Indonesia, Hermansyah di babak ketiga dan Febriyan Irvannaldi di babak kedua. (*)

Febri Jajal Unggulan Kedua

MEJENG: Febriyan Irvannaldy di Hanoi
FEBRIYAN Irvannaldy lewat hadangan awal di Vietnam Challenge 2014. Dia mampu mengalahkan Loh Kean Yew dari Singapura dengan rubber game 17-21, 21-17,. 21-13 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Hanoi pada Rabu waktu setempat (26/3).
 Namun, lawan berat sudah menghadang pebulu tangkis Wima Surabaya tersebut. Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, sudah ditunggu Tan Chun Seang.
 Unggulan kedua asal Malaysia itu pada babak pertama menjinakkan pebulu tangki Indonesia yang juga berasal dari Surabaya Chrisna Adi 17-21, 21-8, 21-15.
 ‘’Rasa syukur bisa menang dan lolos ke babak kedua,’’ terang Febri kepada smashyes.
 Hanya, dia tak mau sesumbar bakal terus melaju. Febri mengakui bahwa Chun Seng  tak bisa dianggap enteng. Apalagi, dia menduduki unggulan kedua dalam turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut.
 Dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), posisi Febri kalah jauh. Dia ada di ranking 387 sementara lawannya di tangga ke-50.
 Hanya, saat ini, Febri tengah on fire. Dia baru saja menjuarai Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Makassar.
 Selain itu,arek Suroboyo asli ini juga sukses mengantarkan Wima duduk di posisi ketiga dalam Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014. Padahal, materi yang dimiliki Wima hanya lokal. Selama tampil, Febri hanya kalah oleh pebulu tangkis senior Indonesia Simon Santoso.
 Melaju ke babak kedua juga diukir oleh wakil Indonesia lainnya, Hermansyah, Ivanudin Rifan, Eka Fajar Utama, Evert Sukamta, Fikri Ihsandi, Jonathan Chrisrie, dan Antony Ginting. Selain Febri tugas berat ada di pundak Antony.Dia akan menantang unggulan teratas yang juga tumpuan asa tuan rumah Nguyen Tien Minh. (*)

Dua Unggulan Teratas Langsung Tersingkir

KALAH: Hoon Tien How/Tan Wee Kiong (foto:thestar)

KEJUTAN lansung hadir di babak utama nomor tunggal putra Malaysia Grand Prix Gold 2014. Unggulan teratas Tanongsak Saensomboonsuk dari Thailand kalah 19-21, 18-21 oleh wakil tuan rumah Mohamad Arif Abdul Latif pada pertandingan yang dilaksanakan di Johor Bahru pada Rabu waktu setempat (26/3).
 Kemenangan Arif, sapaan karib Mohamad Arif Abdul Latif, ini membalas kekalahan yang dialami di Korea Open 2010. Saat itu, dia menyerah 20-22, 11-21.
 Dengan menduduki rangking 23, Tanongsak menjadi pebulu tangkis dengan posisi terbaik yang hadir dalam event berhadiah total USD 120 ribu tersebut. Apalagi, Malaysia tak menurunkan andalannya, Lee Chong Wei, yang kini lebih selektif mengikuti turnamen.
 Unggulan pertama lainnya yang tumbang terjadi di nomor ganda putra. Jagoan Malaysia Hoon Thien How/Tan Wee Kiong menyerah 16-21, 20-22 kepada Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart (Singapura). Secara peringkat, Danny/Chayut jauh di bawah. Mereka di posisi 281 sementara Thien How/Wee Kiong di rangking kedelapan.
Untung, unggulan kedua yang juga dari Malaysia Goh V Shem/Lim Khim Wah lolos dari hadangan pasangan Indonesia Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan dengan 17-21, 17-21.
  Sementara, di tunggal putri, unggulan teratas Pai Hsiao Ma dariTaiwan menang dua game langsung 21-7, 21-17 atas Matilda Petersen asal Denmark. Di ganda putri, unggulan teratas Variella Putri/Vita Marissa lansung lolos ke babak kedua dan di ganda campuran pertandingan baru dilaksanakanRabu waktu setempat (27/3). (*)

Simon Tak Temui Hambatan

Simon Santoso (foto:PBSI)

AWAL yang manis bagi Simon Santoso dengan status baru. Dia mampu memetik kemenangan pada babak pertama Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut menundukkan wakil tuan rumah Ai Wei Jin dengan dua game yang mudah 21-5, 21-7. Pada babak kedua, Simon, yang diunggulkan di posisi ke-15, akan dijajal pebulu tangkis India Aditya Prakash, yang di babak pertama mengalahkan wakil Indonesia Andre Marteen 21-17, 15-21, 21-14.
 Ini menjadi pertemuan perdana. Hanya, dari sisi ranking, Simon seharusnya bakal memetik kemenangan. Saat ini, dia berada di posisi 59 sedangkan Aditya di sisi 216.
 Turnamen Malaysia Grand Prix Gold 2014 ini merupakan event perdana baginya dengan status pebulu tangkis mandiri. Dia bukan lagi membela Pelatnas Cipayung usai mundur pada Januari lalu usai kegagalan memenuhi target di Singapura Super Series dan Malaysia Super Series Premier.
 Langkah Simon ini juga diikuti empat wakil merah putih lainnya di nomor tunggal yakni Siswanto, Nathaniel Ernestan Sulistyo, WisnuYuli Prasetyo, dan Kho HenrikoWibowo. Siswanto, yang juga pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung, menundukkan Zulkifli Zulfadli, 14-10. Unggulan ke-14 yang juga mantan juara dunia junior itu tak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera.
 Pada babak kedua, Siswanto kembali berhadapan dengan pebulu tangkis negeri jiran Soo Teck Zhi yang di laga sebelumnya memupus asa Subhankar Dey 21-18, 21-9. Siswanto dan Teck Zhi belum pernah bertemu sebelumnya.
 Sementara, Nathaniel melibas pebulu tangkis senior Malaysia Kuan Beng Hong 21-17, 21-15 dan Wisnu memulangkan Mohamed Ajfan Rasheed (Maladewa) 21-6, 21-11.  Nathaniel akan menjajal Wisnu di babak kedua.
 Kho sendiri di babak pertama harus berjuang tiga game untuk menyingkirkan Woon Kok Hong (Malaysia) 21-14, 19-21, 21-18. Untuk bisa menembus perempat final, dia harus bisa mempermalukan unggulan ke-11 asal Singapura Derek Wong. (*)

Mulai Terbiasa Atmosfer Kelompok Dewas


RIZKY Antasari mulai bisa adaptasi dengan level dewasa.  Buktinya, tunggal putra andalan Wima, Surabaya, tersebut bisa melewati hadangan di babak pertama Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Kepulauan Riau.
 Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Batam pada Selasa (25/3), Antasari, sapaan karib Rizky Antasari, harus berjuang tiga game untuk bisa menundukkan Mohd Sahir dari Terengganu dengan rubber game 18-21, 21-9, 21-9. Ini membuat dia bakal berhadapan dengan pebulu tangkis tuan rumah Carven Pratama yang di babak pertama memperoleh bye.
 Penampilan Antasari tahun ini memang beda. Dia tak lagi berkutat di kelompok taruna.
 ‘’Ini tahun pertama Antasari main di dewasa. Tentu berat dan beda dengan saat dia main di taruna,’’ kata Manajer Wima Ferry Stewart.
 Antasari juga menjadi satu-satunya wakil Wima di nomor tunggal dewasa. Andalan lainnya klub asal Kota Pahlawan, julukan Surabaya, tersebut, Febriyand Irvannaldy, absen karena tampil di Vietnam Challenge 2014 yang waktunya bersamaan dengan Sirnas Kepulauan Riau.
 Padahal, dalam seri sebelumnya,lelaki yang akrab disapa Febri itu mampu menjadi juara.  Dalam final, dia mengalahkan rival beratnya, Hermansyah. (*)

Tambah Tiga Wakil di Babak Utama Tunggal Putra

Andrew Susanto (foto:PBSI)


INDONESIA menambah tiga wakil dalam babak utama tunggal putra Malaysia Grand Prix Gold 2014. Tiga wakil merah putih mampu dua kali memetik kemenangan pada pertadingan yang dilaksanakan di Johor Baru pada Selasa waktu setempat (25/3).
 Ketiga wkil merah putih sukses berlaga di babak bergengsi itu adalah Kaesar Akbar, Wibowo Kho Henrikho, dan Andrew Susanto.
 Pada pertandingan pertama, Kaesar memperoleh bye dan di final kualifikasi memupus asa pebulu tangkis tuan rumah Zulhemi Zulkifli dengan dua game langsung 21-18, 21-16. Ini diikuti oleh Wibowo yang dua kali menggebuk wakil Malaysia. Pada pertandingan pertama menang Lim Zheng Ting 23-21, 21-17  dan Kwek Yee Jian dengan 21-8, 21-5.
Sementara, Andre, yang merupakan putra mantan pebulu tangkis nasional Hendrawan Susanto dan Sarwendah, menjinakkan Chong Chun Quan asal Malaysia  21-17, 21-14 setelah di babak perdana memperoleh bye.
 Di babak utama, Kaesar menantang mantan pebulu tangkis terkuat India Chetan Anand,Wibowo berhadapan dengan Woon Kok Hong (Malaysia), dan Andre menjajal ketangguhan Kai Guo (Tiongkok).
 Sebelumnya, di babak utama, Indonesia sudah menempatkan wakilnya yakni Siswanto, Simon Santoso, Andre Marteen, Mahbub Thomi Azizan, Alrie Guna Dharma, Wibowo Setyaldi Putra, Alamsyah Yunus, Wisnu Yuli Prasetyo, dan Nathaniel Ernestan. Tahun lalu, Alamsyah menjadi juara.
 Kini, dia, Simon, dan Wisnu diharapkan bisa menjadi juara. Apalagi, tahun ini, andalan Malaysia Lee Chong Wei tak ambil bagian.
 Alasannya, Chong Wei hanya fokus k turnamen-turnaman super atau super series premier. Selain itu, dia juga diharapkan Malaysia bisa berjaya di Piala Thomas, Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan Pesta Persemakmuran. (*)

Alamsyah Kehilangan Gelar Lagi

Alamsyah Yunus (foto: PBSI)

NAMA Alamsyah Yunus tak ada lagi di ajang Sirkuit Nasional Seri Kepulauan Riau. Sebelumnya, di Seri Makassar, Sulawesi Selatan, dia juga absen karena cedera.
 Hanya, kali ini, Alamsyah tak turun di Batam, kota penyelenggara Seri Kepulauan Riau, dengan alasan yang berbeda. Alamsyah turun di Malaysia Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan di Johor Bahru yang waktunya bersamaan.
 Apalagi, di negeri jiran, mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu tahun lalu menjadi juara. Dalam final (4/5/2013), Alamsyah mengalahkan pebulu tangkis tuan rumah Goh Soon Huat dengan rubber game 10-21, 21-9, 21-19.
 Soon Guat pula yang diperkirakan bakal menjadi lawannya di babak kedua. Meski syaratnya, Alamsyah dan Soon Huat menang di laga perdana.
 Pada babak pertama, Alamsyah, yang diunggulkan di posisi ke-13, akan dijajal pebulu tangkis yang lolos dari babak kualifikasi. Sementara, Soon Huat ditantang Pannawit Avihingsanon dari Thailand.
 Tahun lalu, Alamsyah menjadi raja sirnas. Dia mampu menjadi sembilan kali juara dari sepuluh kali keikutsertaannya. (*)