“Saya memilih tampil di Malaysia. Lebih dekat dan juga menghemat energi,’’ kata Kido, sapaan karib Markis Kido, melalui layanan pesan singkat. Event di negeri jiran tersebut baru dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 14-19 Januari.
Selain lebih dekat, kejuaran di Malaysia juga menyediakan poin lebih banyak. Itu disebabkan levelnya naik menjadi super series premier. Kebalikan dengan Korea yang turun menjadi super series.
Dalam peringkat terakhir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 19 Desember, Kido di nomor ganda putra berada di posisi 24. Dia berpasangan dengan Markus Fernaldi.
Bersama Markus, ini merupakan pasangan anyarnya. Namun, keduanya sudah menorehkan prestasi.
Kido/Markus menjadi juara di ajang Prancis Super Series 2013. Dalam final yang dilaksanakan di Paris pada 27 Oktober, mereka mengalahkan unggulan keempat asal Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dengan dua game langsung 16-21, 18-21.
Hasil ini membuat Kido/Markus memperoleh 9200 poin. Saat itu, peringkat mereka langsung menembus 50 besar.
Sayang, capaian tersebut gagal diulangi pada dua turnamen berikutnya, Tiongkok Super Series Premier dan Hongkong Super Series. Di Tiongkok, Kido/Markus dihentikan pasangan tuan rumah Liu Xiaolong/Qiu Zihan 18-21, 17-21 pada babak 16 besar (14/11). Sepekan kemudian, Kido/Markus gagal di delapan besar setelah harus mengakui ketangguhan pasangan Inggris Chris Adcock/Andrew Ellis 19-21, 15-21 (22/11).
‘’Pada 2014, saya tetap berpasangan dengan Markus,’’ucap Kido.
Ya, sebelum dengan Markus, Kido sudah berpasangan dengan Alvent Yulianto dan Hendra Setiawan. Bersama Alvent, mereka lolos ke Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok.
Sedang dengan Hendra, Kido mampu berjaya. Juara dunia mampu diraih pada 2007 dan setahun kemudian meraih emas Olimpiade Beijing 2008. (*)