WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Peringkat 102 tapi Kandidat Juara

DISIMPAN: Lin Dan (foto: twitter)
PERINGKAT  ada di 102 dunia. Tapi, dia tetap menjadi unggulan utama menjadi kampiun Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013.
 Siapa dia? Kok sampai-sampai menjadi favorit utama meski posisinya tengah jeblok. Tapi, kalau sudah tahu siapa dia, pasti akan berkata wajar. Ini disebabkan dia adalah Lin Dan.
 Lelaki ini adalah pemegang empat kali juara dunia serta dua emas olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012. Belum cukup itu, dia lima kali membawa Tiongkok meraih juara Piala Thomas, lambang kejuaraan beregu putra, serta empat kali Piala Sudirman, lambang kejuaraan beregu campuran. 
 Peringkatnya turun drastis bukan karena dia sudah kalahan dan merasa uzur usianya. Alasannya, dia absen lama dari berbagai turnamen setelah meraih emas Olimpiade London 2012 karena ingin berlibur.
 Lin Dan hanya sekali tampil setelah liburan yakni dalam Kejuaraan Asia yang dilaksanakan di Taiwan pada April lalu. Di sana, dia juga tak sampai juara dan mundur pada babak perempat final saat berhadapan dengan rekan senegaranya, Wang Zheng Ming.
Sebenarnya, di awal, dia sempat tercatat mengikuti kejuaraan Indonesia Super Series Premier di Jakarta pada 10-16 Juni 2013 serta Singapura Super Series pada 18-23 Juni 2013. Dalam undian pun, namanya sudah tercatat. Tapi, dia harus melaluinya dari babak kualifikasi dulu. 
 Sayang, menjelang turnamen Indonesia Super Series Premier, dia kembali absen. Begitu juga dengan di Singapura. Dia berdalih kondisinya belum 100 persen dan ingin konsentrasi penuh pada Kejuaraan Dunia.
 Dengan kemampuan yang dimiliki, Tiongkok pun memasukan Lin Dan dalam Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di kandang sendiri, Guangzhou, pada 5-11 Agustus 2013. Lewatnya pun melalui jalur khusus, wild card.
 Pada Kejuaraan Dunia 2013, pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei diunggulkan di posisi teratas. Dia diharapkan mampu menjadi tunggal putra Malaysia pertama yang berhasil menjadi juara dunia. (*)

TURUN-TURUN SAMPAI KELUAR 100 BESAR
12 November 2012: 1
28 Februari 2013: 13
21 Maret 2013:41
23 Mei 2013: 40
6 Juni 2013: 68
13 Juni 2013: 102

Lompatan berkat Poin dari Singapura


PERLAHAN tapi pasti, peringkat Christophe Rusdianto/Trikusuma Wardhana merangkak naik. Dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 27 Juni 2013, keduanya sudah berada di posisi 58 dunia.
 Artinya, posisi keduanya naik  18 setrip dari pekan lalu. Lonjakan ini tak lepas dari hasil turnamen Singapura Super Series 2013. Dalam event yang menyediakan hadiah USD 200 ribu tersebut, Christopher/Trikusuma mampu melaju hingga babak kedua.
 Pada babak pertama, pasangan asal Suryanaga, Surabaya, menundukkan pasangan Thailand Bodin Issara/Pakkawat Vilailak 21-17, 21-19. Sayang, pada babak kedua, Christopher/Trikusuma dihadang ganda Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan rubber game 21-17,16-21, 16-21.
 Hanya, karena levelnya super series,poin yang dikumpulkannya pun sangat banyak hampir 4 ribuan  Sebelumnya, Christopher/Trikusuma hanya bermain di level di bawah super series.
 Turnamen tertinggi yang diikuti adalah Malaysia Grand Prix Gold. Di negeri jiran itu, keduanya pun sudah angkat koper sejak babak pertama.
 Nah, setelah di Singapura Super Series, Christopher/Trikusuma bakal menjajal kemampuan pada Taiwan Grand Prix Gold yang dilaksanakan pada 3-8 September. Rentang Juli-Agustus, besar kemungkinan keduanya absen karena pas Ramadan.
 ‘’Paling dekat itu, belum ada planning lainnya,’’ ucap Christopher singkat kepada smashyes. (*)


Tommy Sekarang Nomor Satu

Tommy Sugiarto (foto: twitter)

TOMMY Sugiarto terus menanjak. Kini, dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 27 Juni 2013, dia sudah mampu menembus peringkat 10 besar dunia, tepatnya peringkat ketujuh.
 Melonjaknya enam peringkat Tommy tersebut tak lepas dari capaian dalam dua turnamen terakhir. Putra salah satu juara dunia bulu tangkis yang pernah dimiliki Indonesia, Icuk Sugiarto, tersebut mampu menembus babak semifinal Indonesia Super Series Premier 2013 dan juara Singapura Super Series 2013.
 Pada Indonesia Super Series Premier 2013 yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, 10-16 Juni, Tommy mampu menembus babak semifinal sebelum dihentikan langkahnya oleh wakil Jerman Marc Zwiebler dengan dua game17-21, 10-21.
 Namun, kegagalan itu mampu ditebusnya sepekan kemudian. Pebulu tangkis yang kembali ke pelatnas Cipayung tersebut menjadi juara di Negeri Singa, julukan Singapura.
 Pada laga final yang digelar di Indoor Stadium, Singapura, pada 23 Juni tersebut, Tommy menundukkan jagoan Thailand Boonsak Ponsana dengan rubber game 20-22, 21-5, 21-17.
 Tommy mengatakan terimakasih kepada smashyes saat dihubungi melalui layanan pesan singkat tentang keberhasilannya masuk 10 besar dunia. Namun, kembalinya dia ke pelatnas dan ditangani Joko Supriyanto menjadi salah satu factor utama moncernya Tommy.
 ‘’Memang, Tommy lagi bagus-bagusnya sekarang,’’ puji Yoga Pratama, mantan penghuni pelatnas Cipayung kini memilih berlaga di kompetisi Jerman (Bundesliga).
 Dengan duduk di posisi ketujuh pula, kini Tommy pun menjadi pebulu tangkis terbaik Indonesia. Dia mengungguli para seniornya seperti Sony Dwi Kuncoro serta Simon Santoso. (*)


PERINGKAT WAKIL INDONESIA (5 BESAR, PER 27 JUNI 2013)

TUNGGAL PUTRA:
7. Tommy Sugiarto
10. Sony Dwi Kuncoro
26. Dionysius Hayom Rumbaka
27. Alamsyah Yunus
39. Taufik Hidayat

TUNGGAL PUTRI:
11. Lindaweni Fanetri
23. Aprilia Yuswandari
29. Bellaetrix Manuputty
30. Adriyanti Firdasari
33. Hera Desi

GANDA PUTRA:
6. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
9. Angga Pratama/Rian Agung Saputro
14. Markis Kido/Alvent Yulianto
22. Yonathan Suryatama/Hendra Aprida Gunawan
27. Ricky Karanda/Muhammad Ulinnuha

GANDA PUTRI:
6. Pia Zebadiah/Rizky Amelia Pradipta
17.Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia
19. Variella ‘’Lala’’ Aprilsasi/Vita Marissa
20. Della Destiara Haris/Suci Rizky Andini
34. Komala Dewi/Jenna Gozali

GANDA CAMPURAN:
3. Tontowi Ahmad/Liliyan Natsir
6. Muhammad Rijal/Debby Susanto
9. Markis Kido/Pia Zebadiah
11. Riky Widianto/Puspita Richi Dili
20. Praveen Jordan/Vita Marissa

Hanya Emas Tunggal Putri yang Lepas

LAMPAUI TARGET: Tim bulu tangkis Surabaya

SURABAYA gagal sapu bersih medali emas di cabang olahraga (cabor) bulu tangkis Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2013. Kota terpadat penduduknya kedua di Indonesia tersebut ‘’hanya’’ mampu meraih enam medali emas dalam event dua tahunan tersebut.
Satu-satunya gelar terhormat lepas dari genggaman pebulu tangkis Kota Pahlawan, julukan Surabaya, ada di nomor tunggal putri.  Itu setelah andalannya Fauziah Lahia harus mengakui ketangguhan wakil Sidoarjo Masya Indah dengan dua game langsung 19-21, 12-21 dalam pertandingan final yang dilaksanakan di Ponorogo pada Kamis (27/6)
 Namun, di nomor lainnya, pebulu tangkis Kota Pahlawan, julukan Surabaya, mampu memetik kemenangan. Bahkan, ada yang saling mempertemukan nomor bergengsi, tunggal putra.
 ‘’Ini sudah melampaui target. Kami kan hanya ditargetkan meraih dua emas,’’ kata Manajer Tim Bulu Tangkis Surabaya Bayu Wira.
 Hanya, di nomor tunggal putri, dia menyayangkan kegagalan Surabaya meraih emas. Tapi, bukan disebabkan Fauziah bermain buruk atau mudah patah semangat.
 ‘’Lawannya akan anak Djarum bukan Sidoarjo. Jauh-jauh hari,kami sudah menanyakan atlet yang tak jelas asal-usulnya. Masya kan asal Bandung bukan Sidoarjo,’’ keluah Bayu. (*)

HASIL FINAL PERORANGAN PORPROV 2013
TUNGGAL PUTRA: Roy Danu (Surabaya) v Agi Hariawan (Surabaya) 21-10, 21-15

TUNGGAL PUTRI: Marsya Indah (Sidoarjo) v Fauziah Lahia (Surabaya) 21-19, 21-11

 GANDA PUTRA: M. Andrean/Rizky Hidayat (Surabaya) v Dimas Kurniawan/Komandani (Sidoarjo) 21-13, 21-16

GANDA PUTRI: Fauziah Lahia/Heti Nugraheni (Surabaya) v Ila Alvionita/Ni Ketut (Surabaya) 24-22, 4-2 (ret)

GANDA CAMPURAN:Rizky Hidayat/Ni Ketut (Surabaya) v Andrean/Heti (Surabaya) 21-15, 23-21

Baru Pertama Bikin Tak Sabar

WAKIL MALAYSIA: Sonia Cheah (foto: thestar)
KEJUARAAN Dunia banyak dinanti para pebulu tangkis. Begitu juga dengan Sonia Cheah.
 Pebulu tangkis tunggal putri Malaysia ini ini sudah tak sabar berlaga dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus mendatang. Ini merupakan penampilan perdananya dalam Kejuaraan Dunia serta yang pertama juga di Tiongkok.
 Gadis berusia 19 tahun ini bisa berlaga dalam Kejuaraan Dunia setelah mengalami perkembangan yang pesat. Imbasnya, karir dia pun melesat hingga ke peringkat 37 dunia.  
 Hanya, Sonia masih perlu latihan ekstrakeras agar penampilan perdana di Negeri Panda, julukan Tiongkok, hasilnya tidak terlalu mengecewakan.
 “Saya belum pernah bermain di Tiongkok. Saya sangat tersanjung tapi juga tegang pada saat yang bersamaan,’’ kata Soni setelah berlatih di Lee Chong Wei Sports Arena di Taman Sri Sentoso seperti dikutip sebuah medi Malaysia. .
 Dia pun mengakui penampilannya masih belum memuaskan. Pada Singapura Super Series pekan lalu, dia kalah pada babak pertama oleh wakil Korea Selatan Sung Ji-hyun ’’Saya masih belum bisa bermain dalam standar tinggi,’’ ungkap Sonia.
 Tapi, dia tak mau pesimistis. Sonia mengaku  mendapat banyak pelajaran untuk bisa tampil lebih bagus.
 “Hanya, saya tak punya target khusus dalam Kejuaraan Dunia. Saya hanya ingin bermain bagus jika nanti kalah,’’ tambah Sonia.  
 Selain Sonia, di nomor tungal putri, Malaysia juga bakal diwakili oleh pebulu tangkis peringkat 43 dunia  Tee Jing Yi. Sejak 2010, untuk kali pertama, Malaysia mengirim Wong Mew Choo,  yang sekarang sudah mundur, serta saudara Sonia Lydia. Hanya, keduanya sudah tersingkir pada babak kedua. (*)

Juara All England Buru Poin Indonesia Challenge 2013

KENANGAN: Hafiz Hashim dengan trofi All England


MASIH ingat Muhammad Hafiz Hashim? Bagi pecinta bulu tangkis yang masih tergolong baru, tentu akan bertanya-tanya. Siapa dia?
 Jika tahu dari Malaysia, pasti akan menjawab nggak ngetop dan tidak ada apa-apanya dibandingkan Lee Chong Wei.
 Ini wajar karena sekarang Chong Wei sangat terkenal dan membuat Malaysia disegani di kancah internasional. Apalagi, lelaki yang baru saja dikaruniai anak tersebut lama duduk sebagai pebulu tangkis tunggal putra terkuat di dunia dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
 Hanya, kalau di akhir era 1990-an dan awal 2000-an, Chong Wei masih di bawah Hafiz, sapaan karib Muhammad Hafiz Hashim.
 Dia pernah menjadi juara tunggal putra dalam Commonwealth Games (Pesta Prsemakmuran) 2002. Dalam pertandingan final yang dilaksanakan di Bolton, dia menundukkan kompatriot (rekan senagar), Lee Tsuen Tseng.
 Pada tahun yang sama, lelaki yang kini berusia 31 tahun tersebut juga membawa negaranya lolos ke final Piala Thomas. Namun, mereka kalah oleh Indonesia dengan skor 2-3 dalam putaran final yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok.
 Kini, Hafiz pun sudah bisa dikatakan uzur. Namun, sisa-sisa kejayaan dia masih bisa disaksikan dalam Indonesia Challenge 2013. Bahkan, dalam kejuaraan berhadiah total USD 20 ribu yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 2-7 JUli mendatang, dia masih masuk dalam daftar unggulan.
 Hafiz menempati unggulan ke-16. Ini dikarenakan dalam daftar peringkat BWF per 16 Juni yang dijadikan acuan memasukan daftar unggulan, dia berada di posisi ke-171.
 Pada babak pertama, dia bakal dijajal pebulu tangkis pelatnas Shesar Hiren Rustavito, yang kini berada di posisi ke-259. (*)

DAFTAR UNGGULAN INDONESIA CHALLENGE 2013 (4 BESAR)
TUNGGAL PUTRA:
1.Alamsyah Yunus (Indonesia)
2.Chan Yan Kit (Malaysia)
3.Tan Yu Han (Belgia)
4. Nan Wei (Hongkong)

TUNGGAL PUTRI
1. Febby Angguni (Indonesia)
2.Jiayuan Chen (Singapura)
3.Yeni Asmarani (Indonesia)
4. Millicent Wiranto (Indonesia)

GANDA PUTRA:
1. Wahyu Nayaka/Ade Yusuf (Indonesia)
2. Ronald Alexander/Selvanus Geh (Indonesia)
3. Shen Low Juan/Tan Yip Jiun (Malaysia)
4. Hafiz Faisal/Putra Eka Rhoma (Indonesia)

GANDA PUTRI
1. Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria)
2. Keshya Nurvita/Devi Tika (Indonesia)
3. Shella Devi Aulia/Anggia Shitta (Indonesia)
4. Maretha Dea Giovani/Melvira Oklahoma (Indonesia)

GANDA CAMPURAN
1. Alfian Eko/Wulan Sari (Indonesia)
2. Riyo Arief/Aan Dwi (Indonesia)
3. Ismail Risky Hidayat/Adriani Ratnasari (Indonesia)
4. Ardiansyah/Devi Tika (Indonesia) 

Sudah Dapat Dua, Intip Sapu Bersih

KAWINKAN GELAR: Tim Porprov Bulu Tangkis Surabaya.
SURABAYA bisa tenang menatap Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2013. Tim binaan Bayu Wira tersebut sudah mampu meraih dua emas.  Padahal, event dua tahunan tersebut belum selesai.
 Dua emas tersebut digapai dari nomor beregu, putra dan putri. Dalam final yang dilaksanakann di Ponorogo pada Selasa (25/6), Kota Pahlawan, julukan Surabaya, mempermalukan lawan-lawannya.
Hebatnya, kemenangan tersebut digapai tanpa kehilangan satu partai pun. Di kelompok putra, Ismail Risky Hidayat dkk mengalahkan Kabupaten Pasuruan dengan 5-0 dan di kelompok putri, Surabaya menang 3-0 atas Kabupaten Sidoarjo.
 ''Kami sudah memenuhi target yang dibebankan. Bukan hal yang mudah bisa mengawinkan juara di kelompok beregu,'' kata Manajer Tim Bulu Tangkis Surabaya Bayu Wira.
 Dari awal, sebenarnya pihaknya sudah optismistis bisa menang di kelompok beregu. Hanya, sebuah daerah peserta yang memakai pebulu tangkis bon-bonan sempat menggangu optimistis tersebut.
 ''Anak-anak juga konsentrasi penuh. Saya tak mau konsentrasi mereka terganggu di lapangan,'' ucap Bayu.
Dia pun tak mau berandai-andai bisa menyapu bersih gelar di nomor perorangan yang mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Hanya, dia melihat peluang terbesar di dua nomor.
 ''Ganda putra dan putri serta campuran kansnya sangat besar menjadi juara. Kualitas pebulu tangkis surabaya lebih bagus dibandingkan daerah lain,'' tegas Bayu.
 Untuk dua nomor lainnya, dia tak berani banyak sesumbar. Hanya, dia tetap mengakui bahwa tiga emas itu pun bisa juga digapai.
''Kita jalani dulu. Tapi, optimispun tetap ada. Yang jelas, target yang dibebankan kepada kami sudah tercapai,'' tambah lelaki yang juga terjun di bidang apprarel tersebut.
 Namun, ambisi menyapu bersih medali itu bisa terganjal. Daerah yang siap menghadang laju Kota Pahlawan, julukan Surabaya.
 ''Kami punya peluang juara di nomor tunggal putri. Andalan kami adalah Winda Puji Hastuti,'' tegas Manajer Tim Bulu Tangkis Sidoarjo Muhammad Thoriq.
 Alasannya, kemampuan dan kualitas gadis asli Karanganyar, Jawa Tengah, tersebut tak kalah bahkan unggul dari daerah lain.
 ''Di nomor beregu, dia kami simpan dan dimainkan di nomor ganda. Dia masih kecapekan setelah tampil dalam sirnas di Manado,'' tandas Thoriq. (*)

Lee Chong Wei Jadi Manusia Baja

TEKHNOLOGI: Lee Chong Wei bersama Dolcetti (foto: thestar)

LEE Chong Wei punya target besar dalam Kejuaraan Dunia 2013. Pebulu tangkis tunggal putra andalan Malaysia tersebut ingin menjadi juara dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus mendatang tersebut.
 Untuk itu, Chong Wei pun telah mempersiapkan segala hal. Bukan hanya masalah teknik bertanding tapi juga mengatur kondisi tubuh.
 Salah satunya dengan mengatur berat badan. Caranya,dia memakai pakaian baru. Bentuknya pun cukup funky yang mempunyak teknologi tinggi. Chong Wei sudah memakainya sejak pekan lalu.
 Nama pakaian yang dikenalannya adalah Lila, yang merupakan produk dalam negeri yang didesain oleh Dolcetti, mantan kepala departemen kondisi di Institut Olahraga Nasional Malaysia (NSI).
 Berat badan melekat pada pakaian tersebut karena menggunakan teknologi oksigen. Si pemakai bisa bertambah 10 persen dari berat badan aslinya.
 “Saya mencoba sebuah teknologi baru di olahraga untuk memberikan kekuatan dan kecepatan layaknya anak muda. Saya mencoba Lila dan saya merasa nyaman memakainya,’’ tegas Chong Wei, yang menjadi atlet Malaysia pertama yang memakai teknologi Lila, seperti dikutip dari media lokal.
 Lila pun sudah dipakai Chong Wei dalam latihan di lapangan. Saat mengenakannya dia di bawah pengawasan langsung pelatihnya  Tey Seu Bock, Dolcetti dan  Sean Sturgess, pelatih fisik NSI.
‘’Saya merasa seperti Ironman (Manusia Baja),’’ jelas Chong Wei sambil tersenyum. (*)

Prancis Tuan Rumah Kejuaraan Eropa 2016

JUARA BERTAHAN: Marc Zwiebler (foto: badminton)
PRANCIS mendapat kepercayaan besar. Negeri beribu kota Paris tersebut akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Eropa 2016 dan Kejuaraan Junior Eropa 2017.
 Prancis, khususnya Federasi Bulu Tangkis Prancis, dinilai  sukses dan mampu bertindak profesional dalam mengelola event internasional olahraga tepok bulu dalam beberapa tahun terakhir dengan Prancis Super Sereies serta Kejuaraan Dunia di Paris 2010.
 Selain itu, dari email yang dikirim Asosiasi Bulu Tangkis Eropa kepada smashyes, sejak 2012, Prancis juga mempunyia turnamen sirkuit internasional di Orleans dan juga sukses menggelar Kejuaraan Antarklub Eropa di Beauvais, daerah di luar Paris.
Federasi Bulu Tangkis Prancis sekarang tengah membuka penawaran kepada sponsor dua event tersebut. Keputusannya pada akhir 2013 ini.
  “Ini sebuah kepercayaan yang luar biasa bagi kami. Ini akan membuat bulu tangkis di Prancis punya kesempatan berkembang lagi setelah Kejuaraan Dunia 2010,’’ terang Presiden Federasi Bulu Tangkis Prancis Richard Remaud.
 Kejuaraan Eropa akana dilaksanakann pada minggu k-17 dan menjadi acuan salah atu poin untuk bisa lolos ke Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.Sementara Kejuaraan Junior Eropa bakal dilaksanakan 7-17 April 2017.
 Prancis menjadi salah satu negara Eropa yang pertumbuhan bulu tangkis sangat cepat.Mereka mempunyai 180 ribu pebulu tangkis. (*)


TUAN RUMAH KEJUARAAN EROPA (5 GELARAN TERAKHIR)

2006: Den Bosch (Belanda)
2008: Herning (Denmark)
2010:Manchester  (Inggris)
2012:Karlskrona (Swedia)
2014: Kazan (Rusia)

Paksa Tampil meski Kondisi Sakit


LAGI KALAHAN: Angga Pratama/Rian Agung (foto: AOB)
PASANGAN Angga Pratama/Rian Agung Saputro sempat memikat penampilannya menjelang Piala Sudirman. Dua gelar mampu dibawanya pulang dari Australia Grand Prix Gold dan Selandia Baru Grand Prix.
 Performa tersebut terus dipertahankannya pada Piala Sudirman 2013 yang dilaksanakan di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Mei lalu. Mereka mampu mengalahkan salah satu pasangan kuat di dunia asal Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng.
Itu dilakukan Angga/Rian pada babak perempat final. Kemenangan pasangan muda ini plus kemenangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir membuat Indonesia mampu mencuri dua kemenangan.
 Sayang, hasil akhirnya, Indonesia kalah 2-3 dari Tiongkok dan untuk kali pertama Indonesia gagal menembus semifinal Piala Sudirman, kejuaraan beregu campuran yang digelar guna menghormati tokoh bulu tangkis asal Indonesia Dick Sudirman.
 Performa itu membuat publik bulu tangkis Indonesia pun langsung menaruh asa yang tinggi kepada pasangan yang sempat duduk di posisi kedelapan dunia itu. Angga/Rian diharaplan mampu menembus final pada turnamen Indonesia Super Series Premier 2013 yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 10-16 Juni. Keduanya diharapkan menciptakan final sesama Indonesia (all Indonesian Final)  bersama Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
 Namun, kenyataan berkata lain. Angga/Rian sudah kalah pada babak pertama oleh pasangan Taiwan  Lee Sheng-mu/Tsai Chia-hsin 17-21, 16-21. Pil pahit tersebut kembali terulang pada Singapura Super Series 2013. Kali ini, pasangan Thailand yang membuat Angga/Rian angkat koper dari babak pertama.
 ‘’Kami bukan terlalu percaya diri setelah tampil pada Piala Sudirman,’’ kata Rian kepada smashyes.
 Menurut dia, sebenarnya, kondisi Angga tengah tidak fit. Pasangannya tersebut sebelum Indonesia Super Series Premier 2013 sudah sakit.
 ‘’Itu terjadi tiga hari sebelum pelaksanaan dimulai,’’ ungkap Rian.
 Angga, tambah lelaki asal Karanganyar, Jawa Tengah, tersebut sudah bilang kepada dia serta pelatih. Dia pingin istirahat dulu dan tak ikut turnamen berhadiah total USD 700 ribu tersebut.
 ‘’Tapi karena status tuan rumah, entar dibilang lagi dikit-dikit sakit. Akhirnya, kami paksa main saja,’’ ucap Rian.
 Hanya, dia tak mau kondisi Angga jadi kambing hitam kegagalan mereka di Indonesia Super Series Premier dan Singapura Super Series. Rian mengaku mereka memang sedang tak berada di puncak.
 ‘’Pas lagi kalahan,’’ pungkasnya. (*)

MENGAPA ANGGA/RIAN REDUP
1.KECAPEKAN: Ini dikarenakan  keduanya nyaris selalu turun di berbagai turnamen dari level super series hingga grand prix gold. Beda dengan Ahsan/Hendra yang habis dari Australia Grand Prix Gold istirahat.

2. BEBAN MAKIT BERAT: Penampilan gemilang di Piala Sudirman, membuat mereka menjadi pujaan publik. Harapannya, penampilannya selalu membaik dalam setiap turnamen dan tak boleh kalah di babak-babak awal.

3. SAMA-SAMA MUDA: Dengan usia masih 22 tahun dan 23 tahun, tidak ada yang menjadi leader. Tentu, emoso masih perlu mendapat perhatian utama. Beda dengan Ahsan/Hendra. Hendra mampu menjadi leader  yang bisa mendinginkan suasana di lapangan.


Top Ten Sudah Menunggu Tommy Sugiarto

MENANJAK: Tommy Sugiarto (foto: twitter)
TOMMY Sugiarto siap-siap jadi tunggal pertama Indonesia. Ini menyusul penampilan gemilangnya pada dua turnamen terakhir, Indonesia Super Series Premier 2013 dan Singapura Super Series 2013.
 Pada Indonesia Super Series Premier yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 10-16 Juni dan Singapura Super Series pada 18-23 Juni di Indoor Stadium, Singapura. Di Jakarta, putra salah satu juara dunia asal Indonesia Icuk Sugiarto tersebut melaju hingga babak semifinal. Padahal, dalam turnamen berhadiah total USD 700 ribu tersebut. Dia gagal melaju ke final karena kalah oleh musuh lamanya, Marc Zwiebler (Jerman).
 Sepekan kemudian, Tommy tak mau mengulangi kesalah. Dia mampu menjadi juara setelah menang atas pebulu tangkis senior Thailand Boonsak Ponsana 20-22, 21-5, 21-17.
Jalan membuka juara mulai terbuka lebar setelah dia mampu mengalahkan wakil Vietnam Nguyen Tien Minh pada babak semifinal. Selama ini, Tien Minh selalu menjadi mimpi buruk bagi Tommy. Sebelumnya, dalam enam kali pertemuan, dia tak pernah menang.
 Gelar yang diraih Tommy ini membuat Indonesia mampu meraih tiga gelar atau menjadi juara umum pada Singapura Super Series. Dua gelar lainnya disumbangkan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang memupus asa Yoo Yeon-seong/Eom Hye-won dua game langsung 21-12, 21-12. Satu gelar lagi datang dari pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka menang dua gama langsung 21-15, 21-18 dari Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel). Ini menjadi kemenangan ketiga beruntun Ahsan/Hendra atas ganda Negeri Ginseng, julukan Korsel. Menariknya, dua kemenangan juga dibukukan paa partai final, Malaysia Super Series 2013 dan Indonesia Super Series Premier 2013.
 Tak bisa dipungkiri, kembalinya Tommy ke pelatnas dan ditangani mantan jagoan bulu tangkis Indonesia di era 1990-an Joko Supriyanto tersebut menjadi kunci kematangan lelaki 26 tahun itu. Di tangan Joko, teknil dan mental bertanding Tommy terasah.
 Hasil dua turnamen ini pun bisa membawa Tommy untuk kali pertama masuk top ten. (*)

 KENAPA TOMMY SUGIARTO MONCER
1.PENGALAMAN: Dengan usia yang terus bertambah, Tommy sudah kenyang bertanding dalam berbagai turnamen.

2.DAPAT PELATIH PAS: Dengan perpaduan ilmu dan pengalaman yang dimiliki Joko Supriyanto membuat Tommy semakin matang. Kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya bisa ditutup Joko.

3. REGENERASI:Mundurnya Taufik Hidayat mau tak mau Tommy harus siap mental menjadi tunggal utama bersama Dionysius Hayom Rumbaka. Apalagi, dua seniornya, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso, rentan cedera. (*)

Ulangan Final Malaysia-Indonesia

KEJAR YANG KETIGA:M. Ahsan/Hendra Setiawan (foto:twitter) 

TURNAMEN Super Series atau Super Series Premier 2013 sudah berjalan lima seri. Menariknya, tiga dari turnamen tersebut selalu menghadirkan pertarungan pasangan Indonesia  Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melawan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae dari Korea Selatan (Korsel).
 Hasilnya, dua kali pasangan merah putih menang yakni di Malaysia Super Series dan Indonesia Super Series Premier. Pertemuan ketiga pun tersaji pada Singapura Super Series yang dilaksanakan pada Minggu (23/6). Hasilnya memang masih ditunggu.
 Ini tentu di luar dugaan. Alasannya, keduanya bukan pasangan yang sudah lama berpasangan.
 Ahsan/Hendra maupun pasangan Negeri Ginseng, julukan Korsel, tersebut baru digabungkan di akhir 2012. Sebelumnya, Ahsan lebih dikenal berpasangan dengan Bona Septano. Pasangan ini sempat menembus 10 besar dunia. Sementara, Hendra malah lebih ngetop dengan pasangan sebelumnya, Markis Kido. Pasangan ini pernah mencapai puncaknya dengan menjadi juara Olimpiade Beijing 2008.
 Bagi Yong-dae, Ko Sung-hyun juga tandem barunya. Dia lama dikenal bertandem dengan Jung Jae-sung dan mampu menembus semifinal Olimpiade London 2012 dan membawa pulang perunggu.
  Dalam Singapura Super Series 2013, Ahsan/Hendra juga membuat pasangan senior Tiongkok yang juga peraih emas Olimpiade London 2012 Cai Yun/Fu Haifeng tertunduk lagi.  Ahsan/Hendra menang dua game langsung 21-16, 21-14. Ini mengulangi sukses sebelumnya di Indonesia Super Series Premier. (*)



FINAL SUPER SERIES-SUPER SERIES PREMIER 2013 (6 SERI)
1.KOREA SUPER SERIES PREMIER (8-13 JANUARI)
Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x6) v Mathias Boe/Cartsen Mogensen (Denmark x1) 19-21,21-13, 21-10

2.MALAYSIA SUPER SERIES (15-20 JANUARI)
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) v Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x6) 21-15,21-13

3. ALL ENGLAND SUPER SERIES PREMIER (5-10 MARET)
Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok) v Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang x4) 21-11, 21-9

4. INDONESIA SUPER SERIES PREMIER (10-16 JUNI)
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) v Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x2) 21-14, 21-18

Pecah Telor, Kans Tommy Juara

YESS: Tommy Sugiarto (foto: twitter)

NGUYEN Tien Minh bagai momok yang menakutkan bagi Tommy Sugiarto. Putra juara dunia bulu tangkis yang pernah dimiliki Indonesia Icuk SUgiarto tersebut tak pernah menang dalam enam kali pertemuan.
 Ketika keduanya bersua pada babak semifinal Singapura Super Series 2013, banyak pihak tak mengunggulkan Tommy. Dari sisi peringkat,Tien Minh lebih unggul karena ada di posisi ke-10 sedangkan Tommy tiga setrip di bawahnya. Hampir saja prediksi tersebut menjadi kenyataan.
 Pada game pertama pada pertandingan yang dilaksanakan di Indoor Stadium Singapura pada Sabtu (22/6), Tien Minh unggul pada game pertama 22-20. Pada game kedua pun skor berlangsung ketat. Hanya, Tommy mampu menang dengan skor 21-19.
 Nah, kemenangan pada game kedua ini mengangkat kepercayaan diri pebulu tangkis kelahiran 31 Mei 1988 tersebut. Pada game pemungkas, Tommy menang 21-15. Telor pun pecah menjadi 1-6.
 Kemenangan yang sangat berharga bagi Tommy. Ini dikarenakan dia pun untuk kali pertama merasakan babak final level super series. Sebuah lompatan yang sangat berarti bagi seorang Tommy.
 Bahkan, pekan lalu dalam Indonesia Super Series Premier, Tommy nyaris menembus final. Sayang, dalam pertandingan semifinal, dia dikalahkan pebulu tangkis Jerman Marc Zweibler.
  Pada pertandingan final Singapura Super Series 2013, Tommy akan menghadapi Boonsak Ponsana. Dari sisi peringkat, lawannya jauh lebih unggul.
 Boonsak yang lagi on fire berada di posisi keempat. Hanya, dari rekor pertemuan (head to head), Tommy unggul.
 Dari tiga kali bersua, dia menang dua kali. Pertemuan terakir terjadi dalam semifinal Jerman Grand Prix Gold 2013. Hasilnya, Tommy menang dua game langsung 21-19, 21-12. (*)


HASIL SEMIFINAL SINGAPURA SUPER SERIES 2013
TUNGGAL PUTRA:Tommy Sugiarto (Indonesia)v Nguyen Tien Minh (Vietnam x6) 20-22,21-19, 21-15; Boonsak Ponsana (Thailand x5) v Takuma Ueda (Jepang) 21-8, 21-15

TUNGGAL PUTRI: Wang Yihan (Tiongkok x4) v Lindaweni Fanetri (Indonesia) 20-22,21-17, 21-18; Li Xerui (Tiongkok x1) v Yu Sun (Tiongkok) 21-13, 21-11

GANDA PUTRA: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) v Cai Yun/Fu Haifeng (Tiongkok x5) 21-16, 21-14;  Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x1) v Shin Baek-choel/Yoo Yeon seong (Korsel) 21-15, 21-19

GANDA PUTRI:  Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok x5) v Nitya Krishinda/Greysia Polii (Indonesia) 21-16,13-21,21-18; Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang x2) v Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta  (Indonesia) 21-17,21-16


GANDA CAMPURAN: Yoo Yeong-seong/Eom Hye-won (Korsel) v Shin Baek-choel/Jang Ye-na (Korsel) 21-13, 21-17; Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia x3) v Praveen Jordan/Vita Marissa (Indonesia) 21-11, 16-21, 21-18

Berpisah tapi hanya Sementara

(foto: twicsy.com)

CHRISTOPHER Rusdianto tampil di Indonesia Challenge 2013. Tentu, dia bakal berlaga di nomor ganda putra.
 Hanya, putra Sekjen PB PBSI periode 2008-2012 Yacob Rusdianto tersebut tak berpasangan dengan Trikusuma Wardhana, yang selama ini menjadi tandemnya setelah tak lagi berada di pelatnas Cipayung.
 ‘’Dana (sapaan karib Trikusuma Wardhana) kakaknya menikah pada 6 Juni. Tanggalnya kan pas ada Indonesia Challenge, jadi dia tak bisa main,’’ kata Christopher kepada smashyes.
 Untuk itu, dia pun menggandeng seniornya di klub Suryanaga, Surabaya, Alvent Yulianto. Paduan keduanya membuat mereka langsung diunggulkan di posisi teratas dalam event yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 2-7 Juli tersebut.
 Ini dikarenakan poin yang dikoleksi keduanya bersama pasangan aslinya tak bisa terkejar oleh peserta lain.  Berpasangan dengan Trikusuma, Christopher sudah mengoleksi poin 14.480. Sedangkan Alvent, yang biasanya berpasangan dengan Markis Kido, mengoleksi poin  44.970.
 ‘’Kebetulan Alvent lagi gak ada event. Makanya, saya ajak dia dan mau.’’ Ungkap Christopher.
 Pasangan Christopher/Trikusuma tengah menanjak. Keduanya baru saja menembus babak kedua turnamen Singapura Super Series 2013.
 Pada babak pertama, mereka mengalahkan ganda Thailand Bodin Issara/Pakkawat Vilailak 21-17, 21-19. Sayang, di babak kedua, Christopher/Trikusuma harus mengakui ketangguhan ganda Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 17-21,21-16, 21-16.
 Sejak pertama kali digabungkan pada Februari, Christopher/Trikusuma peringkatnya terus menanjak. Memulai dari posisi 333, kini mereka berada di posisi 76.
 Tak menutup kemungkinan, hasil dari Singapura Super Series bakal mendongkrak peringkat keduanya. (*)

Christopher Rusdianto/Trikusuma Menembus 100 Besar
9 Mei: Posisi 91
16 Mei: Posisi 90
30 Mei: Posisi 92
13 Juni:  Posisi 84
20 Juni: Posisi 76  

Mau Tuan Rumah dengan Dua Syarat

JUARA BERTAHAN: Chen Long (foto: xinhua)

PENYELENGGARAAN Piala Sudirman 2013 membuat Malaysia trauma. Buktinya, BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) memasang syarat untuk bersedia menjadi tuan rumah Super Series Final pada 11-15 Desember.
Syarat apa itu? Mereka ingin BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) memberikan jaminan bakal ada keuntungan dan para pebulu tangkis top bakal ikut ambil bagian.
Super Series Final akan menyediakan hadiah total USD 500 ribu. Delapan pebulu tangkis tunggal dan delapan pasangan  teratas dalam peringkat akhir BWF diharapkan bisa unjuk kekuatan. Mereka diambil dari 12 turnamen bergengsi, lima super series premier dan tujuh super series. Seri keenam saat ini tengah bergulir  di Singapura dengan title super series.
 General Manager BAM Kenny Goh mengatakan pihaknya telah banyak belajar  dari penyelenggaraan Piala Sudirman di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada Mei lalu. Dari event beregu campuran tersebut, BAM rugi hampir 500 ribu ringgit Malaysia. Ini dikarenakan setiap hari hanya 2000 orang yang datang ke pertandingan dan itu sudah termasuk atlet dan ofisial.
 Dalam peraturan BWF yang baru, tuan rumah event besar hanya bisa memperoleh keuntungan bagian yang kecil dari keuntunan  yang diperoleh.
 Namun, semuanya bakal menjadi sebuah keuntungan yang diharapkan jika para pebulu tangkis top ikut ambil bagian. Biasanya, mereka memilih absen dengan berbagai alasan.  (*)

Juara BWF Super Series Final
2012:
TUNGGAL PUTRA: Chen Long (Tiongkok)
TUNGGAL PUTRI:Li Xuerui (Tiongkok)
GANDA PUTRA:Mathias Boe/Carsten Mogensen
GANDA PUTRI:Wang Xiaoli/Yu Yang
GANDA CAMPURAN:Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen
  

Juara Eropa Junior Jajal Indonesia Challenge 2013

KANDIDAT:Unggulan teratas (foto:facebook)

PASANGAN kakak-beradik asal Bulgaria Stefani Stoeva-Gabriela Stoeva melanjutkan mencari tantangan di Indonesia. Keduanya ikut ambil bagian dalam Indonesia Challenge 2013 yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 2-7 Juli mendatang. Sebelumnya, pasangan tersebut juga berlaga dalam Indonesia Super Series Premier 2013.
 Keduanya masuk dalam daftar unggulan. Bahkan, di nomor ganda putri, Stefani/Gabriela menjadi unggulan teratas. Ini dikarenakan peringkatnya paling tinggi di antara peserta. Dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 13 Juni, yang dijadikan acuan menyusun unggulan, keduanya berada di posisi ke-13. Peringkat ini jauh di atas saingan terdekatnya, Anggia Shitta/Shella Devi, dari Indonesia yang mempunyai peringkat 56 dunia.Keduaya tahun ini sukses menjadi juara Eropa di kelompok junior.
 ‘’Kalau peringkat tertinggi, ya kami jadikan unggulan teratas,’’ kata Sekretaris Indonesia Challenge 2013 Eddyanto Sabarudin kepada smashyes.
 Pada Indonesia Super Series, pasangan Stefani/Gabriela tampil pada babak utama. Sayang, langkah keduanya dihentikan pasangan Indonesia Variella ‘’Lala’’ Aprilsasi Putri/Vita Marissa dengan dua game langsung 14-21, 6-21.
Di Indonesia Challenge 2013, Stefani juga masuk daftar unggulan. Gadis kelahiran 23 September 1995 yang juga juara junior Eropa 2013 tersebut menjadi unggulan keenam dengan peringkat 81 yang dimilikinya. Unggulan teratas pada tunggal putri ditempati wakil Singapura Chen Jiayuan yang mempunyai ranking 48 dunia. Andalan Indonesia Febby Angguni di posisi kedua dengan peringkat 50.  
 Untuk nomor bergengsi tunggal putra, Alamsyah Yunus menjadi kandidat kuat juara. Dengan ranking 27 dunia, dia menjadi unggulan teratas.
 Indonesia Challenge 2013 menyediakan hadiah total USD 20 ribu  bakal diikuti oleh 14 negara. Undian akan dilaksanakan pada 25 Juni mendatang. (*)



DAFTAR UNGGULAN 4 BESAR
 
TUNGGAL PUTRA
1.Alamsyah Yunus (Indonesia)                               27
2. Chan Yan Kit  (Hongkong)                                55
3. Tan Yu Han    (Belgia)                                       90
4.Nan Wei        (Hongkong)                                  93

TUNGGAL PUTRI:
1. Chen Jiayuan (Singapura)                             48
2. Febby Angguni (Indonesia)                           50
3. Yeni Asmarani (Indonesia)                            51
4. Millicent Wiranto (Indonesia)                        63

GANDA PUTRA
1. AlventYulianto/Christopher Rusdianto (Indonesia)     0
2. WahyuNakaya/Ade Yusuf   (Indonesia)                  39
3.Hafiz Faisal/Putra Eka Rhoma                                  78
4. Rian Sukmawan/Rendra Wijaya (Indonesia)            95

GANDA PUTRI
1. Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva (Bulgaria)             35
2. Anggia Shitta/Shella Devi      (Indonesia)               56
3. Devi Tika/Keshya Nurvita (Indonesia)                   60
4. Nadya Melati/Natalia Poluakan (Indonesia)            0

GANDA CAMPURAN
1. Jonathan Solis/Nikte Sotomayor (Guatemala)           0
2.Annibal Marroquin/Ana Lucia (Guatemala)                0
3. Ardiansyah/Devi Tika (Indonesia)                            0
4. Raffidias Akhdan/Annisa Saufika (Indonesia)           0

Lindaweni Singkirkan Unggulan Kedua

TERUS MELAJU: Lindaweni Fanetri (foto: djarum)

PERLAHAN tapi pasti,Lindaweni Fanetri mulai pamer kekuatan. Pebulu tangkis tunggal putri terbaik Indonesia tersebut mampu menembus babak semifinal Singapura Terbuka 2013.
 Pada babak perempat final yang dilaksanakan di Indoor Stadium, Singapura, Jumat (21/6) Linda, sapaan karib Lindaweni, menjungkalkan unggulan kedua asal India Saina Nehwal dengan rubber game 17-21,21-13, 21-13. Kemenangan ini juga membuat pebulu tangkis asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut   membalas kekalahan yang dialaminya pada babak pertama Indonesia Open Series Premier 2013. Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 11 Juni 2013 tersebut, Saina menang rubber game 21-17, 27-29,21-13.
 Selama ini, Linda tak pernah menembus babak semifinal turnamen besar selevel super series atau super series premier. Hasil di Singapura bisa membuat peringkatnya yang sekarang di posisi 13 dunia terdongkrak.
 Untuk bisa lolos ke final, Linda harus bisa mengalahkan wakil Tiongkok Wang Yihan. Unggulan keempat tersebut mengalahkan compatriot (rekan satu negara) Wang Shixian dua game langsung 21-15, 21-11.
 Kedua pebulu tangkis sudah dua kali bertemu. Hasilnya, imbang 1-1. Kali pertama bersua di Malaysia Super Series 2011, Linda kalah dua game langsung 9-21, 19-21. Tapi, dia mampu membalasnya di All England Super Series Premier 2013 juga dengan dua game 21-12, 21-19.
 Sebenarnya, pada Singapura Super Series 2013, Indonesia juga mengirimkan empat wakil pada babak utama. Sayang, ketiganya, yakni Aprillia Yuswandari, Adriyanti Firdasari, dan Bellaetrix Manuputty sudah tersingkir sebelum babak perempat final.
 Bahkan, Aprillia dan Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari, sudah angkat koper sejak babak pertama. Aprillia kalah oleh Tai Tzu Ying (Taiwan) 11-21, 21-7,8-21 sedang Firda harus mengakui ketangguhan Minatsu Mitani (Jepang) 21-17,21-15, 21-18. Untuk Bellaetrix, dia mampu melaju ke babak kedua sebelum akhirnya kalah oleh unggulan pertama asal Tiongkok Li Xuerui 19-21,21-18, 14-21. (*)

HASIL WAKIL INDONESIA DI BABAK PEREMPAT FINAL
TUNGGAL PUTRA:Tommy Sugiarto v Rajiv Ouseph (Inggris) 21-19, 21-18

TUNGGAL PUTRI: Lindaweni Fanetri v Saina Nehwal (India x2) 17-21,  21-13, 21-13

GANDA PUTRA: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan v Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang x2) 21-15, 23-21

GANDA PUTRI: Nitya Krishinda/Greysia Polii v Jung Kyung-eun/Kim Ha-na (Korsel x8) 21-12, 22-20: Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (x6) v Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x3) 21-19,18-21, 24-22

GANDA CAMPURAN: Praveen Jordan/Vita Marissa v Muhammad Rijal/Debby Susanto (x5) 21-17, 14-21,21-13;Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x3) v Chris Adcock/Gabrielle White (Inggris) 21-14,21-7

Sudah Biasa Pulangkan Wakil Tiongkok

PEREMPAT FINAL: Tommy Sugiarto (foto: djarum)

PEBULU tangkis Tiongkok bukan lawan lagi yang menakutkan bagi Tommy Sugiarto. Pada dua event terakhir, putra juara dunia bulu tangkis 1983 Icuk Sugiarto tersebut mampu mempermalukan dua jagoan olahraga tepok bulu Negeri Panda, julukan Tiongkok.
 Pada Indonesia Open Series 2013, Tommy memaksa pulang lebih awal Chen Long dengan dua game langsung 21-11, 21-18. Padahal, dalam turnamen yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 10-16 Juni itu, Chen Long menduduki unggulan kedua sedangkan Tommy berstatus nonunggulan.
 Kemenangan ini menjadi kemenangan perdana Tommy. Ini disebabkan dia tak pernah menang dalam enam kali pertemuan sebelumnya.
 Ini diulangi Tommy pada Singapura Super Series 2013. Pebulu tangkis yang kini kembali ke Pelatnas Cipayung tersebut mempermalukan unggulan kedelapan Wang Zhengming juga dengan dua game 21-16, 22-20 pada babak kedua yang dilaksanakan di Singapore Indoor Stadium pada Kamis (20/6).
 Tommy akan menjajal ketangguhan pebulu tangkis Inggris Rajiv Ouseph yang pada babak kedua secara mengejutkan mengalahkan Kenichi Tago(Jepang) 21-18, 21-12. Kans menembus semifinal seperti yang diukirnya pada Indonesia Super Series Premier 2013 pun terbuka lebar.
 Tommy pernah mengalahkan Ouseph pada babak perempat final Jerman Grand Prix Gold dengan dua game langsung 21-15, 21-10. Tommy menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada babak utama tunggal putra dalam Singapura Super Series 2013. Penyebabnya, tiga rekannya di pelatnas, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Dionysius Hayom Rumbaka mengundurkan diri. Kemudian, dua pebulu tangkis Indonesia, Andre Kurniawan Tedjono dan Wisnu Yuli Prasetyo, tumbang pada babak kualifikasi. (*)

PERJALANAN WAKIL INDONESIA (20/6)
TUNGGAL PUTRA: Tommy Sugiarto v Wang Zhengming (Tiongkok x8) 21-16, 22-20

TUNGGAL PUTRI: Li Xuerui (Tiongkok x1) v Bellaetrix Manuputty 21-19, 18-21, 21-14; Lindaweni Fanetri v Kaori Imabeppu (Jepang) 21-15, 22-20

GANDA PUTRA:Hiroyuki Saeki/Ryota Taohata (Jepang) v Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan 21-19, 21-18; Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan v Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin (Taiwan) 21-17, 21-18;Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang x2) v Alvent Yulianto/Markis Kido 21-15, 21-16

GANDA CAMPURAN:Praveen Jordan/Vita Marissa v Arun Vishnu/Aparna Balan (India) 21-10, 21-18;Muhammad Rijal/Debby Susanto (x5) v Ryota Taohata/Naoko Fukuman (Jepang) 21-13, 21-13;Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x3) v Ong Jian Guo/Lim Yin Loo (Malaysia) 22-20, 21-13

Lompat Enam Peringkat, Masuk 10 Besar

GELAR DI MALAYSIA: Ahsan/Hendra (foto: djarum)

LOMPATAN  berarti dilakukan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Dalam peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 20 Juni, mereka sudah menembus posisi 10 besar atau tepatnya di peringkat 7 dunia,
 Ini berarti Ahsan/Hendra naik  enam setrip karena sebelumnya berada berada di posisi ke-13. Capaian ini tak lepas dari penampilan gemilang keduanya dalam Indonesia Super Series Premier 2013.
 Pada event berhadiah total USD 700 ribu yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 10-16 Juni tersebut, Ahsan/Hendra mampu menjadi juara. Selain itu, sebelum melangkah ke babak puncak, pasangan yang belum genap setahun dipasangkan tersebut juga mampu mengalahkan para unggulan.
 Pada babak pertama, Ahsan/Hendra mempermalukan unggulan keempat asal Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Kemudian, sebelum melangkah ke final, keduanya menjungkalkan ganda senior Tiongkok yang menempati unggulan kelima Cai Yun/Fu Haifeng.
 Nah, puncaknya, pada pertandingan final, Ahsan/Hendra melibas unggulan kedua yang juga duduk sebagai pasangan teratas nomor ganda putra dunia Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae.
 Gelar ini juga menutupi malu Indonesia yang gagal di semua nomor. Selain tu, juara di kandang sendiri membuat Ahsan/Hendra sudah mengoleksi dua trofi bergengsi setelah sebelumnya memenangi Malaysia Super Series.
 Sayang, pasangan Indonesia lainnya, Angga Prama/Rian Agung Saputro, turun dua tingkat ke posisi kesembilan. Penyebabnya, keduanya sudah angkat koper dari babak pertama Indonesia Super Series Premier 2013. Bahkan, bisa jadi, keduanya pun ancang-ancang terdepak dari 10 besar dengan hasil jemblok pada Singapura Super Series. Pasangan yang bersinar pada Piala Sudirman 2013 tersebut kembali tersingkir pada babak pertama. (*)

RANKING WAKIL INDONESIA (5 BESAR)
TUNGGAL PUTRA:
7. Sony Dwi Kuncoro
13. Tommy Sugiarto
24. Dionysius Hayom Rumbaka
26. Alamsyah Yunus

TUNGGAL PUTRI
13. Lindaweni Fanetri
24. Aprillia Yuswandari
29. Adriyanti Firdasari
31. Bellaetrix Manuputty
33. Hera Desi

GANDA PUTRA:
7. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
9. Angga Pratama/Rian Agung Saputro
14. Markis Kido/Hendra Setiawan
22. Yoanthan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan
26. Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha

GANDA PUTRI
7. Pia Zebadiah/Riski Amelia Pradipta
17. Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia
20. Della Destiara Haris/Suci Rizky Andini
21. Variella Aprilsasi Putri/Vita Marissa
34. Anneka Feinya Agustin/Nitya Krishinda

GANDA CAMPURAN
3. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
7. Muhammad Rijal/Debby Susanto
9. Markis Kido/Pia  Zebadiah
10. Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati
11. Riky Widianto/Puspita Richi Dili

Christopher/Trikusuma Bukan Sekadar Penggembira

HABIS BERTANDING: Christopher/Trikusuma

AWAL manis Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Keduanya mampu menembus babak kedua Singapura Super Series 2013.
 Itu setelah Christopher/Trikusuma mampu mengalahkan pasangan Thailand  Bodin Issara/Pakkawat Vilailak dengan dua game langsung 21-17,21-19 pada pertandingan babak I yang dilaksanakan di Singapore Indoor Stadium pada Rabu (19/6).
 Ini merupakan capaian terbaik yang pernah digapai  Christoper/Trikusuma. Memang, keduanya pernah juara namun di level international series, yang levelnya jauh di bawah super series.
 Persaingan di super series pun sangat ketat. Hampir semua pasangan terbaik di dunia ikut ambil bagian.  Sebelumnya, pasangan asal Suryanaga, Surabaya, juga pernah menjajal arena paling tinggi dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), yakni super series premier.
Sayang, saat masih memasuki pertandingan babak pertama kualifikasi, Christopher/Trikusuma sudah kalah. ‘’Semoga ini jadi awal yang bagus bagi kami,’’ harap Christopher.
 Kemenangan ini pun disambut gembira oleh ayah Christopher, Yacob Rusdianto. Sekjen PB PBSI periode lalu itu mengakui kemenangan atas ganda Thailand tersebut bukan sebuah pekerjaan mudah.
‘’Setahu saya, Bodin pebulu tangkis yang bagus sejak junior,’’ ungkapnya.
 Hasil yang dipetik Christopher/Trikusuma ini mengikuti jejak dua pasangan senior, Markis Kido/Alvent Yulianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kido/Alvent menundukkan ganda Malaysia Gan Teik Chai/Ong Soon Hock  dengan tiga game 15-21, 21-13, 21-16 sedang Ahsan/Hendra, juara Indonesia Super Series Premier 2013, juga memupus asa pasangan Malaysia lainnya, ganda Malaysia Goh V Shem/Lim Khim Wah dengan tiga game 15-21, 21-13, 21-16.
 Ini juga lebih bagus dibandingkan pasangan pelatnas yang tengah menanjak Angga Pratama/Rian Agung Saputra. Pasangan yang sudah masuk peringkat 10 besar dunia tersebut secara mengejutkan dipermalukan ganda Thailand Maneepong Jongjit/Nipithon Puangpuech 21-14,14-21, 21-19.(*)

Pilih Mundur karena Persiapan Kurang

ABSEN:Sony Dwi Kuncoro (foto: badminton)

SONY DWI Kuncoro tak mau melawan risiko. Dia memilih mengundurkan diri dari Singapura Super Series 2013.
 ‘’Saya belum siap persiapannya. Jadi, saya tak main di Singapura Super Series 2013,’’ kata Sony kepada smashyes.
 Dia tak ingin masa depannya di cabang olahraga tepok bulu tersebut hancur dan putus di tengah jalan karena memaksakan diri tampil. Apalagi, sebelumnya, Sony sempat lama absen dari berbagai turnamen juga karena cedera.
 Kondisi yang belum siap itu pun terlihat pada Indonesia Super Series Premier 2013. Datang dengan status unggulan keempat, ayah satu anak tersebut tumbang pada babak kedua oleh pebulu tangkis India Ajay Jayaram 20-22, 12-21.
 Sony pun mengaku kini persiapannya fokus kepada Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus mendatang.
 ‘’Iya memang saya fokus Kejuaraan Dunia,’’ ucap Sony Singkat.
 Ya, selain Sony, tunggal putra papan atas Indonesia, Simon Santoso dan Dionysius Hayom Rumaka,  juga memutuskan absen dari Singapura Super Series. Praktis, di nomor tunggal putra, Indonesia hanya mengandalkan Tommy Sugiarto.
 Pada Indonesia Super Series Premier 2013 pekan lalu,Tommy mampu menembus babak semifinal. Sayang, langkahnya dihentikan pebulu tangkis Jerman Marc Zwiebler. (*)

JUARA SINGAPURA OPEN 2012
TUNGGAL PUTRA:Boonsak Ponsana (Thailand)
TUNGGAL PUTRI: Juliane Schenk (Jerman)
GANDA PUTRA: Markis Kido/Hendra Setiawan
GANDA PUTRI: Bao Yixin/Zhong Qianxin (Tiongkok)
GANDA CAMPURAN: Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing (Taiwan)

Pemenang Challenge pun Tetap Susah Juara Junior

LOMPAT: Hanna Ramadhini  (foto:djarum)

GENGSI Indonesia di pentas bulu tangkis Indonesia kembali dipertaruhkan. Kali ini, bukan di level senior tapi junior.
 Merah Putih bakal mengirimkan 16 pebulu tangkis dalam Kejuaraan Asia Junior  2013 yang dilaksanakan di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, pada 7-14 Juli.  Tahun lalu, di Gimcheon Indoor Stadium, Korea Selatan, pada 30 Juni-7 Juli, Indonesia membawa pulang satu gelar.  Posisi terhormat tersebut disumbangkan dari nomor ganda putra melalui Edi Subakhtiar/Arya Maulana.
 ‘’Kami memang tak ditarget PP PBSI. Tapi,kami akan berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik,’’kata salah satu pelatih Tim Junior Indonesia Imam Thohari kepada smashyes.
 Dia menganggap semua nomor tetap punya peluang menjadi juara di negeri jiran nanti. Bahkan, di nomor bergengsi, tunggal putra, peluang naik podium teratas tetap mengintip.
 ‘’Tungga putra persaingan lebih merata. Kesempatan menjadi yang terbaik tetap terbuka,’’ tegas lelaki yang lama bermain dan melatih di Jepang tersebut.
 Peluang di tunggal putra, tambah dia, lebih bagus dibandingkan tunggal putri. Padahal, di nomor tersebut ada Hanna Ramadhini yang  April lalu baru saja menjadi juara di turnamen senior Vietnam Challenge.
 ‘’Tapi, wakil Tiongkok, Jepang, dan Thailand banyak yang lebih bagus dari Hanna,’’ ungkap Imam.
 Kejuaraan Asia Junior 2013 ini menggelar dua kategori, beregu dan perorangan. Peserta yang ikut maksimal kelahiran 1 Januari 1995.
 Untuk beregu, sebelumnya sistemnya memakai beregu putra dan beregu putri. Sejak kali pertama dilaksanakan 1997, Indonesia pernah menjadi juara pada 2002 dan 1999. Sistem yang dipakai mempertandingkan lima nomor, tiga partai tunggal dan dua partai ganda.
 Tapi, setelah mulai 2006, sistem yang dipakai memakai sistem Piala Sudirman yang mempertandingkan lima nomor yakni  tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, Indonesia tak pernah lagi menjadi juara. (*)


WAKIL INDONESIA KE KEJUARAAN ASIA U-19
TUNGGAL PUTRA: Ihsan Maulana Mustofa,Fikri Ihsandi Hadmadi, Muhamad Bayu Pangisthu, Anthony Sinisuka  Ginting

TUNGGAL PUTRI: Hanna Ramadhini, Ruselli Hartawan, Fitriani, Intan Dwi Jayanti

GANDA PUTRA: Kevin Sanjaya/Arya Maulana Aldi Artama, Yantoni Edy Saputra/Arysa Isnanu Ardiputra, Rian Swastedian/Fajar Alfian

GANDA PUTRI: Rosyita Eka/Setyana Daniella, Uswatun Khasanah/Masita Mahmudin, Febriani Endar Kusumawati/Della Agustia

GANDA CAMPURAN:Rian Swastedian/Masita Mahmudin,Raffidias  Akhdan/Nugroho/Setyana Daniella, Fajar Alfian/Febriani Endar,Arysa Isnanu/Della Augustia

Kaget saat Tahu Lolos Babak Utama

BAKAL PANAS: Singapore Indoor Stadium (foto: twitter)
NAMA pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana menghilang dari babak kualifikasi Singapura Super Series 2013. Padahal, seharusnya, dia bakal berhadapan dengan pasangan tuan rumah Danny Bawa Chrisnanta/Zhao Jiang Terry Yao pada 18 Juni.
  Ini membuat Danny/Zhao pun langsung lolos babak kedua kualifikasi tanpa harus memeras keringat. Christopher/Trikusuma mundur?
 ‘’Tidak. Mereka langsung lolos ke babak utama,’’ kata ayah Christopher, Yacob Rusdianto, kepada smashyes.

 Ini, tambah dia, karena ada pasangan di babak utama yang mengundurkan diri. Nah, sebagai pasangan yang menjadi unggulan teratas babak kualifikasi, ganda asal Suryanaga, Surabaya, tersebut pun langsung promosi gratis ke babak utama.
  ‘’Pasangan yang mundur saya juga tidak tahu namanya. Dapat poin atau tidak karena main di babak utama, saya juga tidak tahu, maaf,’’ terang Yacob.
 Christopher sendiri mengaku sangat ingin merasakan kerasnya persaingan pada babak utama dalam turnamen super series atau super series premier. Sebenarnya, kesempatan itu terbuka pada Indonesia Super Series Premier yang dilaksanakan 10-17 Juni lalu.
 Sayang, keduanya langsung tersungkur pada babak pertama kualifikasi, Christopher/Trikusuma harus mengakui ketangguhan pasangan gado-gado Inggris/Skotlandia Marcus Ellis/Paul Van Rietveldeve 17-21, 18-21.
 ‘’Awalnya, saya memang main di babak kualifikasi. Eh, saat pagi tadi lihat skema pertandingan, saya main di babak utama. Ya terkejut juga he he he,’’ jelas Christopher melalui pesan singkat.
  Pada babak pertama Singapura Super Series, Christopher/Trikusuma akan  menjajal ketangguhan pebulu tangkis Thailand yang juga berasal dari babak kualifikasi Bodin Issara/Pakkawat Vilailak.
 Ini merupakan pertemuan perdana kedua pasangan. Dari sisi peringkat, Christopher/Trikusuma lebih unggul. Mereka ada di posisi ke-84 sementara lawannya di posisi ke-96. (*)


WAKIL INDONESIA DI SINGAPURA SUPER SERIES 2013

TUNGGAL PUTRA:

Kualifikasi:

Andre Kurniawan Tedjono, Wisnu Yuli

Utama:

Tommy Sugiarto


TUNGGAL PUTRI:

Kualifikasi:

Millicent  Wiranto

Utama:

Bellaetrix Manuputty,Adriyanti Firdasari,


GANDA PUTRA:


Utama:

Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana, Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha, Andrei Adistia/Gideon Markus, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Alvent Yulianto/Markis Kido


GANDA PUTRI:

Babak Utama:

Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, Variella Aprilsasi Putri/Vita Marissa, Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta, Suci Rizky Andini/Jenna Gozali


GANDA CAMPURAN:

Babak Utama:

Praveen Jordan/Vita Marissa, Muhammad Rijal/Debby Susanto, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati, Gideon Markus/Variella Aprilsasi Putri, Markis Kido/Pia Zebadiah


smashyes.

Poul-Erik Mundur dari Presiden Eropa

FOKUS SATU: Poul-Erik (foto: astro)

TERPILIHNYA Poul-Erik,47, menjadi presiden BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) membawa konsekuensi. Dia melepas jabatannya yang lain sebagai orang di Konfederasi Bulu Tangkis Eropa (BEC).
 Wakil Presiden BEC asal Portugal Joao Matos bakal menggantikan tempatnya hingga Annual Delegate Meeting (Pertemuan Delegasi Tahunan).
 Poul-Erik menjadi Presiden BEC sejak Agustus 2010. Sedangkan dia terpilih menjadi Presiden BWF pada Mei lalu mengggantikan tempat Dr. Kang Young-joong dari Korea Selatan. Dalam pemilihan Presiden BWF yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dia mengalahkan wakil Indonesia Justian Suhandinata.
Pengunduran diri dari Presiden BEC akan diumumkan dalam Pertemuan Bulu Tangkis Eropa di Riga, Latvia, akhir pekan ini. Joao Matos akan menjadi presiden hingga April tahun depan.
 Poul-Erik juga merupakan juara tunggal putra Olimpiade Atlanta 1996. Ini menjadi satu-satunya peraih emas bulu tangkis dari non Asia. (*)

PRESIDEN BEC
1967-1968: Hans Peter Kuntz (Swiss)
1969-1977: Stellan Mohlin (Swedia)
1977-1982: Herman Valken (Belanda)
1982-1984: Heinrich Barge (Jerman)
1984-1992:Stan Mitchell (Inggris)
1992-2004:Torsten Berg (Denmark)
2004-2010: Tom Batcher (Denmark)
2010-2013: Poul-Erik  (Denmark)

Sekali lagi, Samai Ardy dan Taufik

KELIMA: Chong Wei (kanan) dan Zwiebler (foto: twitter)

HANYA pebulu tangkis Tiongkok yang membuat Lee Chong Wei kalah. Kenyataannya memang begitu.
 Selama 2013 ini, hanya pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, yang bisa membuat dia tertunduk saat ke luar lapangan. Buktinya, pada All England, Chong Wei, yang diunggulkan di posisi teratas, kalah oleh Chen Long dengan dua game langsung 17-21, 19-21 pada babak final yang dilaksanakan di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, pada 10 Maret.
 Kemudian, pada Australia Grand Prix Gold, lagi-lagi Chong Wei kalah oleh anak asuh Li Yongbo. Kali ini lebih ironis. Chong Wei harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis muda Tiongkok Tian Houwei masih di babak semifinal melalui rubber game 19-21, 21-17, 18-21.     
 Untung, dia bangkit dan meraih gelar super seriesnya di India. Karena lawan yang dihadapinya juga bukan pebulu tangkis Tiongkok yakni Kenichi Tago asal Jepang.
 Begitu juga dengan di Indonesia Super Series Premier 2013. Tanpa kehadiran musuh bebuyutannya, Lin Dan, Chong Wei sejak awal sudah diunggulkan menjadi juara.
 Hanya, dia nyaris langsung angkat koper karena dipaksa bertarung selama tiga game oleh Wang Zhengming 20-22, 21-4, 22-20. Setelah itu, dia pun nyaris tak mengalami hambatan.
Bahkan, pafa pertandingan final yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (16/6), Chong Wei tak banyak memeras keringat untuk menundukkan Marc Zwiebler dari Jerman  21-15, 21-14.
Ini merupakan gelar kelima bagi lelaki 31 tahun tersebut. Sebelumnya, dia sudah mencapainya pada 2007, 2009, 2010, 2011, dan 2013.
 Tahun lalu, dia absen karena mengalami cedera setelah tampil pada final All England. Itu juga dilakukannya agar tampil prima di Olimpiade London.
 Sayang, di olimpiade, lagi-lagi, dia kalah oleh Lin Dan. Pada 2008, Super Dan, julukan Lin Dan, juga membuatnya gagal memberikan emas pertama bagi Malaysia.
 Di Indonesia Open, dia hanya kalah oleh Ardy B. Wiranata dan Taufik Hidayat. Keduanya sudah mengolejsi enam gelar. Tak menutup kemungkinan, dia bisa menyamai atau bahkan melampuai capaian dua pebulu tangkis Indonesia beda generasi tersebut. (*)

Enam Koleksi Gelar Mereka
ARDY B WIRANATA: 1990, 1991, 1992,1994, 1995, 1997

TAUFIK HIDAYAT: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006

LEE CHONG WEI: 2007, 2009, 2010, 2011, 2013

Tiket Masuk 10 Besar Dunia

GELAR KEDUA: Ahsan bersujud setelah menang (foto: twitter)
MOHAMMAD Ahsan/Hendra Setiawan selamatkan muka tuan rumah. Keduanya mampu meraih gelar di nomor ganda putra dalam Indonesia Super Series Premier 2013.
 Dalam final yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (16/6), Ahsan/Hendra menjungkalkan unggulan kedua asal Korea Selatan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae dengan dua game langsung 21-14, 21-18. Sayang, kemengan ini tetap belum bisa memenuhi target yang diusung PP PBSI, yakni dua gelar.
 Sebenarnya, sampai babak semifinal yang dilaksanakan Sabtu (15/6), Indonesia masih menjaga asa memenuhi target. Namun, kekalahan mengejutkan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari ganda Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen membuyarkan segalanya.
  Tapi bagaimanapun, kemenangan Ahsan/Hendra tetap perlu mendapat apresiasi. Baru digabungkan akhir tahun lalu, keduanya sudah mengoleksi dua gelar bergengsi.
 Sebelumnya, Ahsan/Hendra mampu memenangi Malaysia Super Series. Kebetulan, dalam partai puncak, mereka juga mengalahkan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae.
 Hasil ini bakal membuat Ahsan/Hendra bakal meroket peringkatnya. Minimal, mereka akan menembus peringkat 10 besar dunia sekaligus mengulangi kenangan manisnya bersama Markis Kido, pasangan lamanya. Keduanya pernah berada di posisi peringkat pertama nomor ganda putra dunia.
 Selain itu, kemenangan di Indonesia Super Series Premier menjadi penambah semangat menghadapi Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus mendatang. (*)


HASIL FINAL INDONESIA SUPER SERIES PREMIER 2013

TUNGGAL PUTRA: Lee Chong Wei (Malaysia x1) v Marc Zwiebler (Jerman) 21-15, 21-14

TUNGGAL PUTRI: Li Xuerui (Tiongkok x1) v Juliane Schenk (Jerman x4) 21-16, 18-21, 21-17

GANDA PUTRA: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) v Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x2) 21-14, 21-18

GANDA PUTRI: Bao Yixin/Cheng Shu (Tiongkok x8) v Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) 15-21, 21-18, 21-18

GANDA CAMPURAN: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x3) v Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen 24-22, 20-22, 21-12

Masuk Final Saja Sudah Jadi Sejarah

TERHARU: Juliane Schenk (foto: twitter)

JERMAN tangguh di sepak bola, dunia sudah mengakui. Tapi, kalau negeri yang sempat terbagi menjadi dua, barat dan  timur, kuat di bulu tangkis, ini yang sempat membuat orang mengernyitkan dahi.
 Tapi, pengakuan di belahan Eropa pun sudah ada. Jerman mampu mematahkan dominasi Denmark di ajang Kejuaraan Beregu Campuran Eropa 2013. Padahal, selama enam kali penyelenggaraan terakhir, Denmark selalu menjadi juara.
 Pada Piala Sudirman 2013 lalu, Jerman juga membuat orang geleng-geleng kepala. Negeri beribukota Berlin tersebut mempermalukan unggulan kedua sekaligus tuan rumah Malaysia tersingkir pada babak penyisihan.
 Nah, kini di nomor perorangan, Jerman mengukir sejarah di ajang Indonesia Open. Untuk kali pertama, mereka mampu menempatkan wakilnya pada babak final.
 Tak tanggung, langsung dua wakil dan di nomor bergengsi, tunggal putra dan tunggal putri. Di kelompok putra, Jerman meloloskan Marc Zwiebler yang mempermalukan wakil Indonesia Tommy Sugiarto dengan dua game 21-17, 21-10 pada pertandingan semifinal yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (15/6).
 Beberapa jam kemudian, di tunggal putri, Juliane Schenk menggugurkan juara bertahan asal India Saina Nehwal dengan rubber game 12-21, 21-13, 21-14.
 Pada pertandingan final (16/6), Zwiebler dan Schenk akan menantang unggulan teratas di nomornya. Zwiebler menjajal ketangguhan Lee Chong Wei asal Malaysia dan Schenk menantang Li Xuerui (Tiongkok).
 Hanya, rekor Zwiebler melawan Chong Wei termasuk buruk. Dia tak pernah menang dalam enam kali pertemuan. Kali terakhir, pebulu tangkis yang kini berada di posisi ke-22 dunia tersebut kalah di Korea Super Series Premier 2013 dengan dua game langsung 21-11, 21-19.
 Begitu juga dengan Schenk. Dia hanya menang sekali dalam enam kali pertemuan. Hanya, dalam pertemuan terakhir di Denmark Super Series 2012, dia menang dua game langsung 21-19, 21-12. (*)

Siapa Wakil Jerman
1. MARC ZWIEBLER
Nomor: Tunggal Putra
Usia: 29
Lahir: 13 Maret 1984
Pegangan raket: kiri
Ranking tertinggi: 11 (17 Maret 2011)
Prestasi: Juara Eropa 2012

Perjalanan 2013
Babak I All England Super Series Premier
Perempat final Jerman Grand Prix Gold
Bawa Jerman Juara Kejuaraan Beregu Campuran Eropa
Babak I Malaysia Super Series
Babak II Korea Super Series Premier

2.JULIANE SCHENK
Nomor: tunggal putri
Usia: 31
Lahir:26 November 1982
 Pegangan raket: kanan
Ranking tertinggi: 4 (28 Juni 2012)
Prestasi: Perunggu Kejuaraan Dunia 2011

Perjalanan 2013
-Finalis India Super Series
-Perempat final Swiss Grand Prix Gold
-Perempat final All England Super Series Premier
-Finalis Jerman Grand Prix Gold
-Bawa Jerman juara Kejuaraan Beregu Eropa
-Babak II Korea Super Series Premier

Tuntaskan Penantian Enam Tahun

SEMPAT MENYUSAHKAN: Pasangan Ivamov/Sozonov (foto:twitter)

ASA Indonesia di tangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka menjadi satu-satunya wakil merah putih dalam Indonesia Super Series Premier 2013.
 Ahsan/Hendra menembus final setelah menundukkan wakil Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dalam pertarungan yang ketat dalam tiga game 21-10, 20-22, 21-14 pada babak semifinal yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (15/6).
 Pada babak final Minggu (16/6), Ahsan/Hendra akan menjajal ketangguhan unggulan kedua Sung-hyun/Lee  Yong-dae yang di babak semifinal menundukkan compatriot (rekan senegaranya) Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong dengan dua game langsung  21-13, 21-16.
 Ini menjadi ulangan final Malaysia Super Series di Kuala Lumpur pada 20 Januari 2013. Saat itu, Ahsan/Hendra menang straight game 21-15, 21-13. Gelar tersebut juga menjadi gelar perdana bagi pasangan yang baru saja dipatenkan oleh PP PBSI tersebut. Sebelumnya, Ahsan lama berpasangan dengan Bona Septano dan Hendra dengan Markis Kido.
 Wajar jika Ahsan/Hendra menjadi tumpuan menjadi juara ganda putra sekaligus mengobati dahaga gelar ganda bagi Indonesia. Kali terakhir, tuan rumah meraihnya pada 2006 melalui Candra Wijaya/Tony Gunawan.
 Tahun lalu, gelar juara jatuh ke tangan Lee Yong-dae. Hanya saat itu, lelaki pujaan fans cewek bulu tangkis dunia tersebut berpasangan dengan Jung Jae-sung . Mereka mengulangi sukses yang diraih pada 2009.
 Sementara, pada 2011, posisi terhormat disabet ganda tangguh Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng, Fang Chieh-min/Lee Sheng-mu asal Taiwan memperolehnya pada 2010 dan 2008 pasangan Malaysia Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzuzian membuat kejutan dengan naik ke podium terhormat. (*)

HASIL SEMIFINAL
TUNGGAL PUTRA: Lee Chong Wei (Malaysia x1) v Dionysius Hayom Rumbaka (Indonesia) 21-17, 21-14;Marc Zwiebler (Jerman) v Tommy Sugiarto (Indonesia) 21-17, 21-10

TUNGGAL PUTRI: Juliane Schenk (Jerman x4) v Saina Nehwal (India x2) 12-21, 21-13, 21-14; Li Xuerui (Tiongkok x1) v Yip Pui Yin (Hongkong) 17-21, 21-11, 21-11

GANDA PUTRA: M. Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) v Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia) 21-10, 20-22, 21-14; Ko Sung-hyun/Lee  Yong-dae (Korsel x2) v Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong (Korsel x8) 21-13, 21-16

GANDA PUTRI: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x4) 21-18, 21-16; Bao Yixin/Cheng Shu (Tiongkok x8) v Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok x5) 21-17, 22-20

GANDA CAMPURAN: Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark x4) v Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia x2) 21-15, 21-14; Zhang Nang/Zhao Yunlei (Tiongkok x3) v Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok x1) 21-15, 21-17

Jangan Tepuk Dada Bisa Kalahkan Tiongkok

ANGKAT TAS: Chen Long (foto: twitter)
PEBULU tangkis Tiongkok banyak yang sudah bertumbangan pada babak perempat final Indonesia Super Series Premier 2013. Bahkan, di nomor tunggal putra dan ganda putra, Negeri Tembok Raksasa, julukan Tiongkok, sudah tak punya wakil dalam turnamen yang menydiakan hadiah total USD 700 ribu tersebut.
 Tapi, bagi pelatih tunggal Malaysia Rashid Sidek mencium adanya ketidakberesan. Alasannya, para pebulu tangkis Tiongkok memilih konsentrasi pada kejuaraan yang lebih besar, Kejuaraan Dunia, yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Guangzhou, pada 5-11 Agustus.
Wakil putra Tiongkok yang tersingkir terakhir adalah Du Pengyu di nomor tunggal putra yang disingkirkan pebulu tangkis Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka dengan rubber game 15-21, 21-15, 9-21. Dia menyusul rekan satu timnya, Chen Long, Wang Zhengming, dan Chen Yuekun. Sebelumnya, juara dunia empat kali Lin Dan sudah mengundurkan diri sebelum turnamen dengan alasan pemulihan cedera.
“Saya tak ingin memberikan pujian kepada Hayom karena menang atas Pengyu. Meski, dia kerja keras untuk menang rubber game,’’ terang Rashid.
 Baginya, dengan posisi unggulan teratas di Singapura Super Series pekan depan, Pengyu tak mau ngotot saat melawan Hayom.

 “Dengan konsentrasi Kejuaraan Dunia, pebulu tangkis Tiongkok tak mau memaksa diri karena bisa cedera. Apalagi, Anda bertanya kepada saya, kekalahan mereka jangan dianggap serius,’’ ungkap Rashid. (*)

PERJALANAN WAKIL PUTRA TIONGKOK
Tunggal:
1.Wang Zhengming : Babakl I  kalah oleh  Lee Chong Wei (Malaysia) 22-20, 4-21, 20-22
2. Du Pengyu: Babak III kalah oleh Dionysius Hayom Rumbaka (Indonesia) 15-21, 21-15, 9-21
3. Chen Yuekun: Babak I kalah oleh Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) 17-21, 21-10, 19-21

Ganda:
1.Liu Xiaolong/Qiu Zihan; Babak II kalah oleh Chris Adcock/Andrew Mills (Inggris) 13-15 (ret)
2. Cai Yun/Fu Haifeng : Babak Perempat final kalah oleh M. Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) 18-21, 13-21
3. Guo Zhengdong/Shen Ye: Babak I kalah oleh Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong (Korsel) 17-21, 21-23

Pada nomor ganda, juara dunia empat kali Cai Yun/Fu Haifeng kalah 18-21, 13-21 dari andalan merah putih Mohd Ahsan/Hendra Setiawan pada perempat final. Pasangan Negeri Panda, julukan Tiongkok lainnya, yakni juara All England Qiu Zihan/Liu Xiaolong serta Guo Zhengdong/Shen Ye juga sudah angkat koper.

Boleh Bangga tapi Jangan Terlalu Berharap

BISA MENGGANJAL: Marc Ziebler (foto: badmintonreak)

INDONESIA menempatkan dua wakil dalam semifinal Indonesia Super Series Premier 2013. Boleh bangga? Tentu saja boleh.
 Tapi, jangan berharap terlalu tinggi bisa menjadi juara. Ini dikarenakan kemampuan dan kualitas Lee Chong Wei masih susah dikalahkan oleh Dionysius Hayom Rumbaka dan Tommy Sugiarto, dua wakil Indonesia pada babak semifinal.
 Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, bakal jadi korban Chong Wei di semifinal pada Sabtu (15/6).Pebulu tangkis Malaysia tersebut selalu menang dalam empat kali pertemuan.  Kali terakhir, Chong Wei menyingkirkan Hayom dalam babak awal All England 2012.
 Sementara, Sony sebelum menantang Chong Wei harus bisa menyingkirkan Marc Zwiebler dari Jerman. Rekor pertemuan Tommy dengan Chong Wei lebih bikin miris.
 Putra juara dunia di era 1980-an Icuk Sugiarto tersebut tak pernah menang dalam empat kali pertemuan. Kali terakhir, Tommy tumbang pada babak semifinal Malaysia Grand Prix Gold 2012.
 Hanya, sebelum menantang bapak satu anak itu, Tommy harus konsentrasi penuh menghadapi Zwiebler. Dia pernah mempermalukan Tommy pada Korea Super Series Premier 2013 ini. (*)


WAKIL INDONESIA DI SEMIFINAL (5 Tahun Terakhir)
2008: Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso (juara: Sony Dwi Kuncoro)
2009:Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat (juara; Lee Chong Wei, Malaysia)
2010:Sony Dwi Kuncoro,Taufik Hidayat (juara: Lee Chong Wei, Malaysia)
2011: -(juara: Lee Chong Wei, Malaysia)
2012: Simon Santoso (juara: Simon Santoso)