WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Para Unggulan Ramai-ramai Absen

Jari Chong Wei yang cedera.
LEE Chong Wei tersingkir dari Malaysia Grand Prix Gold 2013. Tapi, bukan karena dia kalah di atas lapangan.
 Pebulu tangkis peringkat pertama dunia asal Malaysia tersebut mundur dari turnamen berhadiah total USD 120 ribu. Alasannya, jari tangan kirinya mengalami cedera.
 Itu dialaminya saat menghadapi Kenichi Tago dari Jepang dalam final India Super Series di New Delhi pada Minggu waktu setempat (28/4). Memang, akhirnya Chong Wei mampu memetik kemenangan. Bahkan, hasil manis tersebut dipersembahkan kepada anaknya, Kingston, baru beberapa minggu menghirup udara di bumi.
 Mundurnya Chong yang mendadak ini membuat sang lawan yang juga berasal dari Malaysia Gwee Kang Yi langsung lolos ke babak kedua tanpa memeras keringkat. Sebelumnya, unggulan kedua asal Indonesia Sony Dwi Kuncoro juga mundur.
 Hanya, Sony sudah jauh-jauh hari mengalami cedera. Petaka itu menimpanya saat tampil di All England Super Series Premier pada Maret lalu. Pekan lalu, arek Suroboyo tersebut juga absen dari India Super Series. Langkah yang sama juga dilakukan tiga pebulu tangkis merah putih lainnya, Tommy Sugiarto, unggulan kelima, Simon Santoso (6), serta Dionysius Hayom Rumbaka (8).
 Bagi Chong Wei, ini membuat dia tak bisa mengukir rekor lima kemenangan beruntun di turnamen level tiga BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut. Sejak dilaksanakan 2009, pebulu tangkis berusia 30 tahun tersebut selalu menjadi juara. (*)

Juara Malaysia Grand Prix Gold 2012
Tunggal Putra: Lee Chong Wei (Malaysia)
Tunggal Putri: Busanan Ongbumrungpan (Thailand)
Ganda Putra: Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia)
Ganda Putri: Chin Eei Hui/Wong Pei Tty (Malaysia)
Ganda Campuran: Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia)



Mundur karena Pertimbangan Kesehatan

PENGGANTI: Koesdarto (kanan) dan Yacob
KOESDARTO Pramono telah menanggalkan posisinya sebagai Sekretaris Jendral Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI). Dia digantikan oleh Anton Subowo, yang merupakan putran Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia) Rita Subowo.
 Apa yang melatar belakangi Koesdarto tak lagi menjadi Sekjen PB PBSI? Smashyes berkesempatan melakukan wawancara via SMS meski hanya singkat.

 Smashyes mengirim SMS kepada Koesdarto pada Sabtu (27/4) saat kali pertama tahu dia tak lagi menjabat.

Maaf, apakah benar sudah tak lagi menjadi Sekjen?
SMS ini baru dijawab pada Selasa (30/4) siang.
-Selamat siang Mas. Mohon maaf baru bisa balas SMS. Kemarin dari Sabtu sampai dengan tadi pagi  saya di Jogja. Sementara HP saya yang ini tertinggal di Jakarta.
 -Mohon dimaklumi karena pertimbangan kesehatan saya mengundurkan diri  dari Sekjen PBI. Terima kasih. Salam.

Setelah pensiun, kembali ke Pengprov DIY atau ada kegiatan lain?
-Sementara istirahat dulu sebagaimana saran dokter.

Kapan kembali bulu tangkis lagi? Dedikasi Anda di bulu tangkis tak bisa dilupakan khususnya di daerah?
-Meskipun saya tidak lagi di posisi sekjen tetapi saya masih menyatu dengan bulu tangkis.

Sementara, satu pertanyaan yang tidak dijawab Koesdaerto adalah, selama beberapa bulan jadi sekjen, pengalaman  apa yang Anda ambil? 
Pertanyaan ini terlontar karena Koesdarto praktis hanya menjadi sekjen selama lima bulan. Tentu, ini masih jauh dari masa jabatannya yang akan tuntas hingga empat tahun ke depan.
 Sekjen PB PBSI sebelumnya, Yacob Rusdianto, mampu mengemban amanah yang diberikan kepadanya hingga tuntas. Meski, di tengah jalan, dia sempat mendapat hantaman dan kritikan karena prestasi bulu tangkis Indonesia yang gagal menjadi juara Piala Thomas, Uber, dan Sudirman. (*)

Satu Nomor, Satu Wakil

DUTA: Kate Foo Kune (foto: lemauricien)

AFRIKA punya wakil di Kejuaraan Dunia 2013. Memang, jumlahnya tak sebanyak negara-negara Asia.
 Bahkan, satu benua tersebut masih kalah jumlahnya dengan Indonesia. Pada event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus 2013 itu, Afrika mewakilkan satu nomor satu wakil.
 Ini didasarkan dari peringkat yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) pada 25 April 2013. Peringkat tersebut menjadi acuan bagi para pebulu tangkis yang berhak tampil di Guangzhou.
 Pada nomor tunggal putra, Afrika diwakili Edwin Ekiring dari Uganda serta Kate Foo Kune (Mauritius) di nomor tunggal putri. Untuk ganda putra,  pasangan Afrika Selatan Dorian James/Willem Viljoen menjadi duta serta Michelle Edwards/Annari VILJOEN. Pada ganda campuran pasangan Mesir  Mahmoud El Sayad/Nadine Ashraf bakal unjuk kemampuan di Negeri Panda, julukan Tiongkok. (*)

Mereka yang Mewakili Afrika

TUNGGAL PUTRA:
Edwin Ekiring
Lahir: 22 Desember 1983
Negara: Uganda
Peringkat Terakhir: 170

TUNGGAL PUTRI:
Kate Foo Kune
Lahir: 29 Maret 1993
Negara: Mauritius
Peringkat Terakhir: 153

GANDA PUTRA:
Dorian James
Lahir: 19 Juni 1981
Negara; Afsel
Peringkat Terakhir: 171

Willem Viljoen
Lahir: 5 Maret 1985
Negara: Afsel
Peringkat Terakhir: 171


GANDA PUTRI;
Michelle Edwards
Lahir: 11 Juli 1974
Negara: Afsel
Peringkat Terakhir: 96

Annari Viljoen
Lahir: 16 Januari 1987
Negara: Afsel
Peringkat Terakhir: 96


GANDA CAMPURAN:
Mahmoud El Sayad
Lahir: 12 April 1993
Negara: Mesir
Peringkat Terakhir: 175

Nadine Ashraf
Lahir: 1 April 1993
Negara: Mesir
Peringkat Terakhir: 175

   
   

Rasakan Level Grand Prix Gold


CHRISTOPHER Rusdianto/Trikusuma Wardhana menjajal level tinggi. Pasangan anyar ini akan berlaga pada Malaysia Grand Prix Gold yang dilaksanakan 30 April-4 Mei 2013 di Kuala Lumpur.
 ‘’Ini pengalaman pertama saya dan Dana (sapaan karib Trikusuma Wardhana) berlaga di grand prix gold,’’ kata Christopher melalui pesan layanan singkat kepada smashyes.
 Ya, sebelumnya, mereka mereka hanya berlaga di level internasional series serta challenge. Event yang diikutinya pun di Eropa yakni Austria Challenge, Prancis Challenge, Finlandia Challange, Kroasia Internasional Series, dan Belanda Challenge. Hasilnya, gelar juara mampu digapai di Kroasia.
 Imbasnya,peringkat pasangan asal Suryanaga, Surabaya, tersebut pun melonjak signifikan. Kini, Christopher/Trikusuma berada di posisi 103 setelah memulainya dari 334.
 Hanya, sebelum bersama Trikusuma, Christopher sudah biasa merasakan berlaga di level grand prix gold. Bahkan, level super series premier, level tertinggi dalam turnamen kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), pun sudah dijalani.   Hanya,itu saat dia masih berada di pelatnas dan berpasangan dengan Andrei Adistia. Bahkan, di Indonesia Super Series 2012, juara All England Super Series 2013 asal Tiongkok Liu Xiaolong/Qiu Zihan dibuat mereka langsung pulang pada pertandingan pertama.
 Kini, dengan pasangan barunya, Christopher pun realistis. Putra mantan Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto tersebut mengakui mencari poin di Malaysia Grand Prix Gold pun perkara mudah.
 ‘’Level lebih atas, pasangan yang ikut tentu lebih bagus,’’ungkap dia.
 Pada babak pertama nanti, Christopher/Trikusuma akan menghadapi pasangan tuan rumah Chow Pak Chuu/Tan Bin Shen. Dari sisi peringkat, pasangan merah putih tersebut lebih unggul karena ada di posisi 103 sedangkan lawannya 170. (*)


Tunggal Putra:Siswanto,Tommy Sugiarto (x5), Andre Kurniawan Tedjono (x13),Adi Pratama, Evert Sukamta

Tunggal Putri:Hera Desi (x7),Milicent Wiranto, Febby Angguni,Maria Febe Kusumastuti,

Ganda Putra:Ronald Alexander/Selfanus Geh,Yonathan Suryatama/Hendra Aprida Gunawan (x7), Hafiz Faizal/Putra Eka Rhoma,Hardi Hardianto/Agripinna Prima,Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana,Andrei Adistia/Gideon Markus,Wahyu Nayaka/Ade Yusuf,Alvent Yulianto/Markis Kido (x6), Rafiddias Akhdan/Kevin Sanjaya

Ganda Putri: Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (x1), Shella Devi Aulia/Khairunnisa Imma Muthiah, Aprilsasi Putri/Vita Marissa, Maretha Dea/Melvira Oklamona,Melati Daeva/Rosyita Eka,

Ganda Campuran:Alfian Eko/Weni Anggraini,Edi Subakhtiar/Gloria Emmanuele, Alvent Yulianto/Rizki Amelia Pradipta,Praveen Jordan/Vita Marissa, Irfan Fadhilah/Wulan Sari,Giedon Markus/Aprilsasi Putri, Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika, Markis Kido/Pia Zebadiah (x2)

Tontowi/Liliyana Hentikan Juara Asia


TONTOWI Ahmad/Liliyana Natsir ukir sejarah di India. Untuk ketiga (hat-trick) mereka mampu menjadi juara India Super Series.
 Itu setelah mereka mampu mengalahkan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na dari Korsel dengan dua game langsung  21-16, 21-13 pada pertandingan final yang dilaksanakan di New Delhi pada Minggu waktu setempat (28/4). Sebelumnya, pada edisi 2012 dan 2011, Tontowi/Liliyana juga mampu menjadi juara. Tahun lalu,mereka memupus asa ganda Thailand Sudket Pramakamol/Saralee Thoungthongkam21-16,12-21,21-14. Sedang pada 2011, pasangan andalan merah putih ini mengalahkan rekannya sendiri Fran    Kurniawan/Pia  Zebadiah 21-18, 23-21.
 Kemenangan mudah dua game ini sebenarnya cukup mengejutkan. Ini dikarenakan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na lagi on fire. Meski baru terbentuk,tapi pasangan Negeri Ginseng ini baru saja menjadi juara Asia  di Taiwan pada pekan lalu.
 Bagi Tontowi/Liliyana kemenangan ini membuat keduanya mengoleksi dua gelar super series pada tahun ini. Gelar perdana 2013 dipersembahkan dari turnamen bergengsi, All England Super Series Premier, pada Maret lalu. (*)
  
 Hasil Final India Super Series 2013
Tunggal Putra: Lee Chong Wei (Malaysia x1) v Kenichi Tago (Jepang x6) 21-15, 18-21, 21-17

Tunggal Putri: Ratchanon Inthanon (Thailand x3) v Juliane Schenk (Jerman x2) 22-20, 21-13

Ganda Putra: Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok x8) v Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x3) 22-20, 21-18

Ganda Putri: Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna (Jepang x4) v Christinna Pedersen/Kamilla Rhytter Juhl (Denmark x2) 12-21, 23-21, 21-18

Ganda Campuran:Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia x1) v Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) 21-16, 21-13

Bulan Mei di New Delhi

VENUE: Siri Fort Sports Complex (foto: hindustantime)

TANGGAL pelaksanaan putaran final Piala Thomas-Uber 2014 akhirnya diumumkan. Event bulu tangkis beregu putra dan putri tersebut bakal dilaksanakan di New Delhi pada 18-25 Mei.
 Ini merupakan kali pertama salah satu negara terpadat di dunia tersebut menjadi tuan rumah Piala Thomas-Uber. Meski, sebenarnya, India punya dua kejuaraan bergengsi, India Super Series dan India Grand Prix Gold.
 Presidem Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI) Akhilesh Das Gupta mengumumkan waktu dan tempat pertandingan putaran final Piala Thomas-Uber setelah  pihaknya melakukan penandatanganan kerja sama dengan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BW) di Siri Fort Sports Complex pada Jumat waktu setempat (26/4).
 Piala Thomas kali pertama diadakan pada 1949 di Preston Inggris dengan melahirkan juara Malaysia yang mengalahkan Denmark 8-1 di final. Sedangkan Piala Uber, event perdananya digelar 1957 di Lancashire, Inggris, dengan juaranya jatuh ke tangan Amerika Serikat (AS) yang menundukkan Denmark 6-1.
 Sejak 1984, Piala Thomas dan Uber dilaksanakan bersamaan.  Indonesia masih menjadi pemegang title terbanyak Piala Thomas dengan 13 kali sedangkan Tiongkok paling lama menahan Piala Uber sebanyak 12 kali.
 Hanya, pada tahun depan,juara bertahan kedua kejuaraan tersebut dipegang Tiongkok. (*)

Tuan Rumah Piala Thomas-Uber (5 Kali Terakir)
2004: Jakarta (Indonesia)
2006: Sendai-Tokyo (Jepang)
2008: Jakarta (Indonesia)
2010:Kuala Lumpur (Malaysia)
2012: Wuhan (Tiongkok)

Sekjen PB PBSI Mundur


INTERNAL PB PBSI tengah memanas. Ini menyusul kabar mundurnya Sekretaris Jendral (Sekjen) PB PBSI Koedarto Pramono mundur dari jabatannya.
 Salah satu pengurus PB PBSI menyatakan mundurnya Koesdarto ini karena alasan sakit.  Sayang, lelaki asal Jogjakarta tersebut tak bisa dimintai komentar. Ketika coba di SMS (short message service,layanan pesan singkat) oleh smashyes, tidak ada jawaban.
 Sebagai gantinya, sumber tersebut menyatakan Sekjen PB PBSI baru bakal ditempati oleh Anton Subowo. Lelaki ini merupakan putra dari mantan ketua umum KONI Pusat yang sekarang duduk sebagai ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia) Rita Subowo.
 Menurut sumber tersebut, Anton masuk ke jajaran pengurus PB PBSI karena kedekatannya dengan ketua umum induk organisasi olahraga tepok bulu tersebut Gita Wirjawan.
 Koesdarto baru dilantik sebagai Sekjen PB PBSI pada Desember 2012. Praktis dia baru menjalankan tugasnya hanya lima bulan. Dia menggantikan posisi Yacob Rusdianto yang kini berstatus sebagai Ketua Dewan Pengawas yang menjalankan tugasnya hingga tuntas pada kepengurusan Djoko Santoso, yang pernah menjadi Panglima TNI.
 Yacob sendiri ketika dikonfirmasi soal pengunduran Koesdarto enggan berkomentar. ‘’No comment,’’ tulisnya melalui layanan pesan singkat.
 Tentu, mundurnya Koesdarto ini tak akan banyak berpengaruh dalam roda organisasi PB PBSI. Apalagi, PB PBSI tengah menjadi sorotan seiring kegagalan dalam mempertahankan emas pada Olimpiade London. Padahal, juara sudah menjadi tradisi Indonesia pada pesta olahraga empat tahunan tersebut.
 Selain itu, kini mereka juga diharapkan bisa mengembalikan kembali lambing supremasi beregu bulu tangkis yakni Piala Thomas (putra), Piala Uber (putrid), dan Piala Sudirman (campuran). Terdekat, Piala Sudirman akan dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-26 Mei  2013. (*)

Hanya Loloskan Tontowi/LIliyana


INDONESIA hanya menempatkan satu wakil pada India Super Series 2013. Itu setelah pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mampu mengalahkan unggulan kelima asal Polandia Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba dengan dua game langsung 21-5, 21-10 pada babak semifinal yang dilaksanakan di New Delhi pada Sabtu waktu setempat (27/4).
Bagi Tontowi/Liliyana, kemenangan ini mengulang sukses pada All England Super Series pada Maret 2013 lalu. Hanya bedanya, saat itu, pasangan yang di India Super Series tersebut dipaksa bermain tiga game. Dalam turnamen berhadiah USD 200 ribu ini, Tontowi/Liliyana menyandang status juara bertahan. Tahun lalu, mereka menundukkan pasangan Thailand Sudkat Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.
 Pada babak final yang dilaksanakan Minggu (28/4), Tontowi/Liliyana akan dijajal oleh pasangan baru yang lagi on fire asal Korea Selatan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na, yang di semifinal menghentikan ambisi  Chris Adcock/Gabrielle White (Inggris) 21-14,12-21,21-17.
 Sayang, sukses Tontowi/Liliyana gagal diikuti oleh Aprillia Yuswandari di nomor tunggal putri dan pasangan ganda putra Angga Pratama/Rian Agung Saputro. Keduanya terjegal oleh lawan-lawannya sebelum melangkah ke laga pemungkas.
 Bagi Aprillia, kekalahan ini membuat dia tak pernah menang atas Juliane Schenk (Jeman) dalam lima kali pertemuan.  Sedangkan bagi Angga/Rian kekalahan ini membuat mereka gagal mengulangi kemenangan di Swiss Grand Prix Gold 2012. Tahun lalu,di India, keduanya juga terhenti pada babak  semifinal. (*)

Hasil Semifinal India Super Series 2013
Tunggal Putra: Lee Chong Wei (Malaysia x1) v Boonsak Ponsana (Thailand x7) 21-11, 18-21,21-8; Kenichi Tago (Jepang x6) v Anand Pawar (India) 21-16, 21-11

Tunggal Putri: Ratchanon Inthanon (Thailand x3) v v Shindu PV (Indiax8) 21-12, 21-6; Juliane Schenk (Jerman x2) v Aprillia Yuswandari (Indonesia) 21-18, 21-18

Ganda Putra:Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x3) v Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel x5) 21-11, 21-13;Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok x8) v Angga Pratama/Rian Agung Saputro (Indonesia) 22-20,21-19

Ganda Putri: Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna (Jepang x4) v Misaki Matsutono/Ayaka Takahashi (Jepang x1) 21-16, 21-14;

Ganda Campuran:Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia x1) v Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba (Polandia x5) 21-5, 21-10;Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) Chris Adcock/Gabrielle White (Inggris x8) 21-14,12-21,21-17

Belum Mau Menyerah dengan Usia

UZUR: Robert Mateusiak (foto: sport.pl)


TAUFIK Hidayat bakal pensiun pada tahun  ini. Dengan usia 31 tahun, dia merasa sudah sulit bersaing dengan pebulu tangkis junior yang sudah berkembang pesat.
 Padahal, anggapan tersebut bukan 100 persen benar. Lihat saja Peter Gade. Pada usia 31 tahun, dia masih berada di level atas.
 Bahkan, saat pensiun pada 2012 pada usia 36 tahun, pebulu tangkis asal Denmark tersebut masih disegani dan sulit dikalahkan.
 Sama  halnya dengan Robert Mateusiak. Lelaki asal Polandia ini usianya malah lebih tua lagi, 37 tahun, dan belum ada punya rencana pensiun. Apalagi, sekarang lagi disebut sebagai musim terbaiknya. Dia bertahan di 10 besar dunia nomor ganda campuran bersama pasangannya, Nadiezda Zieba.
 Mereka pun pernah mencicipi sebagai peringkat pertama. Sebuah capaian yang spektakuler untuk pasangan dari sebuah negara yang tak punya tradisi kuat di bulu tangkis.
 ‘’Saat kecil, saya suka sepak bola. Tapi, saat ada pelatih yang memperkenalkan bulu tangkis, saya mulai menyeriusinya,’’ terang Mateusiak kepada situs bulu tangkis Eropa..
 Tahun lalu pun dia mencapai hasil gemilang. Mateusiak yang menggandeng Nadiezda Kostiuczyk  mampu menjadi juara Eropa 2012. Ini membuat mereka memperoleh tiket berlaga pada Olimpiade London.
 Mateusiak/ Kostiuczyk pun nyaris membuat sejarah pada Olimpiade London 2012. Mereka sempat match point ketika menghadapi pasangan tangguh Tiongkok Xu Chen/Ma Jin.
 “Kami memperolah match poin saat kedudukan 21-20. Kemenangana sudag sangat dekat,’’ jelas Mateusiak.
  Dia menganggap aksinya di ibu kota Inggris tersebut sebagai penampilan terbaiknya di kancah olimpiade. Sebelumnya, Mateusiak juga sudah berlaga pada Olimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004. Di Atheha,keduanya mampu mempermalukan pasangan Indonesia nomor ganda putra, Tri Kusharjanto/Sigit Budiarto. Di ganda putra, dia berpasangan dengan Michal Logosz.
“Bulu tangkis kurang dikenal di Polandia. Untung, pertandingan olimpiade disiarkan televisi sehingga banyak orang tahu. Akhirnya, kami banyak mendaapat dukungan ketika kami pulang,’’ ungkap dia.
 Dia berharap berpasangan dengan Zieba bisa bertahan di posisi 10 besar dunia. Meski,Mateusiak mengakui itu bukan perkara mudah.
 “Kami tak punya sparring partner yang bagus meski kami punya pasangan bagus. Tapi, sekarang mereka tengah berlaga di Liga Denmark . Kami hanya bertemu kalau mereka balik ke Warsawa (ibu kota Polandia),’’ pungkasnya. (*)
Siapa Roebrt Mateusiak
-Usia Sekarang: 37 tahun. Ini membuatnya sebagai pebulu tangkis tertua yang masuk dalam jajaran 10 besar dunia.
-Sudah tiga kali tampil di olimpiade. Bukan hal yang mudah bisa berlaga lebih sekali di pesta olahraga empat tahunan ini
-Pernah duduk sebagai peringkat 1 dunia di nomor ganda campuran. Bukan perkara mudah berada di posisi tersebut apalagi dia datang dari negara yang tak punya basis bulu tangkis yang kuat.

Masuk dalam Situs Bergengsi

MASUK: Turnamen terpampang di situs (foto: sidiq)

VICTOR Wali Kota Surabaya Cup 2013 go international. Bukan dikarenakan tahun ini masuk kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
 Lalu? Turnamen yang dilaksanakan pada 4-9 Mei mendatang di GOR Sudirman, Surabaya, tersebut bakal bisa diakses para penggila bulu tangkis di seluruh dunia.
 Itu setelah Victor Wali Kota Cup bisa diakses di tournamentsotware.com. Bahkan mulai pekan terakhir April 2012, nama turnamennya sudah terpasang di situs tersebut.
 ‘’Gratis. Kami tak menarik  bayaran karena muncul di situs tersebut,’’ kata Kasubid Turnamen dan Perwasitan PB PBSI Eddyanto Sabarudin kepada smashyes.
 Menurut dia,setiap turnamen yang ada di kalender PB PBSI akan diakseskan ke situs yang melaporkan hasil pertandingan di semua turnamen bulu tangkis bergengsi di dunia tersebut. Hanya, panpel event tersebut harus ‘’menyetorkan’’ uang 10 besar dari hadiah total.
 ‘’Tapi bukan setor untuk masalah masuk tournamentsoftware.com, Di BAC (Federasi Bulu Tangkis Asia) dan BWF juga sama. Jika turnamen mau diakui dan masuk kalender  serta dapat poin harus bayar 10 persen dari total hadiah’’ tegas Eddy, sapaan karib Eddyanto Sabarudin.
 Penarikan 10 persen tersebut, tambah dia, dipakai untuk banyak hal. Salah satunya PB PBSI mendatangkan tim ke event tersebut.
 ‘’Kalau tak ditarik 10 persen, bisa-bisa semua turnamen mau ada poinnya dan mau dimasukkan ke situs,’’ lanjut lelaki yang juga Sekretaris Pengprov PBSI Jatim tersebut.
 Di Indonesia, selain Victor Wali Kota Surabaya Cup 2013, turnamen yang bisa diakses di tournamentsotware.com adalah Indonesia Super Series Premier, Indonesia Grand Prix Gold, serta Indonesia Challenge, dan sirkuit nasional.
 Hanya, dibandingkan turnamen yang lain selain sirnas, semuanya sudah terdaftar di BWF. Tapi, panpel Victor Wali Kota  berjanji pada tahun-tahun mendatang bakal naik level. (*)

Melawan Lupa Tunggal Putri


RASANYA tak banyak yang bisa menjawab kapan tunggal putri Indonesia ada di semifinal super series. Tapi, sekarang pertanyaan itu bisa kita jawab sekarang, yakni India Super Series 2013.
 Itu setelah Aprillia Yuswandari mampu menembus babak empat besar turnamen berhadiah total USD 200 ribu tersebut. Dalam babak perempat final yang dilaksanakan di New Delhi pada Jumat waktu setempat (26/4), pebulu tangkis binaan Semen Gresik tersebut menundukkan wakil Thailand Nichaon Jindapon dengan rubber game 18-21, 21-16, 21-18.
 Pada babak kedua, Aprillia telah membuat kejutan dengan memulangkan unggulan keempat asal Jepang Minatsu Mitani. Namun, untuk bisa melanjutkan langkahnya ke babak puncak bukan pekerjaan mudah.
 Gadis yang membela Jatim pada PON 2012 tersebut akan menjajal ketangguhan Juliane Schenk. Unggulan kedua asal Jerman tersebut pada babak sebelumnya menang straight game 21-17,21-13 atas Bae Yeon-ju asal Korsel.
 Selama empat kali pertemuan, Aprillia tak pernah bersua. Kali terakhir, dia kalah pada  babak awal turnamen All England Super Series Premier 2013.  Selain itu,dari sisi peringkat pun berbeda jauh. Schenk ada di posisi keempat sedangkan Aprillia 25.  (*)

Hasil Wakil Indonesia di Perempat Final
Tunggal Putri: Aprillia Yuswandari v Nichaon Jindapon 18-21,21-16, 21-18
Ganda Putri: Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang x1) v Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia 21-17, 21-15
Ganda Putra: Angga Pratama/Rian Agung v Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang x4) 24-22,19-21,21-16
Ganda Campuran:Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x1) v Shin Baek-joel/Jang Ye-na (Korsel) 21-18, 21-16: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) v Fran Kurniawan/Shendy Puspa 19-21, 21-19,21-12

Biasa Saja Jadi Unggulan


TERATAS: Febryan Irvannaldi
ADA sedikit kaget dari Febryan Irvannaldi. Dia tak menyangka bakal jadi unggulan teratas dalam Victor Wali Kota Surabaya  2013.
 ‘’Ah masak. Saya jadi unggulan teratas,’’ terang pebulu tangkis asal Surabaya tersebut kepada smashyes.
 Dia merasa kaget karena ada banyak pebulu tangkis yang dianggap lebih senior dan punya jam terbang lebih tinggi dibandingkan dirinya. Sebut saja Fauzi Adnan, Jeffer Rosobin, ataupun juga Siswanto.
 Untung, dia merasa tak terbebani dengan statusnya dalam kejuaraan yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei 2013 tersebut. Meski, dia mengakui dia bakal menjadi sasaran para rival untuk bisa menjegal langkahnya.
 ‘’Gak ada beban sama sekali ya seperti biasa saja kalau tampil di berbagai turnamen,’’ ucap lelaki yang dibesarkan di klub Wima tersebut.
 Memang diakui bahwa persaingan pada turnamen berhaadiah total Rp 158 juta tersebut bakal berlangsung panas. Banyak pebulu tangkis senior turun gunung. Selain Jeffer, yang pernah juara Asia 1996, ada juga nama legenda nomor ganda Indonesia Tri Kusharjanto.
 Bahkan, pasangan yang tengah berburu poin BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana pun ikut ambil bagian. Mereka hanya menempati unggulan keenam ganda putra. Unggulan teratas di nomor ini jatuh ke tangan pasangan senior Rian Sukmawan/Rendra Wijaya. (*)

Daftar Unggulan

Tunggal Putra
Febryan Irvannaldi         1
Adi Pratama             2
Fauzi Adnan             3
Jeffer Rosobin             4
Gesstano Ganendra Adwitya     5
I Putu Roy Danu Wira Dharma  6
Bandar Sigit Pamungkas         7
Siswanto             8


Tunggal Putri
Tike Arieda Ningrum         1
Ganis Nur Ramadhani         2
Hanna Ramadini             3
Ruselli Hartawan         4
Sylvinna Kurniawan         5
Putri Muthia R P         6
Mutiarani             7
Faujia Lahiya             8

  
Ganda Putra
Rendra Wijaya/Rian Sukmawan                      1
Ade Yusuf Santoso/Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira             2
Ronald/Selfanus Geh                                           3
Hafiz Faizal/Putra Eka Rhoma                               4
Alvent Yulianto/Tri Kusharjanto                               5
Christoper Rusdianto/Tri Kusuma Wardhana                      6  
Arya Maulana Aldiartama/Rafiddias Akhdan Nugroho              7
Rahmat Adianto/Seiko Wahyu Kusdianto                    8

Ganda Putri
Melati Daeva Oktavianti/Rosyita Eka Putri Sari 1
Lita Nurlita/Variella Aprilsasi L                         2
Andreani R/Maya Rosita                 3
Nonitasari/Ni Ketut Mahadewi                 4
Nadya Melati/Siti Sarah                 5
Imma Mutiah Khairunnisa/Shela Devi Aulia         6
Sylvinna Kurniawan/Tike Arieda Ningrum         7
Maretha Dea Giovani/Melvira Oklamona         8


Ganda Campuran
Tri Kusuma Wardhana/Variella Aprilsasi L. 1
Ryo Arief/A'An Dwi Cahyanti         2
Yodhi Satrio/Ni Ketut Mahadewi 3
Tri Kusharjanto/Nadya Melati         4
Dwi Setiawan/Lita Nurlita                 5
Rizky Hidayat/Hety Nugraheni         6
Hardianto/Melati Daeva Oktavianti         7
Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia        8

Saatnya Fran/Shendy Balas

BARU: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (foto: journalistsky)

TONTOWI Ahmad/LIliyana  Natsir masih menjaga asa juara di India Super Series 2013. Pasangan ganda campuran Indonesia tersebut lolos babak perempat final dalam turnamen berhadiah total USD 200 ribu tersebut.
 Pada penampilannya di New Delhi pada Kamis waktu setempat (25/4),Tontowi/Liliyana menang mudah 21-4,21-10 atas pasangan tuan rumah Abhinav Prakash/Kristi Das. Ini membuat pasangan yang menjadi unggulan kedua tersebut bersua dengan Shin Baek-choel/Jang Ye-na. Pasangan Korea Selatan (Korsel) sebelumnya menundukkan pasangan India lainnya Gaurav Venkat/Juhi Dewangan 21-9,21-12. Keduanya pasangan pernah sekali bertemu pada Swiss Grand Prix Gold pada Maret 2013 dan dimenangkan Tontowi/Liliyana.
 Pada nomor ganda campuran ini, merah putih juga meloloskan Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati. Unggulan ketujuh ini menang dua game langsung 21-13,21-14 atas pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul.
 Fran/Shendy bakal berebut tiket dengan duta Negeri Ginseng, julukan Korel, yang lain Ko Sung-hyun/Kim Ha-na, yang sebelumnya membuat kejutan dengan menumbangkan unggulan kedua Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark)   22-20, 23-21.
 Pertemuan ini bisa menjadi kesempatan bagi Fran/Shendy melakukan revans. Ini dikarenakan Sung-hyun/Ha-na menghentikan langkah mereka pada babak semifinal Kejuaraan Asia di Taipe, Taiwan,akhir pekan lalu. Dalam event tersebut, Sung-hyun/Ha-na akhirnya menjadi juara. (*)

Hasil Wakil Indonesia (25/4)
Tunggal Putra: Prannoy HS (India) v Taufik Hidayat 26-24, 21-9; Ajay Jayaram (India) v Dionysius Hayom Rumbaka 21-15, 21-12;

Tunggal Putri:Aprilia Yuswandari v Minatsu Mitani (Jepang x4) 27-25,23-21

Ganda Putra: Angga Pratama/Rian Agung Saputro v Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (Malaysia x7) 21-12, 21-12; Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark x1) v Ricky Karanda/Muhammad Ulinnuha 21-10, 10-21,21-13;

Ganda Putri: Christinna Pedersen/Kamilla Rytter (Denmark x2) v Suci Rizky Andini/Della Destiara  21-17, 21-12;Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia v Heather Olver/Kate Robertshaw (Inggris) 22-20,21-18

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x1) v Abhinav Prakash/Kristi Das (India) 21-4, 21-10; Fran Kurniawan/Shendy Puspa (x7) v Songphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul (Thailand) 21-13, 21-14;

Seandainya Pelatih Bisa Memilih

DI AUSTRALIA: Ahsan/Hendra (foto: ABO)
PERSAINGAN menembus Kejuaraan Dunia 2013 berlangsung ketat. Bukan hanya dengan negara lain, antarpebulutangkis Indonesia pun tak kelas sengit. Ada lima pasangan yang berada di posisi 24 besar dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 25 April 2013. Ini sebagai syarat sebuah negara diperbolehkan mengirimkan wakil dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus mendatang tersebut.
 Padahal, tiap negara maksimal mengirim tiga pasangan. Jika melihat peringkat, mereka yang berhal mewakili merah putih adalah Angga Pratama/Rian Agung Saputro (13), M. Ahsan/Hendra Setiawan (14), serta Markis Kido/Alvent Yulianto.
 ‘’Kalau rankingnya begitu ya ketiganya yang berhak. Memang, Kido/Alvent statusnya sudah bukan pelatnas,’’ kata pelatih ganda putra pelatnas Cipayung Herry Iman Pierngadi.
 Namun, jika boleh memilih, dia ingin agar kesempatan tersebut diberikan kepada pasangan pelatnas lainnya, Ricky Karanda/M. Ulinnuha. Meski, pasangan tersebut ada di peringkat 21 atau peringkat terbawah dari pasangan Indonesia di 24 besar. Satu pasangan lainnya adalah Yonathan Suryatama/Hendra Aprida Gunawan yang satu setrip di atas Ricky/Ulinnuha.
 ‘’Biar Ricky/Ulinnuha memperoleh pengalaman tampil di kejuaraan dunia. Ini sangat penting untuk mengasah mental mereka ke depannya,’’ jelas Herry.
 Langkah yang sama pernah ditempuh Malaysia pada kejuaraan dunia dua tahun lalu di London. Pasangan professional Gan Teik Chai/Tan Bin  yang lolos karena berada di kisaran 24 besar digantikan posisinya oleh Lim Khim Wah/Chan Peng Soon  yang saat itu ada di peringkat 64. Alasannya, Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menganggap pasangan muda tersebut punya prospek lebih bagus.
 BWF sendiri akan melakukan tiga tahap sebelum keputusan final 3 Juni mendatang. Ini disebabkan mereka masih melihat kondisi para pebulu tangkis yang lolos di tahap awal. (*)



Pebulu Tangkis Indonesia di 24 Besar
Tunggal Putra
1.Sony Dwi Kuncoro              4
2.Tommy Sugiarto                  18
3.Simon Santoso                     20

Tunggal Putri
1. Lindaweni Fanetri               16

Ganda Putra:
1. Angga Pratama/Rian Agung       11
2. M. Ahsan/Hendra Setiawan        14
3.Markis Kido/Alvent Yulianto      19
4.Yonathan Suryatama/Hendra AG      20
5. Ricky Karanda/M. Ulinnuha         21

Ganda Putri
1.Pia Zebadiah/Rizki Amelia         11
2. Anneke Feinya/Nitya Krishinda     19
3.Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia     20
4.Della Destiara/Suci Rizky         21

Ganda Campuran
1. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir         2
2.Muhammad Rijal/Debby Susanto       7
3. Markis Kido/Pia Zebadiah              8
4. Fran Kurniawan/Shendy Puspa          9
5. Riky Widianto/Puspita Richi         12
6. Irfan Fadhilah/Weni Anggraini     15

Nyaris Menembus 100 Besar

PASANGAN Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana mengakhiri rangkaian tur Eropanya. Hasilnya, satu gelar mampu dibawa pulang dari turnamen Kroasia Internasional Series.
 Selebihnya, pada Prancis Challenge, Finlandia Internasional Series, dan Belanda Challenge, keduanya gagal menembus partai pemungkas. Namun, capaian tersebut sudah cukup bagi keduanya untuk mendongkrak peringkat.
 Dalam rilis yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 25 April, Christopher/Trikusuma sudah berada di posisi ke-103. Pekan sebelumnya, ganda asal Suryanaga, Surabaya, tersebut masih ada di 126.
 Jika melihat kondisi sebelumnya, capaian keduanya layak memperoleh apresiasi. Saat kali pertama digabungkan, Christopher/Trikusuma tak punya peringkat.
 Kemudian, keduanya tampil pada Austria Challenge. Meski hanya sampai perempat final, tapi  peringkat dunia sudah di tangan. Christopher/Trikusuma menduduki posisi 333.
 Hanya, lompatan ini masih belum bisa memenuhi target.  Sebelumnya, Christopher berharap seusai tur Eropa, mereka mampu menembus posisi 100 besar dunia.
  Tentu, merealisasikan asa tersebut semakin dekat. Apalagi, akhir April 2013, Christopher/Trikusuma direncanakan berlaga pada Malaysia Grand Prix Gold.
 Dengan titel yang lebih tinggi, tentu poin yang bakal digapai bakal mendongkrak peringkat. Nah untuk itu, setelah tur Eropa, mereka berlatih di Jakarta.
 ‘Kami berlatih bersama Alvent Yulianto. Ini kami lakukan agar kami punya lawan tanding yang tangguh,’’ terang Christopher. (*)

Lompatan Peringkat Christopher/Trikusuma
28 Januari 2013:  333
4 April 2013: 195
11 April 2013: 167
18 April 2013: 126
25 April 2013: 103

Kontrak per Tahun Bikin Betah

SATU KLUB: Meisy Jolly dan Stenny Kusuma
SPANYOL dikenal sebagai salah satu kiblat sepak bola dunia. Banyak negara, termasuk Indonesia, yang menjadikan Negeri Matador tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan olahraga bola sepak tersebut.
 Tapi, untuk urusan bulu tangkis bisa lain cerita. Gantian negara beribu kota Madrid tersebut yang berguru ke Indonesia. Buktinya, ada beberapa pebulu tangkis Negeri Jamrud Khatulistiwa yang diharapkan mampu menularkan ilmunya di sana.
 Nama Meisy Jolly pun layak di kedepankan. Sejak 2010, perempuan kelahiran 28 Maret 1991 tersebut berada di sana. ‘’Saya diajak senior yang juga rekan saya, Stenny Kusuma,’’ terang dia.
 Kedekatan Meisy dan Stenny dikarenakan keduanya bernaung di klub yang sama, Suryanaga. Dia pun menerima tawaran baru yang juga menjadi tantangan baru baginya. Sebenarnya, selain Stenny juga ada pebulu tangkis Suryanaga yang ada di Spanyol yakni Hendry Winarto.
 Sebelum bernaung di Suryanaga, Meisy bernaung di bendera Astec. ‘Dia dikenal pebulu tangkis spesialis nomor ganda.
 ‘’Kalau klub saya di Spanyol namanya Soderinsa Rinconada di Kota Sevilla. Di Spanyol, selain bermain di liga, saya juga kadang-kadang menjadi lawan tanding pebulu tangkis nasional Spanyol,’’ ungkapnya.
 Menariknya, di Soderinsa Rinconada, kontrak dia hitungannya per musim. Bukan kontrak jangka panjang. 
 ‘’Sama bos Soderinsa Rinconada, setelah liga usai, pasti diajak bicara bagaimana ke depannya. Bisa dikatakan, saya dikontrak per tahun,’’ ungkap Meisy.
 Di Spanyol, lanjut dia, liga berlangsung dari September hingga April. Harus diakui, kehadiran pebulu tangkis Indonesia ikut mendongkrak kualitas atlet Spanyol.
 Kini, mereka pun disegani di Eropa dengan salah satu bintangnya, Carolina Marin, yang pada April lalu bergabung Eropa All-Star pada Axiata Cup di DBL Arena, Surabaya.
 ‘’Marin satu klub dengan Hendry di IES La Orden,’’ pungkasnya. (*)

Taufik Tumbangkan Harapan Tuan Rumah

TERSINGKIR: Kashyap Parupalli (foto: gg2).
TAUFIK Hidayat sudah bukan pebulu tangkis papan atas. Tapi, kemampuan dia tetap tak boleh dianggap enteng.
 Buktinya, dia mampu menjungkalkan unggulan kelima Kashyap Parupalli dengan rubber game 12-21, 23-21, 21-18 pada babak pertama India Super Series di New Delhi pada Rabu waktu setempat (24/4).  Pada peringkat terakhir, Kashyap berada di peringkat ketujuh sedangkan Taufik di posisi 26 dunia.
 Bahkan, tak menutup kemungkinan, Taufik bisa melaju lagi hingga perempat final. Ini dikarenakan peraih emas Olimpiade Athena 2004 tersebut akan berhadapan dengan pebulu tangkis India yang lolos dari babak kualifikasi Prannoy HS, yang pada babak pertama memupus asa Suppanyu Avihingsanon 21-17, 22-20.
 Ini merupakan pertemuan perdana Taufik dengan pebulu tangkis berperingkat 72 dunia tersebut. Taufik sendiri sudah mengagendakan pada tahun ini pensiun.
 Suksesnya Taufik lolos ke babak kedua juga diikuti Dionyisius Hayom Rumbaka. Dia mengalahkan wakil Tiongkok Chen Yuekun 24-22, 19-21, 21-14. Sayang, wakil merah putih lainnya, Tommy Sugiarto langsung angkat koper setelah kalah 16-21, 17-21 oleh pebulu tangkis tuan rumah Gurusaidutt. (*)

Zhengming Bisa Jadi Korban

STRATEGI: Wang Zhengming (foto: badminton freak)
LIN DAN tak ada dalam daftar pebulu tangkis yang bakal berlaga dalam Kejuaraan Dunia 2013. Tapi, bukan berarti, pemegang dua medali emas olimpiade nomor tunggal putra bakal absen dalam event yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus 2013 tersebut.  Ini dikarenakan, sebagai tuan rumah Negeri Panda, julukan Tiongkok, bisa mengirimkan empat pebulu tangkis.
 Pada 25 April ini, BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) akan mengeluarkan peringkat terbaru yang menjadi acuan pebulu tangkis yang lolos ke Guangzhou, Kejuaraan Asia di Taipei pekan lalu menjadi turnamen terakhir yang masuk hitungan poin.
 Dari daftar terakhir, ada tiga pebulu tangkis Tiongkok yang pasti lolos karena berada di 10 besar yakni Chen Long (peringkat 2), juara bertahan sekaligus peringkat ketiga Du Pengyu, dan peringkat 9 dunia Wang Zhengming.
Di luar ketiga nama tersebut, Negeri Tembok Raksasa tersebut masih ada Chen Jin (11), yang sudah mundur dari timnas,Gao Huan (24); Chen Yuekun (33), dan Lin Dan (39).
Setiap negara boleh mengirimkan maksimal empat wakil jika berada di delapan besar serta maksimal tiga jika berada di 24 besar. Bisa jadi, Tiongkok akan mendepak Zhengming agar Lin Dan, yang menyandang empat kali juara dunia, bisa tampil.
Lin Dan sendiri sudah mendekati penampilan terbaiknya saat beraksi pada Kejuaraan Asia. Padahal, dia sudah delapan bulan absen dari berbagai turnamen setelah meraih emas di Olimpiade London. Sayang, dia memutuskan mundur saat menghadapi Zhengming di perempat final.
Dua tahun lalu, Malaysia melakukan langkah yang sama. Pasangan professional Gan Teik Chai/Tan Bin  yang lolos karena berada di kisaran 24 besar digantikan posisinya oleh Lim Khim Wah/Chan Peng Soon  yang saat itu ada di peringkat 64. Alasannya, Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menganggap pasangan muda tersebut punya prospek lebih bagus.
 BWF sendiri akan melakukan tiga tahap sebelum keputusan final 3 Juni mendatang. Ini disebabkan mereka masih melihat kondisi para pebulu tangkis yang lolos di tahap awal. (*)

Guatemala Hadir di Victor Wali Kota Cup

JAGO KA WASAN:Nikte Sotomayor (foto: prensalibre)

VICTOR Wali Kota Cup 2013 diserbu peserta.Sebanyak 1.600 pebulu tangkis bakal unjuk kebolehan dalam event yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei 2013 tersebut.
 Para peserta bukan hanya berasal dari Indonesia tapi juga luar negeri. Menariknya, selain Malaysia, Singapura, Jepang, India, Tiongkok, dan juara bertahan Korea Selatan ada negara di Amerika Selatan yang ikut.
 ‘’Guatemala membawa lima pebulu tangkis serta satu ofisial,’’ kata Sekretaris Pemkota PBSI Surabaya R Nanang Hidayat.
 Meski susah menjadi juara, tapi kehadiran Guatemala tersebut menjadi kredit tersendiri bagi panitia. Bukan perkara mudah mendatangkan peserta dari negara beda benua dalam turnamen yang belum masuk kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
 ‘’Kebetulan, para pebulu tangkis Guatemala itu ada acara ke Jogjakarta, sehingga mereka pun sekalian tampil di Surabaya,’’ tambah Nanang.
 Kekuatan Guatemala di pentas bulu tangkis tak boleh di pandang sebelah mata. Mereka mempunyai seorang Kevin Cordon. Pebulu tangkis yang kini berusia 26 tahun tersebut merupakan juara Pan-America Games 2011 dan tak pernah kehilangan game. Dia juga berlaga di Olimpiade Beijing 2008.
Pada Kejuaraan Dunia 201I di London, Cordon secara mengejutkan mampu melaju hingga babak perempat final dengan menjungkalkan salah satu unggulan asal Tiongkok Chen Long. Langkahnya dihentikan oleh  pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei.
 Meski bukan Cordon, tapi pebulu tangkis Guatemala yang ke Victor Wali Kota Cup juga tak bisa dipandang sebelat mata. Mayoritas mereka mempunyai peringkat BWF dan disegani di kawasan Amerika Selatan. (*)

Peringkat Pebulu Tangkis Guatemala ke Victor Wali Kota Cup 2013
1. Humblers Heymard
Tungga Putra:204
Ganda Putra:156
Ganda Campuran: 310

 2 Anibal Marroquin
Tunggal Putra: 345
Ganda Putra:156
Ganda Campuran: 210

3.Nikte Sotomayor
Tunggal Putri: 145
Ganda Putri:334
Ganda Campuran: 210

4. Ana Lucia de Leon
Tunggal Putri:157
Ganda Putri: 334
Ganda Campuran: 165

5. Jonathan Jose Joli (-)

Tak Ada Sony di Unggulan Kedua

NAMA Sony Dwi Kuncoro tak ada di list peserta Indian Super Series 2013. Padahal, beberapa hari sebelumnya, arek Suroboyo tersebut masuk masuk sebagai unggulan dalam turnamen yang dilaksanakan di New Delhi pada 23-28 April tersebut.
 Sayang, saat dikonfirmasi  smashyes, tak ada respons. Untung, ayah Sony, Sumadji, menjelaskan kondisi anaknya.
‘’Dia sudah sembuh kok. Mungkin lagi dipersiapkan ke event yang lain,’’ kata Sumadji.
 Cedera tersebut, tambah dia, adalah cedera punggung. Itu dialami Sony di All England Super Series 2013.
 Sakit itu pula yang membuat Sony harus pulang awal pada turnamen paling bergengsi di muka bumi tersebut. Dia menyerah pada babak kedua kepada pebulu tangkis Denmark Jan O Jorgensen 7-11 pada game pertama.
 ‘’Ada fisioterapi di pelatnas yang membuat Sony bisa  sembuh. Sony dulu juga ditangani dia,’’ terang Sumadji.
 Ya, Sony sempat lama absen dari berbagai turnamen. Imbasnya, peringkatnya pun turun drastis hingga terlempat di luar 100 besar.
 Tapi, setelah sembuh, berlahan tapi pasti, Sony kembali ke penampilan terbaik. Hingga akhirnya dia mampu menembus peringkat empat dunia.
 Setelah cedera lagi, Indonesia bak macan ompong di nomor tunggal putra. Buktinya, tanpa Sony, Indonesia gagal mempertahankan juara dalam event beregu campuran, Axiata Cup.
 ‘’Kalau untuk Piala Sudirman yang kurang tiga minggu lagi, saya belum tahu dia main atau tidak. Hanya, Sony bilang mau main di Kejuaraan Dunia Agustus mendatang,’’ ucap Sumadji.
 Ya, event terdekat yang membutuhkan kemampuan Sony adalah Piala Sudirman yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada 19-26 Mei mendatang. Tanpa Sony, praktis Indonesia bertumpu pada Simon Santoso, Tommy Sugiarto, dan Dionysius Hayom Rumbaka. Minus Sony pula bisa membuat asa merebut Piala Sudirman bakal sulit direalisasikan.
 Untuk India Super Series, Indonesia di nomor tungal putra kini mengandalkan Taufik, Simon, Tommy, dan Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka. (*)

Ini Bukan Level Challenge, Ouseph

RAJIV Ouseph mencari tantangan. Dia akan tampil pada turnamen India Super Series yang dilaksanakan 23-28 April 2013 di New Delhi.
 Sebelumnya, dalam dua turnamen terakhir, pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut menjadi juara yakni di Prancis Challenge dan Finlandia Challenge 2013. Pada final Prancis Challenge yang dilaksanakan di Orleans pada 31 Maret, Ouseph mengalahkan Flemming Quach asal Denmark dengan dua game 21-15, 21-15. Sepekan kemudian, Ouseph memupus asa Dmytro Zavadsky (Ukraina) 21-16, 21-12. 
 Hanya, level India dengan Prancis dan Finlandia beda. Dengan titel super series, peserta turnmane berhadiah total USD 200 ribu tersebut tentu lebih kuat. Apalagi, pebulu tangkis tunggal putra peringkat pertama dunia asal Malaysia Lee Chong Wei ikut ambil bagian.
Pada babak pertama, Ouseph akan menjajal ketangguhan Saensomboonsuk Tanongsak dari Thailand pada Rabu (24/3). Dari rekor pertemuan lebih memihak pebulu tangkis Inggris tersebut. Ouseph pernah menundukkan Tanongsak pada Tiongkok Masters 2009.
 Hanya sekarang, peringkat pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, lebih bagus, peringkat 25 atau 6 setrip lebih bagus dibandingkan Ouseph. Pemenang partai ini besar kemungkinan bakal bersua Boonasak Ponsana (Thailand) yang diperkirakan tak akan mengalami kesulitan menundukkan Chou Tien Chen (Taiwan). (*)

Datang karena Ajakan Joachim Persson

PROMOSI: Ary Trisnanto
TERBUANG dari Pelatnas Cipayung bukan berarti karirnya tamat. Banyak yang sudah membuktikannya.
 Ada yang berkiprah sebagai pebulu tangkis professional dengan tetap berlatih di Indonesia, ada juga yang pilih terbang ke luar negeri. Nah, salah satu yang ingin tetap eksis di luar negeri adalah Ary Trisnanto.
 Bagi para penggila bulu tangkis, namanya memang belum terlalu sering didengar. Wajar karena prestasinya juga belum secemerlang Taufik Hidayat atau Sony Dwi Kuncoro di nomor tunggal, nomor yang ditekuni Ary.
 ‘’Saya di pelatnas Cipayung dari 2009-2011,’’ kata Ary kepada smashyes melalui jejaring sosial.
 Saat tak lagi berstatus penghuni Cipayung, sebenarnya dia dikembalikan ke klub asalnya, Tangkas Jakarta. Hanya, itu tak bertahan lama.
 ‘’Per 1 Agustus 20011, saya ke Jerman sampai sekarang ini. Hanya, sempat balik pada Mei 2012 lalu tapi Agustusnya sudah balik lagi,’’ terang lelaki kelahiran 23 Januari 1991 tersebut.
 Dia bisa ke Jerman karena kenal dengan Joachim Persson. Pebulu tangkis  Denmark itu mengajaknya untuk bisa berkompetisi di kompetisi Jerman (bundesliga).
 ‘’Saya main untuk klub TSV Trittau di Kota Trittau. Kota ini 20 menit dari Hamburg,’’ ucap Ary.
 Bersama TSV Trittau, tahun 2013, dia bermain di 2.Bundesliga Nord. Tapi, tahun dia, lanjut Ary, dia akan unjuk kebolehan di 1. Bundesliga. ‘’Tahun ini, Alhamdulillah saya membawa TSV Trittau juara,’’ ungkap dia.
 Sambil berkompetisi di Bundesliga, Ary pun sering mengikuti beberapa turnamen. Hanya, dia berlaga di level challenge dan series internasional.
 Itu pula yang membuat peringkatnya masih berada di kiasaran 100-200 dunia. Pekan lalu, dia mampu menembus babak semifinal Belanda Challenge. Sayang, langkahnya dihentikan oleh andalan tuan rumah Eric Pang.
  Meski berada di Jerman, tapi kerinduannya kepada Indonesia tetap tak bisa ditahan. Rencananya, pada Juli mendatang, Ary akan berlaga pada Indonesia Challenge.
 Pada 2012, sebenarnya dia juga unjuk kebolehan. Hanya, langkahnya terhenti oleh penghuni Cipayung Wisnu Yuli Prasetyo.
 ‘’Tahun ini (2013), saya akan datang lagi. Ada undangan dari Christopher (Rusdianto, rekannya di pelatnas) untuk datang,’’ tambah Ary.
 Ya, Ary dan Christopher memang berkawab akrab. Selama menjalani tur di Eropa, keduanya hampir selama bersamaan. Bahkan, saat ke Weteringen, venue Belanda internasional series, mereka naik mobil bersama selama lima jam.
 Padahal, saat di babak kualifikasi ganda putra, keduanya bermusuhan. Christopher berpasangan dengan Trikusuma Wardhana sedangkan Ary dengan pebulu tangkis Indonesia lainnya yang juga membela Jerman Yoga Pratama. (*)

Perjalanan Ary Trisnanto selama 2013
Belanda Challenge:  Semifinal
Kroasia Internasional Series: 32 Besar
Finlandia Internasional Series: 16 Besar
Prancis Challenge: 32 Besar
Swiss Grand Prix: 64 Besar
Austria Challenge: 32 Besar

Bulu Tangkis Eropa Berbagi Penghargaan

LEGENDA: Erland Kops (kiri) dan Poul-Erik 


FEDERASI bulu tangkis Eropa (BEC) punya gawe. Untuk kali pertama mereka menggelar acara pemilihan atlet terbaik yang dilaksanakan di Sheraton Hotel di Bratislava , Slovakia, pada Sabtu malam waktu setempat.
 Selain memilih pebulu tangkis terbaik, organisasi yang dipimpin peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 Poul-Erik Hoyer tersebut juga memasukan sosok ke dalam Hall of Fame. Dari email yang dikirimkan ke smahyes, BEC memilih pebulu tangkis terbaik untuk kategori putra, putri, dan pebulu tangkis muda. Pemilihan ini berlaku bagi semua pebulu tangkis dari negara Eropa yang dianggap bersinar selama 2012.
 Pemilihan ini juga melibatkan 10 ribu orang yang memberikan suaranya melalui situs Badminton Eropa (www.badmintoneurope.com) juga situs jejaring social. Selain itu,para pelatih dari 51 negara anggota BEC juga diberi kesempatan memberikan hak pilih.

Hasil Pemilihan Pebulu Tangkis Terbaik Eropa 2012
Putra:
Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
Usia:  Mathias Boe (33), Carsten Mogensen (30)
Nomor: Ganda Putra
Peringkat Terbaik: 1
Prestasi: Finalis Olimpiade London 2012, Finalis Indonesia Super Series Premier


Putri:
Juliane Schenk (Jerman)
Usia:31
Nomor: Tunggal Putri
Prestasi:
Semifinal Hongkong Super Series, India Super Series,Juara Singapura Super Series

Pebulu Tangkis Muda Terbaik
Carolina Marin (Spanyol)
Usia: 20 Tahun
Nomor: Tunggal Putri
Prestasi: Juara Eropa Junior

Hall of Fame
Erland Kops (Denmark)
Usia: 76
Nomor:  Tunggal dan Ganda Putra
Prestasi: Tujuh kali juara tunggal dan empat kali nomor ganda di All England

Chong Wei Tetap ke India


LEE Chong melawan arus. Dia tetap akan tampil pada India Super Series 2013 yang dilaksanakan di New Delhi pada 23 -28 April.
 Padahal, sebelumnya, banyak yang menyarankan agar Chong Wei absen pada dua turnamen yakni India Super Series dan Malaysia Grand Prix Gold. Alasannya, agar Chong Wei focus pada kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Kuala Lumpur, pada 19-26 Mei 2013.
 Selain itu, pihak pelatih asosiasi bulu tangkis Malaysia (BAM) juga menganjurkan agar pebulu tangkis peringkat 1 dunia istirahat setelah istrinya melahirkan anak laki-laki pada 12 April lalu. Selain itu, Chong Wei juga baru saja membawa negerinya menjadi juara Axiata Cup 2013 dengan mengalahkan Thailand.
 Pada India Super Series, Chong Wei akan memulai penampilannya dengan dijajal pebulu tangkis Irlandia Scott Evans. Tahun lalu, pebulu tangkis berusia 30 tahun tersebut mampu memupus asa pebulu tangkis Indonesia Sony Dwi Kuncoro dalam pertandingan final.
 Selain Chong Wei, di nomor tunggal putra, Malaysia juga diwakili Iskandar Zulkarnian Zainuddin. Hanya, dia harus melalui pertandingan dari babak kualifikasi.
Namun, di nomor lainnya, negeri serumpun tersebut mengirim pebulu tangkis terkuatnya yakni pasangan  Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (ganda putra), Woon Khe Wei/Vivian Hoo (ganda putri), dan Chan Peng Soon-/Goh Liu Ying (ganda campuran). (*)

Wakil Indonesia di Indonesia Super Series 2013
Tunggal Putra: Sony Dwi Kuncoro (x2), Taufik Hidayat,Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka,Simon Santoso

Tunggal Putri: Bellaetrix Manuputty, Lindaweni Fanetri, Aprilis Yuswandari

Ganda Putra: Ricky Karanda/Muhammad Ulinnuha,Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (x6), Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan

Ganda Putri: Anneka Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari, Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah, Suci Rizky Andini/Della Destiara Haris

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (x1), Muhammad Rijal/Debby Susanto (x6), Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (x7)

Yang Lebih Muda Yang Unggul

MASA DEPAN:Viktor Axelsen (foto:badmintonrick)

ERIC Pang gagal memenuhi harapan publik Belanda. Dia gagal menjadi juara di kandangnya sendiri.
 Pebulu tangkis berusia 31 tahun tersebut harus mengakui ketangguhan Viktor Axelsen dari Denmark dengan dua game langsung 24-22, 21-12 pada final Belanda Challenge yang dilaksanakan di Wateringen pada Minggu waktu setempat (21/4). Kekalahan ini juga membuat Pang gagal membalas kekalahan dari lawan yang sama pada Kejuaraan Eropa 2012.
 Selain itu, pertemuan ini juga merupakan pertemuan dua juara Eropa beda generasi. Pang merupakan pada 2001 sedangkan Axelsen memegang trofi sepuluh tahun kemudian atau 2011. Bahkan, setahun sebelumnya, Axelsen merupakan juara dunia junior.
Kemenangan ini juga membuat Axelsen menjauh dari persaingan dengan Pang. Dalam tiga kali pertemuan sebelumnya, dia menang tiga kali dalam lima kali pertemuan.
Lain halnya dengan Pang. Ini juga membuat dia kembali gagal.  Tahun lalu, langkahnya sudah terhenti pada babak perempat final setelah tumbang oleh pebulu tangkis India Anand Pawar.
Sebenarnya,kans Indonesia membawa pulang sempat diletakkan di pundak nomor ganda putra melalui pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Sayang,langkah pasangan nonunggulan tersebut dihentikan unggulan teratas asal Polandia (*)


Hasil Final Belanda Challenge 2013

Tunggal Putri: Beatriz Corrales (Spanyolx6) v Karin Schnaase (Jermanx2) 21-16,21-18
Ganda Putra: Lukasz Moren/Wojciech Szkudlarczyk (Polandiax1) v Christopher Coles/Matthew Nottingham (Inggris) 21-13,18-21,21-9
Ganda Putri:Rie Eto/Yu Wakita (Jepang) v Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria) 14-21,21-18,21-9
Ganda Campuran: Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman x1) v Sam Magee/Chloe Magee (Irlandia) 21-14,18-21,21-17

Tiongkok Tak Bisa Tambah Trofi

MENANG: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (foto: badzine)
PESTA Tiongkok dan Korea Selatan (Korsel) pada Kejuaraan Asia 2013 telah berakhir kemarin (21/4). Hasilnya, Negeri Panda, julukan Tiongkok, memperoleh tiga gelar dan sisanya digapai pebulu tangkis Korsel.
 Sebenarnya, tga gelar milik Tiongkok ini sudah dipastikan sehari sebelumnya. Itu disebabkan mereka sudah memastikan final sesama rekannya sendiri (All Chinas Final) di nomor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri. Begitu juga dengan Negeri Ginseng, julukan Korsel.
 Negeri beribu kota Seoul tersebut juga mempertemukan sesama pebulu tangkis di nomor ganda putra. Sementara, satu nomor lainnya, ganda campuran, Tiongkok dan Korsel mengirim wakilnya di laga pemungkas.
 Hasilnya, pasangan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na asal Korsel menang dua game 22-20, 21-17 atas Zhang Nan/Zhao Yunlei dalam laga yang dilaksanakan di Taipe, Taiwan, tersebut.
 Indonesia sendiri gagal membawa pulang trofi. Prestasi terbaik hanya menembus babak semifinal Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati di nomor ganda campuran serta pasangan ganda putri Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah. (*)

Hasil Final Kejuaraan Asia 2013

Tunggal Putra: Du Pengyu (Tiongkok x2) v Chen Long (Tiongkok x1) 21-17, 21-19

Tunggal Putri: Wang Yihan (Tiongkok x2) v Li Xuerui (Tiongkok x1) 21-15, 21-13

Ganda Putra: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x1) v Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel x3) 21-13,22-20

Ganda Putri: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x5) 21-15,14-21, 21-15

Ganda Campuran: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) v Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok) 22-20, 21-17

Gagal Tundukkan Unggulan Teratas


LUKASZ Moren/Wojciech Szkudlarczyk jadi batu sandungan. Unggulan teratas l Polandia asini gagal dilewati Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana pada semifinal Belanda Challenge 2013.
 Pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut menyerah dengan rubber game 15-21, 21-14, 17-21 pada perebutan tiket semifinal yang dilaksanakan di Wateringen pada Sabtu waktu setempat atau Minggu dini hari WIB (21/4). Meski kalah, capaian ini sudah termasuk bagus.
 Ini dikarenakan Christopher/Trikusuma tampil pada turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut dari babak kualifikasi. Bahkan, pada babak semifinal, mereka mampu merepotkan lawannya yang peringkatnya sudah di 30 dunia sedang Christopher/Trikusuma masih di 128. Lawannya pun pada All England Super Series 2013 juga mampu lolos hingga babak kedua. Pada babak pertama, mereka mampu menjungkalkan unggulan kelima asal Tiongkok Hong Wei/Shen Ye.
 Kekalahan Christopher/Trikusuma ini juga membuat Indonesia tak punya wakil pada babak final. Mantan penghuni pelatnas Cioayung yang berbendera Jerman Ari Trisnanto di tunggal putra dan pasangan ganda putri  Keshya Nurvita/Devi Tika Permatasari sudah tersingkir. Aris tersingkir pada babak perempat final setelah ditundukkan andalan tuan rumah yang juga menjadi unggulan ketiga Eric Pang 19-21, 8-21. Keshya/Devi menyerah pada babak semifinal oleh pasangan gado-gado Skotlandia/Bulgaria Imogen Banker/Petya Nedelcheva 17-21,21-16,16-21. (*)

Hasil Semifinal Belanda Challenge 2013
Tunggal Putra:Viktor Axelsen (Denmark x1) v Ville Lang (Finlandia x5) 21-7, 21-16;Eric Pang (Belanda x3) v Flemming Quach (Denmark) 18-21,21-11, 21-7

Tunggal Putri:Beatriz Corrales (Spanyol x6) v Chloe Magee (Irlandia x3) 21-15, 21-14; Karin Schnaase (Jerman x2) v Sabrina Jaquet (Swiss x4) 21-13, 19-21,21-8

Ganda Putra: Lukasz Moren/Wojciech Szkudlarczyk (Polandia x1) v Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana (Indonesia) 21-15,14-21, 21-17; Christopher Coles/Matthew Nottingham (Inggris) v Gaetan Mittelheisser/Mathias Quere (Prancis) 21-11, 21-13

Ganda Putri: Rie Eto/Yu Wakita (Jepang) v Eefje Muskens/Selena Piek (Belanda) 21-19,15-21,21-12; Imogen Bankier/Petya Nedelcheva (Skotlandia/Bulgaria) v Kesyha Nurvita/Devi Tika (Indonesia) 21-12,13-21, 21-19

Ganda Campuran:Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman x1) v Jelle Maas/Iris Tabeling (Belanda) 21-10,21-9;Sam Magee/Chloe Magee (Irlandia) v Baptiste Carema/Lorraine Baumann (Prancis) 21-11,21-15

Pelatnas Kirim Juara Vietnam Challenge


PELATNAS Cipayung mengirim kabar gembira ke panitia Victor Wali Kota Cup 2013. Mereka akhirnya mengirim wakilnya dalam kejuaraan bulu tangkis yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei mendatang tersebut.
 ‘’Kami lega pelatnas bisa hadir. Ini akan membuat persaingan juara bakal semakin ketat di semua nomor,’’ kata Ketua Panpel Wali Kota Cup 2013 Abdul Chodir kemarin (21/4).
 Ya,sebelumnya, pelatnas sempat dikabarkan absen dalam turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 158 juta tersebut. Pihak panitia memperkirakan dikarenakan pada saat yang bersamaan ada dua turnamen yang harus diikuti para pebulu tangkis terbaik Indonesia tersebut yakni Malaysia Grand Prix Gold di Kuala Lumpur pada 30 April-4 Mei serta Thailand Internasional Series yang digelar di Trang 30 April-5 Mei.
 ‘’Pelatnas pun juga sudah mengirim nama-nama pebulu tangkisnya yang berjumlaha 18 pebulu tangkis. Selain itu, ada juga pelatih yang membawanya ke Surabaya yakni Sarwendah serta Chafidz  Yusuf,’’tambah Chodir, sapaan karib Abdul Chodir.
 Memang, di antara nama-nama tersebut tidak ada pebulu tangkis papan atas seperti Sony Dwi Kuncoro ataupun juga Simon Santoso di tunggal putra. Begitu juga dengan nama Lindaweni Fanetri atau Aprilia Yuswandari di tunggal putri.
 ‘’Di pelatnas kan ada pebulu tangkis angkatan lama dan baru. Yang berangkat ke Surabaya nanti angkatan baru,’’ tambah panitia bidang dana Wali Kota Cup 2014 Wijanarjo Adimulya.
 Meski dikategorikan angkatan baru di Cipayung, tapi ada beberapa nama yang sudah mengecap prestasi. Sebut saja Hana Ramadhini.
 Pebulu tangkis berusia 18 tahun tersebut saja menjadi juara di Vietnam Challenge 2013.
 Kehadiran pebulu tangkis pelatnas bisa jadi pengganjal ambisi Korea Selatan (Korsel) yang ingin mempertahankan juara umum. Selain Negeri Ginseng, julukan Korsel, beberapa negara juga menyatakan hadir dalam Wali Kota Cup tahun ini seperti Malaysia, Singapura, India, Jepang, dan Tiongkok. (*)


WAKIL PELATNAS DI VICTOR WALI KOTA CUP 2013

Tunggal putri: 1.Hana Ramadhini: 2. Ruselli Hartawan

Ganda Putra: 1. Ade Yusuf Santoso/Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira; 2. Ronald/Selfanus Geh; 3. Hafiz Faizal/Putra Eka Rhoma; 4. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Hardianto; 5. Arya Maulana Aldiartama /Rafiddias Akhdan Nugroho

Ganda Putri: 1. Melvira Oklamona/Maretha Dea Giovani 2. Rosyita Eka Putri Sari/Melati Daeva Oktavianti; 3. Shela Devi Aulia /Imma Mutiah Khairunnisa

Ganda Campuran: 1. Ronald/Maretha Dea Giovani; 2. Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia; 3. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rosyita Eka Putri Sari; 4. Hardianto/ Melati Daeva Oktavianti; 5. Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Melvira Oklamona

Pelatih : 1. Sarwendah Kusumawardani 2. Chafidz Yusuf

Lima Tahun tanpa Gelar

INDONESIA membuang asa meraih juara Asia. Ini setelah tak ada satu pun pebulu tangkis merah putih yang mampu menembus final Kejuaraan Asia 2013.
 Dua wakil yang tersisa, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati di nomor ganda campuran dan pasangan ganda putri Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia sudah menyerah pada babak semifinal.
 Fran/Shendy, yang diunggulkan di posisi kelima, harus menyerah kepada pasangan nonunggulan asal Korea Selatan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na dengan straight game 23-21, 21-15. Sedangkan Gebby/Tiara juga menyerah dua game 18-21, 8-21 kepada unggulan kelima asal Tiongkok Ma Jin/Tang Jinhua.
 Kegagalan ini membuat Indonesia lima tahun dahaga gelar. Kali terakhir, posisi terhormat diraih pasangan ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa pada 2008 di Johor Bahru.
 Pada Kejuaraan Asia tahun ini, Indonesia memang hanya mengirim pebulu tangkis pelapis. Sebenarnya, pasangan anyar yang masuk senior M. Ahsan/Hendra Setiawan sempat ikut.
 Namun, cedera dalam Axiata Cup 2013 membuat keduanya absen. Selain itu, poin yang cukup untuk berlaga dalam Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada Agustus mendatang juga menjadi alasan juara Malaysia Super Series tersebut memilih absen.
 Dalam pertandingan semifinal, lagi-lagi pertandingan tak sampai usai terjadi yang dilakukan pebulu tangkis Tiongkok. Ini terjadi ketika Wang Zhengming menyerah pada game kedua kepada rekannya sendiri, Du Pengyu, saat kedudukan 6-11. Pada perempat final lalu, Lin Dan juga menyerah tanpa bertanding kepada Wang Zhengming. (*)

Hasil Semifinal Kejuaraan Asia 2013
Tunggal Putra:Chen Long (Tiongkok x1) v Chong Wei Feng (Malaysia x10) 21-17, 21-15; Du Pengyu (Tiongkok x2) v Wang Zhengming (Tiongkok x6) 21-16, 11-6 (ret)

Tunggal Putri: Wang Yihan (Tiongkok x2) v Eriko Hirose (Jepang x7) 21-12, 21-6; Li Xuerui (Tiongkok x1) v Sayaka Takahashi (Jepang) 21-18,18-21, 21-12

Ganda Putra: Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korsel x1) v V Shen Goh/Lim Khim Wah (Malaysia) 21-17, 21-16; Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel x3) v Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang x2) 19-21, 21-13, 21-14

Ganda Putri: Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok x1) v Ko A-ra/Yoo Hae-won (Korsel) 21-15, 21-17; Ma Jin/ Ma Jin/Tang Jinhua (Tiongkok x5) v  Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia (Indonesia) 21-18, 21-8


Ganda Campuran: Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korsel) v Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (Indonesia x5) 23-21, 21-15; Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x2) v Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hongkong) 21-16, 21-11.

Masa Depan Malaysia di Pundak Rony Agustinus


RONY Agustinus telah menjalankan tugasnya di Malaysia. Memang, dia tak menangani tim senior bulu tangkis negeri jiran tersebut.
 Tapi, mantan pemnghuni pelatnas Cipayung di era 1990-an tersebut menanangani pebulu tangkis muda usia Malaysia. Bahkan, bisa dikatakan, masa depan tunggal putri Malaysia ada di tangan Rony.
‘’Saya menangani pebulu tangkis tunggal putri Malaysia. Usianya masih di bawah 18 tahun,’’ kata Rony melalui layanan pesan singkat kepada smashyes.
 Para pebulu tangkis yang dibinanya berjumlah 7 pebulu tangkis. Mereka dimasukan dalam Junior Sports School. ‘’Karena saya tahunya melatih terserah pengurus menamakannya apa,’’ terang lelaki yang terakhir tercatat menangani pelatnas Cipayung dan PON Jatim 2012 tersebut.
 Dia  berharap dari polesannya akan lahir pebulu tangkis tunggal putri tangguh dari Malaysia. Apalagi, sektor tunggal putri di negeri beribukota Kuala Lumpur dianggap sebagai sektor terlemah.
 Kehadiran Rony di Malaysia melengkapi hadirnya pelatih Indonesia di sana. Sebelum dia hadir, sudah ada nama Hendrawan di sektor tunggal putra dan Paulus Firman di ganda putra. Bahkan, dulu sempat ada nama Rexy Mainaky yang kini menjadi Kabid Binpres PB PBSI. (*)

Punya Teman di Perempat Final

ADA: Ari Trisnanto (foto: flick)

JALAN menembus semifinal terbuka bagi pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana. Keduanya bakal menghadapi lawan yang tidak terlalu berat pada babak perempat final Belanda Challenge 2013.
 Itu setelah Christopher/Trikusuma mampu menang dua kali dalam penampilannya pada turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut. Pada aksi perdananya di babak utama Jumat (19/4), pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut menundukkan Martin Campbel/Patrick Machugh dari Skotlandia dua game langsung 21-15, 21-10.  Selang beberapa jam kemudian, Christopher/Trikusuma menghentikan  perlawanan pasangan Prancis Baptiste Careme/Ronan Labar 21-15, 21-18.
 Pada babak perempat final, pasangan yang baru tampil resmi tahun ini tersebut akan menjajal ketangguhan ganda Jerman Peter Kaesbauer/Josche Zurwonne, yang di babak sebelumnya secara mengejutkan menumbangkan unggulan keempat Mattijs Dierickx/Freek Golinski (Belanda) 21-12,21-16.
Ini merupakan pertemuan perdana bagi kedua pasangan. Namun, dari segi peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Christopher/Trikusuma kalah. Pasangan Jerman berada di posisi ke-68 dunia sedangkan Christopher/Trikusuma 128. Tahun ini, Kaesbauer/Zurwonne sempat tampil di turnamen All England Super Series Premier.
 Selain Christopher/Trikusuma, beberapa pebulu tangkis Indonesia juga masih bertahan.Di tunggal putra, pebulu tangkis merah putih yang membela bendera Jerman Ari Trisnanto akan menantang jagoan tuan rumah Eric Pang.Di ganda putri, Keshya Nurvita/Devi Tika Permatasari akan menantang unggulan ketiga asal Jerman Johanna Goliszewski/Birgit Michels. (*)

Tradisi Lama Tiongkok Terulang



MUDAH:Wang Zhengming (foto: badmintonlink)
KEMBALINYA Lin Dan ke arena ternoda. Bukan karena kalah oleh lawan yang kualitasnya di bawah dia, tapi dia menyerah tanpa bertanding kepada sesame pebulu tangkis Tiongkok Wang Zhengming pada babak perempat final Kejuaraan Asia yang dilaksanakan di Taipeh, Taiwan, pada Jumat waktu setempat (19/4).
 Padahal, kalau melihat rekor pertemuannya, Wang bukan lawan sepadan bagi peraih dua medali emas nomor tunggal putra olimpiade tersebut. Dari tiga kali pertemuan, Wang, yang Februari lalu berlaga dalam Superliga Badminton Indonesia, tak pernah menang dalam tiga kali pertemuan.
 Sayang, belum ada pernyataan tentang kekalahan yang dialami Lin Dan ini. Tapi, beberapa tahun lalu, sempat disayangkan seringnya pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, kepada rekannya sendiri.
 Kemenangan ini membawa Wang lolos ke semifinal untuk menantang unggulan kedua yang juga compatriot (rekan satu negara) Du Pengyu. Pada peremoat final, Dua Pengyu menang dua game langsung atas wakil Hongkong Chan Yan Kit 21-18, 21-11. Semifinal lain mempertemukan unggulan teratas Chen Long (Tiongkok) dengan Chong Wei Feng (Malaysia).
 Pada babak empat besar ini, Indonesia masih menyisakan wakilnya di nomor ganda putri dan ganda campuran.Di nomor ganda putri, Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah lolos setelah menyingkirkan Lok Yan Poon/Ying  Suet Tse dengan tiga game 18-21,21-12, 21-16. Untuk bisa lolos ke final, pasangan nonunggulan tersebut akan menantang pasangan Tiongkok Ma Jin/Tang Jinhua. Unggulan kelima ini menundukkan pasangan Malaysia Amelia Alicia/Fie Cho Soong 21-14, 21-10.  Ini merupakan pertemuan perdana dari dua pasangan tersebut.
 Sementara, di nomor ganda campuran,Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati, yang diunggulkan di posisi kelima, secara mengejutkan menyingkirkan pasangan senior Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam, yang diunggulkan di posisi ketiga, dengan rubber game 19-21,21-15, 21-11. Pada babak semifinal, Fran/Shendy akan menjaja; ketangguhan pasangan Korea Selatan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na, yang di babak sebelumnya menyingkirkan Teo Ee Yi/Amelia Alicia (Malaysia) 21-12, 21-10. Ini juga menjadi pertemuan pertama bagi kedua pasangan. Hanya, kalau melihat peringkat, perbedaan jauh sekali. Fran/Shendy berada di posisi kesepuluh dan lawannya di posisi 368. (*)

Kalahkan Pasangan Satu Mobil

MOBIL YANG DINAIKI: Christoper (kanan) dan Trikusuma

GELAR juara baru saja digapai Christopher Rusdiato/Trikusuma Wardhana. Mereka menjadi yang terbaik pada nomor ganda putra Kroasia Internasional Series 2013.
 Tapi, itu bukan jaminan bagi keduanya langsung melaju ke babak utama pada Belanda Challenge yang dilaksanakan 18-21 April 2013. Itu dikarenakan saat mendatar, peringkat pasangan asal klub Suryanaga, Surabaya, tersebut masih dikisaran 300. Kini, Christopher/Trikusuma berada di peringkat 128 dunia.
 Nah, karena memulai dari babak kualifikasi, risikonya, Christopher/Trikusuma harus bertanding dari awal. Untung, keduanya mampu lolos ke babak utama.
 Itu setelah keduanya mampu mengalahkan Yoga Pratama/Ari Trisnanto dengan rubber game 19-21, 21-16, 21-17 di Wateringen pada Kamis waktu setempat atau Jumat dini hari WIB (19/4). Menilik namanya Yoga/Ari memang dari Indonesia tapi pada beberapa turnamen di Eropa keduanya membela bendera Jerman.
 Menariknya, sebelum berhadapan di babak kualifikasi, keduanya datangnya bersamaan ke kota di Belanda Selatan tersebut. ‘’Kami bersama-sama datangnya ke Belanda dengan naik mobil dari Hamburg,Jerman, Ke Hamburgnya dari Zagreb, Kroasia, kami naik pesawat,’’ kata Christopher melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Mobil tersebut berisi enam orang. Karena sang pemilik mobil juga bersama sang istri. Perjalanan Hamburg-Wateringen pun ditempuh dengan mobil selama lima jam.
 ‘’Meski bakal jadi lawan, tidak ada perasaan mereka lawan. Yoga dan Ari tetap sahabat bagi kami,’’ jelas Christopher.
 Kemenangan atas rekannya satu mobil tersebut membawa Christopher/Trikusuma menghadapi pasangan Skotlandia Martin Campbell/Patrick Machugh. Dalam peringkat terakhir, lawannya tersebut berada di posisi 137 dunia. (*)

Victor Sponsori Wali Kota Cup 2013

KETUA: Abdul Chodir (foto: sidiq)

KEJUARAAN Bulu Tangkis Wali Kota Cup 2013 naik gengsi. Bukan hanya diserbu pebulu tangkis mancanegara, tapi turnamen yang menyediakan hadiah Rp 158 juta tersebut mampu menggandeng sponsor baru.
Pada tahun ini, apparel internasional Victor menjadi penopang kesuksesan event yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada 4-9 Mei
mendatang. ‘Ini membuat titel resmi turnamen menjadi Victor  Wali Kota Cup 2013. Sebuah kehormatan Victor mau menjadi sponsor di Wali Kota Cup,’’ kata Ketua Panpel Victor Wali Kota Cup 2013 Abdul Chodir.
Ya, di pentas bulu tangkis dunia, Victor menjadi sponsor mulai dari turnamen terendah dalam kalender BWF (Federasi Bulu Tapgkis Dunia) yakni internasional series hingga yang tertingi super series premier di Korea.
Sayang, Chodir, sapaan karib Abdul Chodir, enggan menyebutkan nominal rupiah yang diberikan Victor.
‘’Yang jelas, kehadiran Victor sangat membantu kami,’’ tambah lelaki yang juga menjabat sebagai ketua umum Pemkot PBSI Surabaya tersebut.
Sebelum Victor, Wali Kota Cup didukung  Pegadaian. Kerjasama tersebut berlangsung selama dua tahun.
‘’Ada kebijakan baru yang membuat Pegadaian untuk sementara absen pada tahun ini,’’ lanjut Chodir.
Dia pun mengakui adanya titel Victor ikut mendongkrak animo peserta untuk hadir. Bukan hanya dari dalam negeri tapi juga mancanegara. Tercatat sudah ada 200 pebulu tangkis asing siap unjuk kebolehan.
‘’Negara yang sudah mendaftarkan atletnya adalah Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Kami harapkan tiap tahun peserta asing bisa terus meningkat,’’  ucap Chodir. (*)

Vita yang Datang dan Pilih Sendiri

UNIK: Jordan/Vita (foto: pb.djarum)
PRAVEEN Jordan? Siapa kenal dia. Tapi, namanya langsung disebut-sebuat saat mampu menembus babak semifinal turnamen super series, Malaysia, pada, awal 2013.
 Saat itu, dia turun di nomor ganda campuran berpasangan dengan pebulu tangkis senior, Vita Marissa. Memulai dari babak kualifikasi, pasangan yang beda 13 tahun tersebut mampu menyingkirkan semua lawan. Bahkan, dua pasangan unggulan Muhammad Rijal/Debby Susanto asal Indonesia dan Zhang Nan/Tan Jinhua dibuatnya angkat koper lebih awal. Sayang, pada semifinal, Jordan/Vita harus mengakui ketangguhan unggulan kedua Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
 Namun, setelah itu, keduanya sudah gagal di babak awal dalam All England Super Series Premier dan Australia Grand Prix Gold. Tapi, kegagalan itu tak membuat Jordan/Vita patah semangat. Sebaliknya, kemampuan keduanya meledak dalam Selandia Baru Grand Prix.
 Keduanya mampu menjadi juara. Dalam final yang dilaksanakan di Auckland pada Minggu (14/4), mereka mengalahkan unggulan pertama yang juga berasal dari Indonesia Riky Widianto/Puspita Richi Dilli.
 ‘’Padahal, proses keduanya bisa menjadi pasangan cukup unik,’’ kata Ketua PB Djarum Yoppy Rasimin kepada smashyes.
 Kok bisa? Ya, sebelum berlaga di turnamen super series pembuka tahun, Korea, Vita, terang Yoppy, datang ke latihan Djarum di kawasan Slipi, Jakarta.
 ‘’Dia mendatangi pelatih ganda Djarum, Sigit Budiarto. Vita minta pebulu tangkis putra untuk bisa menjadi pasangannya di nomor ganda campuran,’’ ucap Yoppy.
 Vita pun menjalani latihan bersama dengan beberapa pebulu tangkis klub papan atas Indonesia tersebut. Selain Jordan, Vita juga berlatih bersama dengan Didit Juang, Kenas Adi Haryanto, Rangga Yave, Seiko Wahyu, dan  Andrei Adistia.
 ‘’Vita yang disuruh memilih sendiri. Dia pun akhirnya memilih Jordan. Adaptasinya pun juga cukup berat,’’ lanjut Yoppy.
 Untung, setelah bermain dalam beberapa turnamen, keduanya pun mulai kompak. Bahkan, sebuah media di kawasan Oceania menuliskan pasangan tersebut kombinasi pebulu tangkis muda dengan pebulu tangkis kenyang pengalaman.
 Kini, pasangan Jordan/Vita pun sudah duduk di peringkat 45 dunia. Padahal, saat keduanya berpasangan, posisinya dimulai dari peringkat 326. Sebuah lonjakan yang sangat signifikan. (*)


Setapak demi Setapak Peringkat Jordan/Vita
17 Januari 2013: 326
25 Januari 2013: 105
14 Maret 2013: 81
11 April 2013: 71
18 April 2013: 45